Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

“Kebijakan Price Policy”

Dosen Pembimbing :
Sabar Napitupulu,Ir. SE. MM. M.AK

Disusun Oleh :
Andika Permana Juniarsyah (19520024)

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI MANAJEMEN


SEKOLAH TNGGI ILMU EKONOMI SWADAYA (STIES)
JAKARTA 2020
Jln. Jatiwaringin Raya No.36 RT.7/RW.13 Cipinang Melayu Makasar RT.7, RT.7/RW.13, Cipinang
Melayu, Kec. Makasar, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13620
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... I


DAFTAR ISI...............................................................................................................II
KATA PENGANTAR...............................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Permasalahan ........................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN …………. .......................................................... 3
2.1 Pengertian Kebijakan Harga / Price Policy......................................3
2.2 Prosedur Penetapan Harga ................................................. 4
2.3 Tujuan Kebijakan Harga / Price Policy .............................. 7
Macam-macam Kebijakan Harga / Price Policy ................ 9
Jenis-Jenis Potongan Harga...........................................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
Kesimpulan.......................................................................................15
Saran.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................16

STIES | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya II


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Dengan judul Makalah “Kebijakan Price Policy”.
Makalah ini Kami susun guna untuk memenuhi tugas yang telah di berikan oleh Bapak Sabar
Napitupulu,Ir. SE. MM. M.AK selaku dosen Pembimbing Mata Kuliah MANAJEMEN
PEMASARAN. Selain itu, Kami juga mengucapkan Terimakasih karena Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambahkan Pengetahuan dan Wawasan bagi kami.
Kami berharap agar Makalah ini dapat menambah Wawasan bagi Pihak Pembaca.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu Saran
dan Kritik dari semua Pihak yang bersifat membangun, selalu Kami harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, Kami sampaikan Terimakasih kepada semua Pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa Meridhoi segala urusan Kita, Amiin.

Jakarta, November 2020

Andika Permana. J

STIES |Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya III


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam pemasaran, dimana
didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu produk atau jasa. Tahapan-
tahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum dikenal dengan istilah ‘4P’ yakni,
Produk, Price, Place dan Promotion.
Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu
Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan tujuan,
kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian lainnya
yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu
didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari
faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan
perusahaan.
Salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara
menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga
yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Namun, banyak perusahaan yang kurang memperhatikan penetapan harga dengan
baik. Kesalahan yang paling umum adalah sebagai berikut :
1. Pertama adalah penetapan harga yang terlalu berorientasi biaya.
2. Kedua, harga kurang sering direvisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan
pasar.
3. Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan
bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.
4. Keempat, harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen
pasar, dan saat pembelian.

Berdasarkan hal tersebut penulisan ini bertujuan untuk memberikan sebuah


pemahaman dalam penetapan harga diantaranya mengenai tujuan penetapan harga, alat
penetapan harga strategi dan berbagai macam pendekatan mengenai penetapan harga.

STIES | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya 1


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Harga?
2. Apa saja Tujuan Penetapan Harga?
3. Apa Metode dalam Penetapan Harga?
4. Strategi apa saja dalam Penetapan Harga?
5. Apa saja Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga?
6. Apa saja Prosedur Penetapan Harga?

1.3 Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Manajemen Pemasaran
Lanjutan manfaat dari penulisan makalah ini adalah unuk memperoleh pengetahuan yang
lebih luas tentang Penetapan Harga.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Harga

Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia
perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, atau dalam
bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi, telepon disebut tariff
sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi.
Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang
dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah
satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan
transaksi atau tidak.
Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah
uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang
dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan
dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll).
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang
di hasilkan.
Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran.
Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran
pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.
Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara mendalam besaran
sensitifitas konsumen terhadap harga. Menurut Roberto pada buku Applied Marketing
Research, bahwa dari hasil penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan
sensitifitas harga yaitu; elasitas harga dan ekspektasi harga.
Sedangkan pengertian dari elasitas harga adalah:
1. Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap rencana
kenaikan dibandingkan dengan kenyataan pada saat harga tersebut naik.
2. Konsumen akan lebih sensitive terhadap penurunan harga dibandingkan dengan
kenaikan harga.
3. Elastisitas konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan teman
atau dipengaruhi oleh sales person.

Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan
oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan
terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan
serta mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga.

2.2 Tujuan Penetapan Harga

Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada seberapa besar
keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang dimilikinya, sehingga
tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat keuntungan dan perolehan
yang akan diterimanya. Namun di dalam perkembangannya, tujuan penetapan harga
bukan hanya berdasarkan tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan non ekonomis lainnya.
Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis:

1. Memaksimalkan Laba
Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin
diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi
tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga
sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi
harga agar keuntungan yang diraih dapat maksimum
2. Meraih Pangsa Pasar
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market
atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang
serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan
permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga
ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan
tingkat laba yang diinginkan
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI
yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta
meningkatkan angka penjualan.
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan
harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada
5. Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula
harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi
harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi
dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang
stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader)
6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala
kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan
aktifitas usaha bisnis yang dijalani.

Tujuan-tujuan dalam penetapan harga ini mengindikasikan bahwa pentingnya


perusahaan untuk memilih, menetapkan dan membuat perencanaan mengenai nilai produk
atau jasa dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.
2.3 Metode Penetapan Harga

Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka
langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga. Secara
umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni:
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a. Penetapan Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung
jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba
yang dikehendaki pada unit tersebut ( margin )
Rumus: Biaya Total + Margin = Harga Jual
b. Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung harga pokok pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah
tertentu
Rumus: Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
c. Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total
biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan.
Rumus : BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor

Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai


referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar
dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan
para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan
strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya,
misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud
untuk meraih pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan

Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai


yang diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk
mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity
Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa
ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa
harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan
kualitas yang diterima.

2.4 Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan


produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni,
Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari
1. Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau
tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu:
a. Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan
labamaksimum (perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya
berbeda dengan produk sejenis yang lain.)
Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga
pada segmen tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat
dimanfaatkan untuk membatasi permintaan sampai perusahaan merasa siap
untuk melakukan produksi masal. Apalagi skimming dapat meningkatkan
nilai produk menjadi sangat prestisius.
b. Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan,
strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke
dalam segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai
simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang
sensitif harga.
2. Produk Yang Telah Beredar

Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak
terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam
hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah
perkenalan yakni:
a. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai


munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi
yang diterapkan adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika
pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga
untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin
ketat.
b. Tahap Kematangan

Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas


strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar
responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi
penetapan harga dapat menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun
‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas
konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan
keuntungan yang diperoleh.
c. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah
permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk
terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi
diskonting (pemotongan harga) Kedua,mempertahankan harga tetapi
memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, terutama
pengeluaran untuk promosi.
2.5 Faktor Yang Menetapkan Penetapkan Harga

Ada 2 faktor yang mempengaruhi penetapan harga pada sebuah produk, yaitu:
1. Faktor Internal
a. Tujuan Pemasaran Perusahaan
Makimalisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih
pangsa pasar yang besar, menciptakan kepeminpinan dlm hal kualitas, mengatasi
persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dll
b. Strategi Buran Pemasaran
Harga perlu dikoordinasikan dan saling menduung dengan bauran pemasaran
lainya yaitu pruduk, ditribusi dan promosi
c. Biaya
Merupakan faktor ygpaling menetukan harga minimalyang harus ditetapkan agar
perusahaan tdk mengalami kerugian, dalam hal ini biaya tetap dan variabel
d. Organisasi
1) Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus
menetapkan harga.
2) Setiap perusahaan menangani masalahpenetapan harga menurut caranya
masing-masing.
3) Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemen puncak.
4) Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh
devisi atau manajer suatu lini produk.
5) Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk bernegoisasi
dengan pelanggannya guna menetapkan rentang (range) harga tertentu.
6) Dalam indutri penetapan harga merupakan faktor kunci (misalnya perusahaan
minyak, penerbangan luar angkasa) biasanya setiap perusahaan memiliki
departemen penetapan harga tersendiri yang bertanggung jawab kepada dept.
Pemasaran atau manajemen puncak.
Pihak-pihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap penetapan harga adalah manajer
penjualan, manajer produksi, manajer keuangan dan akuntansi.
2. Faktor Ekternal
a. Sifat Pasar dan Permintaan
Setiapperusahaan perlu memahami sifat dan permintaan yang
dihadapinya, apakah termasuk pasar persingan sempurna, persaingan
monopolistik, oligopoli, atau monopoli. Faktor lain yang tdk kalah
pentingnya adalah elastisitas permintaan
b. Persaingan
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu
industri :
1) Persaingan dalam industri yang bersangkutan
2) Produk Substitusi
3) Pemasok
4) Pelanggan
5) Ancaman-ancaman baru
Informasi yg dibutuhkan untuk menganalisis karakteritik persaingan yg
dihadapi :
1) Jumlah Perusahaan dalam Industri
2) Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri
3) Deferensiasi Produk
4) Kemudahanuntuk memasuki industri yg bersangkutan
2.6 Prosedur Penetapan Harga
Jika tujuan penetapan harga sudah ditentukan, maka manajemen dapat mengalihkan
perhatian pada prosedur penentuan harga barang atau jasa yang ditawarkan. Prosedur
penentuan harga yang dipakai melputi enam tahap, yaitu:
1. Mengestimasikan Permintaan untuk Barang Tersebut
Dalam tahap pertama ini, penjual membuat estimasi permintaan barangnya secara
total. Hal ini lebih mudah dilakukan terhadap permintaan barang yang ada
dibandingkan dengan permintaan barang baru. Pengestimasian perrnintaan tersebut
dapat dilakukan dengan:
a. Menentukan harga yang diharapkan (expected price), yaitu harga yang
diharapkan dapat diterima oleh konsumen,
b. Mengestimasikan volume penjualanpada berbagai tingkat harga. Hal ini
menyangkut pula pertimbangan tentang masalah elastisitas permintaan suatu
barang. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga yang
berbeda adalah penting juga dalam hubungannya dengan penentuanbreak-even
point.
2. Mengetahui Lebih Dulu Reaksi dalam Persaingan
Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan penentuan harga bagi
perusahaan atau penjual. Oleh karena itu penjual perlu mengetahui reaksi
persaingan yang terjadi dipasar mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di
pasar serta sumber-sumber penyebabnya. Adapun sumber-sumber persaingan
yang ada dapat berasal dari:
a. Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain
b. Barang pengganti atau substitusi
c. Barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama
menginginkan uang konsumen.
3. Menentukan Market Share yang Dapat Diharapkan
Perusahaan yang agresif selalu menginginkan market share yang lebih
besar. Kadang-kadang, perluasan market share harus dilakukan dengan
mengadakan periklanan dan bentuk lain dan persaingan bukan harga. Market
share yang diharapkan rersebut akan dipengaruhi oleh kapasitas produksi yang
ada, biaya ekspansi, dan mudahnya memasuki persaingan.
Metode Pengestimasian Permintaan
Metode Bentuk Tujuan
Survey Daftar Untuk menciptakan fakta
pertanyaan(wawancara dan opini dari responden
secara pribadi, telepon, yang berkaitan baik
surat) terhadap proyeksi kuantitas
pada berbagai tingkat harga
ataupun terhadap keinginan
untuk membeli segera
Eksperimen Contoh wisata untuk Untuk memisahkan dan
laboratorium berbelanja mengawasi berbagai
dorongan pasar yang
mempengaruhi permintaan,
dan kemudian mengamati
reaksi pembeli terhadap
perubahan factor
pendorong tersebut
Eksperimen Penyimpangan harga yang Untuk mengamati reaksi
lapangan terkendali ditoko terhadap harga dalam suatu
lingkungan alami
Statistik Derivasi persamaan Untuk mengestimasikan
permintaan dari sejumlah hubungan harga kuantitas
pengamatan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun
keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll).
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang
di hasilkan.
Tujuan Penetapan harga meliputi:
1. Memaksimalkan Laba
2. Meraih Pangsa Pasar
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
5. Tujuan Stabilisasi Harga
6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
Metode Penetapan Harga, terdiri dari:
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk
bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler & Keller Manajemen pemasaran. 2008. Bisnis Edisi tiga belas Jilid 1, Erlangga : Jakarta.

LAMPIRAN
http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan-penetapan-
harga-manajemen-pemasaran
http://organisasi.org/tujuan_strategi_penetapan_harga_bagi_perusahaan_bisnis_motif_pe
nentu

Anda mungkin juga menyukai