Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III (TIGA)


BASO AHMAD ALFIAN > (90400121036)
GHALIAH JALWAA INSYRAH ZAINAL > (90400121043)
YULIANI > (90400121051)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENGANGGARAN SEKTOR
PUBLIK” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah akuntansi sektor publik. selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang anggaran yang ada di dalam pemerintahan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Jamaluddin M, SE., M.Si. selaku dosen
mata kuliah akuntansi sektor publik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Samata, 5 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Judul
Kata Pengantar ................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1.Latar Belakang ..................................................................................................... 2
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
1.3.Tujuan .................................................................................................................. 2
1.4.Manfaat ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
2.1. Konsep Anggaran Sektor Publik .......................................................................... 3
2.2 Pengertian Anggaran Sektor Publik ...................................................................... 3
2.3 Pentingnya Anggaran Sektor Publik ...................................................................... 4
2.4 Fungsi Anggaran Sektor Publik ............................................................................ 5
2.5 Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik ...................................................................... 8
2.6 Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik ................................................................. 8
2.7 Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik ......................................................... 9
2.8 Prinsip-Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran ....................................................... 12
BAB II PENUTUP ........................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 14
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendakdicapai


selama periode waktu tertentu. Dapat dinyatakan berupa estimasi finansial, sedangkan
anggaran sendiri adalah proses atau metode untukmempersiapkan suatu anggaran.
Penganggaran dalam organisasi sector public merupakan tahapan yang cukup rumit yang
mengandung nuansa politik yang tinggi. Dalam organisasi sector public, peanggaran
merupakan suatu proses politik. Hal tersebut berbeda dengan penganggaran pada sektor
swasta yang relative kecil nuansa politiknya. Pada sector swasta anggaran merupakan
bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk public, namun sebaliknya pada sector
public anggaran justru harus diinformasikan kepada public untuk dikritik,didiskusikan,
dan diberi masukan. Anggaran sector public merupakan instrument takuntabilitas atas
pengelolaan dana public dan pelaksanaan program – program yang dibiayai dengan uang
public.
Penganggaran sector public terkait denganproses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program aktifitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran organisasi
sector public dimulai ketikaperumusan strategi dan perencanaan strategic telah selesai
dilakukan. Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan
strategi yang telah dibuat. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran
yang tidak efektif dan tidak berorentasi pada kinerja akan dapat menggagalkan
perencanaan yang sudah disusun. Penganggaran sector public harus diawasi mulai tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika
diawasi oleh lembaga pengawasan khusus yang bertugas mengontrol proses perencanaan
dan pengendalian anggaran. Konsep penganggaran sector public dan masalah mendasar
yang berhubugan dengan penentuan kebijakan, proiritas, rencana strategis dan penentuan
program. Anggaran merupakan hal penting bagi suatu pemerintah untuk menjalankan
roda pemerintahannya. Anggaran adalah dokumen yang berisi estimasi kinerja, baik
berupa penerimaan dan pengeluaran, yang disajikan dalam ukuran moneter yangakan
dicapai pada periode waktu tertentu dan menyertakan data masa lalu sebagaibentuk
pengendalian dan penilaian kinerja.
Anggaran dapat diartikan sebagai perumusan dan pengelolaan rencana strategis
untuk aktivitas yang akan dilakukanatau tujuan yang hendak dicapai, dalam hal sektor
publik ini tujuan yang dimaksud yaitu penyediaan pelayanan publik yang baik dan
bermanfaat bagi masyarakat. Tahap penganggaran ini merupakan tahap yang cukup rumit
dan sering kalidisertai dengan unsur-unsur politik, untuk itu perlu adanya pengawasan
danpengendalian dalam penyelenggaraannya. Agar anggaran tepat sasaran dan sesuai
dengan tujuan, maka diperlukan kerjasama yang baik antara atasan danbawahan, pegawai
dan pimpinan dalam penyusunan anggaran, karena prosespenyusunan anggaran
merupakan kegiatan yang penting dan kompleks. Anggaran sektor publik ini dianggap
sebagai alat akuntabilitas publik dalam mengelola dan masyarakat melalui program-
program yang didanai dari dana publik tersebut,sehingga harus diinformasikan secara

1
terbuka kepada masyarakat secara luas. Suatu instansi pemerintah dikatakan mempunyai
kinerja yang baik jika segala kegiatannya berada dalam kerangka anggaran dan tujuan
yang ditetapkan serta mampu mewujudkan strategi yang dimiliki. Pada dasarnya terdapat
beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik.
Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar.
Kedua pendekatan tersebut adalah anggaran tradisional atau anggaran konvensional dan
pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apakah arti dari konsep anggaran dalam sector public?


2. Apa pengertian dari anggaran sector public?
3. Apa pentingnya anggaran di dalam sector public?
4. Apa fungsi dari anggaran sector public?
5. Apa jenis – jenis anggaran sector public?
6. Apa prinsip dari anggaran sector public?
7. Bagaimana proses penyusunan anggaran sector public?
8. Apa prinsip - prinsip pokok dalam siklus anggaran?

1.3.Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep anggaran dalam sector public


2. Untuk mengetahui pengertian anggaran sector public
3. Untuk mengetahui pentingnya anggaran sector public
4. Untuk mengetahui fungsi anggaran sector public
5. Untuk mengetahui jenis – jenis anggaran sector public
6. Untuk mengetahui prinsip anggaran sector public
7. Untuk mengetahui proses penyusunan aggaran sector public
8. Untuk mengetahui prinsip pokok siklus anggaran

1.4.Manfaat

1. Hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk
menjelaskan tentang anggaran sector public.
2. Hasil makalah ini diharapkan berguna sebagai bahan pengembangan ilmu dalam
sector public.
3. Diharapkan bermanfaat bagi pembaca untuk mempelajari anggaran dalam suatu sector
public itu sendiri.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Anggaran Sektor Publik


Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalan ukuran finansial, sedangkan
penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.
Penganggaran dalam organisasi sector public merupakan tahap yang cukup rumit dan
mengundang nuansa politik yang tinggi. Dalam organisasi sector public, penganggaran
merupakan suatu proses politik. Hal tersebut berbeda dengan penganggaran pada sector
swasta yang realtif kecil nuansa politisnya. Pada sector swasta, anggaran merupakan
bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk public, namun sebaliknya pada sector
public anggaran justru harus diinformasikan kepada public untuk dikritik, didiskusikan,
dan diberi masukan. Anggaran sector public merupakan instrument akuntabilitas atas
pengelolaan dana public dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang
public.
Penganggran sector public terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran
organisasi sector public dimulai Ketika perumusan strategi dan perencanaan stratejik telah
selesai dilakukan. Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan
perencanaan stratejik yang ditelah dibuat. Tahap penganggaran menjadi sangat penting
karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat
menggagalkan perencanaan yang sudah disusun. Anggaran merupakan managerial plan
of action untuk memfasilitasi terciptanya tujuan organisasi.
Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sector public meliputi:
1. Aspek perencaan
2. Aspek pengendalian
3. Aspek akuntablitas public
Penganggaran sector public harus diawali mulai tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga
pengawasan khusus (oversight body) yang bertugas mengontrol proses perencaan dan
pengendalian anggaran.

2.2. Pengertian Anggaran Sektor Publik


Anggaran public berisi berencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk
rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang
paling sederhana, anggaran public merupakan suatu dokumen yang menggambarkan
kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan,
belanja dan aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan

3
organisasi di masa yang akan dating. Setiap anggaran memberikan informasi mengenai
apa yang hendak dilakukan dalam beberapa periode yang akan mendatang.
Defenisi anggaran atau budget menurut Munandar (2001:3) adalah “suatu rencana
yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang
dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku dalam jangka waktu (periode)
tertentu yang akan datang.” Anggaran merupakan alat untuk merencanakan dan
mengendalikan keuangan perusahaan dalam penyusunannya dilakukan secara periodik.
Pengertian lain dari anggaran menurut Nafarin (2007:11) menyatakan bahwa
“Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun
berdasarkan program yang telah disahkan.” Anggaran (budget) merupakan rencana
tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk
jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga
dinyatakan dalam satuan barang/jasa.
Sedangkan menurut Garrison dan Noreen (2007:402) mendefenisikan anggaran
sebagai berikut : “Anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan
sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu”. Dari
beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara singkat dan dapat
dinyatakan bahwa anggaran public merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan:
1. Beberapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja); dan
2. Berapa banyak dan bagaimana cara memeroleh uang untuk mendanai rencana tersebut
(pendapatan).

2.3.Pentingnya Anggara Sektor Publik


Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sector public.
Terdapat beberapa aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh anggaran sector public,
baik skala nasional maupun local. Anggaran sector public dibuat untuk membantu
menetukan tingkat kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas Kesehatan,
Pendidikan, dan sebagainya agar terjamin secara layak. Tingkat kesejahteraan masyarakat
dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka
buat.
Dalam sebuah negara demokrasi, pemerintah mewakili kepentingan rakyat, uang
yang dimiliki pemerintahan adalah uang rakyat dan anggaran menunjukan rencana
pemerintahan untuk membelanjakan uang rakyat tersebut. Anggaran merupakan blue
print keberadaan sebuah Negara dan merupakan arahan di masa yang akan datang.
Anggaran adalah alat utama kebijakan fiscal. Anggaran merupakan alat ekonomi
terpenting yang dimiliki pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial dan
ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Anggaran sector public harus dapat memenuhi kriteria berikut:
1. Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat.
2. Menentukan penerimaan dan pengeluaran unit-unit pemerintah baik pusat maupun
daerah.

4
Aliran uang yang terkait dengan aktivitas pemerintahan akan memengaruhi harga,
lapangan kerja, distribusi pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan beban pajak yang harus
dibayar atas pelayanan yang diberikan pemerintah. Keputusan anggaran yang dibuat baik
pusat maupun daerah seharusnya dapat merefleksikan prioritas pemerintah pusat atau
daerah dengan baik.

Anggaran sector public penting karena beberapa alasan, yaitu:


a. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial
ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
b. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran
diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya (scarcity of resouces),
pilihan, dan trade offs.
c. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran public merupakan instrument pelaksanaan
akuntabilitas public oleh lembaga-lembaga public yang ada.

2.4 Fungsi Anggaran Sektor Publik


Setiap anggaran yang dikelola oleh entitas sektor public harus memiliki fungsi.
Mardiasmo (2009) menyebutkan anggaran sektor publik memiliki 8 fungsi. Fungsi
tersebut yakni:
1. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi. Anggaran sector publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang
akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, berapa hasil yang
diperoleh dari belanja pemerintah tersebut. Anggaran sebagai alat perencanaan
digunakan untuk:
a. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi
yang ditetapkan;
b. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya;
c. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun;
d. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.
2. Anggaran Sebagai Alat Pengendalian
Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas
pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Tanpa anggaran, pemerintah tidak dapat
mengendalikan pemborosan; pemborosan pengeluaran. Bahkan tidak berlebihan jika
dikatakan bahwa presiden, menteri, gubernur, bupati, dan manajer publik lainnya
dapat dikendalikan melalui anggaran. Anggaran sector publik dapat digunakan untuk
mengendalikan (membatasi kekuasaan) eksekutif.

5
Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari
adanya overspending, underspending dan salah sasaran (misappropriation) dalam
pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas. Anggaran
merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional
program atau kegiatan pemerintah. Sebagai alat pengendalian manajerial, anggaran
sektor publik digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang
yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Selain itu, anggaran digunakan untuk
memberi informasi dan meyakinkan legislatif bahwa pemerintah bekerja secara
efisien tanpa ada korupsi dan pemborosan. Pengendalian anggaran publik dapat
dilakukan melalui empat cara, yaitu:
a. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan;
b. Menghitung selisih anggaran (favorable dan unfavorable variances);
c. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable) atas suatu varians;
d. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.

3. Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal


Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk
menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran
publik tersebut dapat diketahui arahan kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat
dilakukan prediksiprediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk
mendorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat
sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

4. Anggaran Sebagai Alat Politik


Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritasprioritas dan kebutuhan
keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan
dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas
penggunaan dan publik untuk kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar
masalah teknis akan tetapi lebih merupakan alat politik (political tool). Oleh karena
itu, pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill, coalition building,
keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik
oleh para manajer publik. Manajer public harus sadar sepenuhnya bahwa kegagalan
dalam melaksanakan anggaran yang telah disetujui dapat menjatuhkan
kepemimpinannya, atau paling tidak menurunkan kredibilitas pemerintah.

5. Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi


Setiap unit kerja pemerintahan terlibat dalam proses penyusunan anggaran.
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan.
Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya
inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu,

6
anggaran publik juga berfungsi sebagai alat berkomunikasi antar unit kerja dalam
lingkungan eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan ke seluruh bagian
organisasi untuk dilaksanakan.

6. Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja


Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif)
kepada pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan
pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajemen
publik dinilai berdasarkan beberapa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan
anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk
pengendalian dan penilaian kinerja.
7. Anggaran Sebagai Alat Motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan
stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, efisien dalam mencapai target dan
tujuan organisasi yang ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran
hendaknya bersifat challenging but attainable atau demanding but achievable
maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak
dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk
dicapai.

8. Anggaran Sebagai Alat Menciptakan Ruang Publik


Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPR atau
DPRD. Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi
kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik. Kelompok
masyarakat yang terorganisir akan mencoba mempengaruhi anggaran pemerintah
untuk kepentingan mereka. Kelompok lain dari masyarakat yang kurang terorganisir
akan mempercayakan aspirasinya melalui proses politik yang ada. Pengangguran,
tuna wisma dan kelompok lain yang tak terorganisir akan dengan mudah dan tidak
berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika tidak ada alat untuk menyampai kan
suara mereka, maka mereka akan mengambil tindakan dengan jalan lain seperti
dengan tindakan massa, melakukan boikot, vandalisme, dan sebagainya. Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 menyebutkan anggaran memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. Anggaran merupakan pernyataan kebijakan public
b. Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan keseimbangan antara
belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan
c. Anggaran menjadi landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi hokum
d. Anggaran menjadi landasan penilaian kinerja pemerintah
e. Hasil pelaksanaan anggaran dituangkan dalam laporan keuangan pemerintah
sebagai pernyataan pertanggung jawaban pemerintah kepada public.

7
2.5 Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik
Mardiasmo (2009) menyebutkan anggaran sektor public dibagi menjadi 2 yakni
anggaran operasional dan anggaran modal.
1. Anggaran Operasional
Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari
dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan
dalam anggaran operasional adalah belanja rutin. Belanja runtin atau biasa disebut
dengan recurrent expenditure merupakan pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk
satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah asset atau kekayaan bagi pemerintah.
Disebut anggaran rutin karena pengeluaran tersebut bersifat berulangulang dan terjadi
setiap tahun. Secara umum penerluaran yang masuk kategori anggaran operasional
yakni Belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasional dan Pemeliharaan.

2. Anggaran Modal
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas
aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kenderaan, perabot dan sebagainya.
Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman.
Belanja modal atau biasa disebut dengan belanja Investasi merupakan luaran yang
manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau
kekayaan pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya
operasional dan pemeliharaannya. Pada dasarnya pemerintah tidak memiliki uang
yang dimiliki sendiri, sebab seluruhnya adalah milik publik. Dalam sebuah
masyarakat demokratis, rakyat memberi mandate kepada pemerintah melalui proses
pemilihan umum. Politisi mentstranslasikan mandate tersebut dalam bentuk kebijakan
publik dan program yang memberi manfaat bagi pemilih yang direfleksikan dalam
anggaran. Adanya keterbatasan sumberdaya, menyebabkan anggaran mempunyai
trade-offs, sebagian uang tidak dapat dialokasikan untuk suatu bidang tanpa
mengurangi jumlah alokasi pada bidang yang lain, atau adanya penambahan jumlah
pajak yang dibayar publik. Pemerintah tidak mungkin memenuhi permintahan seluruh
stakeholder-nya secara simultan. Pemerintah memutuskan bidang mana yang akan
didahulukan atau diprioritaskan. Anggaran berfungsi sebagai alat politis yang
digunakan untuk memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor tersebut.

2.6 Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik


Dalam pelaksanaan anggaran sektor publik ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan. Prinsip-prinsip dalam anggaran sektor publik menurut Haryanto,
Sahmuddin dan Arifuddin (2007) Terdiri dari 8 yakni:
1. Otorisasi Oleh Legislatif
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum
eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

8
2. Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh
karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran
yang bersifat komprehensif
3. Keutuhan Anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum
(general fund).
4. Nondiscretionary Appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis,
efisien, dan efektif
5. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun
multitahunan.
6. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden
reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan inefisiensi
anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan
overestimate pengeluaran.
7. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak
membingungkan
8. Diketahui Publik
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

2.7 Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik


Anggaran di Indonesia diklasifikasikan menjadi beberapa macam untuk
mempermudah penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasannya. Adapun tujuan daripada
klasifikasi anggaran adalah sebagai berikut;
1. Mempermudah penyusunan anggaran sehingga mempermudah perumusan sasaran
pembangunan.
2. Mempermudah pelaksanaan anggaran sehingga mampu meningkatkan efisiensi
pencapaian sasaran-sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan pemeriksaan realisasi anggaran sehingga pengawasan anggaran dapat
ditingkatkan.
Klasifikasi anggaran pada umumnya ada enam jenis:
1) Klasifikasi organik

9
Klasifikasi organik lebih menitikberatkan pada organisasi negara, baik
lembaga negara non departemen maupun departemen, sedangkan pemungutan
pendapatan yang dianggarkan didasarkan pada hak masing-masing
departemen/lembaga negara. Klasifikasi ini terdiri atas tiga tingkatan sebagai
berikut.
1. Tingkat pertama, yaitu departemen/lembaga yang menguasai bagian
anggaran, rincian anggarannya disebut “bagian”.
2. Tingkat kedua, yaitu unit departemen/lembaga negara yang terdiri atas
sekretaris jenderal/direktorat jenderal/inspektorat jenderal, rincian
anggarannya disebut “pos”.
3. Tingkat ketiga, yaitu unsur-unsur dari unit departemen/lembaga negara
yang terdiri atas direktorat/biro/kantor wilayah. Rincian anggarannya
disebut “pasal”.

2) Klasifikasi objek
Klasifikasi ini menekankan pada rincian pengeluaran yang dikelompokkan
berdasarkan jenis-jenis pengeluaran yang dibagi ke dalam sub-sub jenis
pengeluaran yang disebut dengan “mata anggaran”.
Dalam struktur APBN, klasifikasi anggaran objek ini dapat dilihat dengan
adanya pembagian jenis-jenis belanja yang dibagi ke dalam subjenis belanja (mata
anggaran). Misalnya, dalam hal “pengeluaran rutin” yang terdiri atas beberapa hal
berikut.
1. Jenis belanja pegawai yang dibagi ke dalam beberapa mata anggaran:
1) gaji/pensiun
2) tunjangan beras
3) tunjangan keluarga
4) biaya makan lauk pauk
5) lain-lain belanja pegawai dalam negeri
6) belanja pegawai luar negeri
2. Jenis belanja barang dibagi ke dalam beberapa mata anggaran, seperti:
1) belanja barang dalam negara
2) belanja barang luar negeri

a. Klasifikasi fungsional
Klasifikasi fungsional dilakukan untuk menghilangkan adanya overlapping
(tumpang tindih) antartugas masing-masing departemen/lembaga negara. Dalam
klasifikasi ini semua tugas pemerintah dikelompokkan ke dalam beberapa sektor,
dari beberapa sektor dibagi lagi ke dalam beberapa sub sektor, dan dari beberapa

10
sub sektor dibagi lagi ke dalam beberapa program. Contoh rincian belanja
rutin/pembangunan yang dikelompokkan berdasarkan fungsi adalah sebagai
berikut: a. Subsektor pertanian
1) Program intensifikasi pertanian
2) Program penyuluhan pertanian
b. Subsektor pengairan
1) Program irigasi
2) Program pembangunan DAS (daerah aliran sungai).

3) Klasifikasi Ekonomi
Klasifikasi ekonomi dibuat dengan tujuan agar anggaran yang disusun
menggambarkan secara jelas kebijaksanaan pemerintah dalam bidang ekonomi.
Jika dilaksanakan anggaran yang mengalokasikan biaya bersifat ekonomi dan
nonekonomis. Dengan adanya kedua sifat alokasi biaya ini, akan menyebabkan
adanya perbedaan dalam klasifikasi ekonomi yang menggambarkan kebijakan
pemerintah sebagai berikut. 1) Pengaturan pengeluaran rutin bersifat konsumtif,
seperti pengeluaran untuk belanja pegawai, pensiun, veteran, dan sosial. 2)
Pengaturan pengeluaran pembangunan, seperti pembangunan infrastruktur.
4) Klasifikasi performance
Klasifikasi performance merupakan bentuk perwujudan sistem anggaran
yang menitikberatkan pada unsur pengendalian anggaran (manajemen kontrol)
yang dilaksanakan secara efektif dan efisien serta ditetapkannya suatu standar
untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan.
5) Klasifikasi program
Klasifikasi program ini merupakan alat untuk menghubungkan antara
langkah-langkah yang akan ditempuh dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pelaksanaan klasifikasi program di negara kita dijumpai dalam anggaran belanja
rutin pembangunan dengan menggunakan daftar isian kegiatan (DIK) dan daftar
isian proyek (DIP). Dalam DIK dan DIP tersebut dirinci mengenai pengeluaran
dengan ditentukan alokasi serta menyebutkan sumber pembiayaan. Untuk
pelaksanaan DIP dilakukan dengan cara mengelompokkan jenis-jenis pengeluaran
ke dalam proyek-proyek dan dikelompokkan ke dalam program, kemudian
program-program ini dihimpun menjadi subsektor, dari subsektor dihimpun
menjadi sektor, dan dari sektor dihimpun lagi ke dalam bidang.
Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah;
1. Tujuan dan target yang hendak dicapai
2. Ketersediaan sumber daya (factor-faktor produksi yang dimiliki
pemerintahan).
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.

11
4. Faktor-faktor lain yang memengaruhi anggaran, seperti: munculnha peraturan
pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana
alam, dan sebagainya.
Pengelolaan keuangan public melibatkan beberapa aspek, yaitu: aspek
penganggaran, aspek akuntansi, aspek pengendalian, dan aspek auditing. Aspek
penganggaran mengantisipasi pendapatan belanja, sedangkan aspek akuntansi
terkait dengan proses mencatat, mengolah, dan melaporkan segala aktivitas
penerimaan dan pengeluaran atas dana pada saatanggaran dilaksanakan.

2.8 Prinsip-Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran


Prinsip-prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai dengan baik
oleh penyelenggara pemerintahan. Pada dasarnya prinsip-prinsip dan mekanisme
penganggaran relatif tidak berbeda antara sektor swasta dengan sektor publik. Siklus
anggaran (budget cycle) pada sektor publik adalah masa atau jangka waktu mulai saat
anggaran (APBN) disusun sampai dengan saat perhitungan anggaran disahkan dengan
undang-undang. Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas : 1) Tahap
persiapan anggaran (preparation) 2) Tahap ratifikasi (approval/ratification) 3) Tahap
implementasi (implementation) dan, 4) Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting &
evaluation).
1. Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)
Tahap persiapan anggaran ini dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar
taksiran pendapat yang tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui
taksiran pengeluaran, terlebih dahulu harus dilakukan penaksiran pendapatan secara
lebih akurat. Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah
terdapatnya faktor “uncertainty” (tingkat ketidakpastian) yang cukup tinggi. Oleh
sebab itu, manajer keuangan publik harus harus memahami betul dalam menentukan
besarnya suatu mata anggaran.
2. Tahap Ratifikasi Anggaran (Budget Ratification)
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit
dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill
tetapi juga harus mempunyai political skill, salesmanship dan coalition building yang
memadai. Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting
dalam tahap ini.
3. Tahap Pelaksanaan Anggaran (Budget Implementation)
Sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen sangat
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan anggaran. Manajer keuangan publik dalam
hal ini bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan
handal untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah disepakati, dan
bahkan dapat diandalkan untuk tahap penyusunan anggaran periode berikutnya.
4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran (Budget Reporting and Evaluation)

12
Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran.
Tahap persiapan, ratifikasi dan implementasi anggaran terkait dengan aspek
operasional anggaran. Sedangkan, tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek
akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan
sistem pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting
and evaluation tidak akan menemui banyak masalah.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital


bagiorganisasisektor publik. Anggaran publik penting sebab anggaran membantu
menentukan tingkat kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrument
kebijakan fiskal pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui
kebijakanpengeluaran dan perpajakan. Dengan anggaran, pemerintah dapat
mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakan pembangunan sosial
ekonomi,menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dan yang penting lagi, anggaran merupakan sarana untuk menunjukan
akuntanbilitaspemerintah terhadap publik. Anggaran publik terdiri dari anggaran
operasional dananggaran modal. Anggaran operasional adalah pengeluaran yang
dilakukan secara rutin dan tidak menambah kekayaan serta manfaatnya hanya untuk
satu tahunanggaran. Sedangkan anggaran modal (aset) manfaatnya lebih dari satu
tahun anggaran dan menambah kekayaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Musrifah Siti., “Penganggaran Sektor Publik”. Acedemia.,


https://www.academia.edu/20592264/Penganggaran_Sektor_Publik.
Haryanto, dkk,. “Akuntansi Sektor Publik”., Badan Penerbit Universitas Diponegoro., 2007
Hasiara La Ode., “Akuntansi Sektor Publik”., Pusat Penerbit Program Pascasarjana
Universitas Brawijaya Malang., 2009.
Hantano, dkk., “Akuntansi Sektor Publik”., Media Sains Indonesia., 2020
Wardayanti Siti Maria., “Konsep Anggaran Alternatif Masa Depan”., Apssai., 2022.,
http://apar.apssai.org/index.php/apar/article/view/22.
Juliani Henny., “Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Dalam Pemerintahan”., 2010.,
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/11595/9773#.

15

Anda mungkin juga menyukai