Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Mata Kuliah Evaluasi Proyek
Dosen Pengampuh : Dr. Andi Nur Imran, M.Si., S.Hut
Disusun Oleh :
PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN DAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS (UMMA)
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami limpahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Penyesuaian
Harga Finansial Nilai Ekonomi Pertanian”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Evaluasi Proyek. Dalam bab ini kami
membahas tentang pengertian, perbedaan, serta transformasi nilai finansial menjadi nilai
ekonomis. Kami selaku penulis, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dengan selesainya makalah ini kami berharap
semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca.
Sebagai manusia biasa kami sadar bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan kelemahan adalah milik
kita sebagai makhluk. Maka, untuk terciptanya makalah yang lebih baik dimasa depan, kami
mohon sekiranya para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebelum suatu proyek akan dilaksanakan/dikerjakan, terlebih dahulu perlu
diadakan perhitungan besarnya biaya serta berapa besar manfaat yang dihasilkan dari
proyek tersebut. Untuk memperbaiki penilaian dalam berinvestasi maka dilakukanlah
analisis proyek. Dalam analisis proyek, terdapat nilai-nilai yang perlu diperhatikan
dalam mempersiapkan perencanaan proyek seperti nilai finansial dan ekonomi.
Di dalam nilai finansial, suatu proyek dilihat dari badan atau orang yang menanam
modalnya dalam proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek, sehingga
modal saham (equity capital) menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan. Untuk
melihat nilai finansial suatu proyek, maka dilakukanlah analisis finansial. Hasil dari
analisis finansial ini biasanya dikenal dengan istilah “private returns”. Sedangkan
nilai ekonomi suatu proyek dilihat dari sudut pandang perekonomian sebagai
keseluruhan. Untuk melihat nilai ekonomi suatu proyek maka dilakukanlah analisis
ekonomi. Yang harus diperhatikan di dalam analisis ekonomi yakni hasil total yang
digunakan dalam suatu proyek untuk kepentingan masyarakat atau perekonomian
sebagai suatu keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumber
tersebut dan tanpa melihat siapa-siapa di dalam masyarakat yang akan menerima hasil
dari proyek tersebut. Hasil ini dikenal dengan istilah “social returns” atau “economic
returns” bagi proyek.
Untuk mendapatkan private returns dan social returns dalam suatu proyek, maka
perlu adanya transformasi nilai finansial menjadi nilai ekonomis. Transformasi dari
kedua nilai tersebut diharapkan mendatangkan keuntungan di masa depan yang
merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu proyek yang
dilakukan. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas lebih jauh tentang
transformasi nilai finansial menjadi nilai ekonomis pada suatu proyek.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana transformasi nilai ekonomi finansial menjadi nilai ekonomi ?
1
C. Tujuan dan Kegunaan
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis finansial adalah analisis kelayakan yang melihat dari sudut pandang
lembaga/badan yang mempunyai kepentingan langsung dalam proyek yang
menginvestasikan modalnya dalam proyek. dalam Analisis finansial cenderung
memperhatikan segi cash flow yaitu perbandingan antara hasil penerimaan atau
penjualan kotor (gross sales) dengan jumlah biaya-biaya yang dinyatakan dalam
nilai sekarang untuk mengetahui kriteria kelayakan atau keuntungan suatu
proyek. Hasil finansial sering juga disebut “private returns”. Beberapa hal lain
yang harus diperhatikan dalam analisis finansial ialah waktu didapatkannya
returns sebelum pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembangunan proyek
kehabisan modal.
2. Analisis Ekonomi
Analisa ekonomi adalah analisis yang melihat suatu kegiatan proyek dari sudut
perekonomian secara keseluruhan. Dalam analisis ekonomi yang diperhatikan
ialah hasil total, atau produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua
sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian sebagai
keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumber tersebut dan
siapa dalam masyarakat yang menerima hasil proyek tersebut. Hasil itu disebut
“social returns” atau “economic returns”.
3
a. Meningkatnya tingkat konsumsi
Dari beberapa manfaat tersebut jika misalnya suatu proyek bisnis lebih
menekankan pada efek sosial dan distributif, maka manfaat tersebut hendaknya
diusahakan, dinyatakan dalam satuan ukur yang yang jelas, kecuali jika memang
proyek bisnis ini menekankan pada aspek finansial. Ini tidak berarti bahwa dalam
analisa ekonomi tidak terdapat statement laporan biaya dan manfaat secara jelas
dan dari laporan ini setelah dilakukan penyesuaian biaya dan manfaat seperti yang
dibahas terdahulu diterapkan kriteria investasi yang lazim berlaku. Sebagai contoh
lain bentuk manfaat ekonomi proyek bisnis pengangkutan biasanya adalah :
b. Mendorong pembangunan.
