Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEORI PERDAGANGAN DAN INVESTASI INTERNASIONAL

Dosen Pengampu :
Ketut Satya Haridyantha Mustika, S.E., M.Ec.Dev

Disusun Oleh :

Diana Latifah (120113403)


Kadek Pramasta Putra Sanjaya (120113442)
I Made Hendra Adi Purnawan (120113406)
I Putu Widi Karya Merta Yasa (120113359)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVESITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) DENPASAR 2022
TEORI PERDAGANGAN DAN INVESTASI INTERNASIONAL

A. Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan perdagangan antarpenduduk dari dua negara.


Penduduk tersebut dapat berupa individu, perusahaan, organisasi nirlaba, atau bentuk bentuk
asosiasi lainnya. Pada era modern saat ini, terjadinya perkembangan yang pesat dalam
perdagangan internasional. Adanya saling ketergantungan dari berbagai ekonomi nasional
mengakibatkan timbulnya ekonomi terbuka. Hampir seluruh negara di dunia ini telah ikut serta
berpartisipasi dalam perdagangan internasional. Namun, tingkat keterbukaan setiap negara
berbeda antara satu dengan lainnya. Sehingga, sulit untuk menemukan negara dengan
kemandirian penuh, yaitu negara dengan jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi sepenuhnya
dari total output yang dihasilkan.

Tujuan negara berdagang tentunya untuk mencapai keuntungan tertentu. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat sebagian besar ekonom yang setuju tentang keinginan perdagangan
liberal. Namun argumennya sering disalahpahami atau didistorsi. Sehingga kemudian munculah
berbagai teori perdagangan internasional untuk memperjelas maksud dan tujuan timbulnya
perdagangan internasional.

B. Manfaat Perdagangan Internasional

Berikut beberapa manfaat adanya perdagangan internasional :

 Ekonomi berkaitan dengan alokasi yang tepat dan penggunaan sumber daya yang
langka secara efisien. Perdagangan Internasional juga memperhatikan alokasi sumber daya
ekonomi antar negara. Alokasi tersebut dilakukan di pasar dunia melalui perdagangan
internasional di bawah konsep perdagangan bebas, produk terbaik diproduksi dan dijual di
pasar yang kompetitif, dan manfaat produksi yang efisien seperti kualitas yang lebih baik
dan harga yang lebih rendah tersedia untuk semua orang di dunia.

 Salah satu prinsip dasar perdagangan internasional adalah bahwa seseorang harus
membeli dan melayani dari negara yang memiliki harga terendah dan menjual barang dan
jasanya ke negara yang memiliki harga tertinggi. Hal tersebut baik untuk pembeli dan
penjual dan juga negara maju yang memiliki peluang untuk mempercepat laju
perkembangan ekonomi mereka.

 Tidak ada negara di dunia yang dapat mandiri secara ekonomi tanpa penurunan
pertumbuhan ekonominya. Adanya perdagangan di lingkungan internal saja mengakibatkan
orang yang memiliki uang lebih banyak akan memperoleh barang dan fasilitas yang tidak
ada di negara sendiri, sehingga kepuasan konsumen yang tidak merata akan dimaksimalkan.

 Adanya perdagangan internasional mengizinkan suatu negara untuk


melaksanakan peran spesialisasi regional dan internasional. Spesialisasi regional berarti
berbagai daerah atau wilayah di suatu negara mengkhususkan diri mereka dalam produksi
berbagai produk berbeda. Spesialisasi internasional berarti negara-negara di dunia
berspesialisasi dalam memproduksi barang yang berbeda.

 Adanya perdagangan internasional mengijinkan suatu negara untuk mengimpor


barang dan jasa juga melakukan produksi di negara lain secara efektif dan efisien. Sehingga,
negara tidak perlu lagi mengirim barang jadi, melainkan dapat juga hanya mengirim bahan
mentah untuk selanjutnya dapat diolah di negara lain.

C. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Faktor perdagangan internasional disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

a) Suatu negara tidak dapat memproduksi semua kebutuhan masyarakatnya sendiri.

Salah satu penyebab dilakukannya perdagangan internasional adalah untuk


memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan kebutuhan masyarakat yang beragam,
suatu negara tidak mungkin dapat menyediakan semuanya, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan tersebut suatu negara dapat membeli produk dari negara lain

b) Memperoleh keuntungan (devisa) untuk meningkatkan penerimaan negara

Dengan menjual barang dari dalam ke luar negeri akan memberikan


keuntungan berupa devisa negara, devisa negara ini yang nantinya digunakan untuk
membeli barang dari negara lain

c) Perbedaan sumber daya alam dan kondisi geografis


Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda untuk menghasilkan
produk yang berbeda.

d) Perbedaan kemampuan sumber daya manusia

Kemampuan sumber daya manusia antara negara berkembang dengan negara maju
sangat jauh berbeda.

e) Perbedaaan selera konsumen

Selera konsumen dalam negeri terhadap produk barang dan jasa yang berasal dari
luar negeri akan mempengaruhi suatu negara dalam keputusan mengimpor barang
dan jasa tersebut.

f) Perbedaan kemampuan negara untuk memperoleh sumber daya ekonomi dan


pemanfaatan teknologi

Kemampuan setiap negara alam mengolah sumber daya ekonomi dan


pemanfaatan teknologi berbeda-beda yang menyebabkan terjadinya perbedaan biaya
produksi. Hal ini menyebabkan biaya produksi disuatu negara dapat lebih murah
dibandingkan negara lainnya.

g) Keinginan membuka kerjasama hubungan politik dan dukungan dari negara lain.

Keinginan untuk menjalin kerjasama membawa kita kepada hubungan baru


dimana hal ini mendasari dalam melakukan perdagangan internasional

h) Era globalisasi

Dengan adanya globalisasi, batas antar negara seolah tidak terlihat lagi dan
menyebabkan tidak ada satu negara pun yang dapat berdiri sendiri. Selain itu setiap
negara dituntut untuk dapat memiliki perekonomian yang maju.

D. Teori Perdagangan Moderen Berbasis Perusahaan

Teori modern dalam perdagangan internasional muncul sebagai reaksi terhadap


teori klasik yang mendapat kritik tajam dan pukulan hebat terutama dengan munculnya
depresiasi yang cukup besar pada tahun 1930-an yang dikenal sebagai teori H-O
(Heckscher-Ohlin).

Kemudian Teori H-O mencoba mengadakan modifikasi terhadap teori klasik


untuk mengkaji lebih lanjut akan faktor-faktor yang menentukan adanya keuntungan
komparatif. Modifikasi yang dilakukan oleh teori H-O meliputi antara lain :

 Pengaruh biaya transportasi yang dalam teori klasik dianggap tidak ada
atau nol.

 Pemakaian tiga faktor produksi neoklasik; tanah, modal dan tenaga kerja
sebagai ganti tenaga kerja saja karena itu mengubah konsep keuntungan
alami dan keuntungan yang dikembangkan.

 Pemberian arti biaya sebagai harga faktor-faktor produksi dalam uang


sebagai pengganti teori nilai berdasarkan tenaga kerja.

 Menitik beratkan pentingnya pengertian tentang produk yang saling


ketergantungan dan pasar serta harga faktor produksi lain yang
mendorong perdagangan.

 Pernyataan bahwa perdagangan akan mempengaruhi harga-harga yang


harus dibayar untuk berbagai faktor produksi yang dipakai dalam
menghasilkanbarang-barang yang diekspor.

E. Gambaran Investasi Internasional

Perdagangan merupakan bentuk bisnis internasional yang paling nyata, tetapi


bukanlah satu-satunya. Bentuk lainya yang utama adalah investasi internasional, dimana
penduduk dari suatu negara menyediakan modal kepada negara lainya.

F. Teori Investasi Internasional

Teori investasi internasional kontemporer telah diperluas jauh dari teori klasik
yang menyebabkan bahwa perbedaan dalam suku bunga untuk investasi dari besarnya
resiko adalah alasan modal internasional bergerak dari satu negara ke negara lain. Untuk
membuatnya terjadi, harus ada persaingan sempurna,tetapi seperti dinyatakan
kindleberger, ekonom sekaligus penulis, dibawah persaingan yang sempurna, investasi
langsung tidak akan terjadi di dunia yang kondisinya kurang kompetitif. Bagian ini
khususnya berfokus pada teori investasi asing langsung, yang meliputi kepemilikan dan
kontrol investasi internasional yang melibatkan aset fisik atau riil seperti pabrik-pabrik
dan fasilitas lainya, daripada teori-teori yang berkaitan dengan tipe lain dari investasi
internasional seperti portofolio saham,obligasi dan bentuk lain dari utang.

