KETIDAKOTONOMAN HUKUM

TEORI SIBERNETIK TALCOTT PARSONS

NORMATIVE SUB-SYSTEMS FUNCTIONAL

STRUCTURE REQUISITES
VALUE FAMILY PATTERN MAINTENANCE
INTEGRATION

NORMS LEGAL SYSTEM

COLECTIVITIES POLITY, GOAL ATTAINMENT

STABILITY INSTITUTIONS, CHANGE
ORGANISATIONS,
ECONOMY,
ENVIRONMENTAL
CONDITIONS
ADAPTATION
ROLES
E I
EKONOMI N
N F
E POLITIK O
R R
G SOSIAL M
A
I
BUDAYA S
I
 FAKTOR NON HUKUM YANG
MEMPENGARUHI HUKUM DAPAT
MENGAKIBATKAN
KETIDAKOTONOMAN HUKUM

KEBIASAAN
KEKERASAN FISIK
KEKERASAN BERSIFAT KOLEKTIF (TAWURAN)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKERASAN

URBANISASI

KARENA ADANYA PENYAKIT HUKUM (MASYARAKAT PEDESAAN YANG

TINGKAT PENDIDIKAN RENDAH KE KOTA, TERGIUR DENGAN KEHIDUPAN
KOTA SEHINGGA SERING TERJADI PENCURIAN, PERAMPOKAN DLL
 KETIDAKOTONOMAN HUKUM YANG DIHUBUNGKAN DENGAN
KEJAHATAN KEKERASAN DENGAN UNSUR -UNSUR:

PERUBAHAN SOSIAL KHUSUSNYA SEBAGAI AKIBAT URBANISASI DAN DAMPAK NEGATIF

PENGGUNAAN TEKNOLOGI CANGGIH
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG
PEMBERITAAN DI MEDIA MASSA, OPINI PUBLIK
KESADARAN HUKUM, KETAATAN HUKUM DAN EFEKTIVITAS PER-UU-AN
KULTUR MASYARAKAT, MISALNYA POLA KONSUMTIF, PERSEPSI TENTANG BUDAYA
TERTENTU BAGI SUATU MASYARAKAT
KEBERDAYAAN PILISI
PARTISIPASI MASYARAKAT
PUTUSAN PENGADILAN DAN TINDAKAN MAIN HAKIM SENDIRI
PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN NILAI-NILAI AGAMA
 FUNGSI HUKUM SAMUEL MERMIN
MENYELESAIKAN SENGKETA
MEMPERTAHANKAN KETERTIBAN
DALAM HAL TERTENTU SAJA
LEGITIMASI HUKUM MENGGUNAKAN
KEKUASAAN NEGARA
MENJAMIN EFISIENSI, KEHARMONISAN
DAN KESEIMBANGAN DALAM
PELAKSANAAN FUNGSI MESIN
PEMERINTAHAN
MELINDUNGI WARGA NEGARA TERHADAP
TINDAKAN MELAMPAUI BATAS DAN KETIDAKADILAN
YANG MUNGKIN BERASAL DARI KEKUASAAN
PEMERINTAH
MELINDUNGI WARGA TERHADAP TINDAKAN
MELAMPAUI BATAS ATAUPUN KETIDAKADILAN YANG
BERASAL DARI KEKUASAAN PRIVAT
MENJAMIN AGAR SETIAP WARGA MEMILIKI
KESEMPATAN UNTUK MENIKMATI PALING TIDAK
SECARA MINIMAL SUATAU KEHIDUPAN YANG LAYAK
MELALUI PERLINDUNGAN TERHADAP KEPENTINGAN
EKONOMI DAN KESEHATAN MEREKA
 KETIDAKOTONOMAN HUKUM DAN KEJAHATAN
KEKERASAN KOLEKTIF

UNSUR SOCIAL ACTION SMELSER

MOBILIZATION OF
SITUATIONAL FACILITIES, OR
VALUE, OR INDIVIDUAL
INFORMATION, SKILLS,
GENERAL NORMS, OR MOTIVATION FOR
TOOLS, AND OBSTACLES IN
SOURCES REGULATORY ORGANIZED ACTION
THE PURSUIT OF CONCRETE
OF STANDARD FOR IN ROLES AND
GOALS
COLLECTIVITIES
LEGITIMACY INTERACTION (KEADAAN FASILITAS ATAU
(MOBILISASI DARI
(NILAI ATAU (NORMA ATAU INFO, KETERAMPILAN,
INDIVIDU MEMOTIVASI
SUMBER ATURAN STANDAR PERALATAN DAN
UTK MENGATUR
UMUM UTK BERINTERAKSI) RINTANGAN DLM
PERILAKU DLM
PENGERJAAN YG BERTUJUAN
LEGITIMASI ATURAN DAN
NYATA
KOLEKTIVITAS
 ASAS-ASAS TINDAKAN KELOMPOK SMELSER

GERAKAN BERORIENTASI NILAI, YANG DIMOBILISIR MELAKUKAN

TINDAKAN KOLEKTIF ATAS NAMA KEPERCAYAAN UMUM YANG
MENGHARAPKAN PERUMUSAN ULANG NILAI-NILAI TERTENTU

GERAKAN BERORIENTASI NORMA, YANG DIMOBILISIR MELALUI

TINDAK KOLEKTIF ATAS NAMA KEPERCAYAAN UMUM YANG
MENGHARAPKAN PERUMUSAN ULANG NORMA-NORMA TERTENTU

BERWUJUD LEDAKAN KEBENCIAN YANG DIMOBILISIR MELALUI

TINDAKAN KOLEKTIS ATAS NAMA KEPERCAYAAN UMUM YANG
MENUNTUT TANGGUNGJAWAB SUATU PRANATA TERHADAP SUATU
KEADAAN ATAU PERISTIWA YANG TIDAK DIINGINKAN

TINDAKAN GILA-GILAAN DAN KEPANIKAN MERUPAKAN BENTUK

TINGKAH LAKU YANG DIDASARKAN OLEH SUATU REDEFINISI UMUM
TERHADAP FASILITAS YANG BERSIFAT SITUASIONAL
KETIDAKOTONOMAN HUKUM DAN KERUSUHAN MASSAL

PENYEBAB UMUM KERUSUHAN MASSAL YANG TERJADI ADALAH

PERGESERAN YANG TERLALU CEPAT DIBERBAGAI FAKTOR
SEPERTI PERGESERAN YANG DRASTIS DALAM KEHIDUPAN
SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, KULTURAL YANG DIIKUTI PULA OLEH
PERGESERAN STRUKTUR, POSISI, FUNGSI DAN IKATAN-IKATAN
DALAM HUBUNGAN SOSIAL
 NILAI INTRINSIK WARGA MASYARAKAT

NILAI
AGAMA

NILAI NILAI
MORAL HUKUM

TERJADINYA KERUSUHAN MEMBUKTIKAN BAHWA NILAI INTRINSIK BELUM

TUMBUH DALAM MASYARAKAT. AGAMA HANYA DIPANDANG SEBAGAI SIMBOL
YANG SAKRAL DAN HUKUM HANYA DIPANDANG SEBAGAI SIMBOL FORMAL
 HUKUM HADIR UNTUK MENJATUHKAN SANKSI EKSTERNAL
TERHADAP PERILAKU KRIMINAL
E. ADAMSON HOEBEL
HUKUM MERUPAKAN SUATU BADAN DARI
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG MENGIKAT,
YANG DIHORMATI SEBAGAI HAK DARI SATU
PIHAK, DAN DIAKUI SEBAGAI KEWAJIBAN
BAGI PIHAK LAIN, PENGGUNAAN
KEKUASSAN MELALUI MEKANISME YANG
SPESIFIK YANG BERSIFAT TIMBAL BALIK DAN
PUBLISITAS YANG MELEKAT DI DALAM
STRUKTUR MASYARAKAT
• MAX WEBER
HUKUM ADALAH SUATU TATA. SUATU
TATA DAPAT DISEBUT HUKUM JIKA IA
SECARA EKSTERNAL DIJAMIN MELALUI
KEMUNGKINAN PENGGUNAAN
PAKSAAN ATAU KEKERASAN (BAIK
SECARA FISIK MAUPUN KEJIWAAN)
UNTUK MENGHASILKAN PERSESUAIAN
ATAU MEMBALAS KEKERASAN YANG
AKAN DITERAPKAN OLEH ORANG-
ORANG YANG SECARA KHUSUS SUDAH
DISIAPKAN UNTUK SUATU TUJUAN `
 HUKUM REPRESIF
• Kekuasaan politik memiliki akses
langsung pada institusi hukum
• Hukum disubordinasikan pada
kekuasaan
• Pejabat hukum memunculkan
prespektif pejabat yang
memandang keraguan
menguntungkan sistem dan
mementingkan kemudahan adalah
ministruasi
• Rezim hukum ganda
mengkonstitusionalisasi keadaan
• Perundang-undangan pidana
mencerminkan demokrasi legal
moralism
HUKUM OTONOM HUKUM RESPONSIF
• Hukum sebagai pranata yang mampu • Hukum dipandang sebagai
menetralisir represi dan melindungi
integrasi hukum. fasilitator respon/sarana
tanggapan terhadap
• Hukum dipandang sebagai institusi
mandiri yang mampu mengendalikan kebutuhan dan aspirasi social
represi dan melindungi integrasinya • Hukum harus fungsional
sendiri.
• Berintikan Rule of Law
pragmatic, bertujuan dan
• Subordinasi putusan pejabat pada
rasional
hukum memiliki batas-batas yang jelas • Aspek akspresif dari hukum
• Keadilan procedural sangat dominan lebih dominan disbanding 2
• Tata hukum mengacu model aturan. tipe lain
Aturan membantu penegakan
pemikiran kreativitas institusi hukum
ke dalam wilayah politik
• Prosedur dipandang sebagai tata
hukum (untuk mencapai tujuan
regularitas dan kelayakan)
• Kritis terhadap aturan hukum positif
harus dilaksanakan melalui proses
politik
HUKUM KEKUASAAN HUKUM

APA
HUBUNGANNYA?
BAGAIMANA
KORELASINYA?