Anda di halaman 1dari 10

PENGGAJIAN

KOMISI, UPAH BERSIH, DAN PENGELUARAN UPAH

MATA KULIAH
MATEMATIKA BISNIS

DOSEN : MARDIYAH KHARISMAYANDA ,SPD, M, ED

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
1.M. ABDI NUR SYABANI
2. FEBI CINDI FADONA
3.RIZA WARDIANA
4. YUDI ANDESPA
5. YULIA SEPTI PURNAMA SARI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMIBANGKINANG


BANGKINANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/ buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Tujuan penetapan upah minimum adalah untuk meningkatkan taraf hidup pekerja
sesuai dengan kebutuhan hidupnya, oleh karena itu penetapan upah minimum
didasarkan atas Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

Pada kenyataannya upah yang diterima oleh tenaga kerja di sebagian besar
provinsi adalah lebih rendah bila dibandingkan dengan Kebutuhan Hidup Layak.
Kenaikan harga akan berakibat pada kenaikan Kebutuhan Hidup Layak dan
selanjutnya akan meningkatkan upah minimum. Dilihat dari sisi perusahaan, upah
adalah biaya, yang selanjutnya akan dibebankan kepada konsumen melalui harga.
UMP biasanya digunakan sebagai acuan untuk menetapkan upah pekerja di sektor
formal, oleh karena itu kenaikan UMP yang lebih tinggi daripada produktivitas
pekerja akan merugikan perusahaan karena dapat menaikkan biaya produksi. Biaya
produksi yang tinggi berarti harga output menjadi tidak bersaing, dan pada gilirannya
perusahaan akan mengurangi outputnya. Penurunan output selanjutnya akan
menurunkan penggunaan

faktor produksi tenaga kerja, khususnya tenaga kerja yang berpendidikan rendah.
Pemberian upah yang adil dan setimpal akan memicu kinerja yang dilakukan oleh
buruh, mereka akan bersemangat ketika upah seimbang dengan apa yang sudah
mereka kerjakan. Upah yang seimbang akan memotivasi pekerja untuk lebih
maksimal bekerja di perusahaan tersebut pastinya mempunyai pengaruh juga bagi
pendapatan perusahaan.
BAB II

ISI

1. KOMISI

Dengan berkembangnya jaman dan model bisnis, pembayaran pendapatan atau


upah juga semakin bervariasi. Sistem pemasaran MLM (Multilevel Marketing )
misalnya lebih banyak menggunakan metode pembayaran komisi atau sering
disebut dengan bonus untuk setiap penjualan yang dibukukan oleh seorang
marketing. Cara – cara ini dianggap cukup efektif untuk beberapa usaha yang lain
seperti asuransi, perusahaan obat dan sebagainya, karena mampu memberikan
motivasi kepada tenaga kerja/ karyawan untuk mendongkrak nilai penjualan. Yang
dimaksud dengan komisi adalah sejumlah pembayaran yang diberikan apabila
seseorang (sales, marketing , agen dan lain – lain ) mampu membukukan sejumlah
penjualan tertentu. Penentuan komisi atau sering disebut fee diberikan dalam
bentuk persen yang nilai maupun angkanya ditetapkan sesuai dengan
kemampuanperusahaan.

Contoh 1
Perusahaan Amanah Profesional menetapkan seorang pekerja akan mendapat 25
% komisi untuk penjualan minimal Rp. 800.000 dan 10% untuk setiap kelebihan
penjualan yang dibukukannya, Berapa bayaran untuk penjualan sebesar Rp
1.200.000
Komisi yang dibayar = Tarip komisi x Penjualan
= 0,25 x Rp. 800.000 = Rp 200.000,-
= 0,10 x Rp. 400.000 = Rp.40.000,-
Total pembayaran = Rp. 240.000,-
Perusahaan – perusahaan lain memberikan sistem pengupahan yang merupakan
penggabungan antara gaji pokok dan komisi. Sistem ini diharapkan akan bisa
memberikan stimulan bagi pekerja untuk lebih banyak membukukan keuntungan
bagi perusahaan.
Contoh 2
Perusahaan Asuransi “Semoga Selamat”, memberikan sistem penggajian sebagai
berikut :
Gaji pokok sebesar Rp 350.000,-
Uang Transport Rp 5.000,- per hari masuk
Komisi – komisi
 0,5 % dari nilai polis yang berhasil dijual
 2 % dari nilai premi yang dibukukan bulanini
Berapakah pendapatan yang diperoleh Anton sebagai agen asuransi tersebut bila
pada bulan ini ia masuk sebanyak 25 hari dan berhasil menjual polis Rp
64.000.000 serta membukukan premi Rp 7.500.000?
Jawab

Gaji pokok Rp350.000,-


Rp 5.000 x25 hari
Uang transport Rp125.000,-
Komisi Polis Rp 64.000.000 x 0,5% Rp 320.000,-
Komisi premi Rp 7.500.000 x2% Rp 150.000,-+
Total pendapatan Rp 945.000,-

Jadi Total pendapatan Anton bulan ini adalah Rp 945.000,-

2. UPAH BERSIH

Dalam kenyataannya, upah yang diberikan biasanya masih merupakan upah


kotor, terdapat berbagai potongan yang akan mengurangi pendapatan. Sebagai
contoh misalnya pendapatan kotor akan dikurangi dengan potongan untuk pajak ,
cicilan, arisan dan sebagainya. Jumlah pendapatan bersih yang dibawa pulang atau
disebut take home pay akan lebih sedikit setelah dikurangi dengan potongan-
potongan yangsah.
Contoh 3
Pendapatan kotor Ali adalah Rp. 300.000,- dan dipotong Rp10.000,- untuk iuran
seragam dan Rp. 30.000,- untuk pajak, berapa pendapatan bersih yang diterima Ali ?
 Total potongan : Rp. 10.000,- + Rp. 30.000,- = Rp.40.000,-
UpahBersih = Total Pendapatan – TotalPotongan
= Rp. 300.000,- – Rp. 40.000,-
= Rp. 260.000,-

Contoh 4
Upah kotor Narita untuk Minggu ini adalah Rp 236.870,-. Pajak daerah yang
dikenakan adalah Rp 17.560,-/ minggu sementara pajak nasional adalah sebesar 7 %
dari upah kotornya. Berapakah Pendapatan bersih yang akan diterima oleh Nabila
mingguini
Jawab
Upah kotor Rp 236.870,-
Pajakdaerah Rp17.560,-
Pajaknasional ( Rp 236.870,00 x 7%) Rp16.580,-
Totalpengurangan Rp 34.140,-
Upahbersih Rp 202.730,-

Jumlah take home pay atau upah bersih yang diterima oleh Narita adalah sebesar Rp.
202.730,-

3. PENGELUARANUPAH

Selain upah untuk perseorangan atau yang dikeluarkan untuk setiap pekerja,
maka akan dibahas upah yang dikeluarkan oleh perusahaan secara keseluruhan.
Pengeluaran upah merupakan komponen utama dalam biaya perusahaan. Faktor –
faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan pengupahan
selain UMK ( Upah Minimum Kabupaten / Kota ) yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah, juga terdapat beberapa faktor yang lain diantaranya jumlah tenaga
kerja, jumlah jam kerja, jumlah lembur, dan potongan yang dikenakan atas
pembayaran upah tersebut. Beberapa perusahaan yang bergerak dalam pembuatan
barang, terkadang juga menggunakan sistem target jumlah barang yang berhasil
dibuat untuk menentukan besarnya upah seorang pekerja. Sehingga dalam kasus ini,
total pengeluaran upah perusahaan dirumuskan sebagai berikut : Pengeluaran Upah
= Total barang yang dibuat x upah perbarang. Dalam kasus ini terdapat juga
perusahaan yang menetapkan kombinasi antara gaji pokok dengan upah terhadap
total barang yangdibuat.

Contoh 5
Sebuah perusahaan mempekerjakan 2.500 tenaga kerja dengan rata- rata jam
kerja perhari 8 jam dan lama kerja per minggu 6 hari. Upah per jam ditentukan Rp
1.500,-. Upah lembur dihitung 1,5 kali upah reguler
a. Berapa pengeluaran upah pada minggu ini apabila diasumsikan tidak terdapat
lembur?
b. Apabila lemburnya sebanyak 20% dari total jam kerja, berapa jumlah
pengeluaran upahnya?

Jawab :
a. Pengeluaran Upah minggu iniadalah
= ( 2.500 x 8 x 6 x 1.500 ) = Rp180.000.000,-
b. Pengeluaran upah dengan asumsi lembur 20%
Diketahui
 upahlembur = 1,5 x1500 = Rp2.250,-
 jam kerja lembur = ( 8 x 6 x2.500) x20% = 24.000 jam
kerja Pengeluaran upah untuklembur
= ( 24.000 x 2.250 ) = Rp 54.000.000
Sehingga total pengeluaran apabila lembur diasumsikan 20% adalah
= Rp 180.000.000 + Rp54.000.000
= Rp 234.000.000,-
Contoh 6
Perusahaan tas hand made ANEKARIA, menetapkan sistem pengupahan sebagai
berikut :
Gajipokok : Rp 225.000,- / pekerja/ bulan
Upah per unit tas : Rp1.500,-
Uangmakan : Rp 1750,- / orang /hari
Berapakah total pengeluaran upah perusahaan tersebut apabila jumlah tenaga
kerja adalah 25 orang dengan total produksi tas bulan ini sebanyak 1650 unit tas,
dan hari masuk adalah 25.
Jawab :
Gajipokok = Rp 225.000 x25orang = Rp 5.625.000,-
Upahtas =Rp 1.500 x1650tas = Rp 2.475.000,-
Uangmakan =Rp 1.750 x 25 orgx25hari = Rp 1.093.750,-
+Totalpengeluaranupah = Rp9.193.750,-

Jadi total pengeluaran upah perusahaan ANEKA RIA adalah Rp 9.193.750


BAB III

KESIMPULAN

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa dalam penentuan komisi atau sering disebut fee
diberikan dalam bentuk persen yang nilai maupun angkanya ditetapkan sesuai dengan
kemampuanperusahaan sehingga diperoleh rumus Komisi yang dibayar = Tarip komisi x
Penjualan, Sedangkan untuk upah bersih Jumlah pendapatan bersih yang dibawa pulang
akan lebih sedikit setelah dikurangi dengan potongan-potongan yangsah dengan rumus
UpahBersih = Total Pendapatan – TotalPotongan dan total pengeluaran upah
perusahaan dirumuskan sebagai berikut : Pengeluaran Upah = Total barang yang dibuat
x upah perbarang.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Modul matematika bisnis


10

Anda mungkin juga menyukai