Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

HUKUM KELUARGA DAN HARTA PERKAWINAN

OLEH:

I KADEK DWI ARIANA

2182411013

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2021
1. berlaku saat ini Identifikasi tugas dan fungsi jabatan Notaris dalam Undang-Undang
Jabatan Notaris yang

Kedudukan seorang notaris sebagai suatu fungsionaris dalam masyarakat sebagai


seorang pejabat yang dapat diandalkan oleh masyarakat. Seorang notaris biasanya dianggap
sebagai seorang pejabat tempat seseorang dapat memperoleh nasihat yang dapat diandalkan.
Segala sesuatu yang ditulis serta ditetapkannya adalah benar, notaris merupakan pembuat
dokumen yang kuat dalam suatu proses hukum.

Jika membahas bagaimana tugas dan fungsi notaris, sudah parti tidak akan terlepas dari
pasal 15 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang pembaruan atas Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang pada intinya menyatakan tentang
wewenang Notaris. Yang menyatakan sebagai berikut:

1. Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan
ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang
dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin
kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan
kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan
atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-
undang.
2. Notaris berwenang pula:
a. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat dibawah
tangan dengan mendaftar dalam buku khusus.
b. Membubukan surat-surat dibawah tangan dengan mendaftar dalam buku
khusus.
c. Membuat kopi dari asli surat-surat dibawah tangan berupa salinan yang memuat
uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan.
d. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya
e. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta
f. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan g. Membuat akta risalah
lelang
3. Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Notaris
mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
kewenangan tersebut yakni mensertifikasi transaksi yang dilakukan secara elektronik
(cyber notary), kemudian membuat Akta ikrar wakaf, membuat hipotek pesawat
terbang, membuat akta perjanjian kawin. Kemudian adapun kewenangan khusus yang
dimiliki oleh Notaris yakni membetulkan kesalahan tulis atau kesalahan ketik yang
terdapat pada minuta akta yang telah ditandatangani, dengan cara membuat berita berita
acara pembetulan dan salinan atas berita acara pembetulan kemudian disampaikan
kepada para pihak. Hal ini telah dinyatakan dan diatur pada pasal 51 Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004
Tentang Jabatan Notaris.

2. Jelaskan relevansi hukum keluarga dengan tugas dan fungsi jabatan Notaris

Jika dikaitkan dengan hukum keluarga, maka relevansi fungsi dan jabatan notaris
denagn hukum keluarga sangat berkaitan. Yang dimana didalam hukum keluarga terdapat akta
otentik yang dapat diterbitkan oleh notaris. Adapun relevansi antara hukum keluarga dengan
tugas dan fungsi notaris antara lain:

a. Perjanjian kawin
Dalam ikatan perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami istri dapat membuat sebuah perjanjian kawin hal ini telah diatur dan dinyatakan
pada Pasal 29 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang pada
intinya menyatakan bahwa Pada waktu, sebelum perkawinan dilangsungkan, atau
selama dalam ikatan perkawinan, kedua pihak atas persetujuan bersama dapat
mengadakan perjanjian tertulis yang disahkan oleh Pegawai pencatat perkawinan atau
notaris, setelah mana isinya berlaku juga terhadap pihak ketiga sepanjang pihak ketiga
tersangkut. Perjanjian kawin dapat dibuat dihadapat pejabat yang berwenang ataupun
dihadapan notaris sehingga akan menimbulkan akta yang bersifat otentik.
b. Wasiat
Pasal 875 KUH Perdata menyatakan wasiat adalah surat wasiat atau testamen
ialah suatu akta yang memuat pernyataan seorang tentang apa yang dikehendakinya
akan terjadi setelah ia meninggal dunia, dan yang olehnya dapat dicabut kembali.
Pembuatan wasiat juga harus dibuat dihadapan notaris dan juga dua orang saksi hal ini
diatur pada pasal 938 KUH Perdata. Dengan demikian akan melahirkan sebuah akta
yang bersifat otentik.
c. Hibah
Hibah adalah dianggap sebagai hadiah atau pemberian kepada orang lain secara
sukarela dan tidak dapat ditarik kembali. Pemberian hibah ini bisa berupa harta
bergerak maupun harta tidak dan harus diberikan ketika pemberi hibah masih hidup.
hal ini dinyatakan dan diatur pada pasal 1666 KUH Perdata. Jika hibah berupa tanah
dan bangunan maka itu dilakukan dengan akta PPAT. Pada umumnya Hibah dilakukan
dengan menggunakan akta Notaris kemudian aslinya disimpan oleh Notaris yang
membuat akta Hibah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai