2. Hukum Tata Negara : Mengatur tentang negara, yaitu antara lain dasar pendirian,
struktur kelembagaan, pembentukan lembaga-lembaga negara, hubungan hukum (hak
dan kewajiban) antar lembaga negara, wilayah dan warga negara dan lebih mengacu
kepada fungsi konstitusi/hukum dasar yang digunakan oleh suatu negara dalam hal
pengaturan kebijakan pemerintah
4. Hukum Administrasi Negara: Menurut Dimock dan Dimock Hukum Adminitrasi Negara
adalah aktifitas-aktifitas negara dalam melaksanakan kekuasaan-kekuasaan politiknya.
Dalam arti sempit: aktifitas badan-badan eksekutif dan kehakiman. Dalam arti yang lebih
khusus lagi: aktifitas badan-badan eksekutif saja dalam melaksanakan pemerintahan.
a. Subjek ny
b. Pegawai Negri.
c. Jabatan
d. Jawatan, Dinas dan BUMN/BUMD
e. Daerah-daerah Swapraja dan Swatantra (Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi)
f. Negara
5. Istilah
a. Diskresi adalah keputusan dan/atau tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan
oleh pejabat pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret yang dihadapi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dalam hal peraturan perundang-undangan yang
memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya
stagnasi pemerintahan. (kebebasan mengambil keputusan sendiri dalam setiap
situasi yang dihadapi)
b. Ss
c. Aa
6. A
7. A
8. Pengertian
a. AAUPL merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan berkembang dalam lingkungna hukum
administrasi Negara
b. AAUPL berfungsi sebagai pegangan bagi pejabat administrasi Negara dalam menjalankan
fungsinya.
c. Sebagian besar dari AAUPL masih merupakan asas-asas yang tidak tertulis
d. Sebagai asas yang lain sudah menjadi kaidah hukum tertulis dan terpencar dalam berbagai
peraturan hukum positif
Fungsi dari asas-asas umum pemerintahan yang layak adalah :
a. Sebagai pedoman bagi badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan pada waktu :
- Menafsirkan suatu ketentuan undang-undang atau peraturan dasar yang menjadi sumber dari
wewenang yang akan digunakan.
- Menentukan kebijaksanaan yang diambilnya
- Melaksanakan keputusan yang telah ia keluarkan
b. Dasar untuk menggugat bagi warga masyarakat dan badan hukum perdata yang terkena oleh
suatu perbuatan hukum administratif dari badan atau pejabat tata usaha negara yang
dirasakannya merugikan dirinya.
9. A
10. Kedudukan AAUPL dalam Sistem Hukum
Pendapat Van Wijk/Willem Konijnenbelt dan ten Berge tersebut tampak bahwa
kedudukan AAUPL dalam system hukum adalah sebagai hukum tidak tertulis.
Menurut Philipus M. Hadjon, AAUPL harus dipandang sebagai norma-norma hukum
tidak tertulis, yang senantiasa harus ditati oleh pemerintah, meskipun arti yang tepat
dari AAUPL bagi tiap keadaan tersendiri tidak selalu dapat dijabarkan dengan teliti.
Berkenaan dengan hal ini, SF. Marbun mengatakan bahwa norma yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat umumnya diartikan sebagai peraturan, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis. Oleh karena itu, pengertian norma (kaedah hukum) dalam
arti sempit mencakup asas-asas hukum dan peraturan hukum konkret, sedangkan
dalam arti luas pengertian norma ialah suatu system hukum yang berhubungan satu
sama lainnya.