Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS HUKUM

NAMA Linggom A. Nababan


NIM B10018454
MATA KULIAH Hk. SDA
LOKAL E
HARI Kamis

NASKAH SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah : Hukum Sumber Daya Alam
Dosen Penguji : 1. Prof. Dr. Hj. Elita Rahmi, S.H.,M.Hum.
2. Dr. H. Fauzi Syam, S.H.,M.H.
3. Ifan Fauzani Raharja, S.H.,M.H.
4. Eko Nuryatman, S.H.,M.H.
Hari, Tanggal : Kamis, 5 November 2020
Waktu : 90 menit
Cara Pengerjaan : Open Book
Petunjuk :
1. Sesuai dengan anjuran Pemerintah dan Instruksi Rektor Unja dan petunjuk dari Fakultas, Ujian
Tengah Semester dalam masa Pandemi Covid 19 tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal
kuliah yang telah ditetapkan.
2. Soal-soal yang akan dikerjakan bersifat multiple choice. Bacalah dengan teliti soal-soal yang
diajukan di bawah.
3. Jawaban yang benar menurut Saudara diberi tanda block berwarna merah. Contoh pilihan
jawaban b, atau d
4. Jawaban disampaikan melalui Email: fauzisyamjambi1965@gmail.com dan langsung
dikirimkan setelah ujian berlangsung:
5. Bobot nilai setiap soal adalah 2.

PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT

1. Terdapat hubungan yang sangat erat antara Hukum Agraria (HA) dengan Hukum Sumber Daya Alam
(HSDA). Hubungan ini adalah:
a. Objek HA dalam arti luas adalah hak-hak penguasaan atas SDA
b. Pengertian HA dalam arti luas meliputi bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya.
c. Objek HA dalam arti sempit adalah seperangkat hukum yang mengatur hak penguasaan tanah.
d. Jawaban a dan b.

2. HSDA mengkaji hubungan antara:


a. Manusia dengan alam
b. Manusia dengan manusia
c. Manusia dengan politik
d. Jawaban a dan b

3. Secara teori, hak kepemilikan atas SDA dapat dibedakan atas 4 rezim, yaitu:
a. Communal Property, Private Property, Res Nullius, Open Acces
b. Communal Property, Private Property, Res Nullius, State Property
c. Communal Property, Private Property, Private Rights, Res Nullius,
d. Jawaban a dan b

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 1


4 Negara Indonesia adalah penganut teori atau rezim:
a. State Property
b. Private Property
c. Res Nullius
d. Communal Property

5. Kelemahan dari rezim open acces (ress nulius) adalah:


a. Masyarakat merdeka melakukan pemanfaatan dengan caranya sendiri karena tidak terdapat
aturan main jelas tentang pendayagunaan SDA yang dapat berdampak pada tragedi of commons.
b. Masyarakat bebas memiliki hak atas SDA sesuai dengan mekanisme pasar yang berdampak pada
ketimpangan hak pengelolaan sumber daya alam.
c. Pemerintah bertindak sebagai pemilik, pengelola, pengurus dan pengawas terhadap tindakan
pengelolaan sumber daya alam
d. Jawaban a dan b

6. Dasar hukum Hak Penguasaan Negara Atas Sumber Daya Alam adalah:
a. Pasal 33 ayat (1) UUD 1945
b. Pasal 33 ayat (2) UUD 1945
c. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945
d. Pasal 33 ayat (4) UUD 1945

7. Dalam rangka menjalankankan fungsinya atas SDA, Pemerintah bersama DPR RI telah menetapkan
berbagai UU di bidang SDA, antara lain UU No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan dan UU No. 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan. Fungsi tersebut disebut dengan:
a. Fungsi Pengelolaan (beheersdaad)
b. Fungsi Kebijakan (beleid)
c. Fungsi Pengurusan (bestuursdaad)
d. Fungsi Pengaturan (regelendaad)

8. Dalam rangka menjalankankan fungsinya atas SDA, Pemerintah bersama DPR RI telah menetapkan
berbagai UU di bidang SDA, Pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden No. 8 Tahun 2018 tentang
Penundaan dan Evaluasi Perkebunan Sawit serta Peningkatan Produktifitas Kelapa Sawit dan
Kaitannya dengan RTRWP. Fungsi tersebut disebut dengan:
a. Fungsi Pengawasan (toetzichthousdendaad)
b. Fungsi Kebijakan (beleid)
c. Fungsi Pengurusan (bestuursdaad)
d. Fungsi Pengaturan (regelendaad)

9. Dalam rangka menjalankankan fungsinya atas SDA, Pemerintah telah menerbitkan berbagai izin di
bidang SDA, misalnya Izin Usaha Perkebunan, Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan, dan lain-lain.
Fungsi tersebut disebut dengan:
a. Fungsi Pengawasan (toetzichthousdendaad)
b. Fungsi Kebijakan (beleid)
c. Fungsi Pengurusan (bestuursdaad)
d. Fungsi Pengaturan (regelendaad)

10. Berdasarkan Putusan MK, suatu kesatuan masyararakat Hukum Adat dikatakan masih hidup apbila
memenuhi syarat-syarat:
a. Adanya masyarakat yang warganya memiliki perasan kelompok
b. Adanya pranata pemerintahan adat
c. Adanya harta kekayaan dan/atau benda-benda adat
d. Jaban a, b, dan c

11 Prinsip-prinsip Pengelolaan SDA telah diatur dalam:


a. Tap MPR No. V/MPR/1973
b. Tap MPR No. IX/MPR/1973
c. Tap MPR No. V/MPR/2001
d. Tap MPR No. IX/MPR/2001

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 2


12 Ruang lingkup kajian Hukum Sumber Daya Alam (HSDA) sangat luas. Menurut Salim HS, kajian
HSDA mencakup:
a. 4 bidang
b. 12 bidang
c. 13 bidang
d. 14 bidang

13 Landasan sosiologis UU Perkebunan karena:


a. Belum mampu memberikan hasil yang optimal;
b. Belum mampu memberikan nilai tambah usaha perkebunan nasional;
c. Belum efektfnya pelaksanaan UU No. 18 Tahun 2004
d. Jawaban a, b, dan c

14 Salah satu persoalan utama pengelolaan perkebunan pada masa UU No. 18 Tahun 2004 karena
terjadinya tumpang tindih antara luasan HGU dengan izin-izin di bidang SDA lainnya. Persoalan
tersebut memicu persoalan lainnya, yaitu:
a. Terjadinya tumpang tindih HGU dengan Izin Pertambangan
b. Terjadinya tumpang tindih HGU dengan IUPHHK-HTI
c. Terjadinya tumpang tindih HGU dengan IUPHHK-HA
d. Terjadinya konflik lahan

15 Syarat bagi pemegang IUP-B, IUP-P, dan IUP di bidang perkebunan wajib memfasilitasi
pembangunan kebun masyarakat sekitar paling rendah seluas 20% dari total luas areal kebun yang
diusahakan. Kewajiban Pemegang Izin tersebut merupakan perwujudan dari asas:
a. Asas kearifan lokal
b. Asas efisiensi berkeadilan
c. Asas kebersamaan
d. Asas keterpaduan

16 Perwujudan dari asas kelestarian fungsi lingkungan hidup di bidang perkebunan tercermin dari
kewajiban pemegang izin:
a. Kewajiban menerapkan teknologi pembukaan lahan tanpa bakar dan mengelola sumber daya
alam secara lestari.
b. Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sesuai dengan ketentuan PPU.
c. Memasok bahan baku yang diusahakan sendiri paling sedikit 20% dari kebutuhan total bahan
baku untuk usaha industri pengolahan hasil perkebunan
d. Jawaban a dan b

17 Syarat bagi pemegang IUP-B, IUP-P, dan IUP di bidang perkebunan wajib mendapat persetujuan
masyarakat hukum adat, untuk lahan yang digunakan seluruhnya atau sebagian berada di atas tanah
hak ulayat, Kewajiban ini merupakan perwujudan dari asas:
a. Asas kearifan lokal
b. Asas efisiensi berkeadilan
c. Asas kebersamaan
d. Asas keterpaduan

18 Perusahaan Perkebunan yang membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan memiliki usaha budidaya
perkebunan, wajib memperoleh:
a. Izin Usaha Perkebunan untuk Budidaya (IUP-B)
b. Izin Usaha Perkebunan (IUP)
c. Izin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IUP-P)
d. Izin Usaha Produksi Benih Perkebunan (IUP-PB)

19 Usaha Budidaya Perkebunan dengan luas kurang dari 25 Ha wajib:


a. Memperoleh Surat Tanda Daftar Budidaya Perkebunan
b. Memperoleh Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan
c. Memperoleh Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Pengolahan
d. Memperoleh Surat Tanda Daftar Usaha Benih Perkebunan

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 3


20 Kewenangan Gubernur dalam Pemberian Izin Usaha di bidang Perkebunan adalah:
a. Pemberian IUP-B pada lokasi lintas wilayah Kab/Kota dalam 1 Provinsi
b. Pemberian IUP-P pada lokasi lintas wilayah Kab/Kota dalam 1 Provinsi
c. Pemberian IUP pada lokasi lintas wilayah Kab/Kota dalam 1 Provinsi
d. Jawaban a, b, dan c

21 Kewenangan Menteri Pertanian dalam Pemberian Izin Usaha di bidang Perkebunan adalah:
a. Pemberian IUP-B pada lokasi lintas wilayah Kab/Kota dalam 1 Provinsi
b. Pemberian IUP-B pada lokasi lintas wilayah Provinsi
c. Pemberian IUP-B pada arela lebih daro 1000 ha
d. Jawaban b dan c

22 Izin Usaha Produksi Benih Perkebunan merupakan kewenangan dari:


a. Bupati/Walikota pada lokasi dalam wilayah kab/kota
b. Guberur pada pada lokasi lintas wilayah Kab/Kota dalam 1 Provinsi
c. Menteri pada lokasi lintas wilayah Provinsi
d. Gubernur

23 Salah satu syarat untuk memperoleh IUP-B, IUP P, dan IUP adalah memperoleh izin lokasi. Izin
lokasi merupakan kewenangan dari:
a. Bupati/Walikota pada lokasi dalam wilayah kab/kota
b. Guberur pada pada lokasi lintas wilayah Kab/Kota dalam 1 Provinsi
c. Menteri pada lokasi lintas wilayah Provinsi
d. Bupati

24 Izin Usaha Perkebunan yang paling banyak diterbitkan oleh Pemerintah adalah untuk tanaman:
a. Teh
b. Karet
c. Tebu
d. Kelapa Sawit

25 Tiga komoditi unggulan bidang perkebunan di Provinsi Jambi terluas meliputi:


a. Kelapa Sawit, Karet, Kelapa Dalam
b. Kopi, Cassiavera, Pinang
c. Tebu, Lada, Cengkeh
d. Kemiri, Tembakau, Nilam

26 Masalah terjadinya tumpang tindih areal izin usaha perkebunan (IUP) dengan izin-izin lainnya di
bidang sumber daya alam terjadi karena:
a. Pemberian izin belum menggunakan satu peta digital berbasis peta rupa bumi Indonesia
b. Ketidaktertiban pelaporan pemberian IUP oleh Bupati/Walikota dan Gubernur kepada
Kementerian Pertanian
c. Banyak perusahaan yang tidak mampu menyediakan bahan baku minimal 20%, tetapi IUP tetap
diterbitkan oleh Bupati/Walikota dan Gubernur
d. Jawaban a, b, dan c

27 Untuk mencegah dan meminimalisir ragam permasalahanan di bidang usaha perkebunan sawit,
Presiden menerbitkan Inpres No. 8 Tahun 2018 mengenai “moratorium pembangunan kelapa sawit”
tanggal 19 September 2018. Moratorium tersebut berlangsung pada:
a. Selama 5 tahun (2018-2023)
b. Selama 4 tahun (2018-2022)
c. Selama 3 tahun (2018-2021)
d. Selama 2 tahun (2018-2020)

28 Kementerian yang tugas dan fungsinya mengelola perkebunan adalah:


a. Kementerian Perkebunan
b. Kementerian Kehutanan
c. Kementerian Lingkungan Hidup
d. Kemnterian Pertanian

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 4


29 Landasan sosiologis UU Kehutanan karena:
a. Masih banyak hutan yang mengalami kerusakan di Indonesia;
b. Praktek-praktek pengelolaan hutan yang hanya berorientasi pada kayu dan kurang
memperhatikan hak dan melibatkan masyarakat;
c. Belum efektfnya pelaksanaan UU No. 5 Tahun 1967
d. Jawaban a, dan b

30 Salah satu persoalan utama pengelolaan kehutanan pada masa UU No. 5 Tahun 1967 karena terjadinya
deforestasi sebanyak 45.000 ha tahun. Penyebab terjadinya deforestasi adalah:
a. Terjadinya kebakaran hutan dan lahan
b. Terjadinya penebangan liar (ilegal logging)
c. Buruknya tata kelola hutan
d. Jawaban a, b, dan c

31 Salah satu asas dalam UU Kehutanan adalah asas manfaat dan lestari. Perwujudan dari asas ini setiap
pemegang izin pemanfaatan hasil hutan wajib memiliki:
a. Izin Lingkungan
b. Peta areal permohonan skala 1:5000
c. Pakta Integritas
d. Proposal Teknis

32 Salah satu persoalan dalam pengelolaan huta pada masa UU No. 5 Tahun 1967 karena terjadinya
praktek monopoli, monopsoni, oligopoli, dan oligopsoni dalam izin pemanfaatan hutan. Ketentuan ini
bertentangan dengan asas pengelolaan hutan, yaitu:
a. Asas Kebersamaan
b. Asas Kerakyatan dan Keadilan
c. Asas Keterbukaan
d. Jawaban a dan b

33 Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) dari kawasan hutan merupakan perwujudan dari asas:
a. Asas Kebersamaan
b. Asas Kerakyatan dan Keadilan
c. Asas Keterbukaan
d. Jawaban a dan b

34 Salah satu program dalam rangka mewujudkan tujuan UU Kehutanan yaitu menjamin distribusi
manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan adalah:
a. Hutan Desa
b. Hutan Adat
c. Hutan Kemasyarakatan
d. Jawaban a, b, dan c

35 Hutan berdasarkan statusnya dibagi atas 2 macam, yang meliputi:


a. Hutan Negara
b. Hutan Hak
c. Hutan Adat
d. Jawaban ad dan b

36 Hutan berdasarkan fungsinya dibagi atas 3 macam, yaitu:


a. Fungsi Produksi
b. Fungsi Lindung
c. Fungsi Konservasi
d. Jawaban a, b, dan c

37 Kegiatan untuk kepentingan pembangunan instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik di
kawasan hutan wajib memiliki izin:
a. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)
b. Izin Pemanfaatan Jasa Lingkungan
c. Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 5


d. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu

38 Kegiatan untuk kepentingan pembangunan bandara atau pelabuhan dapat dilakukan dengan
mekanisme:
a. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)
b. Pelapasan Kawasan Hutan
c. Tukar Menukar Kawasan Hutan
d. Jawaban b dan c

39 Izin Pemanfaatan Hutan dapat dibedakan atas:


a. Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu
b. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu
c. Izin Pemanfaatan Jasa Lingkungan
d. Jawaban a, b, dan c

40 Izin untuk mengambil rotan, madu, buah, daun, getah, kulit, tanaman obat, untuk jangka waktu dan
volume tertentu pada hutan produksi dan hutan lindung disebut dengan:
a. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu
b. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu
c. Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
d. Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu

41 Izin usaha untuk membangun hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok
industri untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan
bahan baku industri seperti Perusahaan PT WKS di Jambi disebut dengan Izin
a. IUPHHK-HTI
b. IUPHHK-HA
c. IUPHHK-RE
d. IUPHHK-HP

42 Taman Nasional yang wilayahnya masuk dalam wilayah Provinsi Jambi adalah:
a. Taman Nasional Bukit 12
b. Taman Nasional Bukit 30
c. Taman Nasional Kerinci Seblat
d. Jawaban a. b. dan c

43 Cagar Alam yang mempunyai potensi eko wisata hutan di wilayah Provinsi Jambi adalah:
a. Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur
b. Cagar Alam Buluh Hitam
c. Cagar Alam Sungai Batara
d. Jawaban a, b, dan c

44 Taman Hutan Raya di di wilayah Provinsi Jambi adalah:


a. Hutan Harapan atau Restorasi Ekosistem Indonesia
b. Taman Hutan Raya Sultan Thaha (Senami)
c. Hutan Kota
d. Jawaban a, b, dan c

45 Kawasan Suaka Alam terdiri dari Cagar Alam dan Suaka Margasatwa sementara Kawasan Pelestarian
Alam terdiri dari Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. Dari kelima jenis
tersebut, yang tidak ada di wilayah Provinsi Jambi adalah:
a. Cagar Alam
b. Suaka Marga Satwa
c. Taman Nasional
d. Taman Hutan Raya

46 Kementerian yang tugas dan fungsinya mengelola kehutanan adalah:


a. Kementerian Perkebunan
b. Kementerian Kehutanan
c. Kementerian Lingkungan Hidup

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 6


d. Kemnterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

47 Izin Usaha di bidang kehutanan yang merupakan kewenangan Gubernur antara lain:
a. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Produksi
b. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung
c. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri Pada Hutan Tanaman
(IUPHHK-HTI) pada Hutan Produksi
d. Jawaban a dan b

48 Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan Kabupaten/Kota di


bidang kehutanan adalah:
a. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Produksi
b. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung
c. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri Pada Hutan Tanaman
(IUPHHK-HTI) pada Hutan Produksi
d. Pelaksanaan pengelolaan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Kabupaten/Kota

49 Kegiatan yang termasuk dalam Perhutanan Sosial adalah:


a. Hutan Desa dan Hutan Kemasyarakatan
b. Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Rakyat
c. Hutan Adat dan Kemitraan Kehutanan
d. Jawaban a, b, dan c

50 Perpres No. 88 Tahun 2017 tentang Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan bertujuan
untuk:
a. Peningkatan Pembinaan Petani Kelapa Sawit
b. Peningkatan Produktifitas Perkebunan Kelapa Sawi
c. Menyelesaikan dan memberikan perlindungan hukum atas hak-hak masyarakat dalam kawasan
hutan yang menguasai tanah di kawasan hutan, perlu dilakukan kebijakan penyelesaian
penguasaan tanah dalam kawasan hutan
d. Jawaban a dan b

SELAMAT BEKERJA

Ujian Tengah Semester Hukum Sumber Daya Alam| 7

Anda mungkin juga menyukai