Anda di halaman 1dari 59

REVIEW JURNAL

MANAJEMEN
KEUANGAN
Rezky Wahyuni Ma’ruf
202103092
B21 Administrasi Rumah Sakit
KELOMPOK 1
PENGARUH KOMPETENSI
Jurnal 1 SUMBER DAYA MANUSIA DAN
SISTEM INFORMASI KEUANGAN
TERHADAP KUALITAS
PENGELOLAAN
KEUANGAN RUMAH SAKIT DR.
TADJUDDIN CHALID DI
MAKASSAR
RUMUSAN MASALAH & TUJUAN PENELITIAN

Bagaimana menganalisis pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan


sistem informasi keuangan terhadap kualitas pengelolaan keuangan rumah
sakit Dr.tadjudin chalid di makassar

Tujuannya untuk mengetahui analisis pengaruh kompetensi sumberdaya


manusia dan sistem informasi keuangan terhadap kualitas pengelolaan
keuangan rumah sakit Dr.Tadjudin chalid di makassar
HASIL PENELITIAN

1. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas


pengelolaan keuangan rumah sakit Dr.Tadjudin chalid di makassar yang di
dukung oleh indikator pengetahuan, keterampilan dan sikap yang di miliki oleh
karyawan atau pegawai
2. Sistem informasi keuangan berpengaruh terhadap kualitas pengelolaan
keuangan rumah sakit Dr.Tadjudin khalid di makassar yang di dukung dengan
indikator relevan,andal, dapat di bandingkan dan dapat di pahami
KESIMPULAN

Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualiatan


pengelolaan keuangan rumah sakit Dr.Tadjudin Khalid di makassar ini di
dukung oleh indikator pwngetahuan, keterampilan dan sikap diri yang di
miliki oleh karyawan atau pegawai.Salah satu rujukan untuk membangun
arah jalinan kerja sama dengan stakeholder inti. Dan melakukan
pelayanan dengan baik sesuai bidang mereka masing-masing. Dan
memberikan sumbangan pada peningkatan kompetensi dan semangat
kerja karyawan di rumah sakit.
SARAN

Rumah sakit Dr.Tadjuddin chalid di makassar seharusnya rumah sakit


harus memiliki tenaga kesehatan dengan kualitas tenaga Pelanayan yang
memadai serta mempromosikan kepada masyarakat luas tentang
pelayanan kusta secara paripurna dan pelayanan umum.
KELOMPOK 1
Jurnal 2 KINERJA KEUANGAN
RUMAH SAKIT
SYARIAH:PENDEKATAN
MAQASHID SYARIAH
CONCORDANCE (MSC)
RUMUSAN MASALAH & TUJUAN

Bagaimana kinerja keuangan pada rumah Sakit Syariah


Sultan Agung dengan menggunakan pendekatan maqashid
syariah concordance (MSC)

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah membantu


manajemen rumah sakit Sultan Agung mengukur kinerja
dengan Maqashid Syariah Concordance (MSC).
HASIL PENELITIAN

menunjukan porsi biaya dakwah dan sosial (daksos) sangat baik


jika dibandingkan dengan nilai zakat mal, peran komite syariah
sudah sesuai dengan fungsinya, kerjasama rumah sakit Sultan
Agung dengan bank syariah memiliki proporsi lebih kecil
dibandingkan kerja sama dengan bank konvensional,selanjutnya
ZIS dan treatment terhadap pasien tidak mampu belum
terdistribusi secara periodik.
KESIMPULAN
Rumah Sakit Islam Sultan Agung memiliki rasio rata-rata untuk
keadilan anggaran yang menunjukkan porsi biaya dakwah dan sosial
dalam anggaran sangat baik, jika dibandingkan dengan nilai zakat
mal sebasar 2.5%. Perhitungan untuk Rasio Rekomendasi Komite
Syariah tercapai 100%, mengindikasikan peran komite syariah yang
sudah sesuai dengan fungsinya. Sementara Rasio Kerja Sama
dengan Bank Syariah masih kecil proporsinya dibanding dengan
bank konvensional, sehingga perlu didalami kembali beberapa
alasan untuk mempertahankan kerja sama dengan bank
konvensional yang masih ada.
SARAN

untuk Rasio Keadilan Tarif selama 5 tahun terakhir terungkap


masih ada komplain dari dokter yang merasa tidak puas terhadap
tarif rumah sakit. maka Sebaiknya untuk tarif rasio keadilan
masih butuh banyak perbaikandan untuk Rasio treatment untuk
pasien tidak mampu sama halnya dengan penyaluran ZIS, maka
treatment terhadap pasien tidak mampu ini seharusnya terjadwal.
KESIMPULAN MASALAH DARI
KEDUA JURNAL TERSEBUT

pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan sistem


informasi keuangan kinerja keuangan pada rumah Sakit
PEMBIAYAAN PASIEN COVID-19 DAN
DAMPAK KEUANGAN TERHADAP
KELOMPOK 2 RUMAH SAKIT YANG MELAYANI
PASIEN COVID-19 DI INDONESIA
ANALISIS PERIODE MARET 2020 –
JURNAL 1 DESEMBER 2020 COVID-19 PATIENT
PAYMENT FLMPLICATION ON
HOSPITALS SERVING COVID-19
PATIENTS IN INDONESIA ANALYSIS
FOR THE PERIOD MARCH 2020 -
DECEMBER 2020
MASALAH PENELITIAN

Rendahnya kunjungan pasien selama pandemi COVID-19 berakibat turunnya


pendapatan rumah sakit secara drastis. Beban rumah sakit yang menangani
pasien COVID-19 semakin tinggi dengan adanya keterlambatan pembayaran
klaim COVID-19.
Kendala yang ditemui dalam pembayaran klaim antara lain; pembayaran tidak tepat waktu,
tingginya dispute klaim yang disebabkan perbedaan persepsi terhadap regulasi yang berlaku,
dokumen klaim rumah sakit yang tidak lengkap, ketidaksiapan perangkat aplikasi dan jumlah
verifikator dispute dari Kementerian Kesehatan dalam melakukan proses verifikasi ulang.
TUJUAN PENELITIAN

Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan kebijakan


pembiayaan COVID-19 di rumah sakit, kendala
dari pelaksanaan kebijakan, serta dampaknya
pada keuangan rumah sakit di Indonesia.
HASIL PENELITIAN

Regulasi Pembiayaan Pelayanan COVID-19 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun


2016 tentang Pembebasan Biaya Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu, menyatakan
bahwa untuk pembiayaan pasien yang dirawat dengan penyakit infeksi emerging tertentu
dapat diklaim ke Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pelayanan Kesehatan. Khusus
mengenai COVID-19 diatur di dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI (KMK) nomor 238
tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit
Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) yang ditetapkan tanggal 6 April 2020. Keputusan ini sebagai
acuan dalam pembiayaan pelayanan COVID-19, kemudian disempurnakan dengaKeputusan
Menteri Kesehatan nomor HK.01/07/MENKES/446/2020 yang ditetapkan tanggal 22 Juli
2020 dan isinya menyesuaikan dinamika perkembangan pengelolaan pasien COVID.
SARAN
1.Rumah Sakit melakukan perbaikan administrasi klaim, seperti
kelengkapan berkas, kelengkapan resume medis dan
penatalaksanaan yang sesuai dengan pedoman nasional.
2. Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan
meningkatkan sinergi dalam sosialisasi kebijakan teknis klaim
kepada rumah sakit dan semua pihak yang terlibat dalam proses
klaim, agar terjadi persamaan persepsi dan pemahaman mengenai
klaim COVID-19.
3. Kementerian Kesehatan melakukan evaluasi terhadap
implementasi regulasi teknis, menyiapkan pelaksanaan teknis
verifikasi klaim dispute dengan baik.
KESIMPULAN

Regulasi pembiayaan pasien COVID-19 di rumah sakit masih mengalami kendala dalam
pelaksanaannya.
a. Beberapa hal yang belum terakomodir dalam penjelasan antara lain kasus bayi baru lahir
pada ibu dengan status suspek, terkonfirmasi atau probable, tidak ada penjelasan rinci
mengenai penyakit komorbid dan koinsiden.
b. Keterlambatan pembayaran klaim COVID-19 yang sudah sesuai.
c. Tingginya kasus klaim dispute dikarenakan hal yang bersifat administratif, seperti
permasalahan NIK/ identitas pasien, dokumen klaim yang tidak lengkap, resume medis tidak
lengkap.
d. Kendala yang ditemui dalam penyelesaian klaim dispute antara lain; ketidaksiapan aplikasi
dispute dan jumlah verifikator klaim dispute yang terbatas.
PENGARUH PENGADAAN
KELOMPOK 2 BARANG DAN JASA PADA MASA
PANDEMI CORONA VIRUS
JURNAL 2 DISIASE 2019 (COVID-19)
TERHADAP KONDISI KEUNGAN
RUMAH SAKIT DI RSUP Dr.
KARIADI SEMARANG
MASALAH PENELITIAN

Masalah yang timbul dan hampir semua rumah sakit mengalami pada saat ini
adalah kelangkaan barang yang ada di pasar, harga yang cukup tinggi,
kebutuhan yang meningkat untuk pelayanan pasien dan kebutuhan ruangan
isolasi bagi pasien COVID-19. Hal ini telah mengakibatkan pengeluaran rumah
sakit menjadi lebih besar
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah:


1) membandingkan, mendeskripsikan dan melakukan evaluasi terhadap
prosedur PBJ pada masa pandemi COVID-19,
2) mengidentifikasi prinsip – prinsip dan etika PBJ telah diiterapkan pada
prosedur PBJ pada situasi pandemi COVID-19 dan
3) menjelaskan pengaruh pandemi COVID-19 terhadap perubahan rencana
umum PBJ dan kondisi keuangan di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
HASIL PENELITIAN

Pelayanan RSUP Dr. Kariadi Selama Masa Pandemi COVID-19Rumah Sakit


Umum Pusat Dr. Kariadi saat ini Merupakan rumah sakit Tipe A Pendidikan,
dan tela terakreditasi Internasional oleh Joint Commission International tahun
2018 dan Komisi Akreditasi Rumah Sakit tahun 2019. RSUP Dr. Kariadi juga
telah mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.
KESIMPULAN
Penelitian pengaruh pengadaan barang dan jasa pada masa pandemi COVID-19 terhadap kondisi
keuangan di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2020 menemukan hasil sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan metode PBJ yang digunakan pada masa pandemi COVID-19 jika
dibandingkan sebelum masa pandemi.
2. Prinsip – prinsip dan etika PBJ telah diterapkan saat prosedur pengadaan Barang/jasa pada
situasi pandemi COVID-19.
3. Rencana Umum Pengadaan Tahun 2020 RSUP Dr. Kariadi mengalami perubahan sehubungan
dengan kondisi keuangan rumah sakit akibat pandemi COVID-19.
4. Realisasi penerimaan RSUP Dr. Kariadi Tahun 2020 telah melampaui target yang telah
ditetapkan, sehingga dapat dikatakan kondisi keuangan RSUP Dr. Kariadi selama masa Pandemi
COVID-19 dinilai sehat.
SARAN

Dalam kondisi bencana, PBJ dengan metode pengadaan langsung dan


penunjukan langsung lebih disarankan. Hal ini karena kemudahan dalam
pemantauan serta dan dapat diselesaikan tepat waktu. Selain itu, PBJ harus
dilaksanakan secara berkelanjutan untuk menjamin ketersediaan pasokan barang
dan jasa yang dibutuhkan. Hal paling penting adalah prinsip –Prinsip dan etika
PBJ harus dilakukan dengan sungguh – sungguh oleh para pelaku PBJ
KESIMPULAN MASALAH DARI
KEDUA JURNAL TERSEBUT

Rendahnya kunjungan pasien serta kelangkaan barang yang ada di pasar,


harga yang cukup tinggi, kebutuhan yang meningkat untuk pelayanan
pasien dan kebutuhan ruangan isolasi bagi pasien COVID-19.
EFEKTIVITAS
KELOMPOK 3 PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH PADA
JURNAL 1 KANTOR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH
KABUPATEN MAMUJU
MASALAH PENELITIAN

