Anda di halaman 1dari 17

NAMA : JANNO .J .

PONGOH
NIM : 19031109004
PROGRAM STUDI : PROTEKSI TANAMAN
KELAS : A

TUGAS
MATEMATIKA
Pengertian
 Fungsi adalah hubungan matematis antara
satu variabel dengan variabel lainnya.

 Fungsi Non Linier adalah hubungan


matematis antara satu variabel dengan
variabel lainnya, yang membentuk garis
lengkung.

 Bentuk persamaan fungsi non linier


merupakan pangkat lebih dari 1.
Fungsi Kuadrat
 Fungsi kuadrat atau fungsi berderajat dua ialah fungsi
yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangka
t dua. Mengingat pangkat dua dalam persamaan kuadr
at sesungguhnya dapat terletak pada baik variable x m
aupun variable y, bahkan pada suku xy(jika ada) maka
bentuk yang lebih umum untuk suatu persamaan kua
drat ialah :
Bentuk Fungsi Non Linier

 Lingkaran
 Ellips
 Hiperbola
 Parabola
Lingkaran
 Bentuk Umum persamaan lingkaran ialah : ax2 + by2 +
cx + dy + e = 0
 Jika i dan j masing-masing adalah jarak pusat lingkara
n terhadap sumbu vertikal y dan sumbu horizontal x, s
edangkan r adalah jari-jari lingkaran, maka persamaan
baku lingkaran menjadi : ( x - i )2 + ( y - j )2 = r2 , denga
n

c d e
i ; j ;r  i  j 
2 2

- 2a - 2a a
Contoh :
3 X 2 + 3 Y 2 24 X 18 Y = 33 :3
X 2 + Y 2 8 X 6 Y = 11
i= = =4
j= = =3
dan r = =
= =6
jadi lingkaran tersebut
mempunyai titik pusat
pada sumbu koordinat
( 4 ; 3 ) dengan jari-jari
lingkaran = 6
Ellips
 Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang
jumlah jaraknya terhadap dua fokus selalu
konstan. Elips mempunyai dua sumbu simetri
yang saling tegak lurus.
2 2
(x-i) (y-j)
 Bentuk Umum Ellips
2
 2 1
r1 r2
Contoh :
Tentukan pusat , jari-jari dan perpotongan
kurva elips dengan masing-masing sumbu
koordinatnya ( sumbu X dan Y ) dari persa
maan elips berikut :
8 X 2 + 2 Y 2 - 32 X - 12 Y + 18 = 0 : 2
4 X 2 + Y 2 - 16 X - 6 Y = - 9
4 X 2 - 16 X + Y 2 - 6 Y = - 9
4 X 2 - 16 X + k + Y 2 - 6 Y + k = - 9 + k + k
(4 X 2 - 16 X + 16) + (Y 2 - 6 Y + 9) = - 9 + 1
6+9
4 (X 2) 2 + (Y 3) 2 = 16 : 16
( X  2)
2
(Y  3)
2
( X  2)
2
(Y  3)
2

4
+ 16
= 1 2
2
+
2
4
=1
Dengan demikian : i = 2 dan j = 3 r = 2
dan r= 4
Hiperbola
 Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang
perbedaan jaraknya terhadap dua fokus selalu konstan.
Hiperbola mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak
lurus dan sepasang asimtot.

 Bentuk umum persamaan hiperbola :


aX2+bY2+cX+dY+e=0
 Pusat hiperbola dapat dicari dengan
cara :
( X  i) 2 (Y  j ) 2
 1 dimana sumbu lintang // sumbu X
m2 n2

( X  i) 2 (Y  j ) 2
n2

m2
1 dimana sumbu lintang // sumbu Y
Parabola

Y  aX  bX  c
2

Parabola
• Merupakan salah satu fungsi kuadrat
• Mempunyai 1 sumbu simetri dan 1 titik puncak
 Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang ber
jarak sama terhadap sebuah titik fokus dan sebuah ga
ris lurus yang disebut direktriks. Setiap parabola me
mpunyai sebuah sumbu simetri dan sebuah titik ekstr
im.
 Persamaan parabola :
y = a X 2 + b X + c jika sumbu simetri // sumbu vertical
(sumbu y)
X = a Y 2 + b Y + c jika sumbu simetri // sumbu horisont
-al (sumbu x)
Contoh : Tentukan titik ekstrim dan perpotongannya de
ngan sumbu-sumbu koordinat (sumbu x dan y) dari par
abola berikut :
Y=-X2+6X–2
Sumbu simetri sejajar sumbu Y
Karena nilai a = - 1 < 0 ; maka parabolanya menghadap
ke bawah.
Titik ekstrimnya terletak di atas atau titik maksimum, d
engan titik
koordinat :

  b b 2  4ac 
    6 6 2  4(1)(2)    6 36  8 
;
 = 

;
 
 =  ;  = ( 3,7 )
 2 a 4 a   2( 1) 4( 1)    2 4 
Perpotongan dengan
sumbu Y terjadi pada
saat X = 0  Y = - 2
Perpotongan dengan
sumbu X terjadi pada
saat Y = 0 
0=-X2+6X–2
Dengan menggunakan
rumus a b c diperoleh
X = 5,65 dan X = 0,35
Menggambar Parabola

• Mencari titik puncak parabola


b b 2  4ac
X
dan
Y
2a  4a
• Mengetahui hadap parabola :
• Jika a > 0  parabola hadap atas  ttk punc min
• Jika a < 0  parabola hadap bawah  ttk punc maks
Gambarkan Parabola berikut !

1. Y  -4X  80X  100


2

2. Y  2X  400 X  50.000
2

3. Y  -X  10X
2

4. Y  X 2  50X
1. Y  -4X  80X  100 2

 Titik puncak parabola 500

 80
X  10
2(4) 100
Y = -4 (10)2 + 80 (10) + 100 = 500

10
 Parabola hadap ke bawah karena a <0
 Parabola memotong sumbu Y pada 100

Anda mungkin juga menyukai