Anda di halaman 1dari 16

PERDAGANGAN

INTERNASIONAL
SAFRINA MUARRIFAH, S.E.,M.SI
MK: EKONOMI INTERNASIONAL
Asal Mula Terjadinya Perdagangan
Internasional
 Pada dasarnya, perdagangan internasional bisa terjadi apabila kedua belah pihak
memperoleh manfaat atau keuntungan dalam perdagangan tersebut ( gains from trade).
 Perdagangan internasional menciptakan keuntungan dengan memberikan peluang pada
setiap negara untuk mengekspor barang-barang yang faktor produksinya menggunakan
sebagian sumberdaya yang berlimpah dan mengimpor barang-barang yang faktor
produksinya langka atau mahal jika diproduksi di dalam negerinya.
 Perdagangan internasional juga memungkinkan setiap negara melakukan spesialisasi
produksi terbatas pada barang-barang tertentu sehingga memungkinkan dicapai tingkat
efisiensi yang lebih tinggi dengan skla produksi yang lebih besar.
Asumsi-asumsi Terjadinya
Perdagangan Internasional
Berikut adalah beberapa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional:
1. Penguasaan Ilmu Pengetahuan & Teknologi
2. Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam
3. Perbedaan Selera
4. Perbedaan Iklim
5. Keinginan Memperluas Pasar & Menambah Keuntungan
6. Kelebihan atau Kekurangan Produk dalam Suatu Negara
Adapun keuntungan-keuntungan
Perdagangan Internasional adalah
(Salvatore):
1. perdagangan dapat meningkatkan pendayagunaan sumber-sumber daya domestik di suatu
negara berkembang. Artinya melalui hubungan perdagangan internasional, suatu negara
berkembang dapat beranjak dari titik produksinya tidak efisien (titik-titik yang terletak di
bawah kurva batas kemungkinan produksi), dan memanfaatkan sumber daya yang semula tidak
bisa diserap oleh pasar domestik.
2. Melalui peningkatan ukuran pasar, perdagangan internasional juga dapat menciptakan pembagian
kerja dan skala ekonomis (economies of scale) yang lebih tinggi.
3. Perdagangan internasional juga berfungsi sebagai wahana transmisi gagasan-gagasan baru,
teknologi yang lebih baik, serta kecakapan manajerial dan bidang-bidang keahlian lainnya yang
diperlukan bagi kegiatan bisnis.
4. Perdagangan antar negara juga merangsang dan memudahkan mengalirnya arus modal
internasional dari negara maju ke negara berkembang.
5. Perdagangan internasional merupakan instrumen yang efektif untuk mencegah monopoli karena
perdagangan pada dasarnya akan merangsang peningkatan efisiensi setiap produsen domestik
agar mampu menghadapi persaingan dari negara lain.
KEBIJAKAN EKONOMI
INTERNASIONAL
SAFRINA MUARRIFAH, S.E.,M.SI
MK: EKONOMI INTERNASIONAL
DEFINISI
Kebijakan ekonomi internasional merupakan suatu tindakan/kebijakan ekonomi pemerintah,
yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi komposisi, arah serta bentuk
perdagangan dan pembayaran internasional.

Kebijakan ekonomi internasional menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan menjaga


kondisi neraca pembayaran stabil terhadap perubahan kas.
KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL
MELIPUTI :
1. Kebijakan Perdagangan Internasional
Mencakup tindakan terhadap neraca berjalan yang berkaitan dengan transaksi ekspor dan
impor. Dengan perangkat tarif, subsidi, perjanjian perdagangan bilateral (bilateral trade
agreement), daerah perdagangan bebas (Free Trade Area) dll.
2. Kebijakan Pembayaran Internasional
Mencakup tindakan terhadap neraca modal dengan melakukan pengawasan atas pembayaran
internasional dengan perangkat pengendalian lalu lintas devisa dan modal jangka panjang.
3. Kebijakan Bantuan Luar Negeri
Mencakup tindakan pemerintah yang berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman (loans),
bantuan yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi dan pembangunan serta bantuan
militer terhadap negara lain.
Hal-hal Yang Mendasari Kebijakan
Internasional
1. Autarki
Yang dimaksud dengan autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara
lain dalam beberapa hal bukan hanya ekonomi, namun juga pada bidang politik dan militer.
2. Kesejahteraan
Salah satu tujuan dari penerapan kebijakan ekonomi internasional adalah menciptakan
kesejahteraan dengan mengadakan perdagangan internasional yang akan memperoleh
keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi produksi dan meninghkatnya tingkat
konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negara. Selain itu dengan adanya kebijakan
ekonomi internasional bisa menghapuskan segala bentuk hambatan perdagangan internasional
seperti tarif, larangan perdagangan, quota dan lain sebagainya
Hal-hal Yang Mendasari Kebijakan
Internasional
3. Proteksi
Sesuai dengan namanya proteksi yakni perlindungan. Dimana penerapan kebijakan ekonomi
internasional bertujuan untuk melindungi semua industri yang sedang mengalami perkembangan
atau sedang tumbuh dan juga melindungi perusahaan baru yang dari perusahaan-perusahaan besar
yang melakukan hal semaunya sendiri dengan kelebihan dan keunggulannya, serta memberikan
perlindungan produk dalam negeri dari persaingan barang-barang impor. Pada dasarnya bentuk
perlindungan dalam perdagangan ini antara lain kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi dan
dumping.
4. Kesimbangan neraca pembayaran
Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari diterapkannya kebijakan ekonomi
internasional. Karena pada dasarnya penerapan kebijakan ekonomi internasional ini akan
mempengaruhi keadaan neraca pembayaran pula. Contoh ketika pemerintah menerapkan kebijakan
stabilitas ekonomi internasional pada negara dengan kelebihan valuta asing atau devisa maka yang
tidak akan terjadi apa-apa pada neraca pembayaran. Sedangkan jika pemerintah menerapkan
kebijakan ekonomi internasional di negara yang valuta asingnya kurang, maka hal berbeda akan
terjadi akan ada sebuah perubahan baik dari proses maupun lalu lintas uang. Contoh kebijakan yang
dilakukan yakni pengawasan tidak hanya pada devisa namun juga pada lalu lintas barang dan jasa
serta modal.
Hal-hal Yang Mendasari Kebijakan
Internasional
5. Pembangunan ekonomi
Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama dari diterapkannya
kebijakan ekonomi internasional. Perlu kita ketahui bahwasannya ketika suatu negara
mengalami pembangunan ekonomi yang baik dan merata maka menunjukkan kesejahteraan
masyarakatnya terjamin. Untuk mencapai tujuan ini maka perlu ditatapkan atau
diterapkannya sebuah kebijakan, antara lain :
a.Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri, khususnya pada industri yang masih
dalam masa awal perjalanannya.
b.Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan atau tidak essential dan hanya
melakukan impor jika mendesak dan benar-benar dibutuhkan.
c.Memperbanyak jumlah ekspor.
Asumsi-asumsi Kebijakan Yang
Digunakan
1. TARIF
Yang dimaksud dengan tarif adalah suatu pajak yang dikenakan kepada semua barang yang
telah melewati batas suatu negara. Tarif juga sering disebut dengan bea masuk, dimana
bertujuan untuk melindungi atau memberi proteksi terhadap industri-industri yang ada dalam
negeri. Sebenarnya bukan hanya bertujuan untuk memberikan proteksi, pengenaan tarif
biasanya juga merupakan kebutuhan yang sudah diatur dalam APBN yang bertujuan untuk
menambah jumlah pemasukan fungsi devisa negara.
Jenis Tarif
Bea ekspor
Untuk tarif jenis ini adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang diangkut
atau dikirim ke negara lainnya. Batas wilayah barang-barang tidak kena pajak adalah di custom
area dimana semua barang bebas bergerak tanpa terkena bea, namun jika sudah melewati batas ini
maka barang-barang tersebut akan terkena bea ekspor sesuai dengan aturan yang ada.
Bea transito
Merupakan salah satu jenis tarif atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang telah
melewati batas wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwasannya barang-barang tersebut
memang tujuan akhirnya akan dikirim ke negara lainnya. Sesuai dengan namanya yakni transito
maka bea ini dikenakan saat barang-barang ini transit di suatu wilayah sebelum menuju negara
tujuannya.
Bea impor
Sedangkan bea impor adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang masuk ke
dalam custom area yang dimana tujuan akhirnya adalah dalam negeri. Dengan demikian segala
bentuk barang yang masuk ke dalam negeri akan dikenakan pajak sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Alasan Pengenaan Tarif
a. Memperbaiki dasar tukar (terms of trade).
b. Infant industri (melindungi perusahaan domestik)
c. Melindungi tenaga kerja domestik (Employment)
d. Menjadikan harga atau biaya barang impor sama dengan barang domestik (anti dumping)
e. Memperkecil defisit neraca pembayaran (diversifikasi)
f. Memperbaiki syarat-syarat perdagangan
g. Mendorong kemapanan dan efisiensi domestik
Asumsi-asumsi Kebijakan Yang
Digunakan
2. KUOTA
Yang dimaksud dengan kuota adalah sebuah pembatasann yang diberlakukan kepada barang-barang impor dan
jumlah barang-barang ekspor. Kuota ini ditentukan sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah, bisa
jadi di setiap negara memiliki batasan-batasannya sendiri.
Ada dua jenis kuota yakni :
a. Kuota impor
Kuota impor merupakan batasan yang diberikan dan diberlakukan kepada setiap barang impor, ada beberapa
jenis kuota impor antara lain kuota absolut dimana batasan ditentukan oleh negara yang bersangkitan, kuota
negosiasi dimana batasannya ditentukan dari perjanjian dua pihak yang bersangkutan, tarif kuota yang
merupakan gabungan dari tarif dan kuota itu sendiri, dan kuota campuran yakni kuota yang murni dibebankan
untuk melindungi industri dalam negeri agar tetap bisa bersaing.
b. Kuota ekspor
Kuota yang biasanya diberlakukan kepada bahan-bahan mentah yang termasuk ke dalam komoditas
perdagangan penting.
Quota Ekspor adalah pembatasan langsung atas kwantitas atau
jumlah barang ekspor, dengan tujuan antara lain :
a) Mencegah barang-barang penting berada di tangan musuh.
b) Menjamin tersedianya barang di dalam negeri dengan proporsi
yang cukup.
c) Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga
guna mencapai stabilisasi harga.
Asumsi-asumsi Kebijakan Yang
Digunakan
3. SUBSIDI
Subsidi merupakan sebuah bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang diambil dari alokasi
dana atau anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang memproduksi, menjual dan kegiatan
lainnya.
Atau dengan kata lain, subsidi merupakan bantuan pemerintah pada perusahaan dan produsen untuk
kepentingan ekspor dengan tujuan mempermurah harga ekspor guna melawan persaingan.
Dengan adanya subsidi ini harga jual suatu produk akan menjadi lebih murah. Contoh subsidi BBM.

4. DUMPING
Merupakan sebuah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang-barang
ke luar negeri dengan harga yang jauh lebih murah dari harga jual dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai