Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 1

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN HUKUM


KEUNGGULAN KOMPARATIF

DISUSUN OLEH:
DERNI A 202001143
NURNENGSI 202001141
WIDIA AYU ASTUTI 202001162

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perdagangan internasional didefineisikan sebagai aktivitas perdagangan yang

dilakukan oleh penduduk satu Negara dengan penduduk Negara lain atas dasar

kesepakatan bersama. Penduduk Negara yang dimaksud adalah individu dengan

individu, antara individu dengan pemerintah suatu Negara atau pemerintah suatu

Negara dengan pemerintah Negara lain. Pada berbagai Negara, perdagangan

internasional menajdai salah satufaktor utama untuk meningkatkan gross domestic

product (GDP).

Keinginan untuk meningkatkan produktivitas. Setiap Negara mempunyai

kebutuhan mengonsumsi berbagai jenis barang. Namun pada kenyataannya, tiap

Negara lebih baik memproduksi beberapa macam barang kemudian melakukan

perdagangan internasional, sehingga tindakan ini menimbulkan spesialisasi ini

produktivitas tiap Negara menjadi lebih tinggi.

Teori perdagangan internasional yang lain dan lebih maju diperkenalkan oleh

David Ricardo. Teorinya dikenal dengan nama teori keunggulan komparatif

(comparative advantage) , teori david rocardo yang dikemukakan pada tahun 1817

merupakan salah satu hukum dalam ekspor impor yang penting dan belum

mendapat banyak tantangan dalam aplikasi dan praktik perdagangan internasional.

2
David ricardo berargumen bahwa sebaiknya semua negara berspesialisasi

dalam komoditi-komoditi dimana ia mempunyai keunggulan komparatif dan

mengimpor komoditi-komoditi yang mempunyai kerugian komparatif. Teori ini

menjelaskan bahwa perdagangan internasional dapat saling menguntungkan jika

salah satu Negara memiliki keunggulan absolut (atas suatu komoditi seperti yang

diungkapkan oleh adam smith), namun cukup memiliki keunggulan komparatif

(yaitu harga untuk suatu komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya

relative berbeda).

B. Rumusan Masalah

a. Seberapa pentingnya ekonomi internasional.

b. Bagaimana hubungan antara perdagangan internasional dan standar kehidupan

suatu Negara.

c. Teori dan kebijakan ekonomi internasional.

d. Apa saja tantangan ekonomi internasional.

e. Memahami hukum keunggulan komparatif.

f. Memahami hubungan antara biaya oportunitas.

g. Menjelaskan landasan untuk perdagangan dan menunjukkan keuntungan dari

perdagangan dalam kondisi biaya konstan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ekonomi Internasional

Ekonomi internasional adalah suatu kegiatan ekonomi yang terbentuk karena

adanya dampak yang berkaitan dengan perbedaan dan keterbatasan sumber daya

produksi dan bergesernya selera dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah-

ubah. Atau dengan kata lain ekonomi internasional merupakan suatu kebijakan

yang ditempuh oleh suatu negara karena adanya kesadaran akan keterbatasan

sumber daya yang dimiliki oleh dalam negeri dalam hal mencukupi kebutuhan

dalam negeri, sehingga negara tersebut harus bergantung pada negara lain yang

memiliki ketersediaan bahan baku yang melimpah dan produk-produk yang sesuai

dengan permintaan pasar dalam negeri. Wujud dari ekonomi dalam negeri

meliputi adanya keterbukaan perdagangan dunia, masuknya investasi asing,

bantuan keuangan dunia, dan migrasi.

selain itu terbentuk ekonomi internasional memiliki beragam faktor yang

melatarbelakangi lahirnya kebijakan tersebut, antara lain.

 Munculnya perubahan harga pasar.

 Ketimpangan dalam memperoleh keuntungan dan pendapatan.

 Adanya faktor permintaan dan penawaran yang tidak seimbang.

4
 Keterbatasan sumber daya yang dimiliki.

 Perbedaan kemajuan teknologi.

 Peredaan dalam modernisasi kegiatan produksi barang dan jasa.

Manfaat Ekonomi Internasional

Ekonomi internasional akan menciptakan adanya kerjasama ekonomi antar

negara yang ditandai dengan banyaknya investasi asing yang masuk dan

meningkatnya kegiatan ekspor import. Manfaat ekonomi internasional akan

memberikan banyak perubahan bagi negara untuk menuju sebuah peradaban baru

yang lebih baik dalam kegiatan ekonomi, teknologi dan sosial. Berikut manfaat-

manfaat yang diperoleh dengan adanya ekonomi internasional, yaitu.

1. Banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan

Ketersediaan lapangan kerja akan meningkat seiring tingginya permintaan

ekspor, karena salah satu faktor yang menentukan tingkat kelancaran kegiatan

produksi yang terus meningkat adalah sangat bergantung pada adanya jumlah

tenaga kerja yang cukup disamping adanya kebutuhan akan ketersediaan bahan

baku.

2. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa

Faktor sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu

negara merupakan faktor penting yang akan menentukan terhadap jenis produk

barang dan jasa yang akan dihasilkan oleh negara tersebut. Karena dua faktor

tersebut maka akan menimbulkan adanya kendala yang akan menjadi penyebab

5
adanya keterbatasan produksi yang dimiliki oleh negara, bahkan terdapat sebuah

negara yang 40% kebutuhan konsumsi dalam negerinya hanya bisa terpenuhi

dengan mengandalkan kegiatan import, hal ini karena keterbatasan jumlah

prasarana yang dimiliki oleh negara itu.

3. Harga barang dan jasa akan lebih murah

Kelangkaan produk di pasar akan membawa dampak buruk bagai kestabilan

harga pasar. Umumnya terjadinya kelangkaan produk bisa terjadi karena

sedikitnya pelaku usaha dalam satu jenis industri tertentu sehingga berakibat

pada rendahnya tingkat produksi, selain itu langkanya bahan baku juga akan

menjadi kendala dalam menurunnya kegiatan produksi. Dengan kondisi pasar

yang seperti maka ketika banyak permintaan dari masyarakat yang terus

meningkat, akan mengakibatkan adanya ketidakseimbangan antara jumlah

produk yang dihasilkan dengan jumlah permintaan yang ada, sehingga akan

memicu perubahan harga yang lebih cenderung menjadi semakin mahal.

4. Menambah sumber pendapatan negara

Ekspor yang semakin meningkatkan akan menjadi media terciptanya peluang

bagi negara dalam memperkenalkan brand dalam negeri agar lebih terkenal dan

memperluas pasar produk. Bagi pelaku usaha kegiatan ekspor berpengaruh

pada semakin besarnya keuntungan yang di dapat sehingga berguna untuk

meningkatkan produktivitas dan inovasi-inovasi baru. Bagi negara dengan

meningkatnya kegiatan ekspor akan menambah pemasukan bagi negara dalam

6
bentuk devisa. Devisa yang terus bertambah akan bermanfaat bagi percepatan

pembangunan, pembayaran hutang luar negeri, dan semakin meningkatnya

pertumbuhan ekonomi.

5. Meningkatkan perkembangan teknologi

Teknologi umumnya diciptakan oleh negara maju yang mana di negara tersebut

terdapat sarana dan prasarana lengkap untuk menunjang dalam semua kegiatan

baik itu untuk research and development atau penemuan baru di bidang

Informasi Teknologi (IT). Bagi negara berkembang yang tidak bisa mengikuti

perkembangan dari negara maju, akan menempatkan mereka hanya sebagai

penikmat teknologi. Dengan adanya ekonomi internasional, akan menjadi faktor

utama dalam membuka adanya pemerataan tersebarnya ilmu pengetahuan dan

teknologi, dimana teknologi tersebut tidak hanya di nikmati oleh negara

berkembang saja, melainkan dapat dipelajari dan akhirnya mampu

mengembangkan untuk diterapkan dalam berbahagia aspek kehidupan manusia

yang berdampak pada memberikan kemudahan dalam kecepatan informasi.

B. Hubungan Perdagangan Internasional dan Standar Kehidupan Suatu Negara

Salah satu wacana yang menonjol dalam konteks perekonomian suatu Negara

adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai

pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang- barang secara bersamaan,

kemiskinan, dan pemerataan pendapatan. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting

dalam konteks perekonomian suatu Negara karena dapat menjadi salah satu dari

7
indikator pembangunan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut. Wijono

(2015) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

kemajuan pembangunan. Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi

pertumbuhan ekonomi tersebut adalah perdagangan internasional.

Perdagangan internasional terjadi karena adanya manfaat yang diperoleh kedua

negara dari perbedaan permintaan dan penawaran produk dari masing-masing

negara. Perbedaan permintaan dan penawaran ini disebabkan oleh adanya perbedaan

harga,selera, dan pendapatan masyarakat. Masyarakat suatu negara dapat membeli

barang yang hargaya lebih rendah dan mungkin dapat menjual keluar negeri dengan

harga yang relatif lebih tinggi.

Berikut adalah beberapa dampak yang diperoleh suatu Negara dalam

menajalankan perdagangan internasional dalam standar kehidupan suatu negara

1. Membentuk Hubungan Jangka Panjang

Hubungan jangka panjang yang muncul dari adanya kerja sama perdagangan

internasional sesungguhnya didasari oleh ketergantungan sebuah negara dengan

negara lainnya sehingga berusaha mungkin untuk menjaga hubungan jangka

panjang agar mampu diprioritaskan saat pemenuhan kebutuhan terjadi. Sisi

positifnya adalah hubungan tersebut bisa mengarah pada potensi untuk membuka

kerja sama pada aspek lain.

8
Namun, sisi lainnya terkadang terdapat negara penghasil komoditas tertentu yang

memanfaatkan hal ini untuk menekan negara tertentu agar tunduk terhadap segala

kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh negara penyedia. Selain itu, produk

lokal pada negara tersebut akan semakin sulit bersaing karena dari segi

penyediaan produk mungkin masih mengalami kendala dari segi kuantitas serta

kualitasnya.

2. Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat

Segala kebutuhan terkait, baik jasa atau penyediaan barang yang tidak bisa

diproduksi dalam negeri akan tetap terpenuhi karena adanya pengiriman produk

dari negara lain. Kebutuhan masyarakat menjadi terjamin karena tidak adanya

kelangkaan produk, sehingga menyebabkan permintaan dan penawaran

seimbang serta kestabilan harga dapat terjaga secara maksimal.

3. Meningkatkan Produktivitas

Sebagai negara penyedia komoditas, adanya perdagangan internasional sangat

membantu untuk mengasah kemampuan sumber daya manusia karena tingginya

skala produksi mendorong terjadinya peningkatan produktivitas. Pengangguran

pun semakin berkurang karena perluasan lapangan pekerjaan, sehingga berakibat

pula pada tingkat kesejahteraan masyarakat

9
4. Upaya Dalam Menyebarkan Produk Lokal

Karena adanya kebutuhan terhadap komoditas tertentu menyebabkan negara

penghasil dapat menyebarkan produk lokal dari negaranya agar bisa digunakan

oleh masyarakat di negara lain. Fenomena ini tentunya mampu meningkatkan

kesejahteraan serta pendapatan dari produsen, sehingga terus berusaha

menciptakan serta mengembangkan inovasi lainnya agar menjaga loyalitas

konsumen untuk terus menerus menggunakan produk tersebut.

C. Tujuan Teori dan Kebijakan Ekonomi Internasional

Tujuan dari teori ekonomi secara umum adalah untuk meramalkan dan

menjelaskan. Dengan kata lain, teori ekonomi menyarikan inti dari detail-detail

yang menyelimuti suatu kejadian ekonomi dalam rangka untuk mengisolasi

beberapa variable dan hubungan yang dinilai terpenting dalam meramalkan dan

menjelaskan kejadian tersebut. Ekonomi internasional juga mengasumsikan tidak

ada pembatasan perdagangan pada mulanya, mobilitas yang sempurna untuk

factor-faktor produksi diantara dua Negara, namun tidak ada mobilitas

internasional dari factor-faktor produksi tadi diluar dua Negara tersebut,

persaingan sempurna pada semua komoditas dan pasar-pasar factor produksi dan

tidak ada biaya transportasi.

Dimulai dari asumsi-asumsi penyederhanaan, teori ekonomi internasional

meneliti landasan dan manfaat dari sebuah perdagangan, alasan dan pengaruh dari

10
sebuah pembatasan perdagangan, kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk

mengatur pengeluaran dan pendapatan internasional dan pengaruh kebijakan-

kebijakan tersebut terhadap kesejahteraan Negara bersangkutan dan Negara-

negara lain. Teori ekonomi internasional juga meneliti efektivitas kebijakan-

kebijakan makroekonomi pada perjanjian moneter internasional dan system

moneter internasional yang berbeda-beda.

Kebijakan ekonomi internasional merupakan suatu tindakan/kebijakan ekonomi

pemerintah, yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi

komposisi, arah serta bentuk perdagangan dan pembayaran internasional.

