Disusun Oleh :
1. Saputra Wijaya Kusuma 19133200059
2. Ahmad Zuber 19133200074
FAKULTAS BISNIS
PRODI SARJANA MANAJEMEN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021
DAFTAR ISI
JUDUL
i
MAKALAH........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................................2
A. Dasar Pemikiran Untuk Intervensi Perdagangan..........................................................2
B. Hambatan Perdagangan Internasional...........................................................................5
C. Promosi Perdagangan Internasional..............................................................................8
D. Mengawasi Praktik Perdagangan Yang Tidak Adil......................................................9
BAB III.............................................................................................................................................11
PENUTUP........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................................11
B. Pendapat......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................12
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah
kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “
Rangkuman Materi Perumusan Kebijakan Perdagangan Nasional”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Perdagangan Internasional di Universitas PGRI Yogyakrata.
Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga selesai tepat waktu.
Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Guruh Ghifar Zalzalah, S.E.,
M.Sc. selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada
pembaca umumnya.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perekonomian global banyak perusahaan yang diuntungkan dari perdagangan
internasional, dengan mencari pasar asing yang merupakan sumber tambahan pelanggan yang
kaya. Ekspor menghasilkan beberapa pekerjaan domestik, sehingga pemerintah nasional
mempromosikan kesuksesan perusahaan domestic negara mereka di pasar internasional. Akan
tetapi terkadang perusahaan meyakini bahwa pesaing asing mereka telah mendapatkan
keuntungan yang tidak adil karena kebijakan yang diadopsi oleh pemerintah mereka.
B. Rumusan Masalah
1. apa yang dimaksud Dasar pemikiran, argument tingkat industry dan kebijakan
perdagangan nasional ?
2. apa saja hambatan perdagangan internasional ?
3. apa saja promosi dalam perdagangan internasional?
4. bagaimana cara mengawasi praktik perdagangan yang tidak adil?
C. Tujuan
1. Memahami apa yang dimaksud Dasar pemikiran, argument tingkat industry dan
kebijakan perdagangan nasional.
2. Memahami apa saja hambatan perdagangan internasional.
3. Memahami promosi dalam perdagangan internasional.
4. memahami bagaimana cara mengawasi praktik perdagangan yang tidak adil.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kebijakan Perdagangan Nasional, pemerintah nasional juga dapat mengembangkan
kebijakan perdagangan yang dimulai dengan mengambil prespektif ekonomi secara lebih luas.
setelah menilaikebutuhan ekonomi nasional pemerintah kemudian mengadopsi kebijakan
industry bagi industry untuk mempromosikan agenda ekonomi negara tersebut secara
menyeluruh.
Program Pembangunan Ekonomi, tujuan penting dari kebijakan beberapa pemerintah,
khususnya yang berasal dari negara-negara berkembang, adalah pembangunan ekonomi.
perdagangan internasional dapat memainkan peran utama dalam program pembangunan
ekonomi. Negara yang bergantung pada ekspor tunggal seringkali memilih untuk melakukan
diverifikasi pada kegiatan perekonomian mereka untuk mengurangi dampak dari misalnya
gagal panen, atau jatuhnya harga ekspor produk dominan tersebut.
Kebijakan Industri, dibeberapa negara, pemerintah memainkan peranan aktif dalam
pengelolaan ekonomi nasional. Elemen penting dari tugas ini adalah menentukan industry
mana yang harus menerima perlakuan istimewa pemerintah. Pemerintah sejumlah negara telah
melakukan perdebatan terkait apakah mereka harus mengadopsi kebijakan industry (industrial
policy), pemerintah nasional mengidentifikasi industry domestic yang penting bagi
pertumbuhan ekonomi suatu negara dimasa depan dan kemudian merumuskan program yang
mempromosikan daya saing mereka. Idealnya, kebijakan industry dapat membantu perusahaan
suatu negara dalam meraih pangsa yang lebih besar dari pasar global yang sedang tumbuh dan
cukup penting.
Analisis pilihan public, menurut (public choice analysis), cabang ekonomi yang menganalisis
pengambilan keputusan public, kepentingan khusus sering kali mendominasi kepentingan
umum atas isu apapun untuk alasan yang boleh dibilang sederhana : kelompok dengan
kepentingan khusus bersedia bekerja keras untuk disahkanya hukum yang akan
menguntungkan kepentingan mereka. Menurut analisis pilihan public, kebijakan perdagangan
domestic yang mempengaruhi bisnis internasional tidak berasal dari suatu visi besar mengenai
tanggungjawab internasional suatu nigari tetapi lebih berasal dari suatu visi besar mengenai
tanggung jawab internasional suatu negara, tetapi lebih pada interaksi duniawi dari politisi
yang berusaha terpilih. pelaku bisnis internasional yang cerdas akan mengenali realitas politik
ini, sering kali perusahaan asing perlu menemukan sekutu politik domestic untuk melakukan
campur tangan.
4
B. Hambatan Perdagangan Internasional
Kita telah melihat bahwa politik domestik seringkali menyebabkan negara-negara berusaha
melindungi perusahaan domestik dari pesaing asing dengan mengupayakan adanya hambatan
dibagi menjadi dua yaitu:
1. Hambatan Tarif
Hambatan tarif adalah pajak yang dilakukan atas barang yang dilakukan secara internasional
sejumlah tarif digunakan atas barang pada saan barang tersebut keluar dari negar tarif ekspor
atau pada saat barang tersebut melalui suatu negara untuk menuju ke negara lain. Namun
sebagian besar tarif digunakan pada barang impor tarif impor terdapat tiga bentuk tarif impor
diantaranya:
Tarif ad valorem (ad valorem tariff) nilai sebagai persentase dari nilai pasar
atas barang impor
Tarif spesifik (specific tariff) dinilai sebagai jumlah dolar tertentu per unit
barang atau standar pengukuran lainnya
Pada praktiknya sebagian besar tarif yang diberlakukan oleh negara maju adalah advalorem
tarif diberlakukan atas nilai produk tersebut yang biasanya merupakan harga penjualan produk
saat memasuki negara tertentu. Sebagian besar negara telah mengadopsi skema klasifikasi
secara terperinci untuk barang impor yang disebut sebagai jadwal tarif harmonisasikan. Oleh
karena kompleksitasnya HTS terkadang sulit untuk digunakan masalah pertama yang dihadapi
importir adalah mengantisipasi keputusan pejabat bea cukai terkaitklasifikasi tarif yang tepat
untuk suatu barang impor.
importer yang mengabaikan saran baik ini seringkali terlihat dalam yang mulai mahal. Tarif
secara historis telah diperlakukan untuk dua alasan sebagai berikut:
5
oleh karena tarif akan meningkatkan harga yang dibayar oleh konsumen domestik atas
barang asing maka akan meningkatkan permintaan atas barang subtitusi yang
diproduksi secara domestik.
Kouta
Kouta tingkat tarif adalah kebijakan yang memberlakukan tarif rendah atas impor dengan
jumlah terbatas terhadap barang tertentu di atas ambang tersebut memberlukan tarif yang
sangat tinggi atas barang tersebut
sebuah negara juga memerlukan hambatan kuantitatif terhadap perdagangan dalam bentuk
batasan numerik. Pembatasan ekspor sukarela merupakan janji oleh suatu negara untuk
membatasi ekspornya terhadap suatu barang kepada negara lain sampai jumlah atau persentase
dari pasar yang telah ditentukan sebelumnya. Sering kali ini dilakukan untuk memecahkan
atau menghindari konflik perdagangan dengan mitra dagang yang tidak bersahabat.
negara juga menggunakan beragam NTB lainnya untuk memberikan proteksi terhadap adanya
persaingan asing. Beberapa NTB diadopsikan untuk melegintimasi alasan kebijakan publik
domestik, tetapi mempunyai pengaruh untuk membatasi perdagangan.
