Anda di halaman 1dari 6

PROSPEK JABATAN NOTARIS

PENDAHULUAN

I. Definisi Notaris
“Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan
memiliki kewenangan lainnya sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang
Ikatan Notaris Indonesia (INI), berdasarkan undang-undang lainnya.”

Notaris berwenang membuat akta autentik mengenai semua perbuatan perjanjian dan
penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan atau yang
dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta autentik, menjamin
kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan, dan
kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan atau
dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang.

II. Lahirnya Jabatan Notaris


Jabatan notaris lahir karena masyarakat membutuhkannya, bukan jabatan yang sengaja
diciptakan kemudian baru disosialisasikan kepada masyarakat.

Eksistensi notaris bukanlah untuk dirinya sendiri, melainkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, oleh karena notaris dibutuhkan masyarakat maka seorang notaris harus
menambah pengetahuan dan keterampilannya dalam melayani masyarakat sebagai misi
utamanya.

Pada dasarnya peran seorang notaris adalah memberikan pelayanan berupa jasa bagi
masyarakat yang berniat untuk membuat alat pembuktian yang bersifat autentik,
pelayanan disini harus diartikan secara luas bukan dakan artian sempit hanya membuat
akta saja, tapi juga harus diartikan dari mulai kemudahan masyarakat mendapat
informasi, menghubungi notaris, datang ke tempat notaris, dan sebagainya.

III. Tahapan Menjadi Notaris


1. Lulus Sarjana Hukum.
2. Lulus Magister Kenotariatan.
3. Lulus ALB.
4. Memperoleh rekomendasi magang dari Pengurus Daerah Notaris untuk magang di
kantor notaris penerima magang yang telah ditetapkan oleh Pengwil.
5. Telah menjalani magang selama 24 bulan yang dibuktikan dengan Surat Keterangan
Magang dari notaris penerima magang dan diketahui oleh Pengda setempat.
6. Lulus ujian kode etik.
7. Mengikuti pelatihan peningkatan kwalitas jabatan notaris.
8. Mengajukan permohonan pengangkatan notaris kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, dan kemudian telah mendapatkan SK
Pengangkatan Notaris.
9. Telah menjalani pengambilan Sumpah Jabatan dan pelantikan sebagai notaris.
10. Terdaftar sebagai anggota Ikatan Notaris Indonesia (INI), dibuktikan dengan Kartu
Tanda Anggota Ikatan Notaris Indonesia (KTA INI).

IV. Apa Yang Dimaksud Dengan Pejabat Umum


Pejabat Umum yaitu orang yang dengan syarat-syarat tertentu memperoleh kewenangan
dari negara secara atributif untuk melaksanakan sebagai fungsi publik dari negara,
khususnya dalam bidang hukum perdata untuk membuat alat bukti autentik.

Pasal 2 Undang-Undang Jabatan Notaris, menyatakan notaris diangkat dan diberhentikan


oleh menteri, menteri disini bukan menteri dalam kapasitasnya sebagai pembantu
Presiden, melainkan menteri yang secara atributif mendapat perintah dari Undang-
Undang untuk melaksanakannya. Jadi, notaris bukanlah bagian dari pemerintahan, bukan
Aparatur Sipil Negara (ASN), dan oleh karena itu notaris tidak menerima gaji atau
honorarium, dan tidak menerima pensiun dari negara.

V. Notaris Sebagai Pejabat Umum


- Notaris sebagai pejabat umum diberikan kewenangan untuk membuat akta autentik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1868 KUH Perdata, yaitu suatu akta yang di dalam
bentuk yang ditentukan oleh Undang-Undang dibuat oleh atau dihadapan pegawai-
pegawai umum yang berkuasa untuk itu, di tempat dimana akta dibuatnya.

- Notaris sebagai pejabat umum berarti pejabat satu-satunya yang berwenang membuat
alat pembuktian autentik dalam lingkup hukum perdata. Jika dikehendaki oleh para
pihak, kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang sehingga pejabat lain merupakan
ex offocio dan bukan pejabat umum, seperti Kantor Urusan Agama (KUA), Pejabat
Lelang, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), mereka bukan pejabat umum melainkan
hanya ex offocio, karena dikecualikan oleh Undang-Undang.

- Notaris sebagai pejabat umum bukan berarti notaris adalah pegawai negeri, notaris
bukanlah pegawai negeri yang tunduk dan patuh pada Undang-Undang dan peraturan-
peraturan kepegawaian, menerima gaji, tapi notaris menerima honorarium sebagai
penghargaan atas jasanya yang telah diberikan kepada masyarakat.

VI. Kewenangan Notaris


-Menurut Undang-Undang Jabataan Notaris Pasal 15, Kewenangan Notaris yaitu :
1. Membuat akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetepan yang
diharuskan oleh peraturan perundangan dan atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan , untuk dinyatakan dalam akta autentik, mejamin kepastian tanggal
pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta,
semuanta sepanjang pembuatan akta tersebut tidak ditugaskan atau dikecualikan
kepada pejabat atau orang lain yang ditetapkan oleh Undang-Undang.
2. Mengesahkan tandatangan dan menetapkan kepastian tanggal pembuatan surat di
bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus (legalisasi).
3. Membukukan surat - surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus
waarmerking).
4. Membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat uraian
sebagaimana ditulis dan di gambarkan dalam surat bersangkutan.
5. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya (legalisir).
6. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta.
7. Membuat akta yang berhubungan dengan pertanahan.
8. Membuat akta risalah lelang.
9. Membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan ketik yang terdapat pada minuta
akta yang telah ditanda tangan, dengan membuat berita acara (BA) dan memberikan
catatan tentang hal tersebut pada minuta akta asli yang menyebutkan tanggal dan
Nomor BA pembetulan, dan salinan tersebut dikirimkan ke para pihak (Pasal 51
UUJN).

VI. Kewajiban Notaris


-Menurut Undang-Undang Jabataan Notaris Pasal 16, Kewajiban Notaris yaitu :
1. Bertindak jujur, seksama, mandiri, tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak
yang terkait dalam pembuatan hukum.
2. Membuat akta dalam bentuk minuta akta dan menyimpannya sebagai bagian dari
protokol notaris, dan notaris menjamin kebenarannya. Notaris tidak wajib
menyimpan minuta akta apabila akta dibuat dalam bentuk akta originali.
3. Mengeluarkan grosse akta, salinan akta dan kutipan berdasarkan minuta akta.
4. Wajib memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam UUJN, kecuali ada
alasan untuk menolaknya.
5. Merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yang dibuatnya dan segala keterangan
yang diperoleh guna pembuatan akta sesuai dengan sumpah jabatan.
6. Kewajiban merahasiakan yaitu merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan
dengan akta dan surat - surat lainnya adalah untuk melindungi kepentingan semua
pihak yang terkait.
7. Menjilid akta yang dibuatnya dalam 1 bulan menjadi 1 buku/bundelan yang memuat
tidak lebih dari 50 akta, dan jika jumlahnya lebih maka dapat di jilid dalam buku
lainnya, mencatat jumlah minuta akta, bulan dan tahun pembuatannya pada sampul
setiap buku, hal ini dimaksudkan bahwa dokumen-dokumen resmi bersifat autentik
tersebut memerlukan pengamanan baik terhadap aktanya sendiri maupun terhadap
isinya untuk mencegah penyalahgunaan secara tidak bertanggung jawab.
8. Membuat daftar dan akta protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak diterimanya
surat berharga.
9. Membuat daftar akta yang berkenan dengan wasiat menurut uraian waktu pembuatan
akta setiap bulan dan mengirimkan daftar akta yang dimaksud atau daftar akta nihil
ke daftar pusat wasiat departemen Hukum dan HAM paling lambat tanggal 5 tiap
bulannya dan melaporkan ke majelis pengawas daerah selambat-lambatnya tanggal
15 tiap bulannya.
10. Mencatat dalam repotrorium tanggal pengiriman daftar wasiat pada setiap akhir
bulan.
11. Mempunyai cap/stempel yang memuat lambang negara Republik Indonesia dan
pada ruang yang melingkarinya dituliskan nama jabatan dan tempat kedudukan yang
bersangkutan.
12. Membacakan akta dihadapan penghadap dengan dihadiri minimal dua orang saksi
dan ditandatangani pada saat itu juga oleh para penghadap, notaris, dan para saksi.
13. Menerima magang calon notaris.
VII. Menjadi Notaris Yang Profesional dan Berintegritas
1. Mewujudkan perilaku yang ideal yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang
Jabatan Notaris dan kode etik notaris.
2. Senantiasa belajar dan mengembangkan diri sebagai notaris, sehingga memiliki dasar
ilmu yang kuat dan mampu memberikan solusi yang tepat, tidak asalan.
3. Berupaya untuk menjadi diri sendiri dan menjaga penampilan terbaik melalui cara
berkomunikasi, penggunaan bahasa, menjaga sikap, bahasa tubuh dan menjaga
hubungan dengan orang lain.
4. Selalu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesi notaris yang diembunnya.
5. Komitmen untuk memegang teguh integritas dalam menjalankan jabatan sebagai
notaris.

PROSPEK JABATAN NOTARIS DIMASA YANG AKAN DATANG

Prospek jabatan notaris dimasa yang akan datang sangat cerah dan sangat menjanjikan.
- Apalagi di zaman pembangunan sekarang ini dan dalam iklan investasi, pesona notaris
sangat diperlukan, karena dengan adanya notaris yang berintegritas, para investor akan
melakukan investasi di dalam negeri. Masuknya investor asing ke dalam negeri tentu akan
menggandeng mitra di dalam negeri, dan untuk itu tentu ada perjanjian-perjanjian yang
akan dibuat oleh para investor dengan mitra di dalam negeri. Perjanjian-perjanjian yang
saling menguntungkan kedua belah pihak sangat dibutuhkan, dan disinilah peran seorang
notaris yang berintegritas dalam membuat dan merancang perjanjian-perjanjian yang
dimaksud, dan dengan adanya perjanjian yang dibuat dihadapan notaris akan menjamin
kepastian hukum bagi pihak investor.
- Disamping itu, notaris juga berperan dalam pasar modal, dimana dalam pasar modal
tersebut terjadi transaksi efek saham dan lain-lain, dan untuk melaksanakan transaksi efek
saham tersebut diperlukan jasa notaris.
- Pemerintah juga telah memberikan kepercayaan kepada notaris, dimana notaris telah diberi
kewenangan untuk membuat akta-akta koperasi, ini adalah untuk memudahkan masyarakat
terutama UMKM, mendirikan koperasi kalau dahulu pendirian koperasi harus dibuat
dihadapan Pejabat Dinas Koperasi, maka sekarang sesuai dengan Undang-Undang No. 25
Tahun 1992 pendirian koperasi dibuat di hadapan notaris.
KESIMPULAN

1. Prospek jabatan notaris dimasa yang akan datang sangat cerah dan sangat menjanjikan.
2. Jabatan notaris adalah jabatan mulia, tempat para klien memberikan kepercayaan dan
notaris solutif, karena klien yang datang ke notaris mengharapkan permasalahan/persoalan
dapat diselesaikan dengan baik dan notaris dianggap dapat menjawab dan memberikan
solusi kepada para pihak, namun tentunya solusi yang diberikan harus sesuai dengan
Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
3. Notaris sebagai pejabat publik yang satu-satunya pejabat di luar Presiden dan Kementerian
yang boleh memakai cap/stempel berlambang Burung Garuda.
4. Notaris di Indonesia juga sudah mendunia dan sudah bisa bekerja sama dengan para
notaris di dunia internasional, dibuktikan dengan masuknya Ikatan Notaris Indonesia (INI)
menjadi anggota IUN (International United of Notary). Ikatan Notaris Indonesia (INI)
pada tanggal 27-30 November 2019 menjadi tuan rumah 29th International Congress of
Notaries di Jakarta yang diikuti ±400 notaris dari berbagai negara dan 1.000 anggota
Ikatan Notaris Indonesia (INI) dari kongres tersebut, dibuka secara resmi oleh Bapak
Presiden Republik Indonesia.
5. Pada prinsipnya jabatan notaris untuk masa depan sangat menjanjikan dan akan berperan
lebih besar lagi dalam menunjang pembangunan nasional.

Disusun untuk Webinar Prospek Jabatan Notaris Dan Meet N’ Greet Mahasiswa – Alumni
M.Kn Yarsi, hari Jum’at, tanggal 25 September 2020.

H. ARIEF AFDAL, S.H., M.KN.

Anda mungkin juga menyukai