Kebijakan ekonomi internasional menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan

menjaga kondisi neraca pembayaran stabil terhadap perubahan kas. Kebijakan

ekonomi meliputi:

1. Kebijakan perdagangan internasional mencakup tindakan terhadap neraca

berjalan yang berkaitan dengan ekspor impor.

2. Kebijakan pembayaran internasional mencakup terhadap neraca modal

dengan melakukan pengawasa atas pembayaran internasional dengan

perangkat pengendalian lali lintas devisa dan modal jangka panjang.

3. Kebijakan bantuan luar negeri mencakup tindakan pemerintah yang

berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman (loans), bantuan yang

bertujuan untuk membantu rehabilitas dan pembangunan serta bantuan militer

terhadap Negara lain.

11
D. Tantangan Ekonomi Internasional

Permasalahan perdagangan paling serius yang dihadapi oleh dunia saat

ini adalah meningkatnya proteksi di Negara-Negara maju. Permasalahan

moneter terbesar saat ini adalah tingkat volatilitas yang tinggi,

ketidakwajaran dan ketidakseimbangan nilai tukar mata uang dunia.

Masalah serius lain dalam bidang ekonomi internasional adalah

meningkatnya persaingan internasional dari Cina dan ketakutan akan

meningkatnya angka pengangguran di Amerika Serikat dan Negara-negara

maju lain; angka pengangguran struktural yang tinggi dan pertumbuhan

ekonomi yang lambat di Eropa, dan kebutuhan mendesak akan adanya

restrukturisasi di Jepang; krisis keuangan di Negara-negara emerging market;

tantangan-tantangan restrukturisasi dari ekonomi-ekonomi transisi, dan

masalah kemiskinan di banyak Negara berkembang. Berikut adalah

gambaran singkat permasalahan tersebut.

1. Proteksi perdagangan

Proteksi perdagangan merupakan suatu kebijakan yang diambil

pemerintah suatu Negara yang mengarah pada perlindungan ekonomi

yang mengetatkan perdagangan atau membatasi persaingan dengan

Negara-negara lain melalui cara-cara pembatasan arus ekspor dan impor,

barang dan jasa seperti tariff barang impor, batas kuota dan berbagai

peraturan pemerintah yang bertujuan melindungi ekonomi dalam negeri.

12
Tujuan dari kebijakan yaitu untuk melindungi kepentingan perekonomian

domestic misalnya melindungi produsen local dari persaingan impor.

2. Fluktuasi

Fluktuasi dapat diartikan sebagai ketidakseimbangan atau guncangan

yang terjadi dalam perekonomian sehingga menyebabkan kinerja

kuangan menjadi tidak stabil. Akibatnya harga-harga barang di pasar

menjadi naik dan turun secara tidak pasti. Penyebab ketidakstabilan ini

bisa jadi karena naik turunnya variable nilai tertentu akibat perubahan

mekanisme pasar.

Dampak fluktuasi ekonomi dalam negeri seperti kenaikan harga barang

dalam kurun waktu tertentu dampak ini termasuk kategori ringan,

sedangkan dampak yang parah seperti menurunnya nilai tukar rupiah dan

inflasi ekonomi.

3. kenaikan angka pengangguran di amreika serikat dan Negara maju

Bertambahnya angka pengangguran di sebuah Negara bisa berakibat

buruk bagi perkembangan ekonomi dan Negara secara keseluruhan

apabila terus dibiarkan. Melonjaknya angka pengangguran terjadi tanpa

bisa dihindari, berikut beberapa penyebab meningkatnya pengangguran:

a. Lapangan pekerjaan yang lebih sedkit dibandingkan dengan jumlah

tenaga kerja.

b. Meningkatnya teknologi yang digunakan suatu perusahaan, sehingga

sumber daya manusia yang dibutuhkan semakin berkurang.

13
c. Maraknya persaingan global.

d. Tingkat pendidikan yang kurang untuk jenis pekerjaan yang

dibutuhkan.

e. Pencari kerja tidak memiliki skill atau kemampuan yang dibutuhkan

penyedia kerja.

f. Pencari kerja memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi akan pekerjaan,

sehingga urung mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan

keinginannya.

g. Permintaan dan penawaran upah tidak seimbang.

h. Tingkat kemiskinan yang tinggi sehingga penduduknya tidak bisa

mencapai pendidikan yang tinggi.

i. Kualitas sumber daya manusia yang masih sangat rendah.

