STRATEGI KORPORASI
KELOMPOK 3
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Dua strategi dasar pertumbuhan adalah konsentrasi pada satu industri dan diversifikasi ke
dalam industri lain.
2.4 Konsentrasi
Apabila lini produk perusahaan saat ini memiliki potensi tumbuh yang nyata,
konsentrasi sumber daya pada lini produk tersebut sebagai strategi untuk tumbuh dapat
diterima.Dua dasar strategi konsentrasi adalah pertumbuhan vertikal dan pertumbuhan
horizontal.Perusahaan yang sedang tumbuh dalam suatu industri yang sedang berkembang
cenderung memilih strategi tersebut sebelum mereka melakukan diversifikasi.
Pertumbuhan Vertikal Pertumbuhan vertikal dapat dicapai dengan mengambil alih
fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok atau oleh distributor. Perusahaan, sebagai
akibatnya, tumbuh dengan menyediakan sendiri pemasok dan atau distributor untuk produk
atau jasa mereka. Pertumbuhan ini dapat dicapai baik dengan pengembangan internal melalui
ekspansi operasi yang sedang berlangsung atau dengan pengembangan eksternal melalui
akuisisi.
Pertumbuhan vertikal menghasilkan integrasi vertikal – tingkatan perusahaan dalam
beroperasi secara vertikal pada berbagai lokasi dalam suatu rantai nilai industri mulai dari
mengolah bahan mentah sampai pemanufakturan dan pengeceran produk. Secara spesifik,
mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok (integrasi ke belakang), atau
mengambil alih fungsi distributor (integrasi ke depan).
Pertumbuhan vertikal merupakan suatu strategi yang logis bagi perusahaan atau unit
bisnis yang memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang atraktif – khususnya
apabila perkembangan teknologi dapat diramalkan dan pasar mengalami perkembangan.
Untuk menjaga dan bahkan untuk meningkatkan posisi kompetitifnya perusahaan dapat
melakukan integrasi ke belakang guna meminimalkan biaya akuisisi sumber daya dan operasi
yang tidak efisien sedangkan melalui integrasi ke depan, perusahaan dapat lebih
mengendalikan distribusi produk. Perusahaan, sebagai akibatnya, menambah kompetensinya
untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang lebih besar.
Meskipun integrasi ke belakang seringkali lebih menguntungkan daripada integrasi ke
depan, tetapi integrasi semacam itu dapat mengurangi fleksibilitas strategi perusahaan.
Mahalnya aset menjadi penghalang keluar apabila perusahaan ingin meninggalkan industri
tersebut. Sebagai contoh, ketika terjadi kemorosotan Pelayanan, dalam Perusahaan Tom-tom.
Ekonomi biaya transaksi menyatakan bahwa integrasi vertikal lebih efisien daripada
menggontrakkan produk dan jasa saat biaya-biaya transaksi untuk membeli barang di pasar
terbuka terlalu mahal. Namun demikian, apabila perusahaan yang terlalu besar dan birokratis,
biaya pengelolaan transaksi internal dapat menjadi lebih besar daripada membeli barang yang
dibutuhkan dari luar, oleh karena itu membenarkan tindakan outsourcing daripada integrasi.
Jika perusahaan tidak ingin mengalami kerugian dari integrasi vertikal maka ia dapat
memilih baik strategi integrasi yang lebih sempit atau integrasi quasi. Dengan integrasi lebih
sempit (taper integrasi), perusahaan memproduksi sebagian keperluannya dan membeli
sisanya dari pemasok luar. Berkenaan dengan distributor, ia dapat menjual sebagian
produknya kepada toko yang dimiliki perusahaan dan sisanya melalui para pedagang
perantara. Dalam integrasi-quasi, perusahaan tidak perlu membentuk pemasok utamanya,
akan tetapi melakukan pembelian sebagian kepemilikan pemasok luar yang sebagiannya
dibawah pengawasan perusahaan. Sebagai contoh, dengan membeli 20% saham biasa In
Fokus Systems, Motorola menjamin aksesnya kepada teknologi revolusioner In Fokus
Systems dan memungkinkan Motorola membangun join ventura bersama In Fokus untuk
membuat tampilan video datar. Contoh lain dari integrasi-quasi ke depan adalah berupa
perusahaan farmasi besar memperoleh sebagian kepemilikan dalam suatu rantai toko obat-
obatan untuk menjamin bahwa obat-obat mereka mempunyai akses ke saluran distribusi.
Dengan membeli sebahagian kepemilikan pemasok utama atau distibutor biasanya
perusahaan mendapatkan kedudukan dalam dewan direksi perusahaan lain, menjadi jaminan
baik informasi mapun pengendalian atas perusahaan yang dimiliki tersebut. Perusahaan yang
tidak ingin melakukan investasi pada pemasok dan distributor, tetapi masih ingin
mendapatkan akses yang diperlukan dari pemasok dan saluran distribusi.Dalam kasus
semacam ini, perusahaan dapat menggunakan perjanjian kontrak.Kontrak jangka panjang
adalah perjanjian antar dua perusahaan yang terpisah untuk saling menyediakan barang dan
jasa dalam jangka waktu yang ditentukan. Keadaan ini tidak dapat dianggap sebagai integrasi
vertikal kecuali kontrak yang dibuat menetapkan bahwa pemasok dan distributor tidak boleh
memiliki hubungan yang sama dengan perusahaan pesaing. Dalam kasus ini, pemasok dan
distibutor adalah berupa suatu perusahaan yang dicaplok meskipun sebenarnya masih
independen, sebagian besar bisnis dilakukan dengan perusahaan yang mengontrak mereka
dan secara formal terikat dengan perusahaan lain melalui kontrak jangka panjang.
Dalam kurun tahun 1990-an, terjadi pergerakan menjauh dari strategi integrasi
vertikal menuju ke hubungan-hubungan kontraktual kooperaif dengan pemasok dan bahkan
pesaing.Hubungan ini dapat bervariasi dari outsourcing, yaitu suku cadang dibeli dari
pemasok luar melalui kontrak jangka panjang daripada dibuat sendiri
Pertumbuhan Horizontal Pertumbuhan hoizontal dapat dicapai melalui ekspansi
pemasaran produk perusahaan ke wilayah geografis berbeda dan atau dengan menambah
rentang produk dan jasa yang ditawarkan kepada pasar yang sudah ada. Dalam hal ini,
perusahaan berkembang menyamping di tempat yang sama pada rantai nilai industi. Contoh,
Perusahaan Tom-tom mengikuti strategi pertumbuhan horizontal ketika ia memperluas
Pelayanan Navigasidan membuat peta dilebih 100 negara. Perusahaan dapat tumbuh melalui
perkembangan internal atau melalui perkembangan eksternal melalui akuisisi atau aliansi
strategi dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
Pertumbuhan horizontal menghasilkan integrasi horizontal – tingkatan perusahaan
dalam beroperasi di berbagai wilayah geografis dengan posisi dalam rantai nilai industri yang
sama. Integrasi horizontal dapat bervariasi mulai dari kepemilikan penuh atau kepemilikan
sebagian sampai perjanjian kontrak jangka panjang.Sebagai contoh, KLM, maskapai
penerbangan Belanda, membeli bagian pengontrolan dari Northwest Airlines untuk
mendapatkan akses kepada pasar Amerika dan Asia.KLM tidak dapat membeli saham
Northwest karena peraturan pemerintah AS melarang pihak asing memiliki maskapai
penerbangan domestik (karena alasan keamanan).Banyak maskapai penerbangan yang kecil
terikat kontrak jangka panjang dengan maskapai besar supaya dapat memasarkan rencana
perjalanan yang menyeluruh kepada para penumpang. Sebagai contoh, Mesa Airlines
mengadakan perjanjian lima tahunan dengan United Airlines agar terdaftar pada sistem
reservasi komputer United sebagai United Express di bandara Denver.
3.2 Solusi
Sebaiknya perusahaan tom-tom melakukan upgrade pada layanan navigasi seperti
memudahkan jaringan, dan detail-detail kota atau tempat pinggiran yang bisa terlihat didalam
GPSnya. Perusahaan Tomtom bisa menambahkan vitur-vitur seperti padatnya lalu lintas
tingkat kecelakaan dan lain-lain. Sehingga pengguna GPS bisa mengetahui jalan mana yang
akan di ambil agar tidak kena kemacetan.