“PERILAKU KEORGANISASIAN”
TENTANG
“SISTEM ORGANISASI”
2. FITRA KURNIAWAN
3. DARMADI
4. MUHAMMAD RAFI
5. NUR ALFAJRI
1
KATA PENGANTAR
Definisi sederhana dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai
tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, pengetahuan
dan lain - lain. Tujuan disini dapat didefinisikan sebagai output, dan untuk menjadi
output di perlukan input. Input dapat berupa raw material, sumber daya manusia,
materi, informasi dll. Sistem sendiri dapat didefenisikan sebagai suatu kesatuan yang
terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
Pada kesempatan ini kami akan membahas makalah dan tugas presentasi yang
Segala kekurangan yang terdapat pada makalah ini, kami meminta maaf yang
sebesarnya. Serta juga berterimakasih karena telah diberi waktu untuk membahas dan
Bangkinang, Oktober 2021
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………..
A. KESIMPULAN………………………………………………………… 14
B. SARAN…………………………………………………….................. . 14
C. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dizaman yang serba modern ini, kini banyak aktivitas manusia yang
bercengkerama dengan dunia internet. Entah disadari atau tidak, sistem informasi
Dewasa ini, sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
suatu organisasi atau lembaga. Dengan adanya sistem informasi suatu lembaga atau
melakukan persaingan bisnis. Dengan adanya sistem informasi, maka suatu lembaga
perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil yaitu keluarga
dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai
suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan
pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya
4
BAB II
PEMBAHASAN
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun, Organisasi adalah suatu
wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. Struktur
Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang
ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan
(ensiklopedi bebas).
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika
adalah:
2. departementalisasi,
1. Specialisasi Pekerjaan
5
2. Departementalisasi
3. Rantai Komando
Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang
dari puncak organisasi ke eselan paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung
Dua konsep lain yang melengkapi rantai komando, yaitu wewenang dan
dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk berharap
bahwa pemerintah itu dipatuhi. Untuk memfasilitasi koordinasi, tiap posisi manajerial
diberi sebuah tempat dalam rantai komando, dan tiap manajer diberi tingkat
terputus.
Rentang kendali adalah Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang
manajer secara efisien dan efektif. Pertanyaan mengenai rentang kendali penting
karena hingga kadar tertentu hal ini menentukan jumlah tingkatan dan manajer yang
perlu dimiliki oleh suatu organisasi. Dengan mengendalikan semua hal yang sama,
6
Rentang kendali yang lebih lebar akan lebih efisien dalam hal biaya. Namun,
dalam keadaan tertentu, rentang yang lebih lebar bisa mengurangi efektivitas. Itu
terjadi bila rentang tersebut menjadi terlalu lebar, kinerja karyawan memburuk karena
para penyelia tidak lagi memiliki waktu untuk memberikan kepemimpinan dan
otonomi karyawan.
terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari
ekstrem yang lain, ada organisasi yang pengambilan keputusannya diserahkan kepada
para manajer yang paling dekat dengan suatu tindakan. Organisasi yang pertama
Konsep tersebut hanya mencakup wewenang formal, yaitu hak-hak yang melekat
sedikit masukan atau tanpa masukan sama sekali dari personel tingkat bawah.
Sebaliknya, semakin banyak personel tingkat bawah yang memberikan masukan atau
desentralistis, tindakan untuk memecahkan masalah dapat diambil dengan lebih cepat,
lebih banyak orang bisa memberikan masukan bagi keputusan, dan karyawan lebih
kecil kemungkinannya merasa terasing dari mereka yang membuat keputusan yang
7
6. Formalisasi
organisasi dibakukan. Jika sebuah pekerjaan sangat formal, pemangku pekerjaan akan
memiliki sedikit sekali kebebasan untuk memilih apa yang harus dikerjakan, kapan
menangani input yang sama dengan cara yang sama, serta akhirnya menghasilkan
output yang konsisten dan seragam. Di organisasi dengan tingkat formalisasi tinggi,
ada deskripsi tugas yang jelas, beragam aturan organisasi, dan prosedur yang
8
B. Kultur Organisasi
Kesepakatan yang luas bahwa kultur organisasi (organizational culture) mengacu
pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan
organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini, ketika dicermati secara lebih seksama,
Ada tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan merupakan hakikat kultur
sebuah organisasi:
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
memepertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam
organisasi.
santai.
kerja saat ini. Tatkala organisasi terus memperluas rentang kendali, meratakan
karyawan mereka, makna bersama yang diberikan oleh kultur yang kuat memastikan
9
A. Kultur adalah suatu istilah Deskriptif
kultur suatu organisasi, bukan dengan apakah mereka menyukai karakteristik itu atau
tidak. Kultur organisasi adalah suatu istilah deskriptif. Ini penting karena hal ini
membedakan konsep ini dari konsep kepuasan kerja. Semakin kuat kultur sebuah
beragam aturan dan ketentuan formal yang dimaksudkan guna menuntun perilaku
karyawan.
1. Fungsi-fungsi kultur
perilaku karyawan. Ini merupakan keuntungan bagi organisasi. Dari sudut pandang
sejalan dengan nilai-nilai yang dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Hal ini
paling mungkin terjadi bila lingkungan sebuah organisasi bersifat dinamis. Ketika
10
lingkungan terus berubah dengan cepat, kultur yang sudah kuat mengakar dalam
sebuah organisasi mungkin tidak pas lagi. Karenanya, konsistensi perilaku menjadi
asset sebuah organisasi hanya ketika hal ini berhadapan dengan lingkungan yang
stabil. Namun, konsistensi semacam itu bisa menghambat dan mempersulit organisasi
Merekrut karyawan baru yang karena factor ras, usia, jenis kelamin,
organisasi. Jika tidak, karyawan-karyawan ini tidak mungkin cocok atau diterima.
Tapi pada saat yang sama manajemen ingin secara terbuka mengakui dan menjunjung
tinggi berbagai perbedaan yang dibawa oleh karyawan-karyawan ini ketempat kerja.
Kultur yang kuat memiliki tekanan yang besar kepada karyawan untuk
menyesuaikan diri. Kultur tersebut membatasi rentang nilai dan gaya yang dapat
diterima.
membuat keputusan akuisi atau merger terkait dengan isu keuntungan financial atau
sinergi produk. Belakangan ini, kompabilitas (kesesuaian) kultur juga menjadi fokus
utama. Sementara laporan keuangan atau lini produk yang menggembirakan mungkin
merupakan daya tarik awal dari perusahaan yang akan diakuisi, apakah akuisi
tersebut benar-benar akan berhasil tampaknya lebih terkait dengan seberapa cocok
atau sesuai kultur kedua organisasi tersebut. Merger memiliki tingkat kegagalan yang
11
C. KEBIJAKAN SDM DAN PRAKTEKNYA
SDM merupakan asset kritis organisasi yang tidak hanya diikutsertakan dalam
dimilikinya.
orang-orang dengan kepribadian yang mereka cari, daripada memiliki dengan hanya
pelatihan.
12
3. Evaluasi kinerja dalam sistem organisasi
menciptakan suasana kerja dimana para pekerja tidak hanya melaksanakan pekerjaan
yang telah dibebankan saja tapi juga mampu membuat suasana supaya para pekerja
lebih bertanggung jawab, bertindak secara kreatif demi peningkatan efesiensi dalam
usaha mencapai tujuan. Tiga pendekatan dalam memahami efektivitas menurut steers
(1985);
menilai efektivitas
terkait SDM.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
a) Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang memiliki
satu tujuan.
b) Elemen yang tidak memiliki manfaat atau tidak memberikan keuntungan bagi
elemen yang lain, maka elemen tersebut bukan merupakan bagian dari sistem.
c) Setiap sistem harus memiliki tujuan. Tanpa adanya tujuan dari sistem tersebut,
bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya
yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern.
e) Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
ditetapkan.
B. Saran
Dengan sedikit memberikan gambaran tentang konsep dasar sistem dan sistem
informasi ini, penulis memberikan saran supaya, ketika kita berada pada suatu
lembaga atau organisasi, kita bisa memanfaatkan sistem informasi sebagai media
14
DAFTAR PUSTAKA
1995.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta:
Saelemba Empat
111-130.
15