Anda di halaman 1dari 18

KARYA ILMIAH

STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH


KABUPATEN SUMBA TIMUR

DISUSUN OLEH

DENDI NUGROHO KALAMBAR PARAHI ( 1221045)

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan
hikmat ,kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Strategi
Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumba Timur” ini dapat terselesaikan
. Saya juga berterimakasih kepada Dosen Dr.ADIPAPA PANDARANGGA ,S.T., M.Si. yang
telah memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah ini.

Dalam karya tulis ini saya akan membahas mengenai “ Strategi Perencanaan
Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumba Timur” karena sangat penting untuk
mengetahui apa itu Strategi Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumba
Timur. Dan saya juga menyadari sepenuhnya , bahwa dalam pembuatan karya tulis ini jauh
dari kesempurnaan . oleh karna itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun
menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan karya tulis selanjutnya.

Waingapu, 19 juni 2023

Dendi Nugroho Kalambar Parahi

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................ 2

ABSTRAK ............................................................................................................................... 3

BAB 1 ....................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................. 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 5

1.3 TUJUAN MEMBUAT KARYA ILIMAH ................................................................ 5

BAB II ...................................................................................................................................... 6

KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................................. 6

2.1 PERENCANAAAN ..................................................................................................... 6

2.1.2 FUNGSI PERENCANAAN ..................................................................................... 7

2.2 PEMBANGUNAN ....................................................................................................... 8

2.2.1 PERENCANAAN PEMBANGUNAN .................................................................... 8

2.3 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ................................................... 9

2.4 FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN ..... 9

BAB III .................................................................................................................................. 10

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 10

BAB IV .................................................................................................................................. 16

PENUTUP ............................................................................................................................. 16

3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................... 16

3.2 SARAN ............................................................................................................................ 16


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 17

2
ABSTRAK

Pembangunan adalah cara pandang terhadap suatu persoalan pembangunan yang


di pergunakan dalam penyelenggaraan pembangunan dalam arti pembangunan
baik sebagai proses maupun sebagai metode untuk mencapai peningkatan kualitas
hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat. Secara teoritis, konsep
“pembangunan” memiliki banyak definisi dan pendekatan. Perencanaan
pembangunan daerah semakin menentukan karena kewenangan pemerintah
daerah sudah semakin besar. Namun demikian, perlu diingat bahwa sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 perencanaan pembangunan
daerah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan
satu sama lainnya. pembangunan adalah “suatu upaya meningkatkan segenap
sumber daya yang dilakukan secara berencana dan berkelanjutan dengan prinsip
daya guna yang merata dan berkeadilan”. Dalam pembangunan suatu daerah
diperlukan suatu strategi, strategi pembanguan yang dilakukan di Kabupaten
Sumba Timur adalah dengan cara peningkatam disemua sector, baik sector
pertanian, Pendidikan, sarana dan prasarana, sector ekonomi yakin pembangunan
pasar tradisional, sektor pariwisata, dan sektotr transportasi, dan industry usaha
mikro maupun makro yakni perekonomian daerah melalui unit menegah kegiatan
usaha masyarakat sesuai arifan lokal masyarakat startegi tersebut diperlukan
untuk mempercepat pembangunan daerah Kabupaten Sumba Timur.

Kata Kunci: Strategi Pembangunan, Potensi daerah, dan Peningkatan


Sumber Daya Manusia.

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan adalah cara pandang terhadap suatu persoalan pembangunan yang


dipergunakan dalam pennyelenggaraan pembangunan dalam arti pembangunan baik
sebagai proses maupun sebagai matode untuk mencapai peningkatan kualitas hidup
manusia dan kesejahteraan masyarakat. Secara teoritis, konsep pembangunan
“pembangunan” memiliki banyak defininsi dan pendekatan . Dalam pembangunan suatu
daerah pentinga adanya sasaran dan target pembagunan daerah, tahap awal pembanguan
yaitu harus dimulai dengan perencanaan yang baik dan jelas untuk periode waktu tertentu
. Sasaran pada dasarnya adalah bentuk konkret dari tujuan yang ingin dicapai melalui
pelaksana pembangunan sesuai yang direncanakan . Pembangunan daerah adalah
pemerintaah daerah sendiri baik dalam penetapan rencana maupun penyusun anggaran
belanja daerah. Perencanaan pembangunan daerah semakin menentukan karena
kewenangan pemerinttah daerah sudah semakin besar. Namun demikian , perlu diingatkan
bahwa sesuai dengan Undang – Undang Nomor 25 tahun 2004 perencanaan pembangunan
daerah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan satu
sama lainnya. Pembangunan adalah “suatu upaya meningkatkan segenap sumber daya
yang dilakukan secara berencana dan berkelanjutan dengan prinsip daya guna yang merata
dan berkeadilan “. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pembangunan berorientasi pada
pembangunan masyarakat , dimana pendidkan menempati posisi yang utama dengan
tujuan untuk membuka wawasan dan kesadaran warga akan arah dan cita – cita yang lebih
baik.

