Oleh :
Rio Prayogo
NIM. 0710023082
Rio Prayogo
Ilmu Komunikasi Komunikasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya
Abstraksi
TOP Coffee merupakan produk
minuman kopi instan pertama dari Wings
Group yang masuk kedalam devisi Wings
Food dan diproduksi oleh PT. Harum Alam
Segar Gresik Jawa Timur Indonesia. Dugaan
awal yang dikemukakan dalam penelitian ini
adalah dengan hadirnya TOP Coffee di area
Kediri,
terjadi
indikasi
penurunan
permintaan kopi instan pemain lama. Tujuan
penilitian ini adalah untuk mengetahui
implementasi strategi promosi penjualan
TOP Coffee di area Kediri. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Teknik pemilihan informan penelitian ini
menggunakan purposive Sampling dengan
kriteria sebagai informan kunci. Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
implementasi strategi promosi penjualan
TOP Coffee di area Kediri menggunakan
beberapa konsep diantaranya adalah Pull
Strategy, dengan alat display, hadiah dan
barang promosi. Push Strategy, dengan alat
kontes pajang produk, diskon, gosok gosok
hologram berhadiah dan sales motorik.
Combination Strategy, dengan alat sampel
produk, paket harga dan Sales Promotion
Girl. Brand Reinforcement, dengan alat
display dan kontes pajang produk. Building
Demand, alat yang digunakan dalam strategi
ini adalah diskon.
Kata kunci: Komunikasi pemasaran, stretegi
promosi
penjualan,
TOP
Coffee
1.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tingkat konsumsi kopi di Indonesia,
menurut Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia
dalam websitenya tigkat konsumsi kopi
dalam negeri pada tahun 1989 berdasarkan
hasil survei LPEM UI sebesar 0,5
kilogram/kapita/tahun, namun pada tahun
2013 konsumsi kopi domestik semakin
meningktat dan dapat diperkirakan telah
mencapai 1,0 kilogram/kapita/tahun.
(Soesatyo
&
Rumambi,
2013)
berpendapat bahwa persaingan produsen
kopi instan di Indonesia semakin pesat,
produsen kopi instan di Indonesia selalu
berkompetisi untuk menciptakan produk
kopi yang berkualitas.Salah satu perusahaan
di Indonesia yang juga tertarik untuk
berinvestasi dibidang industri kopi adalah
perusahaan Wings Food yang meluncurkan
kopi instan pertamanya dengan merek TOP
Coffee. Sebelum meramaikan pasar kopi
instan di Indonesia, TOP Coffee melakukan
riset selama 2 tahun hal tersebut dilakukan
untuk menganalisa peluang bisnis, tren pasar
sampai karakteristik konsumen. Kemudian
untuk mengembangkan konsep produknya
dimulai
dengan
mencari
produk
differensiasi, sampai distribusi penjualan
(Sovianna, 2013).
Menurut
Littlejohn
dan
Foss
(2008.h.111) menekankan hubungan timbal
balik di antara semua bagian dari sebuah
sistem merupakan tradisi sibernetika.
Hubungan timbal balik yang maksud disini
adalah dengan memberikan informasi
tentang TOP Coffee kepada konsumen maka
diharapkan nantinya konsumen dapat
terpengaruh dan bersedia untuk membeli
produk, sehingga dapat menghasilkan timbal
balik berupa keputusan pembelian secara
lebih cepat dan lebih besar. Oleh karena itu,
untuk memasarkan produknya, penting bagi
perusahaan untuk memahami tentang tradisi
sibernetika termasuk didalamnya yaitu teori
a.Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai
berdasarkan persamaan pengalaman hidup
dan keadaan, seperti kebangsaan, agama,
dan
daerah
Kotler
&
Amstrong,
(2006.h.130).
b.Kelas sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan
kesamaan nilai, minat, dan perilaku.
Kelompok sosial tidak hanya ditentukan
oleh satu faktor saja sepert pendapatan,
tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan,
pendidikan, kekayaan, dan lainnya Kotler &
Amstrong (2006. h.132).
2. Faktor sosial
a.Kelompok
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi
oleh banyak kelompok kecil. Kelompok
dimana orang tersebut berada yang
mempunyai pengaruh langsung disebut
membership group. Membership group
terdiri dari dua, meliputi primary groups
(keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja)
dan secondary groups yang lebih formal dan
memiliki interaksi rutin yang sedikit
(kelompok
keagamaan,
perkumpulan
profesional dan serikat dagang) Kotler,
Bowen & Makens, (2003.h.203-204).
b.Keluarga.
Keluarga merupakan organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam
masyarakat, dan mereka telah menjadi objek
penelitian yang luas.
c.Peran dan status.
Seseorang memiliki beberapa kelompok
seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan,
organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas
yang diharapkan pada seseorang untuk
dilakukan sesuai dengan orang-orang di
sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah
status yang merefleksikan penghargaan
umum yang diberikan oleh masyarakat
Kotler & Amstrong (2006.h.135).
3.Faktor pribadi
a.Kondisi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan
mempengaruhi pilihan produk. Situasi
ekonomi seseorang sangat mempengaruhi
pemilihan produk dan keputusan pembelian
pada suatu produk tertentu Kotler &
Amstrong (2006. h.137).
b.Gaya hidup.
Pola
kehidupan
seseorang
yang
diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan,
dan opini orang tersebut. Orang-orang yang
datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama mungkin saja
mempunyai gaya hidup yang berbeda.
Kotler & Amstrong (2006.h.138)
c.Kepribadian dan konsep diri.
Keprinbadian adalah karakteristik unik
dari psikologi yang memimpin kepada
kestabilan dan respon terus menerus
terhadap lingkungan orang itu sendiri Kotler
& Amstrong (2006.h.140).
d.Usia dan Tahan siklus hidup
Orang-orang merubah barang dan jasa
yang dibeli seiring dengan siklus
kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju,
perabot,
dan
rekreasi
seringkali
berhubungan dengan umur, membeli juga
dibentuk oleh gaya hidup keluarga. Faktorfaktor penting yang berhubungan dengan
umur sering diperhatikan oleh para pelaku
pasar
Kotler,
Bowen
&
Makens
(2003.h.205-206).
e.Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi untuk
melaukan pembelian barang dan jasa.
Kotler, Bowen & Makens (2003.h. 207).
4.Faktor psikologis
a.Motivasi
Suatu keadaan yang bisa mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan dalam
pembelian produk Kotler (2000.h.233).
b.Persepsi
Promosi
penjualan
menurut
shimp
(2003.h.6) terdiri dari semua kegiatan
pemasaran yang mencoba merangsang
terjadinya aksi pembelian suatu peroduk
yang cepat atau terjadinya pembelian dalam
waktu yang singkat. Promosi penjualan
diarahkan baik untuk perdagangan kepada
pedagang besar dan pengecer maupun
kepada konsumen.
Dalam memasarkan suatu produk kepada
konsumen, promosi penjualan menggunakan
beberapa strategi, diantanya adalah sebagai
berikut: strategi dorong (push strategy)
merupakan strategi promosi penjualan yang
sasarannya adalah para agen dan distributor.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk
membujuk para agen atau pedagang untuk
menjual dan memperkenalkan produk baru.
Memberikan sedikit ruang untuk memajang
produk tersebut, mempromosikan dan
mendorong konsumen untuk membeli
produk tersebut.
Kemudian menggunakan strategi tarik
(pull strategy) Strategi tarik adalah suatu
strategi yang berupaya untuk menarik minat
konsumen langsung agar melakukan
pembelian suatu produk dari perusahaan
melalui pasar. Tujuan dari strategi ini adalah
untuk membujuk konsumen agar mencoba
suatu produk baru, menarik konsumen dari
produk pesaing, meningkatkan loyalitas
konsumen pada suatu produk dan
membangun hubungan baik dengan para
konsumen (Dave dolak the marketing guy
who drives sales, 2013)
Perusahaan juga dapat menggabungkan
antara pull strategy dan push strategy
Kombinasi strategi terjadi jika metode tarik
dan metode dorong digunakan secara
bersamaan agar tujuan dari promosi
penjualan dapat dicapai dan maksimal.
Selain itu, strategi kombinasi juga untuk
memberikan rangsangan kepada para
penjual
untuk
mau
bekerja
sama
mempromosikan suatu produk.
1.
Sampel Produk
Di awal munculnya TOP Coffee Susu
dan TOP Coffee Mocca sebelum adanya
Iklan di media Televisi maupun di Radio,
seorang sales membagikan gratis secara
merata kepada pedagang eceran, warung
maupun kepada Agen dan menjelaskan
bahwa TOP Coffee mempunyai rasa yang
khas dan tidak dimiliki oleh produk lain.
Tujuanya yaitu untuk memperkenalkan
produk TOP Coffee kepada pasar. Sampel
yang digunakan Wings Food dalam
memperkenalkan produk TOP Coffee
mendapatkan respon yang baik. Dengan alat
promosi penjualan berupa Sampel tersebut
dapat mendorong minat pedagang maupun
Agen untuk mencoba kemudian membeli
dan menjual produk TOP Coffee kepada
pelanggan.
2.
Display
Display mempunyai tujuan utama yaitu
untuk mengingatkan dan memperkenalkan
produk TOP Coffee kepada pembeli.
Diskon
Diskon hanya diberikan kepada Agen
yang melakukan pembelian produk TOP
Coffee saat itu juga sebesar empat juta.
Dalam kurun waktu tiga bulan yaitu bulan
Oktober sampai Desember pembelian TOP
Coffee khususnya TOP Coffee White akan
mendapatkan potongan harga sebesar 4%.
Hadiah
Hadiah merupakan pemberian barang
yang diberikan secara gratis kepada calon
pembeli (konsumen). Hadiah bisa diberikan
berupa barang dengan harga miring atau bisa
juga diberikan dengan gratis kepada
konsumen. Wings Food dalam memasarkan
produk TOP Coffee di area Kediri, untuk
dapat menarik minat konsumen untuk
melakukan pembelian juga menggunakan
program hadiah berupa gelas. hadiah yang
diberikan oleh Wings Food dalam
memasarkan produk TOP Coffee di area
Kediri berhasil menarik minat pembeli.
Mereka tertarik untuk membeli produk TOP
Coffee karena dari harganya yang murah
dan mendapatkan hadiah berupa gelas.
7.
Barang Promosi
Untuk menarik minat konsumen dalam
pembelian produk TOP Coffee dengan
segera, Wings Food bekerja sama dengan
pedagang dalam kategori cash, R1 maupun
R2 dengan menggunakan program barang
promosi. Barang promosi merupakan
pemberian pernak pernik berupa kaos, mug
dan payung yang telah dikemas dalam satu
paket. Untuk pembelian dengan harga
Rp.32.500,- konsumen akan mendapatkan
payung kemudian untuk paket pembelian
sebesar Rp.30.000,- mendapatkan kaos, dan
untuk paket pembelian sebesar Rp.15.000,mendapatkan mug. Untuk pemberian barang
promosi ini, Wings Food bekerja sama
dengan pedagang dalam kategori Cash, R1
dan R2.
9. Sales Promotion Girl
Untuk memasarkan produk TOP Coffee
di daerah pelosok di area Kediri yang tidak
terjangkau oleh sales Taking Order,
perusahaan menggunakan Sales Promotion
Girl sebagai SDMnya. Dalam satu hari SPG
tersebut mempunyai target penjualan
minimal sebesar Rp. 1.000.000,-. Selain
menjual produk TOP Coffee ke warung warung yang berada di desa - desa, pada saat
awal munculnya produk TOP Coffee,
seorang
SPG
di
tugaskan
untuk
memperkenalkan produk TOP Coffee
kepada konsumen langsung yang datang ke
toko agen maupun pedagang selama satu
minggu. Selain itu apabila kondisi pasar
sedang sepi, seorang SPG juga ditugaskan
lagi ke agen maupun pedagang untuk
membantu penjualan produk TOP Coffee.
Setiap pembelian TOP Coffee all varian
dengan pembelian minimal 2 renteng akan
mendapatkan satu lot untuk diundi dengan
hadiah berupa payung, kaos, gelas dan juga
produk minuman dari Wings Food seperti
Ale Ale dan Teh Rio secara langsung.
10. Sales Motorik
Untuk memasarkan produk TOP Coffee
di warung warung kecil ataupun di kios
yang tidak dijangkau oleh Mobil SPG,
Wings food menggunakan sales motorik.
Sales Motorik adalah sales yang membawa
motor dengan menggunakan box kecil
dibagian belakang, mereka mempunyai
target penjualan dalam satu hari sebesar Rp.
