PENDAHULUAN
Kegiatan magang ini adalah salah satu bentuk emplementasi secara sistematis
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja
mengenal lingkungan kerja yang akan mereka hadapi setelah lulus serta berbaur
dan mengabdi pada masyarakat serta mengaplikasikan segala teori yang telah
diajarkan di bangku kuliah. Wadah yang akan menjadi front vision bagi
tantangan masa depan, dan salah satu tempat yang dijadikan refrensi untuk
yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk
Salah satu program yang dapat ditempuh untuk dapat mewujudkan hal
1
kegiatan yang dilakukan adalah kerja praktek dengan mengikuti semua aktifitas di
lokasi kerja.
Kegiatan praktek kerja lapangan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan
umum tidak hanya kepada notaris saja tetapi juga diberikan kepada Pejabat
dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu
B. Tujuan Magang
3. Mengetahui tugas pokok dan kewenangan PPAT sesuai dengan pasal 2 dan
2
4. Mengetahui dan memahami manajemen pelayanan publik yang dilakukan
Kantor Notaris.
berguna bagi saya dan saya bisa membandingkan dengan teori-teori yang
C. Target Magang
D. Tempat Magang
adalah di Kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bapak Dr.
3
Pengangkatan beliau sebagai Notaris yaitu berdasarkan Surat Keputusan
1986, tertanggal 30 Mei 1986 jo SK. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
sebagai Notaris dan Pengangkatan beliau sebagai dan Pejabat Pembuat Akta
E. Waktu Magang
dimulai pada tanggal 24 Juni 2019 dan berakhir pada tanggal 20 Juli 2019.
(satu) minggu yaitu pada hari Selasa, Jum’at dan Sabtu dimulai pada pukul
4
Dalam kegiatan magang ini ada 2 (dua) bentuk kegiatan yang dilaksanakan,
yaitu :
secara praktek.
Lebih lanjut mengenai bentuk kegiatan magang akan dijelaskan pada bagian
G. Struktur Organisasi pada Kantor Notaris & PPAT Bapak Dr. Robensjah
Dr. Robensjah Sjachran, S.H., M.H. adalah selaku Notaris dan Pejabat
1. Dra. Ernani
2. Lely Amelia
3. Suherman
4. Suwarno
5. Sabrani
6. Indriati
7. Maryati
8. Puri Andriani
5
BAB II
A. Pengertian Notaris
menjadi istilah atau title bagi golongan orang penulis cepat atau steonografer.
Notaris adalah salah satu cabang dari profesi hukum yang tertua di dunia. Jabatan
satu dari ketiga badan negara tersebut maka notaris tidak lagi dapat dianggap
penyuluhan hukum untuk dan atas tindakan hukum yang dilakukan notaris atas
notaris juga tidak boleh memihak kliennya, karena tugas notaris ialah untuk
di Indonesia
organisasi bagi oara notaris, berdiri semenjak tanggal 01 Juli 1908, diakui
6
(Penetepan Pemerintah) tanggal 05 September 1908 Nomor 9, merupakan
Oktober 2004.
notaris.
7
BAB III
KEGIATAN MAGANG
Hukum Universitas Lambung Mangkurat di Kantor Notaris & PPAT Dr. Robensjah
Sjachran, S.H., M.H. dilaksanakan dari hari Selasa 25 Juni 2019 dimulai pukul
09.00 WITA sampai dengan Pukul 12.00. Adapun kegiatan yang saya lakukan
selama kurang dari 1 bulan dalam Praktek Kerja/Magang ini adalah sebagai berikut:
- Pelepasan Magang
8
dibahas mengenai PT dan Yayasan
bulannya.
Bendera Renvoi.
Tangan
9. Jum’at/12-07-2019 Oleh Ibu Ira Levin Selaku Staff dari Notaris & PPAT Dr.
9
13. Sabtu/20-07-2019 - Mempelajari tentang Harta Warisan
B. Pencapaian Target
Perbedaan antara profesi Notaris dengan Profesi PPAT Notaris adalah pejabat
umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya
dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta
grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu
tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang
10
2. Membuat akta-akta perjanjian
c. Hutang piutang
d. Kerjasama
khusus;
c. membuat kopi dari asli surat-surat di bawah tangan berupa salinan yang
bersangkutan;
11
1. Bertindak jujur, seksama, mandiri, tidak berpihak dan menjaga kepentingan
2. Membuat akta dalam bentuk minuta akta dan menyimpannya sebagai bagian
wajib menyimpan minuta akta apabila akta dibuat dalam bentuk akta
originali.
3. Mengeluarkan grosse akta, salinan akta dan kutipan akta berdasarkan minuta
akta;
jabatan.
memuat tidak lebih dari 50 akta, dan jika jumlahnya lebih maka dapat dijilid
12
dalam buku lainnya, mencatat jumlah minuta akta, bulan dan tahun
8. Membuat daftar dan akta protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak
9. Membuat daftar akta yang berkenaan dengan wasiat menurut uraian waktu
pembuatan akta setiap bulan dan mengirimkan daftar akta yang dimaksud
atau daftar akta nihil ke Daftar Pusat Wasiat Departemen Hukum Dan HAM
10. Mencatat dalam repotrorium tanggal pengiriman daftar wasiat pada setiap
akhir bulan;
dan pada ruang yang melingkarinya dituliskan nama, jabatan, dan tempat
saksi dan ditanda tangani pada saat itu juga oleh para penghadap, notaris
13
1. Menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya;
notaris;
notaris.
Notaris hanya memiliki 1 kantor, tidak boleh membuka cabang atau perwakilan
dan tidak berwenang secara teratur menjalankan jabatan dari luar tempat
membuat perserikatan perdata, dalam hal ini mendirikan kantor bersama notaris,
jabatan notaris.
14
Setiap notaris ditempatkan di suatu daerah berdasarkan formasi notaris.
Jumlah penduduk;
Rata-rata jumlah akta yang dibuat oleh dan/atau di hadapan notaris setiap
bulannya.
Sebagai pejabat umum, notaris memiliki jam kerja yang tidak terbatas.
Untuk itu notaris memiliki hak cuti. Ketentuan mengenai cuti notaris menurut
1. Hak cuti bisa diambil setelah notaris menjalankan jabatannya secara efektif
selam 2 tahun;
3. Cuti bisa diambil setiap tahun atau diambil sekaligus untuk beberapa tahun;
5. Selama masa jabatan notaris, jumlah waktu cuti paling lama ialah 12 tahun;
15
7. Selain notaris itu sendiri, dalam keadaan terdesak, suami/istri atau keluarga
sedarah dalam garis lurus dari notaris dapat memohonkan permohonan cuti
10. Notaris yang cuti wajib menyerahkan protokol notaris ke notaris pengganti.
Apabila pada saat cuti, notaris meninggal dunia, maka notaris yang
majelis pengawas daerah dalam jangka waktu 7 hari kerja sejak notaris
itu meninggal.
menggantikan notaris yang sedang cuti, sakit, atau untuk sementara berhalangan
1. WNI;
berturut-turut.
16
Notaris pengganti habis masa kerjanya setelah masa cuti notaris selesai.
Notaris pengganti khusus ialah seseorang yang diangkat sebagai notaris untuk
kabupaten atau kota tidak ada notaris lain, sedangkan notaris yang menurut
ketentuan UUJN tidak boleh membuat akta yang dimaksud (UUJN pasal 1 angka
4);
1. WNI;
berturut-turut.
Notaris pengganti khusus ditunjuk oleh majelis pengawas daerah, dan hanya
(UUJN Pasal 34 ayat 1). Notaris pengganti khusus tidak disertai dengan
1. Meninggal dunia;
2. Diberhentikan;
3. Diberhentikan sementara.
17
Pemberhentian Notaris menurut UUJN (pasal 8-14) Pemberhentian notaris bisa
dikarenakan 3 hal, yaitu: Notaris berhenti dari jabatannya dengan hormat, karena:
1. Meninggal dunia;
3. Permintaan sendiri;
4. Tidak mampu secara rohani atau jasmani, dibuktikan dengan kinerja yang
5. Merangkap jabatan.
selesai.
mengambil cuti dan memilih notaris pengganti. Jika tidak memilih notaris
pengganti, maka MPD akan menunjuk notaris lain sebaga pemegang protokol
18
notaris. Setelah tidak lagi merangkap jabatan dapat kembali menjadi pejabat
notaris.
notaris;
jabatan yang mandiri dan tidak memiliki atasan secara struktural, jadi notaris
menteri Hukum dan HAM, yang dalam rangka mengawasi notaris membentuk
pekerjaan notaris.
19
Pemenuhan kode etik notaris, baik kode etik dalam organisasi notaris
ada satu organisasi yang diakui yaitu Ikatan Notaris Indonesia (INI). INI telah
ada dari awal munculnya profesi notaris di Indonesia. Wadah yang diakui hanya
satu karena wadah profesi ini memiliki satu kode etik. Dan juga diakui oleh
Departemen Hukum dan HAM, sesuai dengan keputusan menteri Hukum dan
Pemerintah tertentu.
4. Akta PPAT adalah akta yang dibuat oleh PPAT sebagai bukti telah
dilaksanakan perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau atas
20
5. Protokol PPAT adalah kumpulan dokumen yang harus disimpan dan
dipelihara oleh PPAT yang terdiri dari daftar akta, asli akta, warkah
seorang PPAT untuk membuat akta mengenai hak atas tanah dan Hak Milik
Apa yang diuraikan pada Pasal 1 ini, telah memperjelas tentang perngertian
PPAT tersebut, sehingga kita mengenal beberapa PPAT. Disamping itu ada yang
disebut protokol PPAT yang terdiri dari daftar akta, akta-akta asli yang harus
dijilid, warkah pendukung data, arsip laporan, agenda dan surat-surat lainnya.
Berbeda dengan protokol Notaris masih ada yang tidak termasuk yaitu buku
klapper yang berisikan nama, alamat, pekerjaan, akta tentang apa dan singkatan
Perbuatan Hukum mengenai hak atas tanah yang dapat dilakukan oleh
a. Jual Beli;
b. Tukar menukar;
c. Hibah;
21
f. Pemberian HGB / HP atas tanah HM;
PPAT hanya berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah atau Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun yang terletak di dalam daerah kerjanya. Adapun tugas
dan kewenangan PPAT adalah sebagai berikut: Secara normatif, PPAT adalah
Pejabat Umum yang diberi wewenang untuk membuat akta-akta otentik mengenai
perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau hak milik satuan rumah
susun, atau membuat alat bukti mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak
atas tanah yang akan dijadikan dasar pendaftarannya (Pasal 1 angka 1 PP Nomor
37 Tahun 1998 jo. Pasal 1 angka 24 PP 24 Tahun 1997) Khusus mengenai PPAT
Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang ditetapkan tanggal 5 Maret
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, bahwa syarat untuk dapat
diangkat menjadi Notaris antara lain tidak berstatus pegawai negeri, pejabat
Negara, advokat, atau tidak sedang memangku jabatan lain yang oleh undang-
undang dilarang untuk dirangkap dengan jabatan Notaris. Atas hal ini juga kita
2004, bahwa Notaris dilarang merangkap jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta
Tanah di luar wilayah Jabatan Notaris maka Menteri Hukum dan HAM RI dan
22
Kepala BPN RI agar lebih mengawasi terhadap pengangkatan Notaris dan PPAT
Saat ini kita bisa menemukan ada seorang Notaris yang merangkap jabatan
Coba mari kita melihat ketentuan Peraturan Pemerintah No.37 Tahun 1998
Pasal 8 ayat (1) huruf c : “ PPAT berhenti menjabat sebagai PPAT karena
23
Akta Tanah serta peraturan
pelaksanaannya.
2. Peraturan Kepala Badan
Pertanahan Nasional RI
Nomor 1 Tahun 2006
tentang ketentuan
pelaksanaan PPAT
3 Tugas dan Notaris berwenang membuat Tugas Pokok PPAT adalah
Wewenang akta otentik mengenai semua melaksanakan kegiatan
perbuatan, perjanjian, dan pendaftaran tanah dengan
ketetapan yang diharuskan membuat akta sebagai bukti
oleh peraturan perundang- telah dilakukannya perbuatan
undangan dan/atau yang
hukum tertentu mengenai hak
dikehendaki oleh yang
atas tanah atau hak milik atas
berkepentingan untuk
satuan rumah susun yang akan
dinyatakan dalam akta otentik, dijadikan dasar sebagai
menjamin kepastian tanggal pendaftaran perubahan data
pembuatan akta, menyimpan pendaftaran tanah yang
akta, memberikan grosse, diakibatkan oleh perbuatan
salinan dan kutipan akta, hukum itu. Perbuatan Hukum
semuanya itu sepanjang
mengenai hak atas tanah yang
pembuatan akta-akta itu tidak dapat dilakukan oleh PPAT
juga ditugaskan tersebut antara lain :
atau
dikecualikan kepada pejabat
lain atau orang lain yang i. Jual Beli;
ditetapkan oleh undang- j. Tukar menukar;
undang. k. Hibah;
l. Pemasukan ke dalam
5. Membuat akta pendirian/ perusahaan;
anggaran dasar: badan- m. Pembagian hak bersama;
badan usaha, badan sosial n. Pemberian HGB / HP atas
(yayasan), koperasi dll, tanah HM;
6. Membuat akta-akta o. Pemberian hak
perjanjian tanggungan;
f. Perikatan jual beli p. Pemberian kuasa
tanah membebankan hak
g. Sewa menyewa tanah tanggungan.
h. Hutang piutang
i. Kerjasama PPAT hanya berwenang
j. Perjanjian kawin, dll membuat akta mengenai hak
24
7. Membuat akta wasiat atas tanah atau Hak Milik Atas
8. Membuat akta fidusia Satuan Rumah Susun yang
terletak di dalam daerah
Notaris berwenang pula: kerjanya
25
C. Pemberian Materi Berupa Teori
Tanah (PPAT) secara teori disini maksudnya adalah materi tersebut secara
langsung disampaikan oleh Bapak Dr. Robensjah Sjachran, S.H., M.H dengan
dibantu oleh staffnya, dengan cara atau metode dialog dimana diberikan beberapa
berhubungan dengan akta, surat-surat dan perjanjian, akta notaris dan akta PPAT,
antara lain :
Mempelajari tentang akta-akta PPAT (salah satunya yaitu Akta Jual Beli);
Selain penjelasan hal umum tersebut, beliau juga menjelaskan akan kurangnya
pemahaman masyarakat mengenai akta otentik sebagai alat bukti yang sah dan kuat
menurut hukum serta kedudukan dan fungsi dari Notaris dan Pejabat Pembuat Akta
26
C. Pemberian Materi Berupa Praktek
berikut:
minuta (minit);
b. Menggaris Akta
Tanah (PPAT) seperti Komparisi Akta Jual Beli dan Komparisi, Akta
dibimbing oleh Bapak Dr. Robensjah Sjachran, SH., MH juga dibimbing oleh
dan Akta PPAT setelah diberikan dasar berupa materi dan didukung dengan
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kenotariatan dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) baik melalui teori dan
melalui praktek secara langsung. Selain itu, peserta magang juga dapat
dengan kewenangan seorang notaris dan pejabat pembuat akta tanah (PPAT) serta
prosedur apa saja yang harus ditempuh dalam hal praktek dilapangan serta peserta
Banyak ilmu dan tantangan baru yang didapat selama kegiatan magang ini
yang tentu saja dapat dijadikan bahan dan pengalaman untuk modal bekerja atau
B. Saran
1. Saran Penulis Untuk Kantor Bapak Dr. Robensjah Sjachran, SH., MH.
menurut saya agar kinerja staff harus semaksimal mungkin, tapi dalam
28
masing-masing. Karena saya yang masih awam di dunia kenotariatan maka
29