Berdasrkan hal tersebut jelas bahwa pembangunan itu prosese perubahan kearah
lebih baik tersebut hanya terwujud dengan melibatkan , mengerakan manusia baik dalam
perencanaan , pelakasanaan , pemanfaatan serta pengevaluasian hasilnya . Selain itu
pembangunan merupakan suatu proses , Ini dimakasudkan bahwa setiap usaha
pembangunan pasti memerlukan kesenambungan pelaksanaan , dalam arti tanpa mengenal
batas akhir meskipun dalam perencanaan dapat diatur berdasarkan asas skala proiritas dan
suatu tahapan tertentu .

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana strategi perencanaan pembangunan daerah kabupaten sumba timur” ?


2. Apa yang menjadi permasalahan dalam perencanaan pembangunan ekonomi
daerah ?
3. Apa yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan otonomi daerah sehingga
ketentuan pelaksaanaan tersebut tidak memadai ?

1.3 TUJUAN PEMBUATAN KARYA ILMIAH


Tujuan pembuatan karya ilmiah ini tentang perencanaan pembangunan ekonomi
daerah dapat bertujuan untuk merumuskan rencana strategis yang berfokus pada
pengembangan sektor-sektor ekonomi yang potensial, peningkatan infrastruktur,
peningkatan daya saing, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang dapat menjadi basis Pembangunan Ekonomi Daerah di Kabupaten
Sumba Timur

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 PERENCANAAAN
Perencanaan berasal dari kata rencana,yang artinya rancangan atau rangka sesuatu yang
akan dikerjakan. Dari pengertian sederhana tersebut dapat diuraikan beberapa komponen
penting yakni tujuan (apa yang ingin dicapai), kegiatan (tindakan-tindakan untuk
merealisasikan tujuan) dan waktu (kapan bilamana kegiatan tersebut hendak dilakukan).
Apapun yang direncanakan tentu saja merupakan tindakan-tindakan dimasa depan (untuk
masa depan). Dengan demikian suatu perencanaan bisa dipahami sebagai respon (reaksi)
terhadap masa depan. (Abe,2005:27).

Pendapat para ahli Tjokroamidjojo (dalam Syafalevi,2011:28) perencanaan dalam


arti seluas-luasnya merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah
suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada
supaya lebih efektif dan efisien.

Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi dua asapek , yaitu
formulasi perencanaan dan pelaksanaannya. Perencanaan dapat digunakan untuk
mengontrol dan mengevaluasi jalannya kegiatan, karena sifat rencana itu adalah sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan. (Listyangsih,2014:90).

Menurut Hasibuan (dalam Syafie, 2007:49) rencana adalah sejumlah keputusan yang
menjadi pedoman un tuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Perencanaan dapat dilakukan dalam berbagai bidang, namun tidak semua rencana
merupakan perencanaan pembangunan terkait dengan kebijaksanaan pembangunan maka
pemerintah berperan sebagai pendorong pembangunan, ini terkait dengan defenisi
perencanaan yang merupakan upaya institusi publik untuk membuat arah kebijakan
pembangunan yang harus dilakukan disebuah wilayah baik di negara maupun daerah
dengan didasarkan keunggulan dan kelemahan yang di miliki oleh wilayah tersebut.

Berdasarkan defenisi-defenisi yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan


adalah suatu rangkaian keputusan yang dibuat sebagai pedoman yang menjadi patokan
dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan sumberdaya yang
tersedia.

6
2.1.2 FUNGSI PERENCANAAN

Dalam kamus bahasa Indonesia kata fungsi merupakan kegunaan suatu hal, daya
guna serta pekerjaan yang dilakukan. Menurut Sutarto (dalam Nining Haslinda 2008:22)
Fungsi merupakan sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan
sifatnya, pelaksanaan atau pertimbangan lainnya

Fungsi perencanaan itu merupakan sebagai usaha persiapan yang sistematik tentang
berbagai kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka mencapa tujuan. Perencanaan
ialah perumusan tujuan prosedur, metode dan jadwal pelaksanaannya, didalamnya
termasuk ramalan tentang kondisi dimasa akan datang dan perkiraan akibat dari
perencanaan terhadap kondisi tersebut. Rencana pembangunan hendaknya dapat pula
menimbulkan solidaritas nasional dan solidaritas sosial, keterlibatan dalam memikul beban
dan tanggung jawab.

Menurut Siagian (2002:36) mengemukakan fungsi perencanaan dapat didefenisikan


sebagai Pengambilan keputusan pada masa sekarang tentang hal-hal yang akan dilakukan
dalam saat kurun waktu tertentu diwaktu dimasa yang datang.

Pandangan dari Handoko, ( 2003: 23 ) ada dua fungsi perencanaan :


1. Penetapan atau pemilihan tujuan-tujuan organisasi dan
2. Penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program prosedur, metode, sistem
anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

Jadi sebuah rencana itu sangat penting sekali dalam sebuah pembangunan karena
merupakan sebuah keterampilan penting untuk suatu keberhasilan dan sesuai dengan waktu
yang ditentukan. Dalam sebuah perencanaan waktu mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap perencanaan, dimana terdapat tiga hal penting dalam penggunaan waktu :

1. Waktu sangat diperlukan untuk melaksanakan perencanaan efektif,


2. Waktu sering diperlukan untuk melaksanakan perencanaan tanpa informasi lengkap
tentang variable dan alternative, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan
memperhitungkan semua kemungkinan,
3. Jumlah waktu yang akan dicakupkan dalam rencana harus dipertimbangkan.

Keberhasilan pencapaian tujuan perencanaan jangka pendek atau jangka panjang


maupun jangka menengah membutuhkan kemampuan jenis-jenis lain dari
perencanaan, selain harus memiliki tingkat pengalaman, pengetahuan, dan institusi
yang baik, perencanaan perumusan yang sistematis, maka segala upaya pencapaian
tujuan yang dilaksanakan dapat menjadi kurang efisien. Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka
7
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. (UU NO. 25 Tahun 2004, pasal 1).

2.2 PEMBANGUNAN
Pembangunan adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan
yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Mengenai pengertian
pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya
perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan
orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain.
Penjelasan Soetomo (2009:166) mengartikan pembangunan masyarakat adalah
proses perubahan menuju pada suatu kondisi yang lebih baik. Dengan demikian,
peningkatan taraf kehidupan dapat pula diartikan sebagai tujuan yang hendak dicapai
melalui proses pembangunan masyarakat. Maka menurut Soetomo dikatakan
peningkatan taraf kehidupan dianggap sebagai tujuan maka sebetulnya juga dapat
diposisikan sebagai indikator untuk melihat keberhasilan proses pembangunan
masyarakat tersebut.
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan pembangunan adalah suatu bentuk usaha
yang dilakukan untuk mencapai suatu perubahan yang mengarah kepada kesejahteraan
masyarakat suatu daerah.

2.2.1 PERENCANAAN PEMBANGUNAN


Pembangunan merupakan sebuah proses menuju tercapainya tujuan negara.
Banyak faktor yang terlibat dalam pembangunan tersebut, saling berhubungan satu dengan
yang lainnya. Pembangunan tidak dapat berjalan secara spontan begitu saja, tetapi melalui
suatu proses yang disebut dengan perencanaan pembangunan, namun pemerintahlah yang
paling banyak berperan terutama dalam proses perencanaan.
Perencanaan pembangunan adalah suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber
pembangunan yang terbatas adanya untuk mencapai tujuantujuan keadaan sosial ekonomi
yang lebih baik secara lebih efektif dan efisien (Listyianingsih,2014:92).
Widjojo Nitisastro (2014:92) memperincikan apa yang tercakup dalam perencanaan
pembangunan,yaitu:
1. Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkrit yang hendak
dicapai dalam jangka waktu tertentu. Atas dasar nilai yang dimiliki oleh
masyarakat yang bersangkutan.
2. Pilihan diantara cara-cara alternaif yang efisien dan rasional guna mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
Perencanaan pembangunan pada dasarnya berlangsung dalam suatu kurun waktu
sehingga perencanaan yang disusun untuk mencapai tujuan pembangunan senantiasa
sebagai suatu lingkaran proses yang tidak berkeputusan.
Perencanaan merujuk kepada keterkaitan yang tidak terpisahkan antara kebutuhan
pembangunan dan penyelenggaraa pemerintah. Perencanaan diperlukan karena kebutuhan
pembangunan lebih besar dari pada sumberdaya yang tersedia. Dengan perencanaan ingin
dirumuskan berbagai kegiatan pembangunan yang secara efisien dan efektif dapat memberi
hasil yang optimal dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan mengembangkan
potensi yang tersedia dalam pembangunan
8
2.3 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Suatu perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses
pembangunan. Sebagai tahapan awal, perencanaan pembangunan akan menjadi
bahan atau pedoman dasar bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan. Perencanaan
Pembangunan daerah dapat dilihat berdasaarkan unsur-unsur yang
membenntuknya, sebagaimana diketahui perencanaan pembangunan suatu sistem
yang dibentuk dari unsur-unsur perencanaan, pembangunan, dan daerah. Dengan
melihat secara divergensi dari setiap unsur tersebut, kemudian diambil sebuah
uraiaan secara konvergensi, akan memebentuk suatu pengertian yang utuh.