Investasi asing langsung melibatkan pendirian produksi atau fasilitas lainya di luar
negeri,entah melalui investasi lahan hijau atau akuisisi lintas negara. Biasanya
diasumsikan bahwa motif strategik akan menjadi kekuatan penggerak untuk keputusan
berinvestasi diluar negeri yang didorong oleh keinginan untuk menemukan pasar baru,
akses bahan mentah,mencapai efisiensi produksi, memperoleh akses ke teknologi
baru,akses bahan mentah,meningkatkan keamanan politik kegiatan operasional
perusahaan, atau merespons persaingan dan tekanan lainya di lingkungan eksternal

G. Jenis – Jenis Investasi Internasional

Investasi internasional dibagi menjadi dua kategori yaitu investasi portofolio asing
dan investasi asing langsung,investasi portofolio asing adalah arus modal internasional
dalam bentuk pembelian aset-aset finansial seperti saham, obligasi dan commercial
papers lainnya. Jenis investasi inilah yang paling cepat menyebar keseluruh penjuru
dunia melalui pasar uang dan pasar modal di pusat-pusat keuangan internasional, seperti

a. New York

b. London

c. Paris

d. Frankfurt

e. Tokyo

f. Hongkong

g. Singapura
Sedangkan Investasi asing langsung merupakan partisipasi jangka panjang oleh suatu
negara pada negara lain. Biasanya melibatkan partisipasi dalam bidang manajemen, perusahaan
patungan, transfer teknologi, dan kunsultasi pakar.

H. Hubungan Antara Pangsa Pasar Dengan Ekspor

Banyak perusahaan menganggap bahwa pangsa pasar merupakan indikator kinerjan


didalam suatu pasar. Salah satu ukuran yang bisa digunakan dalam mengukur besarnya pangsa
pasar yang dimiliki perusahaan adalah dengan melihat kekuatan pasar yang dimilikinya.
Semakin besar pangsa pasar yang dimiliki perusahaan menandakan bahwa perusahaan tersebut
memiliki kekuatan pasar yang besar pula. Dalam Martin (1994) pengaruh kekuatan pasar yang
dimiliki oleh perusahaan dalam melakukan ekspor bergantung pada pemberlakuan peraturan
mengenai dumping.

Oleh karena itulah perusahaan yang beroperasi dipasar internasional akan menetapkan
harga lebih rendah dibandingkan harga yang ditawarkan di pasar domestik. Dengan rendahnya
harga di pasar internasional, maka perusahaan yang memiliki kekuatan pasar yang lebih besar
akan cenderung melakukan ekspor lebih besar pula dibandingkan perusahaan yang tidak
memiliki kekuatan pasar. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya kekuatan pasar akan
mendorong ekspor.

Namun, semua itu juga tergantung pada kebijakan pemerintah dalam menetapkan
kebijakan harga di pasar internasional (dumping). Jika pemerintah melarang diberlakukannya
potitik dumping, maka perusahaan akan memilih untuk melakukan investasi asing langsung
(Foreign direct investment) dengan cara berproduksi di luar negeri. Hal ini dapat terjadi jika
biaya berproduksi di luar negeri lebih rendah dibandingkan biaya berproduksi di dalam negeri,
sehingga perusahaan tetap dapat menentukan harga yang berbeda untuk kedua pasar tersebut.

I. Hubungan Antara kekenduran (slack) dengan Ekspor

Kekenduran atau organizational slack sendiri bisa diartikan sebagai sumber daya berlebih,
melebihi yang dibutuhkan, yang dimiliki perusahaan dan dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari.
Sebuah perusahaan yang memiliki sumber daya berlebih akan cenderung bereaksi lebih cepat
dan lebih efektif jika terjadi perubahan lingkungan. Perusahaan yang memiliki lebih banyak
slack akan lebih mampu menjalankan strateginya, seperti memasuki pasar internasional,
dibandingkan dengan perusahaan dengan sedikit slack.

