Anda di halaman 1dari 16

KLIPING

KENOTARIATAN

(Pelanggaran Kode Etik Notaris)

Kliping ini di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah

Kenotariatan

Dosen Pengampu:

Ronifiska Kirana, M.Kn

Disusun oleh kelompok 5:

Mifahul Zannati (20.1657)

Mesi Widia Putri (20.1655)

Muhammad Dwi Saputra (19.1248)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuh.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karna berkat rahmatNya kami sebagai
penulis telah bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pelanggaran Kode Etik Notaris”.
Adapun tujuan dari penulis kliping yaitu untuk menambah pengetahuan, wawasan dan ilmu bagi
penulis maupun pembaca tentang Pelanggaan Kode Etik Notaris, serta tak lain juga tujuan dari
penulis makalah ini utnuk memenuhi tugas mata kuliah Kenotariatan.

Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan kami
tugas ini sehingga kami selain bisa menambahkan wawasan dan pengetahuan tentang materi
Kenotariatan, salah satu materinya yaitu tentang Pelanggaran Kode Etik Notaris.

Dan saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesai kliping ini.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa kliping yang kami selesaikan ini jauh dari kata
sempurna sehingga kritik dan saran yang membangun dari teman-teman sangat kami harapkan
untuk menyempurnakan kliping ini.

Tanjungpinang, 28 April 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Notaris adalah pejabat umum yang diangkat oleh pemerintah untuk membantu
masyarakat umum dalam hal membuat perjanjian – perjanjian yang ada atau timbul dalam
masyarakat. Perlunya perjanjian – perjanjian tertulis ini dibuat di hadapan Notaris adalah
untuk menjamin kepastian hukum bagi para pihak yang melakukan perjanjian. Notaris
didalam profesinya bertindak sebagai pelayan masyarakat sebagai pejabat yang diangkat
oleh pemerintah. Dalam pelayanannya Notaris terikat pada Peraturan Jabatan dan kode etik
profesi sebagai notaris. Notaris merupakan profesi hukum dan dengan demikian profesi
notaris adalah suatu profesi mulia (nobile officium). Disebut sebagai nobile officium
dikarenakan profesi notaris sangat erat hubunganya dengan kemanusiaan. Akta yang dibuat
oleh notaris dapat menjadi alas hukum atas status harta benda, hal dan kewajibanm
seseorang. Tugas Notaris yaitu untuk mengatur secara tertulis dan autentik hubungan
hukum antara para pihak yang telah melakukan perjanjian secara mufakat menggunakan
jasa notaris, yang pada intinya memberikan kepastian hukum terhadap perjanjian yang
telah disepakatinya. Di sini jelas bahwa notaris merupakan jabatan bebas dari pengaruh
tekanan apa pun, tetapi mempunyai kepastian hukum yang kuat, karena itu dalam setiap
membuat grosse akta tertentu selalu mencantumkan kalimat “Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal ini membawa konsekuensi bahwa akta notaris
mempunyai kekuatan eksekutorial.
Sebagaimana Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris bahwa Notaris adalah
pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik. Maka, dalam hal ini, akta otentik
yang dibuat oleh Notaris adalah akta sah yang dapat dipercaya.
Berdasarkan pengertian notaris yang terdapat dalam UUJN, notaris dalam
memangku jabatan dan melaksanakan tugas/pekerjaanya berdasarkan pengangkatan oleh
Negara dalam hal ini pemerintah. Artinya profesi notaris merupakan jabatan dan
merupakan bagian dari eksekutif sehingga seorang yang secara akademik memliki
kapasitas untuk menjadi notaris, namun tidak dilakukan pengangkatan oleh pemrintah
maka seorang tersebut tidak dapat menjadi notaris. Hal ini membedakan profesi notaris
notaris dengan profesi – profesi lainya. Oleh karena itu untuk notaris digunakan istilah
profesi jabatan notaris karena pada hakikatnya notaris dalah pejabat yang diangkat oleh
pemerintah meskipun tidak mendapatkan gaji sebagai layaknya pegawai negeri sipil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari notaris ?
2. Bagaimana kasus mafia tanah dibintan libat kan lurah tanjong permai dan notaris?

C. Tujuan Penulis

1. Untuk mengetahui pengertian dari notaris.


2. Untuk mengetahui pelanggaran dan hukum kasus mafia tanah dibintan libatkan lurah
tanjong permai dan notaris.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Notaris

Menurut UU Nomor 02 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas UU No. 30 Tahun


2004 Tentang Jabatan Notaris disebutkan bahwa Notaris adalah pejabat umum yang berwenang
untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya. Ada beberapa istilah jabatan terkait notaris
antara lain :

1. Pejabat Sementara Notaris adalah seorang yang untuk sementara menjabat sebagai
Notaris untuk menjalankan jabatan Notaris yang meninggal dunia, diberhentikan, atau
diberhentikan sementara.
2. Notaris Pengganti adalah seorang yang untuk sementara diangkat sebagai Notaris untuk
menggantikan Notaris yang sedang cuti, sakit, atau untuk sementara berhalangan
menjalankan jabatannya sebagai Notaris.

B. Kewenangan Notaris antara lain :

1. Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan
ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki
oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian
tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta,
semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan
kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang
2. Notaris juga berwenang untuk:
o mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah
tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
o membukukan surat-surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
o membuat kopi dari asli surat-surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat
uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;
o melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya;
o memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta;
o membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau
o membuat akta risalah lelang
3. Selain kewenangan di atas, notaris juga mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

C. Kewajiban Notaris antara lain :

1. Dalam menjalankan jabatannya, Notaris berkewajiban:


o bertindak jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak
yang terkait dalam perbuatan hukum;
o membuat akta dalam bentuk Minuta Akta dan menyimpannya sebagai bagian dari
Protokol Notaris;
o mengeluarkan Grosse Akta, Salinan Akta, atau Kutipan Akta berdasarkan Minuta
Akta;
o memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini,
kecuali ada alasan untuk menolaknya;
o merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yang dibuatnya dan segala keterangan
yang diperoleh guna pembuatan akta sesuai dengan sumpah/janji jabatan, kecuali
undang-undang menentukan lain;
o menjilid akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang memuat tidak
lebih dari 50 (lima puluh) akta, dan jika jumlah akta tidak dapat dimuat dalam satu
buku, akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat jumlah
Minuta Akta, bulan, dan tahun pembuatannya pada sampul setiap buku;
o membuat daftar dari akta protes terhadap tidak dibayar atau tidak diterimanya surat
berharga;
o membuat daftar akta yang berkenaan dengan wasiat menurut urutan waktu
pembuatan akta setiap bulan;
2. mengirimkan daftar akta sebagaimana dimaksud dalam huruf h atau daftar nihil yang
berkenaan dengan wasiat ke Daftar Pusat Wasiat Departemen yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang kenotariatan dalam waktu 5 (lima) hari pada minggu pertama setiap
bulan berikutnya;
3. mencatat dalam repertorium tanggal pengiriman daftar wasiat pada setiap akhir bulan;
4. mempunyai cap/stempel yang memuat lambang negara Republik Indonesia dan pada ruang
yang melingkarinya dituliskan nama, jabatan, dan tempat kedudukan yang bersangkutan;
5. membacakan akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua) orang
saksi dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi, dan Notaris;
6. menerima magang calon
7. Menyimpan Minuta Akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak berlaku,
dalam hal Notaris mengeluarkan akta dalam bentuk
8. Akta originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah akta:
o pembayaran uang sewa, bunga, dan pensiun;
o penawaran pembayaran tunai;
o protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak diterimanya surat berharga;
o akta kuasa;
o keterangan kepemilikan; atau
o akta lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
9. Akta originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibuat lebih dari 1 (satu)
rangkap, ditandatangani pada waktu, bentuk, dan isi yang sama, dengan ketentuan pada
setiap akta tertulis kata-kata “berlaku sebagai satu dan satu berlaku untuk semua".
10. Akta originali yang berisi kuasa yang belum diisi nama penerima kuasa hanya dapat dibuat
dalam 1 (satu)
11. Bentuk dan ukuran cap/stempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k ditetapkan
dengan Peraturan
12. Pembacaan akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l tidak wajib dilakukan, jika
penghadap menghendaki agar akta tidak dibacakan karena penghadap telah membaca
sendiri, mengetahui, dan memahami isinya, dengan ketentuan bahwa hal tersebut
dinyatakan dalam penutup akta serta pada setiap halaman Minuta Akta diparaf oleh
penghadap, saksi, dan Notaris.
13. Jika salah satu syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l dan ayat (7) tidak
dipenuhi, akta yang bersangkutan hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di
bawah
14. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) tidak berlaku untuk pembuatan akta
D. Larangan Bagi Notaris

Notaris dilarang:

1. menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya;


2. meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan
yang sah;
3. merangkap sebagai pegawai negeri;
4. merangkap jabatan sebagai pejabat negara;
5. merangkap jabatan sebagai advokat;
6. merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha milik negara, badan usaha
milik daerah atau badan usaha swasta;
7. merangkap jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah di luar wilayah jabatan Notaris;
8. menjadi Notaris Pengganti; atau
9. melakukan pekerjaan lain yang bertentangan dengan norma agama, kesusilaan, atau
kepatutan yang dapat mempengaruhi kehormatan dan martabat jabatan.

E. Pengertian Kode Etik

Setiap organisasi profesi memiliki kode etik yang diperlukan untuk pedoman
anggotanya dalam berprilaku. Etik berasal dari kata etika atau “Ethos” dalam bahasa
Yunani yang berarti memiiiki watak kesusilaan atau beradat. Etika adalah refleksi kritis,
metodis, dan sistematis tentang tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-
norma atau tentang tingkah laku manusia dari sudut baik dan buruk. Etik adalah kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Etika secara etimologis diartikan sama
dengan moral berupa nilai- nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan manusia atau
kelompok dalam mengatur perilakunya. Etika berkaitan erat dengan moral, integritas dan
perilaku yang tercermin dari hati nurani seseorang.
Kode Etik dalam arti materiil adalah norma atau peraturan yang praktis baik tertulis
maupun tidak tertulis mengenai etika berkaitan dengan sikap serta pengambilan putusan
hal-hal yang fundamental dari nilai dan standar perilaku orang yang dinilai baik atau buruk
dalam menjalankan profesinya yang secara mandiri dirumuskan, ditetapkan dan ditegakkan
oleh organisasi profesi Notaris. Kode Etik Notaris adalah seluruh kaidah moral yang
ditentukan oleh perkumpulan Notaris berdasar keputusan konggres perkumpulan yang
mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua
anggota perkumpulan yang menjalankan tugas jabatan Notaris. Etika profesi adalah norma-
norma, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh sekelompok orang
yang disebut sebagai kalangan profesional.
Adanya kode etik bertujuan agar suatu profesi dapat dijalankan dengan
moral/martabat, motivasi dan orientasi pada keterampilan intelektual serta berargumentasi
secara rasional dan kritis serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Dengan adanya kode
etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat, karena setiap klien
mempunyai kepastian bahwa Dengan adanya kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu
profesi dapat diperkuat, karena setiap klien mempunyai kepastian bahwa Oleh karena itu
notaris harus senantiasa menjalankan jabatannya menurut kode etik notaris yang ditetapkan
dalam Kongres Ikatan Notaris Indonesia yang telah mengatur mengenai kewajiban, dan
larangan yang harus dipatuhi oleh Notaris dalam menegakkan kode etik notaris dan
mematuhi undang-undang yang mengatur tentang Jabatan Notaris yaitu Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.

F. Studi Kasus

Kasus Mafia Tanah di Bintan Libatkan Lurah Tanjungpermai dan Notaris

Kasus mafia tanah di Bintan, Kepulauan Riau melibatkan oknum lurah dan seorang
notaris. Keduanya kini berstatus tersangka.

Kasat Reskrim Polres Bintan, AKP Dwihatmoko mengungkapkan dua tersangka ini adalah Lurah
Tanjungpermai berinisial SD dan seorang notaris di Tanjunguban inisial RA.

Keduanya jadi tersangka karena terbukti ikut andil dalam kasus mafia tanah dengan modus
pemalsuan surat tanah di Kecamatan Seri Kuala Lobam, Bintan.
Khusus kasus lahan di Tanjungpermai ini sebelumnya telah ditetapkan 3 tersangka. Yaitu RP, CG,
dan HP. Para tersangka melakukan penipuan dengan memalsukan surat tanah dari luas sebenarnya
4 Ha menjadi 1,9 Ha.
Setelah melakukan aksi penipuan itu, pelaku membantu korban dengan menjualkan lahan tersebut
dengan harga Rp 2 miliar dan uangnya diserahkan ke korban.
Sementara secara diam-diam sisa lahan seluas 2,1 Ha dikuasai oleh para pelaku. Bahkan pelaku
menjual lahan tersebut dengan keuntungan lebih besar dari yang didapat korban yaitu Rp 4,5
miliar.

