Disusun oleh:
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
1. Tariff ............................................................................................................................ 7
2. Kuota ......................................................................................................................... 11
3. Subsidi ....................................................................................................................... 12
4. Premi ......................................................................................................................... 13
5. Dumping .................................................................................................................... 13
2
PEMBAHASAN
Perdagangan luar negeri adalah perdagangan yang terjadi di luar negeri, kegiatan
perdagangan luar negeri ini tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun pasar
faktor produksi, masing-masing pasar yang saling berhubungan satu dengan lain yang dapat
mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja.Selain itu, permintaan akan sesuatu
barang ditentukan oleh pendapatan kita dapat menduga bahwa ada hubungan antara
pendapatan satu negara dengan pembelian barang luar negeri (impor). Jika pendapatan naik,
maka pembelian barang-barang dan jasa (dari dalam Negeri maupun impor) dapat
mengalami kenaikan ada 3 aspek dari peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian
yaitu:
• Keuntungan yang dapat di peroleh sesuatu Negara dari melakukan perdagangan luar
negeri.
• Kebujakan membatasi perdagangan dan proteksi dalam perdagangan luar negeri.
• Mengenai globalisasi.
Perbedaan harga inilah yang menjadi pangkal timbulnya perdagangan antar negara.
Dan perbedaan harga bukanlah hanya ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ongkos
produksi, tetapi juga karena perbedaan dalam pendapatan serta selera permintaan akan
sesuatu barang sangat ditentukan oleh selera dan pendapatan. Selera dapat memainkan
peranan penting dalam menentukan permintaan akan sesuatu barang antara berbagai negara.
Apabila persediaan suatu barang di satu negara tidak cukup untuk memenuhi permintaan,
negara tersebut dapat mengimpor dari negara lain.
Untuk suatu barang tertentu faktor selera dapat memegang peranan penting.
Misalnya: mobil, rokok, pakaian, meskipun satu negara tertetu telah dapat menghasilkan
barang-barang tersebut, namun kemungkinan besar impor dari negara lain dapat terjadi. Hal
3
ini dikarenakan faktor selera, dimana penduduk negara tersebut lebih menyukai barang-
barang buatan negara lain.
Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab merkantilis yaitu ahli-ahli ekonomi
yang hidup di sekitar abad keenam belas dan ketujuh belas, berpendapat bahwa perdagangan
luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk sesuatu negara. Menurut mereka, suatu
negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual barang-barangnya keluar
negeri.
Sesudah itu, ahli-ahli ekonomi klasik menganalisis dengan lebih mendalam lagi
peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Misalnya, David Ricardo telah
mengemukakan pandangan-pandangan yang lebih logis utuk menerangkan perlunya
perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Teori Ricardo, yang
menerangkan mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari spesialisasi dan
perdangangan, merupakan teori yang hingga sekarang menjadi dasar kepada teori
perdagangan luar negeri. Berdasarkan kepada teori Ricardo tersebut, negara – negara
digalakkan menjalankan sistem perdagangan bebas/free trade.
4
Di dalam menunjukkan keuntungan yang didapat dari perdagangan luar negeri
biasanya digunakan dalam dua cara: yaitu dengan menggunakan angka-angka dan
dengan menggunakan grafik.
▪ Keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh oleh sesuatu negara dari
mengkhususkan kegiatannya kepada memproduksikan barang-barang dengan
efisiensi yang lebih tinggi dari negara – negara lain.
1. Pengertian Proteksi
Dalam perdagangan luar negeri konsep proteksi berarti usaha – usaha pemerintah
yang membatasi atau mengurangi jumlah barang yang diimpor dari negara – negara lain
dengan tujuan untuk mencapai beberapa tujuan tertentu yang penting, artinya dalam
pembangunan negara dan kemakmuran perekonomian negara. Ada beberapa tujuan penting
dari proteksi:
5
g. Menghindari dumping
h. Menambah pendapatan pemerintah
1. Definisi Globalisasi
Globalisasi adalah satu konsep yang sering dinyatakan orang pada masa ini, tetapi
yang menyatakan dan pembahasnya mempunyai pengertian yang berbeda mengenai konsep
tersebut. Globalisasi dapat didefinisikan sebagai peningkatan dalam saling ketergantungan
dalam keadaan dan kegiatan ekonomi diantara berbagai negara.