4. angka pengangguran structural yang tinggi dan pertumbuhan lambat

di eropa

Di eropa barat, angka pengangguran rata-rata berada di atas rata-rata

10% dari total angkatan kerja selama 1 dekade terakhir, sebagai

perbandingan Amerika Serikat mempunyai angka pengangguran 5%.

Lebih buruk lagi, separuh dari angka pengangguran tersebut telah

menganggur selama lebih dari setahun, bandingkan Amerika Serikat

yang hanya 11%. Meskipun kondisi sekarang telah lebih baik selama 1

dekade terakhir, kondisi masih tetap saja ada kelakuan dan tidak

14
fleksibelnya system perekonomian eropa terutama di pasar tenaga kerja

diduga menjadi penyebab utama dalam permasalahan ini. Regulasi yang

terlalu ketat juga telah menyebabkan perlambatan pertumbuhan

ekonomi eropa. Pertumbuhan ekonomi di jepang memang terus

berlanjut, namun tetap saja restrukturisasi ekonomi masih diperlukan.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi eropa dan kurangnya usaha

restrukturisasi di jepang telah menyebabkan munculnya kebijakan

proteksi dan menghambat pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.

5. Krisis Keuangan diperekonomian Emerging Market

emerging market didefiniskan sebagai Negara dengan perekonomian

rendah menuju ke level menengah pendapatan per kapita. Negara

tersebut 80% dari populasi global dan mewakili sekitar 20% dari

perekonoian dunia. Istilah ini diciptakan pada 1981 oleh Antoine

W.Van Agtmael dari internasional finance corporation dari Bank

Dunia.

6. Angka Kemiskinan yang Tinggi di Negara-Negara Berkembang

Kemiskinan merupakan fenomena kehidupan manusia yang pada

umumnya menggambarkan ketidakmampuan manusia memenuhi

kebutuhan dasar biasanya kemiskinan identic dengan kelaparan,

ketidakmampuan mengendalikan sumber daya yang ada. Kemiskinan

15
berkaitan dengan rendahnya derajat kesehatan dan gizi yang

diindikasikan dengan kemapuan orang untuk tetap sehat, kemampuan

utnuk pergi ke dokter, rendahnya akses terhadap fasilitas air bersih dan

sanitasi. Kemudian pemerintah dapat mengambil langkah dalam

mengimplementasikan startegi penanggulangan kemiskinan

diantaranya:

a) Meningkatkan fasilitas infrastruktur an listrik di pedesaan.

b) Perbaikan fasilitas kesehatan dan juga fasilitas sanitasi yang

mumpuni.

c) Mengupayakan penghapusan larangan impor beras.

d) Pembatasan pajak dan retribusi daerah yang merugikan usaha local

dan orang miskin.

e) Pendistribusiaan sertifikat tanah yang merata bagi penduduk

miskin.

f) Mendirikan lembaga-lembaga pembiayaan mikro yang memberi

manfaat pada rakyat miskin.

g) Perbaikan kualitas pendidikan.

h) Upaya mengurangi kematian ibu melahirkan.

i) Merancang perlindungan sosial yang lebih tepat sasaran.

16
E. HUKUM KEUNGGULAN KOMPARATIF

Teori keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo pada

tahun 1817 merupakan salah satu hukum dalam ekspor impor yang penting dan

belum mendapat banyak tantangan dalam aplikasi dan praktik perdagangan

internasional. David Ricardo mendasarkan hukum keunggulan komparatifnya

pada beberapa asumsi yaitu; (1) hanya terdapat 2 negara (bileteral) dan 2 komoditi,

(2) terdapat perdagangan bebas, (3) adanya mobilitas tenaga kerja yang sempurna,

biaya produksi konstan dan tidak ada biaya transportasi, (4) teknologi tetap, (5)

menggunakan terapan teori nilai tenaga kerja. Teori ini menyatakn bahwa suatu

Negara akan menghasilkan dan kemudian hari mengekspor suatu barang yan

memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang merupakan

comparative advantage. Dengan kata lain, Negara akan memproduksi suatu

barang yang dapat dihasilkan dengan lebih muruah dan Negara akan mengimpor

barang yang apabila dihasilkan sendiri memakan ongkos besar. Teori ini

menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja

yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut.

