Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SUMBER HUKUM ADMINISTRASI

NEGARA

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3
NAMA NGGOTA KELOMPOK :

1. FENI FATRIANI ( E1B019054)


2. FITRIANI B ( E1B019059)
3. EMIL ISMAYA ( E1B019049)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................
C. TUJUAN PEMBAHASAN........................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber HAN..........................................................................
B. Sumber Materil HAN................................................................................
C. Sumber Formil HAN.................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sumber
Hukum Administrasi Negara ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih kepada Dosen pengampu Mata Kuliah Hukum Administrasi
Negara Universitas Mataram yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Sumber Hukum Administrasi Negara . kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi memperbaiki
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari
anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Mataram,03 September 2021

Penullis,
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Hukum pada dasarnya menjadi acuan dalam mengatur segala permasalahan
yang ada. Adapun hukum ini digunakan tidak saja mengatur menyelesaikan
permasalahan semata tetapi juga menjadi acuan kehidupan dalam bermasyarakat.
Pembuatan hukum dalam hal ini membutuhkan bahan atau dengan kata lain
membutuhkan sumber. Terkait dengan sumber hukum yang menjadi pokok
permasalahan yang diangkat dalam makalah ini tidak dapat dikatakan sembarangan.
Sumber hukum yang menjadi bahan hukum ini digali dari
karakteristik  bangsa Indonesia dan beberapa kontribusi hukum dari bangsa penjajah.
Adanya kontribusi ini tidak terlepas dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsa
asing. Pada dasarnya pemilihan sumber acuan ini juga telah dipirkan dengan matang
antara lain sifatnya yang berusaha mengikuti perkembangan zaman. Dengan adanya
sumber hukum yang jelas sudah tentu hukum yang dihasilkan juga menjadi berbobot.
Sumber hukum administrasi negara pada nantinya akan digunakan acuan dalam segala
sesuatu terkait administrasi Negara.
2) Rumusan Masalah
1. Pengertian Sumber Hukum Administrasi Negara
2. Sumber Materil Hukum Administrasi Negara
3. Sumber Hukum Formil Hukum Administrasi Negara
3) Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Sumber Hukum Administrasi Negara
2. Menjelaskan Sumber Materil Hukum Administrasi Negara
3. Menjelaskan Sumber Formil Hukum Administrasi Negara
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Hukum Administrasi Negara


Menurut Danang Tunjung Laksono, Sumber Hukum adalah sesuatu yang
menimbulkan aturan hukum dan ditentukan aturan hukum itu. Menurut Prof.
Soedikno ada beberapa arti sumber hukum sebagai asas hukum, hukum terdahulu
yang memberi bahan, dasar berlakunya, tempat mengetahui hukum dan sebab yang
menimbulkan hukum.
Zevenbergen menyatakan sumber hukum adalah sumber terjadinya hukum;
atau sumber yang menimbulkan hukum.Sedangkan C.S.T. Kansil menyebutkan
bahwa yang dimaksud dengan sumber hukum ialah, segala apa saja yang
menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni
aturan-aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
Menurut Achmad Ali sumber hukum adalah tempat di mana kita dapat
menemukan hukum.Namun perlu diketahui pula bahwa adakalanya sumber hukum
juga sekaligus merupakan hukum, contohnya putusan hakim. Berbagai pendapat ahli
dapat disimpulkan bahwa Sumber hukum ialah segala sesutau yang menyebabkan
terjadinya hukum dengan segala aturan-aturan hukumnya.
Pengertian Sumber Hukum Segala sesuatu yang dapat menimbulkan hukum
serta tempat ditemukannya hukum.

