NPM : B1A016176
Matkul : Sosiologi Hukum
Tugas : Resume Buku Pokok-pokok Sosiologi Hukum
BAB 1
Pendahuluan
A. PENGANTAR
BAB 2
ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA
SOSIOLOGI HUKUM
Filsafat hukum sebagai bagian dari disiplin hukum telah mempunyai tradisi
yang lama, dan telah dikembangkan oleh ahli-ahli pemikiran yang tersohor, filsafat
hukum tersebut yang terutama berusaha untuk menghayati arti dan hakikat hukum, telah
banyak mengahsilkan pemikiran-pemikiran yang berguna, akan tetapi tak dapat
disangkal bahwa hasil-hasil para ahli pemikir tadi tidak semuanya dapat disangkal bahwa
hasil-hasil para ahli pemikiran tadi tidak semuanya dapat dijadikan pegangan.
A. Hasil pemikiran para ahli filsafat hukum adan ilmu hukum
Ada pelbagai faktor yang menyebabkan para ahli hukum kemudian
menerjunkan diri ke dalam bidang filsafat hukum pertama-tama dapat dikemukakan
sbagai sebab , yaitu timbulnya kebimbangan akan kebenaran dan keadilan ( dalam arti
kesebandingan ) dari hukum yang berlaku.
Disamping gejala tersebut timbul pula ketegangan antara hukum yang berlaku
dengan filsafat, hal mana disebabkan oleh karena perbedaan antara dasar-dasar dari
hukum yang berlaku, dengan pemikiran orang dibanding filsafat.
Lagi pula perlu dicatat bahwa setiap pemikiran sistematis terhadap disiplin
hukum , senantiasa berhubungan untuk menjelaskan nilai-nilai dan dasar-dasar hukum
sampai pada dasar-dasar filsafatnya , hasil-hasil pemikiran para ahli filsafat hukum
tersebut terhimpun dalam pelbagai mashab atau aliran antara lain sebagai berikut .
1. Mashab formalitas
Berapa ahli filsafat hukum menekankan, betapa pentingnya hubungan antara
hukum dengan prinsip-prinsip moral yang berlaku umum.
2. mashab sejarah dan kebudayaan
Mazhab sejarah dan kebudayaan, mempunyai pendirian yang sangat
berlawanan dengan mazhab formalitis.
3. aliran utilitarianism
Bahwa manusia bertindak untuk memperbanyak kebahagian dan mengurangi
penderitaan.
4. aliran sociological jurisprudence
Aliran sociological jurisprudence telah meninggalkan pengaruh yang
mendalam, terutama pada pemikiran hukum di Amerika Serikat.
5. aliran realisme hukum
Aliran realisme hukum dengan buah pekirannya mengembangkan pokok-
pokok pikiran yang sangat berguna bagi penelitian yang bersifat interdisipliner,
terutama dalam penelitian-penelitian yang memerlukan kerja antara ilmu hukum
dengan ilmu sosial.
BAB 3
STRUKTUR SOSIAL DAN HUKUM
A. PENGANTAR
Sosiologi hukum sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri merupakan ilmu
sosial, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan bersama manusia dengan
sesamanya, yakni kehidupan sosial atau pergaulan hidup, singkatnya sosiologi hukum
mempelajari masyarakat, khususnya gejala hukum dari masyarakat tersebut pada
hakikatnya masyarakat dapat telah dari dua sudut yakni sudut struktual dan sudut
dinamikanya. Segi strukual masyarakat dinamakan pula struktur sosial, yaitu
keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yakni kaidah-kaidah sosial.
C. LEMABAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Didalam uraian-uraian dimuka telah disinggung bahwa pergaulan hidup
didalam masyarakat diatur oleh kaidah-kaidah dengan tujuan untuk mencapai suatu
tata tertib. Di dalam perkembangan selanjutya kaidah-kaidah tersebut berkelompok-
kelompok pada berbagai keperluan pokok daripada kehidupan manusia seperti
misalnya kebutuhan hidup kekerabatan, kebutuhan pencarian hidup, kebutuhan akan
pendidikan dan kebutuhan untuk menyatakan rasa keindahan, kebutuhan jasmaniah
dari manusia dan lain sebagainya.
BAB 4
PERUBAHAN-PERUBAHAN SOSIAL DAN HUKUM
A. PENGANTAR
Perubahan-peubahan pada masyarakat-masyarakat didunia dewasa ini,
merupakan gejala normal, yang pengaruhnya menjalar dengan cepat kebagian-
kebagian lain dari dunia antara lain berkat adanya komunitas modern. Penemuan-
penemuan baru dibidang teknologi terjadinya suatu revolusi, modernisasi pendidikan
dan seterusnya yang terjadi disuatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh
masyarakat-masyarakat lain yang letaknya jauh dari tempat tersebut.
Kiranya sulit untuk membayangkan, bahwa perubahan-perubahan sosial
terjadi pada salah satu lembaga kemasyarakatan tidak akan menjalar ke lembaga-
lembaga kemasyarakatan lainnya. Walaupun hal itu mungkin saja terjadi, akan tetapi,
pada umumnya suatu perubahan di bidang-bidang tertentu akan mempengaruhi bidang
lainnya.
BAB 5
MASYARAKAT , HUKUM DAN PENELITIAN TRHADAPNYA
A. PENGANTAR
Didalam bab-bab yang terdahulu telah banyak disinggung tentang istilah ilmu
hukum dan hukum, perbedaan antara ilmu hukum dan hukum didasarkan pada
kenyataan bahwa hikum merupakan suatu gejala sosial, dan alat yang mempunyai
kemampuan untuk mempelajari gejala tersebut secara ilmiah disebut sebagai ilmu
hukum.
Tidak semua pengetahuan merupakan suatu ilmu, hanya pengetahuan yang
tersusun secara sistematis saja yang merupakan ilmu pengetahuan.sistematika berarti
urut-urutan yang tertentu daripada unsur-unsur yang merupakan suatuu kebetulan,
shingga dengan adanya sistematika tersebut akan tergambar dengan jelas apa yang
meruapakan garis besar dan ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
B. PENELITIAN HUKUM
Dalam bab 1 dari buku ini secara sepintas telah disinggung tentang persoalan-
persoalan yang pada umumnya selalu mendapat sorotan dan ahli-ahli ilmu sosial
umumnya dan para sosiolog khususnya didalam sub-bab ini tidak selruhnya
persoalan-persoalan tersebut akan dikemukakan kembali secara lebih mendalam.
Terselip unsur subjectif yang tak dapat dihindari karena sifat buku ini yang
eksploratoris. Masalah-masalah tersebut antara lain :
1) Kesadaran Hukum (Soerjono Soekanto & S. Hutagalung 1972)
a. Apakah kesadaran hukum masyarakat mengenai peristiwa-peristiwa
tertentu sejalan dengan kesadaran hukum para pejabat hukum.
b. Apakah kesadaran hukum masyarakat mengenai peristiwa-peristiwa
tertentu sejalan dengan ketentuan-ketentuan hukum yang tertulis, pada
khususnya yang menyangkut kepastian hukum dan ketertiban hukum.
c. Apakah kesadaran hukum para pejabat hukum sejalan dengan ketentuan-
ketentuan hukum tertulis.
4) Pendidikan Hukum
Kiranya tak dapat disangkal bahwa pendidikan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam masyarakat. Tak terkecuali pendidikan umum,
sehingga dapat dikatakan, bahwa lembaga-lembaga pendidikan mempunyai
fungsi yang sangat penting untuk mempertahankan stabilitass masyarakat atau
bahkan untuk mengubah masyarakat.
Khusunya di Indonesia, pendidikan hukum diselenggarakan oleh
berbagai instansi atau lembaga. Pada taraf pendidikan menengah, misalnya ada
sekolah hakim dan jaksa, pada taraf pendidikan setengah tinggi ada berbagai
akademi, kemudian pada taraf pendidikan tinggi teradapt pula bermacam lembaga
yang sebagian menyelenggarakan pendidikan hukum dengan tekanan pada
cabang-cabang ilmu hukum tertentu dan perguruan-perguruan tinggi hukum yang
menyelenggarakan pendidikan hukum umum; yang terakhir ini biasanya diesbut
fakultas atau sekolah tinggi hukum.
9) Penegak Hukum
Penelitian terhadap penegak hukum pada hakikatnya mencakup ruang
lingkup yang luas sekali. Dikatakan luas sekali karena penegakan hukum tersebut
mencakup lembaga-lembaga yang menerapkannya, dan sego-segi administratif,
pengusutan, penahanan dan seterusnya.