TUGAS 1
Sementara nilai tukar riil antar negara akan memengaruhi negatif terhadap nilai impor
Indonesia. Secara keseluruhan Indonesia akan mengalami kerugian dari dampak
ACFTA akibat terjadinya trade diversion dari negara non-anggota ke negara-negara
anggota di wilayah ACFTA +3. Hal-hal yang diperlukan untuk mengatasi dampak
tersebut adalah dengan menjaga stabilitas nilai tukar, melakukan negosiasi harga
dengan negara mitra dagang non anggota untuk mencegah trade diversion, membuat
kebijakan hambatan non tarif dan standarisasi produk masuk, selektif impor pada
barangbarang yang memiliki nilai tambah, serta mengoptimalkan kesepakatan melalui
kesepakatan bilateral.
2 Teori Internalisasi
Teori internalisasi merupakan suatu proses pemahaman oleh individu yang melibatkan
ide, konsep serta tindakan yang terdapat dari luar kemudian bergerak ke dalam pikiran
dari suatu kepribadian hingga individu bersangkutan menerima nilai tersebut sebagai
norma yang diyakininya, menjadi bagian pandangannya dan tindakan moralnya.
a. Perusahaan dapat membuka pabrik di negara lain yang upah buruhnya lebih
rendah
b. Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang di beberapa
tempat di seluruh dunia untuk mempermudah dan mempermurah distribusi
produknya
c. Perusaahaan dapat memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan
memperkenalkan produknya di negara lain yang lebih potensial.
Setimpal dengaan kesempatan yang didapat, pasar global pun memiliki resiko yang
tidak sedikit. Banyak hambatan dan kendala yang akan dihadapi oleh para pelaku bisnis
di pasar global, diantaranya adalah:
a. Perbedaan budaya dan selera. Produk yang laku keras di suatu negara bisa jadi
tidak menarik sama sekali bagi masyarakat di negara lain.
b. Perbedaan daya beli masyarakat. Produk yang dijual melalui pasar bebas
memiliki harga yang terlalu tinggi atau justru rendah di negara targetnya, maka
kemungkinan produknya tersebut tidak akan memperoleh banyak pembeli.
c. Peraturan nasional. Produk yang banyak diminati masyarakat suatu negara, bisa
jadi tidak bisa dijual ke negara lain jika negara tersebut memiliki peraturan
khusus yang membatasinya.
Aktivitas bisnis internasional dimulai dari adanya perdagangan antar negara. Hal ini
terjadi karena tidak ada satupun negara di dunia yang dapat memenuhi seluruh
kebutuhan hidup rakyatnya sendiri. Apabila kita tarik lebih jauh ke belakang, maka
sebetulnya aktivitas bisnis internasional sudah dilakukan sejak jaman kerajaan, dimana
pada masa itu terjadi aktivitas perdagangan antara kerajaan yang satu dengan kerajaan
yang lainnya, bukan hanya dalam satu benua akan tetapi antar benua. Saat ini kegiatan
perdagangan antar negara tersebut seringkali dinamakan dengan ekspor-impor. Ekspor
dalam arti menjual produk dalam negeri ke luar negeri, sedangkan impor membeli
barang luar negeri untuk dipakai di dalam negeri. Dalam aktivitas ekspor impor, terdiri
dari dua jenis perdagangan yaitu (1) Perdagangan Tangible, yaitu perdagangan
barang/produk yang berwujud seperti pakaian, alat elektronik, dan bahan mentah. (2)
Perdagangan Intangible adalah perdagangan jasa/ produk yang tidak berwujud, seperti
kegiatan jasa keuangan. Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya
melibatkan diri secara bertahap dari yang paling sederhana yang tidak mengandung
resiko sampai tahap yang paling kompleks dan mengandung resiko bisnis yang sangat
tinggi. Adapun aktivitas bisnis internasional diantaranya adalah :