Anda di halaman 1dari 15

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

WORLD TRADE ORGANIZATION

Guru Pembimbing:
Exaudi Stumorang S.Pd
Disusun oleh:
XI IPS 1
1. Regita Legiarti Savira
2. Reyvaluna Amira Mustafa
3. Rijal

SMA NEGERI 12 JAKARTA


TAHUN 2022/2023
Jl. Pertanian No.9, RW.1, Klender, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur
13470
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Exaudi Situmorang, S.Pd sebagai
guru mata pelajaran Ekonomi yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 22 Februari 2023

Reyvaluna Amira Mustafa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR........................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................. 1
1.3 Manfaat Penulisan........................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................... 3
2.1 Pengertian World Trade Organization............................ 3
2.2 Bentuk Kerjasama World Trade Organization............... 3
2.3 Makna Logo World Trade Organization........................ 4
2.4 Sejarah World Trade Organization................................. 4
2.5 Anggota World Trade Organization............................... 5
2.6 Tujuan World Trade Organization................................. 5
2.7 Peran World Trade Organization.................................... 6
2.8 Dampak World Trade Organization............................... 6

BAB III PENUTUP............................................................. 7


3.1 Kesimpulan..................................................................... 7
3.2 Saran............................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 9

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo World Trade Organization..................................... 4

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerjasama Ekonomi Internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan
negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu,
dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
Setiap negara memiliki kondisi geografis dan sumber daya manusia yang berbeda-
beda. Maka dari itu, suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Kondisi tersebut yang menjadi satu di antara faktor pendorong bagi negara-negara
untuk melakukan kerja sama ekonomi internasional.
Kerja sama ekonomi internasional didasari kepentingan tertentu untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan
struktur kegiatan ekonomi nasional.

1.2 Tujuan Penulisan


Dengan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan tercapainya tujuan-
tujuan sebagai berikut:
1. Menambah wawasan pembaca mengenai kerjasama ekonomi internasional
terutama pada World Trade Organization.
2. Mengetahui bentuk kerjasama World Trade Organization.
3. Mengetahui sejarah dibentuknya World Trade Organization.
4. Mengetahui peran organisasi dalam dikancah internasional.
5. Mengetahui dampak positif dan negatif World Trade Organization.

1
2

1.3 Manfaat Penulisan


Dengan tercapainya tujuan yang sudah disebutkan sebelumnya, diharapkan
manfaat dari makalah ini dapat tercapai. Manfaat tersebut, yaitu:
1. Penelitian ini sebagai implementasi ilmu dan pembelajaran yang sudah ditempuh
serta merupakan salah satu tugas mata pelajaran ekonomi.
2. Diharapkan bisa memberi kontribusi pemikiran untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian World Trade Organization


World Trade Organization adalah organisasi yang mengawasi,
mengoperasikan, serta membantu jalannya perdagangan internasional.
Merupakan hasil dari ikatan perjanjian dan negosiasi hampir seluruh negara di
dunia, himpunan ini membantu menyelaraskan kebutuhan global.
Hingga saat ini, sebanyak 164 negara telah menjadi anggota WTO. Di
antara jumlah tersebut, 117 merupakan negara berkembang atau termasuk
kawasan yang masih terpisah. Terkait dengan itu, setiap pihak tergabung
memiliki hak untuk menyatakan pendapat dalam forum.
Sehubungan dengan informasi tersebut, sistem pengambilan hasil
keputusan WTO adalah aturan mufakat di mana seluruh negara anggota
diberikan hak untuk menyetujui atau menolak kesepakatan.

2.2 Bentuk Kerjasama World Trade Organization


Adapun bentuk kerjasama sebagai berikut:
1. Kerjasama bilateral.
2. Kerjasama regional.
3. ASEAN.
4. APEC.
5. Kerjasama multilateral.
6. Kerjasama internasional.

3
4

2.3 Makna Logo World Trade Organization

Sumber: https://id.wikipedia.org
Gambar 2.1 Logo World Trade Organization
Melambangkan semua aliansi anggota WTO bersama-sama membuat
keputusan yang mensejahterakan anggota WTO. Dinamika dan semangat
WTO juga turut dalam memajukan perdagangan dunia. Menggambarkan
semangat organisasi untuk memajukan perekoniman di negara - negara
berkembang.

2.4 Sejarah World Trade Organization


WTO berdiri pada 1 Januari 1995. Namun, sejarah WTO sudah ada jauh
sebelum itu. WTO merupakan penerus dari General Agreement on Tariffs and
Trade (GATT) yang dibuat 1947.GATT merupakan perjanjian yang terbentuk
lantaran International Trade Organization (ITO) yang diusung Amerika Serikat
dan sekutu gagal didirikan. Perjanjian GATT merupakan satu-satunya
perjanjian utama yang mengatur perdagangan internasional sampai WTO
terbentuk. Perjanjian GATT terus diperluas dengan tambahan pengaturan,
interpretasi, dan keputusan dewan.
Sistem GATT berkembang selama 47 tahun dan menjadi landasan
perdagangan global yang melibatkan sekitar 130 negara. Pendirian WTO
berawal dari negosiasi Uruguay Round atau Putaran Uruguay pada 1986-1994
dan perundingan antar negara GATT. Pada 1 Januari 195 WTO resmi berdiri.
Lahirnya WTO sekaligus menandai reformasi perdagangan internasional
terbesar sejak Perang Dunia II.
5

2.5 Anggota World Trade Organization


Proses untuk menjadi anggota WTO umumnya memakan waktu sekitar
lima tahun. Akan tetapi, prosesnya bisa jadi lebih panjang apabila negara
pemohon kurang berkomitmen terhadap ketentuan aksesi dan memiliki
masalah politik di dalam negeri.Rusia misalnya, pertama kali mendaftar
menjadi anggota GATT pada 1993 dan baru disetujui menjadi anggota WTO
pada 22 Agustus 2012.
Ketentuan aksesi juga bisa berbeda bagi tiap negara, tergantung pada
perkembangan ekonomi negara pemohon dan kondisi perdagangan dunia.
Anggota WTO tidak harus negara yang sepenuhnya merdeka dan berdaulat.
WTO beranggotakan 164 negara.

2.6 Tujuan World Trade Organization


Pembentukan WTO memiliki sejumlah tujuan dan peran. Berikut tujuan
pembentukan WTO:
1. Untuk mendapatkan dan menegakkan aturan perdagangan internasional.
2. Untuk menyediakan forum negosiasi dan pemantauan liberalisasi
perdagangan.
3. Untuk menyelesaikan sengketa perdagangan.
4. Untuk meningkatkan transparansi perdagangan dan proses pengambilan
keputusan.
5. Untuk bekerja sama dengan lembaga ekonomi internasional yang terlibat
dalam manajemen ekonomi global.
6. Untuk membantu negara berkembang mendapatkan manfaat penuh dari
sistem perdagangan global.
6

2.7 Peran World Trade Organization


Posisi Indonesia di WTO saat ini tergabung dalam sejumlah
koalisi diantaranya G-33, G-20, G-7 dan NAMA-11.
Sebagai koordinator G-33, Indonesia menggelar serangkaian pertemuan
tingkat pejabat teknis, duta besar, dan pertemuan tingkat menteri untuk
mendorong negara berkembang. Selain itu, Indonesia juga aktif terlibat dalam
isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan nasional seperti pembangunan,
kekayaan intelektual, lingkungan hidup, dan pembentukan aturan WTO terkait
perdagangan multilateral.

2.8 Dampak World Trade Organization


Terkait dengan partisipasinya, dampak WTO bagi Indonesia terbagi
menjadi positif dan negatif. Hal ini disebabkan oleh adanya kebutuhan untuk
mengatur sistem ekonomi negara yang cocok dengan aturan organisasi.
Dampak positif dari WTO bagi Indonesia salah satunya yaitu negara
mendapatkan proteksi dari potensi ketidakadilan perdagangan hingga
terjadinya diskriminasi kebijakan.
Di sisi lain, dampak negatif dari WTO adalah terlibatnya perusahaan asing
hingga tahap menguasai pada sektor perdagangan pokok Indonesia.
7
BAB III
PENUTUP

1.4 Kesimpulan
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organisation, WTO) adalah sebuah
organisasi antar negara yang mengatur perdagangan internasional. WTO secara resmi
berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 sesuai dengan hasil Persetujuan Marrakesh, yang
ditandatangani oleh 124 negara pada tanggal 15 April 1994.
WTO sebagi organsiasi menggantikan Persetujuan Umum tentang Tarif dan
Perdagangan (General Agreemen on Tariff and Trade, GATT), yang sebelumnya berdiri
sejak tahun 1948.
Pada tahun 1980an, anggota GATT mulai berpendapat bahwa sistem GATT kurang
menyesuaikan diri dengan ekonomi dunia baru yang global. Masalah-masalah ini pertama
kali diidentifikasi dalam Deklarasi Menteri anggota GATT pada tahun 1982, yang
meliputi kekurangan struktural, dampak kebijakan negara-negara tertentu terhadap
GATT, dan perdagangan yang semakin global sehingga tidak dapat dikelola.
Masalah ini dibahas dalamPutaran GATT ke 8 atau yang dikenal sebagai Putaran
Uruguay - diluncurkan pada bulan September 1986, di Punta del Este, Uruguay, yang
menghasilkan kesepakatan dalam Persetujuan Marakesh.
Persetujuan Marrakesh, adalah sebuah kesepakatan yang ditandatangani di Marrakesh,
Maroko, oleh 124 negara pada tanggal 15 April 1994, yang mendirikan WTO. Perjanjian
tersebut dikembangkan dari Persetujuan Umum tentang Tarif dan Perdagangan (GATT),
ditambah dengan sejumlah kesepakatan lain mengenai isu-isu termasuk perdagangan jasa,
aspek perdagangan yang terkait dengan kekayaan intelektual dan hambatan teknis
perdagangan. Persetujuan ini juga membentuk cara penyelesaian perselisihan dagang
internasional yang lebih efisien dan mengikat secara hukum.

8
9

1.5 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian sebagaimana di atas, maka Penulis
mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Keterkaitan world trade organization dalam menjaga stabilitas harga gula ditunjukan
pada Skema State Tranding Enterprises/ STEs yang dinotifikasikan oleh Perum Bulog
yang menjadi satu-satunya badan perusahaan dagang negara yang dimiliki Indonesia
sebagai negara anggota WTO. Maka untuk menyempurkan berbagai kebijakan guna
menjaga stabilitas harga gula di Indonesia maka perlu adanya regulasi yang terstruktur
dan komprehensif dalam menghadapi lonjakan harga di pasar negeri.
2. Pemerintah melalui Perum Bulog perlu membentuk stok gula sebagai Cadangan Gula
Pemerintah (CGP) sehingga Perum Bulog dapat melakukan stabilisasi harga gula
secara efektif dan efisien. Selain itu mengoptimalkan peran Perum Bulog dengan cara
Bulog sebagai importer terdaftar (IT) gula sehingga menjadi salah satu alternatif untuk
mengkoreksi pasar gula nasional dengan menambahkan pelaku pasar.
3. Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah perlu adanya kebijakan tentang gula
yang mampu bersaing dalam kondisi pasar apapun., sehingga tidak diperlukan
kebijakan yang akan mendistorsi pasar. Dengan melengkapi data-data melalui
dokumen resmi dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia dan Perum Bulog maka penelitian ini dapat disajikan
dengan baik dan sesuai agar arah stabilisasi harga gula di Indonesia menjadi jelas.
Harapan dari peneliti akan masa depan WTO di bidang pertanian, Agreement on
Agriculture dalam menjaga stabilitas harga gula maka langkah-langkahnya adalah
Pertama, WTO sangat memberikan manfaat bagi Indonesia, karena masih
memberikan ruang aturan yang fleksible dan mempunyai policy space yang cukup
lebar sehingga tidak terlalu liberal seperti di forum perdagangan bilateral dan regional.
Kedua, Hanya WTO yang mengatur mengenai policy space subisidi pertanian,
sedangankan forum perdagangan bilateral dan regional tidak membahas hal tersebut.
Ketiga, WTO juga memiliki forum Sengketa Dagang yang sering dimanfaatkan oleh
members yang mengalami keterhambatan akses pasar dinegara lain.
DAFTAR PUSTAKA

Adinda Nur. (24 Februari 2021). Peran dan dampak WTO Diakses pada 21
Februari 2023 melalui http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171564/

Ahmad Fadhillah. (5 Maret 2020). Pengertian, Tujuan, Bentuk Kerjasama WTO


Diakses pada 21 Februari 2023 melalui https://tirto.id/tugas-food-and-agncolture-
organization-fao-organisasi

(18Desember 2020). Makna Logo, Sejarah, Anggota WTO Diakses pada 21


Februari 2023 melalui https://www.gramedia.comLiterasibadan-pangan

10

Anda mungkin juga menyukai