Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN ADMINISTRASI PASIEN

RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT PADMALALITA MUNTILAN


DENGAN METODE PERT DAN CPM

Disusun oleh :

1. Ahmad Saputra (19.3169.01)


2. Ludviana Dwi S (19.3169.01.)
3. Nurul Hidayah R (19.3169.01.)
4. Puspa Dewi N (19.3169.01.0014)

STIKES MUHAMMADIYAH BOJONEGORO

Jl. Ahmad Yani No. 14 Bojonegoro

Email : stikesmuhbjn@gmail.com

Telp : (0353) 5254439/ 081 252 391 126

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “ANALISIS SISTEM
ANTRIAN PELAYANAN ADMINISTRASI PASIEN RAWAT JALAN PADA
RUMAH SAKIT PADMALALITA MUNTILAN DENGAN METODE PERT
DAN CPM” tepat pada waktunya.

Analisis ini di susun sebagai tugas mata kuliah Dasar Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Kami berusaha menyusun analisis ini dengan segala kemampuan, namun
kami menyadari bahwa analisis ini masih banyak memiliki kekurangan, baik dari
segi penulisan maupun segi penyusunan, oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati untuk perbaikan tugas
analisis selanjutnya.

Semoga analisis ini bisa memberikan informasi mengenai


Penerapan metode PERT dan CPM dalam Pelaksanaan Sistem
Antrian Pelayanan Administrasi Pasien Rawat Jalan pada Rumah
Sakit Padmalalita Muntilan, serta bermanfaat bagi para pembacanya
atas perhatian dan kesempatan yang di berikan untuk membuat
tugas analisis ini kami ucapkan terima kasih.

Bojonegoro, Desember 2021

Penulis
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan pembangunan yang ada disegala bidang saat


ini berlangsung dengan cepat. Suatu perusahaan dibidang jasa maupun
manufaktur harus mampu memberikan pelayanan yang cepat dan terbaik
sesuai dengan keinginan pelanggan untuk memenuhi kebutuhannya. Jasa
merupakan sektor ekonomi terbesar yang berkembang secara cepat dalam
masyarakat maju (Heizer, 2005).
Di Indonesia pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi diikuti dengan
pertumbuhan sektor jasa, salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa
adalah pelayanan Rumah Sakit. Jenis layanan kesehatan sangat sulit untuk
ditentukan trafiknya, karena tidak diketahui kapan orang sakit atau
membutuhkan layanan kesehatan.Hal ini tentu sangat mempengaruhi lamanya
antrian pada pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dengan variasi kedatangan
pasien pada layanan, tentu akan mempengaruhi kinerja dan efisiensi dari
petugas medis atau tenaga kerja yang ada, dan berpengaruh terhadap kepuasan
dan kenyamanan pasien (Suryadhi, 2009).
Semakin banyaknya rumah sakit dan penawaran jasa kesehatan maka
masyarakatakan semakin selektif dalam menentukan tempat untuk berobat,
sehingga untuk dapat memenangkan kompetisi pihak rumah sakit hendaknya
memperbaiki sistem pelayanan yang ada. Pentingnya pengoptimalan
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, dapat dilakukan salah satunya
dengan mengetahui sistem antrian yang tepat digunakan pada pelayanan
kesehatan Pelayanaan yang diberikan Rumah Sakit kepada masyarakat
meliputi jumlah tenaga medis, waktu pelayanan terhadap pasien.
Pasien yang akan memasuki antrian harus melalui beberapa tahap. Tahap
pertama pasien menuju loket untuk memperoleh nomer antrian, setelah itu
pasien akan dipanggil sesuai nomor urut untuk dilayani..Hal ini sangat
berpengaruh bagi pasien yang sebelumnya sudah mengantri karena harus rela
menunggu lebih lama lagi untuk mendapatkan pelayanan. Saat memberikan
pelayanan kepada pasien, fenomena mengantri tidak dapat dihindari lagi dan
sering dijumpai dan menjadi masalah yang harus segera ditemukan jalan
keluarnya. Panjang dan lamanya antrian membuat pasien merasa tidak
nyaman, karena menganggap waktu mereka terbuang percuma saat mereka
mengantri sebelum dilayani.
Antrian merupakan kegiatan menunggu giliran untuk dilayani karena
kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan yang tidak seimbang. Adanya
perbedaan antara jumlah permintaan terhadap fasilitas pelayanan dan
kemampuan fasilitas untuk melayani menimbulkan dua konsekuensi logis,
yaitu timbulnya antrian dan timbulnya pengangguran kapasitas (Siswanto,
2007).
Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengatasi hal ini, diantaranya
metode network planning. Metode network planning merupakan salah satu
tehnik yang dapat digunakan manajer untuk membantu memutuskan berbagai
masalah, khususnya perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek.
Berbagai macam analisis jaringan kerja yang sangat luas pemakaiannya
adalah metode jalur kritis (CPM - Critical Path Method) dan metode tehnik
evaluasi dan review proyek (PERT - Program evaluation and review
technique) Berikut adalah Data terbaru Sistem Antrian Pelayanan
Administrasi Pasien Rawat Jalan pada RS Padmalalita Muntilan :
1. Data Kedatangan Pasien RS Padmalalita Muntilan

Hari Kedatangan Pasien (Orang)


Senin 53
Selasa 33
Rabu 24
Kamis 28
Jum’at 12
Sabtu 27
TOTAL 177

2. Data Rata-Rata Tingkat Kedatangan Pasien


Periode Waktu
Kedatangan Pasien (Orang)
(Jam)
08.00 – 09.00 5
09.00 – 10.00 11
10.00 – 11.00 11
11.00 – 12.00 3

3. Data Rata-Rata Tingkat Pelayanan Pasien

Periode Waktu Rata-rata Waktu Pelayanan Per Tingkat


(Jam) Orang Pelayanan
08.00 - 09.00
09.00-10.00
5 Menit 20 Orang
10.00 – 11.00
11.00 – 12.00

Dari data diatas, terdapat tiga (3) data Pelayanan Antrian Rawat Jalan di
RS Padmalalita Muntilan akan dianalisa menggunakan metode CPM (Critical
Path Method), dan Pelayanan Antrian Rawat Jalan yang sedang telah
dilaksanakan akan dianalisa menggunakan metode PERT (Program evaluation
and review technique).

1.2 Rumusan Masalah


Sehubungan dengan latar belakang dan penjelasan yang telah diuraikan
sebelumnya, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode PERT (Program evaluation and review
technique) dalam Pelayanan Antrian Rawat jalan di RS Padmalita
Muntilan.
2. Bagaimana penerapan Metode CPM (Critical Path Method) dalam
Pelayanan Antrian Rawat jalan di RS Padmalita Muntilan.
3. Bagaimana analisis penerapan metode PERT dan CPM dalam Pelayanan
Antrian Rawat jalan di RS Padmalita Muntilan.
1.2
1.3 Tujuan
Dalam suatu makalah ada tujuan yang ingin dicapai sesuai latar belakang dan
rumusan masalah yang telah diuraikan, maka makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui penerapan metode PERT (Program evaluation and review
technique) dalam Pelayanan Antrian Rawat jalan di RS Padmalita
Muntilan.
2. Mengetahui penerapan Metode CPM (Critical Path Method) dalam
Pelayanan Antrian Rawat jalan di RS Padmalita Muntilan.
3. Mengetahui analisis penerapan metode PERT dan CPM dalam Pelayanan
Antrian Rawat jalan di RS Padmalita Muntilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI ANTRIAN

Teori antrian adalah bagian utama dari pengetahuan tentang antrian. Teori
antrian adalah bidang ilmu yang melakukan penelitian untuk mengidentifikasi
dan mengukur penyebab-penyebab serta konsekuensi-konsekuensi dari
kegiatan mengantri. Menurut Heizer dan Render (2005) antrian adalah orang-
orang atau barang dalam sebuah barisan yang sedang menunggu untuk
dilayani.

Menurut Indriyani (2010) teori antrian merupakan sebuah bagian penting


operasi dan juga alat yang sangat berharga bagi manager operasi. Antrian
timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan
pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak
bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Menurut
Stevenson dalam Indriyani (2010) teori antrian adalah pendekatan
matematika untuk analisis garis tunggu. Sedangkan menurut Bronson dalam
Fajar, (2012), proses antrian (queueing process) adalah suatu proses yang
berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas
pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua
pelayannya sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut.

2.2 TUJUAN TEORI ANTRIAN

Tujuan dasar model-model antrian adalah untuk meminimumkan total


biaya, yaitu biaya langsung penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak
langsung yang timbul karena para individu harus menunggu untuk dilayani.
Bila suatu sistem mempunyai fasilitas pelayanan lebih dari jumlah optimal,
ini berarti membutuhkan investasi modal yang berlebihan, tetapi bila
jumlahnya kurang dari optimal maka hasilnya adalah tertundanya pelayanan.
Model antrian merupakan peralatan penting untuk sistem pengelolaan yang
menguntungkan dengan menghilangkan antrian. Menurut Siswanto (2007)
teori antrian bertujuan untuk meminimumkan sekaligus dua jenis biaya yaitu
biaya langsung untuk menyediakan pelayanan dan biaya individu yang
menunggu untuk memperoleh layanan.

2.3 PERT

Menurut Schroeder dalam buku Manajemen Proyek karya Hamdan


Dimyati dan Kadar Nurjaman (2014:324), yaitu : “Metode PERT (Program
evaluation and review technique) adalah metode penjadwalan proyek yang
berdasarkan jaringan yang memerlukan tiga dugaan waktu untuk setiap
kegiatan. Dengan menggunakan tiga dugaan waktu ini, peluang penyelesaian
proyek pada tanggal yang ditetapkan dapat dihitung, bersama dengan waktu
mulai dan akhir standar untuk flap kegiatan atau kejadian.

Maksud tiga dugaan waktu tersebut adalah :

1. Waktu optimis (a)


Waktu kegiatan jika semuanya berjalan dengan baik tanpa hambatan-
hambatan atau penundaan-penundaan, atau juga dapat diartikan
waktu minimum dari suatu kegiatan di mana segala sesuatu akan berjalan
dengan baik, sangat kecil kemungkinan kegiatan selesai
sebelum waktu ini.
2. Waktu paling mungkin (m)
Waktu kegiatan yang akan terjadi jika suatu kegiatan dilaksanakan dalam
kondisi normal, dengan penundaan-penundaan tertentu yang dapat
diterima.
3. Waktu pesimis (b)
Waktu kegiatan jika terjadi hambatan atau penundaan lebih semestinya
atau dapat diartikan juga suatu perkiraan waktu yang lain yang mempunyai
kemungkinan sangat kecil untuk dapat direalisasikan.
2.4 CPM

Menurut Schroeder dalam buku Manajemen Proyek karya Hamdan


Dimyati dan Kadar Nurjaman (2014:338), yaitu: “Critical Path Method
(CPM)” adalah metode berdasarkan jaringan yang menggunakan
keseimbangan waktu-biaya linear. Setiap kegiatan dapat diselesaikan lebih
cepat dari waktu normalnya dengan cara memintas kegiatan untuk sejumlah
biaya tertentu. Dengan demikian, jika waktu penyelesaian proyek tidak
memuaskan, beberapa kegiatan tertentu dapat dipintas untuk dapat
menyelesaikan proyek dengan waktu yang lebih sedikit”.

Dalam operasionalnya CPM (Critical Path Method) adalah suatu metode


dengan menggunakan diagram anak panah untuk menentukan lintasan kritis
sehingga disebut juga metode lintasan kritis. CPM menggunakan satu angka
estimasi durasi kegiatan yang tertentu.
BAB III

PEMBAHASAN

Untuk mendapatkan waktu yang efektif dalam Pelayanan Antrian Rawat


Jalan di Rumah Sakit Padmalita Muntilan maka dilakukan pengujian waktu
pelaksanaan dengan metode PERT dan CPM. dalam buku Manajemen Proyek
karya Hamdan Dimyati dan Kadar Nurjaman (2014:324), PERT
menggunakan 3 dugaan waktu yaitu Waktu Optimis, Waktu paling mungkin,
dan Pesimis. Sedangkan CPM menggunakan satu angka estimasi durasi
kegiatan yang tertentu. Metode PERT dan CPM, Keduanya dipergunakan
untuk menganalisa dan menguji Sistem Antrian Rawat Jalan di Rumah Sakit
agar penyelesaian tersebut dapat mencapai waktu yang paling efisien.

3.1 Penerapan Metode PERT (Program evaluation and review technique)

Dari uraian ini akan dibahas analisa metode PERT untuk mencapai
efektivitas waktu Pelayanan Antrian di Rumah Sakit Padmalita Muntilan.
Adapun data yang diperoleh dari Rumah Sakit Padmalita Muntilan adalah
sebagai berikut :

Tabel 1. Data Kedatangan Pasien, Waktu Optimis (a), Waktu Paling


Mungkin (m), dan Waktu Psimis (b).

Waktu
No Aktivitas
To (a) Tm (m) Tp (b)
Waktu Keseluruhan 57 60 70
1. 08.00 - 09.00 22 24 26
2. 09.00 – 10.00 16 17 17
3. 10.00 – 11.00 11 13 15
4. 11.00 – 12.00 8 6 12

Setelah data waktu didapat, maka dicari nilai te (waktu yang diharapkan)
dengan menggunakan rumus :
Dimana :
Te = waktu yang diharapkan
a = waktu optimis
b = waktu pesimis
m = waktu paling mungkin

Tabel 2. Nilai Waktu Yang Diharapkan (te)


Kegiatan Aktivitas te
61,16
1 08.00 – 09.00 24
2 09.00 – 10.00 16,8
3 10.00 – 11.00 13
4 11.00 – 12.00 7,3

Gambar 1. Diagram Program Evaluation And Review Technique (PERT)

Gambar 2. Jalur Kritis Program Evaluation And Review Technique


(PERT)
Dari hasil penjadwalan dengan metode PERT dan nilai te sebagai durasi
yang digunakan dalam perhitungan, maka diketahui penyelesaian pelayanan
antrian rawat jalan Rumah Sakit Padmalalita Muntilan selama 1 hari
diperoleh jalur kritis pada diagram jaringan kerja adalah kegiatan 1-2-4.

Dari hasil pengolahan data diatas, dapat diketahui bahwa Hasil dari
diagram PERT, penyelesaian Pelayanan Antrian di Rumah Sakit Padmalalita
Muntilan dapat diselesaikan lebih cepat dari yang awalnya 5 menit per orang
menjadi 2 menit per orang.

3.2 Penerapan Metode CPM (Critical Path Method)

Pelaksanaan pelayanan antrian di Rumah Sakit Padmalalita Muntilan dapat


diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat, pelayanan antrian tersebut
diketuai oleh Kabag Yanmed dan belum menggunakan metode jaringan kerja
dalam pelaksanaannya. Maka di uraian ini akan dibahas analisa metode CPM
untuk mencapai efektivitas waktu pelayanan antrian di Rumah Sakit tersebut.
Dalam analisis metode CPM diperlukan data waktu pelayanan antrian yang
diperoleh dari Unit Rekam Medis, yaitu dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. Daftar Pelayanan Antrian

Aktivitas Aktivitas Durasi


No Simbol
Utama Pendahulu (Menit)
1. 08.00 – 09.00 A - 90
2 09.00 - 10.00 B - 68
3 10.00 – 11.00 C A 65
4 11.00 – 12.00 D C 60
TOTAL 288
Gambar 4. Diagram Critical Path Method (CPM)

Gambar 5. Jalur Kritis Critical Path Method (CPM)

Dari hasil diagram CPM yang telah dibuat, maka didapat hasil sebagai
berikut :

1. Hasil dari diagram CPM didapat Pelayanan antrian yang awalnya 288
Menit menjadi 215 Menit
2. Jalur Kritis dari diagram CPM adalah A-C-D
3. Tertundanya pelayanan antrian di jalur kritis akan menunda penyelesaian
jalur Pelayanan antrian ini secara keseluruhan
4. Penyelesaian pelayanan antrian secara keseluruhan dapat dipercepat
dengan mempercepat penyelesaian pekerjaan-pekerjaan di jalur kritis.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dijelaskan
sebelumnya mengenai penerapan metode PERT dan CPM dalam pelaksanaan
pelayanan antrian rawat jalan untuk mencapai waktu yang efektivitas waktu
pelaksanaannya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan metode PERT (Program Evaluation And Review Technique)


pada sistem antrian pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Padmalalita
Muntilan dapat mencapai efektivitas waktu yaitu dalam sistem antrian
dapat ditempuh dengan waktu pesimis
2. Penerapan metod CPM (Critical Path Method) pada sistem antrian
pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Padmalalita Muntilan dapat
mencapai efektivitas waktu yaitu dalam sistem antrian dapat ditempuh
dengan waktu paling mungkin.
3. Penerapan metode PERT dan CPM dalam efektivitas waktu sistem antrian
pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Padmalalita Muntilan dapat
mencapai efektivitas waktu daripada tidak menggunakan metode tersebut
dalam pelaksanaannya.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan kesimpulan yang telah
dipaparkan,maka penulis akan mengajukan saran yang dapat bermanfaat bagi
pihak yang berkepentingan. Saran yang dapat kami ajukan yaitu RS
Padmalalita Muntilan sebaiknya menggunakan metode PERT dan CPM
dalam melaksanakan sistem antrian pelayanan rawat jalan, karena dengan
menggunakan metode tersebut sistem antrian rawat jalan pada Rumah Sakit
Padmalalita Muntilan menjadi lebih cepat sehingga dapat mencapai
efektivitas waktu.

Anda mungkin juga menyukai