Anda di halaman 1dari 4

BAB 14

PROGRAMISASI LINEAR

Program linear adalah suatu metode penentuan nilai optimum dari suatu persoalan linear.
Nilai optimum (maksimal atau minimum) diperoleh dari nilai dalam suatu himpunan
penyelesaiaan persoalan linear. Di dalam persoalan linear terdapat fungsi linear yang bisa disebut
sebagai fungsi objektif. Persyaratan, batasan, dan kendala dalam persoalan linear merupakan
sistem pertidaksamaan linear.

A. Model Matematika Program Linear

Persoalan dalam program linear yang masih dinyatakan dalam kalimat-kalimat


pernyataan umum, kemudian diubah kedalam model matematika. Model matematika merupakan
pernyataan yang menggunakan peubah dan notasi matematika.

Sebagai ilustrasi, produsen sepatu membuat 2 model sepatu menggunakan 2 bahan yang
berbeda. Komposisi model pertama terdiri dari 200 gr bahan pertama dan 150 gr bahan kedua.
Sedangkan komposisi model kedua terdiri dari 180 gr bahan pertama dan 170 gr bahan kedua.
Persediaan di gudang bahan pertama 76 kg dan bahan kedua 64 kg. Harga model pertama adalah
Rp. 500.000,00 dan model kedua Rp. 400.000,00. Jika disimpulkan/disederhanakan dalam
bentuk tabel menjadi berikut:
Dengan peubah dari jumlah optimal model 1 adalah x dan model 2 adalah y, dan hasil
penjualan optimal adalah f(x, y) = 500.000x + 400.000y. Dengan syarat:

Jumlah maksimal bahan 1 adalah 72.000 gr, maka 200x + 150y 72.000.
Jumlah maksimal bahan 2 adalah 64.000 gr, maka 180x + 170y 64.000
Masing-masing model harus terbuat.

Model matematika untuk mendapat jumlah pen jualan yang maksimum adalah:

B. Nilai Optimum Fungsi Objektif

Fungsi objektif merupakan fungsi linear dan batasan-batasan pertidaksamaan linear yang
memiliki himpunan penyelesaian. Himpunan penyelesaian yang ada merupakan titik-titik dalam
diagram cartesius yang jika koordinatnya disubstitusikan kedalam fungsi linear dapat memenuhi
persyaratan yang ditentukan.

Nilai optimum fungsi objektif dari suatu persoalan linear dapat ditentukan dengan metode
grafik. Dengan melihat grafik dari fungsi objektif dan batasan-batasannya dapat ditentukan letak
titik yang menjadi nilai optimum. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

Menggambar himpunan penyelesaian dari semua batasan syarat yang ada di cartesius.
Menentukan titik-titik ekstrim yang merupakan perpotongan garis batasan dengan garis
batasan yang lainnya. Titik-titik ekstrim tersebut merupakan himpunan penyelesaian dari
batasannya dan memeliki kemungkinaan besar membuat fungsi menjadi optimum.
Menyelidiki nilai optimum fungsi objektif dengan dua acara yaitu :
Menggunakan garis selidik
Membandingkan nilai fungsi objektif tiap titik ekstrim
C. Menggunakan Garis Selidik

Garis selidik diperoleh dari fungsi objektif f(x, y) = ax + by dimana garis selidiknya adalah

ax + by = Z

Nilai Z diberikan sembarang nilai. Garis ini dibuat setelah grafik himpunan penyelesaian
pertidaksamaan dibuat. Garis selidik awal dibuat di area himpunanan penyelesaian awal.
Kemudian dibuat garis-garis yang sejajar dengan garis selidik awal. Berikut pedoman untuk
mempermudah penyelidikian nilai fungsi optimum :

1. Cara 1 (syarat a > 0)

Jika maksimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal sehingga membuat himpunan
penyelesaian berada di kiri garis tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik
maksimum.
Jika minimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal sehingga membuat himpunan
penyelesaian berada di kanan garis tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik
minimum.

2. Cara 2 (syarat b > 0)

Jika maksimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal sehingga membuat himpunan
penyelesaian berada di bawah garis tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik
maksimum.
Jika minimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal sehingga membuat himpunan
penyelesaian berada di atas garis tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik minimum.
Untuk nilai a < 0 dan b < 0 berlaku kebalikan dari kedua cara yang dijelaskan di atas.

Anda mungkin juga menyukai