Terkait pengelolaan keuangan daerah pada kantor Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Mamuju Belum efektif mengingat Sumber Daya Manusia dan
pengalaman yang masih kurang. Adapun Mengenai sistem Standar Akuntansi
Pemerintahan belum dapat dilaksanakan secara utuh Sebenarnya bukan hanya
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju tapi hampir semua Instansi yang
lain juga tidak mempunyai tenaga akuntan.
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji lebih dalam sejauh mana Efektivitas
Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Kantor Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Mamuju
HASIL PENELITIAN
Efektifitas pengelolaan Keuangan darah pada Kantor Rumah Sakit Umum Kabupaten Mamuju dapat
tercapai apabila sudah dapat berpedoman kepada Keputusan Menteri RI No. 13 Tahun 2006, dan
menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah Serta dalam pengelolaan keuangan dana yang disediakan
mencukupi selain itu secara administrasi lengkap dimulai dari perencanaan sampai kepengawasan sesulai
prosedur, dan didalam membuat perencanaan berdasarkan kebijakan umum dan skala prioritas dan apa yang
direncanakan tersebut dapat tercapai 99,0%, pelaksanaan / penatausahaan keuangan sesuai dengan apa yang
ada di dalam dokumen pelaksanaan anggaran, dan penyampaian laporan pertanggungjawaban tepat waktu,
serta pengawasan dilakukan setiap bulan dan secara berkala bukan hanya kepada bendahara tetapi semua
pejabat pelaksana teknis kegiatan. Sedangkan efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya pencapaian tujuan
suatu organisasi.
KESIMPULAN
Perencanaan yang penanganannya belum terfokus disebabkan adanya jabatan
rangkap yang seharusnya perencanaan ditangani oleh satu seksi serta
kurangnya pengalaman dan penguasaan tehnik dalam hal perencanaan.
Penatausahaan keuangan telah dilakukan namun belum terlaksana sesuai
standar akuntansi pemerintahan secara utuh disebabkan tidak adanya tenaga
akuntansi, adapun mengenai penanganan barang dan jasa juga belum sesuai
dengan aturan yang berlaku disebabkan kurangnya tenaga yang handal
sehingga hasil yang diharapkan tidak efektif.
SARAN

Pengelolaan keuangan sebaiknya ditangani oleh orang-orang yang berlatar


belakang pendidikan ekonomi dan akuntansi yang handal juga dilengkapi
sarana dan prasarana serta lingkungan yang kondusif sehingga didalam
operasional dapat lebih efektif dan efisien. Jika pemerintah menginginkan
pelayanan yang memuaskan sebaiknya dana ditingkatkan serta sarana dan
prasarana dilengkapi sehingga apa yang ada dalam visi dan misi Rumah
Sakit dapat tercapai
KELOMPOK 3
Jurnal 2 MENGUNGKP PROSES
PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN PADA RUMAH
SAKIT PEMERINTAH ( RSUD
MARDI WALUYO KOTA
BLITAR )
MASALAH
PENELITIAN

Bagaimana proses penyusunan laporan keuangan pada RSUD Mardi


Waluyo dan kendala yang dihadapi Selama proses penyusunan laporan
keuangan.
TUJUAN PENELITIAN
Proses pengelolaan keuangan pada rumah sakit Terdiri dari 3 proses yang meliputi proses Anggaran, proses perbendaharaan,
dan proses Akuntansi. Dalam proses anggaran memiliki 1 program dan 1 kegiatan yang terdiri dari Belanja pegawai, barang
dan jasa, dan modal.Dalam proses anggaran hanya sebatas Menganggarkan dari masing-masing instalasi Atau unit–unit
yang lain dengan mengajukan RKA terlebih dahulu. Jika pengajuan rencana sudah diterima, selanjutnya diterbitkan DPA
untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan. Rincian dari DPA tersebut dijelaskan didalam RBA . Selain itu beberapa akun
yang ada pada LRA seperti Penerimaan dan Pengeluaran serta pada LAK seperti Arus Masuk Kas dan Arus keluar Kas juga
tetap harus disajikan Walaupun tidak ada proses transaksi untuk periode yang sedang berjalan.
Fenomena Dibalik Proses Penyusunan Laporan Keuangan. Ketika kebijakan yang selama ini dijalankan, Ditemui adanya
ketidaksesuaian, maka perlu adanya revisi ulang. Karena pembuatan kebijakan perlu adanya pengkajian dan Pembahasan
lebih mendalam. Dalam praktiknya, selain harus Mengikuti aturan atau kebijakan yang ada, SDM terutama pada bagian
keuangan harus Memiliki sifat kehati-hatian dan ketelitian yang tinggi. SDM sebagai penyusun laporan Keuangan menjadi
yang pertama dalam Pemeriksaan keuangan, SDM bagian Keuangan harus bertanggung jawab atas Semua laporan transaksi
yang dikelolanya,Harus waspada terhadap kesalahan yang Sewaktu-waktu bisa menjadi temuan, karena tidak jarang
pemimpin menyalahkan pegawai Yang bertugas dalam penyusunan laporan Keuangan.
KESIMPULAN
Proses Pengelolaan keuangan pada rumah sakit Terdiri dari 3 proses yang meliputi proses
anggaran, proses perbendaharaan, dan proses Akuntansi. Dalam proses anggaran memiliki
1 program dan 1 kegiatan yang terdiri dari .Sub Bagian Perbendaharaan memiliki
Kegiatan pelaporan dan pertanggungjawaban Kinerja. Penyajian laporan keuangan RSUD
Mardi Waluyo sebagai rumah sakit yang Sudah berstatus BLUD sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 13 tentang Penyajian Laporan
keuangan BLU. Laporan keuangan yang Harus disajikan meliputi Laporan Realisasi
Anggaran , Laporan Perubahan Saldo anggaran Lebih , Neraca, Laporan Operasional ,
Laporan Arus Kas , Laporan Perubahan Ekuitas , Catatan Atas Laporan Keuangan . Di
samping itu disarankan bagi peneliti untuk lebih lanjut Melakukan penelitiannya terkait
implementasi akrual basis pada entitas pemerintahan yang Lain.
SARAN

