Dalam memenuhi tuntutan tersebut, organ pemerintah tidak cukup jika hanya
kedudukan, yaitu sebagai wakil dari badan hukum (pelaku hukum keperdataan) dan wakil
dari jabatan pemerintahan (pelaku hukum publik). Sebagai pelaku hukum keperdataan
jual beli, sewa menyewa, pemborongan dan sebagainya yang dijelmakan dalam kualitas
badan hukum. Dalam posisi ini kedudukan pemerintah tidak ada bedanya dengan
seseorang atau badan hukum perdata pada umumnya, yaitu diatur dan tunduk pada
perundang-undangan
Hubungan hukum dalam bidang keperdataan bersifat dua pihak atau lebih (meerzijdige),
bersandar pada prinsip otonomi dan kebebasan berkontrak (contractsvrijheid) dalam arti
kemerdekaan atau kemandirian penuh bagi subyek hukum untuk melakukan atau tidak melakukan
perbuatan hukum, serta iktikad baik dalam berbagai persetujuan, yang menunjukkan kesetaraan
antarpihak tanpa salah satunya memiliki kedudukan khusus dan kekuatan memaksa terhadap pihak
lain. Atas dasar ini pemerintah hanya dapat mensejajarkan diri dengan seseorang atau badan
hukum perdata dalam kapasitasnya sebagai wakil dari badan hukum publik, bukan dalam
Bentuk-bentuk perjanjian yang bisa dijalankan pemerintah dengan pihak lain adalah :
Perbuatan keperdataan ini dilakukan karena pemerintah memerlukan berbagai sarana dan
prasarana untuk menjalankan administrasi pemerintahan, seperti: kebutuhan alat tulis menulis
yang harus dibeli, membeli tanah untuk perkantoran, perumahan dinas dan lain sebagainya.
Pemerintah dapat pula menggunakan instrumen hukum keperdataan untuk membuat perjanjian
dengan pihak swasta dalam rangka melakukan tugas-tugas tertentu, misalnya tugas-tugas atau
pekerjaan yang tidak sepenuhnya dapat diselenggarakan sendiri oleh pemerintah. Bentuk dari
perjanjian ini dapat berupa kontrak adhesie, yaitu suatu perjanjian yang seluruhnya telah disiapkan
secara sepihak hingga pihak lawan berkontraknya tidak ada pilihan lain kecuali menerima atau
menolaknya.
3. Perjanjian mengenai kewenangan publik.
Perjanjian mengenai kewenangan publik adalah perjanjian antara badan atau pejabat tata usaha
negara dengan warga masyarakat dan yang diperjanjikan adalah mengenai cara badan atau pejabat
a. Kewenangan luas yang dimiliki pemerintah atas dasar freies ermessen, yang kemudian
perjanjian.
b. Dengan kata lain, pemerintah dapat menjadikan kewenangan luas atau kebijaksanaan
perjanjian.1
1
E-Learning UPN Jawa Timur, Instrumen Hukum Keperdataan,
http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKK3004/document/Materi_UAS/Materi_Bu_Erni/bahan_kuliah_HAN__I
nstrumen_Pemerintah.doc diakses pada tanggal 2 Oktober 2019 Pukul 16.53