B. Sumber Materil Hukum Administrasi Negara


Sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum merupakan sumber hukum
materiil. Isi kaidah hukum ialah hal-hal konkrit yang sesuai dengan tindakan manusia
yang seharusnya. Sumber hukum dalam arti materiil menurut Utrecht adalah perasaan
atau keyakinan hukum individu dan masyarakat yang menjadi determinan materiil
membentuk hukum dan menentukan isi hukum. Faktor-faktor yang turut serta
menentukan isi hukum adalah faktor idiil dan faktor kemasyarakatan.Sumber-sumber
hukum materiil dapat ditinjau dari berbagai sudut misalnya dari sudut ekonomi,
sejarah, sosiologi, filsafat, dan sebagainya.
Sumber hukum materiil merupakan faktor yang membantu pembentuk hukum
misalnya hubungan sosial politik, situasi sosial ekonomi, pandangan keagamaan dan
kesusilaan hasil penelitian ilmiah, perkembangan internasional, keadaan geografis..
Sumber hukum materiil dari HAN meliputi faktorfaktor yang ikut mempengaruhi
materi (isi) aturan-aturan HAN. Faktor dimaksud antara lain sebagai berikut:
1) Faktor historis/sejarah
Dalam studi perkembangan HAN ada dua bentuk sejarah sebagai
sumber hukum, yaitu :
a) UU dan sistem hukum tertulis yang berlaku pada masa lampau
di suatu tempat. Karena terdapat unsur yang dianggap baik
maka oleh pemerintah dapat dijadikan materi pembuatan
peraturan perundang-undangan dan diberlakukan sebagai bahan
untuk hukum positif. Contoh : hukum romawi --> hukum
prancis --> hukum belanda --> hukum hindia belanda -->
hukum indonesia.
b) Dokumen-dokumen yaitu dokumen-dokumen dari suatu masa
hingga diperoleh gambaran tentang hukum yang berlaku di
masa itu yang mungkin dapat diterima untuk dijadikan bahan
hukum positif untuk saat sekarang. Contoh : prasasti majapahit
tentang sumpah palapa gajahmada berbunyi “Bhinneka
Tunggal Ika”.
2) Faktor sosiologis dan antropologis
Dari sudut sosiologis dan antropologis sumber hukum materiil adalah
seluruh masyarakat, ini menyoroti lembaga-lembaga dalam masyarakat
sehingga dapat diketahui apakah yang dirasakan sebagai hukum oleh lebaga-
lembaga sosial saat ini.
3) Faktor filosofis
Ukuran untuk menentukan bahwa sesuatu itu bersifat adil, karena
hukum dimaksudkan antara lain untuk menciptakan keadilan, maka hal-hal
yang secara filosofis dianggap adil dijadikan sebagai sumber hukum materiil
bagi HAN. Faktor-faktor yang mendorong seseorang mau tunduk pada hukum.
Hukum itu diciptakan agar ditaati, oleh sebab itu semua faktor yang dapat
mendorong seseorang taat pada hukum harus diperhatikan dalam pembuatan
aturan HAN.
4) Faktor ekonomis
Faktor ekonomi terdapat dalam kehidupan masyarakat yang tersusun
dalam struktur ekonomi masyarakat akan mempengaruhi aturan-aturan hukum.
Contoh : aturan tentang BBM subsidi hanya untuk sepeda motor dan
kendaraan umum. Faktor ekonomi itu merupakan dasar yang riil yang sangat
berpengaruh sehingga dapat dijadikan sebagai sumber hukum materiil bagi
HAN.
5) Faktor agama
Sumber hukum dari faktor agama adalah kitab suci dan perjalanan
hidup nabi serta para sahabat dan pendapat pemimpin agama yang dianutnya.

C. Sumber Formil Hukum Administrasi Negara


Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang dilihat dari segi bentuk dan
pembentukannya sebagai prasyaratan berlakunya hukum. Adapun sumber hukum
formil dari hukum administrasi negara adalah :
1. UU dan Peraturan Pelaksanaannya
Undang-undang yang dimaksudkan sebagai sumber hukum formil
HAN adalah Undang-undang dalam arti materiil atau UU dalam arti yang luas.
Buys menyatakan bahwa yang dimaksud dengan UU dalam arti materiil
adalah setiap keputusan pemerintah yang berdasarkan materinya mengikat
langsung setiap penduduk pada suatu daerah. Dengan demikian yang
dimaksud dengan UU dalam arti materiil adalah semua peraturan perundang-
undangan dari tingkat yang tinggi sampai tingkat yang rendah yang isinya
mengikat setiap penduduk.
Di Indonesia yang dimaksudkan dengan UU dalam arti materiil atau
UU dalam arti yang luas meliputi semua peraturan perundang-undangan yang
tertuang dalam UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan. Pada Pasal 7 ayat (1) UU No. 12 Tahun 2011
ditegaskan bahwa jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
Pasal 7 (1) Jenis dan hirarki peraturan perundang-undangan terdiri
atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Undang-Undang/Ketetapan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang
d. Peraturan Pemerintah
e. Peraturan Presiden
f. Peraturan Daerah Provinsi
g. Peraturan Daerah Kabupaten/ kota

Adapun yang dimaksudkan dengan UU dalam arti sempit atau UU


dalam arti fomil adalah setiap keputusan pemerintah yang merupakan UU
disebabkan oleh cara terjadinya, jadi dilihat dari segi bentuk. Di Indonesia
yang dimaksud kan dengan UU dalam arti formil adalah semua keputusan
pemerintah yang ditetapkan oleh presiden dengan persetujuan wakil-wakil
rakyat.
2. Kebiasaan/Praktek Administrasi Negara (Konvensi)
Alat Administrasi Negara mempunyai tugas melaksanakan apa yang
menjadi tujuan Undang-undang dan menyelenggarakan kepentingan umum. Di
dalam rangka melaksanakan tugasnya alat Administrasi Negara menghasilkan
atau mengeluarkan keputusankeputusan/ketetapan-ketetapan guna
menyelesaikan suatu masalah konkrit yang terjadi berdasarkan peraturan
hukum (Undang-undang dalam arti yang luas atau Undang-undang dalam arti
materiil) yang abstrak sifatnya.
Keputusan-keputusan alat Administrasi Negara ini sering dikenal
dengan istilah beschikking atau UU Peradilan Tata Usaha Negara
menyebutnya dengan istilah Keputusan Tata Usaha Negara. Di dalam
mengeluarkan keputusan-keputusan/ketetapan-ketetapan inilah timbul praktek
administrasi negara yang melahirkan Hukum Administrasi Negara kebiasaan
atau HAN yang tidak tertulis.
Sebagai sumber hukum formil, sering terjadi praktek administrasi
negara berdiri sendiri di samping Undang-undang sebagai sumber hukum
formil HAN. Bahkan tidak jarang terjadi praktek administrasi negara dapat
mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang telah ada. Hal ini
terutama terjadi pada suatu negara yang sedang berkembang dan membangun
seperti Indonesia, karena sangat dibutuhkan suatu gerak cepat dan lincah dari
alat Administrasi Negara untuk mensukseskan tujuan pembangunan.
Disadari bahwa sering kali terjadi pembangunan lebih cepat dari pada
lajunya peraturan perundangundangan yang dibuat olah pemerintah, sehingga
kadangkadang untuk menyelesaikan masalah konkrit, peraturan perundang-
undangannya belum ada. Ataupun kalau ada peraturan sudah tidak sesuai
dengan perkembangan zaman. Untuk mengatasi keadaan yang demikian ini
maka kepada alat Administrasi Negara diberikan suatu kebebasan bertindak
yang dikenal dengan asas freies ermessen atau pouvoir discretionnaire, yaitu
kebebasan untuk bertindak dengan tidak berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan.
Alat Administrasi Negara melaksanakan tugas dan fungsinya
berlandaskan pada praktek administrasi negara atau sering dikenal dengan
hukum kebiasaan yang telah dilakukan dalam praktek administrasi negara
tanpa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah ada, karena
mungkin juga peraturan-peraturan itu sudah ketingalan zaman sehingga tidak
cocok lagi dengan keadaan, situasi dan kondisi pada saat pengambilan
keputusan. Oleh karena itu dasar dari pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan masalah konkrit yang harus dilakukan oleh alat Administrasi
Negara yang terdahulu, yang tugas dan fungsinya sama.
Hal di atas menunjukkan bahwa tindakan atau praktek alat
Administrasi Negara terdahulu dijadikan sumber hukum bagi tindakan alat
Administrasi Negara yang lain. Namun perlu diketahui bahwa keputusan alat
Administrasi terdahulu (praktek administrasi negara) yang dapat dijadikan
sumber hukum formil HAN adalah keputusan yang sudah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap.
3. Yurisprudensi
Dimaksudkan dengan yurisprudensi ini adalah suatu keputusan hakim