Slack dapat diukur dengan beberapa cara, namun terdapat dua buah jenis slack yang dapat
dimiliki oleh perusahaan, yakni slack yang terserap dan slack yang tidak terserap. Kekenduran
terserap mengindikasikan investasi yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat diserap oleh
penjulan karena diukur dengan membandingkan besarnya pengeluaran perusahaan terhadap
keseluruhan penjualan yang dilakukan perusahaan.

Besarnya biaya atau pengeluaran perusahaan dalam suatu industri akan mempengaruhi
pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Dorfman dan Steiner (1954) menyatakan
bahwa pengeluaran, seperti pengeluaran iklan, akan mempengaruhi pendapatan perusahaan
karena adanya perubahan elastisitas permintaan yang dihadapi perusahaan ketika pengeluaran
iklan ditingkatkan. Namun tambahan efek pengeluaran iklan tersebut terhadap pendapatan juga
dipengaruhi oleh besarnya elastisitas permintaan yang dihadapi.

J. Hubungan Antara Produktivitas Pekerja dengan Ekspor

Produktivitas pekerja merupakan hal penting yang dapat menentukan posisi suatu
perusahaan di dalam suatu industri maupun posisi suatu negara dalam perekonomian dunia.
Dalam hal ini, tingginya produktivitas pekerja dapat memungkinkan suatu negara menjadi
economic leader dalam kancah perekonomian dunia (Pasay & Putra, 1992).
Produktivitas juga dapat disebut sebagai sumbangan input terhadap perusahaan,
sedangkan harga input, seperti cost of capital, upah, gaji, serta sewa, merupakan balas jasa
perusahaan terhadap input. Kombinasi input yang paling efisien akan terwujud jika
produktivitas marginal relatif persis sama dengan harga input relatif. Jika produkivitas pekerja
melebihi harga inputnya berarti sumbangan pekerja tersebut terhadap kegiatan ekonomi
perusahaan lebih besar dari pada apa yang disumbangkan oleh peusahaan kepada pekerja.
Nilai produkivitas suatu perusahaan ataupun suatu negara dapat mempengaruhi daya
saing yang dimilikinya di dalam suatu perekonomian. Oleh karena itulah, konsep produktivitas
menjadi sangat penting dalam menentukan besarnya daya saing suatu perusahaan maupun
negara.

K. Hubungan Antara Status Kepemilikan Modal Perusahaan dengan Ekspor


Karakteristik dari suatu kepemilikan perusahaan akan mempengaruhi tujuan serta
penggunaan kekuatan untuk mempengaruhi manajemen perusahaan, yang tercermin dari
strategi perusahaan dalam menentukan target keuntungan, deviden, struktur modal, dan tigkat
pertumbuhan yang ingin dicapainya.
Hubungan antara status kepemilikan perusahaan terhadap produktivitas perusahaan.
Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh penelitian-penelitian sebelumnya mengenai
perbandingan produktivitas yang dihasilkan oleh perusahaan yang dimiliki oleh asing dengan
perusahaan yang dimiliki oleh domestik.
Pola kepemilikan modal di dalam suatu industri akan mencerminkan faktor ekonomi
suatu industri, sejarah, serta besarnya intervensi pemerintah Jika suatu industri yang
kepemilikannya lebih didominasi oleh pihak swasta domestik, maka campur tangan
pemerintah tidak akan banyak didalamnya. Dalam hal ini, pemerintah tidak memiliki suatu
kepentingan berupa strategi khusus, seperti menentukan besarnya investasi yang harus
dilakukan.
Selain itu, perusahan yang didominasi oleh swasta domestik juga tidak akan banyak
campur tangan dari pihak asing yang biasanya akan mempengaruhi ataupun memberikan
keuntungan khusus bagi perusahaan yang akan mendorong investasi dalam hal kapasitas
poduksi, seperti halnya keterlibatan perusahaan dalam perdagangan ekspor.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, James. (2008). “International Trade Theory”, New Palgrave Dictionary of


Economics.
Vijayasvri, G.R. (2013). “The Importance of International Trade in The World”,
International Journal of Marketing, Financial Services & Management Research. Vol.2, No. 9,
Pp 111-119.
Jandi Anwar, Kuswantoro, Sherly Franscisca Dewi. “Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Foreign Direct Investment di Kawasan Asia Tenggara”, Media Trend. Vol. 11 No. 2 Oktober
2016, hal. 175-194

Anda mungkin juga menyukai