Diharapkan kepada bagian keuangan RSUD Mardi Waluyo lebih


memperdalam pemahaman terhadap Basis akrual dan diterapkan pada
penyusunan laporan keuangan agar tujuan yang ingin dicapai dapat
terwujud.
KESIMPULAN MASALAH DARI
KEDUA JURNAL TERSEBUT

Terkait pengelolaan keuangan daerah pada kantor Rumah


Sakit serta proses penyusunan laporan keuangan
KELOMPOK 4
Jurnal 1
Managemen Keuangan
Rumah Sakit Sumber Kasih
Di masa Pandemi
RUMUSAN MASALAH & TUJUAN PENELITIAN

Rumusan Masalah :

Bagaimana kebijakan, serta dampak selama masa pandemi pada keuangan ruma sakit
sumber kasih Cirebon karena keterlambtan pembayaran oleh Kemenkes

Tujuan Penelitian :

Untuk menjelaskan kebijakan, serta dampak selama masa pandemi pada keuangan rumah
sakit sumber kasih Cirebon karena keterlambtan pembayaran oleh Kemenkes
HASIL PENELITIAN
Regulasi pembiayaan pasien COVID-19 di rumah sakit mengalami kendala dalam
pelaksanaannya dan sebagian besar seluruh rumah sakit yang melayani pasien COVID-19
mengalami kesulitan keuangan, karena terjadinya penurunan pendapatan dari layanan
rutin dan keterlambatan pembayaran klaim COVID- 19, sehingga dapat berdampak pada
terhentinya operasional rumah sakit dan pelayanan pasien. Namun dalam hal ini manager
keuangan rumah sakit sumber kasih memanfaatkan dana deposito sebagai dana sementara
sampai di terima atas pembayaran klaim pasien covid-19 dari Dirjen Yankes.
Manager keuangan pada RS Sumber Kasih di masa Pandemi lebih memilih menggunaan
dana deposito rumah sakit agar keuangan tetap dalam kondisi sehat dan pelayanan
berjalan baik tanpa terpengaruh oleh keterlambatan pembayaran dari Kemenkes.
SARAN

Rumah sakit perlu menyusun ulang SOP keuangan untuk menanggulangi


masalah ini dan salah satu strategi yang disusun lainya adalah dengan
menjadwal ulang pembayaran pihak ke tiga, menghitung ulang unit
pembiayaan rumah sakit yang menyebabkan peningkatan beban
operasional, serta memperbesar perusahaan dengan cara akuisisi dan
merger dengan perusahaan yang lebih besar sehingga dengan itu
perusahaan akan lebih besar sehingga memudahkan perusahaan untuk
pemperoleh dana/ pembiayaan karena kreditor lebih percaya dengan
perusahaan yang telah mapan dan mempunyai asset yang besar.
ANALISIS EFEKTIVITAS
KELOMPOK 4 PENDAPATAN DAN EFISIENSI
BELANJA GUNA MENGUKUR
JURNAL 2 KINERJA KEUANGAN RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH AHMAD
RIPIN KABUPATEN MUARO
JAMBI PADA MASA PANDEMI
COVID 19
RUMUSAN MASALAH & TUJUAN PENELITIAN
Rumusan Masalah :

Bagaimana menganalisis pengaruh efektivitas pendapatan dan efisiensi belanja Rumah


Sakit Umum Daerah Ahmad Ripin pada masa pandemi Covid 19.