atau keputusan suatu badan peradilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap. Yurisprudensi sebagai sumber hukum ini berkaitan dengan prinsip
bahwa hakim tidak boleh menolak mengadili perkara yang diajukan
kepadanya dengan alasan belum ada peraturan perundang-undangan yang
mengatur perkara tersebut, sehingga seorang hakim harus melihat juga nilai-
nilai yang ada dalam masyarakat dan keputusan hakim yang terdahulu, apabila
ia bertugas menyelesaikan permasalahan yang belum da peraturan perundang
undangannya.
4. Doktrin (Pendapat Para Ahli Hukum)
Alasan mengapa doktrin dapat dipakai sebagai sumber hukum formil
HAN, adalah karena doktrin/pendapat para ahli tersebut dapat melahirkan
teori-teori baru dalam lapangan HAN, yang kemudian dapat mendorong atau
menimbulkan kaidah-kaidah HAN. Sebagai contoh ajaran functionare de
fait,yaitu suatu ajaran yang menyatakan dianggap sah keputusan keputusan
yang dihasilkan atau dikeluarkan oleh seorang alat Administrasi Negara yang
sebetulnya secara yuridis formil kewenangannya untuk mengeluarkan atau
menrbitkan keputusan-keputusan dianggap tidak sah.
Doktrin sebagai sumber hukum formil HAN, berlainan dengan
sumber-sumber hukum yang lain karena doktrin ini diakui sebagai sumber
hukum formil HAN memerlukan waktu yang lama dan proses yang panjang.
Undang-undang begitu diundangkan (sudah mengikat umum), langsung dapat
dipakai sebagai sumber hukum.Yurisprudensi begitu mempunyai kekuatan
hukum yang tetap langsung bisa menjadi sumber hukum. Begitu
jugakebiasaan/praktek administrasi negara, setelah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap langsung bisa dipakai sebagai sumber hukum. Akan tetapi
doktrin atau pendapat para ahli HAN, baru dapat dipakai sebagai sumber
hukum HAN apabila doktrin tersebut sudah diakui oleh umum.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber hukum administrasi negara adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan
hukum administrasi negara (sumber materil) serta tempat ditemukannya hukum
administrasi negara (sumber formil). Sumber materil hukum administrasi negara
antara lain: (1) historis, (2) filosofis, (3) sosiologis, (4) antropologis, (5) ekonomi, (6)
agama. Dan Sumber formil hukum administrasi negara meliputi: Peraturan
perundang-undangan, Kebiasaan/Praktek Administrasi Negara (Konvensi),
Yurisprodensi, Doktrin.
B. Saran
Sebagai mahasiswa kita harus dapat mengetahui sumber-sumber hukum
administrasi Negara. Dalam makalah ini telah dijelaskan mengenai sumber-sumber
hukum administrai Negara yang dapat dipahami. Sebagai mahasiswa seharusnya kita
paham dengan adanya hukum administrasi Negara untuk bekal pengetahuan.
Seperti dijelaskan bahwa sumber-sumber hukum administrasi Negara ada dua
yaitu sumber hukum formiil dan sumber hukum materiil. Dengan mengetahui sumber
hukum diharapkan dapat menambah wawasan mengenai hukum administrasi Negara.
DAFTAR PUSTAKA

Soetomo. 1981. Pengantar Hukum Tata Pemerintahan. Malang. Lembaga Penerbit


Universitas Brawijaya.
Soemardi, Dedi. 1986. Sumber-Sumber Hukum Positif. Bandung. Alumni
Utrech E. 1986. Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Surabaya. Pustaka
Tinta Mas.
Yunus, Benny M. 1980. Intisari Hukum Administasi Negara. Bandung. Alumni.
Republik Indonesia. Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. LN No. 14. LN Tahun 2006.
Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. UU No. 12.
LN No. 82 Tahun 2011. TLN No. 5234.

Anda mungkin juga menyukai