Disusun Oleh :
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
A. Peranan Etika dalam Bisnis
Tiga hal pokok yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai kesuksesan dalam
suatu bisnis menurut Richard De George, yaitu:
1. Produk yang baik
2. Manajemen yang mulus
3. Etika Selama perusahaan memiliki produk yang bermutu serta berguna
bagi masyarakat dan di samping itu dikelola dengan manajemen yang
tepat di bidang produksi, finansial, sumber daya manusia, dan lain-lain,
tetapi tidak mempunyai etika, maka cepat atau lambat akan hancur dengan
sendirinya.
Beberapa dekade terakhir ini, etika dalam bisnis dianggap sangat penting.
Dibandingkan dengan usaha dan program yang diadakan untuk meningkatkan
kemampuan manajemen dalam bisnis, perhatian bagi etika dalam bisnis masih terbatas.
Namun akhir-akhir ini peranan etika mulai diakui dan diperhatikan. menggunakan
pandangan ideal, bisnis tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan melainkan
untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Jika dalam bisnis tidak memperhatikan
etika, maka bisnis itu akan mengorbankan hidup banyak orang, bahkan hidup orang
bisnis itu sendiri.
Namun mitos itu lambat laun ditinggalkan. Bisnis itu netral terhadap
moralitas, jadi bisnis moral itu hanya sekedar mitos atau cerita dongeng saja. De
George mengemukakan tiga gejala dalam masyarakat yang menunjukkan sirnanya
mitos tersebut :
Meskipun kode etik masih menuai kritikan, akan tetapi kode etik
perusahaan masih digunakan untuk merumuskan standar etis yang jelas dan
tegas untuk semua karyawan dan tanggungjawab sosial perusahaan. Supaya
kode etik bisa berhasil, berikut ada beberapa faktor yang bisa membantu:
2. Ethical auditing
Untuk menilai kinerja finansial sebuah perusahaan sudah lama ada
standar-standar accounting yang diterima secara nasional dalam suatu negara dan
malah secara internasional. Jika perusahaan memiliki sebuah kode etik, ethical
auditing itu secara khusus terfokuskan pada kode etik tersebut. Hal itu bisa mudah
dimengerti, sehingga dengan demikian metode tersebut bisa digunakan untuk
menegakkan kode etik perusahaan secara sadar dan konsekuen. Kode etik tidak
lagi sebatas perhiasan saja. Pemeriksaan atas kinerja etis dan sosial itu tidak saja
dilakukan terhadap perusahaan, tapi juga terhadap atau tidak.
Setiap dua tahun The Body Shop membiarkan dirinya diaudit dari segi
sosial dan etis. Audit pertama itu dilakukan oleh Institute of Social and Ethical
Accountability dan diterbitkan dengan judul The Values Report 1995 (1996).
Dalam audit ini antara lain diperiksa pelaksanaan dua dokumen etik yang dimiliki
perusahaan ini yaitu, The Body Shop Mission Statement dan The Body Shop
Trading Charter.
Ethics pay (etik membawa untung), Good business is ethical business, Corporate
ethics: a prime business asset. Dalam kode etiknya, kini banyak perusahaan mengakui
pentingnya etik untuk bisnis mereka.