Universitas Bina Sarana Informatika 2022 Kebijakan perdagangan internasional diartikan sebagai berbagai tindakan dan peraturan yang dijalankan suatu negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang akan mempengaruhi struktur, komposisi, dan arah perdagangan internasional dari/ke negara tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut, negara- negara perlu melakukan proteksi, yaitu kebijaksanaan untuk melindungi perekonomian dalam negerinya. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional diantaranya: 1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional. 2. Melindungi kepentingan industri dalam negeri. 3. Melindungi lapangan kerja. 4. Manjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional. 5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi. 6. Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas. Manfaat dari kebijakan perdagangan internasional adalah: 1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya: Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. 2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. 3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin- mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri. 4. Transfer teknologi modern Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. Quota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan dalam jangka waktu yang ditentukan. Ada tiga macam quota, yaitu quota impor, quota produksi, dan quota ekspor. Quota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, quota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, dan quota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor. Pengertian dumping dalam konteks hukum Perdagangan Internasional adalah suatu bentuk diskriminasi harga internasional yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau negara pengekspor, yang menjual barangnya dengan harga lebih rendah di pasar luar negeri dibandingkan di pasar dalam negeri sendiri, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atas produk ekspor tersebut dengan kata lain Dumping adalah suatu kebijakan diskriminasi harga secara internasional (international price discrimination) yang dilakukan dengan menjual suatu komoditas di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan yang dibayar konsumen di dalam negeri. Sedangkan menurut kamus hukum ekonomi dumping adalah praktik dagang yang dilakukan eksportir dengan menjual komoditi di pasaran internasional dengan harga kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah daripada harga barang tersebut di negerinya sendiri atau daripada harga jual kepada negara lain, pada umumnya, praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasar dan merugikan produsen pesaing di negara pengimport. Tujuan Dumping: 1. Untuk menguasai pasar luar negeri. 2. Untuk menghabiskan barang-barang produk lama.
Akibat Dumping : 1. Pemasaran lebih luas. 2. Menghabiskan stok barang.