Untuk lebih memahami makna definisi perhatikan dua contoh saling ketergantungan
dalam aspek ekonomi berikut: pertama, efek dari berlakunya kemunduran ekonomi di
Amerika Serikat, Jepang dan Negara-negara Eropa, perkembangan investasi asing yang
pesat dalam beberapa tahun belakangan ini di Indonesia menimbulkan efek buruk kepada
prospek kerkembangan investasi asing dan pertumbuhan ekonomi di negara – negara lain,
seperti misalnya di negara – negara Asia Tenggara.
a. Keuntungan Globalisasi
6
• Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
• Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
b. Kerugian Globalisasi
1. Tariff
Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang
melewati batas suatu Negara. Jadi tariff atau bea masuk adalah salah satu cara untuk member
proteksi terhadap industri dalam negeri. Proteksi tidak selalu merupakan tujuan utama dari
pengenaan tarif. Ada kemungkinan bahwa karena kebutuhan APBN, tariff dikenakan untuk
memperoleh pendapatan Negara. Tetapi tidak jarang pula bahwa tujuan utama dari
pengenaan tariff adalah jelas-jelas memberikan proteksi pada suatu industri dalam negeri.
Apapun tujuan utamanya, tariff selalu mempunyai konsekuensi proteksi bagi industri
dalam negeri yang memproduksikan barang yang sama/serupa dengan barang impor yang
terkena tarif.
▪ Bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang
diangkut menuju ke negara lain. Jadi pajak untuk barang-barang yang keluar
dari custom area suatu Negara yang memungut pajak. Custom Area adalah daerah
dimana barang-barang bebas bergerak dengan tidak dikenai bea pabean. Batas custom
area ini biasanya sama dengan batas wilayah sesuatu Negara, tetapi kesamaan ini
bukanlah merupakan keharusan. Custom area disini lebih luas daripada wilayah suatu
Negara. Tetapi dengan adanya free trade area maka custom area lebih sempit
daripada batas wilayah suatu Negara.
▪ Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang
yang melalui wilayah suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai
tujuan akhirnya adalah Negara lain.
7
▪ Bea Impor (impor duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang
yang masuk dalam custom area suatu Negara dengan ketentuan bahwa Negara
tersebut sebagai tujuan terakhir.
▪ Ad Valorem Duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentase
dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut.
▪ Specific Duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran fisik
daripada barang.
▪ Spesific Ad Valorem atau Compound Duties, yakni bea yang merupakan kombinasi
antara specific dan ad valorem.
c. Sistem tarif
d. Efek tarif
Suatu Negara dapat mempengaruhi dasar pertukaran antara ekspor dan impornya
melalui pembebanan tariff. Tariff dapat mengurangi keinginan untuk mengimpor, ini
berarti bahwa untuk sejumlah tertentu ekspor menghendaki jumlah impor yang lebih
besar, sebagian daripadanya diserahkan kepada pemerintah sebagai pembayaran tariff.
Pembebanan tariff ini akan berhasil memperbaiki terms of trade apabila Negara
itu mempunyai kedudukan monopoli dalam perdagangan. Dengan kata lain, kalau
permintaan Negara lain terhadap barangnya bersifat inelastis; makin inelastis
permintaan terhadap barangnya berarti semakin besar posisi monopoli sehingga
pembebanan tariff dapat lebih efectif.
1) Infant-industri
2) Diversifikasi
9
Suatu Negara yang hanya menghasilkan satu atau beberapa macam barang saja
akan mengalami kesulitan apabila harga barang-barang hasil produksinya di pasaran
dunia goncang. Dengan pembebanan tariff, industri dalam negeri dapat berkembang,
sehingga dapat memperbanyak jumlah serta jenis barang yang dihasilkan. Makin
banyak jenis barang yang dihasilkan, ekonomi Negara itu akan semakin stabil karena
penurunan harga satu jenis produk mungkin dapat diimbangi dengan kenaikan harga
barang lain.
3) Employment
4) Anti dumping
Dumping berarti menjual barang diluar negeri jauh lebih murah daripada di
dalam negeri.
Apabila penduduk suatu Negara itu membeli barang dari luar negeri maka
Negara tersebut memperoleh barang dan Negara lain memperoleh uang. Tetapi
apabila membeli barang produksi dalam negeri maka uang tersebut tidak lari keluar
negeri. Jadi dengan pembebanan tarif impor, maka impor akan berkurang sehingga
akan mencegah larinya uang ke luar negeri.
5) The Low-wage
10
Produsen dalam negeri mempunyai hak terhadap pasar dalam negeri. Tarif
akan mengakibatkan turunnya atau hilangnya impor akan diganti dengan produksi
dalam negeri. Kenaikan produksi ini berarti bertambahnya kesempatan kerja yang
akhirnya berarti pula kenaikan kegiatan ekonomi.
6) Home market
Tarif akan mengakibatkan turunnya atau hilangnya impor dan diganti dengan
produksi dalam negeri. Kenaikan produksi berarti tambahnya kesempatan kerja yang
akhirnya berarti pula kenaikan kegiatan ekonomi.
2. Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah barang yang boleh masuk (kuota impor) dan jumlah
barang yang boleh keluar (kuota ekspor). Kuota yang diterapkan oleh pemerintah biasanya
dilakukan dengan cara memperkenankan impor ataupun ekspor suatu barang dengan jumlah
yang dibatasi.
a. Kuota Impor
▪ Absolute atau unilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditentukan sendiri oleh
suatu negara tanpa persetujuan dan negara lain.
▪ Negotiated atau bilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditentukan
berdasarkan Perjanjian antara dua negara atau lebih yang terlibat dalam perdagangan.
▪ Tarif quota adalah gabungan antara tarif dan kuota. Untuk barang-barang tertentu
jumlahnya dibedakan dan diizinkan masuk atau keluar tetapi dikenakan tarif yang
tinggi.
▪ Mixing quota adalah pembatasan penggunaan bahan mentah yang di impor dengan
proporsi tertentu dalam rangka melaksanakan produksi barang akhir. Pembatasan ini
bertujuan mendorong perkembangan industri di dalam negeri.
Adanya kuota impor berarti barang-barang impor di pasaran tersedia terbatas. Hal
tersebut berarti barang-barang sejenis yang dihasilkan di dalam negeri dapat bersaing.
11
b. Kuota Ekspor
Kuota ekspor yang diterapkan oleh setiap negara memiliki beberapa tujuan, antara
lain :
▪ Mencegah barang-barang yang penting agar tidak jatuh ke negara yang dianggap
berbahaya;
▪ Menjamin ketersediaan barang di dalam negeri dalam jumlah yang cukup;
▪ Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga dalam menjaga stabilitas
ekonomi dalam negeri.
2) Larangan Impor
Dengan adanya larangan impor, produsen dalam negeri dapat menjual barang
lebih banyak dan dengan harga yang Iebih tinggi.
3. Subsidi
12
1) Uang yang diberikan secara Iangsung (nominal rupiah);
2) Subsidi per unit produksi.
4. Premi
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual
barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri atau bahkan di bawah
biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan
menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun,
negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar
negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti
dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling
duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh
negara lain.
13
Sesuai ketentuan General Agreement on Tariff and Trade / World Trade
Organization suatu pemerintah dpt mengambil tindakan Anti Dumping dengan
mengenakan Anti Dumping Duties sebesar kerugian yang dideritanya berdasarkan Anti
Dumping Code (ADC). Berdasarkan ADC suatu negara dapat mengenakan Anti Dumping
Duties apabila telah dibuktikan dengan Injury Test. Injury test adalah suatu penyelidikan
apakah telah terjadi perdagangan luar negeri yang tidak jujur (unfair trade), sehingga
menyebabkan kerugian bagi industri dalam negeri.
1) Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva
permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
2) Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat
membeli barang dari luar negeri.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. (2015). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
15