Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL

UNCTAD (UNITED NATIONS CONFERENCE ON TRADE AND

DEVELOPMENT)

DISUSUN OLEH:

RINI SUSANTI

ERNA ENDANG LESTARI

IBNU CHOLISH ASREY

ASWINDA AKBAR

DOSEN PENGAMPU: RIFQI DEVI LAWRA, SH.M

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

SOLOK

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis limpahkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat

Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul

“UNCTAD (United Nation Conference on Trade and Development )”,Makalah

ini disusun dan diat untuk menyelesaikan tugas dari Ibuk Rifqi Devi Lawra,

SH.MH. selaku Dosen Mata Kuliah Hukum Ekonomi Internasional pada

perkuliahan semester ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata

sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,

khususnya dari Dosen Mata Kuliah Hukum Ekonomi Internasional guna menjadi

acuan dan bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik di masa yang akan

datang.

Solok, 29 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2

BAB I .................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 3

B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 3

C. TUJUAN PENULISAN .......................................................................................... 4

BAB II ................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5

A. SEJARAH UNCTAD ............................................................................................. 5

1. MEKANISME .................................................................................................... 6

2. PERKEMBANGAN TERKINI .......................................................................... 7

3. GENERALIZED SYSTEM OF PREFERENCES (GSTP) ................................ 8

B. KEDUDUKAN UNCTAD ..................................................................................... 9

C. KEANGGOTAAN UNCTAD .............................................................................. 10

D. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN UNCTAD ............................................. 12

1. Kelebihan UNCTAD ........................................................................................ 12

2. Kelemahan UNCTAD ....................................................................................... 12

E. CONTOH KASUS UNCTAD .............................................................................. 13

BAB III ................................................................................................................................ 15

PENUTUP ........................................................................................................................... 15

A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 15

B. SARAN ................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

The United Nations Conference on Trade and Development


(UNCTAD) adalah Organisasi Internasional yang didirikan pada tahun 1964.
UNCTAD merupakan organ utama Majelis PBB dalam menangani
isu perdagangan, investasi dan pembangunan. UNCTAD beranggotakan 195
negara dan bermarkas di Jenawa Swiss.

The United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)


didirikan dengan tujuan untuk memberikan program yang memajukan dan
memperlancar kegiatan perdagangan yang ada pada eskpor antar negara terutama
yang sedang berkembang. UNCTAD memfasilitasi Indonesia untuk menjalin
kontak dengan negara-negara maju seperti Jerman, Amerika Serikat, Jepang,
Korea Selatan, Taiwan, dan Australia terkait isu persaingan usaha. Arah kebijakan
UNCTAD dirancang dan disepakati bersama oleh Anggota PBB melalui Komite-
Komite dan Trade and Development Board (TDB) dan dikukuhkan pada
UNCTAD Ministerial Conference setiap 4 tahun. Sekretaris Jenderal UNCTAD,
yang dipilih setiap 4 tahun, memimpin pengelolaan tugas harian UNCTAD.

Hal yang demikian lah yang menbuat Penulis tertarik untuk membuat
makalah ini dalam rangka pemenuhan tugas Hukum Ekonomi Internasional pada
semester ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakaha sejarah UNCTAD ?
2. Bagaimanakah kedudukan UNCTAD ?
3. Bagaimanakah keanggotaan UNCTAD?
4. Apakah kelebihan dan kelemahan UNCTAD ?
5. Apa contoh kasus dari UNCTAD ?

3
C. TUJUAN PENULISAN
1. Ingin mengetahui sejarah bagaimana sejarah UNCTAD
2. Ingin mengetahui bagaimana kedudukan UNCTAD
3. Ingin mengetahui bagaimana keanggotaan UNCTAD
4. Ingin mengetahui apa kelebihan dan kelemahan UNCTAD
5. Ingin mengetahui apa contoh kasus dari UCNTAD

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH UNCTAD
United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD) dibentuk tahun 1964 untuk mendorong semangat negara berkembang
(G-77) memunculkan gagasan New International Economic Order (NIEO) tahun
1970-an dan 1980-an yang menuA.ntut alternatif terhadap sistem yang didominasi
GATT dan Bretton Woods serta mendorong perbaikan terms of trade, bantuan
pembangunan dan penurunan tarif di negara maju.

Pembentukan UNCTAD terdiri dari 3 (tiga) pilar, yaitu (a) consensus


building, dengan memberikan platform kerja sama antar pemerintah untuk
mendiskusikan isu-isu ekonomi, (b) policy-oriented analysis, yakni
mengidentifikasi isu-isu kunci yang menjadi penggerak pembanngunan dan
merumuskannya dalam bentuk publikasi, kajian dan rekomendasi kebijakan, dan
(c) technical cooperation, dengan cara membantu negara berkembang untuk
meningkatkan kinerja perdagangan dan pembangunannya.

Arah kebijakan UNCTAD dirancang dan disepakati bersama oleh anggota


PBB melalui Komite-Komite dan Trade and Development Board (TDB) dan
dikukuhkan pada UNCTAD Ministerial Conference setiap 4 tahun. Sekretaris
Jenderal UNCTAD, yang dipilih setiap 4 tahun, memimpin pengelolaan tugas
harian UNCTAD.

KTM UNCTAD14 tahun 2016 menghasilkan 2 (dua) outcome document,


yaitu Consensus Outcome document dan deklarasi politik yang masing-masing
disebut Nairobi Maafikiano dan Nairobi Azimio. Nairobi Maafikiano
merupakan dokumen yang memuat visi, peran dan mandat UNCTAD untuk empat
tahun kedepan terutama mewujudkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan
2030 yang bertemakan From Decision to Action: Moving Towards an Inclusive
and Equitable Global Economic Environment for Trade and Development.
Sedangkan Nairobi Azimio merupakan deklarasi politik UNCTAD 14 yang

5
menyerukan komitmen negara anggota untuk dapat secara penuh
mengimplementasikan Nairobi Maafikiano.

1. MEKANISME
Konferensi UNCTAD IX memutuskan bahwa struktur kelembagaan
UNCTAD terdiri dari Trade and Development Board/TDB, yang bertanggung
jawab terhadap keseluruhan aktivitas UNCTAD, sesuai dengan prioritas yang
telah disetujui, dan mengkaji kegiatan kerjasama teknik UNCTAD. TDB diadakan
secara regular setiap tahun dimana terdapat pula segmen tingkat tinggi (High-
Level-Segment), yang diadakan tiga kali setahun.

TDB merupakan badan eksekutif UNCTAD, yang dibentuk pada Sesi ke-9
tahun 1996, dengan tujuan menjamin konsistensi seluruh kegiatan berdasarkan
skala prioritas. Di bawah TDB dibentuk tiga Komisi yaitu:

a. Komisi mengenai Perdagangan di Bidang Barang, Jasa-Jasa dan


Komoditi;
b. Komisi tentang Investasi, Teknologi dan Isu-isu Keuangan terkait;
c. Komisi tentang Perusahaan, Fasilitasi Usaha dan Pembangunan.

Komisi-komisi tersebut akan melaksanakan pekerjaannya secara terpadu


terhadap bidang-bidang yang menjadi kompetensinya. Masing-masing Komisi
mengadakan pertemuan satu kali dalam setahun kecuali diputuskan lain oleh
TDB. Komisi-komisi membentuk Pertemuan Para Ahli (PPA) sebagai forum
pengkajian dan tukar menukar informasi serta pengalaman antar Negara
mengenai berbagai masalah spesifik. Peserta PPA bertindak dalam kapasitas
pribadi yang berasal dari kalangan akademisi, sektor pemerintah, swasta dan NGO
serta diusulkan oleh pemerintah.

