Anda di halaman 1dari 4

Nama : Imron

Nim : 5553190052
Kelas : 3C
Matkul : Ekonomi industri

Analisis (SCP) Structure Conduct Performance Industri Otomotif Mobil di Indonesia

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi pasar yang luar biasa. Populasi besar dan daya beli tinggi
mendorong pertumbuhan industrialisasi di Indonesia,tak terkecuali bagi industri
otomotif.Dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif nasional menunjukkan
perkembangan yang terbilang atraktif. Ini merupakan bagian dari imbas positif
pertumbuhan jumlah kelas menengah Indonesia selama satu dasawarsa terakhir.
Pesatnya perkembangan industri otomotif Indonesia dapat membawa dampak yang cukup
luas, tidak hanya bertumbuhnya industri komponen tetapi dapat membuka lapangan kerja
dan jasa terkait. Perkembangan industri ini yang sejalan dengan trend penjualan otomotif
dunia membuka peluang besar bagi industri otomotif untuk terus berkembang.
Sementara itu, terdapat 120 juta penduduk lainnya tergolong sebagai aspiring middle
class atau kelas menengah harapan. Mereka ini adalah kelompok yang tak lagi miskin dan
sedang beranjak menuju ke kondisi ekonomi yang lebih mapan. Bank Dunia
memprediksikan jumlah kelas menengah Indonesia pada 2050 nanti akan mencapai 143
juta orang atau lebih dari 50 persen dari total julah penduduk.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok kelas menengah menyumbang setidaknya
45 persen dari total konsumsi domestik. Selain penghasilan yang nisbi tinggi, kelas
menengah juga dicirikan dengan perilaku konsumsinya yang cenderung berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan sekunder, bahkan tersier.
Salah satunya ialah kebutuhan atas kepemilikan kendaraan pribadi, baik sepeda motor
atau mobil. Menjadi wajar jika angka penjualan kendaraan bermotor di Indonesia
mengalami lonjakan drastis dalam beberapa tahun terakhir. Data Asosiasi Industri Sepeda
Motor Indonesia (AISI) menyebut, sepanjang 2019 tercatat 1.100.950 unit sepeda motor
terjual, naik 19,4 persen dari 2018 (922.123 unit). Kendala utama yang dihadapi kalangan
produsen komponen otomotif adalah terbatasnya bahan baku utama dari dalam negeri
sehingga harus diimpor dari berbagai negara seperti Jepang. Sebab, bahan baku yang
disediakan oleh industri hulu di dalam negeri masih belum sesuai dengan spesifikasi yang
diharapkan oleh kalangan industri komponen otomotif

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas
dalam artikel ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana struktur pasar Industri otomotif di Indonesia?
2. Bagaimana prilaku perusahaan otomotif di Indonesia?
3. Bagaimana kinerja perusahaan otomotif di Indonesia?

1.3 Tujuan Makalah

1. Menganalisis struktur pasar yang terjadi pada industri otomotif di Indonesia


2. Menganalisis perilaku perusahaan yang berada dalam industri ontomotif di Indonesia.
3. Mengukur kinerja industri otomotif di Indonesia.
BAB II
ISI

2.1 TINJAUAN PUSTAKA

SCP

Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan perusahaaan yang secara relatif lebih
menekankan pada studi empiris dari faktor-faktor yang mempengaruhi struktur pasar,
perilaku dan kinerja pasar. Dasar paradigma SCP dicetuskan oleh Edward S. Mason,
seorang dosen di University of Harvard tahun 1939, mengemukakan bahwa struktur
(structure) suatu industri akan menentukan bagaimana para pelaku industri berperilaku
(conduct) yang pada akhirnya menentukan keragaan atau kinerja
Analisis (SCP) Structure Conduct Performance Industri Otomotif Mobil di Indonesia

Struktur Industri
Struktur industri (pasar) diartikan sebagai seperangkat kondisi yang menggambarkan dan
mendefinisikan tipe industi atau pasar. Struktur industri (pasar) menurut UU No 5 Tahun
1999 adalah suatu keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspek-aspek yang
memiliki pengaruh penting terhadap perilaku pelaku usaha dan kinerja pasar. Aspek-aspek
tersebut antara lain : jumlah penjual dan pembeli, hambatan masuk dan keluar pasar,
keragaman produk, sistem distribusi, dan penguasaan pangsa pasar. Struktur industri
(pasar) juga dapat diartikan sebagai atribut pasar yang mempengaruhi sifat persaingan.
Atribut pasar tersebut diantaranya : 1) konsentrasi; 2) differensiasi produk; 3) hambatan
masuk ke pasar; 4) struktur biaya; dan 5) tingkat pengaturan pemerintah.
Perilaku Industri
Dalam ekonomi industri, perilaku diartikan sbg cara yg dilakukan oleh perusahaan agar
mendapatkan pasar. Dengan kata lain, perilaku merupakan pola tanggapan dan
penyesuaian berbagai perusahaan yg terdapat dalam suatu industri untuk mencapai
tujuannya dan mengahadapi persaingan.

2.2 PEMBAHASAN

1. Analisis Struktur Industri


Strukur industri diukur dari rasio konsentrasi (CR4) dan minimum efficiency of scale (MES).
Dengan rumus sebagai berikut:

Analisis (SCP) Structure Conduct Performance Industri Otomotif Mobil di Indonesia

Dimana:
CR4it = konsentrasi industri dari empat perusahaan terbesar pada unit industri ke-i dan
tahun ke-t (%)
MESit = skala efisiensi minimum pada unit industri ke-i dan tahun ke-t (%)

Data Sampel Wholesales Otomotif Mobil Tahun 2017 - 2019

No Tahun Toyota Honda Daihatsu Suzuki Total


1 2019 331.797 137.339 177.284 100.833 1.030.126
2 2018 352.161 162.163 202.738 118.014 1.151.308
3 2017 371.332 186.859 186.381 111,66 1.077.364

skala efisiensi minimum pada unit industri


No Tahun Toyota Honda Daihatsu Suzuki
1 2019 32.2% 13.3% 17.2% 9.7%
2 2018 30.6% 14.1% 17.6% 10.3%
3 2017 34.5% 17.3% 17.3% 10.4%

Dari data di atas dapat disimpulkan:


a. Pada tahun 2019 : CR4 industri otomotif terbesar = 74,30%
b. Concentration rasio 4 perusahaan > 60, menunjukan struktur pasar pada industri otomotif
mobil adalah oligopli ketat (Stigler)
c. Pada tahun 2019 pangsa pasar industry otomotif dikuasai oleh Toyota 32,20%, Daihatsu
17,20%, Honda 13,3% dan Mitsubishi 11,60%.

2. Analisis Perilaku Industri

Perilaku industri dianalisis secara deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh informasi
mengenai perilaku perusahaan dalam suatu industri. Analisis ini dilakukan karena variabel
yang mencerminkan perilaku sifatnya kualitatif yang sulit dikuantitatifkan.

3. Analisis Kinerja Industri

Kinerja industri dianalisis dari price cost margin (PCM), efisiensi, dan pertumbuhan output
dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:
PCMit = rasio keuntungan industri pada unit industri ke-i dan tahun ke-t (%)
XEFit = efisiensi pada unit industri ke-i dan tahun ke-t (%)
Growthit = pertumbuhan nilai output pada unit industri ke-i dan tahun ke-t (%)

BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
Dari pembahasan tersebut terlihat bahwa industri otomotif mobil di indonesia memiliki
jenis pasar oligopoli, dengan kata lain industri otomotif mobil di indonesia dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Perkembangan industri otomotif mobil di indonesia memiliki
perkembangan yang tidak stabil hal ini terlihat dari pertumbuhan pada tahun 2019
mengalami penurunan sebesar -10,5% namun pada tahun sebelumnya, yakni pada tahun
2018 industri otomotif mobil di indonesia mengalami kenaikan sebesar 6,9%.

Daftar pustaka

http://lauracitafebrianty.blogspot.com/2013/02/analisis-elemenstrukturperilaku-
dan_3.html?m=1

https://ditawahyupermata.wordpress.com/ekonomi-industri/ruang-lingkup-
industri/perilaku-dan-kinerja-industri/#:~:text=Dalam%20ekonomi%20industri%2C
%20perilaku%20diartikan,mencapai%20tujuannya%20dan%20mengahadapi
%20persaingan.

https://sayifulogic.wordpress.com/2016/06/25/struktur-industri-pasar/

http://lauracitafebrianty.blogspot.com/2013/02/analisis-elemenstrukturperilaku-
dan_3.html?m=1

https://www.coursehero.com/file/60591631/Analisis-SCP-Industri-Mobilpdf/

Anda mungkin juga menyukai