1. Harga
Pada analisis finansial harga digunakan adalah harga pasar (market price),
sedangkan pada analisis ekonomi untuk mencari tingkat profitabilitas ekonomi
akan digunakan harga bayangan. Menurut Suad Husnan dan Suwarsono
(2000), beberapa cara penggunaan harga bayangan antara lain sebagai berikut:
4
border price yang dinyatakan dalam satuan moneter setempat pada
kurs pasar. Menurut Djamin (2003), border price yang relevan untuk
input dan output impor adalah harga impor CIF lepas dari pelabuhan
(dikurangi segala jenis bea masuk, pajak impor, dan lain sebagainya),
sedangkan pada input-output yang merupakan barang ekspor maka
border price yang relevan digunakan adalah harga FOB pada titik
masuk pelabuhan ekspor.
c. Biaya tenaga kerja. Harga bayangan untuk biaya tenaga kerja adalah
berapa sektor lain bersedia membayar untuk tenaga kerja tersebut
apabila usaha tani menarik tenaga kerja dari sektor lain. Kalau proyek
tersebut menciptakan tenaga kerja, maka harga bayangan tenaga kerja
jauh lebih rendah dibandingkan dengan upah yang dibayarkan
perusahaan kepada mereka.
e. Nilai tukar valuta asing. Harga bayangan untuk nilai valuta asing
adalah nilai resmi yang ditentukan oleh lembaga pemerintah yang
berwenang dikali dengan faktor konversi.
2. Pajak
5
3. Subsidi
5. Bunga modal
Bunga pinjaman dari Luar Negeri dan dalam negeri yang alokasinya
ditentukan oleh pemerintah bukan merupakan biaya. Bunga pinjaman Luar
Negeri untuk proyek yang mengikat dihitung saat pelunasan.
6
per satuan berat pelabuhan ekspor
2 Harga input Harga pasar per Harga FOB dan CIF per satuan
satuan unit dari unit dari semua input dikali
semua input yang dengan nilai tukar valuta asing
digunakan dalam
usaha tani kopi
3 Harga Harga atau upah Harga yang dinilai dari jumlah
tenaga kerja aktual tenaga kerja production foregons, biaya
pengangkutan tenaga kerja
tersebut dari daerah tempat
tinggalnya ke lokasi proyek dan
biaya makan dan pakaian
4. Nilai tukar Nilai resmi yang Nilai resmi yang ditentukan oleh
valuta asing ditentukan oleh lembaga pemerintah yang
lembaga pemerintah berwenang dikali dengan faktor
yang berwenang konfersi
5 Bunga Tingkat suku bunga Tingkat suku bunga tabungan
modal tabungan tabungan yang berlaku ditambah dengan
yang berlaku tingkat inflasi
6. Pajak Pembayaran yang Pembayaran yang tidak
dikeluarkan dari dikeluarkan dari manfaat proyek
manfaat proyek jadi tidak dimasukkan dalam
sehingga dianggap biaya proyek
sebagai biaya (cost)
dalam proyek
7 Subsidi Suatu pembayaran Sumber-sumber yang dialihkan
transfer dari (transfer payment) sehingga
masyarakat kepada subsidi tidak dimasukkan dalam
proyek sehingga akan biaya proyek
mengurangi biaya
proyek atau
menambah manfaat
8 Keuntungan Net benefit = private Net economic benefit = social
atau benefit returns returns atau economics returns
7
1. Ketidaksempurnaan pasar (termasuk didalamnya berbagai distorsi yang timbul
karena peraturan pemerintah). Contoh-contoh yang bisa dijumpai adalah adanya
pengendalian harga (termasuk pengendalian suku bunga kredit), proteksi,
kedudukan monopoli, dan sebagainya.
4. Demikian pula jika terjadi kenaikan demand karena adanya suatu proyek (misal
demand akan bahan baku meningkat) sehingga terjadi kenaikan harga. Perusahaan
sponsor proyek tersebut harus membayar harga yang lebih mahal, tetapi bukankah
kenaikan harga tersebut sekarang dinikmati oleh produsen bahan baku tersebut?
8
BAB III
PEMBAHASAN
laba rugi.
2. Neraca
Perhitungan sumber dan arus dana melalui perubahan dana pada neraca
aktiva (kekayaan perusahaan) dan pasiva (hutang, equity pemegang saham, modal
yang ditanam dan laba yg ditahan). Selain itu, terdapat perubahan nilai kekayaan
3. Perubahan Modal
9
a. Arus masuk merupakan sumber dana.
Perubahan modal dapat dirumuskan menjadi: Sisa dana tahun lalu + arus
masuk – arus keluar tahun ini mrp sisa dana akhir tahun ini.
