(KELOMPOK 10)
DOSEN PENGAMPU:
FAKULTAS EKONOMI
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas mini riset mata kuliah
Akuntansi Keuangan Daerah. Kami juga berterima kasih kepada bapak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya.
Demikianlah makalah ini kami perbuat, jika terdapat kesalahan dalam makalah
ini, kami berharap anda dapat memakluminya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
kita semua.
Kelompok 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau
tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan
moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu
dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan kata lain, perilaku etis
merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma
sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar.
Perilaku tidak etis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-
norma sosial dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya
berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik
suatu organisasi (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007).
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil,
sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu
ataupun perusahaan di masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas , maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut, yaitu:
2.Jika Pondok Tahu Crispy tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk
pelanggarannya, faktor penyebab nya dan bagaimana cara mengatasinya?
Adapun tujuan penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Etika Bisnis
dalam membuat jurnal atau tulisan tentang Etika Bisnis. Maksud dari penulisan ini
adalah :
2.Untuk mengetahui pelanggaran, faktor penyebab dan cara antisipasi apabila Pondok
Tahu Crispy tidak menggunakan etika bisnis.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
1. Etika bisnis sebagai sebagai etika profesi m profesi membahas embahas berbagai
berbagai prinsip, kondisi prinsip, kondisi dan masalah masalah yang terkait terkait dengan
praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang pertama bertujuan
untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis.
Karena lingkup bisnis yang pertama ini lebih sering ditunjukkan kepada para manajer dan
pelaku bisnis dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana perilaku bisnis yang snis
yang baik dan etis itu.
2. Etika bisnis bisa menjadi menjadi sangat subversife. Subversife karena ia mengunggah,
mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi,
dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktrek bisnis pihak mana
pun. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan
masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek
bisnis siapapun juga.
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika
bisnis lebih bersifat makro, yang karena itu barangkali lebih tepat disebut sebagai etika
ekonomi.
6
Ø Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Ø Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Prinsip Saling Menguntungkan;
menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Ø Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
pimpinan ata pinan atau orang- orangnya maupun perusahaannya. Selain itu juga ada
beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim, Presiden Direktur
Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu :
1. Kejujuran: Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi
mendapat mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah
satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di
tengah persaingan bisnis.
2. Keadilan: Perlakukan setiap orang sesuai haknya. haknya. Misalnya, berikan upah
kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan
mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya
dengan tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.
3. Rendah Hati: Jangan lakukan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam
mempromosikan mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai
menjatuhkan produk lain. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk
melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat
yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada
kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.
4. Simpatik: Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan
klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis
anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain.
5. Kecerdasan: Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan s strategi
bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan
keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai
dan menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan
oleh lawan-lawan bisnisnya.
7
2.4 Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis
a. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi
Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika
bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
b. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai
contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk
mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
c. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social (Social Responsibili Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks
lagi.
d. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuh kembangkan Kesadaran dan rasa
Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika
bisnis.
e. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai
contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk
mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
9
BAB IV
PEMBAHASAN
10
untuk mengembangkan suatu bisnis yang berkelanjutan. Pondok Tahu Crispy akan
bekerjasama dalam kemitraan dengan pihak lain untuk menggalakkan kepedulian
lingkungan, meningkatkan pemahaman akan masalah lingkungan dan menyebar-luaskan
budaya karya yang yang baik.
6. Persaingan
Pondok Tahu Crispy percaya akan persaingan ketat namun sehat dan mendukung
pengembangan perundang-undangan tentang prinsip persaingan yang wajar. Pondok Tahu
Crispy beserta seluruh karyawannya akan melakukan kegiatan atas dasar prinsip
persaingan yang sehat dan mengikuti semua peraturan yang berlaku.
7. Suara Konsumen
Usaha ini menangani keluhan dan pertanyaan konsumen melalui sebuah layanan
konsumen khusus yang biasanya di tuangkan dalam media social Pondok Tahu Crispy
sendiri, kami berupaya untuk mempererat hubungan antara pemilik usaha dengan para
konsumen dan pelanggan kami dengan memberikan respon atas aspirasi dan ekspektasi
mereka terhadap produk-produk kami, sekaligus untuk meningkatkan kepuasan mereka
dalam mengonsumsi produk-produk kami.
11
c. Undang – undang atau peraturan yang mengatur perdagangan, bisnis dan ekonomi
masih kurang
d. Lemahnya kedudukan lembaga yang melindungi hak – hak konsumen
c. Rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan serta informasi mengenai bahan, material
berbahaya
d. Pandangan yang salah dalam menjalankan bisnis (tujuan (tujuan utama bisnis adalah
mencari keuntungan semata, bukan kegiatan sosial)
e. Rendahnya tanggung tanggung jawab sosial atau CSR (Corporate (Corporate Social
Responsibility) f. Kurangnya pemahaman tentang prinsip etika bisnis.
4.4 Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi pelanggaran
antara lain:
1. Penegakkan budaya berani bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya. Individu
yang mempunyai kesalahan jangan bersembunyi di balik institusi. Untuk menyatakan
kebenaran kadang dianggap melawan arus, tetapi sekarang harus ada keberanian baru
untuk menyatakan pendapat.
2. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur kinerja jelas. Bukan berdasarkan
kedekatan dengan atasan, melainkan kinerja.
3. Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
4. Visi dan misi perusahaan jelas yang mencerminkan tingkah tingkah laku organisasi.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Pondok Tahu Crispy telah menggunakan etika dalam melakukan bisnisnya.
2. Pelanggaran-pelanggaran seperti komplein dari konsumen dapat terjadi apabila usaha ini
tidak menggunakan etika bisnis.
5.2 SARAN
Dari hasil penulisan diatas diharapkan Pondok Tahu Crispy dapat konsisten dalam
menjalankan etika bisnisnya agar menghindari segala pelanggaran yang dapat terjadi. Dan
mempertahankan serta meningkatkan segala prestasi yang telah dicapai dan terus
memberikan dampak yang positif terhadap bisnisnya dan juga untuk masyarakat.
13
DAFTAR PUSTAKA
2.http://beberapadefinisibisnismeurutparaahli.htm
http://beberapadefinisibisnismeurutparaahli.htm
3.http://prinsipetikabisnis_pustakamanajemen.htm
http://prinsipetikabisnis_pustakamanajemen.htm .
4.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/etika
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/etika-bisnis-24/ nis-24/
5. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/teori
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/teori-etika-bisnis-dan-pengertian/ ka-bisnis-
dan-pengertian/
6. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/penge
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/pengertian-etika-bisnis/ n-etika-bisnis/
7. Lihat. Manuel G. Velasquez, “Business Ethics Consepts and Cares”, (London :Prentice
Hall Internationa International, 2002), l, 2002), hal. 8-13
14