Tujuan Penelitian :

Untuk menganalisis pengaruh efektivitas pendapatan dan efisiensi belanja Rumah Sakit
Umum Daerah Ahmad Ripin pada masa pandemi Covid 19.
HASIL PENELITIAN
Efektivitas pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan
rumah sakit dimana hasil analisis data menunjukkan tingkat efektivitas pendapatan rumah
sakit pada masa covid 19 tergolong cenderung turun dan tidak efektif yaitu rata-rata 75
persen.Sedangkan efisiensi belanja tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan rumah
sakit dan efisiensi belanja rumah sakit tergolong kurang efisien yaitu rata-rata sebesar
93,85 persen.
SARAN

Dalam penyusunan RKA-SKPD harus memperhatikan jenis, objek dan


rincian objek belanja yang akan dibutuhkan dalam suatu kegiatan
sehingga realisasinya dapat mencapai hasil yang diingankan.Rumah Sakit
Ahmad Ripin diharapkan lebih meningkatkan mutu pelayanan serta
menciptakan strategi yang baik untuk mewujudkan realisasi pendapatan
rumah sakit sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
KESIMPULAN MASALAH DARI
KEDUA JURNAL TERSEBUT

kebijakan, serta dampak selama masa pandemi pada


keuangan rumah sakit serta menganalisis pengaruh
efektivitas pendapatan dan efisiensi belanja
PENGARUH KEADAAN
DEMOGRAFI SOSIAL
KELOMPOK 5 EKONOMI TERHADAP
MANAJEMEN KEUANGAN
JURNAL 1 PRIBADI MELALUI
LITERASI KEUANGAN
PEGAWAI BLUD RSUD
BAYUNG LENCIR
RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Apakah ada pengaruh keadaan demografi sosial ekonomi


terhadap manajemen keuangan pribadi melalui literasi
keuangan pegawai BLUD RSUD Bayung lencir?
TUJUAN PENELITIAN
1. untuk mengkaji Pengaruh variabel Kondisi Demografi Sosial
Ekonomi berpengaruh terhadap Literasi Keuangan,
2. Pengaruh variabel Literasi Keuangan berpengaruh terhadap
Manajemen Keuangan Pribadi,
3. mengkaji Pengaruh variabel Kondisi Demografi Sosial
Ekonomi berpengaruh terhadap Manajemen Keuangan Pribadi
dan
4. melihat seberapa pentingnya peranan variabel literasi
keuangan dalam memediasi antara variabel keadaan demografi
sosial ekonomi
terhadap manajemen keuangan pribadi.
HASIL PENELITIAN
Keadaan Demografi Sosial Ekonomi terhadap Manajemen Keuangan Pribadi
memiliki pengaruh yang signifikan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
melalui PLS maka didapatkan hasil bahwa variabelKeadaan Demografi Sosial
Ekonomi berpengaruh Signifikan terhadap Literasi keuangan karena nilai variabel
Keadaan Demografi Sosial Ekonomi > 1,96 dengan demikian H1 diterima. Dari
hasil hipotesis 2, dapat diketahui bahwa Variabel Literasi Keuangan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Manajemen Keuangan Pribadi pada Pegawai
RSUD BLUD Bayung Lencir. Belanja di perlukan pengetahuan, Prilaku dan Sikap
terhadap Keuangan Pribadi agar arus kas yang di terima dan di keluarkan terarah
juga untuk di masa mendatang dengan cara investasi yang tepat berdasarkan
pengetahuan keuangan dalam hal ini beberapa Pegawai RSUD BLUD Bayung
Lencir masih kurang pemehaman mengenai Literasi Keuangan sehingga masih saja
terjerat hutang berjangka demi memenuhi kebutuhan yang bukan konsumtif.
KESIMPULAN

1. Karakteristik sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap Pengetahuan keuangan


(financial knowledge). Tinggi rendahnya pengetahuan keuangan (financial knowledge)
seseorang ditentukan oleh keterkaitan atau interaksi karakteristik sosial ekonomi yang
dimiliki orang tersebut, yaitu interaksi antara karakteristik usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, tempat tinggal, golongan gaji, dan tingkat pendapatan.
2. Karakteristik sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap perilaku keuangan (financial
behavior).
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu, menyatakan bahwa
tingkat kesejahteraan bukan hanya merupakan fungsi dari pendapatan.
Tingkat kesejahteraan tidak hanya ditentukan oleh besar kecilnya
pendapatan, melainkan ditentukan juga oleh bagaimana individu bisa
mengelola keuangan personalnya. Karena hasil penelitian menunjukkan
masih rendahnya tingkat manajemen keuangan personal PNS, Untuk itu
disarankan bagi PNS khususnya dan masyarakat umumnya untuk bisa
mengelola keuangan personalnya dengan baik terutama dalam
pengelolaan kas,pengelolaan kredit, perencanaan untuk menghadapi
masa pensiun, pengelolaan resiko, dan pengelolaan keuangan secara
umum.
ANALISIS KINERJA
KELOMPOK 5 KEUANGAN DAN
PELAYANAN DENGAN
JURNAL 2 KEMANDIRIAN RUMAH
SAKIT DI RSU DR ABDOER
RAHEM SITUBONDO
RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

apakah adanya korelasi antara kinerja keuangan dan pelayanan dengan


kemandirian rumah sakit.
TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui korelasi antara kinerja


keuangan dan pelayanan dengan kemandirian rumah sakit.

2. Menganalisis korelasi antara kinerja


keuangan dan pelayanan dengan kemandirian rumah sakit.
HASIL PENELITIAN
1. Kinerja keuangan berkorelasi dengan cost recovery rate
Pengujian hipotesis pertama yaitu korelasi antara kinerja keuangan terhadap cost recovery rate. Dalam pengujian
hipotesis pertama ini memiliki beberapa pengukuran yang digunakan untuk menggambarkan kinerja keuangan
sesuai dengan Permendagri No 61 Tahun 2007. Hasil pengujian hipotesis pertama dalam menunjukkan bahwa
likuiditas dan rentabilitas
memiliki nilai sig. > 0,05 yang artinya likuiditas dan rentabilitas tidak memiliki korelasi yang bermakna terhadap
cost recovery rate. Sedangkan, solvabilitas menunjukkan adanya korelasi kuat dan signifikan terhadap cost
recovery rate. Solvabilitas menghasilkan korelasi negatif atau berlawanan arah. Dengan kata lain, jika solvabilitas
semakin tinggi, maka cost recovery rate semakin rendah.
2. Kinerja keuangan berkorelasi dengan tingkat kemandirian hasil hipotesis yang sama dengan hipotesis pertama.
Likuiditas dan
rentabilitas tidak memiliki korelasi yang bermakna terhadap tingkat kemandirian. Sedangkan, solvabilitas
menghasilkan
sig. < 0,05 yang menunjukkan adanya korelasi yang bermakna terhadap tingkat kemandirian. Tanda positif
menunjukkan korelasi antara solvabilitas dan tingkat kemandirian searah.
KESIMPULAN & SARAN
Penelitian ini menggunakan metode analisis korelasi pearson apabila data tedistribusi
normal. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan melakukan uji hipotesis
dengan korelasi pearson. Hasil pada kinerja keuangan menunjukkan adanya korelasi kuat
dan signifikan antara solvabilitas terhadap cost recovery rate. Tanda korelasi yang dihasilkan
menunjukkan tanda negatif.

Pada hipotesis kedua kinerja keuangan menunjukkan hasil yang sama dengan hipotesis
pertama yaitu solvabilitas memiliki korelasi kuat dan signifikan terhadap tingkat
kemandirian rumah sakit. Hipotesis ketiga menunjukkan kinerja pelayanan dengan enam
indikator pengukuran tidak memiliki korelasi yang bermakna karena memiliki hasil sig.
Sedangkan, hipotesis keempat kinerja pelayanan menunjukkan hasil korelasi kuat dan
signifikan antara BTO terhadap tingkat kemandirian rumah sakit. Tanda positif menunjukkan
korelasi antara BTO dan tingkat kemandirian yang searah.
KESIMPULAN MASALAH DARI
KEDUA JURNAL TERSEBUT

mutu pelayanan serta kinerja keuangan dan pelayanan


dengan kemandirian rumah sakit.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai