Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tempat Magang

Dalam kesempatan magang ini, yang menjadi tempat pelaksanaan

magang adalah di Kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)

Bapak Doktor BAMBANG SYAMSUZAR OYONG, Sarjana Hukum,

Magister Hukum, yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Kilometer 6 Nomor

: 560 Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pengangkatan beliau sebagai Notaris yaitu berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Nomor : C-519.

HT. 03. 01-TH 2001, tertanggal 20 Nopember 2001, wilayah kerjanya

adalah meliputi seluruh wilayah Propinsi Kalimantan Selatan dalam

kapasitas sebagai Notaris dan Pengangkatan beliau sebagai dan Pejabat

Pembuat Akta Tanah (PPAT) sebagaimana berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Badan Pertanahan Nasional 4-X-2002, tertanggal 25 April 2002,

wilayah kerjanya adalah meliputi seluruh wilayah Kota Banjarmasin dalam

kapasitas sebagai PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah).

1.2. Waktu Magang

Sesuai dengan surat penunjukan magang yang telah dikeluarkan oleh

Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat, waktu pelaksanaan

1
magang dimulai pada tanggal 22 Juli 2019 dan berakhir pada tanggal 16

Agustus 2019.

Dalam kegiatan magang ini, waktu untuk melaksanakan magang telah

dikonsultasikan dengan Bapak Doktor BAMBANG SYAMSUZAR

OYONG, S.H., M.H sehingga tercapai kesepakatan yaitu magang dilakukan

2 (satu) kali pertemuan dalam 1 (satu) minggu yaitu pada hari Senin dan

Selasa dimulai pada pukul 10.00 WITA sampai dengan pukul 12.00 WITA.

2
BAB II

KEGIATAN MAGANG

2.1. Bentuk Kegiatan Magang

Dalam kegiatan magang ini ada 2 (dua) bentuk kegiatan yang

dilaksanakan, yaitu :

1. Penyampaian materi tentang kenotariatan dan PPAT secara teori dan

secara praktek ;

2. Pembelajaran tentang tugas-tugas yang berhubungan dengan

kenotariatan dan PPAT secara umum.

Lebih lanjut mengenai bentuk kegiatan magang akan dijelaskan pada bagian

Kegiatan Magang dalam laporan ini.

2.1.1 Pemberian Materi Berupa Teori

Dalam penyampaian materi tentang kenotariatan dan Pejabat Pembuat

Akta Tanah (PPAT) secara teori disini maksudnya adalah materi tersebut

secara langsung disampaikan oleh Bapak DR. BAMBANG SYAMSUZAR

OYONG, S.H., M.H dengan dibantu oleh staffnya, dengan cara atau metode

dialog dimana diberikan beberapa hal-hal yang paling mendasar dalam

seluk-beluk dibidang kenotariatan. Adapun arahan yang telah diberikan

umumnya berisikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan akta, surat-

surat dan perjanjian, akta notaris dan akta PPAT, antara lain :

3
 Mempelajari tentang akta-akta Notaris (misalnya : Fidusia & Kuasa

Untuk Menjual);

 Mempelajari tentang akta-akta PPAT (salah satunya yaitu Akta Jual

Beli);

 Mempelajari tentang beberapa daftar buku-buku repotarium yang

diisi oleh Notaris untuk setiap bulannya;

 Mempelajari tentang Legalisasi dan Warmeking;

 Mempelajari tentang pembuatan komparisi akta Notaris dan akta

Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT);

 Mempelajari tentang persyaratan berkas kelengkapan seperti

kelengkapan berkas proses balik nama jual beli dan pembuatan akta

kuasa untuk menjual.

Selain penjelasan hal umum tersebut, beliau juga menjelaskan akan

kurangnya pemahaman masyarakat mengenai akta otentik sebagai alat bukti

yang sah dan kuat menurut hukum serta kedudukan dan fungsi dari Notaris

dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) itu sendiri.

2.1.2 Pemberian Materi Berupa Praktek

Dalam pemberian materi berupa praktek disini maksudnya adalah para

peserta magang terlibat langsung dalam beberapa hal, diataranya sebagai

berikut :

 Menjahit salinan akta, menggaris salinan akta, dan mengetik cover

salinan akta;

4
 Mempelajari tentang minuta, renvoi dan bendera renvoi dan menjahit

minuta (minit);

 Mempelajari pembuatan komparisi akta Notaris seperti membuat

komparisi akta Kuasa Untuk Menjual;

 Mempelajari pembuatan komparisi akta Pejabat Pembuat Akta Tanah

(PPAT) seperti membuat komparisi Akta Jual Beli dan mengisi Akta

Jual Beli

 Mempelajari tentang Penghitungan Pajak (Pajak Penjual & Pajak

Pembeli serta mengisi blanko Pajak Pembeli untuk proses

Baliknama/Jual Beli).

Dalam pemberian materi berupa praktek ini peserta magang selain

dibimbing oleh Bapak DR. BAMBANG SYAMSUZAR OYONG, SH., MH

juga dibimbing oleh staff dari Bapak DR. BAMBANG SYAMSUZAR

OYONG, SH., MH.

Dengan pemberian materi berupa praktek ini, para peserta magang

diharapkan semakin bertambah pengetahuan tentang cara pembuatan Akta

Notaris dan Akta PPAT setelah diberikan dasar berupa materi dan didukung

dengan praktek secara langsung.

5
2.2. Problematika yang Dihadapi dalam Kegiatan Magang

Problematika yang saya sendir hadapi ketika memulai awal kegiatan

magang yaitu sebagai berikut:

 BELUM BISA MEMBIASAKAN DIRI

Membiasakan diri merupakan hal tersulit yang sering dirasakan

kebanyakan orang apalagi waktu pertama kali magang saya harus

bisa membiasakan diri di magang dengan sifat, perilaku, etika, tutur

bahasa dan lain-lain.

 FOKUS DENGAN DIRI SENDIRI

Kita biasanya pada saat magang hanya fokus kepada kepentingan

kita sendiri dan tidak peluli terhadap orang lain di sekitar kita.

2.3. Upaya Yang Dilakukan dalam Menghadapi Problematika yang Timbul

Upaya yang saya lakukan untuk menghadapi problematika yang terjadi

pada diri saya sendiri ketika hari hari berikutnya yaitu mulai membiasakan diri

saya untuk bersifat, berperilaku, beretika dan berbahasa selayaknya di tempat

magang dan kemudian membaur dengan karyawan yang lain dengan sepantasnya

untuk kepentingan bersama di tempat magang agar saya terlihat loyalitas dan

memiliki sikap peduli sosial yang tinggi.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan magang ini, peserta magang mendapatkan pengetahuan

kenotariatan dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) baik melalui teori dan

melalui praktek secara langsung. Selain itu, peserta magang juga dapat

mengetahui cara pembuatan akta, khususnya akta-akta otentik yang

berkaitan dengan kewenangan seorang notaris dan pejabat pembuat akta

tanah (PPAT) serta prosedur apa saja yang harus ditempuh dalam hal praktek

dilapangan serta peserta magang mendapatkan pengetahuan dan pengalaman

secara nyata hal-hal yang berkaitan dengan kenotariatan dan Pejabat

Pembuat Akta Tanah (PPAT).

B. Saran

Terlepas dari segala pelayanan dan pemberian ilmu dan pengalaman yang

sudah diberikan terhadap penulis, sebagai salah satu kantor/ instansi yang

bergerak dibidang hukum atau profesi hukum memang seharusnya

mendampingi dan memberikan mahasiswa dan calon yang akan bergerak

nantinya dibidang yang sama. Intensitas pendampingan dan pemberian

setiap pengalaman selama magang haruslah benar-benar sesuai dengan

kondisi lapangan, dan tentunya memberikan hal-hal urgent yang berkaitan

pelaksanaan dilapangan kerja. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai