Guru Pembimbing:
Exaudi Stumorang S.Pd
Disusun oleh:
XI IPS 1
1. Regita Legiarti Savira
2. Reyvaluna Amira Mustafa
3. Rijal
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR........................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................. 1
1.3 Manfaat Penulisan........................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................... 3
2.1 Pengertian World Trade Organization............................ 3
2.2 Bentuk Kerjasama World Trade Organization............... 3
2.3 Makna Logo World Trade Organization........................ 4
2.4 Sejarah World Trade Organization................................. 4
2.5 Anggota World Trade Organization............................... 5
2.6 Tujuan World Trade Organization................................. 5
2.7 Peran World Trade Organization.................................... 6
2.8 Dampak World Trade Organization............................... 6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 9
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
Sumber: https://id.wikipedia.org
Gambar 2.1 Logo World Trade Organization
Melambangkan semua aliansi anggota WTO bersama-sama membuat
keputusan yang mensejahterakan anggota WTO. Dinamika dan semangat
WTO juga turut dalam memajukan perdagangan dunia. Menggambarkan
semangat organisasi untuk memajukan perekoniman di negara - negara
berkembang.
1.4 Kesimpulan
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organisation, WTO) adalah sebuah
organisasi antar negara yang mengatur perdagangan internasional. WTO secara resmi
berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 sesuai dengan hasil Persetujuan Marrakesh, yang
ditandatangani oleh 124 negara pada tanggal 15 April 1994.
WTO sebagi organsiasi menggantikan Persetujuan Umum tentang Tarif dan
Perdagangan (General Agreemen on Tariff and Trade, GATT), yang sebelumnya berdiri
sejak tahun 1948.
Pada tahun 1980an, anggota GATT mulai berpendapat bahwa sistem GATT kurang
menyesuaikan diri dengan ekonomi dunia baru yang global. Masalah-masalah ini pertama
kali diidentifikasi dalam Deklarasi Menteri anggota GATT pada tahun 1982, yang
meliputi kekurangan struktural, dampak kebijakan negara-negara tertentu terhadap
GATT, dan perdagangan yang semakin global sehingga tidak dapat dikelola.
Masalah ini dibahas dalamPutaran GATT ke 8 atau yang dikenal sebagai Putaran
Uruguay - diluncurkan pada bulan September 1986, di Punta del Este, Uruguay, yang
menghasilkan kesepakatan dalam Persetujuan Marakesh.
Persetujuan Marrakesh, adalah sebuah kesepakatan yang ditandatangani di Marrakesh,
Maroko, oleh 124 negara pada tanggal 15 April 1994, yang mendirikan WTO. Perjanjian
tersebut dikembangkan dari Persetujuan Umum tentang Tarif dan Perdagangan (GATT),
ditambah dengan sejumlah kesepakatan lain mengenai isu-isu termasuk perdagangan jasa,
aspek perdagangan yang terkait dengan kekayaan intelektual dan hambatan teknis
perdagangan. Persetujuan ini juga membentuk cara penyelesaian perselisihan dagang
internasional yang lebih efisien dan mengikat secara hukum.
8
9
1.5 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian sebagaimana di atas, maka Penulis
mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Keterkaitan world trade organization dalam menjaga stabilitas harga gula ditunjukan
pada Skema State Tranding Enterprises/ STEs yang dinotifikasikan oleh Perum Bulog
yang menjadi satu-satunya badan perusahaan dagang negara yang dimiliki Indonesia
sebagai negara anggota WTO. Maka untuk menyempurkan berbagai kebijakan guna
menjaga stabilitas harga gula di Indonesia maka perlu adanya regulasi yang terstruktur
dan komprehensif dalam menghadapi lonjakan harga di pasar negeri.
2. Pemerintah melalui Perum Bulog perlu membentuk stok gula sebagai Cadangan Gula
Pemerintah (CGP) sehingga Perum Bulog dapat melakukan stabilisasi harga gula
secara efektif dan efisien. Selain itu mengoptimalkan peran Perum Bulog dengan cara
Bulog sebagai importer terdaftar (IT) gula sehingga menjadi salah satu alternatif untuk
mengkoreksi pasar gula nasional dengan menambahkan pelaku pasar.
3. Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah perlu adanya kebijakan tentang gula
yang mampu bersaing dalam kondisi pasar apapun., sehingga tidak diperlukan
kebijakan yang akan mendistorsi pasar. Dengan melengkapi data-data melalui
dokumen resmi dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia dan Perum Bulog maka penelitian ini dapat disajikan
dengan baik dan sesuai agar arah stabilisasi harga gula di Indonesia menjadi jelas.
Harapan dari peneliti akan masa depan WTO di bidang pertanian, Agreement on
Agriculture dalam menjaga stabilitas harga gula maka langkah-langkahnya adalah
Pertama, WTO sangat memberikan manfaat bagi Indonesia, karena masih
memberikan ruang aturan yang fleksible dan mempunyai policy space yang cukup
lebar sehingga tidak terlalu liberal seperti di forum perdagangan bilateral dan regional.
Kedua, Hanya WTO yang mengatur mengenai policy space subisidi pertanian,
sedangankan forum perdagangan bilateral dan regional tidak membahas hal tersebut.
Ketiga, WTO juga memiliki forum Sengketa Dagang yang sering dimanfaatkan oleh
members yang mengalami keterhambatan akses pasar dinegara lain.
DAFTAR PUSTAKA
Adinda Nur. (24 Februari 2021). Peran dan dampak WTO Diakses pada 21
Februari 2023 melalui http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171564/
10