PEMERINTAH
Makalah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Pada
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Kelompok 1 :
Wiganda (17101077)
TANJUNGPINANG 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami hantarkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkah,
rahmat dan hikmahnya sehingga tugas makalah KEDUDUKAN,
KEWENANGAN DAN TINDAKAN HUKUM PEMERINTAH ini dapat selesai
sebagaimana yang kami harapkan. Tugas ini ialah suatu karya tulis yang
merupakan bagian dari aspek penilaian mata kuliah Hukum Administrasi Negara.
Kemudian dengan selesainya tugas makalah ini, kami menghanturkan rasa
terima kasih kepada dosen mata kuliah Pemberdayaan Hukum Administrasi
Negara Ibu Sri Ambar Rinah, S.Sos. MPM yang telah membimbing dalam
mengajarkan kami selama perkuliahan sehingga tugas ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan di dalamnya baik dari segi
penulisan maupun pembahasan. Oleh karena itu kritik serta saran yang
membangun dari dosen dan rekan-rekan sangat kami harapkan agar makalah ini
kedepannya dapat kami perbaiki lagi dan bisa menjadi lebih baik lagi. Harapan
kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun rekan-rekan
kami sesama mahasiswa.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Kedudukan ............................................................................................. 3
B. Kewenangan ................................................................................................. 6
C. Tindakan ................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 11
A. Kesimpulan................................................................................................... 11
B. Saran ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam persepktif hukum publik, Negara adalah organisasi jabatan.
Menurut Logemann “negara adalah organisasi yang berkenaan dengan berbagai
fungsi, yang di maksud dengan fungsi ialah lingkungan kerja terperinci dalam
hubungan secara keseluruhan.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui tentang kedudukan,
kewewenangan dan tindakan pemerintah dalam suatu negara. Hal ini disebabkan
dimana pemerintah saling tumpang tindih dalam suatu organisasi atau negara.
Terkadang banyak orang salah mengartikan posisi atau jabatan dalam suatu
organisasi yang tentunya dapat merugikan orang lain. Tentu saja ini dapat
menimbulkan masalah antar individu ataupun antar organisasi. Tentunya hal ini
tidak diinginkan, sehingga dapat mengetahui batasanbatasan yang tidak dapat
dilanggar serta cara berkomunikasi yang baik.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kedudukan dan bagaimana kedudukan Pemerintah dalam Hukum?
2. Apa itu kewenangan dan bagaimana kewenangan pemerintah?
3. Apa itu Tindakan Pemerintah?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan
Kenyataan sehari-hari menunjukkan bahwa pemerintah di samping
melaksanakan aktivitas dalam bidang hukum publik, juga sering terlibat dalam
lapangan keperdataan. Dalam pergaulan hukum, pemerintah sering tampil dengan
dengan dua kepala, sebagai wakil dari jabatan yang tunduk pada hukum publik
dan wakil dari badan hukum yang tunduk pada hukum privat.
3
Pihak yang menjalankan hak dan kewajiban yang didukung oleh
jabatan ialah pejabat. Jabatan adalah lingkungan pekerjaan tetap,
sementara pejabat dapat berganti-ganti. Antara jabatan dengan pejabat
memiliki hubungan yang erat, namun di antara keduanya sebenarnya
memiliki kedudukan hukum yang berbeda atau terpisah dan diatur dengan
hukum yang berbeda. Jabatan diatur oleh hukum tata negara dan hukum
administrasi, sedangkan pejabat diatur dan tunduk pada hukum
kepegawaian. Macam- macam Jabatan Pemerintahan. Ruang lingkup
kegiatan administrasi negara atau pemerintahan itu sangat luas dan
beragam. Keluasan dan keragaman kegiatan administrasi negara ini sering
sejalan dengan dinamika perkembangan masyarakat yang menuntut
pengaturan dan keterlibatan administrasi negara. Berdasarkan kenyataan
ini, Indroharto menyebutkan bahwa ukuran untuk dapat disebut badan
atau pejabat TUN merupakan fungsi yang dilaksanakan, bukan nama
sehari-hari, bukan pula kedudukan strukturalnya dalam salah satu
lingkungan kekuasaan dalam negara. Selanjutnya Indroharto
mengelompokkan organ pemerintahan atau tata usaha negara itu
diantaranya :
4
perundang- undangan dan sistem perizinan melaksanakan tugas
pemerintahan.
e. Mempunyai pengurus
5
B. Kewenangan
Adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang
merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan
dalam suatu organisasi. Menurut Prajudi:1988, wewenang adalah kekuasaan
untuk melakukan sesuatu tindak hukum publik. Misalnya, menandatangani,
menerbitkan surat-surat izin dari seorang pejabat atas nama menteri. Dalam KBBI
disebutkan wewenang adalah hak dan kekuasaan untuk bertindak, kekuasaan
untuk membuat keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab
kepada orang lain. Kekuasaan sering dicampur adukkan dengan wewenang,
padahal keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu,
maka kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Kekuasaan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau
kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan
menyebabkan konflik dalam organisasi.
2. Kualitas pribadi
b. Tipe kewenangan
c. Peralihan kewenangan
6
1. Turun temurun – keturunan atau keluarga
7
2. Wewenang Pemerintahan
Kewenangan memiliki kedudukan penting dalam kajian hukum tata negara
dan hukum administrasi. Menurut Bagir Manan, wewenang dalam bahasa hukum
tidak sama dengan kekuasaan (macht). Kekuasaan hanya menggambarkan hak
untuk berbuat atau tidak berbuat. Dalam hukum, wewenang sekaligus berarti hak
dan kewajiban (rechten en plichten). Dalam negara hukum, wewenang
pemerintahan itu berasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8
mengandung suatu penyerahan, yaitu apa yang semula kewenangan si A,
untuk selanjutnya menjadi kewenangan si B. Kewenangan yang telah
diberikan oleh pemberi delegasi selanjutnya menjadi tanggung jawab
penerima wewenang. Adapun pada mandat, di situ tidak terjadi suatu
pemberian wewenang baru maupun pelimpahan wewenang dari Badan
atau Pejabat TUN yang satu kepada yang lain. Tanggung jawab
kewenangan atas dasar mandat masih tetap pada pemberi mandat, tidak
beralih kepada penerima mandat.
C. Tindakan
Dalam melakukan aktifitasnya, pemerintah melakukan dua macam
tindakan, tindakan biasa dan tindakan hukum . Dalam kajian hukum, yang
terpenting untuk dikemukakan adalah tindakan dalam kategori kedua. Tindakan
hukum pemerintahan adalah tindakan yang dilakukan oleh Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan. Unsur
unsur tindakan pemerintah yaitu sebagai berikut :
9
mengubah keadaan atau posisi hukum warga masyarakatnya. Asas legalitas
menurut Sjachran Basah, berarti upaya mewujudkan duet integral secara harmonis
antara paham kedaulatan hukum dan paham kedaulatan rakyat berdasarkan prinsip
monodualistis selaku pilar-pilar, yang sifat hakikatnya konstitutif.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya segala kekuasaan memiliki kewenangan untuk berbuat atau
tidak berbuat. Usaha dan upaya untuk meminimalisasi kerusakan sistemik
perlunya dipertegas standar operasional prosedur guna mencegah penyalahgunaan
wewenang dan jabatan dalam memutuskan atau menetukan suatu kebijakan yang
menyangkut kehidupan orang banyak. kewenangan pemerintah (dalam melakukan
perbuatan dibidang publik, didalamnya diatur mengenai dari mana, dengan cara
apa, dan bagaimana pemerintah menggunakan kewenangannya;penggunaan
kewenangan ini dituangkan dalam bentuk instrument hukum sehingga diatur pula
tentang pembuatan dan penggunaan instrument hukum. dalam menjalankan
kekuasaan.
B. Saran
Penerapan asas legalitas, akan menunjang berlakunya kepastian hukum
dan kesamaan perlakuan. Kesamaan perlakuan terjadi karena setiap orang yang
berada dalam situasi seperti yang ditentukan dalam ketentuan undang-undang itu
berhak dan berkewajiban untuk berbuat seperti apa yang ditentukan dalam
undang-undang tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka, 2007
Fathoni, Uwes, Materi Perkuliahan Ilmu Politik, Bandung, Fidkom, 2006
Atmosudirjo, Prajudi, Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia,
1988
www. Scribd. Com diakses pada hari Senin tanggal 7 Maret 2011
12