Bentuk-bentuk yang paling umum dari NTB non kuantitatif tarif diantaranya adalah
6
Akses terbatas terhadap jaringan distribusi
Pengendalian regulasi
Pengendalian investasi
bentuk umum dari NTB adalah persyaratan angar barang asing memenuhi standar produk atau
standar pengujian suatu negara sebelum barang tersebut dikirim atau dijual di negara itu.
Perusahaan asing seringkali mengklaim bahwa standar ini mendiskriminasi produk mereka.
pembatasan akses pemasok asing terhadap saluran distribusi normal juga dapat berfungsi
sebagai NTB. China mengharuskan gula dan minyak bumi yang diimpor di distribusikan
hanya oleh perusahaan dengan milik negara sementara Indonesia memberikan hak eksklusif
impor beras kepada lembaga negara.
kebijakan pengadaan barang sektor pemerintah yang memberikan perlakuan istimewa kepada
perusahaan domestik merupakan bentuk lain dari NTB. Kebijakan pengadaan barang sector
pemerintah secara khusus dianggap penting bagi negara yang mempunyai kepemilikan yang
cukup ekstensif terhadap industry dan dalam industry yang mana kepemilikan negara adalah
cukup lazim. jika pemerintah nasional mengadopsi kebijakan pengadaan yang menguntungkan
perusahaan lokal, maka orang asing akan tersisihkan dari sebagian besar pasar tersebut.
Negara setempat dapat menghalangi perusahaan asing untuk mengekspor atau beroperasi di
negara setempat dengan mengharuskan perusahaan untuk membeli barang atau jasa dari
pemasok lokal.
Pengendalian regulasi
7
baru dan membebankan pajak dan biaya untuk layanan publik yang mempengaruhi
kemampuan bisnis internasional untuk bersaing di pasar negara setempat.
banyak negara khususnya negara berkembang dan negara dengan ekonomi terpusat
menerapkan hambatan terhadap perdagangan internasional melalui pengendalian mata uang.
Eksportir barang diizinkan untuk menukarkan mata uang dengan nilai tukar yang
menguntungkan sehingga membuat pasar asing menjadi saluran penjualan yang menarik bagi
produsen domestic. Importir dipaksa untuk membeli valuta asing dari bank sentral dengan
nilai tukar yang tidak menguntungkan, sehingga meningkatkan harga domestik barang asing.
Pengendalian investasi
pengendalian terhadap investasi dan kepemilikan asing adalah lazim. Khususnya dalam
industri penting seperti penyiaran, utilitas, transportasi udara, kontrak pertahanan dan jasa
keuangan. Pengendalian ini seringkali membuat kesulitan bagi perusahaan asing untuk
mengembangkan keberadaannya secara efektif di pasar tersebut.
Subsidi
Negara seringkali berusaha merangsang ekspor dengan menawarkan subsidi yang dirancang
untuk mengurangi biaya perusahaan untuk melakukan bisnis. Oleh karena subsidi dapat
mengurangi biaya untuk melakukan bisnis, subsidi dapat mempengaruhi perdagangan
internasional dengan secara artificial memperbaiki daya saing perusahaan dalam pasar ekspor
atau dengan membantu perusahaan domestik memerangi impor asing. Namun subsidi dapat
tumbuh terlalu besar, sehingga dapat mengganggu pola normal dari perdagangan internasional
(foreign trade zone-FTZ) adalah suatu area geografis tempat barang impor atau ekspor
mendapatkan perlakuan tarif secara khusus. Sebuah FTZ dapat berupa daerah yang kecil
seperti sebuah gudang atau lokasi pabrik atau seluas kota shenzhen China. FTZ digunakan
oleh pemerintah di seluruh dunia untuk mendorong pembangunan ekonomi regional.
8
berbagai hal yang berbiaya besar seperti pesawat terbang, tempat pengeboran lepas pantai dan
proyek konstruksi berskala besar, keberhasilan atau kegagalan dalam kegiatan ekspor
tergantung pada produk berkualitas tinggi yang dihasilkan suatu perusahaan. Disediakannya
jasa perbaikan yang realibel setelah penjualan dan yang seringkali menjadi faktor penentu
ditawarkannya paket pembiayaan yang menarik. oleh karena pentingnya paket pembiayaan
sebagai besar negara yang melakukan perdagangan telah melahirkan lembaga milik
pemerintah untuk membantu perusahaan domestik dalam mengatur pembiayaan atas penjualan
ekspor, baik berskala besar maupun kecil.
Countervailing duty-CVD
sebagian besar negara melindungi perusahaan domestik dari pesaing asing yang diuntungkan
dari subsidi yang diberikan oleh pemerintah negara asal mereka. Countervailing duty adalah
tarif Ad valorem atas barang impor yang yang diberlakukan oleh negara pengimpor untuk
melawan dampak dari subsidi asing. Cvd dikualifikasi hanya untuk menghilangkan
keuntungan yang didapatkan eksportir dari subsidi tersebut, dengan cara ini perdagangan tetap
dapat didorong oleh kekuatan kompetitif perusahaan secara individual dan hukum keunggulan
kooperatif daripada oleh tingkat subsidi yang diberikan pemerintah kepada perusahaan
mereka.
Banyak negara khawatir jika perusahaan domestic menjadi korban praktik penetapan harga
diskriminatif atau eksploitatif dari perusahaan asing, seperti dumping. terdapat dua jenis
dumping. dumping dapat terjadi ketika suatu perusahaan menjual barangnya di pasar asing
dibawah harga yang mereka bebankan dipasar negaranya sendiri. jenis dumping ini adalah
bentuk diskriminasi harga internasional. jenis damping yang kedua melibatkan perusahaan
yang menjual barangnya dibawah biaya pasar asing, yang mana dumping menjadi bentuk dari
predatory pricing. kekhawatiran terhadap hal ini dikarenakan perusahaan asing dapat
menurunkan harganya dinegara setempat, mendorong perusahaan negara setempat untuk
keluar dari pasar, dan kemudian membebankan harga monopoli kepada konsumen yang
berasal dari negara setempat setelah para pesaingnya tidak ada lagi di dalam pasar. hukum anti
9
dumping berfungsi untuk memberikan proteksi terhadap industry lokal dari praktik dumping
oleh perusahaan asing.
Usaha perlindungan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perumusan kebijakan perdagangan yang dapat memajukan kepentingan ekonomi warga negara
adalah tugas penting yang dihadapi oleh sebagian besar pemerintah nasional. beberapa dasar
pemikiran untuk ikut campur tangan pemerintah berfokus pada kebutuhan spesifik dari suatu
industry ( argument pertahanan nasional, industry bayi, pemeliharaan dari pekerjaan yang
tersedia, dan perdagangan strategis) sementara yang lainnya berfokus pada kebutuhan negara
10
tersebut secara keseluruhan (pembangunan ekonomi dan kebijakan industri). Selama berabad-
abad pemerintah telah mengembangkan beragam hambatan perdagangan seperti tariff impor,
kouta, VER yang juga dapat merugikan produk asing dalam pasar. Pemerintah nasional juga
berusaha untuk mempromosikan kepentingan perusahaan domestic dalam perdagangan
internasional melalui program lain seperti memberikan subsidi barang dan jasa, membentuk
FTZ dan program pembiayaan ekspor. Pemerintah nasional juga melindungi produsen lokal
dari persaingan asing yang tidak adil melalui CVD dan hukum anti dumping.
B. Pendapat
Sudah sewajarnya jika pemerintah nasional untuk memajuikan kepentingan ekonomi di
negaranya. Campur tangan atau intervensi pemerintah diperlukan untuk memastikan dan
melindungi perusahaan domestic agar dapat bersaing dan bertahan dalam menghadapi
persaingan pasar dengan perusahaan asing. Selain hal tersebut mempromosikan perusahaan
domestic dalam mengembangkan dan memasarkan produknya. Pemerintah juga harus bisa
melindungi produsen lokal dari persaingan yang tidak sehat. semua hal tersebut dilakukan
untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
11