pengertian perdagangan antardaerah adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk atau
lembaga suatu daerah dengan penduduk atau lembaga suatu daerah lain dalam satu batas wilayah
negara atas dasar kesepakatan bersama.
Faktor pendorong
Perbedaan faktor produksi yang dimiliki : Perbedaan faktor produksi alam menjadi
pendorong terjadinya perdagangan antardaerah. Contohnya wilayah Lampung dikenal
sebagai penghasil kopi sehingga komoditasnya dijual hingga ke luar daerah, seperti
Semarang, Jakarta, dan Bandung.
Perbedaan tingkat harga antardaerah : Selain hasil produksi alam yang berbeda,
perbedaan tingkat harga antardaerah juga menjadi pemicu terjadinya perdagangan
antardaerah. Misalnya, di daerah penghasil ikan umumnya memiliki harga lebih murah
dibandingkan daerah yang sedikit menghasilkan ikan.
Perdagangan antardaerah dilakukan oleh pelaku ekonomi dengan beberapa tujuan, seperti:
Memperoleh keuntungan : Keuntungan diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga
jual. Jika barang diproduksi sendiri, maka keuntungan akan diperoleh dari selisih antara
harga jual dan biaya produksi.
Memperluas jangkauan pasar : Perdagangan yang dilakukan hingga ke luar daerah dapat
memperluas jangkauan pasar. Artinya jumlah konsumen barang tersebut semakin banyak
dan tersebar di berbagai daerah. Misalnya, produk kopi dari daerah Kerinci dijual hingga
ke Sarolangun. Sehingga penikmat kopi tidak hanya warga Kerinci, melainkan sampai
penduduk Sarolangun.
Perdagangan Antarpulau
Tujuan perdagangan antar pulau adalah untuk memperoleh keuntungan dan juga memperluas
jangkauan pasar. Dikutip dari buku Super Complete SMP/MTs 7, 8, 9 yang ditulis oleh Tim Guru
Inspiratif, dkk (2019: 1130), berikut adalah faktor pendorong dan manfaat perdagangan
antarpulau/daerah:
Perdagangan antar negara atau sering disebut perdagangan internasional merupakan aktivitas
perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara dengan masyarakat negara lain atas
dasar kesepakatan bersama. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi juga berkembang pesat.
Penciptaan pasar secara internasional sendiri sebenarnya telah dilakukan oleh banyak pihak
melalui berbagai macam jalan. Pihak yang bersangkutan melakukan kerja sama antarnegara
dalam rangka menjalin hubungan erat dan juga agar memudahkan kegiatan ekspor maupun
impor.
Setelah membahas tentang pengertian perdagangan antar negara, maka kita juga perlu membahas
tentang ruang lingkup perdagangan antar negara. Berikut ini adalah beberapa ruang lingkup
perdagangan antar negara.
1. Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara kenegara yang lain.
2. Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.
3. Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain.
4. Ekspor dan impor merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan perdagangan
antarnegara.
5. Perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain.
6. Penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar.
Pada umumnya, aktivitas perdagangan antar negara terkait dengan dua aktivitas yang disebut
dengan ekspor dan impor. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang kegiatan ekspor dan
impor.
Ekspor
Ekspor adalah salah satu istilah umum dalam kegiatan ekonomi. Biasanya, kegiatan ekspor
adalah dilakukan oleh perusahaan menengah ke atas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), ekspor adalah pengiriman barang atau komoditas yang diperdagangkan ke luar negeri,
atau barang-barang yang dikirimkan ke luar negeri.
Impor
Impor merupakan kegiatan membeli barang dari luar negeri. Seseorang atau badan yang
melakukan impor disebut importir. Seorang importir membayar barang yang ia beli dengan mata
uang asing. Importir dapat menukarkan uang rupiah mereka dengan mata uang asing di bank
dalam negeri. Selanjutnya, digunakan untuk membayar barang yang diimpor. Barang-barang
yang diimpor oleh Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu migas dan nonmigas.
PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Memenuhi kebutuhan suatu negara yang tidak tersedia di negara tersebut namun tersedia
di negara lain.
Memperluas wilayah pasar perdagangan dan meningkatkan produksi.
Meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor.
Memajukan pertumbuhan sektor ekonomi negara, menjaga kestabilan harga barang, dan
efektivitas penyerapan tenaga kerja.
Modernisasi teknolog dalam meningkatkan efisiensi proses produksi.
Membentuk sumber daya manusia yang mahir, terampil, dan unggul serta mampu
mengikuti perkembangan teknologi.
Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014, pengertian perdagangan dalam negeri adalah
sebuah proses kegiatan jual beli barang maupun jasa dengan sistem perdagangan yang hanya
mencakup wilayah NKRI dan tidak termasuk ke perdagangan luar negeri. Kondisi perdagangan
dalam negeri Indonesia telah mengalami kemajuan yang baik dalam beberapa tahun terakhir.
Kemajuan yang terjadi dapat membantu memangkas tingkat kemiskinan dan meningkatkan
perkembangan penyerapan tenaga kerja di sektor resmi.
Kondisi Indonesia dapat dikatakan lebih beruntung dalam melewati krisis keuangan dunia
dengan relatif mulus jika dibandingkan dengan negara tetangga. Keberhasilan tersebut membuka
peluang Indonesia untuk meningkatkan penjualan dalam negeri.
Perdagangan dalam negeri menuntut pemerintah membuat beberapa peran kebijakan dan
pengendalian. Kebijakan dan pengendalian tersebut mengarah pada peningkatan efisiensi dan
efektivitas distribusi. Kemudian pemerintah mengambil peran meningkatkan iklim usaha dan
kepastian usaha. Dalam mengatur sektor perdagangan dalam negeri, pemerintah memiliki arah
kebijakan khusus. Arah kebijakan sektor perdagangan dalam negeri telah diatur dalam Undang-
undang Nomor 7 Tahun 2014 Pasal 5 Ayat 3.
Dalam pasal tersebut tercantum sejumlah arah kebijakan sektor perdagangan dalam negeri,
meliputi: