Anda di halaman 1dari 7

Raih Omzet Rp 6 Miliar Setahun dari Jualan Seblak

Julukan Bandung sebagai kota kreatif memang benar adanya. Hal ini dibuktikan oleh salah
satu wirausahawan muda yang saat ini semakin sukses membangun bisnis dalam bidang
kuliner yaitu seblak. Seblak adalah makanan khas daerah sunda yang biasanya disajikan
dengan bumbu pedas. Seblak terbuat dari kerupuk yang direbus, dengan diberi bumbu seperti
bawang merah, bawang putih, garam, dan cuka. Makanan ini mulai mencuri perhatian dan
digemari semenjak dua tahun belakangan ini khususnya oleh kaum perempuan (peluang).

Lofty Rainidi Kusnadi adalah mahasiswa lulusan Manajemen Pemasaran Polban yang saat ini
sedang menggeluti bisnis seblak. Bukan seblak biasa yang dijual di gerobak, akan
tetapi seblak instan yang dijual dalam bentuk cup (jenis usaha). Ide Lofty dalam menjalani
bisnis ini bermula dari pengalaman buruknya saat membuka kedai makanan  ricecup. Pada
saat itu penjualan ricecupnya menurun karena kedatangan pesaing yaitu
penjual seblak gerobak. Pasaran ricecup-nya tergerus habis oleh penjual seblak sampai pada
akhirnya ia mengalami kebangkrutan.
Kebangkrutan yang dialaminya justru berbuah kesuksesan (disiplin). Lofty melihat peluang
dari pesaingnya saat itu (penjual seblak gerobak), untuk membuat  seblak basah yang lebih
higienis, praktis, dan bisa dinikmati kapan dan di mana saja (inisiatif). Lofty menilai
bahwa seblak basah yang dijual digerobak paling enak disantap pada saat itu juga, bukan
dalam keadaan dingin. Terlebih pembeli harus antri dan menunggu cukup lama yang tentunya
sangat menyebalkan. Dengan modal hasil menjual telepon genggamnya, Lofty memberanikan
diri untuk membuat produk seblak instan dengan brand Mommyindo pada akhir tahun 2012
dengan modal awal Rp. 3 juta (sejarah ringkas, proses usaha, product).
Ternyata ide untuk membuat seblak instan ini mendapat penerimaan yang baik dari
konsumen dengan penjualan yang semakin meningkat setiap bulan. Karena peningkatan
penjualannya, saat ini Lofty dapat memproduksi Mommyindo sebanyak 1.000 cup setiap
harinya. Selain itu, penjualan Mommyindo semakin meluas, tidak hanya di pulau Jawa yang
merupakan asal dari seblak, namun telah mencapai ke beberapa pulau besar di Indonesia,
seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Jakarta dan beberapa kota besar lainnya (proses
usaha).
Penggunaan nama Mommyindo sendiri menyesuaikan karakter pada Logo yaitu karakter
'Mommy'. Lofty membentuk karakter Mommy sedemikian rupa dengan alasan karena dia
cinta dan sayang Ibu dan dia mendedikasikan ini untuk para Ibu dimanapun berada (terutama
ibunya) (kreatif).

Lelaki yang saat ini masih berusia 23 tahun itu memiliki idelaisme sendiri dalam berbisnis.
Lofty memegang misi untuk melahirkan wirausahawan baru dengan membuka lapangan
pekerjaan. Ia ingin masyarakat yang semula tidak bekerja, menjadi bekerja.
Memasuki masa dua tahun usahanya, Lofty telah merasakan hasil yang cukup memuaskan.
Saat ini Mommyindo telah menghasilkan profit paling sedikit Rp 300 juta/bulan, dari omset
penjualan seblak sekitar Rp 500 juta per bulan atau sekitar Rp6 miliar pertahun (omset).
Tentunya profit ini merupakan angka yang cukup besar bagi pengusaha baru. Namun Lofty
tidak lantas puas, ia terus memikirkan inovasi untuk produknya dengan membuat seblak
dengan rasa varian rasa.
Lofty menggunakan strategi penjualan melalui media online seperti social media, forum,  re-
seller yang diberi nama Mommy’s Family serta jual titip dibeberapa toko penganan yang
terletak di Bandung, Jawa Barat. Selain  re-seller, Mommy memiliki tim
penjualan offline yaitu Mommy Direct Sales (MDS) (promotion).
Lofty Rainidi sendiri sudah memiliki 297 agen penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia
bahkan hingga ke luar negeri seperti di Malaysia, Jepang, Korea, Qatar, Australia hingga
Amerika (place).
Khusus untuk penjualan ke luar negeri rata-rata harga jual seblak Mommyindo delapan kali
lipat lebih besar daripada di Indonesia.
"Produk kami disambut baik oleh negara seperti Malaysia, Jepang dan Korea karena rasanya
yang mirip dengan rasa masakan di sana, terlebih mereka suka dengan desain kemasan dan
cara penyajian yang praktis" ujarnya.
Mommyindo kini memiliki dua varian rasa yaitu original dan rendang (kekuatan). Penjualan
seblak instan ini mencapai 2.000-3.000 cup per harinya. Dengan harga jual untuk pulau Jawa
yaitu Rp10 ribu per cup, dan untuk di luar Jawa Rp12 ribuan (price, inovatif).
Lofty akan menciptakan varian rasa lebih banyak yang disuaikan dengan cita rasa masakan
daerah di Indonesia seperti . Hal ini Ia lakukan sebagai salah satu cara memperluas market
segmennya dan membuat seblak semakin dikenal juga diterima oleh seluruh masyarakat
Indonesia (inovatif).
PEMBAHASAN ARTIKEL

1. PROFIL USAHA
A. Jenis usaha
Jenis Usaha yang dirintis oleh Lofty Rainidi Kusnadi adalah mahasiswa
lulusan Manajemen Pemasaran Polban yang saat ini sedang menggeluti
bisnis seblak. Bukan seblak biasa yang dijual di gerobak, akan tetapi seblak instan
yang dijual dalam bentuk cup.
B. Sejarah ringkas

Ide Lofty dalam menjalani bisnis ini bermula dari pengalaman buruknya saat
membuka kedai makanan ricecup. Pada saat itu penjualan ricecupnya menurun karena
kedatangan pesaing yaitu penjual seblak gerobak. Pasaran ricecup-nya tergerus habis
oleh penjual seblak sampai pada akhirnya ia mengalami kebangkrutan.
Kebangkrutan yang dialaminya justru berbuah kesuksesan. Lofty melihat
peluang dari pesaingnya saat itu (penjual seblak gerobak), untuk
membuat seblak basah yang lebih higienis, praktis, dan bisa dinikmati kapan dan di
mana saja. Lofty menilai bahwa seblak basah yang dijual digerobak paling enak
disantap pada saat itu juga, bukan dalam keadaan dingin. Terlebih pembeli harus antri
dan menunggu cukup lama yang tentunya sangat menyebalkan. Dengan modal hasil
menjual telepon genggamnya, Lofty memberanikan diri untuk membuat
produk seblak instan dengan brand Mommyindo pada akhir tahun 2012 dengan modal
awal Rp. 3 juta .

C. Proses usaha

Lofty memberanikan diri untuk membuat produk seblak instan


dengan brand Mommyindo pada akhir tahun 2012 dengan modal awal Rp. 3 juta .
Ternyata ide untuk membuat seblak instan ini mendapat penerimaan yang baik dari
konsumen dengan penjualan yang semakin meningkat setiap bulan. Karena
peningkatan penjualannya, saat ini Lofty dapat memproduksi Mommyindo sebanyak
1.000 cup setiap harinya. Selain itu, penjualan Mommyindo semakin meluas, tidak
hanya di pulau Jawa yang merupakan asal dari seblak, namun telah mencapai ke
beberapa pulau besar di Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali,
Jakarta dan beberapa kota besar lainnya.
D. Omset
Lofty telah merasakan hasil yang cukup memuaskan. Saat ini Mommyindo
telah menghasilkan profit paling sedikit Rp 300 juta/bulan, dari omset penjualan
seblak sekitar Rp 500 juta per bulan atau sekitar Rp6 miliar pertahun

2. ANALISIS DATA
A. Aspek Pasar (Place,Product,Promotion,Price)
 Place
Lofty Rainidi sendiri sudah memiliki 297 agen penjualan yang tersebar di seluruh
Indonesia bahkan hingga ke luar negeri seperti di Malaysia, Jepang, Korea, Qatar,
Australia hingga Amerika.

 Product
Lofty memberanikan diri untuk membuat produk seblak  instan dengan brand
Mommyindo pada akhir tahun 2012 dengan modal awal Rp. 3 juta . Ternyata ide
untuk membuat seblak instan ini mendapat penerimaan yang baik dari konsumen
dengan penjualan yang semakin meningkat setiap bulan.

 Promotion
Lofty menggunakan strategi penjualan melalui media online seperti social media,
forum, re-seller yang diberi nama Mommy’s Family serta jual titip dibeberapa toko
penganan yang terletak di Bandung, Jawa Barat. Selain re-seller, Mommy
memiliki tim penjualan offline yaitu Mommy Direct Sales (MDS).

 Price
Mommyindo kini memiliki dua varian rasa yaitu original dan rendang. Penjualan
seblak instan ini mencapai 2.000-3.000 cup per harinya. Dengan harga jual untuk
pulau Jawa yaitu Rp10 ribu per cup, dan untuk di luar Jawa Rp12 ribuan.
B. Aspek Kepribadian Wirausaha
1. Disiplin
Meskipun bisnis ricecupnya mengalami kebangkrutan karena adanya pesaing
seblak gerobak, tetapi Lofty masih tetap berusaha membuka bisnis yang baru dari
peluang atas kebangkrutannya tersebut yang berbuah kesuksesan.

2. Inovatif
Lofty berinovasi dengan memproduksi varian rasa yang berbeda dari biasanya
yakni rasa rendang. Lofty juga akan menciptakan varian rasa lebih banyak yang
disuaikan dengan cita rasa masakan daerah di Indonesia. Hal ini Ia lakukan sebagai
salah satu cara memperluas market segmennya dan membuat seblak semakin dikenal
juga diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia.
3. Kreatif
Lofty memberi nama dengan Mommyindo karena menyesuaikan karakter pada
Logo di kemasannya yaitu karakter 'Mommy'. Lofty membentuk karakter Mommy
sedemikian rupa dengan alasan karena dia cinta dan sayang Ibu dan dia
mendedikasikan hal ini untuk para Ibu dimanapun berada (terutama ibunya).
4. Inisiatif
Akibat adanya pesaing seblak gerobak akhirnya Lifty berinisiatif membuka
usaha seblak instan yang dinilainya lebih higienis, praktis dan bisa dinikmati kapan
saja dan dimana saja.

3. ANALISA SWOT
a. Strenght (Kekuatan)
Memiliki varian rasa yang berbeda dari seblak-seblak lainnya yaitu varian rasa
rendang sehingga dapat menarik minat masyarakat.
b. Weakness (Kelemahan)
Karena bisnis yang dikembangkan ini merupakan produk makanan instan, sehingga
kemungkinan besar mengandung pengawet.
c. Opportunities (Peluang)
Seblak mulai mencuri perhatian dan digemari semenjak dua tahun belakangan ini
khususnya oleh kaum perempuan sehingga menjadi peluang besar bagi Lofty untuk
membuat bisnis seblak instan.
d. Threats (Ancaman)
Adanya persaingan di dunia kuliner dengan adanya produk makanan lain yang lebih
kreatif.

Kesimpulan

Usaha Lofty Rainidi di bidang kuliner yakni Seblak Instan yang diberi nama MommyIndo
sudah sukses karena memiliki 297 agen yang tersebar dibeberapa daerah di Indonesia, bahkan
sampai negara-negara tetangga. Penjualan seblak instan ini juga mencapai 2.000-3.000 cup
per harinya. Sebelum merintis bisnisnya ini Lofty juga mengalami beberapa hambatan, tetapi
dengan kondisinya tersebut dia tidak pernah putus asa. Dilihat dari aspek kepribadian dan
usahanya ini ,dia telah menunjukkan bahwa dia telah menjadi seorang pengusaha sukses.

Anda mungkin juga menyukai