Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI KOTA

Judul Jurnal : Intensifikasi Pemungutan Pajak Hotel Ditinjau dari Potensi Kota Batu untuk Meningkatkan
Pendapatan asli

Daerah Penulis : Wisudawan Krida Laksana Putra Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara,
FISIP, Universitas Airlangga

Publikasi : Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Volume 1, Nomor 1, januari 2013

Reviewer : Atika Sundari

Tanggal Review : 1 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kawasan kota di berbagai wilayah di dunia saat ini tengah mengalami peningkatan yang sangat
pesat. Hal ini terjadi sejak era 1980-an hingga 2010-an (Pawitro, Udjianto: 2013). Pembangunan
kawasan perkotaan harus selaras dan mampu meningkatkan pula aspek ekonomi agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu pembangunan suatu wilayah tidak
dapat terlepas dari aspek ekonomi. Aspek ekonomi suatu wilayah penting untuk dipelajari karena
berkaitan dengan kesejahteraan masyarakatnya dan kelancaran pembangunan di daerah tersebut.
Pemahaman mengenai aspek ekonomi regional baik dalam perspektif teoretis maupun empiris
penting untuk dipahami, terlebih lagi oleh seorang perencana yang bertanggung jawab
merencanakan suatu wilayah dengan pertimbangan banyak hal. Pemahaman tidak hanya berkutat
mengenai issue ekonomi terkini, melainkan beserta alternatif penyelesaian masalahnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka disusunlah critical review ini, dengan harapan penyusun yang
notabene sebagai calon planner mampu mengkritisi dan mengambil lesson learned terhadap studi
kasus permasalahan ekonomi yang dituangkan oleh penulis dalam bentuk jurnal.
1.2 Tujuan Tujuan yang diharapkan dari penyusunan critical review ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui salah satu studi kasus issue terkait ekonomi kota
2. Memahami detail issue terkait ekonomi kota dan mampu melakukan kajian secara kritis
terhadap jurnal terpilih
3. Membandingkan antara penanganan terhadap issue yang direview dengan penanganan issue
sejenis yang berkembang di Indonesia
1.3 Sistematika Penyajian Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi critical review ini maka
sistematika yang digunakan adalah :
1. Bab I Pendahuluan : merupakan bagian awal yang tersusun dari latar belakang melakukan
critical review, tujuan yang diharapkan serta sistematika penyajiannya.
2. Bab II Tinjauan Pustaka : berisi teori maupun peraturan terkait yang mendukung isi critical
review
3. Bab III Review : merupakan rangkuman dari jurnal ekonomi terpilih
4. Bab IV Kritik Terhadap Review : berisi kritik dan masukan oleh penyusun terhadap isi maupun
cara penyajian jurnal ekonomi terpilih
5. Bab V Kesimpulan : merupakan simpulan terhadap bab-bab sebelumnya pada penyususnan
critical review ini
6. Bab VI Lesson Learned : merupakan bagian akhir yang berisi pelajaran yang dapat diambil dari isi
jurnal terkait
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Ekonomi
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani melalui kata oikos dan namos atau oikonomia yang
artinya manajemen urusan rumah-tangga, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan.
(Sastradipoera, 2001: 4). Menurut Albert L.Mayers dalam bukunya Grond lagun van de Modern
Economic mengemukakan bahwa Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan
kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia.
2. Kebijakan Perpajakan
Pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro dalam bukunya Pengantar Singkat Hukum Pajak
adalah sebagai berikut (Soemitro, Rochmat. 2002. Pengantar singkat Hukum Pajak, PT Eresco,
Bandung) pajak adalah peralihan kekuasaan dari sektor swasta ke sektor publik berdasarkan
undang-undang yang dapat dipaksakan dengan hukum, mendapatkan imbalan yang secara langsung
dapat ditunjukkan, yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum dan yang digunakan
sebagai alat pendorong, penghambat atau pencegah untuk mencapai tujuan yang ada di luar bidang
keuangan negara. Kebijakan perpajakan sebagai pelaksanaan pemungutan pajak berdasarkan
undangundang perpajakan guna membantu atau mewujudkan pelaksanaan kebijaksanaan
pemerintah dalam mengendalikan atau menanggulangi keadaan masyarakat dan negara
(Tampubolon, 1990:13).
3. Kebijakan Penerimaan Daerah Pelaksanaan undang-undang baru No. 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan daerah
mempunyai misi utama yaitu penyelenggaraan desentralisasi fiskal, yang diharapkan akan
menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu : pertama, mendorong peningkatan partisipasi, prakasa, dan
kreativitas masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil-hasil
pembangunan di seluruh daerah, memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran
peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintahan yang lebih rendah (Mardiasmo, 2002.
Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi Offset. Hal 214) 2.4 Intensifikasi
Pajak Daerah Pengertian intensifikasi pajak menurut Surat Edaran Direktur Jendral Pajak tentang
Pelaksanaan Ekstensifikasi Pajak dan Intensifikasi Pajak adalah sebagai berikut: Intensifikasi Pajak
adalah kegiatan optimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadap objek serta subjek yang telah
tercatat atau terdaftar dalam administrasi DJP, dan dari hasil pelaksanaan ekstensifikasi Wajib
Pajak. Proses pemungutan pajak selama ini dinilai cenderung kurang optimal. Oleh karena itu
intensifikasi pajak daerah penting untuk dilakukan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) tanpa harus melakukan perluasan sumber atau obyek pendapatan baru yang memerlukan
studi, proses dan waktu yang panjang. Intensifikasi tersebut dapat diterapkan terhadap subyek
maupun obyek pendapatan. | 5 CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI KOTA BAB III REVIEW Pajak
memiliki arti penting bagi daerah karena berperan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
PAD merupakan modal besar pemerintah daerah sebagai dana pembangunan dan untuk memenuhi
belanja daerah. Salah satu jenis pajak yang memberikan kontribusi yang cukup besar tehadap PAD
adalah pajak sektor hotel. Sektor pajak tersebut menjadi kontributor utama bagi PAD terutama
untuk Kota Batu, mengingat cukup banyaknya objek wisata di Kota Batu. Hotel dan obyek wisata
memiliki keterkaitan satu sama lain sebagai daya tarik bagi para wisatawan. Dalam meneliti
pembuatan jurnal, peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik
penentuan informan dengan cara purposive yang dilanjutkan dengan teknik snowball. Agar tidak
mengalami penurunan pendapatan, Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu berupaya meningkatkan
pendapatan daerah dengan cara intensifikasi pajak hotel. Intensifikasi tersebut dilakukan dengan
mengadakan pembinaan kepada pihak hotel tentang ketepatan waktu, dan sistem bonbill,
membentuk panitia komite pengawasan pajak yang bertujuan agar pihak hotel mampu membayar
pajak sesuai peraturan daerah, serta menjalin hubungan yang baik dengan pihak hotel dan
perbaikan kualitas pelayanan Dispenda. Secara umum, optimalisasi intensifikasi pajak hotel oleh
Pemerintah Daerah dapat dilakukan dengan a. Memperluas basis penerimaan pajak daerah dengan
identifikasi jumlah pembayar pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian dan
menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan b. Memperkuat proses pemungutan
pajak dengan peningkatan SDM c. Meningkatkan pengawasan pajak d. Meningkatkan efisiensi
administrasi dan menekan biaya pemungutan dengan penyederhanaan administrasi pajak. Namun
dalam pelaksanaan upaya intensifikasi pajak hotel di Kota Batu, Dinas Pendapatah Daerah menemui
berbagai hambatan, antara lain : a. Relatif rendahnya basis pajak hotel Kota Batu b. Peran pajak
hotel tergolong kecil dalam total PAD, sebagian besar dana daerah masih berasal dari pusat c.
Kemampuan administrasi pemungutan pajak hotel masih rendah d. Kemampuan pengawasan
keuangan pajak hotel yang lemah | 6 CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI KOTA BAB IV KRITIK
TERHADAP JURNAL Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari penulisan jurnal telah tercapai, yaitu
mendeskripsikan upaya intensifikasi pemungutan pajak hotel ditinjau dari potensi Kota Batu untuk
meningkatkan pendapatan asli daerah. Penulisan judul telah sesuai dan mampu menggambarkan isi
jurnal secara keseluruhan. Selain itu kualifikasi penulis sebagai mahasiswa program studi
administrasi negara FISIP, Universitas Airlangga cukup menunjang topik yang dibahas dalam
penelitian. Ditinjau dari gaya bahasanya, jurnal ilmiah tersebut disampaikan dengan gaya penulisan
bahasa Indonesia yang baku dan mudah dipahami. Namun abstrak justru hanya disajikan dalam satu
bahasa saja yaitu bahasa inggris, akan lebih baik lagi jika abstrak disajikan dalam dua bahasa, yaitu
bahasa indonesia dan bahasa inggris. Selain itu pembahasan di dalam jurnal masih menggunakan
beberapa istilah asing tanpa penjelasan, sehingga akan sulit dipahami oleh pembaca yang awam.
Dilihat dari substansi isinya jurnal tersebut kurang mengeksplore solusi yang telah ada secara
mendalam. Peneliti tidak membahas seberapa efektif upaya intensifikasi pamungutan pajak hotel
yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Batu, melainkan hanya menjelaskan upaya apa yang
diambil oleh pemerintah daerah saja. Menurut Silvani (dalam Gunadi 2001:79) administrasi pajak
dikatakan efektif bila mampu mengatasi masalahmasalah: 1) Wajib Pajak yang tidak terdaftar
(unregistered taxpayers). 2) Wajib Pajak yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT). 3)
Penyelundup pajak (tax evaders) 4) Penunggak pajak (delinquent tax pavers). Berdasarkan sumber
lain, yaitu jurnal yang ditulis oleh Armida Fentika mahasiswa program pascasarjana Magister
Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Semarang dengan judul Intensifikasi Pajak
Hotel Melalui Pengembangan Pariwisata Di Kota Tanjungpinang, upaya intensifikasi pemungutan
pajak dapat pula dilakukan dengan upaya mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial dan
jumlah pembayar pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian dan menghitung
kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan. | 7 CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI KOTA BAB
V KESIMPULAN Untuk menghadapi berbagai permasalahan terkait pemungutan pajak, Kota Batu
telah menentukan langkah dengan Intensifikasi pemungutan pajak. Intensifikasi tersebut dilakukan
dengan mengadakan pembinaan kepada pihak hotel tentang ketepatan waktu, dan sistem bonbill,
membentuk panitia komite pengawasan pajak yang bertujuan agar pihak hotel mampu membayar
pajak sesuai peraturan daerah, serta menjalin hubungan yang baik dengan pihak hotel dan
perbaikan kualitas pelayanan Dispenda. Namun dalam melaksanakan intensifikasi tersebut,
pemerintah Kota Batu mengalami berbagai macam kendala, yaitu : a. Relatif rendahnya basis pajak
hotel Kota Batu b. Peran pajak hotel tergolong kecil dalam total PAD, sebagian besar dana daerah
masih berasal dari pusat c. Kemampuan administrasi pemungutan pajak hotel masih rendah
Kemampuan pengawasan keuangan pajak hotel yang lemah BAB VI LESSON LEARNED Salah satu
sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah melalui pajak. Pajak daerah terdiri dari 16 jenis, yaitu
5 jenis pajak provinsi dan 11 jenis pajak kabupaten/kota. Pajak terbagi atas beberapa sektor, salah
satunya adalah sektor hotel. PAD merupakan modal besar bagi pemerintah daerah sebagai dana
pembangunan dan untuk memenuhi belanja daerah. Untuk mengoptimalkan pemungutan terhadap
pajak dapat dilakukan dengan ekstensifikasi maupun intensifikasi pajak. Ekstensifikasi adalah upaya
penambahan jumlah Wajib Pajak. Sedangkan intensifikasi pajak berupa peningkatan kinerja dari
sumbersumber yang telah ada atau sudah berjalan. Administrasi pajak dikatakan efektif bila mampu
mengatasi masalah-masalah berikut: 1) Wajib Pajak yang tidak terdaftar (unregistered taxpayers). 2)
Wajib Pajak yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT). 3) Penyelundup pajak (tax
evaders) 4) Penunggak pajak (delinquent tax pavers).

Anda mungkin juga menyukai