Anda di halaman 1dari 9

MATERI TAMBAHAN

PERTEMUAN 3
EKONOMI INTERNASIONAL

By Vembria Rose Handayani, S.Kom, M.Si


Universitas Bina Sarana Informatika 2022
Kebijakan perdagangan internasional
diartikan sebagai berbagai tindakan dan
peraturan yang dijalankan suatu negara, baik
secara langsung maupun tidak langsung,
yang akan mempengaruhi struktur,
komposisi, dan arah perdagangan
internasional dari/ke negara tersebut.
Berkenaan dengan hal tersebut, negara-
negara perlu melakukan proteksi, yaitu
kebijaksanaan untuk melindungi
perekonomian dalam negerinya.
Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional
diantaranya:
1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional.
2. Melindungi kepentingan industri dalam negeri.
3. Melindungi lapangan kerja.
4. Manjaga stabilitas dan keseimbangan neraca
pembayaran internasional.
5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi.
6. Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas.
Manfaat dari kebijakan perdagangan internasional adalah:
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di
negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil
produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di
antaranya: Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek
dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional,
setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah
untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh
spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi
suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi
oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-
mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena
mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan
adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
4. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara
untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan
cara-cara manajemen yang lebih modern.
Quota adalah pembatasan dalam jumlah
barang yang diperdagangkan dalam jangka
waktu yang ditentukan.
Ada tiga macam quota, yaitu quota impor,
quota produksi, dan quota ekspor.
Quota impor adalah pembatasan dalam
jumlah barang yang diimpor, quota produksi
adalah pembatasan dalam jumlah barang
yang diproduksi, dan quota ekspor adalah
pembatasan jumlah barang yang diekspor.
Pengertian dumping dalam konteks hukum
Perdagangan Internasional adalah suatu bentuk
diskriminasi harga internasional yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan atau negara pengekspor,
yang menjual barangnya dengan harga lebih
rendah di pasar luar negeri dibandingkan di pasar
dalam negeri sendiri, dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan atas produk ekspor
tersebut dengan kata lain Dumping adalah suatu
kebijakan diskriminasi harga secara internasional
(international price discrimination) yang dilakukan
dengan menjual suatu komoditas di luar negeri
dengan harga yang lebih murah dibandingkan yang
dibayar konsumen di dalam negeri.
Sedangkan menurut kamus hukum ekonomi
dumping adalah praktik dagang yang
dilakukan eksportir dengan menjual komoditi
di pasaran internasional dengan harga kurang
dari nilai yang wajar atau lebih rendah
daripada harga barang tersebut di negerinya
sendiri atau daripada harga jual kepada
negara lain, pada umumnya, praktik ini dinilai
tidak adil karena dapat merusak pasar dan
merugikan produsen pesaing di negara
pengimport.
— Tujuan Dumping:
1. Untuk menguasai pasar luar negeri.
2. Untuk menghabiskan barang-barang
produk lama.

— Akibat Dumping :
1. Pemasaran lebih luas.
2. Menghabiskan stok barang.

Anda mungkin juga menyukai