1. Perdaganagn Berdasarakan Keunggulan Absolut:Adam Smith

2 negara hanya akan berdagang dengan satu sama lain secara sukarela apabila

kedua Negara mendapatjan manfaat. Jika satu Negara tidak mendapatkan apa-apa

17
atau kehilangan, dia akan menolak untuk berdagang. Namaun bagaimanapun suatu

perdagangan yang saling menguntungkan dapat berlangsung.

Keunggulan Absolut

Adam smith mengatakan bahwa perdagangan di antara dua Negara didasarkan

pada keunggulan absolut. Jika suatu Negara lebih efisen dan memiliki keunggulan

absolut daripada Negara lain dalam memproduksi komoditi lainnya, maka kadua

Negara tersebut dapat memperoleh keuntungan dengan cara melakukan

spesialisasi dalam memproduksi suatu komoditi. Berarti Negara yang memiliki

kerugian absolut akan menukarkannya dengan komoditi lain yang meiliki kerugian

absolut. Melalui kegiatan ini, sumber daya di kedua Negara ini dapat digunakan

dalam cara yang paling efisien. Komoditi yang diproduksi pun akan meningkat.

Peningkatan produksi tersebut menjadi ukuran keuntungan dari spesialisasi

produksi untuk kedua Negara yang melakukan perdagangan.

Hukum Keunggulan Komparatif

Menurut hukum keunggulan komparatif, jika satu Negara kurang efisien daripada

Negara lain dalam produksi kedua komoditas, masih ada landasan untuk

perdagangan yang saling menguntungkan. Negara pertama harus harus

mengkhususkan dari dalam produksi dan ekspor komoditas yang mempunyai

kerugian absolut yang lebih kecil (ini yang akan menjadi komoditas yang

merupakan keunggulan komparatif) dan mengimpor komoditas yang mempunyai

18
kerugian absolut yang lebih besar (ini yang akan menjadi komoditas dengan

kerugian komparatif).

Keuntungan dari Perdagangan

Keuntungan dari perdagangan ini meliputi;(1) kenaikan devisa Negara melalui

pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor atau mengekspor barang yang

ada di dalam keluar negeri dan begitu pula sebaliknya. (2) untuk pertumbuhan

ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto. (3) stabilitas harga yang dimaksud

merupakan cara pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi fenomena inflasi

yang mulai meninggi.(4) eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu factor yang

dapat memengaruhi kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan

pengadaan barang maupun jasa.

Pengecualian Hukum Keunggulan Komparatif

Ada satu meski sangat tidak umum pengecualian dalam hukum keunggulan

komparatif. Hal ini terjadi ketika kelemahan absolut yang dimiliki satu Negara

terhadap Negara lain adalah sama dikedua komoditas.

Hal ini membutuhkan sedikit modifikasi pernyataan hukum keunggulan

komparatif, sehingga berbunyi sebagai berikut. Bahkan, jika satu Negara memiliki

kelemahan absolut dibanding Negara lain dalam produksi kedua komoditas, masih

ada landasan untuk perdagangan yang saling menguntungkan, kecuali kelemahan

19
absolut (yang dimiliki satu Negara terhadap Negara lain) berada dalam proporsi

yang sama untuk kedua komoditas.

Keunggulan Komparatif dengan Uang

Menurut hukum keunggulan komparatif (dan mengabaikan pengecualian yang

disebut diatas), bahkan jika suatu Negara (inggris dalam hal ini) memiliki

kelemahan absolut dalam produksi kedua komoditas dibandingkan dengan Negara

lain (amerika serikta), masih ada landasan untuk perdagangan yang saling

menguntungkan. Bagaimana mungkin?, jawabannya adalah bahwa upah di inggris

akan cukup rendah dibandingkan upah di amreika serikat, sehingga membuat

harga kain (komoditas yang mana inggris keunggulan komparatif) lebih rendah di

inggris, dan hanya gandum lebih rendah di amerika serikat ketika kedua komoditas

disajikan dalam bentuk nilai tukar di kedua negara.

Amerika serikat Inggris

Harga satu gantang $ 1,00 $2,00

gandum

Harga 1 meter kain 1,50 1,00

20
Kita dapat melihat bahwa harga dolar gandum (komoditas di amerika serikat

memiliki keunggulan komparatif) lebih rendah di amerika serikat daripada di

inggris. Disisi lain, harga dolar kain (komoditas dimana inggris memiliki

keunggulan komparatif) lebih rendah di inggris (hasilnya akan sama jika harga

kedua komoditas dinyatakan dalam pound). Dengan demikian, argument yang bisa

terjadi di amreika serikat adalah bahwa amerika serikat perlu melindungi upah dan

standar hidup pekerjanya yang tinggi terhadap buruh ingris yang umumnya murah

adalah salah. Demikian pula argument sebaliknya yang terdapat di inggris bahwa

tenaga kerja mereka membutuhkan perlindungan terhadap tenaga kerja amerika

serikat yang lebih efisien juga salah.

2. Memahami Keunggulan Komparatif dan Biaya Oportunitas

David Ricardo mendasarkan hukum keunggulan koparatif pada sejumlah asumsi

sederhana: (1) hanya dua Negara dan dua komoditas, (2) perdagangan bebas, (3)

mobilitas tenaga kerja yang sempurnah didalam setiap Negara tapi tidak dianatara

kedua Negara, (4) biaya produksi konstan,(5) biaya transportasi tidak ada, (6) tidak

ada perubahan tekhnis, dan (7) teori nilai tenaga kerja.

Keunggulan komparatif dan teori buruh terhadap nilai

Berdasarkan teori nilai tenaga kerja, nilai aau harga suatu komoditas tergantung

secara eksklusif pada jumlah tenaga kerja yang akan masuk keproduksi komoditas.

Ini berarti (1) bahwa tenaga kerja adalah satu-satunya factor produksi atau tenaga

21
kerja yang digunakan dalam proporsi yang tetap dalam produksi komoditas dan

(2) tenaga kerja adalah homogeny (misalnya, hanya 1 jenis). Karena tidak satupun

dari asusmi ini benar, kita tidak bisa mendasarkan teori keunggulan komparatif

pada teori nilai tenaga kerja.

Teori biaya oportunitas

Teori biaya oportunitas (opportunity cost theory). Dalam bentuk ini, hukum

keunggula komparatif kadang-kadang disebut sebagai hukum perbandingan biaya.

Menurut teori biaya oportunitas, biaya komoditas adalah jumlah komoditas kedua

yang harus diberikan untuk dapat menggunakan sumber daya yang cukup untuk

memproduksi 1 unit tambahan komoditas pertama. Tidak ada asumsi yang dibuat

yang menyatakan bahwa tenaga kerja merupakan satu-satunya factor produksi atau

tenaga kerja yang homogen. Juga tidak diasumsikan bahwa biaya atau harga suatu

komoditas tergantung pada atau dapat dinilai secara eksklusif dan komposisi

tenaga kerjanya. Akibatnya, Negara dengan biaya oportunitas lebih rendah dalam

produksi komoditas memiliki keunggulan komparatif dalam komoditas (dan

kelemahan komparatif dalam komoditas ke2).

22
Batas kemungkinan produksi dalam biaya yang konstan

Biaya oportunitas yang konstan (constant opportunity cost) muncul ketika (1)

sumbar daya atau factor produksi yang digunakan merupakan barang subtitusi

yang sempurna satu sama lain atau digunakan dengan proporsi yang tetap dalam

produksi kedua komoditas, dan (2) semua unit dari factor produksi yang sama

adalah homogeny atau persis sama kulitasnya.

Dasar dan keuntungan perdagangan pada biaya konstan

Dalam situasi tanpa kegiatan perdagangan, maka suatu Negara hanya

mengkonsumsi barang (komoditi) yang diproduksinya sendiri. Bisa diperkirakan

bahwa ada pembatasan konsumsi, secara actual terjadi pemilihan jenis produksi

dan konsumsi masyarakat bergantung pada selera atau mempengaruhi sisi

permintaan. Dimungkinkan dalam perdagangan antara amerika serikat dan inggris.

Amerika serikat akan melakukan spesialisasi dalam produksi gandum (komoditi

yang memiliki keunggulan komparatif) dengan batas produksi dititik maksimum.

Inggris juga begitu akan melakukan spesialisasi dalam produksi kain (komoditi

yang memiliki keunggulan komparatif) dengan batas produksi di titik maksimum

pula. Peningkatan produksi gandum dan kain pada dua Negara tersebut terjadi

akibat peningkatan output yang dihasilkan akibat spesialisasi komoditi yang

memilki keunggulan komparatif. Dua Negara tersebut akan menrima keuntungan

yang lebih dari kegiatan spesialisasi produksi. Namun, kedua Negara tidak

23
mungkin hidup dalam kegiatan tanpa perdagangan. Amerika serikat tidak akan

berspesialisasi gandum karena masih butuh kain untuk di konsumsi. Begitu juga

dengan inggris tidak akan berspesialisasi kain Karena masih butuh gandum untuk

dikonsumsi.

