Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KELOMPOK

TEKNIK PROYEKSI BISNIS


“Sistem, Lingkungan dan Identifikasi Analisis SWOT Perusahaan”

Dosen Pengampu: Darni, SP., MBA

Oleh :
“KELOMPOK 2”
1. Afrilianto (11710614237)
2. Atikah Aristia (11716201488)
3. Siti Dyah Ningsih (11716201055)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Teknik Proyeksi Bisnis ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas kelompok.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
kami dan terima kasih kepada Ibu Darni, SP, MBA selaku dosen pengampu
mata kuliah Teknik Proyeksi Bisnis yang telah membimbing kami agar dapat
mengerti dan menyelesaikan makalah ini, dan semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya penulisan makalah ini.

Pekanbaru, 24 Maret 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Sistem Perusahaan................................................................................................................3
B. Sifat sifat sistem perusahaan.................................................................................................5
C. Macam-macam Sistem Perusahaan......................................................................................7
D. Pengertian Lingkungan Perusahaan......................................................................................8
E. Macam-Macam Lingkungan Perusahaan...........................................................................13
F. Pentingnya Analisis Lingkungan Perusahaan.....................................................................15
G. Identifikasi Analisis SWOT Dalam Suatu Usaha...............................................................18
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................23
A. Kesimpulan.........................................................................................................................23
B. Saran...................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan perusahaan adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha
atau industri yang mempengaruhi kegiatan kegiatan organisasi. Ruang lingkup dari faktor
lingkungan ini sangat luas karena meliputi semua aspek kehidupan sosial, keilmuan,
ekonomi, politik dan kebudayaan, yang kerap kali menjadi halangan bagi kehidupan
perusahaan. Berbagai unsur dari struktur perusahaan, masing masing atau secara tersendiri
dipengaruhi oleh kekuatan kekuatan ekstern tersebut. Sehingga dibutuhkan perencanaan yang
matang ketika ingin membuka suatu perusahaan, adapun yang perlu dilakukan salah satunya
adalah menentukan sistem perusahaan dan mengidentifikasi analisis swot perusahaan
tersebut.
Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) sudah sangat umum
dikenal dan mudah untuk dilakukan. Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh
informasi yang terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun
eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud sistem perusahaan?
2. Apa sajakah sifat sifat dalam sistem perusahaan?
3. Apa sajakah macam-macam sistem perusahaan?
4. Apa yang dimaksud lingkungan perusahaan?
5. Apa sajakah macam-macam lingkungan perusahaan?
6. Bagaimana pentingnya analisis lingkungan perusahaan?
7. Bagaimana identifikasi analisis swot dalam suatu usaha?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian sistem perusahaan?
2. Mengetahui sifat sifat dalam sistem perusahaan?
3. Mengetahui macam-macam sistem perusahaan?
4. Mengetahui pengertian lingkungan perusahaan?
5. Mengetahui macam-macam lingkungan perusahaan?
6. Memahami pentingnya analisis lingkungan perusahaan?
7. Memahami identifikasi analisis swot dalam suatu usaha?

D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan adalah makalah ini dapat
menambah wawasan untuk penulis dan pembaca serta dapat
memberikan dan menambah  pengetahuan tentang beberapa hal yang
menyangkut ”Sistem, Lingkungan dan Identifikasi Analisis SWOT
Perusahaan”. Semoga pengetahuan yang diperoleh benar-benar menjadi
jendela ilmu untuk kita.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Perusahaan
Sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah
suatu sistem karena meruakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi secara distribusi barang dan
jasa untuk mencapai tujuan tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan
masyarakat, maupun tanggung jawab sosial.1
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal,
biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk
menjamin penanganan serta seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang- ulang.
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan,
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem selalu terdiri dari beberapa subsistem
kecil yang masing-masing melakukan fungsi khusus yang penting dan untuk mendukung
bagi sistem yang lebih besar tempat mereka berada.2
Perusahaan memerlukan sistem untuk menunjang kegiatan perusahaan dengan kata
lain sistem merupakan rangkaian dari prosedur yang saling berkaitan dan secara bersama-
sama membentuk fungsi yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Setiap
sistem pasti terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unur-unsur yang
membentuk sistem, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem
dalam mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih
besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut subsistem. Pendekatan
sistem menjelaskan sesuatu yang dipandang dari sudut pandang sistem, yang menemukan
struktur unsur yang membentuk sistem dan mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur
yang membentuk sistem.

1
Nisa Novia Avien Christy, Teknik Proyeksi Bisnis, (Jakarta: Radna Andi Wibowo, 2019) hlm 23
2
Mulyadi, Sistem Akuntansi, (Jakarta: Salemba Empat, 2016) hlm 14

3
Adapun struktur sistem dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Input
Input adalah elemen atau data yang masuk kedalam system. Komponen ini perlu ada
karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. System informasi tidak akan
menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Adapun yang termasuk
dalam input diantaranya, bahan baku, tenaga kerja, mesin dan fasilitas produksi,
informasi, energy, waktu dan lain-lain.
2. Proses
Proses adalah semua elemen yang diperlukan untuk mengonversi atau
mentransformasi input kedalam output, diantaranya
a. kegiatan produksi : transportasi fisik/non fisik dan proses nilai tambah (fungsional
dan ekonomis)
b. kegiatan non produktif : idle/delays, dan set-up, loading-unloading, material handling
3. Output
Output adalah produk finish atau konsekuansi yang ada pada sistem. Adapun
output yang dihasilkan dapat berupa barang/jasa, limbah (padat, gas, cair), dan
informasi.
Sistem perusahaan adalah kombinasi dari semua sumber sumber ekonomi yang
langsung atau tidak langsung mempengaruhi produksi dan distribusi barang barang dan jasa
jasa untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Jadi sistem perusahaan menunjukan dua hal, yaitu
yang langsung berhubungan dengan struktur bekerjanya perusahaan dan yang tidak langsung
berhubungan dengan bekerjanya perusahaan, yaitu yang menyangkut faktor faktor
lingkungan. Kedua hal tersebut di atas saling tergantung, sehingga untuk memahaminya
perlu dihubungkan satu sama lain di dalam membicarakannya. 
1. Bagian bagian yang langsung dari suatu sistem perusahaan 
Bagian bagian yang langsung dari sistem perusahaan ini meliputi berbagai
aktivitas dan sumber, seperti : staf dan karyawan-karyawan dalam usaha menghasilkan
barang barang dan jasa jasa untuk dijual, para penjual, bahan bahan mentah yang dipakai,
kapital yang tertanam dalam perusahaan dan semua sumber sumber ekonomi yang
dipakai dalam perusahaan 

4
2. Bagian bagian yang tidak langsung dalam sistem perusahaan (faktor keadaan alam
sekitarnya)
Faktor faktor yang tidak langsung ini sukar didefinisikan. faktor faktor ini
meliputi semua unsur dari kehidupan bangsa yang memberi fasilitas, mengatur dan
mempengaruhi perusahaan, seperti uang, kredit, serikat kerja, tenaga kerja, pemerintah,
dan juga hubungan luar negri, agama/ kepercayaan, sifat konsumen dan publik, pengaruh
yang banyak merupakan faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi kebijaksanaan
dan tindakan perusahaan 

E. Sifat sifat sistem perusahaan


Sistem perusahaan memiliki bermacam macam sifat, sifat sifat tersebut adalah3 :
1. Sifat Kompleks
Sistem perusahaan meskipun nampaknya jelas tetapi sangat kompleks sifatnya,
sehingga sukar melihat semua komponen-komponen besera fungsinya. Hal ini karena
batas batas yang jelas dari masing masing bagian sukar untuk di identifidir. Masing
masing komponen mempunyai bagian bagian yang lebih kecil lagi yang merupakan
subsistem, misalnya perusahaan perusahaan kecil yang terutama menjalankan
perdagangan dan jasa jasa lain. Perusahaan perusahaan besar mempengaruhi subsistem
yang terdiri dari perusahaan perusahaan dalam keseluruhan sistem masing masing
subsistem ini bersaing dalam bidang sumber sumber ekonomi dan bidang perusahan,
tetapi saling melengkapi dalam penyediaan jasa jasa dalam sistem perusahaan.
2. Sifat perusahaan merupakan suatu unit/ kesatuan
Sistem perusahaan di samping sifatnya yang kompleks juga bersifat sebagai suatu
unit, jadi merupakan suatu kesatuan. Hal ini tercermin pada kenyataan bahwa di dalam
perusahaan ada banyak aktivitas seperti aktivitas produksi, pemasaran, pembelanjaan dan
sebagainya, tetapi aktivitas ini tidak berjalan sendiri- sendiri melainkan satu dengan yang
lain saling berhubungan dan saling mengisi sehingga dari luar aktivias itu nampak
sebagai satu kesatuan.

3
Zaki Baridwan, Sistem Akuntansi: Penyusunan Sistem dan Prosedur, (Yogyakarta: Edisi’5, 2007) hlm 8

5
3. Sifat berjenis-jenis
Perusahaan berbeda dalam besarnya atau ukurannya akibat pemilihan bermacam
macam bentuk perusahaan seperti PT, Firma, Kongsi, Perseorangan dll, Perbedaan
pemilihan jenis usaha menimbulkan adanya berjenis jenis industri. Volume perusahaan
dan struktur keuangan , kebijaksanaan serta metode manajemennya pun berbeda beda
dari satu perusahan ke perusahaan lain. Pada umumnya perbadaan ini nampak jelas dalam
laba/rugi yang terdapat pada akhir periode. Sifat berjenis jenis ini terdapat pula pada
masing masing perusahaan pada tipe barang atau jasa yang dihasilkan atau yang diolah.
Ada juga perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa dalam satu "Product line"
tetapi ada yang menghasilkan barang atau jasa yang berbeda sama sekali
Banyak perusahaan sekarang ini memikirkan untuk membuat hasil produksinya
berjenis jenis dengan maksud untuk menjaga agar kerugian atau penurunan penjualan
suatu barang dan jasa dapat ditutup dengan keuntungan yang diperoleh dari penjualan
barang atau jasa lain.
4. Sifat saling bergantung
Di samping sifat diversifikasi dalam perusahaan, ternyata perusahaan juga
mengenal adanya proses spesialisasi yaitu peursahaan yang mengambil atau menjalankan
kegiatan yang lebih khusus dan sempit. Kalau sebelumnya perusahaan melaksanakan
seluruh aktivitas perusahaan, dalam proses spesialisasi ini perusahaan hanya menjalankan
satu atau beberapa aktivitas saja. Hal ini menyebabkan perusahaan yang satu saling
tergantung pada perusahaan lain. Di dalam praktek perusahan perusahaan kecil masih
menjalankan semua fungsi perusahaan dalam satu manajemen, tetapi apabila sudah
berkembang maka terpaksa dipecah pecah.
Spesialisasi berakibat bahwa barang barang kebutuhan rumah tangga dibuat oleh
perusahan perusahaan atau industri yang berdiri sendiri atau yang berbeda. Demikian
pula bila ada penemuan suatu barang atau model, ataupun ada kenaikan pembelian dari
konsumen untuk suatu produk tertentu, maka hal ini akan mempengaruhi kebijaksanaan
semua perusahaan yang menghasilkan produk yang sama
 Kebalikan dari spesialisasi  ialah integrasi, yaitu apabila beberapa industri
digabung dalam satu manajemen sehingga merupakan suatu integrasi vertikal. Misalnya
penggabungan dari perusahaan pertambangan, produksi hasil hasil dan pemasaran hasil

6
tambang. Biasanya, perkembangan ke arah spesialisasi di antara industri industri besar itu
tidak seragam.
Spesialisasi mengakibatkan fungsi fungsi pemasaran, pembelanjaan, produksi,
personalia, adminstrasi dan akuntansi menjadi bidang khusus yang masing masing
berkembang secara ilmiah dan memiliki teknik masing masing. Di samping itu,
manajemen juga harus selalu waspada terhadap kemungkinan kemungkinan bahaya yang
timbul sehubungan dengan spesialisai ini
5. Sifat Dinamis
Kegiatan perusahsaan selalu berubah, kekuatan kekuatan dinamis mengubah
sistem perusahaan, struktur, dan komponen komponennya, Kekuatan kekuatan ini berasal
dari luar, seperti peraturan pemerintah, perang , perubahan pendapatan konsumen,
teknologi, seni , ilmu pengetahuan dan sebagainya
Kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan seperti adanya produk baru, metode
metode baru, penerapan penemuan baru dalam berbagai bidang memerlukan penyesuaian
kebijaksanaan dan adminstrasi. Perubahan ini akan membawa akibat berfluktuasinya
penjualan dan ongkos ongkos sehingga mempengaruhi kehidupan perusahaan: ada yang
berdiri, ada perusahaan yang berkembang, tetapi juga ada yang mati

F. Macam-macam Sistem Perusahaan


Sebuah sistem informasi mendukung dan membantu di tiap departemen dalam
perusahaan. Macam-macam sistem yang biasanya ada di perusahaan antara lain 4:
1. Transaction prosessing system adalah kumpulan informasi yang memproses data
transaksi dalam sistem database yang memantau program transaksi (jenis khusus
program). Inti dari program transaksi yang mengelola data yang harus dibiarkan dalam
keadaan konsisten. Misalnya jika pembayaran elektronik yang dibuat, jumlah harus salah
satu dari keduanya ditarik dari satu account dan ditambahkan ke yang lain, atau tidak
sama sekali.
2. Sistem Informasi Manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.

4
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) hlm 302

7
3. Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
4. Intelligent Decision Support Systems (IDSS) adalah istilah yang menjelaskan berbagai
aplikasi komersial kecerdasan buatan (AI).
5. Executive Support System (ESS) adalah alat pelaporan (software) yang memungkinkan
Anda untuk mengubah organisasi Anda data ke laporan diringkas berguna. Laporan ini
biasanya digunakan oleh manajer tingkat eksekutif untuk akses cepat ke laporan yang
berasal dari semua tingkatan perusahaan dan departemen seperti penagihan, biaya
akuntansi, kepegawaian, penjadwalan, dan banyak lagi.
6. OAS (office automation system)adalah informasi berbasis komputer sistem yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mengirim pesan elektronik, dokumen dan
bentuk lain komunikasi di antara individu, kelompok kerja dan organisasi.
7. Knowledge Management System (KM System) adalah sistem untuk mengelola
pengetahuan dalam organisasi untuk mendukung penciptaan, penangkapan, penyimpanan
dan penyebaran informasi. Hal ini dapat terdiri dari bagian (tidak perlu atau cukup) dari
Manajemen Pengetahuan inisiatif. Gagasan tentang sebuah sistem KM adalah untuk
memungkinkan karyawan untuk memiliki akses ke organisasi didokumentasikan dasar
fakta, sumber informasi, dan solusi.
Selain itu, perusahaan juga biasanya mempunyai web berbasis sistem informasi,
adalah sebuah sistem informasi yang menggunakan internet web teknologi untuk
menyampaikan informasi dan pelayanan, bagi pengguna atau informasi lain sistem / aplikasi.
Ini adalah perangkat lunak sistem yang tujuan utamanya adalah untuk mempublikasikan dan
memelihara data dengan menggunakan hypertext berbasis prinsip-prinsip.

G. Pengertian Lingkungan Perusahaan


Perusahaan merupakan sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber
ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor ekstern
yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti

8
lingkungan secara luas mencakup semua faktor eksternyang mempengaruhi individu,
perusahaan, dan masyarakat.5
1. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa
yang ditawarkan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan sangat berpengaruh pada
cara kegiatan serta pelayanan perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus
menjaga hubungan baik dengan kelompok atau pihak-pihak yang
berkepentingan.Masyarakat pluralistik adalah kombinasi dari berbagai kelompok yang
mempengaruhi lingkungan perusahaan. Dalam masyarakat pluralistik terdapat banyak
pusat kekuatan, masing-masing mempunyai sifat mandiri. Berbagai kelompok tersebut
dapat menyebarkan luaskan kekuatan dan mencegah terjadinya pemusatan kekuatan pada
suatu segmen masyarakat saja. Hubungan-hubungan yang baik dapat terjadi dengan
saling memberi melalui kompromi atau kerjasama. Dalam hal ini, pluralisme
mancerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari
berbagai organisasi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan perusahaan
a. Lingkungan Fisik, Energi, dan Konservasi
Dari masalah ekonomi dan sosial, salah satu masalah yang sulit diatasi dan
memerlukan biaya yang besar adalah yang berkaitan dengan masalah lingkungan
fisik. Seperti di Indonesia, kota Jakarta merupakan salah satu contoh pusat kegiatan
perekonomian masyarakat Indonesia yang dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan polusi udara dan air. Begitu juga dengan beberapa kota di Yogyakarta
yang telah mengalami pencemaran air tanah dikarenakan kondisi pemukiman warga
yang tidak teratur dalam penempatannya serta pembuangan limbah yang selalu dekat
dengan sumber air.
Pengembangan energi nuklir sebagai sumber tenaga di Indonesia yang sedang
dalam penelitian harus diperhatikan secara seksama jika memang benar-benar
dilaksanakan. Agar tidak berdampak buruk dalam jangka waktu yang lama dengan
munculnya penyakit-penyakit yang diakibatkan pencemaran tersebut, seperti kasus
ledakan pusat listrik tenaga nuklir april 1986 di Chernobyl Uni Soviet dan kasus

5
Ibid, hlm 64

9
kebocoran pabrik pestisida Union Carbidedi Bhopal India yang menghasilkan banyak
karbon yang dapat memunculkan korban jiwa karena menghirupnya.
Akhir-akhir ini memang kualitas lingkungan manusia sudah mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor:
1) Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk
2) Perkembangan teknologi baru
3) Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi
b. Lingkungan Perekonomian dan Perpajakan
Pemerintah membiayai pengeluaran negara dari hasil pemungutan pajak dari
masyarakat. Alasan-alasan pemerintah menaikkan pajak masyarakat disebabkan
karena pengeluaran negara yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Meningkatnya pengeluaran pemerintah tersebut sebagai akibat dari adanya kenaikan
laju pertumbuhan urbanisasi. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya
merupakan sumber dari urbanisasi. Disamping sebagai daerah pusat kegiatan
perekonomian masyarakat yang kita tahu banyak memberi lapangan pekerjaan, kota
juga sebagai tempat yang baik dalam kegiatan pemasaran hasil-hasil industri. Alasan
lain mengapa masyarakat cenderung melakukan urbanisasi adalah bahwa di kota
masyarakat bisa memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, penyediaan teknologi di
kota juga lebih bagus dan lengkap selain itu fasilitas umum yang lainnya juga bisa
ditemui dan dimanfaatkan. Namun urbanisasi juga tidak lepas dari masalah seperti
perlindungan kebakaran, pengaturan selokan-selokan, penyediaan air minum dan
masalah lain yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah adalah
masalah kesehatan,pendidikan dan transportasi, mengingat bahwa dikota tingkat
perhubungan menjadi lebih komplek, perdagangan dan pengangkutan makin
berkembang, dan komunikasi menjadi lebih penting. Oleh karena itu pemerintah perlu
memungut pajak dari masyarakat.
Untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat, pemerintah telah
membangun perpustakaan, museum, dan pusat-pusat rekreasi dan sebagainya.
Adanya pertambahan penduduk dapat mengakibatkan pengeluaran pemerintah lebih
besar. Pemerintah perlu menyediakan kebutuhan pokok mereka dengan usaha
peningkatan produksi dalam negeri dan pengadaan impor dari luar negeri. Selain itu

10
pemerintah juga memberikan bantuan kepada penduduk dengan memberi asuransi
kesehatan, pembangunan rumah murah yang sehat, pengawasan polusi, serta bantuan
kepada pengusaha kecil. Dan baru-baru ini pemerintah juga memberi bantuan pada
masayarakat pedesaan dengan meningkatkan higina dan sanitasi lingkungan melalui
pembangunan sarana air minum, bangunan jamban keluarga serta usaha pencegahan
pencemaran lingkungan. Dengan melakukan pengawasan pemeriksaan higina serta
sanitasi terhadap perusahaan-perusahaan, tempat-tempat penjualan makanan dan
minuman, pengamanan penggunaan pestisida serta pengawasan, pemeriksaan kualitas
air minum terutama di beberapa kotamadya.
Tidak semua pajak yang dipungut pemerintah berasal dari lingkungan masyarakat
tetapi juga berasal dari lingkungan perusahaan yang dimasukkan kedalam
penerimaan dalam negeri. Di harapkan dengan hubungan baik antara lingkungan
pemerintah dengan lingkungan perusahaan, kedua pihak dapat di untungkan dari sisi
pemerintah dapat memperoleh pungutan pajak untuk membiayai pengeluaran negara,
dapat terbantu mengurangi pengangguran karena penyediaan lapangan pekerjaan dan
dari sisi perusahaan mendapat pengakuan yang sah atau legal dari pemerintah atas
kegiatannya, mendapat perlindungan secara hukum, meningkatkan perekonomian dan
sebagainya.
c. Lingkungan Hukum
Kegiatan perusahaan berada di dalam suatu kerangka hukum, sehingga faktor
hukum ini mempengaruhi keputusan-keputusan serta transaksi-transaksi dalam
peusahaan.
Manajer perusahaan harus mengambil kebijaksanaan yang tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku. Di samping itu juga perlu mempertimbangkan besarnya
keuntungan yang akan di dapat dan resiko yang akan dihadapinya.
d. Lingkungan Pemerintah
Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari usaha-usaha
untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi, yang bertujuan untuk
menciptakan kondisi perekonomian yang sehat.
Pemerintah telah banyak membantu kegiatan perusahaan dalam berbagai bentuk,
antara lain perlindungan terhadap kekayaan dan hak paten, serta pengadaan kontrak-

11
kontrak. Dengan harapan bahwa bantuan ini dapat mendorong segmen-segmen
perekonomian, meningkatkan pembangunan,serta mendorong kegiatan
pemasarannya.
Keuntungan-keuntungan ekonomi juga merupakan alasan bagi pemerintah untuk
memberikan bantuan, disamping alasan keamanan dan alasan-alasan lain. Pemerintah
juga membantu perusahaan-perusahaan kecil karena selain sebagai unit usaha yang
dapat menampung tenaga kerja, juga dapat memberikan harga yang lebih rendah
kepada konsumen.biasanya bantuan tersebut berupa subsidi.
Di negara seperti Amerika, pemerintah telah memberikan kebebasan yang luas
dalam bidang usaha, namun kebebasan tersebut tidak absolut artinya masih ada
campur tangan pemerintah. Sebagai contoh bea impor untuk melindungi kegiatan
usaha didalam negeri, peraturan yang dikenakan pada sistem perbankan ditujukan
untuk menghindari adanya fluktuasi alat pembayaran.
e. Lingkungan Internasional
Lingkungan internasional ini merupakan suatu konsep keseluruhan yang luas
meliputi kegiatan dan masalah perekonomian dunia. Keadaan perekonomian nasional
menjadi saling terpengaruh dan saling tergantung pada masalah-masalah
internasional. Seperti contoh ketika tengah mengalami krisis energi padan tahu1973
menyebabkan beberapa negara pengimpor minyak mengalami kesulitan. Beberapa
negara maju seperti Amerika dan Jepang memegang peranan penting dalam
perekonomian dunia. Kekuatan ekonomi negara-negara tersebut didukung oleh
kegiatan dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada, yang mempunyai kegiatan
sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi barang dan jasa untuk melayani
konsumen diseluruh dunia.6

6
Paulus Sukardi & Evi Thelia Sari, Bisnis Internasional, (Yogyakarta:Gramedia, 2007) hlm 45

12
H. Macam-Macam Lingkungan Perusahaan
Sebuah perusahaan umumnya sangat tergantung dengan lingkungannya. Bahkan
setelah sebuah perusahaan didirikan, maka pemilik dan pengelola harus tetap memantau
lingkungannya supaya dapat mengantisipasi bagaimana permintaan dan kemungkinan
perubahan biaya produksi. Lingkungan perusahaan terdiri dari:
1. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial termasuk demografi, dan preferensi konsumen untuk
menunjukkan kecenderungan sosial yang ditampilkan oleh sebuah bisnis. Demografi
sendiri, berarti karakteristik populasi manusia atau populasi segmentasi yang spesifik,
yang berubah sejalan dengan waktu, ketika proporsi anak-anak, remaja, pelanggan usia
menengah, dan warga usia lanjut dalam populasi berubah, maka permintaan akan produk
perusahaan juga akan berubah. Dengan demikian, permintaan akan produk yang
dihasilkan oleh suatu bisnis tertentu dapat meningkat atau menurun sebagai respon
terhadap perubahan dalam demografis. Misalnya, peningkatan dalam populasi usia lanjut
telah mengakibatkan meningkatnya permintaan akan obat-obatan resep.
Perubahan dalam preferensi pelanggan sejalan dengan waktu juga mempengaruhi
permintaaan produk yang dihasilkan. Selera sangat dipengaruhi oleh teknologi. Misalnya,
ketersediaan saluran TV langgangan dapat menyebabkan beberapa pelanggan tidak lagi
menyewa DVD. Ketika teknologi berkembang, permintaan akan beberapa produk
meningkat, sementara permintaan produk-produk lain menurun.
2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor yang merupakan ancaman
dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di
antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan.
Lingkungan industri mencerminkan suatu kondisi di dalam industri perusahaan
terhadap mana perusahaan terekspos. Kondisi masing-masing industri perusahaan akan
bervariasi sesuai dengan permintaan dan persaingan. Perusahaan memperoleh manfaat
karena berada disuatu industri yang mengalami permintaan pelanggan yang tinggi akan
produk-produknya, keuntungan akan diperoleh oleh perusahaan yang memiliki tingkat
permintaan yang tinggi untuk produk yang dihasilkan. Misalnya permintaan pada produk
telepon seluler yang semakin meningkat. Tetapi perusahaan yang memiliki permintaan

13
yang tinggi juga cenderung memiliki persaingan yang ketat. Persaingan yang ketat
menguntungkan konsumen karena mereka akan mendapatkan harga yang relatif rendah
dari perusahaan yang bersaing, sementara dari sisi perusahaan, persaingan
mengakibatkan rendahnya pendapatan dan tentu saja keuntungannya.
3. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja dari setiap
bisnis. Kondisi lingkungan ekonomi mempengaruhi penerimaan atau pengeluaran suatu
bisnis jadi dapat mempengaruhi nilai bisnis itu sendiri. Ketika perekonomian kuat,
tingkat lapangan kerja tinggi dan tingkat kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan
juga meningkat. Sementara, daya beli masyarakat yang tinggi membuat mereka mampu
membeli produk yang ditawarkan perusahaan. Sehingga perusahaan yang menghasilkan
produk-produk ini akan memperoleh manfaat dari besarnya permintaan. Pada akhirnya,
perusahaan akan mendapatkan untung yang tinggi dan mampu mengembangkan
usahanya, melakukan rekrutmen tenaga kerja untuk memastikan produk dalam jumlah
yang mencukupi guna memenuhi permintaan. Sebaliknya, ketika kondisi perekonomian
suatu perusahaan mengalami kelemahan, perusahaan yang menghasilkan produk-produk
ini akan sangat terpukul karena perusahaan tidak dapat menjual seluruh produk yang
dihasilkannya. Konsekuensinya perusahaan akan cenderung melakukan PHK pada
sebagian karyawannya dan perusahaan tidak mampu memberi kompensasi yang
tinggi.Dalam kondisi ini perusahaan mengalami kegagalan dan sebagian karyawannya
kehilangan pekerjaan sehingga daya beli masyarakat terhadap produk yang ditawarkan
menurun dan mengakibatkan perusahaan rugi.
4. Lingkungan Global
Lingkungan global akan mempengaruhi kinerja perusahaan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kondisi ekonomi internasional mempengaruhi penghasilan dan
biaya sebuah perusahaan dengan demikian mempengaruhi nialinya. Pada perusahaan
yang memiliki hubungan dagang, baik pembelian maupun penjualan akan sangat
tergantung pada situasi global. Sedangkan bagi perusahaan yang tidak memiliki
hubungan dagang dengan negara lain tetap harus mampu menilai kondisi lingkungan
global untuk mewaspadai adanya pesaing yang datang dari luar negeri. Selain
mempengaruhi kondisi dalam perusahaan, lingkungan global juga dapat mempengaruhi

14
kondisi perekonomian lokal. Ketika ekonomi global dapat mempengaruhi perekonomian
lokal pada saat kondisi ekonomi melemah di negara-negara asing, maka permintaan asing
terhadap produk-produk akan menurun. Kosekuensinya, penjualan perusahaan-
perusahaan akan berkurang, dan hal ini akan mengakibatkan tejadinya PHK. Permintaan
untuk semua produki akan menurun, bahkan untuk produk yang hanya dijual. Dengan
demikian, bahkan perusahaan yang tidak memiliki bisnis Internasional dapat dipengaruhi
oleh lingkunagn global tersebut. Di samping itu industri di negara tersebut juga akan
mengalami penurunan dalam hal keuntungan yang diraih.
Beberapa perusahaan mengandalkan negara lain untuk sebagian pasokannya
menjual produknya diberbagai negara. Perusahaan tersebut bahkan mungkin saja
mendirikan anak perusahaan diluar negeri dimana perusahaan dapat menghasilkan
produk dan menjualnya.
Beberapa motif umum yang dimiliki perusahaan untuk berkecimpung dalam
bisnis internasional yaitu:
a. Menarik permintaan asing
b. Kapasitas pada teknologi
c. Penggunaan sumber-sumber murah
d. Diversifikasi internasional

I. Pentingnya Analisis Lingkungan Perusahaan


Dalam merumuskan suatu strategi, maka terlebih dahulu seorang pengusaha harus
melakukan analisis lingkungan dengan maksud untuk menyesuaikan dengan keunggulan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Analisis dapat diartikan sebagai cara penelusuran peluang atau ancaman sampai
kepangkalnya. Sedangkan analisis lingkungan bisnis adalah suatu proses yang digunakan
perencana-perencana strategi untukmemantau lingkungan bisnis dalam menentukan peluang
atau ancaman.
1. Alasan Pentingnya Analisis Lingkungan Perusahaan:
a. Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu
mengembangkan sistempemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan
yang dianggap mengancam tujuan perusahaan(early warning systems).

15
b. Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan
analisis lingkungan yang akandiperoleh lebih efektif.
c. Untuk membantu manajer suatu perusahaan dalam meramalkan dampak lingkungan
bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari
lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
2. Beberapa Proses Analisis Lingkungan Perusahaan dilakukan oleh perencanaan strategi:
a. Menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap
lingkungan,yang dapatdipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang
sedang berjalan dengan strategi yang potensial yangakan datang.
b. Menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang diperkirakan
mempunyai dampak pentingterhadap perumusan strategi.
c. Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang
terhadap lingkunganbisnis.
3. Komponen Analisis Lingkungan Bisnis
a. Scanning(Pemindaian)
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari
perubahan potensial dan kecenderungan lingkungan bisnis dalam lingkungan umum,
dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian lingkungan
merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing
dalam lingkungan yang sangat tidak stabil. Dengan cara ini maka perusahaan dapat
meramalkan potensi pasar kedepannya, kaitannya terhadap penetapan target
perusahaan terhadap penjualan sebuah produk.
b. Monitoring (Pengawasan)
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend
lingkungan melalui observasi yang berkelanjutan atas perubahan kecenderungan
lingkungan bisnis. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk
mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.

16
c. Forcasting (Peramalan)
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak atas hasil
yang diantisispasi berdasarkan perubahan dan kecenderungan yang dimonitoratau
tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan
trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
d. Assesing (Penilaian)
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek
dari perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis
suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi
implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan
dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.
4. Pelaku Lingkungan Bisnis
a. Dilihat dari segi lingkungan mikro ( Lingkungan Industri)
Lingkungan dimana tempat para pelaku yang secara langsung berkaitan dengan
lingkungan, yang mempengaruhi perusahaan.
1) Pemilik
2) Kreditor
3) Karyawan
4) Pemasok
5) Pelanggan
6) Pesaing
7) Publik (masyarakat)
b. Dilihat dari segi lingkungan makro (Lingkungan Umum)
Lingkungan yang menimbulkan kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada diluar
jangkauan serta biasanya terlepas darisituasi operasional perusahaan.
1) Faktor Ekonomi, Faktor ekonomi yang perlu dianalisis adalah :
a) Siklus ekonomi yang meliputi depresi, resesi, kebangkitan ( recovery ) dan
kemakmuran (prosperity).
b) Gejala inflansi dan deflasi yaitu jika inflasi sangat tinggi maka pengendalian
gaji dan harga semakin berat.

17
c) Kebijaksanaan moneter meliputi perubahan tingkat suku bunga, devaluasi
dan sebagainya.
d) Neraca pembayaran meliputi surplus atau defisit dalam hubungannya
terhadap perdagangan luar negeri. Hal inimengganggu atau memberikan
peluang.
2) Faktor Demografi, Faktor demografi terdiri dari :
a) Perubahan jumlah penduduk
b) Perubahan struktur usia penduduk akan mempengaruhi pemindahan jenis
produk sesuai dengan perubahanumurnya.
c) Distribusi pendapatan.
d) Tingkat pengangguran.
3) Faktor Geografi
Faktor geografi juga penting diamati oleh perencana strategi, untuk
menentukan peluang dan ancaman perusahaan,terutama dalam menentukan
penambahan lokasi baru bagi perluasan perusahaan.
4) Faktor Teknologi
Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan
perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberi peluang besar yaitu
meningkatkan hasil dan tujuan atau bisa mengancam kedudukan perusahaan.
5) Faktor Pemerintah
Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai bentuk
peraturan, dapat merupakan peluang bagiperusahaan dan dapat pula hambatan
atau ancaman bagi perusahaan.
6) Faktor Sosial
Sosial adalah kebiasaan dan nilai-nilai sosial lingkungan masyarakat,
khususnya langganan dan karyawan.
7) Faktor Politik, meliputi kekuatan politik dan perbedaan ideologi.

18
J. Identifikasi Analisis SWOT Dalam Suatu Usaha
1. Pengertian
Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan
eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu
strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Bila diterapkan secara
akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas rancangan suatu strategi
yang berhasil.7
Sedangkan menurut Sondang P. Siagian, Analisis SWOT merupakan salah satu
instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat. Maksudnya, keampuhan
tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan dalam memaksimalkan
peranan factor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat
untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.8
Analisis SWOT biasa digunakan untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan di
lingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal perusahaan. Manajer tingkat atas
menggunakan SWOT untuk mendorong refleksi diri dan diskusi kelompok tentang
bagaimana mengembangkan perusahaan dan posisinya untuk mencapai sukses.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa analisis SWOT
merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu
masalah, proyek atau konsep bisnis baik pada lingkungan internal maupun lingkungan
eksternal sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat
dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul
2. Faktor-Faktor Dalam Analisis SWOT
Dalam melakukan analisis SWOT ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara
lain sebagai berikut:
a. Faktor Internal
1.) Strenght (Kekuatan)
Kekuatan merupakan kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang
berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran. hal

7
Pearce, Robinson, Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, (Jakarta: Bina Rupa
Aksara, 1997), hlm. 229
8
Sondang P Siagian. Manajemen Strategic, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000 ), hlm. 172

19
demikian dikarenakan satuan bisnis memiliki sumber, ketrampilan, produk andalan
dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan
kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang
bersangkutan. Contoh-contoh bidang-bidang keungguan itu antara lain: kekuatan
pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan dipasar, hubungan
dengan pemasok, loyalitas pengguna produk dan kepercayaan para berbagai pihak
yang berkepentingan.
2.) Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber,
ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan
kinerja organisasi yang memuaskan. Faktor-faktor kelemahan, jika orang berbicara
tentang kelemahan yangterdapat dalam tubuh suatu perusahaan, yang dimaksud ialah
keterbatasan ataukekurangan dalam hal sumber,keterampilan dan kemampuan yang
menjadipenghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
Dalam praktek, keterbatasan dan kelemahan-kelemahan tersebut bisa terlihat
pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial
yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar,
produk yang tidak atau kurang diminati oleh konsumen atau dan tingkat perolehan
keuntungan yang kurang memadai.
b. Faktor Eksternal
1.) Opportunities (Peluang)
Peluang merupakan berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi satu
satuan bisnis. Yang dimaksud dengan berbagai situasi tersebut adalah:
a) Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pengguna produk.
b) Hubungan dengan para pembeli yang akrab
c) Hubungan dengan para pemasok yang harmonis.
d) Identifikasi suatu segemen pasar yang belum mendapat perhatian
e) Perubahan dalam kondisi persaingan
f) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang membuka berbagai
kesempatan baru dalam kegiatan berusaha.

20
2.) Threath (Ancaman)
Ancaman (threath) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan atau organisasi. Ancaman merupakan pengganggu utama
bagi posisi sekarang yang diinginkan organisasi. Jika tidak diatasi ancaman akan
menjadi “ganjalan” bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang
maupun di masa mendatang. Berbagai contohnya antara lain:
a) Masuknya pesaing baru dipasar yang sudah dilayani oleh satuan bisnis.
b) Pertumbuhan pasar yang lamban
c) Meningkatnya posisi tawar pembeli prduk yang dihasilkan.
d) Menguatnya posisi tawar pemasok bahan mentah atau bahan baku yang
diperlukan untuk diproses lebih lanjut menjadi produk tertentu.
e) Perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasai.
f) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang sifatnya restriktif.9
3. Aspek-Aspek Analisa SWOT
Sebelum melakukan pola pikir pendekatan analisa SWOT ini di bagi menjadi 3 aspek.
Adapun ketiga aspek dalam analisa SWOT ini adalah terdiri dari :
a. Aspek Global
Dalam aspek global ini kita harus mengetahui SWOT yang berkaitan dengan aspek
yang bersifat garis besar, yang kadang-kadang bersifat internasional. Aspek global ini
sangat berkaitan dengan visi dan misi yang harus dikembangkan oleh perusahaan.
b. Aspek Strategis
Aspek strategis ini merupakan penjabaran yang lebih rinci kedalam rencana kerja
yang lebih bersifat jangka menengah (biasanya 5 tahunan) guna merealisasikan apa
yang sudah dirumuskan oleh rencana global di atas. Dalam tahap strategis ini
perusahaan harus mampu untuk memikirkan berbagai alternatif strategi yang mungkin
dapat dilakukan untuk merealisasikan rancangan global, dengan tetap memperhatikan
SWOT yang ada pada organisasi.

c. Aspek Operasional
9
Michael A. Hitt, dkk, Manajemen Strategis Menyongsong Era Persaingan Globalisasi, (Jakarta:
Erlangga, 1997), hlm. 42

21
Aspek operasional merupakan aspek yang bersifat jangka pendek atau tahunan, atau
bahkan kurang dari setahun. Rencana operasional ini akan menjabarkan secara
operasional serta rinci terhadap rencan strategis. Operasionalisasi terhadap strategi yang
dipilih dan ditetapkan harus ditindak lanjuti dalam bentuk keterampilan atau keahlian
yang harus dikuasai, bentuk-bentuk latihan yang harus dilaksanakan, alat-alat macam
apa yang harus disiapkan, begitu pula siapa personalis yang harus melakukannya dan
sebagainya.10
4. Manfaat analisis SWOT
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yg paling dasar, yang
berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Secara lebih
spesifik, ada tiga manfaat utama dari penggunaan analisis SWOT dalam  penyusunan
perencanaan pembangunan.
a. Pembahasan tentang kondisi umum daerah atau suatu institusi akan menjadi lebih
tajam dan terarah kepada hal-hal yang berkaitan langsung dengan penyusunan
perencanaan. Perumusan perencanaan akan menjadi lebih tepat dan terarah bilamana
analisis tentang kondisi umum perusahaan juga dapat dilakukan dengan cara lebih baik
dan tajam, dan demikian pula sebaliknya terjadi apabila analisis tentang kondisi umum
perusahaan dilakukan terlalu umum dan tidak terarah.
b. Dapat dirumuskannya strategi pembangunan daerah sesuai dengan kondisi umum
perusahaan dan institusi bersangkutan. Dengan demikian, perumusan strategi menjadi
lebih tajam dan terarah sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh
perusahaan dan institusi  bersangkutan. Dengan demikian kemungkinan berhasilnya
pelaksanaan strategi akan menjadi lebih besar.
c. Arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah
keuntungan  dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari
ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu untuk melihat
sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini. 11

10
Ibid, hlm. 48
11
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik bagaimana meraih keunggulan kompetitif. (Yogyakarta:
Graha Ilmu., 2011), hlm. 117

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Perusahaan memerlukan sistem untuk menunjang
kegiatan perusahaan dengan kata lain sistem merupakan rangkaian dari prosedur yang saling
berkaitan dan secara bersama-sama membentuk fungsi yang bertujuan untuk mencapai suatu
tujuan perusahaan. Adapun sifat sistem perusahaan itu harus kompleks, merupakan suatu
kesatuan unit, berjenis-jenis, saling bergantung dan dinamis.
Sedangkan Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor
ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Adapun
lingkungan perusahaan diantaranya lingkungan demografis, ekonomi, politik, sosial,
teknologi, dll.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis baik pada lingkungan internal
maupun lingkungan eksternal sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi
kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang
timbul.

K. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritik pembaca yang sifatnya membangun. Kedepannya kami akan
jauh lebih fokus dan teliti dalam menjelaskan makalah diatas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Nisa Novia Avien Christy. 2019. Teknik Proyeksi Bisnis. Jakarta: Radna Andi Wibowo

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Zaki Baridwan. 2007. Sistem Akuntansi: Penyusunan Sistem dan Prosedur. Yogyakarta:
Edisi’5

Pandji Anoraga. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta

Paulus Sukardi & Evi Thelia Sari. 2007. Bisnis Internasional. Yogyakarta:Gramedia

Pearce, Robinson. 1997. Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi, dan


Pengendalian. Jakarta: Bina Rupa Aksara

Michael A. Hitt, dkk. 1997. Manajemen Strategis Menyongsong Era Persaingan


Globalisasi. Jakarta: Erlangga

Endah Prapti Lestari. 2011. Pemasaran Strategik bagaimana meraih keunggulan


kompetitif. Yogyakarta: Graha Ilmu

24

Anda mungkin juga menyukai