Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

ETIKA BISNIS PADA PT INDOMARET

Dosen Pengampu :SULAIMAN LUBIS ,SE.,MM

Disusun Oleh :

Debrina Tamara Lumban Gaol (7193210006)

Dini Arfah Laily S (7193510060

Jihan Siti Nabila Sihombing (7193510017)

Widia Pratiwi (7193510031)

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah etika bisnis Dan kami juga
berterima kasih kepada Dosen mata kuliah etika bisnis SULAIMAN LUBIS, SE., MM yang
telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang mengenai hak-hak seorang pekerja dalam etika berbisnis.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritikan, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun. Semoga tugas yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan
yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi
perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai
perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan kata lain, perilaku etis merupakan perilaku yang
mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial yang diterima secara umum
sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar da baik. Perilaku tidak etis adalah perilaku
yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial dianggap salah atau buruk. Etika
bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan
oleh manajer atau pemilik suatu organisasi (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007).
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya
ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku,
dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika Bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan
dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat.
Setiap perusahaan memiliki peraturan-peraturan atau kode etik yang berfungsi untuk
menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan. PT indomaret merupakan perusahaan
yang menggunakan etika dalam melakukan bisnisnya dan sangat menjunjung tinggi etika
bisnisnya, baginya sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Dengan
memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan
kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Perseroan mengelola
dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas , maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut,
yaitu:
1.      Apakah PT indomarco prismatama menggunakan etika dalam menjalankan bisnisnya?
2.      Jika PT indomarco prismatama tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk pelanggarannya,
faktor penyebab nya dan bagaimana cara mengatasinya?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Etika Bisnis dalam
membuat jurnal atau tulisan tentang Etika Bisnis. Maksud dari penulisan ini adalah :
1.      Untuk mengetahui etika bisnis pada PT indomarco prismatama
2.      Untuk mengetahui pelanggaran, faktor penyebab dan cara antisipasi apabila PT indomarco
prismatama tidak menggunakan etika bisnis.

BAB II
LANDASAN TEORI

    2.1  Definisi Etika Bisnis


Menurut Steade et al (1984: 701) Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan
tujuan dan cara membuat keputusan bisnis. Menurut Hill dan Jones (1998) Etika bisnis
merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan
pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil
keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Menurut Sim (2003) Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari "etos," kata Yunani
yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam
organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-
nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat. 
Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen
Jouurnal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft Criteria, terdapat tiga
pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika kita, yaitu :
         Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena
itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya
serendah-rendahnya.
         Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari
apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
         Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak
adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara
kelompok.

    2.2  Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis


Setelah melihat penting dan relevansinya etika bisnis ada baiknya kita tinjau lebih lanjut apa
saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Ada tiga sasaran dan lingkup pokoketika bisnis yaitu:
1.      Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait
dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang pertama bertujuan
untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena
lingkup bisnis yang pertama ini lebih sering ditujunjukkan kepada para manajer dan pelaku
bisnis dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana perilaku bisnis yang baik dan etis itu.
2.      Etika bisnis bisa menjadi sangat subversife. Subversife karean ia mengunggah, mendorong dan
membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi, dirugikan dan
diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktrek bisnis pihak mana pun. Untuk
menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan masyarakat luas akan
hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga.
3.      Etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya
suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis lebih bersifat makro, yang karena itu barangkali
lebih tepat disebut sebagai etika ekonomi.
  
2.3  Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis
tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut.
Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap
bentuk usaha.
Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :
  Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
  Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas
bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran.
Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam
penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam
hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
  Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan
yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
  Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan
sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
 Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim,
Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu :
1.      Kejujuran: Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi mendapat
keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan
berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis.
2.      Keadilan: Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan
sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih.
Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan tidak mengambil untung yang
merugikan konsumen.
3.      Rendah Hati: Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan
produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui
gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan
penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang percaya
bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada kenyataannya justru sering
kali terbukti buruk.
4.      Simpatik: Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan klien
atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis anda, seperti
karyawan, sekretaris dan lain-lain.
5.      Kecerdasan: Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai.
Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai macam
bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.
2.4   Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis
a.       Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan
Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut,
seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
b.      Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena
persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta
memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
c.       Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam
bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.

d.      Memelihara Kesepakatan


Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa Memiliki terhadap
apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
e.       Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena
persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta
memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang digunakan dalam tugas ini, penulis menggunakan Metode
pengumpulan data berupa studi kepustakaanan dengan cara mengumpulkan data dari beberapa
buku, referensi di internet dan jurnal yang mengkaji penelitian sejenis untuk mendukung
penelitian etika dalam bisnis .