Negara-negara berkembang berusaha keras agar usaha-usaha untuk


memperlemah pelaksanaan fungsi badan ini tidak sampai mengurangi
relevansinya sebagai wadah yang memperjuangkan kepentingan negara
berkembang, khususnya di bidang perdagangan dan pembangunan. Berbagai hasil
kerja UNCTAD telah disebarluaskan ke seluruh dunia, diantaranya publikasi

6
laporan tahunan UNCTAD yaitu: Trade and Development Report (TDR), World
Investment Report (WIR) dan Least Developing Countries (LDCs) Report.

2. PERKEMBANGAN TERKINI
UNCTAD saat ini tengah mengevaluasi secara kritis dan konstruktif
terhadap proses penyusunan 2030 Agenda for Sustainable Development.
UNCTAD berkepentingan mengoptimalkan peran perdagangan melalui 3 (tiga)
dimensi pembangunan berkelanjutan, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan, serta
dampak kerja ekonomi regional dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di
tingkat nasional dan regional.

Untuk mencapai tujuan agenda pembangunan pasca-2015, selama tahun


2015-2030, UNCTAD menyatakan agar pemerintah dapat menggunakan
kekuatan perdagangan untuk dapat diterapkan dalam kebijakan pembangunan
nasional. Adalah sebuah hal yang penting untuk merancang bauran kebijakan
holistik nasional untuk pembangunan berkelanjutan.

Instrumen umum untuk mencapai stabilitas ekonomi makro antara lain


adalah redistribusi pendapatan, promosi perdagangan, konservasi lingkungan,
kebijakan industri dan insentif untuk berinvestasi, transformasi struktural, pasar
yang adil dan kompetitif, teknologi dan inovasi, ketahanan pangan, kesehatan,
pendidikan, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Pilihan yang tepat
dari instrumen dalam bauran kebijakan suatu negara akan berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan, kondisi dan situasi masing-masing negara.

Di bawah agenda kebijakan pembangunan perdagangan dan agenda


pembangunan berkelanjutan pasca-2015, pertemuan-pertemuan UNCTAD pada
tahun 2015 secara khusus mendiskusikan tantangan-tantangan yang akan dihadapi
pemerintah dan organisasi internasional dalam mengimplementasikan agenda
pembangunan pasca-2015, khususnya dalam proses penyampaian hasil kebijakan
yang diperlukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, dengan fokus
bagaimana perdagangan berdaya guna maksimal dalam agenda pembangunan
tersebut.

7
Negara-negara anggota UNCTAD menginginkan agar isu perdagangan
dapat dijadikan sebuah tujuan khusus dalam agenda pembangunan global pasca
2015. Melalui tujuan khusus ini diharapkan perdagangan internasional dapat
menjadi katalisator penghapusan kemiskinan.

UNCTAD mengidentifikasi hasil praktik-praktik perdagangan berdasarkan


konsensus multilateral di berbagai bidang untuk dapat meningkatkan kegiatan
perdagangan sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi yang disertai pembangunan
ekonomi. Berdasarkan tujuan tersebut, negara-negara berkembang diharapkan
dapat memanfaatkan berbagai hasil kajian dan program pelatihan UNCTAD untuk
meningkatkan posisi tawarnya di perdagangan internasional.

Perubahan struktural dan adaptasi dengan perdagangan dunia adalah


bagian penting dari pembangunan yang berkelanjutan. Terkait Sustainable
Development Goals/SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan) yang baru akan
diadopsi pada bulan September 2015, kontribusi perdagangan dalam
pembangunan menjadi bagian yang setara dengan isu lainnya. Perdagangan
menjadi isu yang lebih menonjol di dalam draft SDGs dibandingkan dengan
Millenium Development Goals/MDGs.

