Hambatan
Perdagangan internasional adalah kegiatan yang terkait dengan transaksi barang dan/atau jasa
yang terjadi antar negara dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Perdagangan merupakan proses tukar menukar barang dan jasa dari suatu wilayah dengan
wilayah lainya. Perdagangan dapat dilakukan dalam skala nasional maupun internasional.
Perdagangan internasional adalah kegiatan yang terkait dengan transaksi barang dan/atau jasa
yang terjadi antar negara dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Secara garis besar,
perdagangan internasional merupakan kegiatan ekspor dan impor.
Para pihak yang melakukan perdagangan tidak saling bertemu, bahkan tidak mengenal satu
sama lain. Para pihak dihubungkan atau dikenalkan melalui media promosi dan/atau
perwakilan dagang dari masing-masing negara. Harga barang atau komoditas ditentukan dari
standar harga yang telah ditetapkan oleh kesepakatan internasional atau dapat juga
berdasarkan tawar-menawar (bargaining position) masing-masing pihak. Tujuan perdagangan
dominan komersial atau dapat terjadi hubungan antara pedagang dan konsumen, tetapi
komoditas digunakan untuk kepentingan produksi. Di Indonesia, pelaku usaha harus
memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah dan memiliki izin-izin tertentu.
Keikutsertaan negara sangat besar, baik yang berkaitan dengan pungutan negara maupun
perlindungan terhadap pelaku usaha. Mata uang yang digunakan adalah mata uang kuat
seperti Dolar AS (USD) dan Dolar Singapura (SGD). Bahasa internasional yang dipakai
terutama bahasa Inggris. Hasil perdagangan atau ekspor dipakai menjadi sumber devisa bagi
setiap negara dan akan menentukan kemampuan negara yang bersangkutan di bidang
moneter. Jika terjadi perselisihan diselesaikan menggunakan rujukan konvensi internasional
yang disepakati. Pengaturan secara internasional ditetapkan oleh badan atau lembaga
perdagangan dunia.
Memenuhi kebutuhan suatu negara yang tidak tersedia di negara tersebut namun tersedia di
negara lain.
Memajukan pertumbuhan sektor ekonomi negara, menjaga kestabilan harga barang, dan
efektivitas penyerapan tenaga kerja.
Membentuk sumber daya manusia yang mahir, terampil, dan unggul serta mampu mengikuti
perkembangan teknologi.
Adanya kebutuhan barang dan/atau jasa yang belum dapat diproduksi di dalam negeri.
Adanya perbedaan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam mengolah
sumber daya ekonomi. Adanya kelebihan produksi sehingga perlu perluasan usaha. Adanya
perbedaan sumber daya iklim dan kualitas sumber daya manusia yang menyebabkan
perbedaan kuantitas hasil produksi. Adanya kesamaan selera masyarakat dunia terhadap suatu
produk tertentu. Keinginan menjalin kerja sama ekonomi, hubungan politik, dan dukungan
negara lain. Berkembangnua globalisasi ekonomi dalam kehidupan masyarakat dunia.
Kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan pelaksanaan
perdagangan internasional.
Pembatasan jumlah impor. Pemungutan biaya ekspor dan impor yang tinggi. Perizinan yang
berbelit-belit. Keamanan negara.
Setiap negara memiliki mata uang tersendiri yang digunakan dalam pasar valuta asing, yaitu
tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap mata uang yang digunakan dalam
perdagangan internasional.
Mata uang suatu negara hanya berlaku di wilayah pabean negara tersebut. Kondisi ini
menyebabkan pembayaran dalam perdagangan internasional menjadi rumit dan tidak berjalan
lancar apabila suatu negara menerapkan kebijakan pembatasan jumlah impor yang
menghambat masuknya produk impor.
Konflik dapat berupa perang, kekacauan politik, atau kerusuhan. Contohnya, konflik Rusia
dan Ukraina mengakibatkan dampak besar terhadap perekonomian dunia. Konflik tersebut
mempengaruhi perdagangan internasional sehingga menyebabkan terhambatnya proses impor
dan ekspor.
Jakarta - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia kini diwarnai dengan
gelombang ekonomi kreatif. Apa yang dimaksud dengan ekonomi kreatif? Ini
pembahasannya.
Melansir buku 'Ekonomi Kreatif' karya Anggri Puspita, ekonomi kreatif adalah kegiatan
ekonomi yang digerakkan oleh industri kreatif yang mengutamakan peranan kekayaan
intelektual. Industri kreatif sendiri digerakkan oleh wirausaha, yaitu orang yang memiliki
kemampuan kreatif dan inovatif.
Di Indonesia, kita tidak menggunakan istilah industri kreatif, tetapi ekonomi kreatif. Istilah
ini bahkan juga digunakan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengertian ekonomi kreatif juga bisa kita temukan dalam Diktum pertama Instruksi Presiden
No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Dalam Diktum tersebut,
ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang didasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan
bakat individu guna menciptakan daya kreasi serta daya cipta yang bernilai ekonomis dan
berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dikutip dari halaman web Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),
ada 18 subsektor dalam ekonomi kreatif, yaitu pengembangan permainan, arsitektur, desain
interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film, animasi, dan video, fotografi,
desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, dan
penerbitan, aplikasi.
2. Mudah Tergantikan
Pada dasarnya, berbagai produk yang dihasilkan suatu perusahaan memiliki siklus produk
yang cukup singkat. Hal tersebut dikarenakan produk mudah ditiru sehingga cepat
digantikan. Maka dari itu, kreativitas dan inovasi perlu terus dikembangkan.
6. Tidak Terbatas
Penciptaan produk baru tentu tidak akan ada habisnya. Bahkan, produk yang diciptakan
diharapkan bisa diterima oleh pasar dan dapat digunakan secara tidak terbatas.
Sebagai contoh Indonesia mampu memproduksi kopi dan sawit sama halnya
dengan Malaysia. Contoh di atas adalah pemisalan bahwa produksi dalam
sehari bila Indonesia memproduksi sawit maka mampu memproduksi 60 ton,
bila memilih memproduksi kopi maka mampu 30 ton, sedangkan Malaysia
hanya mampu memproduksi 30 ton sawit atau kopi dalam sehari.
Peluang yang dapat dilakukan dalam era perdagangan bebas yaitu dengan
mengandalkan kekayaan sumber daya alam dan melimpahnya tenaga kerja
yang dimiliki untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar
internasional dengan biaya produksi murah.
Pengertian Pasar Bebas: Tujuan, Ciri, Fungsi, dan Contohnya
Sebelum berbisnis, kenali apa itu pasar bebas dan dampaknya bagi perusahaan.
Pasar bebas adalah suatu kondisi jual beli yang ideal berdasarkan mekanisme
penawaran dan permintaan tanpa terikat dengan kebijakan maupun sistem
ekonomi suatu negara. Jadi, pedagang dan pembeli lah yang mengatur segala
sesuatu terkait transaksi mereka.
Fokus dari praktik pasar bebas adalah melakukan produksi dan jual beli baik barang
ataupun jasa tanpa melibatkan campur tangan pemerintah. Produsen memiliki kuasa
penuh dalam menentukan harga jual produk maupun jasanya sesuai mekanisme
pasar secara alami.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian pasar bebas, contoh, dan
dampaknya bagi perekonomian, yuk simak penjelasan yang telah OCBC rangkum
berikut ini!
Pengertian di atas sifatnya masih sangat umum. Adapun penafsiran para ahli
mengenai apa itu pasar bebas adalah sebagai berikut.
Selain itu, fungsi pasar bebas adalah memberikan pendapatan yang lebih tinggi
kepada para pengusaha serta memberi peluang memajukan keahlian maupun
metode produksi agar makin efisien.
1. Memperluas Pasar
Pasar bebas adalah salah satu sarana guna memperluas jangkauan konsumen untuk suatu
produk. Hal ini karena hambatan ekspor-impor tiap negara makin menipis sehingga produsen
dapat melakukan riset pasar internasional.
2. Meningkatkan Perekonomian Negara
Pasar bebas menciptakan peluang perdagangan yang luas dan membantu produsen dalam
mengembangkan maupun memasarkan produknya secara masif sehingga dapat mendongkrak
perekonomian negaranya.
3. Sarana pertukaran teknologi
Tidak selalu terkait dengan keuntungan penjualan, pasar bebas adalah salah satu sarana
pertukaran teknologi karena tiap negara dapat berinteraksi sehingga berkesempatan
mempelajari kemajuan teknologi di negara lain.
Semua sumber beserta alat produksi dapat bebas dimiliki dan diatur oleh semua pihak.
Terdapat pembagian kelas-kelas pekerja dan pemilik modal dalam sistem perekonomian.
Persaingan ketat antar perusahaan demi mencapai keuntungan sebanyak mungkin.
Campur tangan pemerintah dalam mekanisme pasar semakin dibatasi atau bahkan tidak ada sama
sekali.
Para produsen bebas menentukan harga dan target pasar mereka.
Praktik pasar bebas bisa memberikan beberapa dampak positif bagi bisnis
perusahaan, di antaranya:
Semua badan usaha dapat mengelola sumber daya yang mereka miliki guna memperoleh keuntungan
sesuai target.
Menumbuhkan kreativitas karena persaingan yang ketat sehingga semua pengusaha berlomba-lomba
berinovasi.
Sebagai sarana penerapan prinsip ekonomi masing-masing negara.
Memacu pertumbuhan perekonomian negara.
Memicu berbagai kemunculan inovasi teknologi di bidang bisnis.
Meskipun memiliki dampak positif bagi pengembangan ekonomi suatu negara, pasar
bebas juga membawa pengaruh negatif, seperti:
Rentan terjadinya eksploitasi perusahaan kecil oleh sektor usaha yang lebih besar mengingat jumlah
modal akan memegang peran penting, sebab campur tangan pemerintah lebih kecil.
Memicu perang harga dan persaingan tidak sehat.
Memicu monopoli perdagangan yang membahayakan perusahaan lain di industri sama.
Mempertajam kesenjangan ekonomi antara pemilik modal dengan pekerja ataupun antara pemodal
dalam jumlah besar maupun kecil.
Penurunan tingkat perekonomian suatu negara karena ketidakmampuan bersaing sehingga menjadi
ketergantungan dengan penggunaan produk milik negara lain.
Contoh pasar bebas adalah ketika diberlakukan aturan mengenai pengurangan dan
penghapusan tarif keluar masuk antar negara atas beberapa jenis barang. Biasanya,
perumusan kesepakatan ini berdasarkan suatu perjanjian bilateral, regional, atau
multilateral.
Bukan hanya senang, tetapi bangsa Indonesia juga mendapatkan semangat kemerdekaan yang
tinggi yang dilandasi dengan rasa keberanian untuk mengambil keputusan dan membela
kebenaran.
Dengan pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada dunia maka Indonesia telah
dinyatakan sebagai negara baru yang memiliki kedudukan yang sama dengan negara-negara
lain yang sudah melakukan Proklamasi Kemerdekaan. Bagi negara yang belum merdeka
maka pengumuman Proklamasi Kemerdekaan pada dunia adalah suatu impian yang sangat
didamba-dambakan.
Setiap negara punya sejarah sendiri untuk melakukan Proklamasi Kemerdekaan. Sama halnya
negara dan bangsa Indonesia yang di mana sejarah Proklamasi Kemerdekaannya
membutuhkan beberapa hal, seperti menggunakan rumah Laksamana Muda Maeda,
pemilihan naskah Proklamasi, dan lain-lain.
Dengan Proklamasi Kemerdekaan yang sudah diumumkan dan diberitahukan kepada seluruh
warga dunia maka seluruh dunia akan tahu bahwa ada negara baru yang terbebas dari jajahan
negara lain. Proklamasi Kemerdekaan yang terjadi pada suatu negara sangatlah berarti bagi
bangsanya. Proklamasi Kemerdekaan merupakan sebuah tanda bahwa suatu negara dan
bangsa telah mencapai revolusi, mencatatkan sejarah perjuangan, dan yang terpenting adalah
terbebas dari cengkraman para penjajah.
Pada saat itu, sebelum Soekarno membacakan teks Proklamasi pada tanggal 17 Agustus
1945, banyak sekali peristiwa yang terjadi yang melatarbelakangi terjadinya pembacaan
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, salah satu peristiwa tersebut adalah
dijatuhkannya bom di kota Hiroshima di tanggal 6 Agustus 1945 dan tanggal 9 Agustus 1945
di kota Nagasaki.
Semua bom tersebut dijatuhkan di Amerika dengan tujuan Jepang menyerah kepada Amerika
Serikat. Pada momen kekosongan kekuasaan inilah Indonesia tidak menyia-nyiakan
kesempatan untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Supaya lebih jelas, simak ulasan tentang sejarah singkat Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
1. Pertemuan di Dalat
Setelah Jepang semakin terpojok karena dua kota terbesarnya sudah di bom oleh Amerika
Serikat dan pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu.
Dua hari sebelum Jepang menyerah kepada sekutu atau tepatnya pada tanggal 12 Agustus
1945, tiga tokoh nasional, yang terdiri dari Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Soekarno, dan
Drs. Mohammad Hatta memenuhi undangan dari Jenderal Terauchi di Dalat (Vietnam
Selatan). Jenderal Terauchi merupakan Panglima tentara besar tentara Jepang di Asia
Tenggara. Pada pertemuan yang terjadi di Dalat antara tiga tokoh nasional dan Jenderal
Terauchi ada beberapa hal yang disampaikan oleh Jenderal Terauchi, adapun beberapa hal
yang disampaikan sebagai berikut.
Sebagai salah satu sosok tokoh kemerdekaan, Mohammad Hatta telah banyak membuat karya
bagi bangsa Indonesia yang dirangkum dalam buku Karya Lengkap Bung Hatta Buku
2;Kemerdekaan Dan Demokrasi.
Namun, Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto tidak ingin menerima Soekarno dan
Mohammad Hatta dan segera memberikan perintah kepada Mayor Jenderal Otoshi
Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang untuk menerima
kedatangan rombongan itu.
Ketika menerima pertemuan dengan rombongan itu, Nishimura mengungkapkan bahwa sejak
siang hari pada 16 Agustus 1945 telah menerima perintah dari Tokyo bahwa Jepang harus
menjaga status quo sehingga tidak bisa memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Padahal saat bertemu Marsekal Terauchi di Dalat, ia sudah menjanjikan kemerdekaan untuk
Indonesia sehingga Soekarno dan Hatta merasa kecewa. Pada akhirnya, Soekarno dan Hatta
meminta kepada Nishimura supaya tidak menghalangi kerja PPKI.
Setelah pulang dari rumah Nishimura, Soekarno dan Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda
yang diiringi oleh Miyoshi untuk melakukan rapat mempersiapkan teks Proklamasi.
Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno. Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo
serta disaksikan oleh Sukarni, B.M. Diah Sudiro (Mbah), dan Sayuti Melik.
Pada saat merancang teks Proklamasi, tiba-tiba Shigetada Nishijima seolah-olah mencampuri
penyusunan teks Proklamasi dengan memberikan saran agar pemindahan kekuasaan itu hanya
berarti kekuasaan administratif.
Setelah semua konsep telah disepakati, maka Sayuti Melik menyalin teks dan mengetik
naskah di mesin ketik milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler yang diambil dari kantor
perwakilan AL Jerman.
Pada awalnya, pembacaan Proklamasi akan dilaksanakan di lapangan Ikada, tetapi karena
alasan keamanan kemudian pelaksanaan pembacaan Proklamasi dipindahkan ke kediaman
Presiden Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56.
3. Peristiwa Rengasdengklok
Pada awalnya peristiwa pemboman kota Hirosima dan Nagasaki disembunyikan agar tidak
ada yang tahu, tetapi pada akhirnya peristiwa tersebut terdengar sampai ke telinga para
pemuda lewat siaran radio BBC di Bandung sehingga membuat mereka segera bergerak dan
meminta Proklamasi Kemerdekaan Indonesia segera dikumandangkan.
Para pemuda tersebut di bawah pimpinan Chaerul Saleh melakukan rapat dan rapat tersebut
menghasilkan beberapa keputusan, yaitu kemerdekaan adalah hak rakyat Indonesia,
Pemutusan hubungan dengan Jepang, dan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta diharapkan
untuk segera membacakan Proklamasi Kemerdekaan.
Setelah mendapatkan keputusan dari rapat yang diadakan, kemudian para pemuda tersebut
mengirim utusan (Wikana dan Darwis) agar segera bertemu dengan Ir. Soekarno dan
Mohammad Hatta untuk menyampaikan hasil rapat tersebut dan meminta Proklamasi
Kemerdekaan segera dilaksanakan pada 16 Agustus 1945.
Dengan alasan Jepang masih bersenjata lengkap dan memiliki tugas menjaga status quo maka
gagasan para pemuda tersebut ditolak oleh golongan tua sehingga terjadi perbedaan pendapat.
Wikana dan Darwis menyampaikan hasil laporan dari pembicaraan dengan Soekarno dan
Mohammad Hatta kepada para pemuda yang sudah berkumpul di Asrama Menteng 31. Para
pemuda yang berkumpul terdiri dari Chaerul Saleh, Yusuf Kunto, Surachmat, Johan Nur,
Singgih, Mandani, Sutrisno, Sampun, Subadio, Kusnandar, Abdurrahman, dan Dr. Muwardi.
Para pemuda tersebut merasa kecewa setelah mendengar hasil laporan tersebut sehingga
membuat suasana rapat menjadi panas. Kemudian para pemuda tersebut membuat gagasan
untuk mengamankan Soekarno dan Hatta untuk dengan cara keluar kota yang jauh. Untuk hal
ini, para pemuda tersebut menyerahkan tugas ini kepada Syudanco Singgih dan kawan-kawan
dari PETA Jakarta.
Sukarni dan Yusuf Kunto mendampingi Syudanco Singgih dalam menjalankan tugasnya.
Menurut Singgih, Rengasdengklok merupakan tempat yang tepat dan aman untuk Soekarno
dan Hatta. Pada 16 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke
Rengasdengklok. Saat di Rengasdengklok, para pemuda berusaha dengan keras supaya
Soekarno dan Mohammad Hatta segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan.
Awalnya, Soekarno dan Mohammad Hatta tidak ingin melakukan Proklamasi Kemerdekaan.
Namun, setelah melakukan perundingan dengan kelompok pemuda dan Ahmad Subardjo.
Pada tahun 1945, alat komunikasi masih sangat terbatas dan belum memadai. Bukan hanya
itu, Jepang juga melarang Indonesia untuk menyebarkan berita Proklamasi ke seluruh
wilayah Indonesia. Larangan tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan berita
Proklamasi terlambat sampai ke beberapa daerah, khususnya daerah di luar Jawa.
Penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan penuh dengan perjuangan, salah satu orang yang
berjasa dalam penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan yaitu Jusuf Ronodipuro, ia
membuat pemancar radio baru setelah kantor berita Domei disegel dan karyawannya dilarang
masuk.
Perjuangan penyebaran berita Proklamasi juga dilakukan lewat media pers dan surat
selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa yang terbit pada tanggal 20 Agustus 1945 memuat
berita Proklamasi Kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Selain menyebarkan berita Proklamasi melalui media massa dan pemancar radio, berita
Proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah yang menghadiri sidang
PPKI pada 18 Agustus 1945. Para utusan tersebut antara lain, Teuku Mohammad Hassan dari
Aceh, Sam Ratulangi dari Sulawesi, Ketut Pudja dari Sunda Kecil (Bali), dan A. Hamidan
dari Kalimantan.
Naskah “Proklamasi Klad” ini tidak dibawa oleh Soekarno dan ditinggal begitu saja di rumah
Laksamana Muda Tadashi Maeda bahkan naskah Proklamasi Klad hampir saja terbuang ke
tempat sampah. Namun, tidak jadi terbuang ke tempat sampah karena diselamatkan oleh Diah
dan ia menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga akhirnya diserahkan kepada
Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.
Keterangan tahun pada kedua teks naskah Proklamasi di atas, baik pada teks naskah
Proklamasi Klad ataupun pada teks naskah Proklamasi Klad. Tertulis angka “tahun 05”,
angka 05 merupakan kependekan dari angka “tahun 2605”. “Tahun 2605” merupakan tahun
penanggalan yang dipakai pada pemerintahan pendudukan militer Jepang. Pada saat
pembacaan Proklamasi, tahun penanggalan yang berlaku adalah “tahun 2605”.
Setelah mengalami beberapa perubahan, akhirnya teks proklamasi yang sah adalah teks yang
dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Berikut isi teks Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Isi teks proklamasi. Sumber satujam.com
Arti Penting Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia
Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan suatu hal yang berarti sehingga
memberikan arti penting bagi bangsa Indonesia. Berikut beberapa arti penting Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia bagi bangsa Indonesia.
1. Merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia setelah berjuang selama berpuluh-puluh tahun
sejak 20 Mei 1908.
2. Sebagai informasi bahwa negara Indonesia telah melepaskan diri dari kurungan penjajahan
bangsa lain.
3. Sebagai titik balik untuk mencapai tujuan nasional bangsa dan sebagai titik awal lahirnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Sebagai titik awal penghentian segala bentuk penjajahan yang terjadi di Indonesia.
5. Merupakan sumber hukum bagi pembentukan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dari
Miangas sampai Rote dan dari Sabang sampai Merauke.
6. Sebagai titik awal landasan cita-cita negara Indonesia karena cita-cita bangsa dan negara
Indonesia tercantum di dalam pembukaan UUD 1945.
7. Dijadikan sebagai alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat dan seluruh dunia
bahwa bangsa dan negara Indonesia sudah lepas dari jajahan dan sudah memegang hak
kemerdekaan.
Kesimpulan
Perjuangan para pemuda pada saat itu sangatlah penting karena jika mereka tidak bersikeras
untuk memindahkan Soekarno dan Mohammad Hatta maka kemungkinan besar Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia tidak jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945.
Hingga saat ini, walaupun hari kemerdekaan Indonesia sudah terlewati, jasa para pahlawan
dan pengalaman mereka memperjuangkan hari kemerdekaan yang jatuh tepat pada tanggal 17
Agustus 1945 tetap terasa hingga sekarang yang diabadikan pada buku Senyum Tawa di Hari
Kemerdekaan.