Pengujian empiris model ricardian

Tes empiris pertama pada model perdagangan ricardian dilakukan oleh

macdougall 1951 dan 1952 dengan menggunakan produktifitas tenaga kerja dan

data ekspor untuk 25 industri di amerika serikat dan inggris untuk 1937. Artinya

industry diaman produktifitas tenaga kerjarelatif lebih tinggi di amerika serikat

dari pada di inggris adalah industru dengan rasio yang lebih tinggi dalam ekspor

amerika serikat untuk inggris. Hubungan positif antara produktivitas tenaga kerja

dan ekspor untuk amerika serikat dan inggris telah dikonfirmasi dengan penelitian

selanjutnya oleh balassah menggunakan 1950 data dan stern menggunakan data

dari tahun 1950-1959.

Seluruh studi empiris tampaknya mendukung teori ricardian tentnag keunggulan

komparatif. Artinya pola perdagangan yang sebenarnya tampanya didasarkan pada

produktivitas tenaga kerja yang berbeda dalam industry yang berbeda di kedua

Negara. Biaya produksi, selain biaya tenga kerja, pertimbangan permintaan,

hubungan politik dan berbagai penghalang aliran perdagangan internasional tidak

24
memutuskan hubungan antara produktivitas tenaga kerja relative dengan nilai

ekspor.

Meskipun model sederhana ricardian telah dibuktikan secara empiris, model

tersebut memiliki kekurangan, yaitu hanya sebatas mengasumsikan namun tidak

menjelaskan keunggulan komparatif. Ricardo dan ekonomi klasik secara umum

tidak dapat memberikan penjelasan untuk perbedaan antara produktivitas tenaga

kerja dengan keunggulan komparatif antar Negara, dan mereka tidak dapat berkata

banyak mengenai pengaruh perdagangan internasional terhadap pendapatan factor

produksi.

25
KESIMPULAN

Makalah ini membahas teori perdagangan internasional menganalisa dasar-dasar

terjadinya perdagangan internasional serta keuntungan yang diperoleh. Kebijakan

perdagangan internasional membahas alasan-alasan serta pengaruh pembatasan

perdagangan, serta hal-hal yang menyangkut proteksionisme baru. Teori dan kebijakan

perdagangan internasional merupakan aspek makroekonomi ilmu ekonomi

internasional sebab berhubungan dengan masing-masing Negara sebagai individu yang

diperlakukan sebagai unit tunggal, serta berhubungan dengan harga relative satu

komoditas. Dilain pihak, karena neraca pembayaran berkaitan dengan total penerimaan

dan pembayaran sementara kebijakan penyesuaian mempengaruhi tingkat pendapatan

nasional dan indeks harga umum, maka kedua hal ini menggambarkan aspek makro

ekonomi internasional.

Perkembangan teori dari merkantilisme, Adam Smith, dan David Ricardo. Para

penganut merkantilisme percaya bahwa Negara bisa mendapatkan keuntungan dari

perdagangan internasional hanya dengan mengorbankan Negara-negara lain. Sebagai

hasilnya, mereka menganjurkan pembatasan impor, insentif untuk ekspor, dan

peraturan pemerintah yang ketat untuk semua kegiatan ekonomi. Menurut Adam

Smith, perdagangan didasarkan pada keunggulan absolut dan manfaat kedua Negara.

(pembahasan mengasumsikan dunia dengan dua Negara, dua komoditas). Artinya,

ketika setiap Negara mengkhususkan diri dalam produksi komoditas yang memiliki

26
keunggulan absolut dan menjual sebagian dari output komoditas dengan kelemahan

absolut, kedua Negara berakhir mengosumsi lebih dari kedua komoditas tersebut.

David Ricardo memperkenalkan hukum keunggulan komparatif, bahwa bahkan jika

satu negara kurang efisien dibandingkan Negara lain dalam produksi kedua komoditas,

masih ada landasan untuk perdagangan yang saling menguntungkan (asalkan

kelemahan absolut Negara pertama yang berkaitan dengan yang kedua adalah tidak

dalam proporsi yang sama dikedua komoditas). Ricardo, bagaimanapun menjelaskan

hukum keunggulan komparatif dalam hal teori nilai tenaga kerja tidak dapat diterima.

27

Anda mungkin juga menyukai