Namun demikian, target perdagangan yang diusulkan belum memberikan


kerangka untuk mengatasi masalah perdagangan yang paling mendesak saat ini,
khususnya bagaimana meningkatkan partisipasi negara-negara berkembang dalam
Global Value Chains (GVCs). GVCs merupakan revolusi sistem produksi dimana
produksi dan distribusi suatu barang diselenggarakan bersama-sama oleh beberapa
negara. Dalam hal ini, peran UNCTAD diperlukan untuk mendorong terciptanya
pertumbuhan industri khususnya di negara-negara berkembang. Kebijakan yang
terkoordinasi dan berjalan searah sangat penting untuk meningkatkan partisipasi
negara-negara berkembang dalam jaringan produksi global.

3. GENERALIZED SYSTEM OF PREFERENCES (GSTP)


Selama lebih dari 30 tahun, UNCTAD telah banyak menghasilkan produk
aktivitas kerjasama antar pemerintah, diantaranya adalah diterimanya Generalized
System of Preferences (GSP), panduan bagi aksi internasional untuk penjadwalan

8
kembali hutang negara berkembang (1980) dan persetujuan Global System of
Trade Preferences (GSTP).

Sebelumnya, Indonesia telah melakukan kerja sama teknik melalui pembangunan


kapasitas dengan UNCTAD melalui proyek di bidang manajemen utang luar
negeri di bidang manajemen utang luar negeri dengan Kementerian Keuangan dan
Bank Indonesia

Melalui UNCTAD telah dikembangkan kerja sama yang


memberikan manfaat kepada Indonesia melalui dukungan teknis dalam negosiasi
Global System of Trade Preferences (GSTP). GSTP memiliki arti politis dan
strategis dalam kerjasama Selatan-Selatan. Hal ini lantaran, GSTP memberikan
dorongan penyelesaian perundingan Doha Development Agenda (DDA) dalam
kerangka WTO. Bagi Indonesia, GSTP memiliki arti ekonomis untuk menembus
pasar non-tradisional ke Amerika Latin dan Afrika. Keikutsertaan Indonesia
dalam GSTP ini juga merupakan salah satu wujud komitmen Indonesia terhadap
kerja sama Selatan-Selatan.

B. KEDUDUKAN UNCTAD
United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
didirikan dengan tujuan untuk memberikan program yang memajukan dan
memperlancar kegiatan perdagangan yang ada pada eskpor antar negaraa terutama
yang sedang berkembang. Bukan hanya itu United Nations Conference on Trade
and Development (UNCTAD) juga memiliki peran dalam menjaga harga pada
barang masih bersifat normal dan tidak berlebihan namun dengan kualitas yang
diberikan oleh produsen berkualitas sehingga harga yang stabil tidak menurunkan
kualitas dari barang tersebut.

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) juga


memberikan informasi terkait pasar yang ada dan berjalan sehingga dapat
mencapai pasaran yang bersifat internasional, jadi adanya persaingan pasar yang
baik dalam ekonomi ataupun pasar dunia internasional. Selain itu United Nations

9
Conference on Trade and Development (UNCTAD) juga memberikan usaha
dimana, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
mencoba untuk memajukan terjadinya perdaganan internasional terutama pada
negara – negara berkembang yang merasa susah untuk masuk kedalam ruang
lingkup pasar internasional. United Nations Conference on Trade and
Development (UNCTAD) merumuskan kegiatan serta prinsip – prinsip berupa
kebijakan dengan membuat ide dan melakukan pengawasan atas koordinasi dalam
kegiatan yang dilakukan sebagai organisasi yang berada dibawah naungan PBB
atau Perserikatan Bangsa – Bangsa.

UNCTAD sendiri degnan mengembangkan prinsip – prinsip yang sudah


terbentuk atas kegiatan yang berjalan dengan dasar peraturan yang sudah ada dan
berjalan sehingga dapat mengatur berjalannya hubungan dalam perdagangan dan
pengembangan ekonomi dalam ruang lingkup internasional.

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan


dilaksanakan dengan berkontribusi dan melakukan kerjasama dengan
pemerintahan sehingga dapat memenankan dengan baik dalam kegiatan yang
berjalan. Prinsip – Prinsip tersebut merupakan The Charter Economic Rights and
duites of states pada tahun 1974 yang berdasarkan dengan resolusi Majelis Umum
PBB No.3281 (XIX).

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)


merupakan prinsip yang merupakan bentuk pengembangan The Generalited
System of Preferences (GSP) atau bisa dipanggil dengan system preferensi umum.
Prinsip ini sendiri memberlakukan syarat kepada negara – negara yang berstatus
maju untuk memberikan perlakuan tariff prefensial yang bersifat menguntungkan
bagi para negara yang masih berkembang.

C. KEANGGOTAAN UNCTAD
Pada keanggotaan United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD), yang dapat menjadi anggota United Nations Conference on Trade

10
and Development (UNCTAD) merupakan negara – negara yang juga tergabung
dalam PBB ataupun sebagai anggota The International Atomic Energy Agensy.
Sampai pada tahun 1995 United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD) telah memiliki 188 negara anggota.

Struktur United Nations Conference on Trade and Development


(UNCTAD) sendiri terdiri dari dua badan kelengkapan yang bersifat utama, yaitu
trade and development board dan secretariat yang dipimpin oleh majelis umum
PBB. The board sendiri melaksanakan fungsinya sebagai badan yang berada
dibawah naungan United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD) dengan persiapan panita bagi sidang – sidang berikutnya. Sidang –
sidang United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
dengan memperhatikan pembagian geografis serta perwakilan – perwakilan dari
negara – negara atau aktor utama perdagangan. Komisi Fungsional Badan the
Board

1. . Committee on commodities
2. Committee on manufacturers
3. Committee on invisibles and financing related to trade
4. Committee on shipping5. Committee on transfer of technology
5. Committee on economic cooperation aming developing countries7.
Committee on prefendes

Setiap anggota negara United Nations Conference on Trade and


Development (UNCTAD) memiliki suara yang sama yaitu satu suara dalam
pemilihan solusi atas masalah ataupun konflik yang terjadi dalam ruang lingkup
United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Sedangkan
pada masalah – masalah yang bersifat prosedural dan keputusan akan diambil
dengan mayoritas suara yang ada. masalah penting akan diambil suara dengan dua
pertiga dari anggota.

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)


mempunyai kewenangan dengan tidak mengikat karena bentuk United Nations
Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang berupa sebuah resolusi

11
dan bersifat sebagai anjuran. Dengan begitu walau bersifat sebagai anjuran United
Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menjadi salah satu
hal penting bagi para negara, khususnya negara berkembang yang menjadi
anggota United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) itu
sendiri. Negara berkembang dapat memberikan suara karena United Nations
Conference on Trade and Development (UNCTAD) bersifat sebagai suatu forum
dan merupakan dengan kegiatan yang berupa kajian pada negara – negara
berkembang dan menjadi forum negosiasi. Koferensi United Nations Conference
on Trade and Development (UNCTAD) yang bersifat politikal aksi yang
terorientasi sehingga pada Cartagenam Colombia pada tahun 1992 United Nations
Conference on Trade and Development (UNCTAD) merupakan pengkajian yang
bijaksana dan sebagai ruang untuk saling bertukar informasi ataupun pengalaman
yang dirasakan pada antara anggota dan mengantarkan kepada masalah – masalah
spesifik dengan bantuan teknik – teknik bagi para negara berkembang yang sudah
disediakan oleh United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD) sebagai peran bagi para anggota United Nations Conference on Trade
and Development (UNCTAD) yang membutuhkan bantuan.

D. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN UNCTAD


1. Kelebihan UNCTAD
a. Kelebihan UNCTAD yaitu kerja sama tidak merugikan pihak pihak yang
melakukan kerja sama
b. bersifat adil sehingga perdaganggan disuatu negara berjalan lancar
c. memberikan peluang bagi negara berkembang untuk meningkatkan
perekonomian dan perindustrian.

2. Kelemahan UNCTAD
a. Organisasi bersifat anjuran
b. Mempunyai kewenangan dengan tidak mengikat anggota
c. suatu negara mudah keluar masuk yang dapat menganggu kegiatan
organisasi

12
E. CONTOH KASUS UNCTAD
Kasus ISDS Terkait Pajak
Berfokus secara khusus pada kasus-kasus ISDS terkait pajak berdasarkan
IIA, Issues Note mengatakan bahwa investor telah menentang langkah-langkah
terkait pajak dalam 165 kasus ISDS berdasarkan IIA.Definisi kerja yang luas dari
istilah “pajak” digunakan untuk mengidentifikasi kasus ISDS terkait pajak
berdasarkan IIA, katanya.
Dari tahun 2000 hingga 2021, jumlah absolut kasus terkait pajak telah
tumbuh dengan kecepatan yang sama dengan keseluruhan kasus ISDS. Tuntutan
terkait pajak menyumbang sekitar 15 persen dari 1.190 kasus ISDS yang diketahui
publik yang diajukan secara keseluruhan pada akhir tahun 2021.
Menurut Issues Note, beberapa kasus dan penghargaan ISDS terkait pajak
telah menarik perhatian publik. Contoh profil tinggi termasuk kasus yang
menantang jenis perilaku Negara berikut:
1) Pengenaan pajak capital gain (Cairn v. India, Vodafone v. India (I) dan
(II)).
2) Inisiasi penyelidikan pajak dan penilaian pajak besar (Hulley Enterprises
v. Russia, Veteran Petroleum v. Russia, Yukos Universal v. Russia).
3) Peningkatan pajak keuntungan tak terduga dan royalti (Burlington v.
Ekuador, ConocoPhillips v. Venezuela).
4) Reformasi legislatif di sektor energi terbarukan terkait dengan feed-in
tariff dan insentif untuk energi surya (Investor PV v. Spanyol, Charanne
dan Investasi Konstruksi).
5) Penarikan subsidi atau pembebasan pajak (Micula v. Romania (I)).

UNCTAD mengatakan klaim terkait pajak memainkan peran utama dalam


banyak dari 165 kasus ISDS. Dalam kasus-kasus terkait pajak lainnya, tindakan
perpajakan merupakan salah satu elemen di antara dugaan pelanggaran tetapi
tidak menjadi pokok masalah utama.
Secara keseluruhan, dikatakan jenis klaim ISDS terkait pajak yang muncul
di bawah IIA beragam (misalnya penarikan insentif, peningkatan pajak laba tak

13
terduga) dan sering terkait dengan tindakan non-pajak (misalnya likuidasi paksa,
campur tangan atau pemutusan kontrak).
Enam puluh persen dari kasus-kasus yang berhubungan dengan pajak
diajukan terhadap negara-negara maju; 40 persen sisanya ditujukan ke negara-
negara berkembang, kata Issues Note.
Spanyol adalah responden yang paling sering dengan 42 kasus (sekitar 25
persen dari semua kasus ISDS terkait pajak), diikuti oleh Ekuador dan Italia
dengan masing-masing 10 kasus. Secara keseluruhan, 47 Negara responden telah
menghadapi setidaknya satu klaim ISDS terkait pajak yang diketahui. Investor
negara maju membawa lebih dari 90 persen klaim IIA terkait pajak. Jumlah
tertinggi kasus tersebut diprakarsai oleh penuntut dari Belanda (30 kasus),
Amerika Serikat (26 kasus) dan Jerman (24 kasus).Sekitar 40 persen dari semua
kasus ISDS terkait pajak disebut perselisihan intra-UE yang diajukan oleh
penggugat UE terhadap Negara responden UE (63 kasus).
UNCTAD mengatakan bahwa ECT (1994) adalah IIA yang paling sering
digunakan dalam kasus ISDS terkait pajak, dengan 68 kasus, diikuti oleh NAFTA
(1992) dengan 12 kasus dan Ekuador-Amerika Serikat BIT (1993) dengan 6
kasus.Sebagian besar kasus terkait pajak di bawah ECT adalah perselisihan intra-
UE terkait dengan investasi di sektor energi terbarukan (57 kasus).
UNCTAD mengatakan sekitar 60 persen kasus ISDS terkait pajak terkait
dengan kegiatan di sektor jasa: pasokan listrik, gas, uap dan udara (75 kasus);
informasi dan komunikasi, misalnya telekomunikasi (11 kasus); perdagangan
besar dan eceran (7 kasus); konstruksi, misalnya konstruksi bangunan dan teknik
sipil (4 kasus); seni, hiburan dan rekreasi, misal kegiatan perjudian dan taruhan (3
kasus); transportasi dan penyimpanan (3 kasus); kegiatan keuangan dan asuransi
(3 kasus). Industri primer (kebanyakan terdiri dari kegiatan pertambangan dan
penggalian) menyumbang sekitar 25 persen dari kasus baru dan manufaktur
sekitar 15 persen, kata Issues Note.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) adalah
organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1964. UNCTAD adalah organ
utama majelis pbb dalam menangani isu perdagangan, investasi dan
pembangunan. UNCTAD beranggotakan 191 negara dan bermarkas di Jenawa
swis.

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)


didirikan dengan tujuan untuk memberikan program yang memajukan dan
memperlancar kegiatan perdagangan yang ada pada eskpor antar negaraa terutama
yang sedang berkembang. Bukan hanya itu United Nations Conference on Trade
and Development (UNCTAD) juga memiliki peran dalam menjaga harga pada
barang masih bersifat normal dan tidak berlebihan namun dengan kualitas yang
diberikan oleh produsen berkualitas sehingga harga yang stabil tidak menurunkan
kualitas dari barang tersebut.

B. SARAN
Semoga dengan penulisan makalah ini dapat digunkana baik sebagai
sumber belajar untuk mata kuliah Hukum Ekonomi Internasional. maupun sebagai
bacaan yang dapat menambah wawasan pembaca tentunya dan penulis sangat
mengharapkan kritkan dan saran yang membangun dari para pembaca makalah ini
demi kesempurnaan dalam penulisan kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ditjenppi.kemendag.go.id. Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan


internasional-UNCTAD [Internet]. Sejarah UNCTAD,18 April 2018,
[diakses pada 27 oktober 2022].
https://ditjenppi.kemendag.go.id/index.php/apec-oi/organisasi-
perserikatan-bangsa-bangsa/unctad.

Igj.or.id. PBB; Menurut UNCTAD hampir 1200 kasus ISDS tercatat pada akhir
2021 [Internet]. Contoh Kasus UNCTAD, 19 Agustus 2022, [diakses pada
27 Oktober 2022]. https://igj.or.id/pbb-menurut-unctad-hampir-1-200-
kasus-isds-tercatat-pada-akhir-2021/.

Kompasiana.com. Peran UNCTAD Sebagai Organisasi Perdagangan dan


Pembangunan dalam Bidang Ekonomi [internet]. Kedudukan dan
Keanggotaan UNCTAD, 19 Januari 2022 [diakses pada 27 Oktober 2022].
https://www.kompasiana.com/shultancahya/61e7e1f380a65a71971977b2/
peran-unctad-sebagai-organisasi-perdagangan-dan-pembangunan-dalam-
bidang-ekonomi?page=all#section2.

Roboguru.ruangguru.com. Kelebihan dan Kekurangan UNCTAD [Internet].


Kuntungan dan Kelemahan UNCTAD, 19 Mei 2022, [diakses pada 27
Oktober 2022]. https://roboguru.ruangguru.com/forum/kelebihan-dan-
kekurangan-unctad_FRM-GZQECVLM.

16

Anda mungkin juga menyukai