Menurut Bintoro Tjokroamidjojo (dalam Randy R. Whiratnolo, Riant Nugroho


D, 2006 : 41), mengatakan bahwa unsur-unsur pokok dalam perencanaan
pembangunan sebagai berikut :

1. Kebijakan dasar atau strategi dasar perencanaan pembangunan yang


sering pula disebut tujuan, arah dan proritas pembangunan, pada unsur ini
perlu ditetapkan ujuan-tujuan rencana.
2. Adanya kerangka rencana yang menunjukkan hubungan variabelvariabel
pembangunan dan implikasinya.
3. Perkiraan sumber-sumber pembangunan terutama pembiayaan.
4. Adanya kebijaksanaan yang konsisiten dan serasi, seperti kebijakan
fisikal, moneter, anggaran, harga, sektoral dan pembangunan daerah.
5. Adanya program investasi yang dilakukan secara sektoral, seperti
pertanian, industry, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
6. Adanya administrasi pembangunan yang mendukung perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan.

2.4 FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pendapat dari Riyadi dan Deddy (2005 : 349) Beberapa hal yang sering menjadi
kendala dalam proses perencanaan pembangunan daerah secara umum dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) macam yaitu :

1. Keadan politis merupakan kendala yang disebabkan oleh adanya kepentingan-


kepentingan yang mendompleng pada substansi perencanaan pembangunan.
2. Kondisi Sosial Ekonomi, biasanya mencerminkan kemampuan financial daerah.
Karena kemempuan financial memiliki peran penting untuk dapat merumuskan
perencanaan yang baik.
3. Budaya atau Kultur yang dianut oleh masyarakat. Apabila kultur ini tidak
diberdayakan dan diarahkan kearah yang positif secara optimal akan sangat
mempengaruhi hasil-hasil perencanaan, bahkan bisa sampai tahap implemen

9
BAB III

PEMBAHASAN

Kabupaten Sumba Timur adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara
Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Waingapu. Kabupaten Sumba Timur sendiri
meliputi 55% wilayah yang ada di pulau sumba , yang terdiri dari 4 kabupaten. Jumlah
penduduk kabupaten Sumba Timur tahun 2021 sebanyak 250.788 jiwa. Secara geografis
Kabupaten Sumba Timur terletak di Pulau Sumba bagian Timur dan merupakan kabupaten
dengan luas wilayah yang luas. Secara geografis, Kabupaten Sumba Timur terletak pada
119° 45’ - 120o,52” Bujur Timur dan 9°16 - 10o,20” Lintang Selatan.Luas wilayahnya
7.000,50 km2 . Secara Topografi Kabupaten Sumba Timur berupa pesisir, rangkaian
pegunungan dan bukit-bukit kapur yang curam. Sebagian besar wilayah pesisirnya berada
di bagian paling barat tanjung undu . Ketinggian wilayahnya antara 0-1000 meter di atas
permukaan air laut (mdpl) dengan karakteristik wilayah yang sama dengan wilayah lain di
Pulau Sumba tergolong kering. Jenis tanah di Kabupaten Sumba Timur umumnya
mediteran dengan jenis batuan batu gamping dengan kemiringan lahan 14°-40°. Sebanyak
94,34% wilayah Kabupaten Sumba kering digunakan sebagai lahan kering.

Kabupaten Sumba Timur memiliki iklim tropis basah dan kering (Aw) di pesisir
dan musim kemarau yang panjang di pedalaman dengan dua musim, yaitu musim kemarau
dan musim hujan. Musim hujan di Kabupaten Sumba Timur berdurasi relatif singkat yakni
pada bulan Desember– Maret dibandingkan musim kemarau yang berlangsung sangat
panjang yakni sejak awal bulan April hingga pekan-pekan pertama di bulan November.
Curah hujan tahunan cukup rendah yakni berkisar antara 700–1800 mm per tahun dengan
hari hujan sekitar 60-130 hari hujan per tahun. Suhu udara berkisar 22,5 °C – 31,7 °C
dengan suhu minimum 21,8 °C dan maksimum 30,5 °C di musim kemarau. Sungai-sungai
yang melintasi wilayah ini yaitu Sungai mauliru yang berhulu pada gunung wanggameti
dan laut sawu sungai mauhau dan sungai dikawangu.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, mayoritas agama penduduk
Kabupaten Sumba Timur adalah pemeluk Kristen Protestan 77,91%, kemudian Katolik
9,15%, Islam 6,37%, dan sebagian kecil memeluk agama Hindu 0,17%. Namun masih
banyak warga Sumba Timur yang meyakini ajaran tradisional Marapu sebagai keyakinan
turun temurun warga sekitar, mencakup 6,54% penduduk Sumba Timur. Pengaruh adat-
istiadat masih cukup kuat bagi sebahagian penduduk Sumba Timur.

10
Jumlah penduduk, luas wilayah, desa dan kelurahan di Kabupaten Sumba Timur
Tahun 2017

NAMA KECAMATAN JUMLAH LUAS JUMLAH JUMLAH


PENDUDUK WILAYAH DESA KELURAHAN
KOTA WAINGAPU 39 ,239 JIWA 191 km 2 3 4
HAHARU 6, 353 JIWA 601,5 Km² 7
LEWA 17 ,144 JIWA 281,10 Km² 7 1

NGGAHA ORI ANGU 9, 755 JIWA 286,40 Km² 8


TABUNDUNG 9, 015 JIWA 514,40 Km² 10
PINU PAHAR 7, 426 JIWA 246,60 Km² 6
PANDAWAI 16, 256 JIWA 412,60 Km² 5 2
UMALULU 17, 946 JIWA 307,90 Km² 9 1
RINDI 10 034 JIWA 366,50 Km² 8
PAHUNGA LODU 13, 240 JIWA 349,80 Km² 8
WULLA WAIJILU 7, 680 JIWA 221,30 Km² 7
PABERIWAI 6, 079 JIWA 199,70 Km² 7
KARERA 8, 325 JIWA 334,60 Km² 7
KAHAUNGU ETI 8, 909 JIWA 475,10 Km² 9
MATAWAI LAPAU 6 ,500 JIWA 405,40 Km² 6
KAMBERA 33, 917 JIWA 52,00 Km² 1 7
KAMBATA 412,70 Km² 6
MAPABUHANG
LEWA TIDAHU 6 ,928 JIWA 322,10 Km² 6
KATALA 4 ,101 JIWA 453,10 Km² 5
HAMU LINGU
KANATANG 10 ,311 JIWA 279,40 Km² 4 1
NGADU NGALA 5 ,209 JIWA 207,90 Km² 5
MAHU 4, 496 JIWA 196,60 Km² 6
Sehingga, Pembangunan adalah cara pandang terhadap suatu persoalan pembangunan yang di
pergunakan dalam penyelenggaraan pembangunan dalam arti pembangunan baik sebagai
proses maupun sebagai metode untuk mencapai peningkatan kualitas hidup manusia dan
kesejahteraan masyarakat. Secara teoritis, konsep “pembangunan” memiliki banyak definisi
dan pendekatan. Dalam pembangunan suatu daerah penting adanya sasaran dan target
pembangunan daerah, tahap awal pembangunan yaitu harus dimulai dengan perencanaan yang
baik dan jelas untuk periode waktu tertentu. Sasaran pada dasarnya adalah bentuk konkret dari
tujuan yang ingin di capai melalui pelaksanaan pembangunan sesuai yang direncanakan.
pembangunan daerah adalah pemerintah daerah sendiri baik dalam penetapan rencana maupun
penyusunan anggaran belanja daerah. Perencanaan pembangunan daerah semakin menentukan
karena kewenangan pemerintah daerah sudah semakin besar. Namun demikian, perlu diingat
bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 perencanaan pembangunan
daerah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan satu sama
lain
11
pembangunan adalah “suatu upaya meningkatkan segenap sumber daya yang
dilakukan secara berencana dan berkelanjutan dengan prinsip daya guna yang merata dan
berkeadilan”.Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pembangunan berorientasi pada
pembangunan masyarakat, dimana pendidikan menempati posisi yang utama dengan tujuan
untuk membuka wawasan dan kesadaran warga akan arah dan cita-cita yang lebih baik.
Strategi pembangunan di kabupaten Sumba Timur masih secara tradisional sebagian
besar penduduk di kabupaten ini bergantung hidup pada sektor pertanian. Karena keadaan
tanahnya, tanaman jambu mente dan tembakau dapat tumbuh di areal seluas 110 hektare
dan 2.180 hektare. Sektor peternakan juga merupakan nafkah tambahan utama penduduk
setempat. Kuda banyak digunakan dalam pelaksanaan adat bahkan kerbau juga . Dalam
Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Jenis pendidikan yang diajarkan mencakup pendidikan umum, kejuruan,
akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk
lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Pertama
Luar Biasa (SMPLB) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs),atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Atas
Luar Biasa (SMALB), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas. Jenjang pendidikan non-formal
meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan, dan pelatihan kerja, pendidikan
kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik, satuan pendidikan formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan
pendidikan yang sejenis. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (Pos PAUD) atau biasa disebut
PAUD adalah tempat kegiatan pembinaan anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan/ perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini). Kelompok bermain (play group) adalah
pendidikan anak-anak usia 2-6 tahun yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-
dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi
anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya.
Rumah sakit adalah sarana kesehatan/ bangunan tempat untuk melayani penderita
yang sakit untuk berobat rawat jalan atau rawat inap yang pelayanannya disediakan oleh
dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Rumah sakit bersalin adalah rumah sakit
khusus untuk persalinan, dilengkapi pelayanan spesialis pemeriksaan kehamilan,
persalinan, rawat inap, dan rawat jalan ibu dan anak yang berada di bawah pengawasan
dokter spesialis kandungan.

12
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit pelayanan kesehatan milik
pemerintah (pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota) yang bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan masyarakat untuk wilayah kecamatan, sebagian kecamatan,
atau kelurahan/desa. Puskesmas pembantu (Pustu) sebagai sarana kesehatan/bangunan
yang dipakai sebagai pusat kesehatan masyarakat untuk wilayah yang lebih kecil, misal di
desa/kelurahan. Poliklinik adalah sarana kesehatan/ bangunan yang dipakai untuk
pelayanan berobat jalan. Biasanya dikelola oleh swasta atau organisasi keagamaan tertentu.
Balai pengobatan adalah tempat pemeriksaan kesehatan di bawah pengawasan mantri
kesehatan. Tempat praktik dokter adalah sarana kesehatan/bangunan yang digunakan untuk
tempat praktik dokter yang biasanya memberikan pelayanan berobat jalan, termasuk
praktik dokter yang mempunyai fasilitas rawat inap dan apotek. Rumah bersalin adalah
sarana pelayanan kesehatan dengan izin sebagai rumah bersalin, dilengkapi pelayanan
pemeriksaan kehamilan, persalinan serta pemeriksaan ibu dan anak yang berada di bawah
pengawasan bidan senior. Tempat praktik bidan adalah sarana kesehatan/bangunan yang
digunakan untuk tempat praktik bidan yang biasanya memberikan pelayanan ibu hamil dan
bayi. Pos kesehatan desa (Poskesdes) adalah sarana kesehatan/bangunan yang dibentuk di
desa/kelurahan dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa/ kelurahan. Pondok bersalin desa (Polindes) adalah bangunan yang
dibangun dengan sumbangan dana pemerintah dan partisipasi masyarakat desa untuk
tempat pertolongan persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus tempat tinggal
bidan di desa. Apotek adalah suatu sarana kesehatan yang digunakan untuk pekerjaan
kefarmasian, dan penyaluran/penjualan obat/bahan farmasi.
Dalam hal lainya, Prasarana transportasi adalah sarana penunjang lalu lintas
pemindahan orang dan atau barang, yang terdiri atas jalan, jembatan, dermaga, pelabuhan,
dan lain-lain yang digunakan oleh warga desa/ kelurahan untuk mobilitas dari dan ke
desa/kelurahan terdekat. Angkutan umum adalah sarana angkutan pemindahan orang dan
atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan bermotor
yang disediakan untuk dipergunakan untuk umum dengan dipungut bayaran (Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan). Trayek
adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang atau orang dan
barang, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap, dan jadwal tetap
maupun tidak berjadwal. Jenis permukaan jalan terluas adalah jenis permukaan jalan terluas
yang ada di desa/kelurahan. Jenis permukaan jalan terdiri dari: aspal/beton, diperkeras
(dengan kerikil atau batu), tanah, dan lainnya yaitu terbuat dari kayu/papan yang biasanya
digunakan di daerah rawa, termasuk jalan setapak, jalan di hutan dan sejenisnya. Base
Transceiver Station (BTS) adalah alat yang berfungsi sebagai pengirim dan penerima
(transceiver) sinyal komunikasi seluler. Biasanya BTS ditandai adanya menara/tower yang
dilengkapi antenna sebagai perangkat transceiver. Sinyal telepon seluler adalah besaran
elektromagnetik yang berubah dalam ruang dan waktu dengan membawa informasi yang
memberikan konfimasi bahwa layanan telepon seluler sudah tersedia. Sinyal internet GSM
atau CDMA adalah jaringan sistem data paket internet dengan kecepatan transfer data
tertentu. Paket data disini biasanya digunakan dalam melakukan akses internet. Protokol
transfer data ini mengalami beberapa perubahan mulai dari yang kecepatannya rendah
sampai tinggi yaitu GPRS, Edge, HSPA, 3G, kemudian 4G.

13
Kantor Pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan atau surat elektronik,
layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan layanan keagenan pos
untuk kepentingan umum. Pos Keliling adalah pelayanan pos (menjual, mengirim, dan
menerima benda pos) keliling dengan menggunakan mobil atau sarana angkutan yang
berfungsi sama seperti kantor pos atau kantor pos pembantu.
Industri Kecil dan Mikro dikelompokkan menurut bahan baku utama dengan tenaga
kerja kurang dari dua puluh pekerja. Industri dari Kulit adalah industri yang bahan baku
utamanya berasal dari kulit. Contoh: pembuatan tas, sepatu, sandal, dan sebagainya.
Industri dari Kayu adalah industri yang bahan baku utamanya berasal dari kayu dan
sejenisnya, misalnya industri pembuatan meubel/furnitur, mainan dari kayu, lantai dari
kayu, d.s.b. Ukiran tidak termasuk barang industri dari kayu karena termasuk barang seni.
Industri Logam Mulia dan Bahan dari Logam adalah industri yang bahan baku utamanya
berasal dari logam mulia dan bahan bahan dari logam, misalnya pembuatan anting-anting,
gelang, cincin dan pembuatan perhiasan lainnya dari emas atau perak serta bahan bahan
dari logam (misal peralatan rumah tangga).
Industri Anyaman adalah industri yang bahan baku utamanya berasal dari bambu,
rotan, pandan, rumput dan sejenisnya, misalnya keset kaki, tikar, tas, hiasan dinding,
keranjang, topi, kipas, dan sebagainya. Industri Gerabah/Keramik/Batu adalah industri
yang bahan baku utamanya berasal dari gerabah/keramik/porselen/batu dan sejenisnya,
misalnya alat-alat dapur yang dibuat dari tanah liat yang kemudian dibakar (misal kendi,
genteng, batu bata, porselin, tegel, keramik, d.s.b). Tidak termasuk pembuatan barang seni,
seperti patung, gapura, d.l.l. Industri dari Kain/Tenun adalah industri yang bahan baku
utamanya berasal dari kain/benang dan sejenisnya. Industri Makanan dan Minuman adalah
industri yang menghasilkan produk makanan/minuman dan sejenisnya, terma suk
pengolahan dan pengawetan daging, ikan, buah-buahan, sayuran, minyak dan lemak, susu
dan makanan dari susu, penggilingan padi-padian, d.l.l

Otonomi daerah memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mengatur


dan mengembangkan ekonomi sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal , Pemetaan
Potensi dan Keunggulan Daerah merupakan kebijakan o\tonomi daerah memberikan
kesempatan bagi pemerintah daerah untuk mengidentifikasi potensi ekonomi yang dimiliki
daerah mereka. Pemetaan ini dapat meliputi sumber daya alam, aspek geografis,
keunggulan komparatif, dan sektor ekonomi yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
Dengan pemahaman yang baik tentang potensi ini, perencanaan pembangunan ekonomi
dapat difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki keunggulan kompetitif dan dapat
memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
1. Pengembangan Infrastruktur merupakan
Perencanaan pembangunan ekonomi daerah di era otonomi harus mempertimbangkan
pengembangan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur
yang baik, seperti jaringan transportasi, energi, air bersih, dan telekomunikasi, dapat
meningkatkan konektivitas daerah dengan pusat-pusat perdagangan dan industri, serta
memfasilitasi investasi dan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan publik. Oleh
karena itu, dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah, penting untuk
mempertimbangkan pembangunan infrastruktur yang dipertimbangkan
14
2. Peningkatan Daya Saing Daerah
Otonomi daerah memperkuat persaingan antar-daerah dalam menarik investasi dan
mengembangkan sektor ekonomi. Dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah,
penting untuk mendorong peningkatan daya saing daerah dalam hal regulasi yang
mendukung investasi, kemudahan berusaha, pengembangan SDM, inovasi, dan
penggunaan teknologi. Hal ini dapat mencakup penyederhanaan perizinan, pemberian
insentif investasi, pengembangan pelatihan kerja, dan kolaborasi dengan sektor swasta
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

3. Pengembangan Sumber Daya Manusia


otonomi daerah memberikan peluang bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan
sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan ekonomi lokal. Dalam
perencanaan pembangunan ekonomi daerah, penting untuk memperhatikan pendidikan,
pelatihan, dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan sektor-sektor
ekonomi unggulan. Dengan memiliki tenaga kerja yang terampil dan kompeten, daerah
dapat meningkatkan daya saingnya dalam menghadapi tantangan global dan
mendorong pertumbuhan sektor ekonomi yang lebih maju.

4. Kolaborasi dan Kemitraan


Otonomi daerah mengharuskan pemerintah daerah untuk bekerja sama dengan
berbagai pihak, termasuk sektor swasta, masyarakat, dan pemerintah pusat, dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ekonomi daerah. Kolaborasi ini penting
untuk memaksimalkan potensi dan sumber daya yang ada, memperkuat iklim investasi,
serta memastikan keberlanjutan pembangunan ekonomi daerah.

Perencanaan pembangunan ekonomi daerah di era otonomi bertujuan untuk menciptakan


pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan memberdayakan masyarakat
setempat. Dalam perencanaan tersebut, penting untuk memperhatikan potensi, keunggulan,
infrastruktur, daya saing, sumber daya manusia, serta kolaborasi yang melibatkan berbagai
pihak terkait

15
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam rencana pembangunan di daerah maupun kecamatan memiliki satu konsep
pembangunan berdasarkan narasi visi serta misi dari Bupati dan Wakil Bupati Serta
Rencana Strategis Pembangungan Kabupaten Sumba Timur berdasrkan Otonomi daerah
yang di emban oleh seluruh daerah. Perkembangannya cukup beragam dalam suksesnya
pembangunan daerah.

Pembangunan adalah suatu bentuk usaha yang di lakukan untuk mencapai suatu
perubahan yang mengarahkan kepada kesejahteraan masyarakat suatu daerah dan juga
suatu upaya meningkatkan segenap sumber daya yang dilakukan secara berencana
dan berkelanjutan dengan prinsip daya guna yang merata dan berkeadilan.

3.2. SARAN
Berdasarkan penjelasan diatas tentang bagaimana strategi pembangunan Ekonomi
kabupaten Sumba Timur diharapkan semau stakeholder dapat berkolaborasi dalam
rangka mewujudkan pembagungan yang berkeadilan sesuai dengan spirit tujuan
negara dalam undang-undang dasar maupun Pancasila sebagai ideologi negara.
Sehingga sangat diperlukan pembangunan baik di sektor pertanian, Pendidikan,
pariwisata, Unit menengah kegiatan usaha masyarakat, dan mengangkat potensi
daeran, membangun sarana transportasi serta pengembangan industry-industri
ditengah masyarakat untuk mewujudkan pembangunan di daerah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sumba_Timur diambil pukul 09.30
wita_Tanggal 26 JUNI 2023
2. Data BPS kabupaten sumba timur 2021 pdf .
3. Website pemda kab. Sumba timur ( https://www.sumbatimurkab.go.id)
4. Strategi Pembangunan Wilayah dalam Rangka Percepatan Peningkatan Pendapatan
Wilayahdi Kabupaten Sumba Timur. Pdf
5. Undang – Undang Nomor 25 tahun 2004
6. https://repository.uin-suska.ac.id/13156/7/7.BAB%20II_2018384ADN.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai