DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
RATNA AMELIA
MIRNAWATI RAMLI
REZA ALVIRA
NURUL AULIA PUTRI AQNA
INDAH SARI
MUH. NUR ALIEF
TENRIANI
SYAIFULLAH
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
penyusun
kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
B. Analisis Finansial..........................................................................................5
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu kegiatan proyek/usaha tidak lepas dari kebutuhan dana baik dana
untuk aktiva tetap maupun modal kerja,dan juga sumber dana yang dapat
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. Pemilihan sumber
dana ini dapat ditinjau dari beberapa aspek.Dengan sumber dana ini
dimaksudkan apakah investasi tersebut(baik untuk aktiva tetap maupun
aktiva lancar) dibelanjai dengan modal sendiri atau modal pinjaman.
Salah satu faktor yang menentukan bagi berhasil tidaknya pelaksanaan
suatu proyek/usaha adalah menyangkut tentang tepat tidaknya analisis
kelayakan finansial. Terlalu Tinggi estimasi terhadap aliran kas masuk
misalnya, akan dapat mengakibatkan investasi yang berlebihan karena terlalu
optimis. Begitu pula estimasi kas yang terlalu kecil mengakibatkan investasi
yang kurang dari cukup sehingga proyek/usaha yang dijalankan tidak mampu
bersaing.
Di dalam menganalis suatu proyek pendekatan yang dilakukan dapat
meliputi analisis finansial dan ekonomi.Hal yang membedakan kedua analisis
tersebut antara lain adanya penyesuaian harga yang sesungguhnya atau
shadow prices. Faktor Yang seringkali dilakukan adanya penyesuaian antara
lain modal,tenaga kerja dan devisa.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apasaja konsep dasar analisis manfaat dan biaya?
2. Apa itu analisis finansial?
C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui konsep dasar analisis manfaat dan biaya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Harga
2. Pembayaran Transfer
4
tidak dianggap sebagai biaya. Dengan kata lain, pajak ini dikeluarkan dari
perhitungan atau tidak diperhitungkan dalam analisis ekonomi.
3. Bunga
Dalam analisis finansial, bunga atas pinjaman baik yang berasal dari
pinjaman dalam negeri maupun pinjaman luar negeri merupakan biaya.
Sementara dalam analisis ekonomi, bunga atas pinjaman yang berasal
daridalam negeri tidak dimasukkan sebagai biaya, karena modal tersebut
dapat dianggap sebagai modal masyarakat, sehingga bunganya pun
merupakan bagian dari benefit masyarakat. Sedangkan bunga atas
pinjaman luar negeri yang terikat dan tersedia hanya untuk proyek tersebut
diperhitungkan sebagai biaya proyek.
B. Analisis Finansial
Dari sisi finansial, suatu proyek/usaha dikatakan sehat apabila
dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi
kewajiban finansialnya. Kegiatan Aspek Finansial Adalah
Berkaitan Dengan penghitungan perkiraan jumlah dana yang
diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan
harta tetap proyek/usaha. Juga dipelajari struktur pembiayaan yang
menguntungkan dengan menentukan dana yang harus disiapkan
melalui dana pinjaman dan dana dari modal sendiri
5
Bangunan dan perlengkapannya
Pabrik Dan Mesin-mesin
Aktiva tetap lainnya, dapat berupa perlengkapan angkutan dan
material handling, perlengkapan untuk penelitian dan
pengembangan, meubelair dan perlengkapan kantor lainnya.
b. Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Aktiva tidak berwujud, dapat berupa patent, lisensi, pembayaran
lumpsum untuk penggunaan teknologi, engineering fees, copyright,
goodwill dan sebagainya.
Biaya-biaya pendahuluan, biayani termasuk biaya studi
pendahuluan, survei pasar, legalfeedsb.
Biaya-biaya sebelum operasi, adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan sebelum berproduksi secara komersial. Komponen
Yang yang utama antara lain biaya penarikan tenaga kerja, biaya
latihan, beban bunga,biaya selama masa produksi percobaan.
6
bisa diperoleh dari(para) pemilik perusahaan.Karena itulah bagi
perusahaan yang ingin menghimpun dana yang besar mungkin yang
memilih go public.
b. Saham biasa atau saham preferen(juga merupakan modal sendiri)yang
diperoleh dari emisi (penerbitan) saham di pasar modal.
Perusahaanyang memutuskan untuk gopublicdapat menghimpun dana
denganjalanmenerbitkansahamyangdiperjualbelikandibursa.
c. Obligasi,dapat berbentuk:
1) Obligasi Biasa, obligasi ini menawarkan suku bunga yang tetap
untuk jangka waktu usia obligasi dicantumkan nilai pelunasannya.
2) Obligasi dengan suku Bunga Mengambang (Floating
Rate).Besarnya bunga yang dibayarkan tergantung pada tingkat
bunga ygberlaku.Sukubungayangdipakaisebagaipatokanadalah
Suku bunga deposito (biasanya jangka waktu 6 bulan) dari
beberapa Bank ditambah dengan persentase tertentu.
Misalnyadikatakan bahwa bunga yang dibayar adalah
1%diatassukubungadepositojangkawaktu6 bulan.
3) Obligasi Tanpa Bunga(Zero Coupon Bonds).Mskip
Unresminyaobliagasiini tidak membayar bunga,namun pembeli
obligasi tetapmenerimapenghasilankarena obligasi ts dijual dengan
discount. Sebagai misal, obligasi akan jatuh tempo 5 tahun lagi
dengan nilai pelunasan Rp 1.000.000,-dandijualsaatinidengannilai
Rp 519.000,-. Dikatakan bahwa obligasi tsb dijual dengan discount
48,1%. Seringkali penerbitan zero coupon bonds dimasud kan
untuk menghemat presentva luepembayaranpajak.
4) Obligasi Konversi (Convertible Bonds). Ini merupakan jenis
obligasi yang bisa diubah menjadi saham pada waktu
tertentu(misal 5 tahun lagi). Kalau calon pembeli obligasi konversi
mengharapkan bahwa sewaktu obligasi itsb dikonversikan menjadi
saham biasa, harga saham telah sangat tinggi, maka mereka
mungkin bersedia untuk membeli obligasi tsb meskipun bunga
yang ditawarkan relatif rendah.Bagi Perusahaan,membayar bunga
yang rendah pada masa awal proyek mungkin akan menghindarkan
diri dari kesulitan likuiditas. Misalkan :obligasi biasa dengan
jangka waktu pelunasan 5 tahun,memberikan bunga 1,4%/tahun.
Obligasi tsb laku terjual sesuai dengan harga pelunasan Rp
1.000.000,-. Obligasi konversi ditawarkan dengan bunga 7%/thn
tetapi pemilik obligasi dapat menukar dengan 100 lembar saham
biasa pada 5 tahun yang akan datang atau minta dilunasi. Kalau
Harga Saham Diperkirakan Akan Mencapai
7
Rp20.000,-/lembar,maka pembeliobligasikonversi akan lebih
beruntung daripada pembeli obligasi biasa.
5) Kredit Bank, baik kredit investasi maupun non investasi.
Seringkaliyang menjadi bahanpertimbangaadalah besarnya bunga
Bank lebihbesar daripada bunga obligasi, mana yang lebih
menguntungkan bagi pemberi kredit atau penanam saham.
6) Leasing (sewa guna), dari lembaga keuangan non Bank.
Beberapalembagakeuanganmenawarkanjasauntukmenyediakanakti
va(mesin)yang diperlukan oleh perusahaan.Secara Resmi Lembaga
Keuangan Yang Memiliki aktiva dan perusahaan hanya menyewa,
yang penting adalah apakah biaya sewa lebih kecil (setelah
memperhatikan penghematan pajak)dibandingkan dengan
meminjam uang di Bank.
ProjectFinance.Tipe Pendanaan Yang Merupakan Bentuk Kredit
untuk membiayai proyek(biasanya besar) yang pembayarannya
didasarkan atas kemampuan proyek untuk melunasinya. Dengan
Demikian perusahaan yang mensponsori proyek tidak akan diminta
untuk melunasi kewajiban finansialnya apabila terjadi gangguan
cashflow.Misalkan PTA. (mempunyai berbagai jenis
usaha/bisnis)mendapatkan kesempatanutnuk membangunjalan tol
dengan danasebesar Rp 200 miliar. Lembaga keuangan yang
menyediakan dana untuk proyek tsb akan dilunasi berdasarkan
penghasilan jalan tol. PTA tidak perlu mengambil cash flow dari
bisnis lainnya untuk memenuhi kewajiban finansialnya dan
sebaliknya. Karena Sifat ketergantungan hanya pada proyek tsb
saja, par sponsor pendanaan akan sangat hati-hati melakukan
analisis. Akan lebih disukai kalau ada kepastian arus kas(seperti
adanya kontrak penjualan).
Pertimbanganlikuiditasuntukpemenuhankebutuhandana
didasarkanatas:
a) Aktiva Tetap Yang Tidak Disusut Sebaiknya dibelanjai dengan
modal sendiri.
b) Aktiva tetapyang disusutsebaiknya dibelanjai dengan modal
sendiri
ataujangkapanjangyangperiodejatuhtemponyatidaklebihpendek
daripadausiaekonomisaktivatsb.
c) Aktiva lancar dapat dibelanjai dengan utang jangka
pendekasalkan
periodejatuhtemponyatidaklebihpendekdaripadaperiodeketerika
tandanapadaaktivalancartsb.
8
Untuk aktiva lancar yang permanen sebaiknya dibelanjai dengan
utang jangka panjang atau modal sendiri.
4. Aliran Kas Proyek
a. Arti Penting Aliran Kas
Hal yang penting dalam menganalisis kebutuhan dana ataupun
kinerja keuangan antara lain dari aliran kas.Suatu Usaha
Berkepentingan dengan aliran kas dan tidak semata-mata pada
penggunaan konsep laba dalam akuntansi, karena beberapa
pertimbangan, yakni:
1) Labadalam
pengertianakuntansitidaksamadengankasmasukbersih.i)Yanglebihr
elevanbagiinvestoradalahKasdanbukanLaba.
2) Para pelaku usaha utamanya yang berkecimpung dalam bidang
keuangan (finance) berpendapat bahwa bagaimanapun yang
penting adalah kas, karena dengan kas kita dapat melakukan
investasi,dan dengan kaskita juga dapat membayar kewajiban
finansial.
b. Komponen Aliran Kas
Untukmenghindarikesalahandalammenaksiralirankasproyek/usahaa
dalah dengan memisahkanantara kegiatan yang sudah ada dan
suatukegiatan baru (proyek). Hal dimaksudkan agar tidak terjadi
overlapping antara aliran kas proyek dengan usaha yang telah jalan.
Kemudian untuk proyek juga dipisahkan antara aliran kas yang terjadi
karena pembelanjaan dengan lirankas investasi.Iniberartiproyektsbakan
Membagikan Deviden,bunga,melunasi pinjaman, membayar kembali
modal sendiri dan tidak perlumengurangkandalamalirankaskeluar.
Aliran kas suatu proyek dapat dikelompokkan menjadi 3
bagian,yakni : (i) Aliran Kas Permulaan (Initial Cash Flow), (ii)
Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow) dan (iii) AliranKas
Terminal (Terminal Cash Flow).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep Dasar Analisis Manfaat dan Biaya Menurut Kadariah (1988), pada
dasarnya evaluasi proyek atau analisis manfaat dan biaya dapat dilakukan
melalui dua pendekatan, yaitu analisis finansial (privat) dan analisis ekonomi
(social). Analisis Finansial adalah analisis yang melihat layak atau tidaknya
suatu proyek berdasarkan atau dilihat dari sudut pandang orang-orang atau
badan badan yang terlibat langsung atau berkepentingan langsung dalam suatu
proyek. Sementara analisis ekonomi adalah analisis yang melihat layak atau
tidaknya suatu proyek dilihat dari sudut pandang masyarakat secara
keseluruhan (negara) termasuk orang-orang yang tidak berkaitan langsung
dengan proyek.
B. Saran
Untuk para pembaca disarankan agar membaca sumber-sumber materi dari
berbagai sumber baik secara online maupun offline untuk menambah
pengetahuan tentang biaya dan manfaat proyek pertanian secara finansial.
10
DAFTAR PUSTAKA
11