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan


PT indomarco prismatama (perusahaan) didirikan pada 20 juni 1988 di Ancol,Jakarta.
PT indomarco prismatama bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak
sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-

4.2 Etika Bisnis dalam Perusahaan indomarco prismatama


1.      Standar Perilaku
Dalam melaksanakan semua kegiatan, kami melakukannya dengan penuh kejujuran, integritas,
keterbukaan serta menghormati hak azasi manusia, menjaga kepentingan para karyawan kami
dan menghormati kepentingan sah dari para relasi kami.

2.      Mematuhi Hukum


Seluruh perusahaan indomarco prismatama dan para karyawannya berkewajiban mematuhi
ketentuan hukum dan peraturan masing-masing negara di tempat mereka melaksanakan
usahanya. 
3.      Karyawan
Indomarco prismatama memiliki komitmen pada keanekaragaman dalam lingkungan kerja yang
diwarnai oleh sikap saling percaya dan saling menghormati dimana semua memiliki rasa
tanggung jawab atas kinerja dan reputasi Perseroan. Kami merekrut, mempekerjakan, dan
mengembangkan para karyawan hanya atas dasar kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan
bagi pekerjaan yang harus dilakukan. Kami memiliki komitmen untuk menyediakan kondisi
kerja yang aman dan sehat. Kami tidak akan menggunakan sarana kerja apapun yang bersifat
memaksa atau mempekerjakan anak. Kami bertekad bekerjasama dengan karyawan demi
mengembangkan dan memperkuat ketrampilan dan kemampuan setiap individu. Kami
menghargai martabat dan hak individu untuk kebebasan berserikat dalam satu asosiasi. Kami
akan memelihara terjalinnya komunikasi yang baik dengan para karyawan melalui informasi dari
perusahaan dan proses konsultasi. 

4.      Pemegang Saham


Indomarco prismatama melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik dan bertaraf internasional. Kami menyediakan informasi atas kegiatan
kami, struktur dan situasi serta kinerja finansial kepada pemegang saham pada waktunya secara
teratur dan benar. 
5.      Mitra Usaha
Indomarco prismatama memiliki komitmen tinggi dalam menjalin hubungan yang saling
bermanfaat  dengan para pemasok, pelanggan, dan mitra usaha. Dalam jalinan bisnis, kami
mengharapkan para mitra kami untuk mematuhi prinsip bisnis yang selaras dengan prinsip bisnis
kami. 
6.      Kegiatan Umum
Perusahaan indomarco prismatama diharapkan untuk menggerakkan dan mempertahankan
kepentingan bisnisnya yang sah. indomarco akan bekerjasama dengan instansi pemerintah dan
organisasi lainnya, baik secara langsung maupun melalui asosiasi-asosiasi dalam rangka
mengembangkan legislasi dan peraturan lainnya yang mungkin memengaruhi kepentingan bisnis.
indomarco tidak mendukung partai politik atau pun memberi sumbangan yang dapat membiayai
kelompok-kelompok tertentu yang kegiatannya diperkirakan akan mendukung kepentingan
partai. 
7.      Lingkungan
Indomarco prismatama memiliki komitmen untuk terus menerus mengadakan perbaikan dalam
pengelolaan dampak lingkungan dan mendukung sasaran jangka panjang untuk mengembangkan
suatu bisnis yang berkelanjutan. indomarco akan bekerjasama dalam kemitraan dengan pihak
lain untuk menggalakkan kepedulian lingkungan, meningkatkan pemahaman akan masalah
lingkungan dan menyebar-luaskan budaya karya yang baik. 
8.      Inovasi
Dalam upaya melaksanakan inovasi ilmiah demi memenuhi kebutuhan konsumen, kami akan
senantiasa merujuk pada keinginan konsumen dan masyarakat. Kami akan bekerja atas dasar
keilmuan yang tepat, dan menerapkan standar keamanan produk secara ketat. 
9.  Persaingan
indomarco percaya akan persaingan ketat namun sehat dan mendukung pengembangan
perundang-undangan tentang prinsip persaingan yang wajar. Perusahaan indomarco beserta
seluruh karyawannya akan melakukan kegiatan atas dasar prinsip persaingan yang sehat dan
mengikuti semua peraturan yang berlaku. 
10.  Integritas Bisnis
indomarco tidak menerima ataupun memberi, baik secara langsung maupun tidak langsung,
suapan atau keuntungan lainnya yang tidak pantas demi keuntungan bisnis atau finansial. Tidak
satupun karyawan kami yang boleh menawarkan, memberi atau menerima hadiah atau
pembayaran yang merupakan, atau dapat diartikan sebagai sarana suap. Setiap tuntutan, atau
penawaran suap harus ditolak langsung dan dilaporkan kepada manajemen.
Catatan akuntansi indomarco berikut dokumen pendukungnya harus secara tepat menjelaskan
dan mencerminkan kondisi transaksinya. Tidak ada transaksi dana atau aset yang disembunyikan
atau tidak dicatat. Semuanya akan dicatat serta dibukukan. 
11.  Benturan Kepentingan
Seluruh karyawan indomarco diharapkan menghindarkan diri dari kegiatan pribadi dan
kepentingan finansial yang dapat menyebabkan benturan kepentingan dengan tanggung jawab
mereka terhadap Perseroan. Seluruh karyawan indomarco tidak dibenarkan mencari keuntungan
pribadi atau bagi orang lain melalui penyalahgunaan kedudukan mereka. 
12.  Kepatuhan, Pemantauan dan Pelaporan
Kepatuhan terhadap CoBP merupakan syarat utama bagi keberhasilan dan keberlanjutan bisnis
kami. Direksi indomarco bertanggung jawab agar prinsip-prinsip tersebut dikomunikasikan,
dipahami dan dipatuhi oleh seluruh karyawan dapat melaporkan secara rahasia dan tidak akan
dirugikan akibat pelaporan tersebut. 

4.3 Faktor Penyebab Perusahaan Melakukan Pelanggaran


         Menurunnya formalism etis (moral yang berfokus pada maksud yang berkaitan dengan
perilaku dan hak tertentu.
         Kurangnya kesadaran moral utilarian (moral yang berkaitan dengan memaksimumkan hal
terbaik bagi orang sebanyak mungkin)
         Undang – undang atau peraturan yang mengatur perdagangan, bisnis dan ekonomi masih
kurang
         Lemahnya kedudukan lembaga yang melindungi hak – hak konsumen
         Rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan serta informasi mengenai bahan, material
berbahaya
         Pandangan yang salah dalam menjalankan bisnis (tujuan utama bisnis adalah mencari
keuntungan semata, bukan kegiatan social)
         Rendahnya tanggung jawab social atau CSR (Corporate Social Responsibility)
         Kurangnya pemahaman tentang prinsip etika bisnis
4.4  Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi pelanggaran antara lain:
1.      Penegakkan budaya berani bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya. Individu yang
mempunyai kesalahan jangan bersembunyi di balik institusi. Untuk menyatakan kebenaran
kadang dianggap melawan arus, tetapi sekarang harus ada keberanian baru untuk menyatakan
pendapat.
2.      Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur kinerja jelas. Bukan berdasarkan kedekatan
dengan atasan, melainkan kinerja.
3.      Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
4.      Visi dan misi perusahaan jelas yang mencerminkan tingkah laku organisasi.
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN :
1.      PT indomarco prismatama telah menggunakan etika dalam melakukan bisnisnya.
2.      Pelanggaran-pelanggaran dapat terjadi apabila PT indomarco prismatama tidak menggunakan
etika bisnis.

SARAN :
Dari hasil penulisan diatas diharapkan PT indomarco prismatama konsisten dalam
menjalankan etika bisnisnya agar menghindari segala pelanggaran yang dapat terjadi. Dan
mempertahankan serta meningkatkan segala prestasi yang telah dicapai dan terus memberikan
dampak yang positif terhadap bisnisnya dan juga untuk masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

1.      http://www.unilever.co.id/id/aboutus/tatakelolausaha/kodeetikperseroan/
2.      http://beberapadefinisibisnismeurutparaahli.htm
3.      http://prinsipetikabisnis_pustakamanajemen.htm.
4.      http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/etika-bisnis-24/
5.      http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/teori-etika-bisnis-dan-pengertian/
6.      http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/pengertian-etika-bisnis/
7.      Lihat. Manuel G. Velasquez, “Business Ethics Consepts and Cares”, (London :Prentice Hall
International, 2002), hal. 8-13
Unknown di 21.14

Anda mungkin juga menyukai