Anda di halaman 1dari 9

TUGAS JINAYAT

JARIMAH SYURBAH (KONSUMSI MIRAS ATAU KHAMR)

Nama : Wahani Dwicipta Iftitahurohmah

NIM : 18410586

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2020
PEMBAHASAN

Pengertian

Jarimah berasal dari bahasa Arab ‫رج‬66‫ ةم‬yang berarti perbuatan dosa dan atau tindak pidana.
Dalam terminologi hukum Islam, jarimah diartikan sebagai perbuatan-perbuatan yang dilarang
oleh menurut syara dan ditentukan hukumannya oleh Tuhan, baik dalam bentuk sanksi-sanksi
yang sudah jelas ketentuannya (had) maupun sanksi-sanksi yang belum jelas ketentuannya oleh
Tuhan (ta'zir).1

Terdapat perbedaan para ulama dalam memberi pengertian tentang syurbah:

Menurut Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad, Khamr adalah minum minuman yang
memabukkan, baik minuman tersebut dinamakan khomr maupun bukan khomr, baik dari perasan
anggur maupun dari bahan-bahan yang lain.”2

asy syurbu menurut Imam Abu Hanifah adalah sebagai berikut;


“asy syurbu menurut Imam Abu Hanifah adalah meminum minuman khomr saja, baik yang
diminum itu banyak maupun sedikit.3

Dasar Hukum

- Al-Quran

Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
1
Wikipedia/khamr diakses tanggal 26 Desember 2020
2
Eprints.walisongo.ac.id
3
ibid
keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka
nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayatNya kepadamu supaya kamu berfikir.” al-Baqarah: 219

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.....” Qs. an-Nisa’: 43

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di
antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan
itu).” Qs. al-Maidah: 90- 91

- Hadist
Sesuai dengan hadits Rasul SAW.:
‫ما أسكر كثيره فقليله حرام )احمد و ابن ماجه( كل شراب اسكر فهو حرام )البخارى ومسلم‬
( Al-Qur’an dan hadits mengharamkan khamr karena membawa efek (‘illat)
“memabukkan dan hilangnya akal”. Apakah sifat memabukkan ini sebagai ‘illat pada
ashal juga terdapat pada wiski (cabang/furu‘).4

4
Reni Surya, Klasifikasi Tindak Pidana Hudud dan Sanksinya dalam Perspektif Hukum Islam, Samarah: Jurnal Hukum
Keluarga dan Hukum Islam Volume 2 No. 2. Juli-Desember 2018
Apabila seseorang meminum khomr untuk obat maka para fuqoha berbeda pendapat
mengenai status hukumnya. Menurut pendapat yang rajih dalam mazhab Maliki, Syafi’i
dan Hambali, berobat dengan menggunakan khomr merupakan perbuatan yang dilarang,
dan peminumnya dapat dikenai hukuman had. Alasan mereka adalah hadis Nabi
Muhammad shollallohu ‘alayhi wa sallam;
Dari Ummi Salamah r.a dari Nabi shollallohu ‘alayhi wa sallam beliau bersabda;
“sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhanmu di dalam barang yang
diharamkan atas kamu.”5
Hadis yang diriwayatkan Wayl Al Hadhromi;
dari Wayl Al Hadhromi berkata bahwa Thoriq putra Suwayd bertanya pada Nabi
shollallohu ‘alayhi wa sallam tentang hukum khomr yang dibuat untuk obat. Nabi
menjawab;
“sesungguhnya khomr itu bukan obat, melainkan penyakit.”6

Alasan teoritis (logis) terhadap larangan jarimah

1. Terhadap Kesehatan

Berikut adalah penyakit-penyakit yang bisa muncul akibat sering mabuk miras dalam jangka
panjang7:

 Penyakit hati

Ketika dikonsumsi, alkohol akan terserap ke dalam aliran darah, kemudian terkumpul di
hati untuk dipecah dan dinetralkan agar dapat dibuang dari tubuh. Hanya saja,
kemampuan hati dalam memproses alkohol sangat terbatas. Jika alkohol yang diminum
lebih banyak dari yang bisa diolah oleh hati, maka kadar alkohol dalam darah akan

5
https://ngobrolislami.wordpress.com/2011/02/04/konsep-hukum-pidana-islam-jarimah-minum-minuman-keras-
syurbul-khomr/
6
ibid
7
dr. Kevin Adrian, laman alodokter.com
meningkat. Jika terus menerus terjadi, organ hati akan mengalami gangguan, mulai dari
perlemakan hati, hepatitis, sirosis, hingga kanker hati.

 Penyakit jantung dan pembuluh darah

Akibat lainnya dari sering mabuk adalah gangguan detak jantung, peningkatan tekanan
darah dan denyut jantung, pembesaran jantung, serta meningkatnya risiko terkena stroke
dan penyakit jantung.

 Kanker
Semakin sering meminum alkohol, semakin besar pula risiko terkena kanker dan
meninggal akibat penyakit tersebut. Selain kanker hati, jenis kanker lain yang juga dapat
terjadi akibat sering mabuk adalah kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker esofagus,
kanker usus besar, bahkan kanker payudara.

 Gangguan otak dan saraf

Terlalu banyak mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan gangguan pada otak.
Menurut penelitian, sering mabuk dapat membuat otak menyusut atau mengecil. Semakin
banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin besar pula penyusutannya. Selain itu, terlalu
banyak minum alkohol juga dapat menurunkan kemampuan berpikir dan melemahkan
daya ingat, serta membuat refleks dan koordinasi gerakan tubuh terganggu.

 Depresi
Mengonsumsi minuman keras secara berlebihan dapat menyebabkan atau memperberat
depresi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mabuk memiliki risiko lebih
tinggi untuk bunuh diri dan mengalami gangguan kecemasan.
Karena Ketika meminum miras terlalu banyak, fungsi zat kimia otak yang
mengatur mood akan terganggu, sehingga muncul gejala depresi.

 Kecanduan alcohol
Orang yang kecanduan minuman keras akan terus-menerus mengonsumsi minuman
beralkohol dan sulit untuk berhenti. Pada akhirnya, kebiasaan tersebut akan berdampak pada
kesehatan maupun kehidupan sosialnya.

2. Terhadap masalah sosial

Penyalahgunaan minuman keras akan membawa dampak yang tidak baik untuk kesehatan fisik
dan psikis seseorang. Menurut Anang (2000) akibat atau dampak dari penyalahgunaan zat adiktif
bagi pengguna adalah sebagai berikut : pertama, Kepribadian rusak.kedua, Tingkah laku
(bohong, manipulasi). Tiga, Pola pikir khas. Empat, Pelanggaran norma. Lima, Fisik
(gemeteran, siang tidur malam begadang).

Tanda-tanda yang ditimbulkan akibat penggunaan minuman keras (alkohol) umumnya akan
menyebabkan timbulnya keberanian mengarah pada perilaku kasar, pemarah, mudah tersinggung
dan bertindak brutal. Dampak lain dari mengkonsumsi minuman keras adalah pada kehidupan
sosial seperti ketidak-mampuan bersosialisasi dengan Jurnal Holistik, Tahun VIII No. 16 / Juli -
Desember 2015 yaitu sering bersengketa dengan orang lain, ketidakmampuan fungsi sosial
(bekerja atau bersekolah), pekerjaan berantakan, drop out sekolah dan nilai rapot jelek.8

Beraneka ragam tingkah laku atau perbuatan remaja yang menyimpang dari moral sering
menimbulkan kegelisahan dan permasalahan terhadap orang lain. Pergaulan remaja juga
berpotensi menimbulkan keresahan sosial karena tidak sedikit para remaja terlibat pergaulan
negatif mabuk-mabukan. Perilaku remaja seperti itu mengandung resiko dan dampak negatif
yang berlipat ganda baik terhadap kesehatan dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Sanksi pidana bagi jarimah

Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim, hukuman peminum
khamar adalah dengan dicambuk 80 kali pada bagian punggungnya. Had ini sesuai dengan yang
dicontohkan Nabi Muhammad bagi para pelanggar larangan minum khamer.9

8
https://media.neliti.com/media/publications/967-ID-pengaruh-penggunaan-minuman-keras-pada-kehidupan-
remaja-di-desa-kali-kecamatan-p.pdf
9
https://republika.co.id/berita/qi42vy366/hukuman-bagi-peminum-khamar-dalam-islam
Kendati demikian, pelaksanaan had ini hanya boleh dilakukan lembaga pengadilan resmi dan sah
yang memberlakukan hukum hudud. Tidak dibolehkan melaksanakan hukuman secara semena-
mena oleh warga biasa meskipun mempunyai dua orang saksi yang adil.

Syarat pemberlakuan had bagi peminum khamar juga haruslah seorang Muslim, berakal, baligh,
minum dengan sengaja tanpa dipaksa, mengetahui keharamannya dan tidak dalam kondisi
sakit. Pengharaman khamar dalam Islam bertujuan menjaga keselamatan agama seorang Muslim,
akalnya, badannya dan hartanya. 

Peminum minuman keras baru dianggap melakukan tindak pidana ketika perbuatan tersebut
berakibat buruk terhadap orang lain, misalnya membuat orang terluka, mengganggu ketertiban
umum, dan sebagainya. Ketentuan tersebut dapat di lihat pada Pasal 300, Pasal 492, dan Pasal
536 hingga Pasal 539.