10
masyarakat luas. Jadi, proyek-proyek yang menghasilkan penerimaan modal yang
lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dinyatakan layak secara finansial.
Keuntungan finansial ini jika memberikan dampak positif bagi khalayak ramai maka
keuntungannya bisa mendatangkan manfaat ekonomi.
Akibat dari perbedaan ini pula perlu dilakukan penyesuaian terhadap biaya
dan manfaat proyek bisnis, yakni dilakukan dengan memperhatikan konsep shadow
price dan pembayaran transfer. Usaha penyesuaian ini merupakan pekerjaan yang
cukup sulit, khususnya pada penyesuaian perhitungan manfaat ekonomi.
Pada bagian akhir ditunjukkan usaha-usaha yang masih sedang berjalan dan
cukup mendapat perhatian dunia, yakni penilaian proyek bisnis dengan lebih
memperhatikan efek distributifnya, walaupun kerangka teori untuk pendekatan ini
belum jelas benar.
11
menghilangkan pembayaran-pembayaran transfer langsung ( pengeluaran yang
bukan untuk penggunaan sumber riil melainkan hanya berupa transfer tuntutan
( claim ) terhadap sumber-sumber riil dari seseorang dalam masyarakat kepada
orang lain. Pembayaran transfer yang paling umum adalah pajak, subsidi
langsung, transfer kredit ( pinjaman, penerimaan, angsuran pinjaman pokok dan
pembatalan bunga ). Selain itu ada dua transaksi kredit ( jumlah yang masih harus
dibayar/ account payable dan jumlah yang masih harus diterima/ account
receivable). semua masukan ini harus dikeluarkan sebelum neraca financial
disesuaikan untuk mencerminkan nilai-nilai ekonomisnya.
Barang yang tidak diperdagangkan adalah barang-barang yang harga cif nya
leih besar dari biaya produksi domestik dan harga fob nya lebih kecil dari biaya
produksi domestik. harga bayangan dapat dianggap sebagai penyesuaian yang
dibuat oleh peneliti proyek terhadap harga pasar dari beberapa faktor produksi
atau hasil produksi tertentu. Penyimpangan-penyimpangan harga pasar dari biaya
12
imbangan sosial terutama disebabkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah berupa
pajak tidak langsung, sibsidi maupun pengaturan harga.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis finansial merupakan suatu analisis yang membandingkan antara biaya
dan manfaat untuk menentukan apakah suatu bisnis akan menguntungkan selama
umur bisnis (Husnan Suswarsono, 2000). Sementara itu, analisis yang melihat suatu
kegiatan proyek dari sudut perekonomian secara keseluruhan disebut analisis
ekonomi.
Untuk mendapatkan private returns dan social returns dalam suatu proyek, maka
perlu adanya transformasi nilai finansial menjadi nilai ekonomis. Selain itu,
transformasi nilai finansial menjadi nilai ekonomis ini juga dimaksudkan untuk
menciptakan efisiensi alokasi sumber-sumber ekonomi yang digunakan untuk
menghasilkan suatu output dengan nilai ekonomi tertinggi.
Pada proyek yang layak ( feasible) atau memiliki keunggulan komparatif, berarti
dari segi efisien proyek tersebut dinilai menguntungkan, dengan kata lain
opportunities cost dari sarana produksi yang dipakai oleh proyek lebih rendah
daripada opportunities cost sumber-sumber yang perlu digunakan untuk mendapatkan
atau menghemat satu dolar. Sebaliknya jika proyek tidak layak atau tidak memiliki
keunggulan komparatif, artinya proyek tersebut mengakibatkan pemborosan sumber-
sumber nasional karena peluang investasi yang tersedia diluar proyek masih mampu
memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
14
B. Saran
Dalam mengerjakan suatu proyek baik besar maupun kecil harus
mempertimbangan dari kedua aspek yaitu aspek finansial dan aspek ekonomi. Hal ini
dikarenakan suatu proyek alangkah baiknya bermanfaat tidak hanya untuk pihak-
pihak tertentu atau golongan, tetapi proyek tersebut bermanfaat bagi masyarakat luas.
Untuk mengurangi terjadinya praktik penyimpangan atau kecurangan dalam hal
realisasi anggaran suatu proyek diharapkan adanya bentuk pengawasan terhadap
kinerja karyawan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad., Suwarsono Muhammad. 2008. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta. Unit
Penerbit dan Percetakan. 2008. Halaman 311-328
Soetriono (2011, 22 Februari). Analisis Finansial dan Ekonomi. Dikutip 5 April 2019 dari
http://irtusss.blogspot.com/2011/02/analisis-finansial-dan-ekonomi.html?m=1
16