Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis dengan hati terbuka mengharapkan saran-saran dan kritikan-kritikan
yang membangun demi kesempurnaan pada makalah yang akan datang.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan ucapan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan
dan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata Penulis mengharapkan agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak
yang memerlukannya.
Tim Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................... 1
1.3. Manfaat Penulisan................................................................................... 1
1.4. Sistematika Penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Anggaran Sektor Publik ....................................................... 4
2.2. Fungsi Anggaran Sektor Publik ............................................................. 5
2.3. Tujuan dan Karakteristik Anggaran Sektor Publik ................................ 8
2.4. Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik ....................................................... 9
2.5. Prinsip-prinsip dalam Penganggaran Sektor Publik ............................... 9
2.6. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik ......................................... 10
2.7. Prinsip-prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran ...................................... 11
2.8. Pendekatan Penganggaran pada Sektor Publik ...................................... 12
2.9. Perkembangan Teori Penganggaran Sektor Publik ................................ 20
2.10. Penganggaran dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) ......................... 26
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
Atas uraian fenomena tersebut maka ditulis suatu makalah untuk membahas lebih lanjut
tentang fenomena ini.
Begitu pentingnya aktivitas penganggaran ini pada organisasi sektor publik, banyak
teori penganggaran muncul dari teori-teori dalam administrasi publik. Gibran dan Sekwat
(2009) berpendapat bahwa teori penganggaran yang ada selama ini belum lengkap dan perlu
pendekatan alternatif dalam mengembangkan teori penganggaran di masa mendatang.
Penjelasan di atas juga menghasilkan definisi anggaran baru yang dirangkum dari
berbagai literatur akuntansi sektor publik, yaitu bahwa anggaran adalah dokumen yang berisi
estimasi kinerja, baik berupa penerimaan dan pengeluaran, yang disajikan dalam ukuran
moneter yang akan dicapai pada periode waktu tertentu dan menyertakan data masa lalu
sebagai bentuk pengendalian dan penilaian kinerja. Anggaran dalam akuntansi berada di
dalam lingkup akuntansi manajemen. Mardiasmo (2009) mengidentifikasi beberapa fungsi
anggaran dalam manajemen sektor publik, antara lain anggaran sebagai alat perencanaan,
pengendalian, kebijakan fiskal, politik, koordinasi dan komunikasi, penilaian kinerja,
motivasi dan menciptakan ruang publik.
Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk
tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Anggaran sektor publik harus dapat
merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat, serta dapat
menentukan penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
Anggaran sektor publik tidak dapat mencakup semua aspek kehidupan masyarakat. Ada
beberapa aspek yang tidak tersentuh oleh anggaran sektor publik, baik nasional maupun local.
Aspek-aspek yang tercakup dalam anggaran sektor publik adalah: aspek perencanaan, aspek
pengendalian, dan aspek akuntabilitas publik. Penganggaran sektor publik harus diawasi
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Proses penganggaran akan lebih
4
efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas khusus (oversight body) yang bertugas untuk
mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran.
Gibran dan Sekwat menyatakan bahwa line item budget, penganggaran program,
penganggaran kinerja, dan zero based budgeting semuanya bersifat rasionalitas teknikal.
Gibran dan Sekwat mencatat bahwa secara historis pengarus arus pemikiran yang
menekankan pada analisis sains dan kemajuan teknologi terhadap perkembangan teori
penganggaran publik pada periode tahun 1896-1920 berhasil memisahkan bentuk
penganggaran dari nilai-nilai, perilaku, makna, dan lingkungan social politik. Oleh karena itu,
Gibran dan Sekwat menawarkan pendekatan alternative baru dalam mengembangkan teori
penganggaran yaitu dengan menggunakan pendekatan teori sistem terbuka (open system
theory).
Teori sistem terbuka memulai analisis dengan organisasi secara keseluruhan dan
meneliti perilaku individu dengan melihat lokasi dan fungsi pada sistem yang lebih besar.
Tipologi sistem dapat membantu menjelaskan aktivitas pemerintah sebagai satu kesatuan
susunan interaktif yang menyatukan banyak jaringan internal dan eksternal sosial, politik, dan
ekonomi. Secara eksplisit moden ini mengakui kompleksitas administrasi publik, organisasi,
dan penganggaran serta keterkaitan mereka terhadap masyarakat luas. Pendekatan teori
5
sistem terbuka yang disarankan oleh Gibran dan Sekwat, memberikan usaha riset di masa
mendatang untuk lebih mengkaji teori penganggaran publik tidak hanya dari aspek
rasionalitas teknikal saja, melainkan juga keterkaitannya dengan konteks yang lebih luas,
misalnya nilai dan norma yang berlaku, perilaku, makna, dan factor sosial politik masyarakat.