Anda di halaman 1dari 4

Hubungan HAN dengan hukum perdata

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai hubungan antara han dengan hukum
perdata:
 
 P.M. HADJON dkk
Keikutsertaan badan atau pejabat tata negara dalam berbagai perbuatan hokum
perdata, ikut mempengaruhi hubungan hukum keperdataan yang berlangsung
dimasyarakat umum.
Contoh : pejabat pemerintah mengadakan perjanjian sewa menyewa.
Bukan tidak mungkin berbagai ketentuan publik (utamanya peraturan
perundang-undangan tata usaha negara) akan menyusup dan mempengaruhi
peraturan perundang-undangan hukum perdata.
Contoh : ketentuan tentang pengadaan barang dan jasa (PP no. 54 / 2010)

 
 DAVID FOULKES
Badan-badan hukum politik dapat mengikatkan diri dalam suatu perjanjian
dalam kapasitasnya sebagai subyek hukum privat. Tindakan pemerintah untuk
mengikatkan dari dalam suatu perjanjian seringkali dibatasi oleh peraturan
perundang-undangan (HAN).
 

 
 VAN WIJK
Badan-badan hukum pemerintahan dapat mengikatkan diri dalam perjanjian
berdasarkan hukum privat. Misalnya : sewa menyewa, pengadaan barnag
inventaris, pembelian inventaris kantor.

 
 INDROHARTO
Penggunaan instrumen hukum perdata oleh pemerintah yang dilakukan melalui
perjanjian, sifatnya mengikat baik pemerintah maupun orang atau badan
hukum perdata, sebagai lawan kontraknya. Pemerintah dengan demikian
menjalankan aktifitas pemerintahan dengan kapasitas, selaku pelaku hukum
perdata dengan mengikat diri pada norma-norma hokum perdata.

 
 FAM STROINK
Badan hukum publik ikut serta dalam hubungan hukum keperdataan maka dia
tidak bertindak sebagai penguasa/sebagai organisasi kekuasaan, tetapi
pemerintah menggunakan hak-hak pada kedudukan yang sama dengan rakyat
di dalam hukum privat. Badan-badan tersebut pada dasarnya tunduk pada
peradilan biasa seperti halnya rakyat biasa.

 
 PAUL SCHOLTEN
Dalam perjanjian antara badan pemerintah dengan pihak swasta, sepanjang
hukum publik tidak mengadakan aturan-aturan lain untuk suatu perbuatan
hukum, maka hukum perdata berlaku sebagai hukum umum (lex generalis),
sedangkan hokum administrasi negara berlaku sebagai hukum khusus (lex
specialis).

Kesimpulan hubungan HAN dengan hukum perdata


1. Negara dan badan hukum publik dapat menggunakan peraturan-
 
peraturan hukum perdata, seperti jual beli, sewa menyewa, dll.
2. Dalam hal penguasa/pemerintah mengikatkan diri dalam perbuatan
perdata maka kedudukan pemerintah adalah sama dengan rakyat
(orang/badan hukum).
3. Dapat diterapkan asas lex specialis derogat lex generalis, yakni hukum
khusus mengesampingkan hukum umum. Sehingga apabila suatu
peristiwa itu diselesaikan berdasarkan aturan yang ada pada khusus
administrasi negara (hukum khusus).

Kemungkinan yang merugikan kalau HAN menggunakan hukum perdata :


1. Efektifitas pengawasan preventif dan represif maupun jalur banding
administrasif adakalanya tidak dapat ditempuh. Keberatan --> diajukan
pada pihak yang bersangkutan/institusi yang mengeluarkan. Banding
administrasi --> diajukan pada atasan pihak yang bersangkutan/institusi
diatasnya.
2. Dengan menempuh jalur perdata kemungkinan dapat menyimpang dari
jaminan prosedural atau jaminan perlindungan hukum yang diberikan
oleh hukum publik.
3. Pemerintah juga dapat menyalahgunakan posisinya sebagai penguasan
yang berkuasa maupun sebagai pemegang monopoli.
4. Dengan membuat perjanjian yang juga berlaku untuk waktu yang lama.
Berarti pemerintah mengikat para penerusnya, tetapi ada kalanya
pemerintah yang baru, mungkin tidak sependapat dengan perjanjian
tersebut, lalu kemungkinan dapat berakibat dibatalkannya secara
sepihak perjanjian yang telah dibuat.

Hubungan HAN dengan hukum pidana

 UTRECHT
Hubungan HAN dengan hukum pidana terlihat dari segi penegakannya.Hukum
pidana memberikan sanksi dalam penegakan hukumnya, baik atas pelanggaran
kaidah hukum privat maupun kaidah hukum publik yang yang ada, termasuk
dalam HAN. Maka dalam aturan HAN juga banyak menggunakan sanksi
pidana.

 
 ROMEYN
Hukum pidana sebagai hukum pembantu (hulprecht) bagi HAN karena
penetapan sanksi pidana merupakan salah satu sarana untuk menegakkan
HAN. Yaitu berupa penjara, kurungan dan denda.

 
 W.F. PRINS
Hampir setiap peraturan berdasarkan hukum administrasi diakhiri dengan
sejumlah ketentuan pidana atau in cauda venenum (secara harafiah berarti ada
racun di ekor/buntut).

Contoh lain dari hubungan HAN dengan hukum pidana. Dalam ketentuan yang
berkaitan dengan pengadaan barang, masalah lingkungan, masalah manajemen
pemerintah (HAN) ada ketentuan sanksi pidana untuk menegakkan aturan yang
terdapat dalam pasal-pasal terakhir untuk menegakkan agar ketentuan-
ketentuan itu bisa ditaati atau dilaksanakan.
Tugas hukum administrasi Negara
Perbedaan pelaksanaan hukum perdata dan hukum pidana dalam hukum
administrasi Negara

Anda mungkin juga menyukai