650.000,-. Tujuannya yaitu agar penjualan
produk TOP Coffee dapat merata denagan
harapan dapat meningkatkan penjualan
produk dan agar dikenal oleh masyarakat
terutama masyarakat kalangan bawah.
3. PENUTUP
A.KESIMPULAN
Implementasi strategi promosi penjualan
yang dilakukan Wings Food di area Kediri
didasarkan pada 4 kategori yaitu cash, R1,
R2, dan Whoseller. Pengkatagorian tersebut
didasarkan pada cara pembayaran. Selain itu
dalam penentuan strategi juga disesuaikan
dengan keadaan wilayah. Implementasi
strategi promosi penjualan Top Coffee di
area Kediri menggunakan pull strategy
dengan alat Display, Hadiah, dan Barang
promosi. Kemudian menggunakan push
strategy dengan alat Kontes pajang produk,
Diskon, Gosok gosok Hologram
Berhadiah dan Sales Motorik. Selanjutanya
4.DAFTAR PUSTAKA
Buku
Bonvee, Courtland L, Michael J. Hauston, &
John V. Thill. (1995). Marketing. McGrow.
Hill. Alih Bahasa. Damos Sihombing.
Prinsip-prinsip Pemasaran jilid 2. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Belch, George.E. (1995). Advertising and
Promotion. New York: Mc Graw, Hill
Craven, D. W. (2003).Strategic Marketing.
Mc Graw: Hill. USA
Hasan,
A.
(2008).
Marketing.
Cet.1.Yogyakarta: Media Presindo.
Hasan. A. (2009) Marketing. Yogyakarta:
Media Presindo.
Hurriyati, R. (2005). Marketing Mix dan
Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta
Catur, I. (2001). Sales Promotion. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama,
Jefkins, F. (1997). Periklanan. Alih Bahasa.
Haris Munandar. Cet. 2. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. & Amstrong, G. (1997). Dasardasar Pemasaran, Jilid 1. Alih bahasa: Bob
Sabran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran di
Indonesia,
Analisis,
Perencanaan,
Implementasi, dan Pengendalian. Alih
bahasa: Ancella Anitawati Hermawan.
Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, P. & Amstrong, G. (2001).
Principles of Marketing 8th Edition,
diterjemahkan oleh Bambang Sarwaji.
Lee Monle & Carla, J. (2005). Prinsipprinsip pokok periklanan dalam perspektif
global. Jakarta: Prenada.
http://old.indonesiafinancetoday.com
diakses pada 20 oktober 2013 02:18 GMT
http://pphp.deptan.go.id/disp_informasi/1/1/
0/1397/peluang_besar_industri_kopi_indone
sia.html diakses pada 23 oktober 2013 23:06
GMT
Sugiyono.
Kualitatif,
Alfabeta
Penelitian
Bandung:
http://ptsayapamasutama.blogspot.com/2010
/01/pendahuluan-wings-corporationdidirikan.html diakses pada 23 oktober 2013
21:45 GMT
(2008). Metode
kualitatif R&D.
https://www.facebook.com/TOPCoffeeIndo
nesia/info diakses pada 14 april 2014 01:30
GMT
http://mix.co.id/news-trend/berebut-pasarkopi-yang-seksi/ diakses pada 14 april 2014
01:30 GMT
http://bellafnd.blogspot.com/2013_10_01_ar
chive.html diakses pada 14 april 2014 02:30
GMT
http://marthasovianna.blogspot.com/2013/02
/membongkar-top-coffee.html diakses pada
7 agustus 2014 21:58 GMT
http://swa.co.id/businessstrategy/marketing/enam-jurus-wings-foodmembesut-top-coffee diakses pada 8 juli
2014 21:58 GMT
http://kofiehaus.blogspot.com/2012/07/sengi
tnya-persaingan-kopi-instant.html
diakses pada 7 juli 2014 23:28 GMT
Jurnal
Natalia Soesatyo, Leonid Julivan Rumambi.
(2013). Analisa Credibility Endoser Mdel:
Sikap Audience Terhadap Iklan dan Merek
Serta Pengaruhnya Pada Minat Beli TOP
Coffee. Manajemen Pemasaran. 1 (2) 1-12.
Karnia, N. T. (2011). Promosi Penjualan di
Alfa Mart Sebagai Pemasaran yang
Memperngaruhi
Keputusan
Pembelian
Konsumen. Wirausaha. 1693 234X 6 (1)
10 8