Untuk Lurah Tanjungpermai, kata Dwihatmoko, berperan dalam membuat surat palsu.
Diantaranya sempadan lahan dipalsukan dan bersangkutan juga menandatangani sempadan
tersebut.

Kemudian notaris mendapatkan sporadik diatas lahan tersebut tanpa sepengetahuan pemilik
lahan. Dari 4 Ha lahan yang dikasuskan, notaris tersebut mendapat lahan seluas 5.081 meter
persegi.

"Dari pembuatan surat palsu itu lurah dapat Rp 50 juta. Uang itu digunakan lurah untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara notaris dapat lahan 5 ribu lebih meter
persegi," katanya.

Karena terlibat pemalsuan surat, tersangka dijerat Pasal 263 junto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal
264 junto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 266 junto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 378 KUHP.

"Dengan ancaman 6 tahun kurungan penjara," ucapnya.

G. Pelanggaran dan Hukumannya


Konstitusi Indonesia secara tegas menyebutkan bahwasannya Negara Indonesia adalah
negara hukum (Lihat Pasal 1 ayat (3) amandemen ketiga UUD 1945). Karena Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) menganut Negara hukum, maka dalam suatu negara hukum semua
orang harus diperlakukan sama dihadapan hukum (equality before the law).
Oleh karenanya, setiap orang yang melakukan perbuatan melawan hukum, apapun
profesinya, termasuk Notaris, dalam hal ini apabila menyalahi kewenangan dan tanggungjawabnya
sebagai pejabat publik yang diamanahkan oleh undang-undang, maka akan menerima
konsekwensi hukum atas apa yang ia perbuat. Begitu juga sebaliknya, selama Notaris dalam
menjalankan jabatannya, apabila telah dilakukan dengan prosedur yang benar, yakni tidak
menyalahi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (UUJN) yang terakhir
disempurnakan dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (selanjutnya
disebut UUJN Perubahan), Anggaran Dasar Notaris, Kode Etik Notaris, serta peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawabnya, seharusnya Notaris
tidak perlu takut dan gentar apabila berhadapan dengan proses hukum.
Secara umum, Notaris tidak bisa di jatuhi hukum pidana terkait akta yang dibuatnya, apabila akta
tersebut sudah dijalankan sebagaimana prosedur yang seharusnya, dalam hal ini yakni tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan,
atau ketertiban umum. Sebagai Notaris, harus berani mengatakan tidak pada penyelewengan aturan
hukum bila ingin nyaman dan selalu aman dalam menjalankan profesinya, efek dari keberanian
untuk menolak
pertentangan itu, kedepannya dalam melaksanakan profesi tidak akan dihantui oleh rasa
bersalah bahkan tidak akan ada ketakutan sewaktu-waktu bila berhadapan dengan prosesi hukum
(gugatan hukum) berkaitan dengan jabatannya.
Akta Autentik merupakan akta yang dibuat oleh atau dibuat dihadapan pejabat yang diberi
wewenang oleh penguasa untuk membuatnya, menurut ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
undang-undang baik dengan ataupun tanpa bantuan yang berkepentingan untuk dicatat di
dalamnya (M. Marwan dan Jimmy P., 2009: 30). Suatu akta otentik adalah suatu akta yang dibuat
dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-Undang oleh atau di hadapan pejabat umum yang
berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat. (Pasal 1868 KUHPerdata).
Akta autentik harus memenuhi apa yang dipersyaratkan dalam Pasal 1868 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), sifatnya kumulatif atau harus meliputi semuanya. Akta-
akta yang dibuat, walaupun ditandatangani oleh para pihak, namun tidak memenuhi persyaratan
Pasal 1868 KUHPerdata, tidak dapat diperlakukan sebagai akta autentik, hanya mempunyai
kekuatan sebagai tulisan di bawah tangan (Pasal 1869 KUHPerdata) (Irma Devita Purnamasari,
http://www.hukumonline.com, 03/03/2020). Oleh karenanya, mutlak harus diperhatikan apa yang
tertuang dalam Pasal 1869 KUHPerdata biar derajat akta yang dibuat oleh seorang Notaris tidak
turun nilai sakralnya dari akta notariill —yang mempunyai kekuatan yang mengikat dan bisa
dijadikan bukti otentik dihadapan pengadilan— menjadi akta di bawah tangan.
Dari penelusuran Penulis, paling tidak ada beberapa contoh kasus pemalsuan akta otentik
yang dibuat Notaris yang berkenaan dengan jabatannya sebagai pembuat akta autentik yang
diperkarakan, diantaranya:
Pada 2010 di Kalimantan Timur (Kaltim) ada Notaris Khairu Subhan, S.H. yang kena kasus
pemalsuan akta. Menurut Dirkrimum Polda Kaltim Kombes Pol Eka Yudha, Kasus ini masuk
laporan pada Juli 2014.
a. Pengakuan korban, mengalami kerugian mencapai Rp7 miliar karena akta Notaris tersebut.
(Prokal, http://balikpapan.prokal.co, 03/03/2020)
b. Notaris Siti Masnuroh membuatkan akta terkait Yayasan Perguruan Wahidin. Di hadapan
hakim tunggal Asiadi Sembiring, Siti Masnuroh yang berprofesi sebagai Notaris sejak 1999
ini mengaku Akta Nomor 77 dibuat pada 26 Agustus 2008 atas permintaan Poniman.
Masnuroh mengakui bahwa saat itu hanya Poniman yang datang ke kantornya. Dalam akta
notaris itu, ada enam lima orang lain yang ikut membubuhkan tanda tangan. Padahal aturan
tegas menyebutkan, semua pihak harus menandatangani akta autentik di hadapan Notaris.
(Fenomenanews, http://fenomenanews.com, 03/03/2020)
c. Kasus yang diputus Mahkamah Agung pada Putusan No. 1014 K/Pid/2013.
d. Kasus Putusan Pengadilan Negeri Lhokseumawe Nomor 40/Pid.B/2013/PN-LSM
Gambaran beberapa kasus diatas paling tidak menjadi contoh riil adanya pemalsual akta
yang dilakukan oleh Notaris, selain kasus diatas, pasti masih banyak lagi kasus-kasus yang belum
di ekspos media, dengan adanya peristiwa seperti yang di paparkan diatas, paling tidak seorang
Notaris harus lebih berhati-hati lagi dalam pembuatan akta, dengan adanya kehati-hatian akan
meminimalisir gugatan perdata maupun pidana yang berkaitan dengan akta yang dibuatnya.
Selain itu, Notaris dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, tidak perlu gentar dan
takut bila berhadapan dengan hukum apabila prosedur pembuatan aktanya sudah sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlaku, karena pada dasarnya pembuatan akta Notaris yang
didasarkan atas surat-surat yang tidak benar yang diajukan oleh para penghadap kepada Notaris,
dimana Notaris tidak memeriksa kebenaran materiil, tidak membuat Notaris yang bersangkutan
dikualifikasikan sebagai pelaku yang ikut serta dalam tindak pidana pemalsuan akta atentik.
Eksistensi akta Notaris apabila surat yang diajukan oleh para penghadap terdapat cacat hukum
yang nyata maka sepanjang tidak ada masalah, sepanjang tidak ada yang mempersoalkannya.
Namun apabila ada pihak yang mempersoalkan dan menggugat di pengadilan, maka pengadilan
dapat menjadikan dasar untuk membatalkannya atau setidaknya akta tersebut terdegradasi menjadi
akta di bawah tangan. (I.G.N. Wisnu Herbi M., 2016: xi)
Sumber https://www. batamnews co id Halaman :9KasusMafiaTanah
Tanggal :25 April 2023 Klasifikasi

KLIPING KENOTARITAN
UR) JURE Huki Reslh Zakat, I

(6) batamnews Kepulauan Riau Trending News Binnis Tokno Video

Kasus Mafia Tanah di Bintan Libatkan Lurah


Tanjungpermai dan Notaris

Unduh diGoogle Play atau Klik Disini batamne

jURI 14W ATC Rest Zakat. lb 9 cont

intan batkon-urah
(b batamnews
Kepulauan Riau Trending News Bisnis Tekno Video
Bintan, Batamnews- Kasus nafia tanah di Bintan,
Kepulauan Riau melibatkan oknum lurah dan
Seorang notaris. Keduanya kini berstatus tersangka
Kasat Reskrim Polres Bintan,AKP
Dwihatrmoko
Tanjurgperrnai berinisial SD dan seorang notarismengungkapkan
dua tersangka iniadalah Lurah
di Tanjunguban inisial RA
Keduanya jadi tersangka karena terbukti ikut andil dalarn kasus
pernalsuan surat tanah di Kecamatan Seri Kuala Lobarm, Bintan. mafia tanah dengan modus
Kernarin kita sudah rilis kasuS mafia tanah di 3 lokasi ada 14
totalrva 16 orarg Tarnbahan 2 orang tersangka itu yang orang. Kini tambah 2 orang lag1 jadi
Dihatmoko, Jurnat (10/12/2021)
kasus di Tanjungperma ujar

Khusus kasus lathan di Tarnjungpermat ini


dan HP Para tersangkarnelakukan
sebelumnya telah d1tetapkan 3 tersangka. Yaitu RP. CG,
penipuan dengan memalsukan surat tanah dar1 luas
sebernarya 4 Ha merjadi 1,9 Ha
Setelah melakukan aksipenipuan itu, peiaku
membantu korban dengan menjualkan lahan
1ersebut dergan harga Rp 2miliar dan uangr1ya
diserahkan
ke korban
14 W Ud ALO
OBaya
OA httoswww.batarnnewscoid ber ta-0B892
Tekno Video
batamnews Kepulauan Riau Trending News Bisnis
Bahkan pelakU
seluas 2.1 Ha dikuasaioleh para pelaku.
Sementara secara diarn-diam sisa lahan didapat korban yaitu Rp ,
besar dari yang
menjual lahan tersebut dengan keuntungan lebih
miliar.

penarmbahan tersangka Lurah dan NOtais


Jadisetelah dikembangkan lagi kasus inididapati
Keduanya menalsukan surat dan juga menerima uang. jelasnya.
Bintan, 3 Orang Diperiksa
Baca: Kejari Kembali Ungkap Dugaan Mafa Tanah di
berperan dalam membuat surat palsu.
Untuk Lurah Tanjungpermai, kata Dwihatmoko,
lahan dipalsukan dan bersangkutan juga menandatangani sempadan
Diantaranya sempadan
tersebut
sepengetahuan hilik
diatas lahan tersebut tanpa
KemuCian notaris mendapatkan sporadik mendapat lahan seluas 5081 meter
dikasuskan, notaris tersebut
lahan Dari 4 Ha lahan yang
persegi
untuk memenuhi
dapat Rp 50 juta Uang itu digurakan lurah
Dari pembuatan surat palsu itu lurah lahan 5 ribu leih meter perseg. katanya
kebutuhan hidup sehari-hari Sermentara notaris dapat

Bintan, Staf BPIP Dijebloskan ke Penjara


Baca: Masuk Sindikat Mafia Tanah di

Dapatkan Update Berita langsung dari Smartph


Microsoft OneDrve
Kasus Mafia Iarah
Screenshot

A Rea Cont

(6bat amnews Kepulauan Riau Trending News Bisnis Tekno Video

Kemudian notariS mendapatkan sporadk diatas lahan terSebut tanpa sepengetahuan pemltk
lahan Dari 4 Ha lahan yang dkasuskarn, notaris tersebut mendapat lahan seluas 5.081neter
persegi

"Dartpembuatan surat palsu itu lurah dapat Rp 50 juta Uang itu digunakan lurah untuk memenuhi
kebutuhan hidup schari-hari Sementara notaris dapat lahan 5 ribu lebih meter persegi katanya
Roca: Masuk sindikat Mafa Tanah di Bintan, Staf BPIP Djebloakan ke Pe'pra
Karenaterlibat pemalsun surat, tersangka dyerat Pasal 263 junto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal
64 junto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 266 junto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 378 KUHP
"Denyan ancaman 6 tahun kurungan perjara, ucaprya

(ary)
Editor DodoIDibaca 909 kai

#KasUs Mafa Tanah S Mafa Tanah Bintan # Lurah Tanjunopermai # Polres Bintan

Follow Akun Media btamnr


batannewscoid batamnewsonline
Sosial Batamnews :

Screenshot
Kasus Mafia Tanah ... Microsoft OneDrive
DAFTAR PUSTAKA

Mulyoto. (2012). Perjanjian: Teknik, Cara Membuat, dan Hukum Perjanjian yang Harus
Dikuasai. Yogyakarta: Cakrawala Media.

Syarifin, Pipin. (2008). Hukum Pidana di Indonesia. Cet.ke-2. Bandung: Pustaka Setia.

M., I.G.N. Wisnu Herbi. “Tindak Pidana Pemalsuan Akta Otentik yang Turut Serta
Dilakukan oleh Notaris”. Tesis Program Studi Magister

Batamnews.co.id

Anda mungkin juga menyukai