Anda di halaman 1dari 14

MINI RISET ETIKA BISNIS DAN PROFESI

(Studi Pada UMKM Pondok Tahu Crispy )

(KELOMPOK 10)

ANNISA RANDALIA BR TAMBA (7193520052)

GITA RAHMA (7192520001)

JIHAN AFRIANI (7193220006)

WINDA ROSA (7193520043)

DOSEN PENGAMPU:

DR. NASIRWAN, SE., M.SI., AK., CA.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas mini riset mata kuliah
Akuntansi Keuangan Daerah. Kami juga berterima kasih kepada bapak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dibentuknya makalah ini bukan semata-mata hanya untuk


menyelesaikan tugas kuliah saja, tapi juga dapat menjadi referensi bagi para
pembacanya. Kami menyadari bahwa masih terdapat kesahan dalam proses penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran.

Demikianlah makalah ini kami perbuat, jika terdapat kesalahan dalam makalah
ini, kami berharap anda dapat memakluminya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
kita semua.

Medan, 01 Desember 2022

Kelompok 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau
tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan
moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu
dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan kata lain, perilaku etis
merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma
sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar.
Perilaku tidak etis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-
norma sosial dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya
berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik
suatu organisasi (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007).

Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil,
sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu
ataupun perusahaan di masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.

Setiap perusahaan memiliki peraturan-peraturan atau kode etik yang berfungsi


untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan. PT Unilever merupakan
perusahaan yang menggunakan etika dalam melakukan bisnisnya dan sangat
menjunjung tinggi etika bisnisnya, baginya sumber daya manusia adalah pusat dari
seluruh aktivitas perseroan. Dengan memberikan prioritas pada mereka dalam
pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka
untuk berkontribusi pada perusahaan. Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis
perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan.

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas , maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut, yaitu:

1.Apakah Pondok Tahu Crispy menggunakan etika dalam menjalankan bisnisnya?

2.Jika Pondok Tahu Crispy tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk
pelanggarannya, faktor penyebab nya dan bagaimana cara mengatasinya?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Etika Bisnis
dalam membuat jurnal atau tulisan tentang Etika Bisnis. Maksud dari penulisan ini
adalah :

1.Untuk mengetahui etika bisnis pada Pondok Tahu Crispy

2.Untuk mengetahui pelanggaran, faktor penyebab dan cara antisipasi apabila Pondok
Tahu Crispy tidak menggunakan etika bisnis.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Etika Bisnis


Menurut Steade et al (1984: 701) Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan
dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis. Menurut Hill dan Jones (1998) Etika
bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna
memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan
untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Menurut Sim (2003) Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari "etos," kata Yunani
yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam
organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan
nilai-nilai yang = konsisten dalam pelayanan kepada masyaraka. Menurut Von der
Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988) yang
berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar
dalam merumuskan tingkah laku etika kita, yaitu :
a.Utilitarian Utilitarian Approach Approach : setiap tindakan tindakan harus didasarkan
didasarkan pada konsekuensin konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak
seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar- besarnya
besarnya kepada masyarakat dengan cara yang tidak membahaykan dan dengan biaya
serendah- rendahnya.
b. Individual Rights Approach Approach : setiap orang dalam tindakan tindakan dan
kelakuannya kelakuannya memiliki memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun
tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan
menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
c. Justice Justice Approach Approach : para pembuat pembuat keputusan keputusan
mempunyai mempunyai kedudukan kedudukan yang sama, dan bertindak bertindak adil
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara
kelompok.

2.2 Sasaran dan Lingkup Etika


Setelah melihat penting dan relevansinya etika bisnis ada baiknya kita tinjau lebih
lanjut apa saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Ada tiga sasaran dan lingkup
pokoketika bisnis yaitu:

5
1. Etika bisnis sebagai sebagai etika profesi m profesi membahas embahas berbagai
berbagai prinsip, kondisi prinsip, kondisi dan masalah masalah yang terkait terkait dengan
praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang pertama bertujuan
untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis.
Karena lingkup bisnis yang pertama ini lebih sering ditunjukkan kepada para manajer dan
pelaku bisnis dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana perilaku bisnis yang snis
yang baik dan etis itu.
2. Etika bisnis bisa menjadi menjadi sangat subversife. Subversife karena ia mengunggah,
mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi,
dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktrek bisnis pihak mana
pun. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan
masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek
bisnis siapapun juga.
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika
bisnis lebih bersifat makro, yang karena itu barangkali lebih tepat disebut sebagai etika
ekonomi.

2.3 Prinsip-prinsip Etika Bisnis


Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis harus menyelaraskan proses bisnis
tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut.
Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etik bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi
setiap bentuk usaha. Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah
sebagai berikut :
Ø Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Ø Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup Prinsip Kejujuran kegiatan bisnis yang bisa
ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan
berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-
syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan
mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan.

6
Ø Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Ø Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Prinsip Saling Menguntungkan;
menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Ø Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
pimpinan ata pinan atau orang- orangnya maupun perusahaannya. Selain itu juga ada
beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim, Presiden Direktur
Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu :
1. Kejujuran: Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi
mendapat mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah
satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di
tengah persaingan bisnis.
2. Keadilan: Perlakukan setiap orang sesuai haknya. haknya. Misalnya, berikan upah
kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan
mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya
dengan tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.
3. Rendah Hati: Jangan lakukan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam
mempromosikan mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai
menjatuhkan produk lain. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk
melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat
yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada
kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.
4. Simpatik: Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan
klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis
anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain.
5. Kecerdasan: Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan s strategi
bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan
keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai
dan menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan
oleh lawan-lawan bisnisnya.

7
2.4 Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis
a. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi
Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika
bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
b. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai
contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk
mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
c. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social (Social Responsibili Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks
lagi.
d. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuh kembangkan Kesadaran dan rasa
Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika
bisnis.
e. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai
contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk
mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Tahu Crispy Jl. Selamat Ketaren No. mat
Ketaren No. 1 D

3.2. Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Tahu Crispy dengan rancangan waktu
sebagai berikut:
1. Masa persiapan dilakukan pada tanggal 28 November 2022 dengan rangkaian
mempersiapkan izin untuk melakukan observasi.
2. Masa Observasi dilakukan pada tanggal 28 November 2022 dengan rangkaian observasi
dengan Pondok Tahu Crispy.

3.3. Metode Pengumpulan


Data Di dalam peyusunan penulisan ilmiah ini penulis memerlukan sumber-
sumber data. Untuk mempermudah penelitian ini peneliti menggunkan beberapa metode
pengumpulan data, diantaranya adalah:
a. Observasi
Dalam penelitian ini observasi akan dilakukan dengan cara peneliti langsung
langsung terjun kelapangan tepatnya kelapangan tepatnya di Pondok Tahu Crispy jl.
Selamat Selamat ketaren No. 1 D. 3
b. Wawancara
Dalam metode wawancara ini peneliti akan melakukan wawancara kepada pihak
pihak yang langsung berkaitan yaitu: abangda Jeremy selaku manager di Pondok Tahu
Crispy.
c. Tinjauan Pustaka
Penulis mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan pengetahuan berbahasa
dari beberapa buku sumber dan beberapa situs di intern.

9
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Etika Bisnis dalam Usaha


1. Standar Perilaku
Dalam melaksanakan semua kegiatan, kami melakukannya dengan penuh
kejujuran, integritas, keterbukaan serta menghormati hak azasi manusia, menjaga
kepentingan para karyawan kami dan menghormati kepentingan sah dari para relasi kami.
2. Mematuhi Hukum
Seluruh outlate Pondok Tahu Crispy dan para karyawannya berkewajiban
mematuhi ketentuan hukum dan peraturan masing-masing negara di tempat mereka
melaksanakan usahanya.
3. Karyawan Usaha
Kopi Layang memiliki komitmen pada keanekaragaman dalam lingkungan kerja
yang diwarnai oleh sikap saling percaya dan saling menghormati dimana semua memiliki
rasa tanggung jawab atas kinerja dan reputasi Usaha tersebut. Kami merekrut,
mempekerjakan, dan mengembangkan para karyawan hanya atas dasar kualifikasi dan
kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus dilakukan. Kami memiliki
komitmen untuk menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat. Kami tidak akan
menggunakan sarana kerja apapun yang bersifat memaksa atau mempekerjakan anak.
Kami bertekad bekerjasama dengan karyawan demi mengembangkan dan memperkuat
ketrampilan kemampuan setiap individu. Kami menghargai martabat dan hak individu
untuk kebebasan berserikat dalam satu asosiasi. Kami akan memelihara terjalinnya
komunikasi yang baik dengan para karyawan melalui informasi dari perusahaan dan proses
konsultasi. finansial kepada pemegang saham pada waktunya secara teratur dan benar.
4. Mitra Usaha
Unilever memiliki komitmen tinggi dalam menjalin hubungan yang saling
bermanfaat dengan para dengan para pemasok, pelanggan, dan mitra usaha. Dalam
jalinan bisnis kami mengharapkan para mitra kami untuk mematuhi prinsip bisnis yang
selaras dengan prinsip bisnis kami.
5. Lingkungan
Pondok Tahu Crispy memiliki komitmen untuk terus menerus mengadakan
perbaikan dalam pengelolaan dampak lingkungan dan mendukung sasaran jangka panjang

10
untuk mengembangkan suatu bisnis yang berkelanjutan. Pondok Tahu Crispy akan
bekerjasama dalam kemitraan dengan pihak lain untuk menggalakkan kepedulian
lingkungan, meningkatkan pemahaman akan masalah lingkungan dan menyebar-luaskan
budaya karya yang yang baik.
6. Persaingan
Pondok Tahu Crispy percaya akan persaingan ketat namun sehat dan mendukung
pengembangan perundang-undangan tentang prinsip persaingan yang wajar. Pondok Tahu
Crispy beserta seluruh karyawannya akan melakukan kegiatan atas dasar prinsip
persaingan yang sehat dan mengikuti semua peraturan yang berlaku.
7. Suara Konsumen
Usaha ini menangani keluhan dan pertanyaan konsumen melalui sebuah layanan
konsumen khusus yang biasanya di tuangkan dalam media social Pondok Tahu Crispy
sendiri, kami berupaya untuk mempererat hubungan antara pemilik usaha dengan para
konsumen dan pelanggan kami dengan memberikan respon atas aspirasi dan ekspektasi
mereka terhadap produk-produk kami, sekaligus untuk meningkatkan kepuasan mereka
dalam mengonsumsi produk-produk kami.

4.2 Penyebab Yang Mungkin Dapat Terjadi


a) kepuasan konsumen merupakan sebuah misi dari usaha ini dan misi merupakan suatu
etika dalam berbisnis. Jadi, apabila kepuasan konsumen tidak dapat dipenuhi maka
reputasi usaha ini bisa saja menurun.
b) pelayanan yang baik merupakan keinginan seluruh konsumen. Maka dari itu, setiap
karyawan diwajibkan menjadikan konsumen sebagai raja. Karena pelayanan yang baik
merupakan kunci suksesnya suatu usaha.
c) Kejujuran juga merupakan kunci kesuksesan. Jadi, apabila seorang karyawan berbohong
pada atasan ataupun owner berbohong kepada karyawan itu semua akan menyebabkan
yebabkan perselisihan di dalam usaha itu sendiri.

4.3 Faktor Penyebab Perusahaan Melakukan Pelanggaran


a. Menurunnya formalism etis (moral yang berfokus pada maksud yang berkaitan dengan
perilaku dan hak tertentu.
b. Kurangnya kesadaran moral utilarian (moral yang berkaitan berkaitan dengan
memaksimumkan hal terbaik terbaik bagi orang sebanyak sebanyak mungkin)

11
c. Undang – undang atau peraturan yang mengatur perdagangan, bisnis dan ekonomi
masih kurang
d. Lemahnya kedudukan lembaga yang melindungi hak – hak konsumen
c. Rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan serta informasi mengenai bahan, material
berbahaya
d. Pandangan yang salah dalam menjalankan bisnis (tujuan (tujuan utama bisnis adalah
mencari keuntungan semata, bukan kegiatan sosial)
e. Rendahnya tanggung tanggung jawab sosial atau CSR (Corporate (Corporate Social
Responsibility) f. Kurangnya pemahaman tentang prinsip etika bisnis.

4.4 Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi pelanggaran
antara lain:
1. Penegakkan budaya berani bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya. Individu
yang mempunyai kesalahan jangan bersembunyi di balik institusi. Untuk menyatakan
kebenaran kadang dianggap melawan arus, tetapi sekarang harus ada keberanian baru
untuk menyatakan pendapat.
2. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur kinerja jelas. Bukan berdasarkan
kedekatan dengan atasan, melainkan kinerja.
3. Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
4. Visi dan misi perusahaan jelas yang mencerminkan tingkah tingkah laku organisasi.

12
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1. Pondok Tahu Crispy telah menggunakan etika dalam melakukan bisnisnya.
2. Pelanggaran-pelanggaran seperti komplein dari konsumen dapat terjadi apabila usaha ini
tidak menggunakan etika bisnis.

5.2 SARAN
Dari hasil penulisan diatas diharapkan Pondok Tahu Crispy dapat konsisten dalam
menjalankan etika bisnisnya agar menghindari segala pelanggaran yang dapat terjadi. Dan
mempertahankan serta meningkatkan segala prestasi yang telah dicapai dan terus
memberikan dampak yang positif terhadap bisnisnya dan juga untuk masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

2.http://beberapadefinisibisnismeurutparaahli.htm
http://beberapadefinisibisnismeurutparaahli.htm

3.http://prinsipetikabisnis_pustakamanajemen.htm
http://prinsipetikabisnis_pustakamanajemen.htm .

4.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/etika
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/etika-bisnis-24/ nis-24/

5. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/teori
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/teori-etika-bisnis-dan-pengertian/ ka-bisnis-
dan-pengertian/

6. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/penge
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/pengertian-etika-bisnis/ n-etika-bisnis/

7. Lihat. Manuel G. Velasquez, “Business Ethics Consepts and Cares”, (London :Prentice
Hall Internationa International, 2002), l, 2002), hal. 8-13

14

Anda mungkin juga menyukai