Pasal 300 ayat (1) KUHP menyebutkan, “Diancam dengan pidana penjara paling lama satu
tahun atau denda paling banyak empat ribu rupiah: (1) Barangsaiapa dengan sengaja menjual
atau memberikan minuman yang memabukkan kepada seseorang yang telah kelihatan mabuk;
(2)  Barangsiapa dengan sengaja membikin mabuk seorang anak yang umurnya belum cukup 16
tahun; (3)  Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa orang untuk
minum-minuman yang memabukkan.”

Dalil hukum yang mengatur tentang larangan meminum-minuman keras dinyatakan oleh Allah
SWT dalam al-Qur’an secara bertahap, yakni sebagai berikut:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: Pada keduanya itu terdapat
dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya. ...” (Surat al-Baqarah: 129) 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk,
sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. ...” (Surat an-Nisaa’: 43)
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Surat al-Maidah: 90)

Rumusan tindak pidana sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas dikenakan kepada pemakai
yang telah mencapai usia dewasa, berakal sehat, bukan atas keterpaksaan, dan mengetahui kalau
benda yang dikonsumsinya itu memabukkan. Sementara itu, hukuman bagi
peminum khamr adalah dicambuk sebanyak 40 kali hingga 80 kali. Hal ini didasarkan pada
beberapa hadis Rasulullah yang membicarakan masalah khamr dan judi (Zainuddin, 2009: 101).

Melihat fakta-fakta terkait dengan maraknya peredaran minuman keras dan akibat-akibat buruk
yang ditimbulkannya, seharusnya Indonesia segera membuat rumusan khusus mengenai sanksi
pidana bagi peminum minuman keras, misalnya seperti di Arab Saudi. Hal ini dimaksudkan agar
tercipta ketentraman dan kenyamanan di Indonesia.

Pembuktian

Unsur-unsur jarimah minum khomr ada dua macam;

[1] asy syurbu

Sesuai dengan pengertian asy syurbu (meminum) sebagaimana yang telah dikemukakan di atas,
Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad berpendapat bahwa unsur ini (asy syurbu)
terpenuhi apabila pelaku meminum sesuatu yang memabukkan. Dalam hal ini tidak diperhatikan
nama dari minuman itu dan dari bahan apa minuman itu diproduksi. Dengan demikian, tidak ada
perbedaan apakah yang diminum itu dibuat dari perasan buah anggur, gandum, kurma, tebu,
maupun buah-buahan yang lain. Demikian pula tidak diperhatikan kadar kekuatan
memabukkannya, baik sedikit maupun banyak, hukumnya tetap haram.

Akan tetapi Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa unsur pertama ini tidak dapat dipenuhi
kecuali yang diminum itu khomr, sebagaimana yang telah penulis uraikan di atas.

Apabila pendapat jumhur ulama tersebut kita ikuti maka semua jenis bahan yang memabukkan
hukumnya tetap haram, seperti ganja, kokain, heroin, dan semacamnya. Hanya saja karena
meminum merupakan unsur penting dalam jarimah minuman khomr maka bahan-bahan yang
dikonsumsi tidak dengan jalan di minum, seperti ganja, kokain, heroin dan semacamnya tidak
mengakibatkan hukuman had, melainkan hukuman ta’zir.

Seseorang dianggap meminum apabila barang yang diminumnya telah sampai ke tenggorokan.
Apabila minuman tersebut tidak sampai ke tenggorokan maka tidak dianggap meminum, seperti
berkumur-kumur. Demikian pula termasuk kepada perbuatan meminum, apabila meminum-
minuman khomr tersebutdimaksudkan untuk menghilangkan haus, padahal ada air yang dapat
diminumnya. Akan tetapi apabila hal itu dilakukan secara terpaksa (darurat) atau dipaksa, pelaku
tidak dikenai hukuman.10

[2] niat yang melawan hukum

Unsur ini terpenuhi apabila seseorang melakukan perbuatan minum minuman keras (khomr)
padahal ia tahu yang diminumnya itu adalah khomr atau muskir. Dengan demikian apabila
seseorang meminum minuman yang memabukkan, tetapi ia menyangka bahwa apa yang
diminumnya itu adalah minuman biasa yang tidak memabukkan maka ia tidak dikenai hukuman
had, karena tidak ada unsur melawan hukum. Apabila seseorang tidak tahu bahwa minuman
khomr itu dilarang, walaupun ia tahu bahwa barang tersebut memabukkan maka dalam hal ini
unsur melawan hukum (qosad jina’i) belum terpenuhi. Akan tetapi, alasan tidak tahu hukum
tidak dapat diterima dari orang-orang yang hidup dan berdomisili di negeri dan lingkungan
Islam.

10
https://ngobrolislami.wordpress.com/2011/02/04/konsep-hukum-pidana-islam-jarimah-minum-minuman-keras-
syurbul-khomr/

Anda mungkin juga menyukai