Anda di halaman 1dari 23

ARGUMENTASI KEBIJAKAN

OUTLINE PRESENTASE:

1. Pengertian dan elemen argumen kebijakan


2. Struktur argumen kebijakan
3. Bentuk-bentuk argumen kebijakan
Argumentasi kebijakan
Argumen adalah alasan yg dapat dipakai untuk memperkuat
atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.

Argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak


suatu pendapat, pendirian, atau gagasan

Argumentatif adalah (1) memiliki (mengandung) alasan yg


dapat dipakai sbg bukti; (2) karangan yg bertujuan
membuktikan pendapat

Referensi:
http://kamusbahasaindonesia.org/argumen/mirip#ixzz2vGAO
S3am
Argumentasi kebijakan
Argumen kebijakan adalah suatu pernyataan kritis (tajam)
berupa tuntutan-tuntutan dan pandangan-pandangan yang
memberi alasan mengapa suatu informasi kebijakan diterima
atau ditolak.

Argumen kebijakan mempunyai 6 elemen yaitu:


1. Informasi yang relevan dengan kebijakan (policy relevant
information) (I)– terdiri dari informasi tentang masalah-
masalah kebijakan, masa depan kebijakan, aksi-aksi
kebijakan, hasil kebijakan dan kinerja kebijakan.
Informasi-informasi ini dihasilkan melalui berbagai
metode.
Argumentasi kebijakan (lanjutan)
(lanjutan) Argumen kebijakan mempunyai 6 elemen yaitu:
2. Tuntutan kebijakan (policy claim) (C) – pernyataan kebijakan berupa
pendapat antar kelompok di dalam masyarakat.
Misalnya :
a. Jika energi nuklir lebih efisien (I), maka pemerintah seharusnya melakukan
investasi pada proyek pembangunan pusat pembangkit energi nuklir (C).
b. Jika pembangunan infrastruktur jalan dapat dibangun (I), maka masyarakat
di desa yang terpencil akan mudah menjangkau wilayah kota (C).

3. Pembenaran (warrant) (W) – suatu asumsi yang membenarkan


informasi yang relevan dengan kebijakan yang termuat dalam tuntutan
kebijakan.
Misalnya :
Pembenaran terhadap tuntutan kebijakan (lihat poin 2 di atas) dapat
diungkapkan secara sederhana seperti “lebih banyak energi
dibutuhkan.” atau “lebih baik pemerintah membangun jalan.”
Argumentasi kebijakan (lanjutan)
(lanjutan) Argumen kebijakan mempunyai 6 elemen yaitu:
4. Dukungan (backing) (B) - argumen-argumen tambahan yang
digunakan untuk mendukung pembenaran (W). Beberapa bentuknya
: hukum-hukum ilmiah, pendapat para pejabat dan ahli, atau prinsip-
prinsip moral dan etis.

5. Bantahan (rebuttal) (R) –


a. Argumen yang menyatakan bahwa tuntutan kebijakan ditolak atau
diterima dengan syarat tertentu.
b. Ketidak sepakatan di antara bagian-bagian dalam masyarakat terhadap
serangkaian alternatif kebijakan.

6. Kesimpulan (Qualifier) (Q) – mengungkapkan kualitas suatu


tuntutan kebijakan. Ungkapan ini sering dinyatakan dalam bahasa
probabilitas seperti : barangkali, sangat mungkin, pada tingkat
kepercayaan tertentu (0,01).
Struktur argumen kebijakan
Struktur argumen adalah suatu kerangka yang
dikembangkan oleh Stephen Toulmin (1958) untuk
mengidentifikasi, mengorganisasi, dan mengevaluasi unsur-
unsur suatu argumen atau seluruh argumen kebijakan.

Model struktural digunakan untuk menguji asumsi yang


mendasari argumen kebijakan dan menentang
kebenarannya.

Model struktural memiliki beberapa keuntungan


dibandingkan dengan cara berpikir standar. Perbedaan
antara keduanya digambarkan sbb:
Struktur argumen kebijakan
Tabel 1. Perbedaan antara model struktur argumen dan
model berpikir standar.
 No. Model berpikir standar Model struktur argumen
1. Berasumsi bahwa informasi yg Menekankan banyak ragam interpretasi/
reliable (dapat dipercaya) dan tafsiran atas data yang sama (misalnya desa
valid (sah) akan menghasilkan terpencil sulit akses ke kota, sulit menjual
pernyataan kebijakan yang jelas hasil produk pertanian di kota, dsb).
Interpretasi jamak menghasilkan asumsi
yang banyak untuk memberikan
pembenaran, dukungan terhadap
pembenaran, dan sanggahan untuk menolak
satu atau lebih argumen kebijakan
2 Berasumsi adanya hubungan Mengharuskan adanya kajian terhadap
antara rasionalitas ekonomi, proses berpikir dan bentuk rasionalitas yang
teknik, dan politik dari analisis ditampilkan oleh penentu kebijakan , yang
dengan proses pembuatan terlihat dalam isi tuntutan dan dukungan
kebijakan untuk membernarkan pernyataan kebijakan
Struktur argumen kebijakan
Tabel 1. Perbedaan antara model struktur argumen dan
model berpikir standar.

No. Model berpikir standar Model struktur argumen
3. Seringkali memiliki rasionalitas Mengharuskan adanya kritik terhadap
yang kabur dalam mengubah asumsi atau premis. Kritik menjadi salah
informasi menjadi pernyataan satu aspek dari keseluruhan struktur
kebijakan penalaran kebijakan
4. Sering berasumsi bahwa analisis Mengharuskan adanya argumen kebijakan
kebijakan merupakan produk sebagai proses yang melibatkan minimal 2
seorang pakar saja. kelompok , masing-masing saling bertukar
pendapat, membandingkan kekuatan dan
kelemahan dari berbagai argumen kebijakan
Struktur argumen kebijakan
Tabel 1. Perbedaan antara model struktur argumen dan
model berpikir standar.

No. Model berpikir standar Model struktur argumen
5. Menyingkirkan pertimbangan Mengakomodasi pernyataan, pembenaran,
etis sebagai sesuatu yang dukungan dan sanggahan yang etis sebagai
berada di luar proses kebijakan unsur penting dalam debat kebijakan
6. Seringkali percaya kepada Menyerap banyak cara berargumen :
beberapa bentuk argumen yang otoritatif, statistikal, kausal, metodologis,
dominan, misalnya argumen intuitif, komparatif, analogis, motivasional,
dari pakar /ahli atau hubungan dan etis. Cara membuat argumen kebijakan
kausal yang dikira melekat pada dibatasi oleh perbedaan di dalam isi
teori pembuatan kebijakan tuntutan dan dukungan.
Struktur argumen kebijakan
Beberapa kelebihan dari model struktur argumen :
1. Merupakan instrumen yang ampuh untuk membangun isi dan
struktur argumen serta debat kebijakan.

2. Bersifat :
a. interpretif (informasi/data yang sama diinterpretasi dan
dikembangkan secara sistematis);
b. multirasional (banyak cara penalaran secara sistematis);

c. kritis (premis teruji sehingga dapat dipercaya);


d. transaktif (argumen berubah melalui proses alami yang
mencakup perbadingan, evaluasi dan revisi);

e. etis (argumen berisi proses penalaran etis dan kausal); dan


f. multimetode (banyak cara pembuatan argumen kebijakan
menjadi pernyataan kebijakan).
Struktur argumen kebijakan
Beberapa kelebihan dari model struktur argumen ini antara
lain:
3. Mengharuskan dilakukannya kajian terhadap kerangka
referensi, pandangan dan ideologi dari para pelaku
kebijakan.

4. Menegaskan bahwa penciptaan, pengkajian kritis dan


pengkomunikasian kebijakan adalah kegiatan simbolik dan
komunikatif. Artinya, tindakan ini melibatkan dua pihak
atau lebih yang saling mempengaruhi melalui proses
persuasi dan debat yang rasional, penerimaan dan
penolakan pernyataan kebijakan.
Kriteria penilaian argumen kebijakan
Pertanyaan –pertanyaan penting adalah :
1. Apa yang dapat dipakai untuk membedakan antara argumen
kebijakan yang mungkin diterima atau dan ditolak?
2. Apa yang menjadikan sebuah argumen lebih persuasif dibanding
yang lain?
3. Adakah standar rasional untuk menilai argumen kebijakan?

Jawabannya adalah induksi yaitu suatu proses penalaran untuk


menilai suatu kebenaran argumen yang dituntun oleh kriteria sbb :
1. Kelengkapan. Unsur-unsur argumen harus terpadu yang mencakup
semua pertimbangan yang memadai. Misalnya, argumen tentang
akibat suatu kebijakan tergantung pada apakah argumen tsb
mencakup seluruh penjelasan lawan.

2. Kesesuaian. Unsur-unsur argumen harus konsisten dan cocok


secara internal. Misalnya argumen etis tentang keadilan dari suatu
kebijakan adalah persuasif jika argumen itu mengandung
konsistensi etis baik secara internal maupun eksternal.
Kriteria penilaian argumen kebijakan
3. Kepaduan. Unsur-unsur argumen harus berkaitan secara
operasional. Misalnya, suatu argumen etis tergantung
pada respon terhadap berbagai pertanyaan deskriptif dan
valuatif yang telah diverifikasi, divalidasi dan divindikasi
(dipertahankan).

4. Keteraturan fungsional. Unsur-unsur dari suatu argumen


harus memenuhi pola yang diharapkan. Misalnya,
argumen statistik di mana pola-pola sampel dan populasi
yang diteliti bersifat teratur secara fungsional.

5. Kesederhanaan fungsional, ekonomi dan efikasi. Unsur-


unsur dari suatu argumen harus dirancang sederhana dan
hemat untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Misalnya, model kebijakan yang dapat dipahami secara
gampang jika ditampilkan secara grafik.
Bentuk-bentuk argumen kebijakan
Bentuk-bentuk argumen kebijakan merupakan alat untuk
mengubah informasi yang relevan dengan kebijakan menjadi
pernyataan kebijakan.

Ada 8 cara yang berbeda untuk mengubah informasi menjadi


pernyataan kebijakan: otoritatif, statistikal, klasifikasional,
intuitif, analisentrik, eksplanatori, pragmatis, dan kritik nilai.

Kedelapan cara ini dapat dipertentangkan sesuai dengan


jenis argumen yang dipakai untuk menggiring informasi
menjadi pernyataan.
Bentuk-bentuk argumen kebijakan (lanjutan)
1. Cara otoritatif. Dalam cara ini, pernyataan kebijakan didasarkan pada
argumen dari pihak yang berwenang (ahli atau pengamat politik).
Kesaksian mereka dapat digunakan sebagai suatu argumentasi untuk
menerima suatu rekomendasi kebijakan.

2. Cara statistik. Dalam cara ini, pernyataan kebijakan didasarkan pada


argumen yang diperoleh dari angka statistik/sampel. Informasi diubah
menjadi pernyataan atas dasar asumsi bahwa apa yang benar dari sampel
juga benar bagi seluruh populasi.

3. Cara klasifikasional. Dalam cara ini, pernyataan kebijakan didasarkan


pada argumen yang berasal dari suatu keanggotaan. Informasi diubah
menjadi pernyataan kebijakan atas dasar asumsi bahwa apa yang benar
bagi suatu kelas individu yang tercakup dalam informasi itu juga benar
bagi individu atau kelompok yang merupakan anggota di kelas yang
bersangkutan.
Bentuk-bentuk argumen kebijakan (lanjutan)
4. Cara intuitif. Dalam cara ini, pernyataan kebijakan didasarkan
pada argumen yang berasal dari batin (insight). Informasi diubah
menjadi pernyataan kebijakan atas dasar asumsi tentang situasi
mental-dalam dari pembuat informasi tsb. Misalnya, perasaan,
penilaian atau pengetahuan terpendam, dari pembuat kebijakan
dapat dijadikan argumen untuk menerima suatu rekomendasi.

5. Cara analisentrik. Dalam cara ini, pernyataan kebijakan


didasarkan pada argumen yang berasal dari metode. Informasi
diubah menjadi pernyataan atas dasar asumsi tentang validitas
metode atau aturan yang diterapkan oleh analis. Misalnya suatu
pernyataan kebijakan dapat dibuat atas dasar argumen bahwa
analis kebijakan menggunakan “aturan seleksi yang universal”
yang diturunkan dari matematika, analisis sistem atau ekonomi.
Bentuk-bentuk argumen kebijakan (lanjutan)
6. Cara eksplanatori. Dalam cara ini, pernyataan kebijakan dibuat
berdasarkan argumen yang merupakan penyebab.

Informasi diubah menjadi pernyataan atas dasar asumsi tentang


adanya kekuatan sebab-sebab dan akibat-akibat (causes and effects).

Misalnya suatu pernyataan kebijakan dapat ditetapkan atas dasar


proposisi umum yang berisi teori-teori tentang perilaku organisasi atau
pembuatan keputusan politik.

Misalnya jika gaji pegawai dinaikkan, maka motivasi kerja mereka akan
meningkat dan produktivitas akan meningkat pula.

Contoh lainnya : Jika keputusan dibuat secara rasional tanpa intervensi


politik, maka implementasi keputusan itu akan menjadi lebih lancar.
Bentuk-bentuk argumen kebijakan (lanjutan)
7. Cara pragmatis. Dalam cara ini pernyataan kebijakan didasarkan pada
argumen yang berasal dari motivasi, kasus paralel, atau analogi.

Informasi diubah menjadi pernyataan atas dasar asumsi tentang daya


pengaruh nilai dan dorongan; asumsi tentang kesamaan antara dua
kasus pembuatan kebijakan atau lebih.

Misalnya, pernyataan kebijakan bahwa pemerintah harus secara tegas


membangun infrastruktur jalan didasarkan pada argumen bahwa
masyarakat ingin menikmati perjalanan yang nyaman , lancar, cepat
dan menyenangkan,

atau atas dasar argumen bahwa kebijakan yang paralel/sama telah


berhasil diimplementasikan di negara atau daerah lain
Bentuk-bentuk argumen kebijakan (lanjutan)

8. Cara kritik nilai. Dalam cara ini, pernyataan kebijakan


didasarkan pada argumen yang berasal dari nilai etika.

Informasi diubah menjadi pernyataan kebijakan atas dasar


asumsi tentang akibat dari kebijakan itu apakah benar
atau salah, baik atau buruk.

Misalnya sebuah pernyataan kebijakan dibuat atas dasar


prinsip moral (kesamaan) atau norma etika (hak atas
kerahasiaan) yang dianggap valid/sah, tanpa melihat
motivasi dari kelompok yang membuat pernyataan itu.
Bentuk-bentuk argumen kebijakan (lanjutan)
Kedelapan cara argumen kebijakan tsb berbeda-beda dalam
hal jenis argumen yang dipakai untuk membuat pernyataan
kebijakan.

Pembenarannya yang terkandung di dalam argumen-


argumen itu juga memiliki karakteristik yang berbeda.

Kedelapan cara argumen itu, basis argumennya, dan titik


bidik dari pembenarannya dirangkum dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2. Cara-cara argumen kebijakan (Willian N. Dunn, 2000)
No Cara Basis Fokus atau tuntutan
1 Otoritatif Otoritas Status (yang diraih/dicapai) dari pelaku (ahli/orang dalam)
2 Statistik Sampel Estimasi karakteristik dari populasi atas dasar sampel yang
dianggap representatif
3 Klasifikasio- Keanggota- Kesamaan karakteristik dari anggota suatu kelas atas dasar
nal an karakteristik mayoritas kelas itu. Misalnya Amerika adalah negara
kapitalis dan pasti demokratis
4 Intuitif Perasaan Kondisi mental yang paling dalam dari pelaku kebijakan
(perasaan, penilaian, pengetahuan terpendam)
5 Analisen- Metode Validitas metode atau aturan yang analitis (hukum seleksi
trik universal dari matematika, ekonomi, analisis sistem)
6 Eksplana- Kausal Kekuatan pemuncul (sebab) dan hasilnya (akibat). (proposisi
tori umum dan hukum di dalam teori perilaku organisasional).
7 Pragmatis Motivasi Daya motivasi dari tujuan, nilai, kecenderungan dari penentu
Kasus kebijakan
paralel Kesamaan di antara beberapa kasus (kebijakan paralel)
Analogi Kesamaan antar hubungan (kebijakan yang analog)
8 Kritik nilai Etika Kebenaran atau kesalahan, kebaikan atau kejelekan dari kebijakan
dan konsekuensinya. (keadilan sebagai prinsip moral)
Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan argumen, argumentasi dan
argumen kebijakan?
2. Sebutkan dan jelaskan 6 elemen argumen kebijakan!
3. Apa yang dimaksud dengan struktur argumen kebijakan?
4. Sebutkan perbedaan antara model struktur argumen dan
model berpikir standar!
5. Jelaskanlah beberapa kelebihan struktur argumen
kebijakan!
6. Sebutkan dan jelaskan beberapa kriteria penilaian
plausibilitas!
7. Sebutkan dan jelaskan 8 cara argumen kebijakan menurut
William N. Dunn!
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai