Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“BIAYA DAN MANFAAT PROYEK PERTANIAN SECARA FINANSIAL”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

 RATNA AMELIA
 MIRNAWATI RAMLI
 REZA ALVIRA
 NURUL AULIA PUTRI AQNA
 INDAH SARI
 MUH. NUR ALIEF
 TENRIANI
 SYAIFULLAH

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN, PETERNAKAN, DAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
T.A 2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh puji syukur kami


panjatkan atas kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan ridho-Nyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Evaluasi Proyek
Pertanian dengan tepat waktu. Dan tak lupa pula kita kirimkan sholawat beserta
salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti sekarang
ini. Adapun judul dari makalah kami yaitu Biaya Dan Manfaat Proyek Pertanian
Secara Finansial.

Kami Menyadari Bahwa Belum Terdapat Kesempurnaan Dalam


Pembuatan Atau Penulisan Makalah Ini, oleh karena itu kami menerima saran
atau kritik dari pembaca untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.

Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih wassalamu’alaikum


warahmatullahi wabarakatuh.

penyusun

kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Konsep Dasar Analisis Manfaat dan Biaya...................................................3

B. Analisis Finansial..........................................................................................5

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu kegiatan proyek/usaha tidak lepas dari kebutuhan dana baik dana
untuk aktiva tetap maupun modal kerja,dan juga sumber dana yang dapat
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. Pemilihan sumber
dana ini dapat ditinjau dari beberapa aspek.Dengan sumber dana ini
dimaksudkan apakah investasi tersebut(baik untuk aktiva tetap maupun
aktiva lancar) dibelanjai dengan modal sendiri atau modal pinjaman.
Salah satu faktor yang menentukan bagi berhasil tidaknya pelaksanaan
suatu proyek/usaha adalah menyangkut tentang tepat tidaknya analisis
kelayakan finansial. Terlalu Tinggi estimasi terhadap aliran kas masuk
misalnya, akan dapat mengakibatkan investasi yang berlebihan karena terlalu
optimis. Begitu pula estimasi kas yang terlalu kecil mengakibatkan investasi
yang kurang dari cukup sehingga proyek/usaha yang dijalankan tidak mampu
bersaing.
Di dalam menganalis suatu proyek pendekatan yang dilakukan dapat
meliputi analisis finansial dan ekonomi.Hal yang membedakan kedua analisis
tersebut antara lain adanya penyesuaian harga yang sesungguhnya atau
shadow prices. Faktor Yang seringkali dilakukan adanya penyesuaian antara
lain modal,tenaga kerja dan devisa.

Analisis finansial dan ekonomi merupakan salah satu indikator yang


dipakai untuk menentukan kelayakan suatu proyek/usaha. Oleh karena itu,
bahasan tentang analisis tersebut sangat penting bagi keputusan berlanjut
tidaknya suatu proyek/usaha.
Di Dalam Bahasan Kriteria Investasi, pemahaman mengenai penghitungan
dan pengevaluasian konsep modal investasi,keuntungan yang akan diperoleh
sangat diperlukan untuk mencairkan dana yang diperoleh dengan investasi
dan menunjukkan akibat dari pemilihan struktur modal.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apasaja konsep dasar analisis manfaat dan biaya?
2. Apa itu analisis finansial?

C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui konsep dasar analisis manfaat dan biaya.

2. untuk mengetahui analisis finansial.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Analisis Manfaat dan Biaya


Menurut Kadariah (1988), pada dasarnya evaluasi proyek atau analisis
manfaat dan biaya dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu analisis
finansial (privat) dan analisis ekonomi (social). Analisis finansial dan ekonomi
adalah analisis yang saling melengkapi (complementary). Analisis Finansial
adalah analisis yang melihat layak atau tidaknya suatu proyek berdasarkan
atau dilihat dari sudut pandang orang-orang atau badanbadan yang terlibat
langsung atau berkepentingan langsung dalam suatu proyek. Misalnya saja,
investor yang menanamkan modalnya terhadap proyek tersebut, ataupun
karyawan/pekerja tetap maupun borongan/honorer yang terlibat langsung
bekerja pada proyek tersebut. Sementara analisis ekonomi adalah analisis yang
melihat layak atau tidaknya suatu proyek dilihat dari sudut pandang
masyarakat secara keseluruhan (negara) termasuk orang-orang yang tidak
berkaitan langsung dengan proyek.

Dalam analisis finansial yang perlu diperhatikan adalah waktu


diperolehnya penerimaan agar dapat menarik individu atau pengusaha yang
bertindak sebagai investor untuk menanamkan modalnya. Dalam analisis
ekonomi, yang diperhatikan adalah hasil total, produktivitas dan keuntungan
yang dapat diterima dari semua faktor-faktor produksi dalam proyek untuk
masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan, tanpa memperhatikan
siapa yang terlibat langsung dalam kegiatan proyek, baik dalam hal
penyediaan sumber-sumber produksi ataupun penerima manfaat proyek
tersebut.

Pada dasarnya, perhitungan dalam analisis finansial/privat dan analisis


ekonomi/sosial berbeda menurut harga, pembayaran transfer dan bunga.

3
1. Harga

Dalam analisis finansial, harga yang digunakan adalah harga pasar


yang berlaku pada saat analisis, baik untuk sumber-sumber yang
digunakan dalam proses produksi maupun untuk hasil-hasil produksi dari
proyek. Dalam analisis ekonomi, harga yang digunakan adalah harga
bayangan (shadow price) atau harga efisiensi (efficiency price) yang
menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomi yang sesungguhnya dari
barang dan jasa tersebut.

Pada umumnya, harga pasar tidak menggambarkan nilai ekonomi yang


sebenarnya karena adanya perubahan-perubahan yang cepat dalam
perekonomian, penyimpangan-penyimpangan terhadap kondisi persaingan
sempurna, seperti adanya perusahaan monopoli, informasi tidak lengkap,
penentuan harga oleh pemerintah, larangan-larangan atau pembatasan
produksi, pajak, subsidi dan berbagai macam eksternalitas. Sementara
dalam analisis finansial/privat, penyimpangan-penyimpangan seperti itu
tidak diperhatikan (Gray, et al, 1992).

Harga bayangan didefinisikan sebagai harga yang terjadi dalam suatu


perekonomian pasar dalam keadaan bersaing sempurna dan dalam kondisi
keseimbangan (Gittinger, 1986). Harga bayangan dari suatu produk atau
faktor produksi merupakan social opportunity cost, yaitu nilai tertinggi
dari suatu produk atau faktor produksi dalam penggunaan alternatif terbaik
(Gray,et al, 1992).

2. Pembayaran Transfer

Dalam analisis finansial, pajak dianggap sebagai biaya atau komponen


yang mengurangi manfaat dan subsidi dianggap sebagai manfaat.
Sementara dalam analisis ekonomi, pajak tidak dikurangkan dari manfaat
karena merupakan hasil bersih proyek yang diserahkan kepada pemerintah
yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan dan

4
tidak dianggap sebagai biaya. Dengan kata lain, pajak ini dikeluarkan dari
perhitungan atau tidak diperhitungkan dalam analisis ekonomi.

Dalam analisis finansial, penerimaan subsidi berarti pengurangan biaya


yang harus ditanggung oleh si pemilik proyek. Oleh sebab itu, subsidi
mengurangi biaya. Sementara dalam analisis ekonomi, subsidi dianggap
sebagai sumber-sumber yang dialihkan dari masyarakat untuk digunakan
dalam proyek. Oleh karena itu, subsidi yang diterima proyek adalah beban
(biaya) bagi masyarakat sehingga perekonomian harus melakukan
penggelaran untuk menjalankan proyek.

3. Bunga

Dalam analisis finansial, bunga atas pinjaman baik yang berasal dari
pinjaman dalam negeri maupun pinjaman luar negeri merupakan biaya.
Sementara dalam analisis ekonomi, bunga atas pinjaman yang berasal
daridalam negeri tidak dimasukkan sebagai biaya, karena modal tersebut
dapat dianggap sebagai modal masyarakat, sehingga bunganya pun
merupakan bagian dari benefit masyarakat. Sedangkan bunga atas
pinjaman luar negeri yang terikat dan tersedia hanya untuk proyek tersebut
diperhitungkan sebagai biaya proyek.

B. Analisis Finansial
Dari sisi finansial, suatu proyek/usaha dikatakan sehat apabila
dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi
kewajiban finansialnya. Kegiatan Aspek Finansial Adalah
Berkaitan Dengan penghitungan perkiraan jumlah dana yang
diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan
harta tetap proyek/usaha. Juga dipelajari struktur pembiayaan yang
menguntungkan dengan menentukan dana yang harus disiapkan
melalui dana pinjaman dan dana dari modal sendiri

1. Kebutuhan Dana Untuk Aktiva Tetap


Aktiva tetap yang diperlukan untuk investasi bisa diklasifikasikan
sebaga i berikut:
a. Aktiva Tetap Berwujud
 Tanah dan pengembangan lokasi

5
 Bangunan dan perlengkapannya
 Pabrik Dan Mesin-mesin
 Aktiva tetap lainnya, dapat berupa perlengkapan angkutan dan
material handling, perlengkapan untuk penelitian dan
pengembangan, meubelair dan perlengkapan kantor lainnya.
b. Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Aktiva tidak berwujud, dapat berupa patent, lisensi, pembayaran
lumpsum untuk penggunaan teknologi, engineering fees, copyright,
goodwill dan sebagainya.
 Biaya-biaya pendahuluan, biayani termasuk biaya studi
pendahuluan, survei pasar, legalfeedsb.
 Biaya-biaya sebelum operasi, adalah biaya yang dikeluarkan oleh
 perusahaan sebelum berproduksi secara komersial. Komponen
Yang yang utama antara lain biaya penarikan tenaga kerja, biaya
latihan, beban bunga,biaya selama masa produksi percobaan.

2. Kebutuhan Dana Untuk Modal Kerja


Istilah modal kerja bisa diartikan sebagai modal kerja bruto atau
modal kerja netto. Modal Kerja Bruto Menunjukkan Semua Investasi yang
diperlukan untuk aktiva lancar yang terdiri atas (i)kas, (ii)surat berharga,
(iii)piutang, (iv) persediaan (v) lainnya. Modal Kerja netto merupakan
selisih antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek. Yang dimasukan
dengan aktiva lancar adalah aktiva yang unik berubah menjadi gas
memerlukan waktu yang pendek,kurang dari satu tahun atau satu siklus
produksi. Dalam Pengertian Sehari-hari modal kerja diartikan sebagai
keseluruhan aktiva lancar. Untuk menghitung modal kerja tersedia
beberapa metode, dan ketepatan metode akan tergantung pada
pengertian/definisi.
3. Sumberdana
Pada dasarnya pemilihan sumber dana bertujuan untuk memilih
sumber dana yang pada akhirnya bisa memberikan kombinasi dengan
biaya yang terendah dan tidak menimbulkan kesulitan likuiditas bagi
proyek atau perusahaan yang mensponsori proyek tsb.

Beberapa Sumber Dana Yang Utama Antara Lain:

a. Modal Sendiri,yang disetor oleh pemilik perusahaan. Apabila


Perusahaan tidak berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang berniat
gopublic (menjual saham di pasar modal), maka modal sendiri hanya

6
bisa diperoleh dari(para) pemilik perusahaan.Karena itulah bagi
perusahaan yang ingin menghimpun dana yang besar mungkin yang
memilih go public.
b. Saham biasa atau saham preferen(juga merupakan modal sendiri)yang
diperoleh dari emisi (penerbitan) saham di pasar modal.
Perusahaanyang memutuskan untuk gopublicdapat menghimpun dana
denganjalanmenerbitkansahamyangdiperjualbelikandibursa.
c. Obligasi,dapat berbentuk:
1) Obligasi Biasa, obligasi ini menawarkan suku bunga yang tetap
untuk jangka waktu usia obligasi dicantumkan nilai pelunasannya.
2) Obligasi dengan suku Bunga Mengambang (Floating
Rate).Besarnya bunga yang dibayarkan tergantung pada tingkat
bunga ygberlaku.Sukubungayangdipakaisebagaipatokanadalah
Suku bunga deposito (biasanya jangka waktu 6 bulan) dari
beberapa Bank ditambah dengan persentase tertentu.
Misalnyadikatakan bahwa bunga yang dibayar adalah
1%diatassukubungadepositojangkawaktu6 bulan.
3) Obligasi Tanpa Bunga(Zero Coupon Bonds).Mskip
Unresminyaobliagasiini tidak membayar bunga,namun pembeli
obligasi tetapmenerimapenghasilankarena obligasi ts dijual dengan
discount. Sebagai misal, obligasi akan jatuh tempo 5 tahun lagi
dengan nilai pelunasan Rp 1.000.000,-dandijualsaatinidengannilai
Rp 519.000,-. Dikatakan bahwa obligasi tsb dijual dengan discount
48,1%. Seringkali penerbitan zero coupon bonds dimasud kan
untuk menghemat presentva luepembayaranpajak.
4) Obligasi Konversi (Convertible Bonds). Ini merupakan jenis
obligasi yang bisa diubah menjadi saham pada waktu
tertentu(misal 5 tahun lagi). Kalau calon pembeli obligasi konversi
mengharapkan bahwa sewaktu obligasi itsb dikonversikan menjadi
saham biasa, harga saham telah sangat tinggi, maka mereka
mungkin bersedia untuk membeli obligasi tsb meskipun bunga
yang ditawarkan relatif rendah.Bagi Perusahaan,membayar bunga
yang rendah pada masa awal proyek mungkin akan menghindarkan
diri dari kesulitan likuiditas. Misalkan :obligasi biasa dengan
jangka waktu pelunasan 5 tahun,memberikan bunga 1,4%/tahun.
Obligasi tsb laku terjual sesuai dengan harga pelunasan Rp
1.000.000,-. Obligasi konversi ditawarkan dengan bunga 7%/thn
tetapi pemilik obligasi dapat menukar dengan 100 lembar saham
biasa pada 5 tahun yang akan datang atau minta dilunasi. Kalau
Harga Saham Diperkirakan Akan Mencapai

7
Rp20.000,-/lembar,maka pembeliobligasikonversi akan lebih
beruntung daripada pembeli obligasi biasa.
5) Kredit Bank, baik kredit investasi maupun non investasi.
Seringkaliyang menjadi bahanpertimbangaadalah besarnya bunga
Bank lebihbesar daripada bunga obligasi, mana yang lebih
menguntungkan bagi pemberi kredit atau penanam saham.
6) Leasing (sewa guna), dari lembaga keuangan non Bank.
Beberapalembagakeuanganmenawarkanjasauntukmenyediakanakti
va(mesin)yang diperlukan oleh perusahaan.Secara Resmi Lembaga
Keuangan Yang Memiliki aktiva dan perusahaan hanya menyewa,
yang penting adalah apakah biaya sewa lebih kecil (setelah
memperhatikan penghematan pajak)dibandingkan dengan
meminjam uang di Bank.
ProjectFinance.Tipe Pendanaan Yang Merupakan Bentuk Kredit
untuk membiayai proyek(biasanya besar) yang pembayarannya
didasarkan atas kemampuan proyek untuk melunasinya. Dengan
Demikian perusahaan yang mensponsori proyek tidak akan diminta
untuk melunasi kewajiban finansialnya apabila terjadi gangguan
cashflow.Misalkan PTA. (mempunyai berbagai jenis
usaha/bisnis)mendapatkan kesempatanutnuk membangunjalan tol
dengan danasebesar Rp 200 miliar. Lembaga keuangan yang
menyediakan dana untuk proyek tsb akan dilunasi berdasarkan
penghasilan jalan tol. PTA tidak perlu mengambil cash flow dari
bisnis lainnya untuk memenuhi kewajiban finansialnya dan
sebaliknya. Karena Sifat ketergantungan hanya pada proyek tsb
saja, par sponsor pendanaan akan sangat hati-hati melakukan
analisis. Akan lebih disukai kalau ada kepastian arus kas(seperti
adanya kontrak penjualan).
Pertimbanganlikuiditasuntukpemenuhankebutuhandana
didasarkanatas:
a) Aktiva Tetap Yang Tidak Disusut Sebaiknya dibelanjai dengan
modal sendiri.
b) Aktiva tetapyang disusutsebaiknya dibelanjai dengan modal
sendiri
ataujangkapanjangyangperiodejatuhtemponyatidaklebihpendek
daripadausiaekonomisaktivatsb.
c) Aktiva lancar dapat dibelanjai dengan utang jangka
pendekasalkan
periodejatuhtemponyatidaklebihpendekdaripadaperiodeketerika
tandanapadaaktivalancartsb.

8
Untuk aktiva lancar yang permanen sebaiknya dibelanjai dengan
utang jangka panjang atau modal sendiri.
4. Aliran Kas Proyek
a. Arti Penting Aliran Kas
Hal yang penting dalam menganalisis kebutuhan dana ataupun
kinerja keuangan antara lain dari aliran kas.Suatu Usaha
Berkepentingan dengan aliran kas dan tidak semata-mata pada
penggunaan konsep laba dalam akuntansi, karena beberapa
pertimbangan, yakni:
1) Labadalam
pengertianakuntansitidaksamadengankasmasukbersih.i)Yanglebihr
elevanbagiinvestoradalahKasdanbukanLaba.
2) Para pelaku usaha utamanya yang berkecimpung dalam bidang
keuangan (finance) berpendapat bahwa bagaimanapun yang
penting adalah kas, karena dengan kas kita dapat melakukan
investasi,dan dengan kaskita juga dapat membayar kewajiban
finansial.
b. Komponen Aliran Kas
Untukmenghindarikesalahandalammenaksiralirankasproyek/usahaa
dalah dengan memisahkanantara kegiatan yang sudah ada dan
suatukegiatan baru (proyek). Hal dimaksudkan agar tidak terjadi
overlapping antara aliran kas proyek dengan usaha yang telah jalan.
Kemudian untuk proyek juga dipisahkan antara aliran kas yang terjadi
karena pembelanjaan dengan lirankas investasi.Iniberartiproyektsbakan
Membagikan Deviden,bunga,melunasi pinjaman, membayar kembali
modal sendiri dan tidak perlumengurangkandalamalirankaskeluar.
Aliran kas suatu proyek dapat dikelompokkan menjadi 3
bagian,yakni : (i) Aliran Kas Permulaan (Initial Cash Flow), (ii)
Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow) dan (iii) AliranKas
Terminal (Terminal Cash Flow).

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep Dasar Analisis Manfaat dan Biaya Menurut Kadariah (1988), pada
dasarnya evaluasi proyek atau analisis manfaat dan biaya dapat dilakukan
melalui dua pendekatan, yaitu analisis finansial (privat) dan analisis ekonomi
(social). Analisis Finansial adalah analisis yang melihat layak atau tidaknya
suatu proyek berdasarkan atau dilihat dari sudut pandang orang-orang atau
badan badan yang terlibat langsung atau berkepentingan langsung dalam suatu
proyek. Sementara analisis ekonomi adalah analisis yang melihat layak atau
tidaknya suatu proyek dilihat dari sudut pandang masyarakat secara
keseluruhan (negara) termasuk orang-orang yang tidak berkaitan langsung
dengan proyek.

Pada dasarnya, perhitungan dalam analisis finansial/privat dan analisis


ekonomi/sosial berbeda menurut harga, pembayaran transfer dan bunga.

Dari sisi finansial, suatu proyek/usaha dikatakan sehat apabila dapat


memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban
finansialnya. Kegiatan Aspek Finansial Adalah Berkaitan Dengan
penghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal
kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek/usaha. Juga dipelajari
struktur pembiayaan yang menguntungkan dengan menentukan dana yang
harus disiapkan melalui dana pinjaman dan dana dari modal sendiri

B. Saran
Untuk para pembaca disarankan agar membaca sumber-sumber materi dari
berbagai sumber baik secara online maupun offline untuk menambah
pengetahuan tentang biaya dan manfaat proyek pertanian secara finansial.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ekawati, Titik. (2016). Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek. Semarang:


Inspirasi Semesta

Novianti, Tanti. Pengantar Evaluasi Proyek. Modul 1

11

Anda mungkin juga menyukai