Sosiologi Hukum
Disusun Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
2020
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan.................................................................................………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hal yang paling fundamental bahwa sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari
kehidupan bersama manusia dengan sesamanya, yakni kehidupan sosial atau pergaulan hidup.
Dalam pendefinisian yang paling sederhana menyatakan bahwa sosiologi hukum mempelajari
masyarakat, khususnya gejala hukum dari masyarakat tersebut. Pada prinsipnya masyarakat
dapat dilihat dari dua sudut, yakni Sudut structural dan sudut dinamika.
Sumber terjadinya proses sosial berawal dari adanya interaksi sosial dan hal ini akan
membawa perubahan dalam kehidupan bermasyarakat secara cepat maupun lambat yang hal
ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang modern. Dari penjelasan di atas, penulis ingin
membagikan sedikit pengenalan mengenai hukum dan struktur sosial.
PEMBAHASAN
Sebagai bagian dari ilmu sosial, makalah sosiologi hukum juga mempelajari
masyarakat yang secara khusus adalah mengkaji gejala-gejala hukum yang se
nyatanya hidup di masyarakat dan bukanlah mengkaji tataran hukum yang seharusnya
berlaku di masyarakat. Masyarakat itu sendiri dapatlah kita telaah dari dua sudut,
yaitu:
“Pada hakikatnya masyarakat di telaah dari dua sudut, yakni sudut struktural dan
sudut dinamikanya, segi struktural masyarakat dinamakan pula struktur sosial, yaitu
keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok serta lapisan-lapisan sosial.”
Struktur ataupun dinamika sosial tidaklah terlepas dari interaksi dan sebagai
dasar dari interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis
menyangkut hubungan antara orang per orang atau diri pribadi,
Adapun pokok bahasan dalam struktur sosial dan hukum ini paling tidak ada 3 hal
yang kenyataannya hidup dan berproses dalam interaksi nya di masyarakat, yaitu:
1. Hubungan antara kaidah-kaidah sosial dengan hukum.
2. Hubungan antara lembaga-lembaga sosial dengan hukum.
3. Hubungan antara lapisan-lapisan sosial dengan hukum.
Dalam hal sistem hukum, sebagai pokok atau inti dari suatu sistem hukum
adalah sangat terletak pada kesatuan antara primary rules dan Secondary rules” H.L.A
Heart dalam Qomariah (2002) bahwasanya inti dari suatu sistem hukum terletak pada
kesatuan antara aturan-aturan utama (primary rules) dan aturan-aturan (secondary
rules). Semakin modern, komplek satu masyarakat maka primary rules semakin
pudar. Untuk mengelola perubahan dan atau proses pemuda ran atau proses
sebaliknya, maka diperlukan ketentuan-ketentuan sekunder yang terdiri dari:
1. Rules of recogrition adalah aturan-aturan yang menjelaskan apa yang
dimaksudkan dengan aturan utama dan di mana perlu.
2. Rules of change adalah aturan yang mengesahkan adanya aturan-aturan utama
yang baru.
3. Rules of adjudication adalah aturan-aturan yang memberikan hak hak kepada
orang perseorangan untuk menentukan apakah pada peristiwa-peristiwa tertentu
suatu aturan utama dilanggar.
Yang dimaksud hukum terdiri dari aturan-aturan hukum kebiasaan kebiasaan
adjective yang telah mengalami proses perkembangan kembali artinya kebiasaan dari
lembaga-lembaga kemasyarakatan tentu diubah sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya yang memang dibentuk
untuk maksud tersebut. Menurut Bahannam dalam Qomariyah (2002), bahwa
lembaga hukum itu mencakup dua jenis aturan:
1. Hukum substantif adalah penetapan kembali daripada aturan lembaga-lembaga
non hukum.
2. Hukum adjective adalah aturan yang mengatur aktivitas aktivitas daripada
lembaga-lembaga hukum itu sendiri.
Ada beberapa hal hukum yang berfungsi atau berarti bagi kemaslahatan,
keteraturan, serta ketertiban masyarakat. E. A. Hobel dan Karl Liewellyn dalam
Soekanto (1999) bahwa hukum itu mempunyai fungsi yang berbeda dengan kaidah-
kaidah sosial lainnya antara lain sebagai berikut:
1. Menetapkan hubungan antara para warga masyarakat, dengan menetapkan
perilaku mana yang diperbolehkan dan mana yang dilarang.
2. Membuat alokasi wewenang (authority) dan menentukan dengan seksama pihak-
pihak yang secara sah dapat melakukan paksaan dengan sekaligus memilih sanksi
sanksi yang tepat dan efektif.
3. Disposisi masalah-masalah sengketa.
4. Menyesuaikan pola pola hubungan dengan perubahan-perubahan kondisi
kehidupan.
Seorang antropologi L. Paspisil (1958) dalam Sulardi(2002), mengemukakan
tentang dasar-dasar hukum, yaitu hukum merupakan suatu tindakan yang berfungsi
sebagai sarana pengadilan sosial, kemudian mengemukakan perbedaan kaidah-kaidah
lainnya, yaitu dikenal 4 tanda hukum sebagai berikut.
1. Attribute of anthority bahwa hukum merupakan keputusan-keputusan
mana ditunjukkan untuk mengatasi ketegangan-ketegangan yang terjadi di
dalam masyarakat.
2. Attribute of intention of universal application bahwa keputusan
keputusannya mempunyai daya jangkau yang panjang untuk masa
mendatang.
3. Attribute of obligation bahwa keputusan-keputusan penguasa harus
berisikan kewajiban-kewajiban pihak ke satu terhadap pihak kedua dan
sebaliknya.
4. Attribute of sanction bahwa keputusan-keputusan dari pihak yang berkuasa
harus dikuatkan dengan sanksi yang didasarkan pada kekuasaan
masyarakat yang nyata.1
1
Sabian Utsman, DASAR-DASAR SOSIOLOGI HUKUM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hlm 165-172.
Ciri-cirilainnyadaristruktursosialadalahhanyadapatmunculpadaindividu-individu yang
mmilikiperandan status.Perandan status tersebuthanyadapatterlihatpadasaatberada di
dalamsebuahmasyarakatataupunkelompok.Perbedaan status tersebutlah yang
mencerminkankewajibansertahak yang berbedasatusamalainnya.
d. Berhubungan erat dengan kebudayaan
Kelompokmasyarakat di dalamnyaakanmembentuksebuahkebudayaansecara lama
kelamaan. Di Indonesia sendiri, memilikibanyakdaerah yang masing-
masingmemilikikebudayaanberagam.Hal inilah yang
menyebabkankeanekaragamanstruktursosial di Indonesia.
e. Bagian dalam sistem pengaturan tata kelakuan serta polahubungan masyarakat
Struktur sosial yang ada di dalamsebuahmasyrakattentumemilikifungsi yang
manamengaturberbagaibentukhubungan yang terjadipadaantarindividu yang ada di
dalammasyarakat.
f. Bersifatstatis
Struktursosialadalahsebuahrealitassosial yang manabersifatstatis,
sehinggabisadilihatsebagaisebuahkerangkatatanan yang manaberasaldaribagian-
bagiantubuh yang membentuksebuahstruktur.
g. Dapatberubahdanberkembang
Dengankondisimasyarakat yang tidakdinamis,
makatentunyaakanberpengaruhpadasttruktursosial yang ada di dalammasyarakat.
Karenakondisitersebut, makastruktursosial yang
adaakanberubahsertaberkembangmengikutiperkembanganjaman.
h. Mencakupseluruhhubungansosialantaraindividupadasaattertentu
i. Mengacu pada interaksi sosial yang pokok, yang
bisamemberikanbentukpadamasyarakat
j. Realitas sosial yang bersifat statis dan mempunyai kerangka yang menciptakan suatu
tatanan2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber terjadinya proses sosial berawal dari adanya interaksi sosial dan hal ini akan
membawa perubahan dalam kehidupan bermasyarakat secara cepat maupun lambat yang hal
ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang modern.
Sebagai bagian dari ilmu sosial, makalah sosiologi hukum juga mempelajari
masyarakat yang secara khusus adalah mengkaji gejala-gejala hukum yang se nyatanya hidup
di masyarakat dan bukanlah mengkaji tataran hukum yang seharusnya berlaku di masyarakat.
Masyarakat itu sendiri dapatlah kita telaah dari dua sudut, yaitu: Struktur masyarakat atau
struktur sosial Dinamika masyarakat atau proses sosial. Struktur sosial dapat diartikan
sebagai susunan atau bentuk yang tidak harus berbentuk fisik. Karena struktur sosial
merupakan susunan sosial kelompok yang ada di suatu daerah.
DAFTAR PUSTAKA
3
https://moondoggiesmusic.com/struktur-sosial/
Sabian Utsman, DASAR-DASAR SOSIOLOGI HUKUM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
https://www.yuksinau.id/struktur-sosial/
Catatan Makalah: