PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan banyak
kemudahan dan limpahan rezeki-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
kelompok dalam membuat makalah yang berjudul “perdagangan internasional”
Selain itu, makalah yang kami garap masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Kiranya, kami berharap adanya saran
dan kritik untuk makalah yang baru kami buat. Terakhir, kami berharap semoga makalah
bisa memberi manfaat yang banyak bagi pembaca.
Penulis
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................1
I. PENDAHULUAN........................................................................................................................2
A. Latar Belakang.........................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................................3
II. PEMBAHASAN...........................................................................................................................4
A. Pengertian.................................................................................................................................4
III. PENUTUP..............................................................................................................................15
A. Kesimpulan.............................................................................................................................15
B. Saran.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................16
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan globalisasi yang berlangsung dalam beberapa dasawarsa terakhir
telah menyebabkan berbagai perubahan yang fundamental dalam tatanan perekonomian
dunia baik sektor keuangan maupun perdagangan. Perubahan tersebut khususnya di
bidang perdagangan telah mendorong sebagian besar negara di dunia ini untuk melakukan
penyesuaian kebijakan dan praktek perdagangan internasional. Namun dalam
perkembangannya, kebijakan dan peraturan perdagangan yang dikeluarkan suatu negara
sering kali bertentangan dengan mekanisme pasar yang tidak sesuai dengan prinsip
perdagangan bebas sehingga menghambat penetrasi pasar bagi pelaku bisnis negara lain.
Kondisi ini telah memicu peningkatan persaingan perdagangan antar negara sebagai
konsekuensi atas berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh masing- masing negara tersebut
dalam rangka memperbaiki daya saing perekonomiannya.
Seiring dengan perkembangan perdagangan internasional, teori-teori yang mendasari
perdagangan internasional juga mengalami perkembangan dari teori tradisional seperti yang
diperkenalkan oleh Adam Smith, David Ricardo dan Heckscher Ohlin sampai dengan teori
lain yang lebih modern. Secara umum teori perdagangan internasional yang tradisional
memperlihatkan bahwa perdagangan bebas akan meningkatkan kesejahteraan negara-
negara yang terlibat dalam perdagangan tersebut dengan asumsi setiap negara mempunyai
keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara lainnya. Perdagangan antar negara
akan membawa dunia pada penggunaan sumber daya langka secara lebih efisien dan
setiap negara dapat melakukan perdagangan bebas yang menguntungkan dengan
melakukan spesialisasi produksi sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimiliki
tersebut. Selanjutnya teori perdagangan internasional berkembang lebih jauh atau yang
kemudian dikenal sebagai New Theory seperti yang ditulis pada era 1980'an oleh Dixit dan
Norman (1980), Lancaster (1980), Krugman (1984), Helpman (1981) dan Ethier (1982).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari perdagangan internasional?
2. Apa manfaat dari perdagangan internasional?
3. Apa saja faktor-faktor yang menjadi pendorong perdagangan internasional?
4. Bagaimana peran organisasi internasional dalam perdagangan?
5. Apa saja tantangan dan hambatan perdagangan internasional?
2
C. Tujuan
1. mengetahui definisi dari perdagangan internasional.
2. Mengetahui manfaat dari perdagangan internasional.
3. Mengetahui faktor-faktor pendorong perdagangan internasional.
4. Mengetahui peran organisasi internasional.
5. Mengetahui tantangan dan hambatan perdagangan internasional.
3
II. PEMBAHASAN
4
J. Jika terjadi perselisihan diselesaikan menggunakan rujukan konvensi internasional
yang disepakati;
K. Pengaturan secara internasional ditetapkan oleh badan atau lembaga perdagangan
dunia.
1. Untuk memperoleh komoditas atau barang yang tidak dapat diproduksi di dalam
negeri. Barang dan atau komoditas tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat
suatu negara baik untuk kepentingan konsumsi maupun untuk keperluan produksi.
2. Untuk mendapatkan atau memperoleh keuntungan dan spesialisasi. Keuntungan
finansial yang diperoleh dari perdagangan internasional adalah negara pengimpor
akan membayar harga komoditas di atas harga pokok negara pengekspor. Surplus
dari selisih harga komoditas ekspor akan menjadi sumber tambahan devisa bagi
negara pengekspor yang akan menjadi salah satu indikator tingkat kemakmuran
masyarakat suatu negara.
3. Menjual teknologi yang belum dipunyai oleh negara lain, terutama jika hasil produksi
teknologi tersebut sangat diperlukan oleh Masyarakat.
5
4. Memproduksi secara khusus suatu jenis komoditas atau barang, kendatipun
komoditas atau barang tersebut dapat diproduksi oleh banyak negara.
Pengkhususan tersebut atas dasar pertimbangan bahwa faktor produksinya unggul
mutlak dibandingkan sumber daya alam yang dimiliki oleh negara lain seperti bahan
baku produksi. Spesialisasi dalam berproduksi dapat memberikan keuntungan
sebagai berikut.
a. Faktor produksi yang dimiliki dapat digunakan secara lebih efisien.
b. Setiap negara dapat menikmati lebih banyak daripada meemproduksi di dalam
negeri.
5. Memperluas pasar untuk meningkatkan keuntungan atau profitabilitas. Faktor ini
terutama disebabkan oleh kapasitas produksi lebih tinggi dari kebutuhan dalam
negera sehingga kelebihan produksinya dipasarkan ke luar negeri.
6. Sebagai bentuk transfer teknologi. Suatu komoditas atau barang yang biasa
diproduksi atau dikerjakan secara manual, maka apabila ada inovasi teknologi
produksi dapat digantikan dengan teknologi. Oleh karena itu, negara produsen dapat
memproduksi barang-barang atau komoditas, di samping untuk memenuhi
kebutuhan dalam neger juga dipasarkan ke luar negeri.
6
1. Transportasi
Dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih dapat
membuat alat transportasi yang mampu mencakup semua negara. Kehadiran dari
transportasi ini membuat kegiatan perdagangan Internasional menjadi lebih mudah. Baik
itu dimulai dari transportasi darat (kereta api, trucking,dll), udara (pesawat terbang), dan
laut (kapal), dengan jangka waktu ekspor dan impor barang yang relatif lebih cepat.
Transportasi inilah juga sebagai faktor pertukaran informasi, teknologi, dan menjadi
factor pendorong perdagangan Internasional yang sangat penting.
2. Ketergantungan (Interdependency)
Kebutuhan suatu negara terhadap barang konsumsi atau bahan baku untuk industri
yang secara absolut tidak tersedia atau secara relatif tidak ekonomis jika diproduksi
sendiri maka harus dimpor dari negara lain.
3. Liberalisasi Ekonomi
5. Kebutuhan Devisa
Kebutuhan devisa adalah salah satu faktor penting dalam sistem moneter setiap
negara karena akan menentukan ketahanan finansial suatu negara. Oleh sebab itu,
hampir semua negara berupaya meningkatkan cadangan devisa dengan cara
mendorong dan meningkatkan ekspor sebagai salah satu sumber devisa.
7
D. Peran Organisasi Internasional Dalam Perdagangan Internasional
Organisasi internasional memiliki peran masing-masing terhadap perdagang
internasional, yang diharapkan dapat memberikan wadah dan dukungan pada negara-
negara yang melakukan perdagangan internasional untuk mencapai keputusan dan
kebijakan yang disepakati bersama.
1. World Trade Organization (WTO)
8
Peran WTO sangat penting dalam mempromosikan perdagangan internasional yang
adil, teratur, dan terbuka. Organisasi ini berperan dalam menjaga stabilitas dalam
perdagangan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
9
Sementara IMF lebih berfokus pada stabilitas makro ekonomi dan mata uang, Bank
Dunia lebih berfokus pada pembangunan ekonomi jangka panjang dan mengurangi
kemiskinan. Keduanya berperan dalam menciptakan kondisi yang mendukung
perdagangan internasional yang lebih lancar dan berkelanjutan.
Kerja sama regional dan perjanjian perdagangan bebas adalah dua konsep yang
memiliki dampak signifikan pada perdagangan internasional. Mereka menciptakan kerangka
kerja yang memfasilitasi perdagangan antara negara-negara yang terlibat.
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama ekonomi dan politik antara sejumlah
negara dalam suatu wilayah geografis tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan di antara negara-negara tersebut.
1. Perjanjian ini mencakup pengurangan tarif impor antara negara-negara yang terlibat,
yang membuat barang-barang menjadi lebih terjangkau.
2. Perjanjian perdagangan bebas memberikan akses yang lebih baik ke pasar negara-
negara mitra, yang dapat membantu ekspor dan pertumbuhan ekonomi.
3. Selain tarif, perjanjian ini juga dapat mengatasi hambatan non-tarif, seperti peraturan
teknis, standar keamanan makanan, atau hak kekayaan intelektual.
10
4. Perjanjian perdagangan bebas mendorong prinsip-prinsip ekonomi pasar bebas dan
persaingan yang sehat.
Barrier to entry adalah hambatan yang ditetapkan oleh suatu negara untuk
menghalangi masuknya investasi baru ke dalam suatu industri yang bertujuan melindungi
perusahaan dalam negeri. Bentuk konkret hambatan tersebut ialah tidak dikeluarkan izin
terhadap setiap permohonan investasi baru yang berasal dari luar negeri.
2. Tarif
Tarif adalah besaran pajak yang tinggi yang ditetapkan oleh suatu pemerintah
terhadap barang atau komoditas yang dimpor dari negara lain. Tujuan pajak dengan tarif
yang tinggi untuk melindungi produksi dalam negeri agar tidak kalah bersaing di pasar
sendiri, terutama yang berkaitan dengan harga.
3. Countervailing Duties
Countervailing duties adalah bea masuk khusus yang dibebankan atau dikenakan
terhadap barang impor suatu negara yang memberikan subsidi kepada produsen atau
eksportirnya. Tujuannya yaitu menghilangkan atau mengeliminasi keuntungan yang
dinikmati para produsen atau eksportir negara pengekspor akibat subsidi tersebut. Tindakan
ini dimungkinkan berdasarkan Article VII GATT hasil perundingan uruguay.
11
4. Bea Transito
Bea transito adalah pajak atau bea yang dibebankan atau dikenakan terhadap
barang-barang yang masuk wilayah suatu negara dengan ketentuan barang atau komoditas
tersebut tujuan akhirnya adalah negara lain. Bea transito dianggap sebagai hambatan
karena akan menaikkan cost of goods barang ekspor.
5. Commercial Control
Commercial control adalah kontrol yang dilakukan oleh suatu negara terhadap lalu
lintas perdagangan luar negeri. Kontrol ini merupakan suatu hambatan yang dianggap
bertentangan dengan semangat perdagangan bebas, karena terhambatnya barang atau
komoditas ke tangan importir.
6. Kuota
7. Commonity Preference
Non tariff barriers adalah kebijakan pemerintah suatu negara dalam membatasi
impor barang atau komoditas tertentu dengan cara mengatur tata niaga impornya. Kebijakan
in bertujuan memberikan perlindungan produk dalam negeri. Dalam kesepakatan
internasional GATT ditetapkan mekanisme dan kriteria perlindungan yang dapat diberikan
terhadap suatu jenis produksi.
9. Boikot (Boycott)
Boikot adalah pembatasan atau larangan masuknya suatu jenis atau beberapa
barang atau komoditas ke dalam negeri, terutama dari suatu negara tertentu. Larangan
tersebut terutama disebabkan hubungan antarnegara pengekspor dengan negara
pengimpor tidak baik atau tidak mempunyai hubungan diplomatic.
Hambatan ini terutama dirasakan bagi pelaku usaha yang negaranya menerapkan
ketentuan sistem devisa terbatas. Sistem ini menyebabkan tidak ada kebebasan bagi setiap
12
pelaku usaha atau penduduk untuk memegang mata uang atau sejenis yang digolongkan
devisa. Jika memerlukan devisa untuk melakukan impor harus mengajukan permohonan
pembelian devisa kepada otoritas pembayaran.
Pemasaran tidak sehat adalah suatu kondisi pasar yang mekanismenya sangat
dikuasai ole pihak-pihak atau pelaku usaha tertentu, sehingga menghambat pelaku usaha
lain untuk masuk. Dampak dari persaingan tidak sehat yaitu sistem perdagangan menjadi
tidak fair, tidak ada kompetisi, atau persaingan yang sehat. Beberapa bentuk sistem
perdagangan atau pemasaran tidak sehat sebagai berikut
a. Collusive Practices yaitu suatu kerja sama antara para penjual (sellers) yang saling
bersaing (competing sellers) untuk menaikkan market price di atas competitive level. Kerja
sama tersebut dapat dilakukan secara tertulis (express) dan tersirat (factual) yang di
implimentasikan dengan cara pembatasan kompetisi (limiting competition) dan berakibat
mengikat pelaku usaha lain. Merger, konsolidasi, dan akuisisi dapat dianggap sebagai
collusive practices jika tujuannya akan merugikan pelaku usaha lain.
b. Dumping yaitu praktik penjualan produk di negara tujuan ekspor dengan harga di bawah
harga normal atau harga produsennya yang bertujuan menguasai pasar di luar negeri.
Sesuai keputusan GATT dan diperkuat oleh ketetapan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO), praktik dumping dianggap sebagai praktik perdagangan yang tidak jujur dan dapat
merugikan produsen produk yang disaingi serta mengacaukan sistem perdagangan dunia.
Dalam peraturan GATT, penurunan harga pada dasarnya dapat disahkan sepanjang tidak
ada pihak yang dirugikan.
c. Monopoli yaitu suatu keadaan pasar yang bersifat pasar penjual (sellers market) dan
hanya ada satu penjual yang memiliki bargaining power position yang sangat menentukan
harga.
d. Oligopoli adalah suatu keadaan pasar yang bersifat pasar pembeli (buyings market)
dengan hanya ada beberapa pembeli yang memiliki bargaining power position untuk
menentukan harga.
e. Monopsoni adalah suatu keadaan pasar yang bersifat pasar pembeli (buyings market).
Monopsoni umumnya bertujuan memengaruhi harga yang sangat terkait dengan kebutuhan
bahan baku suatu produksi.
12. Proteksionisme
13
internasional tersebut. Untuk melindungi kepentingan kelompok domestik dari ancaman arus
barang dan jasa dari luar negeri tersebut, maka negara akan menghadangnya dengan
kebijakan politik berupa penerapan tarif dan kuota. Inilah yang dikenal dengan istilah
proteksionisme. Jika setiap negara di dunia ini memiliki berbagai kebijakan protektif yang
berbeda-beda, maka hal itu akan menjadi penghambat bagi berlangsungnya proses
perdagangan internasional.
HKI merujuk pada hak-hak hukum yang diberikan kepada pencipta dan pemegang
hak atas karya intelektual, seperti paten, hak cipta, merek dagang(UU No. 20 Thn 2016),
rahasia dagang (UU No. 30 Thn 2000), dan desain industri. Terdapat isu-isu hak kekayaan
intelektual yang menjadi tantangan bagi perdagangan internasional, yaitu;
a. Hubungan dengan Perdagangan Digital: Isu hak kekayaan intelektual menjadi semakin
relevan dalam perdagangan digital, termasuk dalam hal perlindungan hak cipta konten
digital dan perangkat lunak, serta penyebaran konten digital yang illegal.
b. Hambatan untuk Akses ke Obat: Isu yang kontroversial adalah hak kekayaan
intelektual dalam industri farmasi. Paten obat dapat membatasi akses ke obat-obatan
penting di negara-negara berkembang karena harga yang tinggi.
c. Perdagangan Barang Bajakan dan Pemalsuan: Salah satu isu utama adalah peredaran
barang bajakan (produk yang melanggar hak cipta atau merek dagang) dan barang
palsu (produk yang melanggar hak merek). Hal ini dapat merugikan pemegang hak
kekayaan intelektual dan merusak reputasi merek, yang mempengaruhi perdagangan.
(Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta)
14
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh suatu Negara
dengan Negara lain, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari masyarakatnya yang
diatur dalam perjanjian internasional. Dimana dengan adanya perdagangan internasiomal,
maka masing-masing Negara yang melakukan perdagangan internasional mendapatkan
keuntungan yaitu Negara yang mengimpor mendapatkan harga yang murah dibandingkan
dengan memproduksi barang tersebut sendiri sedangkan Negara yang mengekspor bagi
negaranya sendiri juga bisa memperoleh pemasukan devisa yang besar dari perdagangan
internasional yang mereka lakukan. Dan juga dapat kita ketahui perdagangan internasional
termasuk wilayah kegiatan usaha yang cukup kompleks, memerlukan pengetahuan yang
memadai, dan sangat banyak di atur (heavy regulation). Oleh sebab itu, untuk menangani
transaksi perdagangan internasional dibutuhkan personel yang memahami seluk-seluk
perdagangan internasional.
B. Saran
Penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini, dapat membantu pembaca
didalam menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya bagi kami. Penulis juga sangat
mengharapkan ktrik yang dapat membangun dari pembaca untuk penyusunan makalah ini,
karena makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
15
DAFTAR PUSTAKA
16