:
:
:
8 23 Mei 2013
3 Juni 2013
5 dan 7 Juni 2013
:
:
:
10 Juni 2013
11 Juni 2013
12 Juni 2013
INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN
KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. DOKUMEN INI HANYA
DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN
PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN
SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.
OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU
KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK (PERSEROAN) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA
ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
Kawasan Industri
Wijaya Kusuma
Jl. Tugu Wijaya III No.1
Semarang 50153
Jawa Tengah
Tel. (024) 8660545
Faks. (024) 8660874
Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran
Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 kepada OJK di Jakarta pada
tanggal 25 Maret 2013 dengan surat No.16/FCS/III/2013, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran
Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No.3608 beserta peraturan-peraturan
pelaksanaannya (UUPM).
Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 dengan
nilai pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah) pada PT
Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No.SP-005/BEI.
PPS/03-2003 tanggal 22 Maret 2013 yang dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat
pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum batal demi hukum dan pembayaran
pesanan Obligasi tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan dan Peraturan No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No.Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009.
Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung
jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang
berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum, setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau
pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari
Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi.
PT BCA Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, para Penjamin Emisi Obligasi serta
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan
pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi
Afiliasi dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan afiliasi dapat dilihat pada Bab XII
tentang Penjaminan Emisi Obligasi.
Penawaran Umum Obligasi ini tidak didaftarkan berdasarkan undang-undang atau peraturan lain selain yang
berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima Prospektus ini, maka dokumen tersebut
tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli Obligasi ini, kecuali bila penawaran dan pembelian Obligasi
tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan serta
ketentuan-ketentuan bursa efek yang berlaku di negara atau yurisdiksi di luar Indonesia tersebut.
Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi informasi
yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. i
DEFINISI DAN SINGKATAN....................................................................................................................ii
RINGKASAN......................................................................................................................................... viii
I.
PENAWARAN UMUM................................................................................................................. 1
II.
III.
PERNYATAAN LIABILITAS....................................................................................................... 19
IV.
V.
RISIKO USAHA......................................................................................................................... 35
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
EKUITAS................................................................................................................................... 79
XI.
PERPAJAKAN........................................................................................................................... 80
XII.
XIII.
XIV.
XV.
XVI.
XX.
XXI.
Agen Pembayaran
Bank Kustodian
Bapepam
Bapepam dan LK
BNRI
Bunga Obligasi
Berarti bunga Obligasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang
Obligasi kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sebagaimana ditentukan
dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Bursa Efek
Daftar Pemegang
Rekening
Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang
kepemilikan Obligasi oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening
di KSEI yang memuat keterangan antara lain nama, jumlah kepemilikan
Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Obligasi berdasarkan
data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.
ii
Denda
Dokumen Emisi
Efek
Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif efek.
Efektif
Emisi
Hari Bursa
Hari Kalender
Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius
tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang
sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari
Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.
Hari Kerja
Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional
yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa
yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.
Jumlah Terutang
Berarti jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang
Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta perjanjian-perjanjian
lainnya yang berhubungan dengan Obligasi termasuk tetapi tidak terbatas
pada Pokok Obligasi, Bunga Obligasi serta Denda (jika ada) yang terutang
dari waktu ke waktu.
iii
Konfirmasi Tertulis
KTUR
KSEI
Kustodian
Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Obligasi dan harta yang berkaitan
dengan Obligasi serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak
lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang
menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI,
Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
Masyarakat
MenKumHam
Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia
(dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman Negara Republik Indonesia,
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia,
atau Menteri Hukum dan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia).
Obligasi
OJK
Singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yaitu lembaga yang independen dan
bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan kegiatan
jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga
pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang No.21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan, yang merupakan peralihan dari Menteri Keuangan
dan Bapepam dan LK sejak tanggal 31 Desember 2012.
Pasar Modal
iv
Pemegang Obligasi
Pemegang Rekening
Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI
yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak
lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.
Pemeringkat
Penawaran Umum
Pengakuan Utang
Penitipan Kolektif
Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu
pihak yang kepentingannya diwaklili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud
dalam UUPM.
Penjamin Emisi Obligasi Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk
melakukan Penawaran Umum ini atas nama Perseroan dan melakukan
pembayaran kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek, yang ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek, dan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penjamin Pelaksana
Emisi Obligasi
Peraturan No.IX.A.2
Peraturan No.IX.A.7
Peraturan No.IX.C.1
Peraturan No.IX.C.11
Perjanjian Agen
Pembayaran
Perjanjian Pendahuluan Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan BEI perihal
Pencatatan Efek
Pencatatan Efek tanggal 22 Maret 2013.
Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek
Perjanjian
Perwaliamanatan
Perjanjian Pendaftaran
Obligasi di KSEI
Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran
Obligasi di KSEI No.SP-0013/PO/KSEI/0313 tanggal 22 Maret 2013, yang
dibuat di bawah tangan bermeterai cukup.
Pernyataan Efektif
Perusahaan Efek
Pokok Obligasi
Prospektus
Rekening Efek
Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik
Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang
ditandatangani dengan Pemegang Obligasi.
RUPO
vi
Satuan
Pemindahbukuan
Sertifikat Jumbo
Obligasi
Tanggal Distribusi
Tanggal Emisi
Tanggal Pelunasan
Pokok Obligasi
Berarti tanggal dimana Pokok Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib
dibayar kepada Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam Daftar
Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran, yang kepastian tanggalnya
akan ditentukan dalam perubahan perjanjian perwaliamanatan, dengan
memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
Tanggal Pembayaran
Bunga Obligasi
Tanggal Penjatahan
UUPM
UUPT
Wali Amanat
vii
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya
dengan keterangan yang lebih terinci dalam laporan keuangan Perseroan serta catatan-catatan yang
tercantum di dalam Bab XVII Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbanganpertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam
mata uang Rupiah dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
1. Keterangan Singkat Mengenai Perseroan
Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku di negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Cikarang, Jawa Barat.
Perseroan didirikan dengan nama PT Nippon Indosari Corporation berdasarkan Akta Pendirian No. 11
tanggal 8 Maret 1995, yang diperbaiki dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 274 tanggal 29
April 1995, yang keduanya dibuat di hadapan Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, telah mendapat
pengesahan dari MenKumHam melalui surat keputusan No.C2-6209 HT.01.01.Th.95 tanggal 18 Mei 1995
dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Bekasi No.264 dan 265 tanggal
14 September 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.94 tanggal 24
November 1995 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.9729/1995 (Akta Pendirian).
Dengan telah disahkannya Akta Pendirian tersebut oleh MenKumHam, maka Perseroan telah sah berdiri
sebagai badan hukum Indonesia.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 48 tanggal 19 April 2012, yang dibuat dihadapan FX Budi Santoso
Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari MenKumHam melalui
surat keputusan No. AHU-30282.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 6 Juni 2012 dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No. AHU-0050446.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 6 Juni 2012.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan utama Perseroan adalah
mendirikan pabrik dan memproduksi segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas pada macammacam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya. Untuk melaksanakan usaha serta
menunjang kegiatan usaha Perseroan tersebut, Perseroan dapat memasarkan dan menjual segala jenis
roti termasuk tetapi tidak terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis
kue lainnya. Untuk melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan telah memiliki Surat Izin Usaha Industri
yang dikeluarkan oleh Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM dengan surat No. 74/T/INDUSTRI/1999
tentang Pemberian Usaha Industri tanggal 22 Februari 1999.
Berdasarkan surat keterangan domisili No.503/22/V/Ekbang/2012 tanggal 8 Mei 2012, dikeluarkan oleh
Kepala Desa Mekarwangi, Perseroan berkedudukan di Kawasan Industri MM2100, jalan Selayar Blok
A9, Cikarang, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Komposisi struktur permodalan Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh
Biro Administrasi Efek pada tanggal 12 Februari 2013, adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh:
- Bonlight Invesments Ltd.
- Treasure East Invesments Ltd.
- Shikishima Baking Co. Ltd.
- Sojitz Corporation
- Lain-lain Publik (masing-masing dibawah 5%)
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Saham dalam Portepel
viii
31.889.340.000
31.889.340.000
8.605.060.000
4.302.530.000
24.549.730.000
101.236.000.000
242.764.000.000
31,5
31,5
8,50
4,25
24,25
100,00
2011
759.137
212.696
546.441
31 Desember
2010
568.265
112.813
455.452
2009
346.978
179.138
167.840
2008
308.613
177.888
130.725
2011
813.342
433.938
379.404
115.933
12 bulan
2010
612.192
323.167
289.025
99.775
2009
485.920
263.821
222.099
57.115
2008
383.553
222.360
161.193
42.412
3. Risiko Usaha
Setiap industri tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional
Perseroan dalam industri terkait, begitu pula halnya dengan Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan
usahanya, Perseroan menghadapi risiko-risiko usaha antara lain sebagai berikut:
Risiko yang berhubungan dengan kegiatan usaha:
1. Kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan Perseroan
2. Umur Produk yang relatif singkat
3. Ketersediaan bahan baku
4. Ketersediaan pasokan energi
5. Pemogokan tenaga kerja
6. Fluktuasi mata uang asing
7. Persaingan Usaha
8. Isu bahan pengawet dan kehalalan
9. Bencana alam
Risiko usaha Perseroan selengkapnya dicantumkan pada Bab V dalam Prospektus ini.
4. Prospek dan Strategi Usaha
Prospek Usaha
Peluang usaha di bidang makanan dan minuman di Indonesia adalah besar. Jumlah penduduk, daya
beli, pertumbuhan ekonomi di Indonesia merupakan faktor-faktor yang sangat signifikan dalam usaha
makanan. Dalam masa krisis ekonomi industri makanan dan minuman tetap bertumbuh. Berita Resmi
Biro Pusat Statistik No. 10/02/Th.XIII tanggal 1 Februari 2010 menyatakan bahwa industri makanan dan
minuman pada tahun 2010 bertumbuh sebesar 11,08%, sedangkan untuk tahun 2011, Berita Resmi
Biro Pusat Statistik No.11/02/Th.XV tanggal 1 Februari 2012, menyatakan bahwa industri makanan dan
minuman bertumbuh sebesar 8,34%, dan pada tahun 2012, Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.XVI
tanggal 1 Februari 2013, menyatakan bahwa industri makanan bertumbuh sebesar 12,75%.
ix
Perusahaan-perusahaan yang berusaha di industri makanan juga terus melakukan investasi sebagai
akibat dari besarnya peluang pasar. Dalam hal ini, Perseroan mempunyai peluang yang sama. Sebagai
produsen roti yang terkemuka, terbukti dengan adanya pengakuan dan sertifikasi dari berbagai pihak
seperti telah dijelaskan pada Bab VIII mengenai Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan, sub-bab
mengenai Sertifikasi dan Penghargaan, peluang pasar bagi Perseroan menjadi semakin terbuka lebar.
Strategi Usaha
Perseroan menerapkan strategi berikut dalam rangka mengembangkan usahanya :
- Menerapkan Supply Chain Management (SCM), sebuah kegiatan (manajemen) yang mengawasi
bahan-bahan informasi dan aspek keuangan dalam proses pergerakkannya dari pemasok, produsen,
distributor, pengecer hingga konsumen, dimana kegiatan tersebut meliputi koordinasi, kolaborasi
dan integrasi rantai proses di dalam dan di luar Perseroan. Dengan melakukan SCM yang baik,
Perseroan semakin efisien dan dapat memenangkan persaingan;
- Melakukan pembangunan pabrik di daerah-daerah lain di Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan
produk roti yang berkualitas, halal, bersih dan sehat;
- Memproduksi produk-produk baru baik roti maupun kue dan makanan ringan (snack) yang berbasis
produk roti;
- Memilih jalur distribusi yang tepat sehingga Perseroan dapat mendistribusikan produknya dengan
cepat, tepat dan akurat. Minimarket, Supermarket dan Hypermarket merupakan jalur distribusi yang
sesuai untuk produk Perseroan. Selain itu, Perseroan juga bekerja sama dengan para pedagang
keliling dengan mendanai semua fasilitas gerobak roti, sehingga dapat membantu pendistribusian
produk ke konsumen langsung dari rumah ke rumah. Perseroan juga menggunakan toko-toko
tradisional lainnya seperti toko P&D, kantin, dan koperasi;
- Perseroan senantiasa berusaha untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dalam posisi win-win.
Marjin yang diberikan oleh Perseroan kepada para pelanggan adalah marjin yang kompetitif diantara
perusahaan-perusahaan produk konsumen lainnya;
- Dari segi pemasaran, Perseroan secara terus menerus menunjukkan kepada konsumen akan
kebersihan fasilitas produksi serta usaha Perseroan untuk menjalankan GMP (Good Manufacturing
Practice) dan sanitasi, dengan menerima kegiatan kunjungan pabrik setiap hari Senin Jumat.
Perseroan juga beriklan melalui media seperti TV yang menunjukkan keunggulan produk Perseroan;
- Perseroan berencana untuk melakukan ekspansi dengan membangun pabrik di lokasi yang terdekat
dengan konsumen. Hal ini untuk mengatasi kendala umur simpan produk yang sangat pendek, yaitu
kurang dari 5 hari di pasar.
Prospek dan strategi usaha Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab VIII mengenai Kegiatan
Usaha Perseroan.
5. Rencana Penggunaan Dana
Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Berkelanjutan, setelah dikurangi biayabiaya emisi, akan digunakan untuk ekspansi usaha dan/atau pembayaran utang dan/atau modal kerja
Perseroan.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi Perseroan setelah dikurangi biaya-biaya yang
berhubungan dengan Penawaran Umum akan dipergunakan sebagai berikut:
1. Sekitar 56% untuk melakukan pengembangan usaha/ekspansi perusahaan (termasuk pembelian
tanah, penambahan line mesin dan membangun pabrik-pabrik baru) dengan tujuan untuk
meningkatkan kapasitas yang ada dan melakukan penetrasi ke daerah-daerah lain di Indonesia.
2. Sekitar 44% untuk membayar pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (tidak terafiliasi).
Rincian mengenai rencana penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum dapat dilihat pada Bab I
Prospektus ini.
:
:
Jangka Waktu
5 (lima) tahun
Bunga
% per tahun
AAid
(Double A minus)
RINGKASAN PERTIMBANGAN (RATIONALE)
Peringkat idAA- mencerminkan posisi pasar Perseroan yang kuat
sebagai produsen massal roti, proteksi arus kas yang kuat dan
dukungan operasional dari pemegang saham. Peringkat dibatasi
oleh eksposur Perseroan terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan
kemasan serta kompetisi yang ketat di industri roti.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan Obligasi
dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini perihal Keterangan
Mengenai Pemeringkatan Obligasi.
Harga Penawaran
Satuan Pemesanan
Satuan Pemindahbukuan
Triwulanan.
Jaminan
Penyisihan Dana
xi
Pembelian Kembali
Wali Amanat
xii
d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih
dari 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi
yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali
Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud
harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi
yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat
akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan
pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis
dari Wali Amanat.
e. Setiap Obligasi sebesar Rp1,- (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO,
dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan
suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.
xiii
xiv
I. PENAWARAN UMUM
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN
OBLIGASI BERKELANJUTAN I ROTI
DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN
SEBESAR Rp1.000.000.000.000,- (SATU TRILIUN RUPIAH)
DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT,
PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN
OBLIGASI BERKELANJUTAN I ROTI TAHAP I TAHUN 2013
DENGAN POKOK OBLIGASI
SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp500.000.000.000,- (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH)
Obligasi diterbitkan dengan bunga sebesar % ( persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun dan
ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi diterbitkan tanpa warkat,
kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama KSEI. Bunga Obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan
dilakukan pada tanggal 11 September 2013, sedangkan Pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus
jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 11 Juni 2018.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat
utang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo):
AAid
(Double A minus)
Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini perihal
Keterangan Mengenai Pemeringkatan Obligasi
Pabrik:
Kawasan Industri
Wijaya Kusuma
Jl. Tugu Wijaya III No.1
Semarang 50153
Jawa Tengah
Tel. (024) 8660545
Faks. (024) 8660874
Kawasan Industri
MM2100
Jl. Selayar Blok A9
Desa Mekarwangi
Cikarang, Bekasi 17520
Jawa Barat
Tel. (021) 89983876, 89844953
Faks. (021) 89844955
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KONTAMINASI ATAS PRODUK
YANG DIHASILKAN PERSEROAN BAIK PADA SAAT SEBELUM DIOLAH (BAHAN BAKU),
DALAM PROSES PRODUKSI, MAUPUN PADA SAAT DIDISTRIBUSIKAN. RISIKO-RISIKO USAHA
PERSEROAN LAINNYA DAPAT DILIHAT DI BAB V PROSPEKTUS INI PERIHAL RISIKO USAHA.
3) Penghitungan bunga :
Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung
berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam
puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.
4) Tata cara pembayaran bunga;
(i) Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum
Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan
KSEI yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat)
Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima
pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi
yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang
berlaku.
(ii) Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada
Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi
yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening.
(iii) Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening
dilakukan oleh Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen
Pembayaran.
(iv) Pembayaran Bunga Obligasi yang terhutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang
Obligasi melalui Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana
tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan
memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari
kewajiban untuk melakukan pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan.
Bunga Obligasi dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran pada
Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi di bawah ini. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan (3 bulan)
dimana bunga pertama dibayarkan pada tanggal 11 September 2013, sedangkan pembayaran bunga
terakhir adalah pada tanggal 11 Juni 2018.
Tanggal-tanggal Pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut:
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tanggal
11 September 2013
11 Desember 2013
11 Maret 2014
11 Juni 2014
11 September 2014
11 Desember 2014
11 Maret 2015
11 Juni 2015
11 September 2015
11 Desember 2015
No.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Tanggal
11 Maret 2016
11 Juni 2016
11 September 2016
11 Desember 2016
11 Maret 2017
11 Juni 2017
11 September 2017
11 Desember 2017
11 Maret 2018
11 Juni 2018
10) Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap
Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan
untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;
11) Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah
disampaikan oleh Pemegang Obligasi;
12) Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam butir 9) dengan ketentuan :
a) jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi untuk masingmasing jenis Obligasi yang beredar dalam periode satu tahun setelah Tanggal Penjatahan;
b) Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan
c) Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali;
dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke2 (kedua) setelah terjadinya
pembelian kembali Obligasi;
13) Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik
dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi,
informasi yang meliputi antara lain :
a) jumlah Obligasi yang telah dibeli;
b) rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual
kembali;
c) harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan
d) jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi;
14) Pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian
kembali Obligasi tersebut; dan
15) Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan :
a) hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO,
hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli
kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau
b) pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak
menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari
Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.
Sanksi :
Apabila Perseroan tidak memenuhi kewajiban dalam Perjanjian Perwaliamanatan khususnya Pasal 6.3.(i)
Perjanjian Perwaliamanatan maka Perseroan dapat dikenakan sanksi sesuai Perjanjian Perwaliamanatan,
antara lain apabila Perseroan lalai menyerahkan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi
dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal
Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan wajib membayar Denda. Denda yang dibayar oleh Perseroan
merupakan hak Pemegang Obligasi, yang akan diberikan Perseroan melalui Agen Pembayaran kepada
Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.
Hak Senioritas Atas Utang :
Berdasarkan perjanjian-perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan sehubungan dengan Dokumen
Emisi, kewajiban-kewajiban Perseroan mempunyai kedudukan sekurang-kurangnya pari passu dengan
kewajiban Perseroan lainnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di masa datang.
Penyisihan Dana Pelunasan Pokok Obligasi :
Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk
mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana
penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi.
Lain-lain :
1) Kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi pada setiap waktu merupakan kewajiban Perseroan
yang sah dan yang tidak bersyarat serta bersifat mutlak.
2) Pembayaran Bunga Obligasi, Pokok Obligasi dan Denda (jika ada) merupakan hak dari para
Pemegang Obligasi.
3) Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang merupakan Pemegang Rekening dapat bertindak untuk
dirinya sendiri atau berdasarkan surat kuasa bertindak untuk dan atas nama nasabahnya sebagai
Pemegang Obligasi.
4) Bagi Pemegang Obligasi berlaku ketentuan perpajakan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan apabila Perseroan diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia untuk memotong pajak
atas setiap pembayaran yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, Perseroan
melalui Agen Pembayaran harus memotong pajak tersebut dan membayarkannya kepada instansi
yang ditunjuk untuk menerima pembayaran pajak serta melalui Agen Pembayaran akan memberikan
bukti pemotongan pajak kepada Pemegang Obligasi.
2. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN
Sebelum dilunasinya semua Jumlah Terhutang, Perseroan berjanji dan mengikat diri bahwa :
1. Pembatasan keuangan dan pembatasan-pembatasan lain terhadap Perseroan (debt covenants)
sebagai berikut:
Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. menjaminkan dan atau menggadaikan baik sebagian besar maupun seluruh Aset Tetap dan/
atau piutang Perseroan, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Dalam
hal Perseroan menjaminkan sebagian atau seluruh Aset Tetap terhadap hutang-hutang yang
ditarik oleh Perseroan, maka jaminan-jaminan yang sama juga wajib diberikan untuk Pemegang
Obligasi. Perseroan berkewajiban menandatangani akta yang diperlukan untuk pengikatan
sehubungan pemberian jaminan.
2. melakukan dan/atau mengizinkan Entitas Anak (jika ada) melakukan penjualan, pengalihan
atau dengan cara apapun melepaskan dalam satu atau beberapa transaksi yang berhubungan,
seluruh atau sebagian besar Aset Tetap, kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari
Perseroan dan/atau Entitas Anak (jika ada). Adapun yang dimaksud dengan sebagian besar
Aset Tetap sebagaimana dimaksud dalam angka 1.1. ini adalah lebih dari 45% (empat puluh
lima persen) dari total Aset Tetap per laporan keuangan konsolidasi tahunan (auditan) Perseroan
yang terakhir.
3. memberikan jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) kepada pihak lain, kecuali kepada
Entitas Anak (jika ada) yang berkaitan dengan kegiatan usaha Entitas Anak (jika ada).
4. melakukan penggabungan, dan peleburan dengan perusahaan lain kecuali sepanjang dilakukan
pada bidang usaha yang sama dan atau kegiatan usaha lain terkait yaitu jasa makanan dan
minuman, antara lain yang bergerak di bidang usaha Jasaboga Makanan dan Minuman, Jasa
Rumah Makan/Restoran, dan Usaha Jasa Makanan Dan Minuman, yang tidak mempunyai
dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan
Perseroan dalam melakukan pembayaran Pokok dan/atau Bunga Obligasi.
5. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
6. mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
7. melakukan pengeluaran Obligasi atau instrumen hutang lain sejenis dan/atau hutang bank yang
mempunyai kedudukan lebih tinggi dan pembayarannya didahulukan dari Obligasi.
8. Memberikan pinjaman kepada pihak manapun kecuali :
8.1. pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan.
8.2. pinjaman yang terjadi dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan/atau Entitas
Anak (jika ada).
8.3. pinjaman kepada pegawai, koperasi pegawai, dan/atau yayasan untuk program
kesejahteraan pegawai Perseroan dan/atau Entitas Anak (jika ada) serta pembinaan usaha
kecil.
2. Pemberian persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.1 di atas akan diberikan oleh
Wali Amanat dengan ketentuan sebagai berikut :
a. permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; dan
b. Wali Amanat wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta tambahan data/dokumen
pendukung lainnya dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan
tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam
waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan, penolakan atau
permintaan tambahan data/dokumen pendukung lainnya dari Wali Amanat maka Wali Amanat
dianggap telah memberikan persetujuannya.
d. laporan-laporan lain yang harus disampaikan kepada OJK dan/atau Bursa Efek dalam
waktu yang bersamaan dengan disampaikannya laporan-laporan tersebut oleh Perseroan
kepada OJK dan/atau Bursa Efek;
e. salinan resmi akta Perjanjian Perwaliamanatan dan akta-akta lainnya yang dibuat
sehubungan dengan Emisi Obligasi ini; dan
f. data dan keterangan-keterangan lain yang sewaktu-waktu diminta secara tertulis oleh
Wali Amanat mengenai jalannya usaha, keadaan keuangan, aktiva Perseroan dan Entitas
Anak (jika ada) dan data lain sepanjang hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan tugas
Wali Amanat yang telah ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(viii) memelihara sistem akuntansi, pembukuan dan pengawasan biaya sesuai dengan Prinsip
Akuntansi Indonesia yang berlaku dari waktu ke waktu;
(ix) mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya
berada dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak (jika ada);
(x) menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya dan secara efisien serta sesuai dengan praktek
keuangan dan perdagangan sebagaimana mestinya dan peraturan yang berlaku;
(xi) membayar kewajiban pajak Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) atau bea lainnya yang menjadi
beban Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) dalam menjalankan usahanya sebagaimana
mestinya;
(xii) mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan;
(xiii) memberitahu secara tertulis kepada Wali Amanat atas :
a. setiap perubahan Anggaran Dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, dan diikuti
dengan penyerahan akta-akta keputusan RUPS Perseroan.
b. perkara pidana, perdata, tata usaha negara dan arbitrase yang dihadapi Perseroan dan
Entitas Anak (jika ada) yang secara material mempengaruhi kelangsungan usaha dan
kemampuan Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) dalam menjalankan dan mematuhi
segala kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian-perjanjian
lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan;
c. segera memberikan pemberitahuan tertulis kepada Wali Amanat setelah menyadari
terjadinya keadaan atau kejadian sebagaimana tersebut dalam Pasal 9 Perjanjian
Perwaliamanatan yang dapat menimbulkan kelalaian atau adanya pemberitahuan mengenai
kelalaian yang diberikan oleh kreditur Perseroan;
d. setiap kejadian lainnya yang menurut pendapat atau pertimbangan Perseroan dapat
mempunyai pengaruh negatif yang material atas jalannya usaha atau operasi atau keadaan
keuangan Perseroan dan Entitas Anak (jika ada);
e. setiap terjadi kejadian atau keadaan penting pada Perseroan dan/atau Anak Perusahaan
(jika ada) yang dapat mempunyai pengaruh penting atas jalannya usaha dan operasi atau
keadaan keuangan Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) serta pemenuhan kewajiban
Perseroan dalam rangka penerbitan dan pelunasan Obligasi, sesuai dengan ketentuan
tentang keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal
dan peraturan pelaksanaannya, serta menyampaikan dokumen-dokumen sehubungan
dengan hal tersebut, baik diminta ataupun tidak diminta oleh Wali Amanat.
(xiv) melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep712/BL/2012 tanggal 26/12/2012 (dua puluh enam
Desember dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk,
berikut pengubahannya dan atau pengaturan lainnya yang wajib dipatuhi oleh Perseroan
sehubungan dengan pemeringkatan :
i. Pemeringkatan atas Obligasi yang dilakukan setiap tahun sekali selama kewajiban Perseroan
kepada Pemegang Obligasi belum dilunasi, Perseroan wajib menyampaikan Peringkat
Tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk paling lambat 10 (sepuluh)
Hari Kerja setelah masa berlakunya hasil pemeringkatan terakhir berakhir Perseroan
wajib menyampaikan hasil pemeringkatan tersebut kepada OJK, dan dalam hal peringkat
yang diperoleh berbeda dari peringkat sebelumnya Perseroan wajib mengumumkan hasil
Pemeringkat dimaksud kepada masyarakat dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar
berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atau laman (website) Bursa Efek paling
lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir.
ii. Pemeringkatan atas Obligasi wajib dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak
adanya fakta material atau kejadian penting yang dapat mempengaruhi kemampuan
Perseroan untuk memenuhi kewajiban atas Obligasi dan mempengaruhi risiko yang
dihadapi oleh Pemegang Obligasi dan Perseroan wajib menyampaikan hasil pemeringkatan
tersebut kepada OJK, Wali Amanat dan Bursa Efek selambat-lambatnya akhir Hari Kerja
ke2 (kedua) setelah diterimanya hasil pemeringkatan baru, pernyataan atau pendapat serta
mengumumkan hasil pemeringkatan baru, pernyataan atau pendapat dimaksud dalam
sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional,
selambat-lambatnya Hari Kerja ke2 (kedua) setelah diterimanya hasil pemeringkatan baru,
pernyataan atau pendapat tersebut.
iii. Perseroan wajib menyampaikan kepada Pemeringkat seluruh dokumen yang diperlukan
untuk melakukan pemeringkatan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari sebelum
Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, dan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) Hari
Kalender sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Perseroan wajib menyampaikan
hasil pemeringkatan tersebut kepada Bepepam dan LK, Wali Amanat dan Bursa Efek dan
mengumumkan hasil pemeringkat dimaksud dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat
kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. Atau melakukan pemeringkatan
sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK, apabila ada perubahan terhadap Peraturan
No.IX.C.11.
(xv) menerapkan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance) dan
melakukan tindakan dari waktu ke waktu atas permintaan yang wajar dari Wali Amanat,
melaksanakan atau memelihara pelaksanaan kewajiban berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan
dan perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, yang
berdasarkan pendapat yang wajar dari Wali Amanat diperlukan atau, untuk menjalankan
Perjanjian Perwaliamanatan ini atau memberikan jaminan yang penuh atas hak, kekuasaan
dan perbaikan yang diberikan kepada Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan
dan perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan.
3. KELALAIAN PERSEROAN
1. Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan Perseroan dinyatakan lalai apabila terjadi salah satu atau
lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini :
a. Perseroan tidak melaksanakan atau tidak menaati ketentuan dalam kewajiban pembayaran
Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal
Pembayaran Bunga Obligasi; atau
b. Perseroan dinyatakan lalai sehubungan dengan suatu perjanjian hutang oleh salah satu atau
lebih krediturnya (cross default) dalam jumlah hutang keseluruhannya melebihi 20% (dua
puluh persen) dari ekuitas Perseroan, baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di
kemudian hari yang berakibat jumlah yang terhutang oleh Perseroan berdasarkan perjanjian
hutang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh pihak yang mempunyai tagihan
dan/atau kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi
pembayaran kembali); atau
c. Fakta mengenai keadaan, atau status Perseroan serta pengelolaannya tidak sesuai dengan
informasi dan keterangan yang diberikan oleh Perseroan; atau
d. Perseroan tidak melaksanakan atau tidak menaati ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
2. Ketentuan mengenai pernyataan kelalaian, yaitu :
Dalam hal terjadi kondisi-kondisi kelalaian sebagaimana dimaksud dalam :
a. Angka 1 huruf a dan b dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus paling
lama 14 (empat belas) Hari Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat sesuai
dengan kondisi kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau
tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui
dan diterima oleh Wali Amanat; atau
b. Angka 1 huruf c dan d Pasal ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus
dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat dengan memperhatikan kewajaran yang berlaku
umum, sebagaimana tercantum dalam teguran tertulis Wali Amanat, paling lama 90 (sembilan
puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat tanpa diperbaiki/
dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan
tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;
maka Wali Amanat berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa itu kepada Pemegang
Obligasi dengan cara memuat pengumuman melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional, atas biaya Perseroan.
Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri dan setelah diinformasikan kepada Perseroan berhak
memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Dalam
RUPO tersebut, Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan
dengan kelalaiannya tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan Perseroan
maka akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil
terhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi.
Jika RUPO berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka
Obligasi sesuai dengan keputusan RUPO menjadi jatuh tempo dan dapat dituntut pembayarannya
dengan segera dan sekaligus.
Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan
kepada Perseroan. Perseroan berkewajiban melakukan pembayaran dalam Waktu yang ditentukan
dalam tagihan yang bersangkutan.
3. Apabila :
a. Perseroan dicabut izin usahanya oleh pihak yang berwenang sesuai dengan perundangundangan yang berlaku di Republik Indonesia; atau
b. Perseroan membubarkan diri melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau terdapat
keputusan pailit yang telah memiliki kekuatan hukum tetap; atau
c. Perseroan diberikan penundaan kewajiban pembayaran hutang (moratorium) oleh badan
peradilan yang berwenang; atau
d. Pengadilan atau instansi Pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan
cara apapun juga semua atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan atau telah mengambil
tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya
sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibankewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan;
e. Perseroan berdasarkan perintah pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in
kracht) diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan
mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibankewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan;
maka Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang
Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan
untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi. Dalam
hal ini Obligasi menjadi jatuh tempo dengan sendirinya.
4. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI
Untuk penyelenggaraan RUPO, kuorum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku
ketentuan-ketentuan di bawah ini, tanpa mengurangi peraturan Pasar Modal dan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek.
1) RUPO diadakan untuk tujuan antara lain :
a) mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi mengenai
perubahan jangka waktu Obligasi, Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara
atau periode pembayaran Bunga Obligasi dan dengan memperhatikan Peraturan Nomor : VI.C.4.
b) menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan
pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu
kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil
tindakan lain sehubungan dengan kelalaian;
c) memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan
Perjanjian Perwaliamanatan;
10
2)
3)
4)
5)
6)
d) mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk
dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan dalam Peraturan No.VI.C.4; dan
e) Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat
dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia.
RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan :
a) Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih
dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi
yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali
Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis
dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR
tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis
kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR
tersebut. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.
b) Perseroan;
c) Wali Amanat; atau
d) OJK.
Permintaan sebagaimana dimaksud dalam butir 2) poin a), poin b), dan poin d) wajib disampaikan
secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal
diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO.
Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan
RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada
pemohon dengan tembusan kepada OJK paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah
diterimanya surat permohonan.
Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPO.
a) Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui 1(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender
sebelum pemanggilan.
b) Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO,
melalui paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional.
c) Pemanggilan untuk RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender
sebelum RUPO kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya
telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.
d) Panggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara
lain :
(1) tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO;
(2) agenda RUPO;
(3) pihak yang mengajukan usulan RUPO;
(4) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan
(5) kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO.
e) RUPO kedua atau ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan
paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya.
Tata cara RUPO:
a) Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri
RUPO dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya.
b) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal
penyelenggaraan RUPO yang diterbitkan oleh KSEI.
c) Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat.
d) Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat
dialihkan/dipindahbukukan sejak 3(tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO
sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan
dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi
yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai
1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO.
11
e) Setiap Obligasi sebesar Rp1,- (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO,
dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan
suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.
f) Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan Nomor KTUR,
kecuali Wali Amanat memutuskan lain.
g) Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya tidak memiliki hak suara dan tidak
diperhitungkan dalam kuorum kehadiran.
h) Sebelum pelaksanaan RUPO :
- Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya
kepada Wali Amanat.
- Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Obligasi
yang dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasinya;
- Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO berkewajiban
untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Obligasi
memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan.
i) RUPO dapat diselenggarakan di tempat Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara
Perseroan dan Wali Amanat.
j) RUPO dipimpin oleh Wali Amanat.
k) Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris
untuk membuat berita acara RUPO.
l) Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka
RUPO dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya
RUPO tersebut.
Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk
mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO serta menunjuk Notaris untuk membuat berita
acara RUPO.
7) Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 10.6).g) Perjanjian Perwaliamanatan, kuorum dan
pengambilan keputusan :
a) Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.1) diatur sebagai berikut :
(1) Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
(a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian
dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan
yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari
jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang kedua.
(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.
(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat maka wajib
diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut :
(a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian
dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan
yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang kedua.
12
(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.
(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(3) Apabila RUPO dimintakan oleh OJK maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai
berikut :
(a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian
dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan
yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang kedua.
(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.
(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
b) RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat
diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut :
(1) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian
dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang
sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah
Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(2) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 1 tidak tercapai, maka
wajib diadakan RUPO kedua.
(3) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili
paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi
dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit
3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(4) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (3) tidak tercapai, maka
wajib diadakan RUPO yang ketiga.
(5) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili
paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi
dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara
terbanyak.
8) Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali
Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan
dari Wali Amanat.
9) Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil.
10) Keputusan RUPO mengikat bagi semua Pemegang Obligasi, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya
Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang
diambil dalam RUPO. Keputusan RUPO mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/
atau perjanjian-perjanjian lain sehubungan dengan Obligasi, baru berlaku efektif sejak tanggal
ditandatanganinya perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya
sehubungan dengan Obligasi.
13
11) Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut
wajib ditanggung oleh Perseroan.
12) Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian
Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok
Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi,
dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan menolak untuk menandatangani perubahan
Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut, maka
dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPO atau tanggal
lain yang diputuskan RUPO (jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatanganan
perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat
berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terhutang kepada Perseroan tanpa terlebih
dahulu menyelenggarakan RUPO.
13) Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat
dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan
mengindahkan Peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara
Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek.
14) Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal tersebut yang
berlaku.
5. JAMINAN
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan,
baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada
dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131
dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa hak
preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari,
kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang
telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
6. KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Para pihak setuju bahwa masing-masing pihak tidak bertanggung jawab atas biaya, denda, kerugian,
kegagalan atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban masing-masing berdasarkan Perjanjian
Perwaliamanatan, yang disebabkan secara langsung oleh kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan para pihak (Force Majeure).
Dalam hal terjadi Force Majeure, maka pihak yang mengalaminya wajib untuk memberitahukan kepada
pihak yang lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah terjadinya Force Majeure
tersebut, disertai dengan bukti-bukti pendukungnya. Wali Amanat dan Perseroan akan menilai apakah
kejadian tersebut benar Force Majeure sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan,
namun apabila tidak tercapai kesepakatan mengenai kondisi apakah kejadian tersebut termasuk Force
Majeure atau bukan, maka Wali Amanat dapat memanggil RUPO sebagaimana ditentukan dalam Pasal
10 Perjanjian Perwaliamanatan.
Kejadian Force Majeure tidak menghilangkan kewajiban Perseroan untuk tetap melakukan pelunasan
Pokok Obligasi, Pembayaran Bunga Obligasi dan Denda (jika ada) yang bukan diakibatkan oleh Force
Majeure (jika ada) kepada Pemegang Obligasi, serta pembayaran imbalan jasa Wali Amanat dan Denda
yang bukan diakibatkan oleh Force Majeure (jika ada).
Hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari masing-masing pihak dalam Perjanjian Perwaliamanatan tidak
dapat dialihkan dan/atau dipindahkan dengan cara bagaimanapun juga kepada pihak lain, kecuali dengan
persetujuan OJK dan para pihak dalam persetujuan ini dengan mengindahkan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
14
15
16
Alokasi biaya
b. Lokasi
Aset yang akan dibeli
Spesifikasi mesin
Alokasi biaya
: Purwakarta
: Tanah dan mesin, serta pembangunan pabrik baru
: Mesin-mesin untuk pembuatan roti, berupa mixer, make up, oven,
packaging, serta mesin-mesin pendukung lainnya
: Sekitar 50%
: Cikande
: Tanah dan mesin, serta pembangunan pabrik baru
: Mesin-mesin untuk pembuatan roti, berupa mixer, make up, oven,
packaging, serta mesin-mesin pendukung lainnya
: Sekitar 50%
Pada saat ini, Perseroan sedang dalam proses mencari pemasok untuk pembelian aset-aset tersebut
di atas, oleh karenanya belum dapat memastikan apakah terdapat hubungan afiliasi atau tidak.
2. Sekitar 44% untuk membayar pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (tidak terafiliasi),
dengan rincian keterangan mengenai pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
Jumlah pokok
Tingkat bunga
Jangka waktu
Jatuh tempo
Berdasarkan perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan BCA, tidak ada denda yang wajib
dibayarkan oleh Perseroan untuk melakukan pembayaran pokok. Ketentuan pembayaran yang wajib
dilakukan adalah penyampaian pemberitahuan kepada pihak BCA secara tertulis paling lambat 2
hari sebelum tanggal pelunasan.
Pelaksanaan transaksi sehubungan dengan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini akan
mengikuti ketentuan yang berlaku di Pasar Modal.
Apabila penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini mengandung unsur transaksi Afiliasi dan/atau
benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1, Lampiran
Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (Peraturan No.IX.E.1), maka Perseroan akan memperhatikan
dan mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan No.IX.E.1 tersebut.
Apabila penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini merupakan transaksi material sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2, Lampiran Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/
BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama
(Peraturan No.IX.E.2), maka Perseroan akan memperhatikan dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam Peraturan No.IX.E.2 tersebut.
.
17
Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini kepada
OJK dan Wali Amanat yang dibuat secara berkala setiap 3 (tiga) bulan (Maret, Juni, September, dan
Desember) sampai seluruh dana hasil Penawaran Umum Obligasi habis digunakan. Realisasi penggunaan
dana hasil Penawaran Umum ini juga akan dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan dan atau disampaikan kepada Wali Amanat sesuai dengan Peraturan Bapepam dan
LK No.X.K.4, tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, yang merupakan
lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003.
Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana dari rencana semula seperti yang tercantum
dalam Prospektus ini, maka rencana penggunaan dana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada
OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya serta harus mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO.
Sesuai dengan surat edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29
September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka
Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah setara dengan % dari nilai
emisi Obligasi yang meliputi:
18
31 Desember 2012
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha:
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban Akrual
Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
59.450
19.583
86.025
6.776
17.142
6.073
407
195.456
12.641
296.844
16.342
17.054
342.881
538.337
31 Desember 2012
18.965
618
19.583
Saldo pada 31 Desember 2012 adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan akan diselesaikan dalam bentuk
tunai. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atau diterima untuk setiap utang dari pihak-pihak berelasi.
3. Utang Lain-Lain
Utang Lain-lain pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp86.025 juta yang timbul sehubungan
dengan utang kepada pemasok/kontraktor yang semuanya merupakan pihak ketiga yang terutama timbul
sehubungan dengan jasa transportasi, pembangunan pabrik baru, serta pembelian mesin dan peralatan.
19
Pada tahun 2011, Perseroan menandatangani tiga perjanjian pembelian dengan Oshikiri Machinery
Co., Ltd. (Oshikiri) (tidak terafiliasi), dimana Perseroan setuju untuk membeli beberapa unit mesin
dari Oshikiri dengan total nilai pembelian JPY542.414.000. Pada tanggal 27 Agustus 2012, Perseroan
kembali menandatangani perjanjian dengan Oshikiri untuk membeli beberapa unit mesin dengan total
nilai pembelian sebesar JPY50.196.000.
Pada tanggal 16 Juli 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Wijaya Kusuma Contractors
dengan total nilai kontrak sebesar Rp17.000 juta dimana Perseroan menunjuk PT Wijaya Kusuma
Contractors untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di Makassar.
4. Utang Pajak
Utang Pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp6.776 juta dengan rincian
sebagai berikut :
Keterangan
Pajak Penghasilan :
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Total
31 Desember 2012
695
235
3.817
98
1.931
6.776
5. Beban Akrual
Beban Akrual Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp17.142 juta dengan rincian
sebagai berikut :
Keterangan
Beban Promosi
Transportasi dan Distribusi
Listrik, gas dan air
Royalti
Bunga
Lain-Lain
Total
31 Desember 2012
5.110
3.729
2.986
2.711
1.854
752
17.142
6. Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Perseroan pada tanggal 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp6.073 juta.
7. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp407 juta, dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan
Biaya Makan
Biaya Medis
Lain-lain
Total
31 Desember 2012
363
3
41
407
20
8. Jaminan Pelanggan
Jaminan pelanggan merupakan uang jaminan yang diberikan oleh para distributor dan agen produkproduk Perseroan, yang akan dikembalikan pada akhir perjanjian antara Perseroan dengan masingmasing distributor/agen tersebut. Jaminan pelanggan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp12.641 juta.
9. Utang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu
Tahun
Pada tanggal 31 Desember 2012, utang bank jangka panjang terdiri dari saldo terhutang dari fasilitas
pinjaman yang diberikan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan
Pokok Pinjaman
Dikurangi Biaya Pinjaman yang Belum Diamortisasi
Neto
Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Bagian Jangka Panjang
31 Desember 2012
304.000
(1.083)
302.917
6.073
296.844
Pada tanggal 14 Desember 2012, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi dari BCA
dengan pagu pinjaman sebesar Rp220.000 juta untuk membiayai pembangunan pabrik baru. Pinjaman
yang ditarik dari fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 8,25%. Pembayaran dari pinjaman ini
akan dilakukan dalam 48 kali pembayaran cicilan bulanan yang dimulai pada tanggal 14 Desember 2014.
Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perseroan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu seperti
menjaga rasio keuangan tertentu (rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek, laba sebelum pajak,
bunga, penyusutan dan amortisasi terhadap beban bunga, dan jumlah utang yang memiliki kewajiban
untuk membayar bunga terhadap jumlah ekuitas). Tidak ada aset Perseroan yang digunakan sebagai
jaminan sehubungan dengan fasilitas di atas.
Berdasarkan surat No.10069/DIR/NIC/III/2013 tanggal 4 Maret 2013 perihal Pemberitahuan Untuk
Penerbitan Obligasi, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan atas penerbitan Obligasi
Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 kepada BCA, dimana sesuai dengan pasal 10 Huruf (j) Perjanjian
Kredit No.18 tanggal 19 Juli 2011 yang dibuat di hadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris
di Jakarta, dinyatakan bahwa Kecuali bilamana BCA secara tertulis menetapkan lain, DEBITOR wajib
untuk menawarkan kepada BCA terlebih dahulu, dalam hal DEBITOR bermaksud akan memperoleh
pinjaman uang atau kredit baru (First Right of Refusal). Berdasarkan surat No.10121/GBK/2013 tanggal
19 Maret 2013, pihak BCA menyetujui permohonan Perseroan untuk melakukan penerbitan Obligasi.
Dana yang diterima oleh Perseroan dari penerbitan Obligasi akan digunakan untuk melakukan pembayaran
atas utang kepada BCA. Sehubungan dengan hal itu, berdasarkan perjanjian pinjaman antara Perseroan
dengan BCA, tidak ada denda yang wajib dibayarkan oleh Perseroan untuk melakukan pelunasan dini
10. Ikatan Lain
Pada tanggal 26 Maret 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Lite Constructions
Indonesia (tidak terafiliasi) dengan total nilai kontrak sebesar Rp21.000 juta, dimana Perseroan menunjuk
PT Lite Constructions Indonesia untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di Palembang.
Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan
dalam perjanjian pinjaman Perseroan dan tidak terdapat pelanggaran atas persyaratan dalam
perjanjian pinjaman yang dilakukan oleh Perseroan yang dapat berdampak material terhadap
kelangsungan usaha Perseroan. Tidak terdapat pembatasan (negative covenants) yang merugikan
hak-hak pemegang saham publik atau hak pemegang Obligasi.
21
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa per tanggal 31 Desember 2012, Perseroan tidak memiliki
komitmen, kontinjensi, kewajiban dan ikatan lain kecuali yang telah dinyatakan di atas dan yang
telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan serta disajikan dalam Prospektus ini.
Setelah tanggal 31 Desember 2012 hingga tanggal laporan auditor independen serta dari tanggal
laporan auditor independen hingga tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak
memiliki kewajiban baru yang jumlahnya material, selain kewajiban yang timbul dari kegiatan
operasional dan pendanaan Perseroan.
Manajemen dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan
tugas dan tanggung jawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan serta
disajikan dalam Prospektus ini.
22
23
Masing-masing merek mempunyai beberapa jenis produk yang dibagi dalam dua kategori utama yaitu
roti tawar dan roti manis atau roti isi. Jenis roti tawar Sari Roti memiliki 11 ragam (variance) dengan
penjualan tertinggi adalah Roti Tawar Special, sementara untuk jenis roti manis memiliki 26 ragam
dengan penjualan tertinggi adalah Roti Isi Coklat. Perseroan juga merambah ke variance cake dengan
mengeluarkan merek Sari Cake. Saat ini merek Sari Cake telah memiliki tiga variance.
Brand Sari Roti dengan tagline iklan Makanan Sehat Praktis mengusung motto 3 H yaitu Hygiene,
Healthy, dan Halal serta aman dikonsumsi. Oleh karenanya Perseroan sangat peduli dengan aktivitasaktivitasnya untuk mempertahankan motto tersebut.
Semua produk Perseroan memiliki sertifikat halal yang secara berkala diperbaharui. Hal ini penting
karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah umat Islam.
Perseroan ini juga menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) yang mulai diterapkan sejak tahun
1996, Perseroan memperoleh sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point/Sistem Analisa
Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis) sebagai standar jaminan keamanan pangan.
2. Keuangan
Tabel berikut menyajikan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif Perseroan untuk
tahun/periode berikut:
Laporan Posisi Keuangan
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
2012
2011
2010
Keterangan
Aset
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Total Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
219.818
985.127
1.204.945
190.274
568.863
759.137
213.030
355.235
568.265
195.456
342.881
538.337
666.608
1.204.945
148.209
64.487
212.696
546.441
759.137
92.639
20.174
112.813
455.452
568.265
Keterangan
Penjualan Neto
Beban Pokok Penjualan
Laba Bruto
Beban Usaha
Pendapatan Operasi Lainnya
Beban Operasi Lainnya
Laba Usaha
Pendapatan keuangan
Beban Keuangan
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba per Saham
24
Secara umum, peningkatan pendapatan dan beban Perseroan terkait dengan meningkatnya permintaan
atas produk-produk Perseroan yang diiringi dengan peningkatan kapasitas Perseroan.
Berikut ini pertumbuhan volume penjualan Perseroan selama tiga tahun terakhir:
(dalam pak)
Keterangan
Roti Manis Sari Roti
Roti Tawar Sari Roti
Kue Sari
Roti Manis Boti
Roti Tawar Boti
Lain-lain
Jumlah
2012
146.413.132
157.809.453
2.113.208
1.328.957
307.664.749
25
2011
116.783.776
76.053.264
3.076.375
1.506.641
197.420.056
2010
92.681.415
49.473.179
2.449.879
3.901.522
1.059.946
655.173
150.221.113
Guna memenuhi permintaan produk yang besar, Perseroan melakukan peningkatan kapasitas sebagai
berikut:
Keterangan
Roti Tawar:
Kapasitas Terpasang
Kapasitas Terpakai
Kapasitas Produksi
Roti Manis:
Kapasitas Terpasang
Kapasitas Terpakai
Kapasitas Produksi
2012
2011
2010
713.200
286.642
613.393
497.200
198.668
413.450
346.000
152.556
282.619
3.083.040
1.178.572
2.801.975
1.533.600
955.606
1.352.017
1.188.000
706.450
1.052.747
Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai
: jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi
: kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi
Roti Tawar dan Roti Manis memberikan kontribusi penjualan yang besar bagi pendapatan Perseroan
dan menjadi produk-produk utama yang dijual oleh Perseroan pada saat awal pendirian pabrik di daerah
yang baru.
Pada tahun 2011, Perseroan meningkatkan kapasitas terpasang, terpakai dan produksi untuk Roti
Tawar secara berturut-turut sebesar 44%, 30% dan 46% dari tahun 2010. Volume penjualan Roti Tawar
pada tahun 2011 meningkat 54% dibandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun yang sama, Perseroan
meningkatkan kapasitas terpasang, terpakai dan produksi untuk Roti Manis secara berturut-turut sebesar
29%, 35% dan 28% dari tahun 2010. Volume penjualan Roti Manis pada tahun 2011 meningkat 26%
dibandingkan dengan tahun 2010.
Pada tahun 2012, Perseroan meningkatkan kapasitas terpasang, terpakai dan produksi untuk Roti Tawar
secara berturut-turut sebesar 43%, 44% dan 48% dari tahun 2011. Volume penjualan Roti Tawar pada
tahun 2012 meningkat 108% dibandingkan dengan tahun 2011. Pada tahun yang sama, Perseroan
meningkatkan kapasitas terpasang, terpakai dan produksi untuk Roti Manis secara berturut-turut sebesar
101%, 23% dan 107% dari tahun 2011. Volume penjualan Roti Manis pada tahun 2012 meningkat 26%
dibandingkan dengan tahun 2011.
2.1.1. Pendapatan
Berikut ini adalah perkembangan pendapatan Perseroan berdasarkan segmen produk :
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
2012
862.223
471.367
4.217
5.040
1.342.847
(152.021)
1.190.826
26
12 bulan
2011
573.705
357.592
7.439
3.692
942.428
(129.086)
813.342
2010
394.231
271.389
6.812
6.962
3.955
3.040
686.389
(74.197)
612.192
2012
473.280
42.004
12 bulan
2011
333.806
23.964
2010
248.033
15.007
32.518
31.425
20.667
17.512
10.728
7.323
120.173
635.457
19.044
19.046
15.725
9.702
8.133
4.971
76.621
434.391
13.291
16.951
11.088
8.095
6.150
4.515
60.090
323.130
910
(1.954)
634.413
457
(910)
433.938
494
(457)
323.167
Perbandingan beban pokok penjualan pada tahun 2012 dan tahun 2011
Beban Pokok Penjualan Perseroan selama tahun 2012 adalah sebesar Rp634.413 juta, meningkat 46,2%
dari sebelumnya Rp433.938 juta pada tahun 2011. Dari jumlah pokok penjualan tersebut, kontribusi
terbesar adalah beban bahan baku dan kemasan yang digunakan sebesar Rp473.280 juta atau 74,6%.
Peningkatan Beban Pokok Penjualan terutama disebabkan oleh volume produksi yang semakin meningkat,
karena besarnya permintaan pasar terhadap produk Perseroan.
Perbandingan beban pokok penjualan pada tahun 2011 dan tahun 2010
Beban Pokok Penjualan Perseroan selama tahun 2011 adalah sebesar Rp433.938 juta, meningkat 34,3%
dari sebelumnya Rp323.167 juta pada tahun 2010. Dari jumlah beban pokok penjualan tersebut, kontribusi
terbesar adalah beban bahan baku dan kemasan yang digunakan sebesar Rp333.806 juta atau 76,9%.
Peningkatan Beban Pokok Penjualan terutama disebabkan oleh volume produksi yang semakin meningkat,
karena besarnya permintaan pasar terhadap produk Perseroan.
27
2012
Beban Penjualan
Iklan dan Promosi
Persediaan Kadaluarsa/Cacat
Perjalanan Dinas dan Transportasi
Jasa Distribusi
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Jasa Profesional
Penyusutan
Utilitas
Sewa
Pencetakan dan fotokopi
Bahan Bakar
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp300 juta)
Total Beban Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Sewa
Perbaikan dan Pemeliharaan
Jasa Profesional
Perjalanan Dinas dan Transportasi
Utilitas
Penyusutan
Perijinan
Komunikasi
Alat Tulis Kantor
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
Total Beban Umum dan Administrasi
Total Beban Usaha
93.990
70.201
64.746
24.702
14.840
14.293
7.210
2.224
2.187
1.716
1.074
6.293
303.476
36.316
6.009
4.595
4.417
2.968
2.946
2.496
1.598
1.077
907
3.453
66.782
370.258
12 bulan
2011
50.834
61.173
36.269
13.045
5.370
7.449
2.197
359
1.662
616
636
3.558
183.168
25.414
3.954
2.818
4.801
3.060
2.835
2.661
805
861
851
1.690
49.750
232.918
2010
42.309
35.055
32.438
8.196
2.961
4.120
1.903
298
1.299
507
624
4.059
133.769
17.678
1.538
1.633
1.566
1.195
2.067
1.384
621
737
569
576
29.564
163.333
28
Perbandingan total laba komprehensif pada tahun 2011 dan tahun 2010
Total laba komprehensif pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp115.933 juta dan Rp99.775
juta atau meningkat 16,2%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kontribusi peningkatan penjualan
bersih Perseroan.
2.2. Perkembangan Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Berikut ini adalah perkembangan aset, liabilitas, dan ekuitas Perseroan :
Grafik Perkembangan Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Pada Tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010
(dalam jutaan Rupiah)
2.2.1. Aset
Berikut ini perincian mengenai akun-akun dalam aset Perseroan:
Keterangan
2012
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Piutang Lain-lain pihak ketiga
Persediaan
Biaya Dibayar Dimuka
Pajak Dibayar Dimuka
Uang Muka
Total Aset Lancar
29
37.872
48.397
120.722
133.480
2.723
422
22.599
4.313
14.110
4.299
219.818
101.501
1.887
263
16.306
2.891
12.645
6.384
190.274
73.793
1.849
9.602
335
2.274
4.455
213.030
Keterangan
2012
893.898
11.214
1.426
1.954
76.635
985.127
1.204.945
345.866
6.410
797
2.162
355.235
568.265
Perbandingan total aset pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Total aset pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp1.204.945 juta, meningkat sebesar 58,7% dari Rp759.137
juta di tahun 2011, terutama disebabkan oleh peningkatan Aset tetap. Aset Lancar dan Tidak Lancar pada
tahun 2012 masing-masing sebesar 18,2% dan 81,8% dibandingkan dengan 25,1% dan 74,9% pada tahun
2011. Kenaikan Aset Tidak Lancar pada tahun 2012 disebabkan terutama oleh adanya pembangunan
pabrik baru di Palembang dan Makassar serta peningkatan kapasitas produksi di Semarang, Pasuruan
dan Medan.
Perbandingan total aset pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010
Total aset pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp759.137 juta, meningkat sebesar 33,6% dari Rp568.265
juta di tahun 2010, terutama disebabkan oleh peningkatan Aset tetap. Aset Lancar dan Tidak Lancar
pada tahun 2011 masing-masing sebesar 25,1% dan 74,9% dibandingkan dengan 37,5% dan 62,5%
pada tahun 2010. Kenaikan Aset Tidak Lancar pada tahun 2011 disebabkan terutama oleh adanya
pembangunan pabrik baru di Semarang, Medan dan Cibitung.
2.2.2. Liabilitas
Berikut ini perincian mengenai akun-akun kewajiban Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban Akrual
Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu
Satu Tahun
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Total Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Jaminan Pelanggan
Utang Bank Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian yang
Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Liabilitas Pajak Tangguhan neto
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Total Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
30
2012
31 Desember
2011
2010
59.450
19.583
86.025
6.776
17.142
47.817
17.737
65.877
6.454
10.303
19.164
8.182
36.795
15.605
12.861
6.073
407
195.456
21
148.209
32
92.639
12.641
8.819
6.108
296.844
16.342
17.054
342.881
538.337
33.072
10.989
11.607
64.487
212.696
7.949
6.117
20.174
112.813
Perbandingan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Total Liabilitas pada tahun 2012 berjumlah Rp538.337 juta, meningkat sebesar 153,1% dari Rp212.696
juta di tahun 2011. Peningkatan total liabilitas tahun 2012 disebabkan oleh pendanaan ekspansi Perseroan
dengan menggunakan pinjaman bank. Total penambahan utang bank pada tahun 2012 adalah Rp269.845
juta.
Perbandingan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010
Total Liabilitas tahun 2011 berjumlah Rp212.696 juta, meningkat sebesar 88,5% dari Rp112.813 juta
di tahun 2010. Peningkatan total liabilitas tahun 2011 disebabkan oleh pendanaan ekspansi Perseroan
dengan menggunakan pinjaman bank dan peningkatan utang lain-lain. Total penambahan utang bank
dan peningkatan utang lain-lain pada tahun 2011 adalah masing-masing sebesar Rp33.072 juta dan
Rp29.082 juta.
Untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya, Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari
aktivitas operasi. Perseroan secara reguler menjaga kecukupan kas dan mengevaluasi proyeksi arus
kas dan arus kas aktual.
2.2.3. Ekuitas
Berikut ini perincian mengenai akun-akun ekuitas Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)
2012
31 Desember
2011
Ekuitas
Modal Saham
101.236
101.236
101.236
173.001
173.001
173.001
392.371
272.204
181.215
Total Ekuitas
666.608
546.441
455.452
Keterangan
2010
Perbandingan total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Total Ekuitas pada tahun 2012 meningkat 22,0% menjadi Rp666.608 juta dari Rp546.441 juta di tahun
2011. Peningkatan tersebut disebabkan oleh saldo laba yang meningkat sejumlah Rp120.166 juta.
Perbandingan total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010
Total ekuitas pada tahun 2011 meningkat 20,0% menjadi Rp546.441 juta dari Rp455.452 juta di tahun 2010.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh saldo laba Perseroan yang meningkat sejumlah Rp90.989 juta.
2.3. Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau
ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (solvabilitas
ekuitas) dan dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset (solvabilitas aset). Solvabilitas
ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 masing-masing adalah 0,81 kali,
0,39 kali, dan 0,25 kali. Solvabilitas aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010
masing-masing adalah 0,45 kali, 0,28 kali, dan 0,20 kali.
31
12 bulan
2011
2010
189.549
148.431
95.378
(430.063)
(227.919)
(121.025)
229.618
7.226
89.016
371
(63)
(592)
(10.525)
(72.325)
62.777
48.397
120.722
57.945
37.872
48.397
120.722
Keterangan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas yang digunakan untuk Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengaruh Neto Perubahan Kurs pada Kas dan Setara Kas
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Bank
Sumber dana untuk belanja modal berasal dari arus kas bersih dari aktivitas operasi perusahaan dan
pendanaan dari pinjaman bank.
2.5. Belanja Modal
Tabel berikut menyajikan informasi mengenai belanja modal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
2012
12 bulan
2011
2010
1.332
206
15.658
60.865
41.298
14.914
87.855
88.689
54.584
4.198
3.177
1.606
21.265
14.940
3.240
213.428
75.914
72.577
Total
388.943
224.224
162.579
Keterangan
Tanah
Alat Pengangkutan
Perabot dan Peralatan Kantor
Sumber dana untuk belanja modal berasal dari arus kas bersih dari aktivitas operasi Perseroan dan
pendanaan dari pinjaman bank.
Berikut ini perjanjian/ikatan yang dilakukan oleh Perseroan dalam hal investasi barang modal:
1. Pada tahun 2011, Perseroan menandatangani tiga perjanjian pembelian dengan Oshikiri Machinery
Co., Ltd. (Oshikiri) (tidak terafiliasi), dimana Perseroan setuju untuk membeli beberapa unit mesin dari
Oshikiri dengan total nilai pembelian JPY542.414.000. Pada tanggal 27 Agustus 2012, Perseroan
kembali menandatangani perjanjian dengan Oshikiri untuk membeli beberapa unit mesin dengan
total nilai pembelian sebesar JPY50.196.000.
2. Pada tanggal 26 Maret 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Lite Constructions
Indonesia (tidak terafiliasi) dengan total nilai kontrak sebesar Rp21.000 juta, dimana Perseroan
menunjuk PT Lite Constructions Indonesia untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di
Palembang.
3. Pada tanggal 16 Juli 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Wijaya Kusuma
Contractors dengan total nilai kontrak sebesar Rp17.000 juta dimana Perseroan menunjuk PT Wijaya
Kusuma Contractors untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di Makassar.
Seluruh ikatan/perjanjian di atas dilaksanakan oleh Perseroan untuk tujuan ekspansi usaha. Perseroan
akan menggunakan hasil dana dari aktivitas operasi dan pinjaman BCA yang telah ada untuk memenuhi
ikatan-ikatan tersebut. Perseroan juga menjaga transaksi dan saldo dalam mata uang asing untuk
membatasi risiko mata uang asing.
32
EUR
AUD
USD
304.293
55.148
117.119
3.898
553
1.133
5.584
JPY
EUR
USD
SGD
266.545.272
264.070
215.510
74.500
29.853
3.383
2.084
589
35.909
(30.325)
Sub Total
Liabilitas Neto
Perseroan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk mengatasi risiko pertukaran mata
uang asing. Akan tetapi, Perseroan menjaga transaksi dan saldo dalam mata uang asing pada tingkat
yang minimum untuk membatasi risiko mata uang asing.
4. Manajemen Risiko
Kegiatan bisnis Perseroan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memiliki risiko-risiko. Kajian risiko
dilakukan oleh Dewan Direksi untuk menetapkan kebijakan yang tepat dalam proses pengambilan
keputusan. Seperti halnya bidang usaha lainnya, bidang usaha Perseroan juga tidak lepas dari tantangan
dan risiko secara makro maupun mikro. Risiko yang diperkirakan dapat mempengaruhi usaha Perseroan
dibahas lebih lanjut pada Bab V Risiko Usaha.
Dalam menghadapi risiko-risiko, seperti yang telah dijelaskan pada Bab V mengenai Risiko Usaha,
Perseroan menerapkan manajemen risiko berupa:
1. Kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan Perseroan
Untuk mencegah kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan Perseroan, Perseroan menerapkan
prosedur GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure).
2. Umur Produk yang relatif singkat
Untuk mengantisipasi risiko umur produk yang relatif singkat maka supply chain management terus
menerus ditingkatkan.
3. Ketersediaan bahan baku
Untuk mengantisipasi ketersediaan bahan baku, Perseroan melakukan perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan yang baik disamping tetap mengusahakan bahan baku substitusi dan
pengidentifikasian pemasok alternatif.
4. Ketersediaan pasokan energi
Untuk mengantisipasi risiko ketersediaan pasokan energi, Perseroan menggunakan energi alternatif
jika terdapat gangguan antara lain dengan menggunakan LPG, CNG dan genset.
5. Pemogokan tenaga kerja
Untuk mengatasi mogok kerja, Perseroan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan pihak
keamanan serta mengusahakan pasokan produk dari pabrik Perseroan yang lain.
33
34
V. RISIKO USAHA
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghadapi risiko yang mempengaruhi hasil usaha Perseroan
apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko-risiko yang akan
diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Berdasarkan
pertimbangan Perseroan, risiko-risiko di bawah ini telah disusun berdasarkan bobot risiko terhadap usaha
Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan.
Risiko yang berhubungan dengan kegiatan operasional
(i) Kontaminasi atas produk yang dihasilkan Perseroan baik pada saat sebelum diolah (bahan baku),
dalam proses produksi, maupun pada saat didistribusikan
Perseroan menghadapi resiko tercemarnya produk baik pada saat masih berbentuk bahan baku, dalam
proses produksinya ataupun selanjutnya pada saat didistribusikan ke outlet-outlet dan konsumen akhir.
Apabila produk Perseroan tercemar akan berdampak pada berkurangnya kepercayaan pelanggan
Perseroan dan mengakibatkan turunnya pendapatan Perseroan.
(ii) Umur produk yang relatif singkat
Keterlambatan penarikan produk-produk yang kadaluarsa dapat mengakibatkan masih beredarnya
produk-produk yang telah rusak dan tidak layak dikonsumsi, mengingat produk yang dihasilkan Perseroan
merupakan produk yang tidak tahan lama. Apabila terjadi keterlambatan penarikan produk kadaluarsa,
maka kepercayaan pelanggan Perseroan dapat menjadi berkurang dan mengakibatkan turunnya
pendapatan Perseroan. Secara rata-rata produk yang harus ditarik dari pasar karena sudah lewat masa
waktunya (kadaluarsa) sekitar 10%.
(iii) Ketersediaan gandum sebagai bahan baku tepung terigu
Perseroan menggunakan bahan baku tepung terigu yang diolah dari gandum yang diimpor dan dibeli
berdasarkan harga pasar internasional. Sebagai produk pertanian, gandum dihasilkan secara musiman
dan tidak selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Selain itu, apabila terjadi gejolak dalam permintaan
dunia maka gandum sebagai sumber bahan baku akan menjadi langka. Apabila terjadi kelangkaan dan
para pemasok Perseroan tidak dapat memproduksi tepung terigu karena kelangkaan tersebut, maka
Perseroan tidak dapat melakukan kegiatan operasionalnya.
Ketersediaan gandum yang berkurang di pasar internasional juga berdampak pada meningkatnya harga
bahan baku tepung terigu yang digunakan oleh Perseroan. Peningkatan harga bahan baku ini tidak serta
merta langsung dibebankan ke harga jual produk Perseroan, karena para pembeli produk Perseroan
memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi atas harga produk Perseroan. Oleh karena itu, harga gandum
yang meningkat secara signifikan akan berdampak pada meningkatnya biaya pembelian bahan baku
Perseroan dan selanjutnya berdampak pada menurunnya tingkat profitabilitas Perseroan.
(iv) Ketersediaan pasokan energi
Energi yang dibutuhkan oleh Perseroan untuk menjalankan pabrik dan fasilitas produksi lainnya merupakan
salah satu bahan baku yang esensial. Saat ini, dua energi utama yang digunakan oleh Perseroan adalah
gas (LNG Liquified Natural Gas) dan listrik. Perseroan menggunakan pasokan gas dan listrik dari
kawasan industri tempat pabrik-pabrik Perseroan berdiri. Ketersediaan pasokan energi yang terhambat
akan menyebabkan pabrik dan fasilitas produksi Perseroan tidak dapat berjalan dan menghasilkan volume
produksi yang sesuai untuk memenuhi permintaan para pelanggan. Hal tersebut akan berdampak pada
tingkat penjualan Perseroan.
35
36
37
38
Dokumen
Tanggal
2485/KM.4/2008
27 Oktober 2008
126/I/PMA/1995
27 Febrruari 1995
BKPM
687/III/PMA/1997
30 Mei 1997
BKPM
284/P-APIT/2009/PMA
29 April 2009
BKPM
39
Instansi
Departemen
Keuangan
No.
6
7
8
9
10
11
12
13
Dokumen
Perubahan tentang Ijin Usaha Industri (IUT) No.
74/T/INDUSTRI/1999 tanggal 22 Februari 1999
dan Ijin Perluasan No. 367/T/INDUSTRI/2005
tanggal 11 Mei 2005, No. 962/T/INDUSTRI/2006
tanggal 7 Desember 2006, No. 877/T/
INDUSTRI/2008 tanggal 27 Agustus 2008
Ijin Perluasan Kantor Blok W
Ijin Perluasan Kantor Blok C
Ijin Perluasan Kantor Blok U
Ijin Perluasan Kantor Cabang Pasuruan No.
962/T/INDUSTRI/2006 tanggal 7 Desember
2006 dan Izin Usaha Perluasan Kantor Cabang
Pasuruan tanggal 19 Februari 2010
Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
Kantor Cabang Semarang
Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
Kantor Cabang Medan
Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
Kantor Cabang Palembang
Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
Kantor Cabang Makassar
Tanggal
Instansi
05/P-IUT/2009
30 Januari 2009
BKPM
367/T/INDUSTRI/2005
877/T/INDUSTRI/2008
8/1/II/PMA/2010
11 Mei 2005
27 Agustus 2008
2 Februari 2010
BKPM
BKPM
BKPM
16/1/IU/II/PMA/
INDUSTRI/2010
19 Februari 2010
BKPM
133/1/IP/II/PMA/2010
30 Juni 2010
BKPM
133/1/IP/II/PMA/2010
30 Juni 2010
BKPM
29B/1/IP/II/PMA/2011
14 September
2011
BKPM
179/1/IP/II/PMA/2012
7 Juni 2012
BKPM
344.202.400
34.420.240.000
34,00
344.202.400
34.420.240.000
34,00
86.050.600
8.605.060.000
8,50
- Sojitz Corporation
- Shikishima Baking Co. Ltd.
86.050.600
8.605.060.000
8,50
151.854.000
15.185.400.000
15,00
1.012.360.000
101.236.000.000
100,00
2.427.640.000
242.764.000.000
- Masyarakat
Tahun 2011
Berdasarkan catatan atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja tanggal
6 Februari 2013, dinyatakan bahwa struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan
adalah sebagai berikut:
40
Pemegang Saham
Modal dasar
344.202.400
34.420.240.000
34,00
344.202.400
34.420.240.000
34,00
4,25
- Sojitz Corporation
43.025.300
4.302.530.000
86.050.600
8.605.060.000
8,50
194.879.300
19.487.930.000
19,25
1.012.360.000
101.236.000.000
100,00
2.427.640.000
242.764.000.000
- Masyarakat
Tahun 2012
Berdasarkan Laporan Kepemilikan Efek Yang Mencapai 5% atau Lebih Dari Saham Yang Ditempatkan Dan
Disetor Penuh Perseroan Periode 31 Desember 2012, Surat Bonlight Investment Limited dan Treasure
East Investment Limited yang keduanya tertanggal 9 Mei 2012 yang ditujukan kepada Bapepam dan LK
perihal Shareholdings in PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (Company) dan Laporan Auditor Independen
No. RPC-3205/PSS2013 dalam Laporan Keuangan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31
Desember 2012, 2011 dan 2010 oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja tanggal 6
Februari 2013 disebutkan bahwa struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah
sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal dasar
318.893.400
31.889.340.000
31,50
31,50
318.893.400
31.889.340.000
- Sojitz Corporation
43.025.300
4.302.530.000
4,25
86.050.600
8.605.060.000
8,50
245.497.300
24.549.730.000
24,25
- Masyarakat
1.012.360.000
101.236.000.000
100,00
2.427.640.000
242.764.000.000
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
:
:
:
:
:
:
41
Berikut adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan:
Dewan Komisaris
Benny Setiawan Santoso Presiden Komisaris
Warga negara Indonesia, 55 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris
Perseroan sejak tahun 2010, untuk masa jabatan selama 5 tahun. Selain itu,
menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(sejak 2010), Komisaris PT Fast Food Indonesia Tbk (sejak 2010), Komisaris
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (sejak 2004), Direktur/Advisory Board PT
Philipines Long Distances Telephone Company (sejak 2003), Non Executive
Director First Pasific Co. Ltd. (sejak 2003), Direktur PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk (sejak 1994), dan Executive Director PT Salim Group (sejak
1994). Meraih gelar Bachelor dalam bidang Business Studies dari Ngee Ann
College, Singapura pada tahun 1981.
42
Direksi
Wendy Sui Cheng Yap Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur
Perseroan sejak 1998, dimana untuk periode sejak tahun 2010, masa jabatan
Direksi akan berlangsung selama 5 tahun. Selain itu, menjabat sebagai
Direktur PT Saripuri Permai Hotel (sejak 2009), Direktur PT Nusaplaza Indah
(sejak 2005), Direktur PT Sentragraha Sentoso (sejak 2000), Direktur PT
Suryamas Dutamakmur (sejak 1994). Sebelumnya, menjabat sebagai Presiden
Direktur PT Wendy Citrarasa (1990 1995), Alternate Director Kerry Trading,
Hongkong (1988 1998), President Wemith Corporation, California, Amerika
Serikat (1977 1991), dan President Prima Development Company, California,
Amerika Serikat (1977 1993). Meraih gelar Bachelor di bidang Commerce
dari University of Melbourne, Australia pada tahun 1977.
Indrayana - Direktur
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan
Perseroan sejak 2010, untuk masa jabatan selama 5 tahun. Selain itu menjabat
sebagai Business Development Salim Group (sejak 2008). Sebelumnya,
menjabat sebagai Marketing Director PT Samsung Electronic Indonesia
(2006 2008), Regional Director Electrolux East Asia (2004 2006), General
Manager PT Philips Electronic Indonesia (2001 2004), Direktur Eksekutif PT
Topjaya Sarana Utama Indonesia (1994 2001), Sales Marketing Manager
PT Total Thread Indonesia (1992 1994), Marketing Manager PT Tempo Scan
Pacific (1987 1992), dan Produksi PT Makindo Perdana di Verkade Biskuit
(1986 1987). Meraih gelar Sarjana dalam Bidang Teknologi Pangan dan Gizi
dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan Master di bidang Business
Administration dari Central Institute of Management, Jakarta pada tahun 1989.
43
44
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 11 November 2010, Perseroan telah membentuk
Komite Audit dengan susunan anggota Komite Audit sebagai berikut:
Ketua
Anggota
Anggota
GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure)
Keselamatan kerja (K3)
Work Instruction Training (WIT)
TPM (Total Productivity Maintenance)
Baking Training School
HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point)Training
Sosialisasi kebijakan dan Standard Operating Procedure (SOP) LPPOM MUI
Pelatihan Pajak
Pelatihan Internal Audit
Leadership
Perseroan memiliki karyawan-karyawan yang memiliki keahlian khusus melalui program pelatihanpelatihan di bidang produksi roti seperti Program Pelatihan bagi Pekerja, Program Pemagangan,
Fasilitas Pelatihan, Program Pengindonesiaan. Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, Perseroan
memberikan sistem kompensasi kepada karyawan yang berbasis kinerja. Selain itu, Perseroan juga
memberikan beberapa manfaat karyawan antara lain:
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
45
-
-
-
-
-
Perseroan telah memenuhi kewajiban pembayaran kepada karyawannya sesuai dengan Upah Minimum
Propinsi/Upah Minimum Regional yang berlaku berdasarkan:
-
-
-
-
-
-
-
Dalam hal pengangkatan karyawan baru, Perseroan menerapkan standarisasi rekrutmen dan seleksi
karyawan baru untuk dapat memenuhi kebutuhan Perseroan.
Berikut ini adalah uraian mengenai komposisi karyawan tetap per tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan
2010 menurut jenjang jabatan, tingkat pendidikan, dan usia:
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan
Jabatan
Manager
Staf
Non-Staf
Total
31 Desember 2012
51
582
1.501
2.134
31 Desember 2011
27
309
1.062
1.398
31 Desember 2010
23
167
879
1.069
31 Desember 2012
5
328
71
1.730
2.134
31 Desember 2011
4
164
56
1.174
1.398
31 Desember 2010
2
129
40
898
1.069
31 Desember 2012
2
32
443
1.657
2.134
46
31 Desember 2011
2
28
239
1.129
1.398
31 Desember 2010
2
19
172
876
1.069
Berikut ini adalah uraian mengenai komposisi karyawan tetap dan kontrak per tanggal 31 Desember
2012, 2011, dan 2010:
Status
Tetap
Kontrak
Total
31 Desember 2012
1.031
1.103
2.134
31 Desember 2011
490
908
1.398
31 Desember 2010
426
643
1.069
Perseroan telah memperoleh Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Pada PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga
Kerja No.KEP 20670/PPTK/PTA/2012 tentang Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Pada Nippon Indosari Corpindo PT tanggal 5 November 2012 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmisgrasi Republik Indonesia
yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.
Perseroan telah memperoleh Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) sesuai dengan Surat
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk Komisaris dan Direksi, dengan rincian sebagai
berikut :
No.
1
Nama
Seah Kheng
Hong Conrad
Chin Yuen Loke
Okabe Takao
Morita
Kaneyoshi
Jabatan
Komisaris
Direktur
Business Plan
Direktur
Purchasing
Direktur
Pengembangan
Product
Technology
SK Menteri
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
20304/MEN/P/
IMTA/2012
50723/MEN/B/
IMTA/2012
07121/MEN/P/
IMTA/2012
04513/MEN/P/
IMTA/2012
Tanggal
Pemberian Izin
Masa Berlaku
23 Oktober 2012
9 November 2012
30 September 2013
6 Desember 2012
6 Desember 2012
6 Desember 2013
24 April 2012
1 Juni 2012
31 Mei 2013
19 Maret 2012
5 Juli 2012
4 Juli 2013
Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak mempunyai karyawan yang memiliki keahlian khusus
di bidangnya, yang apabila karyawan tersebut tidak ada, akan mengganggu kelangsungan kegiatan
operasional/usaha Perseroan.
47
: USD50.000 (lima puluh ribu dolar Amerika Serikat), yang terdiri atas 50.000 (lima puluh
ribu) lembar saham, dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar USD1 (satu
dolar Amerika Serikat).
Sesuai dengan Surat Pernyataan Direksi BIL tanggal 28 Februari 2013, susunan pemegang saham BIL
adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
The PY Family Foundation, Panama
Sari Roti TM Limited, BVI
Jumlah Saham
8
2
Nilai (USD)
8
2
%
80
20
Bidang Usaha
BIL bergerak dalam bidang investasi.
6.2. Treasure East Investments Limited (TEIL)
Riwayat Singkat
TEIL adalah suatu perseroan yang didirikan menurut dan berdasarkan Hukum British Virgin Islands,
demikian berdasarkan Certificate of Incorporation No.1559126 pada tanggal 3 Desember 2009 dan
didirikan dengan nama Treasure East Investments Limited.
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Register of Directors tanggal 22 Februari 2010, pengurus TEIL saat ini adalah Tan Hang Huat.
Permodalan
Berdasarkan Memorandum and Articles of Association of Treasure East Investments Limited dan Surat
Pernyataan Direksi TEIL, susunan permodalan dan pemegang saham TEIL adalah sebagai berikut:
Modal Dasar
Modal Ditempatkan
dan Disetor
48
Sesuai dengan Register of Members dan Surat Pernyataan Direksi TEIL, susunan pemegang saham
TEIL adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Tan Hang Huat
Jumlah Saham
1
Nilai (USD)
1
%
100
Bidang Usaha
TEIL bergerak dalam bidang investasi.
6.3. Sojitz Corporation (SC)
Riwayat Singkat
SC adalah suatu perseroan yang didirikan dengan nama Sojitz Holding Corporation pada tanggal 1 April
2003 menurut dan berdasarkan hukum Jepang berdasarkan Certificate of Commercial Registry, serta
berganti nama menjadi Sojitz Corporation sejak tanggal 1 Oktober 2005. Article of Association SC diubah
terakhir kali pada tanggal 23 Juni 2009.
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Certificate of Commercial Registry & Statement Letter tanggal 15 Januari 2010, yang telah
dilegalisir dengan Nomor Registrasi 0139 tanggal 18 Februari 2010 oleh Shigenori Ishiguro, Notaris di
Jepang dan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Jepang pada tanggal 19 Februari 2010,
dan sesuai dengan Corporate Officers pada Corporate Information SC sebagaimana tertera dalam website
www.sojitz.com per tanggal 30 September 2012, Direksi SC adalah sebagai berikut:
Chairman
Vice Chairman
President
Executive Vice President
Senior Managing Executive Officer
Outside Director
Outside Director
: Yutaka Kase
: Takashi Hara
: Yoji Sato
: Shigeki Dantani
: Yoshio Mogi
: Yoshikazu Sashida
: Toru Nagashima
Permodalan
Sesuai dengan data Stock Information pada Shareholder information pada Investor Relations SC
sebagaimana tertera dalam website www.sojitz.com per 30 September 2012, struktur permodalan SC
menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar : 2.500.000.000 saham (dua miliar lima ratus juta) saham.
Sesuai dengan Stock Information pada Shareholder Information pada Investor Relations SC per 30
September 2012, pemegang saham SC adalah:
Klasifikasi
Institusi Finansial
Perusahaan Sekuritas
Perusahaan
Individual dan Lainnya
Perusahaan dan Individual asing
Treasury Stock
0,03
0,04
0,75
98,95
0,25
0,00
49
Jumlah Saham
152.623
39.654
25.104
17.770
16.292
15.443
14.522
11.353
9.397
8.491
%
12,20
3,17
2,01
1,42
1,30
1,23
1,16
0,91
0,75
0,68
Bidang Usaha
SC merupakan perusahaan induk yang memiliki anak-anak perusahaan yang bergerak di berbagai
bidang usaha.
6.4. Shikishima Baking Co., Ltd. (SBCL)
Riwayat Singkat
SBCL adalah suatu perseroan yang didirikan dengan nama Shikishima Baking Co., Ltd. pada bulan Juni
1919, menurut dan berdasarkan hukum Jepang berdasarkan Certificate of All Items that is Currently
Effective.Articles Of Incorporation SCBL terakhir kali diubah pada tanggal 20 November 2006.
Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai dengan Certificate of All Items that are Currently Effective tanggal 17 Februari 2010, yang telah
dilegalisir
dengan Nomor Registrasi 0143 tanggal 18 Februari 2010 oleh Shigenori Ishiguro, Notaris di Jepang
dan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo Jepang pada tanggal 19 Februari 2010, dan
berdasarkan Corporate Profile SBCL per 31 Agustus 2010, susunan pengurus SBCL adalah sebagai
berikut:
President & CEO
Executive Vice President
Executive Vice President
Senior Managing Director
Senior Managing Director
Advisory Executive
Managing Director
Managing Director
Director & Officer
Director & Officer
Director & Officer
Director & Officer
Director & Officer
Director & Officer
: Atsuo Morita
: Masaki Tanaka
: Hiroshi Morita
: Masaaki Tsubota
: Kaneyoshi Morita
: Kazuaki Morita
: Atsushi Banno
: Masayoshi Shibuya
: Hiroyuki Takahashi
: Shigeru Ieda
: Syuji Hirata
: Kenji Suzuki
: Chikafumi Hori
: Chikara Nemoto
Permodalan
Sesuai dengan Certificate of All Items that are Currently Effective tanggal 17 Februari 2010, yang telah
dilegalisir dengan Nomor Registrasi 0143 tanggal 18 Februari 2010 oleh Shigenori Ishiguro, Notaris di
Jepang dan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo Jepang pada tanggal 19 Februari 2010
dan Surat Pernyataan Direksi SBCL, struktur permodalan SBCL menjadi sebagai berikut:
50
Modal Dasar
Modal Disetor
:
:
Sesuai dengan Shareholders Register/Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Agustus 2009 yang telah
dilegalisir dengan Nomor Registrasi 0144 tanggal 18 Februari 2010 oleh Shigenori Ishiguro, Notaris di
Jepang dan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo Jepang pada tanggal 19 Februari 2010
dan Surat Pernyataan Direksi SBCL, susunan pemegang saham SBCL dengan jumlah saham bernilai
lebih dari 10% dari jumlah total saham yang dikeluarkan, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Morita Enterprise Co., Ltd.
Moritax Co., Ltd.
Jumlah Saham
3.997.223
3.884.559
Bidang Usaha
SBCL bergerak dalam bidang produksi dan penjualan roti, permen/manisan, kue, es krim dan makanan
atau minuman lainnya.
7. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan Dengan Pemegang
Saham Berbentuk Badan Hukum
7.1. Hubungan Kepemilikan Saham
Keterangan :
BIL
:
TEIL
:
SC
:
SBCL
:
51
Perseroan
PK
K
KI
PD
D
D
D
D
DTT
PD
D
DTT
BIL
D
-
TEIL
D
-
SC
-
SBCL
D
-
: Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Tidak Terafiliasi
Hubungan
Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama
Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama
Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama
Entitas dengan pengaruh signifikan terhadap
perusahaan
Rincian Transaksi
Penjualan dan pembelian dari pihak-pihak Afiliasi dilakukan pada harga yang disepakati tergantung jenis
produk terkait. Saldo terkait pada akhir periode adalah tanpa jaminan, tanpa bunga, dan akan diselesaikan
dalam bentuk tunai. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atau diterima untuk setiap piutang atau utang
dari pihak-pihak Afiliasi.
52
Perjanjian-perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dengan pihak-pihak Afiliasi adalah sebagai
berikut:
No.
Nama Perjanjian
Pihak yang
Menandatangani
Perjanjian
Tanggal Perjanjian
Jangka Waktu
Technical Royalty
Agreement
Perseroan dengan
Shikishima Baking Co., Ltd
dan Nishoo Iwai Corporation
(sekarang bernama Sojitz
Corporation)
26 Desember 2001,
Ta n g g a l p e r u b a h a n
terakhir adalah tanggal
21 April 2011
Berlaku sampai
31 Desember
2016
Januari 2004
Terhitung sejak
Januari 2004
hingga waktu
yang tidak
ditentukan
d a l a m
Perjanjian.
N a t i o n a l Tr a d i n g
Terms No. 005
6 Agustus 2009,
kemudian diperpanjang
dengan National Trading
Terms tanggal 2 Januari
2012 dengan PT Lion
Super Indo No. N0062
Sejak Januari
sampai dengan
Desember
2012. 1
Nama Perjanjian
Pihak yang
Menandatangani
Perjanjian
Isi Perjanjian/Jenis
Transaksi/Syarat dan
Kondisi
Tanggal Perjanjian
Jangka Waktu
Surat Perjanjian
Kerjasama
Perdagangan No.
BP/SAT/2011/HO/
FD/HDA/017
Perseroan
dengan dengan
PT Sumber Alfaria
Trijaya,Tbk
Perjanjian
Penunjukkan Agent
No.051-0910/
Agent/SR/I/2009
Perseroan dan
Karawang-SR
Perseroan menunjuk
Agent Karawang-SR untuk
melakukan Penjualan
produk Perseroan (merek
Sari Roti) dengan armada
yang telah disepakati
kepada konsumen akhir
dengan tanpa perantara
di seluruh wilayah yang
ditentukan dalam perjanjian.
53
No.
Nama Perjanjian
Pihak yang
Menandatangani
Perjanjian
Isi Perjanjian/Jenis
Transaksi/Syarat dan
Kondisi
Tanggal Perjanjian
Jangka Waktu
Kerjasama
Pengangkutan
Barang No.01/
Kontrak
Transporter/
XII/2007
Perseroan dan
PT Bangun Putra
Karawang
Perseroan menunjuk PT
BPK untuk mengangkut,
mengirim dan
mendistribusikan produk
(Roti dan atau Krat)
Perseroan ke Retail Outlet,
Agen, Institusi, Distribution
Centre, Distributor, Cabang
Perseroan ke wilayah
Jabotabek dan sekitarnya,
dan atau tempat-tempat
pelanggan lainnya yang
ditunjuk Perseroan.
28 November
2007, diubah dan/
atau diperpanjang
denganPerjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 01/Kontrak
Transporter/XII/2010
tanggal 6 Desember 2010
dan telah diubah melalui
Addendum I Perjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 005/ADDPKS/CKG/III/2012
tanggal 1 Maret 2012 dan
Addendum II Perjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 01/ADD-PKS/
CKG/IV/2012 tanggal 9
April 2012
Perjanjian
Kerjasama
Pengangkutan
Barang No.02/
Kontrak
Transporter/
XII/2007
Perseroan dan
PT Adi Sarana
Armada
Perseroan menunjuk PT
Adi Sarana Armada untuk
mengangkut, mengirim
dan mendistribusikan
produk (Roti dan atau Krat)
Perseroan ke Retail Outlet,
Agen, Institusi, Distribution
Centre, Distributor, Cabang
Perseroan ke wilayah
Jabotabek dan sekitarnya,
dan atau tempat-tempat
pelanggan lainnya yang
ditunjuk Perseroan.
29 November 2007,
diubah dan/atau
diperpanjang dengan
Perjanjian Kerjasama
Pengangkutan Barang
No. 02/Kontrak
Transporter/XII/2010
tanggal 6 Desember 2010
dan telah diubah melalui
Addendum I Perjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 002/ADDPKS/CKG/II/2012 tanggal
1 Februari 2012
Kerjasama
Pengangkutan
Barang No.04/
Kontrak
Transporter/
VI/2008
Perseroan dan
PT Wira Logitama
Saksama
Perseroan menunjuk
PT Wira Logitama
Saksamauntuk
mengangkut, mengirim
dan mendistribusikan
produk (Roti dan atau Krat)
Perseroan ke Retail Outlet,
Agen, Institusi, Distribution
Centre, Distributor, Branch
Perseroan ke wilayah
Jabotabek dan sekitarnya,
dan atau tempat-tempat
pelanggan lainnya yang
ditunjuk Perseroan.
Kerjasama
Pengangkutan
Barang No.04/
Kontrak
Transporter/
XII/2010
Perseroan dan PT
Balrich Logistics
Perseroan menunjuk PT
Balrich Logistics untuk
mengangkut, mengirim
dan mendistribusikan
produk (Roti dan atau Krat)
Perseroan ke Retail Outlet,
Agen, Institusi, Distribution
Centre, Distributor, Branch
Perseroan ke wilayah
Jabotabek dan sekitarnya,
dan atau tempat-tempat
pelanggan lainnya yang
ditunjuk Perseroan.
Keterangan:
1 Jangka waktu National Trading Terms diatas telah berakhir. Berdasarkan Surat Keterangan Direksi Perseroan tanggal 28 Februari 2013, Perseroan
masih terikat dengan perjanjian dimaksud.
2 Jangka waktu Perjanjian Kerjasama Perdagangan diatas telah berakhir. Berdasarkan Surat Keterangan Direksi Perseroan tanggal 28 Februari
2013, Perseroan masih terikat dengan perjanjian dimaksud.
3 Berdasarkan Surat Keterangan Perseroan yang ditandatangani M. Syafei selaku Area Sales Manager dan Richard Panjaitan selaku AGM
Operation tanggal 18 Januari 2013, bahwa perjanjian agen Karawang-SR No. 070/Agent/SR/XII/2010 sedang dalam proses perpanjangan
perjanjian untuk periode 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.
54
No. Sertifikat
Tanggal
Penerbitan
Tanggal Hak
Berakhir
Luas Tanah
(m2)
1.
HGB No. 24
BPN Bekasi
27 Agustus 1996
29 Juni 2022
5.103
2.
HGB No. 38
BPN Bekasi
27 Agustus 1996
24 September 2023
5.174
3.
5 September 2002
29 Juni 2022
540
4.
HGB No. 29
BPN Pasuruan
6 Juni 2005
6 Juni 2035
22.727
5.
22 Agustus 2006
24 September 2023
11.900
6.
30 Mei 2008
24 September 2023
3.596
7.
10 Mei 2010
8 April 2034
3.196
8.
10 Mei 2010
24 Juni 2035
5.166
9.
10 Mei 2010
26 November 2037
577
10.
10 Mei 2010
24 September 2027
4.701
11.
HGB No. 77
BPN Kab. Deli
Serdang
4 Agustus 2010
1 Februari 2030
14.016
12.
HGB No. 5
BPN Kota
Ujung Pandang
24 Desember
1997
24 Desember 2027
10.372
13.
29 Agustus 1998
21 Oktober 2023
6.510
14.
31 Agustus 1998
24 September 2021
1.000
15.
22 September
1999
24 September 2021
16.490
16.
HGB No.
161 BPN
Kabupaten
Musi Banyuasin
25 Oktober 1999
14 Juli 2036
8.213
17.
HGB No.
162 BPN
Kabupaten
Musi Banyuasin
25 Oktober 1999
14 Juli 2036
8.375
18.
HGB No.
163 BPN
Kabupaten
Musi Banyuasin
25 Oktober 1999
14 Juli 2036
4.525
55
No.
No. Sertifikat
Tanggal
Penerbitan
Tanggal Hak
Berakhir
Luas Tanah
(m2)
19.
HGB No.
164 BPN
Kabupaten
Musi Banyuasin
25 Oktober 1999
14 Juli 2036
5.320
20.
HGB No.
165 BPN
Kabupaten
Musi Banyuasin
25 Oktober 1999
14 Juli 2036
7.980
21.
24 Februari 2012
24 September 2019
50.000
Perseroan memiliki sewa atas bangunan berupa gudang dan rumah untuk kantor dan distribusi sebagai
berikut:
No.
Keterangan
Bangunan
Perjanjian Sewa
Berakhirnya
Sewa
Sebuah bangunan
pabrik berikut tanah
dan pekarangannya
untuk Keperluan
Kantor Distribusi
Produk Perseroan
luas bangunan
700m2
24 September
2014
Sebuah rumah
berikut satu gudang
yang berdempetan
untuk keperluan
Kantor atau Distribusi
Produk
31 Mei 2015
Sebuah Ruang
Sewa Kantor yang
digunakan sebagai
Kantor Perwakilan
Perseroan di Jakarta
Luas Ruang
Sewa Kantor
814,50m2
31 Mei 2016
Nilai total sewa atas bangunan di atas pada tahun 2012 adalah sebesar Rp1.652 juta.
11. Perkara yang Sedang Dihadapi oleh Perseroan
Berdasarkan surat-surat keterangan yang dikeluarkan oleh badan atau instansi peradilan yang berwenang,
tidak terdapat suatu sengketa atau perkara perdata atau pidana yang berlangsung di hadapan Pengadilan
Negeri, perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia, pengajuan/diajukan
pailit dan/atau mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang melalui Pengadilan Niaga, serta
tidak pernah tercatat sebagai pihak, baik dalam perkara Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun
dalam perkara Perselisihan Hubungan Industrial pada Pengadilan Hubungan Industrial, yang melibatkan
Perseroan ataupun Direksi dan Komisaris Perseroan yang secara material dapat mempengaruhi jalannya
kegiatan usaha Perseroan atau mempengaruhi secara material kondisi keuangan Perseroan.
Potensi Perkara Pidana
Berdasarkan Surat dari Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Resor Banyuasin No. B/14/III/2013/
Reskrim tanggal 5 Maret 2013 perihal Permintaan Keterangan, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan
Resor Banyuasin tengah melakukan pemeriksaan terhadap pabrik Perseroan yang berlokasi di Jl. Krani
Ahmad Kel. Sukomoro, Kec. Talang Kelapa, Kab. Banyuasin, Palembang. Kepolisian Resor Banyuasin
memberitahukan kepada Perseroan bahwa saat ini sedang dilakukan penyelidikan terhadap perkara
dugaan tindak pidana memproduksi dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar
yang dipersyaratkan dan ketentuan perundang-undangan, menawarkan, mempromosikan, mengiklankan
suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah-olah barang tersebut berasal dari daerah
tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) huruf a Jo Pasal 9 ayat
(1) huruf h Undang Undang RI No. 8 Th. 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Pasal 142, 144
Undang Undang RI No. 18 Th. 2012 tentang Pangan.
56
Perseroan telah menjelaskan kepada penyidik bahwa penggunaan etiket atas beberapa produk Perseroan
dengan Nomor registrasi BPOM (No. MD) yang berbeda/tidak sesuai dengan yang tertera di website
BPOM, dikarenakan No. MD yang tertera di etiket adalah nomor registrasi lama, dan saat ini sedang dalam
masa transisi ke nomor MD baru. Perseroan juga telah menjelaskan bahwa nomor MD atas produk-produk
tersebut telah diterbitkan oleh BPOM dan surat penerbitan No. MD baru tersebut telah ditunjukkan dan
disampaikan kepada pihak Kepolisian sebagai barang bukti. Penggunaan nomor MD lama pada etiket
oleh Perseroan masih diperbolehkan oleh pihak BPOM selama maksimal 6 bulan, sebelum akhirnya
diganti dengan nomor MD baru, yaitu sesuai surat dari BPOM No. IN.07.06.531.04.13.05611 tanggal 8
April 2013 perihal Penggunaan Label Produk Sari Roti. Dalam surat dimaksud, BPOM telah menegaskan
bahwa BPOM menyetujui penggunaan label lama produk roti sebagai berikut dibawah ini sesuai dengan
ketentuan yang masih mencantumkan nomor pendaftaran lama sampai dengan tanggal 7 Agustus 2013.
Saat ini, proses penyidikan terhadap perkara masih berlanjut. Jika ternyata Perseroan tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan dugaan tindak pidana sebagaimana tersebut diatas, maka
Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Resor Banyuasin akan menerbitkan Surat Perintah Penghentian
Penyelidikan dan Perseroan tidak akan terkena Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) huruf a Jo Pasal 9
ayat (1) huruf h Undang Undang RI No. 8 Th. 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Pasal 142,
144 Undang Undang RI No. 18 Th. 2012 tentang Pangan.
12. Asuransi
a. Perseroan telah mengasuransikan harta kekayaannya, seperti mesin, bangunan dan prasarananya
sebagai berikut :Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara
Perseroan dengan PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000630;
b. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000632;
c. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000631;
d. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000633;
e. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-12-006328;
f. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-12-006326;
g. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-12-006383;
h. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-12-006330;
i. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000266;
j. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000264;
k. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-12-006385
Periode pertanggungan atas polis asuransi akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Polis asuransi
khusus untuk Makassar sedang dalam proses pengurusan, karena merupakan pabrik baru.
Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan asuransi tersebut di atas. Perseroan
berpendapat bahwa premi yang telah dibayarkan terhadap aset-aset yang diasuransikan telah mencukupi.
57
58
Semua produk Perseroan memiliki sertifikat halal yang secara berkala diperbaharui. Hal ini penting
karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah umat Islam.
Perseroan ini juga menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) yang mulai diterapkan sejak tahun
1996, Perseroan memperoleh sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point/Sistem Analisa
Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis) sebagai standar jaminan keamanan pangan.
2. Kegiatan Operasional
2.1. Fasilitas Produksi
Perseroan memiliki 8 pabrik yang berlokasi di Cikarang, Pasuruan, Semarang, Medan, Palembang dan
Makassar dengan proses produksi sebagai berikut :
Proses Produksi Roti Manis
59
Berikut ini adalah alur proses produksi pembuatan roti dalam Perseroan :
1. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan roti seperti halnya tepung, ragi, telur, gula, garam,
susu, air dan margarine disiapkan.
2. Bahan-bahan ini kemudian ditimbang sesuai dengan kebutuhan batch (ukuran untuk produksi). Untuk
tepung penyimpanan dan penimbangan dilakukan secara otomatis dengan menggunakan Mesin
Silo (Flour Handling System), sedangkan bahan yang lain ditimbang secara manual, sedangkan air
langsung dari mesin WaterMeter.
3. Bahan-bahan tersebut diaduk dengan menggunakan Mesin Mixer (untuk roti manis) atau Mesin Mixer
(untuk roti tawar). Kemudian adonan didiamkan beberapa saat (Fermentasi I). Setelah melewati
Fermentasi I, bahan tersebut diaduk ulang dengan menambahkan beberapa bahan lainnya dengan
menggunakan Mesin Mixer.
60
4. Adonan roti manis setelah diaduk, diistirahatkan, sedangkan adonan roti tawar langsung dilakukan
pemotongan dan penimbangan sesuai standarnya dengan menggunakan Mesin Devider. Adonan
tersebut, baik roti manis maupun roti tawar, dibuat bulatan sesuai standar berat dan penimbangan
dengan menggunakan Mesin Rounder. Setelah dibuat bulatan, adonan tersebut diistirahatkan lagi.
5. Kemudian dilakukan pemipihan atau pengepresan terhadap adonan tersebut dengan menggunakan
Mesin Moulder.
6. Setelah adonan roti manis menjadi tipis maka dilakukan pengisian roti dengan isi seperti coklat,
keju, kelapa dan strawberry. Sedangkan untuk roti tawar langsung dimasukkan ke dalam loyang.
7. Setelah di dalam loyang, adonan diistirahatkan kembali.
8. Setelah itu dilakukan pemanggangan roti menggunakan mesin oven. Dari oven, untuk roti tawar
melalui curve conveyor dan roti dikeluarkan dengan mesin deppanner.
9. Baik roti manis maupun roti tawar dilakukan pendinginan.
12. Setelah dingin roti tawar dipotong sesuai ukurannya dengan menggunakan mesin band slicer, dipackaging dan di-seal bagian atas plastik. Kemudian plastik tersebut diikat dengan Kwik Lok.
10. Sedangkan roti manis setelah pendinginan langsung masuk ke mesin pengepakan dengan
menggunakan mesin packaging. Khusus untuk produk sandroll diisi filler dengan menggunakan
mesin automatic sanding.
11. Setelah itu baik roti manis dan roti tawar melewati mesin metal detector untuk mendeteksi benda
logam.
Pabrik Cikarang Blok W (PCBW)
PCBW mulai beroperasi sejak tahun 1996 dan berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Jalan Jababeka
XII A Blok WNo.40-41 Cikarang, Bekasi.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PCBW adalah sebagai berikut:
Keterangan
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
2012
2011
2010
2009
2008
132.000
360.000
132.000
360.000
132.000
360.000
117.000
360.000
117.000
360.000
109.416
318.072
109.416
318.072
96.484
309.844
96.084
272.880
97.317
271.872
63.556
203.911
61.526
222.567
49.023
224.426
63.635
223.939
94.366
266.754
Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi
PCBW memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari Cikarang Listrindo (sebagai penyedia
tenaga listrik), PDAM Kawasan Industri Jababeka serta pipa gas LNG dari PT PGN. Dalam hal pengolahan
air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana
PCBW berada.
PCBW mempunyai fasilitas untuk pembuatan kue dengan kapasitas terpasang sebesar 37.000 potong
per hari. Selain itu, dalam pabrik ini, Perseroan memiliki kantor administrasi.
Pabrik Cikarang Blok U (PCBU)
PCBU mulai beroperasi sejak tahun 2009 dan berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Jalan Jababeka
XVII B Blok U No.33 Cikarang, Bekasi.
61
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PCBU adalah :
Keterangan
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
2012
2011
2010
2009
144.000
540.000
144.000
540.000
144.000
540.000
70.000
172.800
131.806
520.470
131.806
524.700
132.346
524.700
54.000
172.800
94.071
339.094
93.333
384.332
73.633
268.764
45.911
158.266
Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi
PCBU memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari Cikarang Listrindo (sebagai penyedia
tenaga listrik), PDAM Kawasan Industri Jababeka serta pipa gas LNG dari PT PGN. Dalam hal pengolahan
air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana
PCBU berada.
PCBU memiliki fasilitas berupa auditorium yang digunakan untuk memperkenalkan cara pembuatan
produk Perseroan yang higienis dengan memutarkan film company profile Perseroan.
Pabrik Pasuruan (PP)
PP mulai beroperasi sejak tahun 2005 dan berlokasi di Kawasan Industri PIER, Jalan Rembang Industri
Raya No.28 Pasuruan 67152, Jawa Timur.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PP adalah :
Keterangan
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
2012
2011
2010
2009
2008
70.000
685.440
70.000
288.000
70.000
288.000
70.000
288.000
70.000
172.800
55.494
638.239
54.223
218.203
53.789
218.203
58.091
218.203
58.331
129.387
37.315
239.202
26.694
214.269
29.900
213.260
26.501
162.873
20.278
109.398
Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi
PP memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PLN, sebagai penyedia tenaga listrik. Selain
itu, dalam hal penyediaan air bersih, Perseroan menggunakan jasa PDAB Pasuruan. Kebutuhan akan
gas diperoleh dari PGN Pasuruan, Jawa Timur. Selain itu, dalam hal pengolahan air bersih, Perseroan
menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana PP berada. Dalam pabrik
ini, terdapat pula kantor administrasi Perseroan.
62
2012
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
2011
72.000
345.600
72.000
172.800
60.357
303.761
60.357
145.602
19.192
126.376
12.788
90.760
Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi
PS memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PLN, sebagai penyedia tenaga listrik. Selain
itu, dalam hal penyediaan air bersih, Perseroan menggunakan jasa PDAM . Kebutuhan akan gas PS
menggunakan LPG, untuk penyimpanan LPG PS saat ini menggunakan 2 tanki dengan kapasitas
masing-masing 8 ton. LPG disuplai dari distributor. Selain itu, dalam hal pengolahan air bersih, Perseroan
menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana PS berada. Dalam pabrik
ini, terdapat pula kantor administrasi Perseroan.
Pabrik Medan (PM)
PM mulai beroperasi sejak tahun 2011 dan berlokasi di Kawasan Industri Medan Star, Jalan Pelita Raya
I No. 8-10, Lubuk Pakam KM 19,5, Medan, Sumatera Utara.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PM adalah :
Keterangan
2012
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
2011
79.200
518.400
79.200
172.800
57.648
449.201
57.648
145.440
11.298
78.948
4.327
43.678
Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi
63
PM memiliki fasilitas pendukung pabrik listrik dari PLN, air untuk operational diperoleh dari water treatment
kawasan industri medan star. Fasilitas bahan bakar gas ( LNG ) disuplay dari PGN dan bahan bakar
gas ( LPG ) dari Pertamina.
Pabrik Palembang (PPa)
PPa mulai beroperasi sejak tahun 2013 dan berlokasi di Jalan Kerani Ahmad RT.38 RW.8, Sukamoro,
Talang Kelapa, Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PPa adalah :
Keterangan
2013
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
36.000
144.000
34.560
129.192
4.429
27.770
Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi
PPa memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PLN, sebagai penyedia tenaga listrik.
Selain itu, dalam hal penyediaan air bersih, Perseroan menggunakan Air Tanah dengan menggunakan
mesin pompa Deep Well. Kebutuhan akan gas diperoleh dari LPG Pertamina Palembang. Dalam hal
pengolahan air bersih, Perseroan memiliki fasilitas pengolahan air sendiri (WTP). Selain itu, dalam hal
pengelolaan limbah industri, PPa juga memiliki WWTP sendiri. Dalam pabrik ini, terdapat pula kantor
administrasi Perseroan.
Pabrik Makassar (PMa)
PMa mulai beroperasi sejak tahun 2013 dan berlokasi di Kawasan Industri Makassar, Jl. Kima 10 Blok
A No. 2B Kec. Biringkanaya 90232 Makassar, Sulawesi Selatan.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PMa adalah :
Keterangan
2013
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
36.000
144.000
33.072
129.192
3.708
17.869
Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi
64
PMa mendapat pasilitas pendukung dari PLN sebagai penyedia tenaga listrik dan PDAM Pemda Makassar
sebagai penyedia air bersih dan Gas Elpiji di dapat dari Pertamina melalui Pt. Karya Atma dan juga
kebutuhan solar untuk Genset di dapat dari Pertamina melalui PT Karya Atma.
Pabrik MM2100 (MM)
MM mulai beroperasi sejak tahun 2012 dan berlokasi di Kawasan Industri MM2100, Jalan Selayar Blok
A9, Desa Mekarwangi, Cikarang, Bekasi 17520, Jawa Barat.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari MM adalah :
Keterangan
2012
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
144.000
345.600
131.040
313.848
53.073
145.402
Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi
MM memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PT PLN (sebagai penyedia tenaga listrik),
PDAM Kawasan Industri MM2100 serta pipa gas dari PT Cipta Niaga Gas (CNG). Dalam hal pengolahan
air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana
MM berada.
MM memiliki kapasitas produksi ganda dan mempunyai fasilitas perkantoran.
Untuk memenuhi kebutuhan dan peluang pasar yang ada, Perseroan menerapkan kebijakan bahwa
apabila persentase kapasitas terpakai (jumlah output produksi) terhadap kapasitas terpasang telah
mencapai 70%, maka Perseroan harus melakukan pembelian mesin baru, sehingga permintaan produk
Perseroan yang terus meningkat dapat dipenuhi. Dalam hal ini, untuk melakukan ekspansi usaha,
Perseroan membutuhkan waktu selama 6 (enam) bulan agar mesin/line baru dapat beroperasi secara
komersial.
2.2. Pengendalian Mutu
Setiap tahapan produksi, Perseroan memiliki sistem pengawasan. Ada dua bagian di dalam pengawasan
mutu yaitu pengawasan yang bersifat Control Point (CP) atau lokasi pengawasan, dan ada yang menjadi
Critical Control Point (CCP) atau lokasi pengawasan yang kritis dan penting. Pengawasan CP secara
umum dilakukan pada setiap tahapan produksi, tetapi untuk CCP diperlukan pengawasan yang lebih
ketat karena menyangkut masalah keamanan pangan.
Pada saat penerimaan bahan baku, QC (Quality Control) Incoming akan memeriksa kondisi fisik
bahan baku secara acak, meliputi keutuhan kemasan, berat per pak, hingga pemeriksaan organoleptik
(khususnya untuk filler) yang merupakan pengujian menggunakan panca indera. Selain itu, bahan baku
yang datang harus dilengkapi dengan Certificate of Analysis yang mencantumkan hasil pemeriksaan
kimia dan mikrobiologi bahan baku.
65
Selanjutnya, pada saat proses penimbangan, bahan baku harus diperiksa apakah sesuai dengan formula
yang ditetapkan karena mempengaruhi kualitas produk. Khusus pada penimbangan terigu yang dilakukan
secara otomatis, terdapat sifter yang berfungsi untuk menyaring kemungkinan adanya benda asing yang
ada pada terigu. Karena proses ini tidak terlihat oleh mata, maka harus selalu dipastikan bahwa sifter
tersebut dalam kondisi baik. Mengingat risiko dan potensi bahayanya, maka tahapan penimbangan terigu
ini menjadi CCP pertama pada Sistem HACCP proses pembuatan roti di Perseroan.
Pada proses pengadukan adonan, proses pengadukan kedua (dough mixing) sangat berperan penting
terhadap kualitas roti yang dihasilkan. Adonan yang undermixing atau overmixing akan memberikan hasil
roti yang kurang baik. Ciri adonan yang bagus secara fisik dapat dilihat dari kondisi adonan yang kalis,
serta jika adonan direnggangkan akan terbentuk lapisan film tipis yang halus dan transparan (hampir
sama seperti adonan martabak telur).
Tahapan berikutnya yang memerlukan pengawasan yang cukup adalah proses final proofing. Selain suhu
dan kelembaban ruangan yang perlu dijaga kestabilannya, volume adonan perlu dikontrol dengan baik.
Terlalu cepat mengeluarkan adonan dapat menyebabkan adonan roti kurang mengembang (underproof),
tetapi jika terlambat akan menyebabkan adonan terlalu mengembang (overproof), sehingga diperlukan
ketepatan kerja dari operator yang bertugas di bagian ini. Pada umumnya proses ini berlangsung selama
kurang lebih 1 jam.
Proses pemanggangan (baking) akan berpengaruh terhadap penampakan produk jadi, khususnya dari
segi warna dan tingkat kematangan. Suhu dan waktu pemanggangan disesuaikan dengan jenis roti
yang hendak dipanggang. Perseroan memiliki standar warna, atau disebut colour guide, yang berfungsi
untuk menentukan tingkat kematangan produk. Colour guide ini merupakan gradasi dari warna kuning
hingga coklat tua. Pada oven terdapat jendela yang dapat digunakan untuk mengamati warna dan tingkat
kematangan produk, sehingga dapat diketahui apakah produk tersebut cukup matang atau belum, serta
untuk menghindari loss produksi akibat produk yang tidak standar.
Proses pendinginan roti yang sudah matang perlu dilakukan dengan waktu yang tepat. Roti yang masih
panas jika langsung dikemas akan terlihat berembun pada kemasannya, akibat uap air yang tertahan
di dalam kemasan, sehingga dapat menyebabkan roti berjamur sebelum waktunya. Selain itu untuk roti
tawar, roti yang masih panas jika langsung dipotong akan menyebabkan roti menjadi penyok, karena roti
yang masih panas umumnya bersifat terlalu lembut/lembek. Umumnya proses pendinginan ini berlangsung
selama 2 jam untuk roti tawar dan 30 menit untuk roti manis, dengan suhu produk sekitar 35C pada saat
dikemas. Pengaturan waktu pendinginan roti juga perlu diperhatikan mengingat roti yang terlalu lama
didinginkan dan terbuka akan menyebabkan roti menjadi keras.
Roti yang akan dikemas disortir terlebih dahulu. Roti yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Perseroan akan disisihkan sehingga tidak sampai ke tangan konsumen. Contoh roti yang tidak sesuai
standar misalnya, roti yang penyok, roti tawar berpinggang (caving), isi roti manis yang keluar dan roti
gosong. Selain itu kondisi kemasan juga perlu diperhatikan seperti segel kemasan yang rapat, kesesuaian
harga - kode produksi - tanggal kadaluarsa yang tercantum.
Tahapan produksi yang menjadi CCP kedua di Perseroan adalah metal detecting. Seluruh produk yang
telah dikemas harus melalui metal detector, untuk memastikan bahwa seluruh produk aman dan bebas
dari adanya kontaminasi logam
2.3. Pemasaran dan Penjualan
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk makanan yang sehat dan praktis merupakan sebuah
peluang bagi Perseroan. Peluang ini juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas
menengah di Indonesia.
Sebagai produsen roti nasional, Perseroan terus mengembangkan sistem pemasaran dan memperluas
area jangkauan distribusi. Berbagai kegiatan promosi pun dilakukan secara berkesinambungan untuk
meningkatkan penjualan produk dan semakin mendekatkan Sari Roti di hati dan pikiran masyarakat.
66
Guna meningkatkan brand awareness produk, Perseroan melakukan aktivitas promosi baik above the
line maupun below the line. Perseroan melakukan pemasaran melalui media televisi, radio, media
cetak, dan melakukan kegiatan kegiatan promosi lainnya seperti sponsorship, pameran dan lainnya.
Dalam hal ini, Perseroan menitikberatkan kepada aktivitas below the line dimana salah satunya adalah
program factory visit yang dilakukan secara rutin dari hari Senin-Jumat.
Factory visit merupakan program edukasi terhadap konsumen mengenai profil Perseroan. Dalam program
ini konsumen bisa melakukan kunjungan ke dalam pabrik untuk melihat langsung proses produksi yang
dijalankan. Konsumen juga bisa melihat video company profile di dalam ruangan auditorium yang khusus
dibuat untuk program factory visit ini. Sekitar 60% dari konsumen yang datang adalah anak-anak usia
Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar.
Pembeli utama produk Perseroan adalah anak-anak dengan usia 2 tahun ke atas dan ibu rumah tangga
sebagai salah satu pengambil keputusan dalam membeli produk. Segmen pasar Perseroan ditujukan
kepada kelas menengah atas.
Saluran distribusi produk Perseroan dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu :
a. Modern trade, yaitu minimarket, supermarket dan hypermarket.
b. General trade, yaitu pedagang roti keliling dari rumah ke rumah serta toko-toko kelontong (toko P&D)
c. Institution, yaitu sebagai bahan baku untuk produk makanan lainnya.
Perseroan telah melakukan penjualan ke pulau Jawa, pulau Madura, pulau Bali, Lombok, Medan, Pekan
Baru, Padang, Lampung, Palembang, dan Makassar.
Masa berlaku produk Perseroan selama 5 hari. Namun, untuk menjaga kesegaran produk, Perseroan
melakukan penarikan atas produk-produk yang telah berumur 4 hari. Produk yang kadaluarsa ditarik
oleh Bagian Distribusi dari pelanggan dan diterima di gudang produk kadaluarsa beserta dokumen
penarikannya. Kemudian produk tersebut dihancurkan dengan mesin pencacah dan dijual kepada
pengumpul untuk digunakan sebagai makanan ternak.
Produk yang cacat dalam produksi dipisahkan dari produk lainnya, kemudian dijual kepada pengumpul
bersama dengan produk-produk kadaluarsa yang ditarik oleh Bagian Distribusi.
Kekuatan Perseroan terletak pada keterpaduan (integrasi) operasi dalam cara kerja yang saling melengkapi
dalam tiap bagian perusahaan serta bekerja sama dengan pemasok bahan baku dan pelanggan (supply
chain management) sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan.
Perseroan menerapkan sistem penjualan berupa potongan harga sesuai dengan jenis usaha dan saluran
distribusi yg dilakukan oleh mitra usaha Perseroan. Alokasi pemotongan harga adalah pada tingkat
distributor sebesar sekitar 40%, tingkat agen sekitar 26,5%, dan tingkat register outlet sebesar 25%.
Kebijakan retur penjualan di masing-masing tingkatan adalah non returnable (jual putus sesuai pesanan)
pada tingkat distributor dan agen, sedangkan returnable pada tingkat register outlet. Untuk menjalin
kerjasama yang baik dan berjangka panjang, Perseroan juga memberikan bonus penjualan kepada
para mitra usaha yang diberikan dalam periode waktu/masa penjualan tertentu sesuai kesepakatan atas
pencapaian target penjualan tertentu.
Perseroan senantiasa aktif dalam melayani keluhan pelanggan melalui media call center yang dapat
dihubungi selama 24 jam, serta melalui situs resmi Perseroan yg dapat diakses oleh publik di www.sariroti.
com. Melalui media tersebut, pelanggan dapat menyampaikan masukan/keluhan dengan menuliskan
email yg akan direspon langsung oleh petugas Perseroan yg ditunjuk.
67
Berikut ini nilai penjualan bersih Perseroan selama lima tahun terakhir:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Roti Manis Sari Roti
Roti Tawar Sari Roti
Kue Sari
Roti Manis Boti
Roti Tawar Boti
Lain-lain
Jumlah
Pengembalian penjualan
Penjualan Bersih
2012
862.223
471.367
4.217
5.040
1.342.847
(152.021)
1.190.826
2011
573.705
357.592
7.439
3.692
942.428
(129.086)
813.342
2010
394.231
271.389
6.812
6.962
3.955
3.040
686.389
(74.197)
612.192
2009
287.326
230.932
2.614
8.527
4.965
1.863
536.227
(50.307)
485.920
2008
210.063
193.725
2.725
10.291
5.019
673
422.496
(38.943)
383.553
Berikut ini volume penjualan bersih Perseroan selama lima tahun terakhir:
(dalam pak)
Keterangan
Roti Manis Sari Roti
Roti Tawar Sari Roti
Kue Sari
Roti Manis Boti
Roti Tawar Boti
Lain-lain
Jumlah
2012
146.413.132
157.809.453
2.113.208
1.328.957
307.664.749
2011
116.783.776
76.053.264
3.076.375
1.506.641
197.420.056
2010
92.681.415
49.473.179
2.449.879
3.901.522
1.059.946
655.173
150.221.113
2009
71.859.466
42.077.285
167.990
4.625.817
1.281.906
790.232
120.802.696
2008
54.649.859
37.021.995
149.718
5.904.271
1.388.776
572.485
99.687.104
Perseroan merambah pasar roti melalui 69% jaringan distribusi modern yaitu Hypermarket, Supermarket
dan Minimarket, sementara jaringan tradisional 30% yaitu P&D dan gerobak roti keliling dan 1%
pada jaringan institusi. Per tanggal 31 Desember 2012, Perseroan telah menyalurkan produk ke 667
supermarket/hypermarket, 14.563 minimarket, 19.639 toko-toko kelontong (P&D), 3.070 gerobak roti
keliling dan 56 institusi.
2.4. Sertifikasi dan Penghargaan
Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memperoleh berbagai penghargaan baik dari dalam
maupun luar negeri sebagai berikut :
-
-
-
-
-
-
-
-
Pada tanggal 6 Desember 2012, Perseroan dianugerahi Best of the Best oleh Forbes Indonesia.
Penghargaan ini diberikan kepada 10 perusahaan terbesar dan 40 perusahaan kecil dan menengah
terbaik di Indonesia.
Investor Award Best Listed Company 2012 untuk kategori Emiten Terbaik Sektor Makanan dan
Minuman dari Majalah Investor.
ICSA 2012 dari Frontier Consulting Group dan Majalah SWA.
Top Brand 2009 2012 dan Top Brand For Kids 2009 2012 dari Frontier Consulting Group dan
Majalah Marketing.
Best Under a Billion dari majalah Forbes Asia dengan kategori penilaian atas pertumbuhan laba,
pertumbuhan penjualan dan Return on Investment.
Rekor Bisnis (ReBi) pada tahun 2011 sebagai Perseroan dengan kapasitas produksi roti terbesar
di Indonesia.
Indonesia Original Brands 2010 dari majalah SWA.
Marketing Award 2010 dari Frontier Consulting Group untuk kategori the best inovation in marketing.
Perseroan sebagai perusahaan industri makanan telah menerapkan HACCP sebagai sistem analisa
bahaya dan pengendalian titik kritis yang merupakan sistem manajemen keamanan pangan, yaitu sebuah
upaya untuk mengelola pangan dengan jalan mengurangi resiko kontaminasi mulai dari pemanenan,
proses produksi hingga penyajian agar produk aman dikonsumsi. Adanya pengertian tersebut di atas
dapat memberikan gambaran bahwa penerapan HACCP itu mengedepankan upaya preventive atau
pencegahan. Upaya tersebut dilakukan dengan jalan memperketat pengontrolan pada setiap tahapan titik
68
kritis pada proses pengadaan pangan hingga pangan dinyatakan aman dan terbebas dari kontaminan.
Perseroan telah memiliki Sertifikat yang diterbitkan oleh M-BRIO HACCP Certification Body No.E-HCBSSH
024-IDN tanggal 17 Maret 2010 yang berlaku sampai tanggal 17 Maret 2013 dan saat ini dalam proses
perpanjangan. Dokumen ini menerangkan bahwa Perseroan telah berhasil memenuhi persyaratan Standar
Sistem HACCP: SNI 01-4852-1998 dan CAC/RCP 1-1969, Rev.4, 2003, Lingkup Sertifikasi: Roti Tawar
dan Roti Manis, Proses Pemanggangan.
Sesuai dengan Keputusan Kepala BPOM RI No.HK00/05.12569/2004 tentang Kriteria dan Tata Laksana
Penilaian Produk Pangan, Perseroan telah mendaftarkan dan mendapatkan persetujuan BPOM RI atas
produk-produk hasil industri Perseroan yang terdapat dalam tabel berikut.
a. Sari Roti
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama Pangan
Sandwich Isi Krim Kacang
Roti Tawar
Roti Sandwich Isi Krim Keju
Roti Sandwich Isi Bluberry
Roti Sandwich Isi Coklat
Roti Isi Daging Ayam Bumbu Teriyaki
Roti Sobek Isi Coklat Keju
Roti Sobek Isi Coklat Bluberry
Roti Isi Krim Coklat
Roti Isi Krim Coklat Vanila
Roti Isi Krim Moka
Roti Isi Kelapa
Roti Isi Krim Keju
Roti Untuk Burger
Roti Kadet (Rolls)
Roti Sobek Isi Coklat Sarikaya
Roti Sobek Isi Coklat
Roti Isi Selai Srikaya
Roti Isi Selai Stroberi
Roti Isi Keju
Roti Isi Coklat
Roti Sobek Isi Coklat Nanas
Roti Isi Krim Stroberi
Roti Tawar Susu
Roti Isi Krim Coklat
Roti Isi Krim Keju
Roti Burger Bun Wijen
Roti Isi Coklat Keju
Roti Choco Chips
Roti Umbi
Roti Sobek Isi Coklat Strawberry
Roti Kasur Keju
Roti Isi Selai Buah (Mixfruit)
Roti Isi Daging Sapi Bumbu Barbekyu
Roti Sandwich Isi Sarikaya Ala Medan
Roti Gandum
Roti Tawar Kupas
Roti Tawar Rasa Pandan
Roti Tawar Keju
Roti Kasur Keju
Nomor BPOM RI MD
228310091374
228310092374
228310088374
228310089374
228310090374
228310087374
228310024374
228310085374
228310008374
228310017374
228310007374
228310084374
228310083374
228310016374
228310015374
228310022374
228310029374
228310002374
228310003374
228310004374
228310005374
228310078374
228310072374
228310073374
228310071374
228310070374
228310057374
235410050374
235410049374
228310068374
228310067374
228310066374
235410099374
228310093374
235410102374
235410041374
235410095374
228310094374
235410098374
228310066374
Masa Berlaku
14 April 2011
14 April 2016
14 April 2011
14 April 2016
23 Maret 2011
23 Maret 2016
23 Maret 2011
23 Maret 2016
23 Maret 2011
23 Maret 2016
1 Maret 2011
1 Maret 2016
23 Februari 2011
23 Februari 2016
29 November 2010
29 November 2015
13 Oktober 2010
13 Oktober 2015
13 Oktober 2010
13 Oktober 2015
13 Oktober 2010
13 Oktober 2015
5 Oktober 2010
5 Oktober 2015
5 Oktober 2010
5 Oktober 2015
4 Oktober 2010
4 Oktober 2015
4 Oktober 2010
4 Oktober 2015
23 Agustus 2010
23 Agustus 2015
23 Agustus 2010
23 Agustus 2015
29 Juli 2010
29 Juli 2015
29 Juli 2010
29 Juli 2015
29 Juli 2010
29 Juli 2015
29 Juli 2010
29 Juli 2015
17 Maret 2010
17 Maret 2015
7 Juli 2009
7 Juli 2014
7 Juli 2009
7 Juli 2014
7 Juli 2009
7 Juli 2014
7 Juli 2009
7 Juli 2014
24 April 2008
24 April 2013*)
6 Februari 2012
6 Februari 2017
6 Februari 2012
6 Februari 2017
6 November 2006
6 November 2011
18 Juli 2011
18 Juli 2016
18 Juli 2011
18 Juli 2016
12 Juni 2012
12 Juni 2017
27 April 2011
27 April 2016
31 Oktober 2012
31 Oktober 2017
17 Januari 2012
17 Januari 2017
16 Januari 2012
16 Januari 2017
13 Juni 2011
13 Juni 2016
13 Februari 2012
13 Februari 2017
18 Juli 2011
18 Juli 2016
Keterangan:
sedang dalam proses perpanjangan
-
Berdasarkan Surat Keterangan Direksi Perseroan tanggal 28 Februari 2013, sehubungan dengan kurang diminatinya roti merek
Umbi dan Tawar Premium oleh masyarakat maka sejak tahun 2008 Perseroan memutuskan tidak lagi memproduksi roti merek:
Roti Umbi dengan No. BPOM RI MD 228313023578 tanggal 6 November 2006 yang berlaku hingga 6 November 2011;
Roti Tawar Premium dengan No. BPOM RI MD 228313022578 tanggal 30 Juni 2006 yang berlaku hingga 30 Juni 2011
*)
69
c. Sari Cake
No.
1
2
3
4.
Nama Pangan
Keik Spon Coklat
Keik Spons Rasa Pandan (Chiffon Cake)
Chiffon Cake Rasa Pandan
Keik Chiffon Rasa Stroberi
Nomor BPOM RI MD
228310075374
228310074374
227510069374
227510086374
Masa Berlaku
14 Agustus 2009 14 Agustus 2014
14 Agustus 2009 14 Agustus 2014
24 April 2008 24 April 2013
13 Desember 2009 14 Agustus 2014
Perseroan telah memperoleh Sertifikat Halal untuk produk-produk hasil industri Perseroan, yaitu Sari Roti
dan Sari Cake berdasarkan Sertifikat Halal No.00200009241298 yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Indonesia tanggal 3 Februari 2010 dan berlaku sampai dengan tanggal 2 Februari 2012, yang kemudian
diperpanjang hingga berlaku sampai dengan 1 Februari 2014, beserta Surat Keterangan No.001d/Ket./
LPPOM MUI/IX/2008 tanggal 11 September 2008 untuk melengkapi Sertifikat Halal yang mengacu pada
Sertifikat Halal No. 0100009241298 dan Surat Pernyataan No.SP23Dir/LPPOM MUI/V/2009 tanggal 23
Mei 2009 dan tentang Penambahan Produk Halal Pada Lampiran Sertifikat Halal yang menginduk pada
Sertifikat Halal No. 00100009241298. Berikut ini adalah daftar produk Perseroan yang telah memperoleh
sertifikasi halal:
Merek : Sari Roti
Roti Tawar
1
Roti Tawar Spesial
2
Roti Kismis (Raisin)
3
Roti Gandum (Whole Wheat)
4
Roti Tawar Premium Toast
5
Roti Coklat Chip
6
Roti Tawar Kupas
7
Roti Tawar Pandan
8
Roti Marbel
Roti Sandroll
1
Roti Isi Krim Mocca
2
Roti Isi Krim Coklat
3
Roti Isi Krim Coklat Vanila
4
Roti Isi Krim Keju
5
Roti Isi Krim Bluberry (produk baru)
6
Roti Isi Sosis (produk baru)
Roti Sobek
1
Roti Sobek Isi Coklat dan Sarikaya
2
Roti Sobek Isi Coklat dan Keju
3
Roti Sobek Isi Coklat
4
Roti Sobek Isi Coklat dan Strawberry
5
Roti Sobek Isi Coklat dan Nanas (produk baru)
6
Roti Sobek Coklat dan Blueberry
Roti Kasur
1
Roti Kasur Susu
2
Roti Kasur Keju
3
Roti Kasur Kopi (produk baru)
4
Roti Kasur Coklat Keju (produk baru)
Roti Sisir
1
Roti Sisir Mentega
Roti Plain Rolls
1
Roti Plain Rolls (Plain Rolls Bun)
2
Roti Plain Rolls Mc. Donalds
Roti Burger
1
Roti Burger (Burger Bun)
2
Roti Burger Wijen (Burger Bun Wijen)
3
Roti Burger Mc. Donalds (Regular Bun)
4
Roti Burger Wijen, Mc. Donalds (Quarter Pounder Bun, Big Mac Bun)
70
Snack Roll
Butter Roll
Butter Stick Roll
3. Prospek Usaha
Peluang usaha di bidang makanan dan minuman di Indonesia adalah besar. Jumlah penduduk, daya
beli, pertumbuhan ekonomi di Indonesia merupakan faktor-faktor yang sangat signifikan dalam usaha
makanan. Dalam masa krisis ekonomi industri makanan dan minuman tetap bertumbuh. Berita Resmi
Biro Pusat Statistik No. 10/02/Th.XIII tanggal 1 Februari 2010 menyatakan bahwa industri makanan dan
minuman pada tahun 2010 bertumbuh sebesar 11,08%, sedangkan untuk tahun 2011, Berita Resmi
Biro Pusat Statistik No.11/02/Th.XV tanggal 1 Februari 2012, menyatakan bahwa industri makanan dan
minuman bertumbuh sebesar 8,34%, dan pada tahun 2012, Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.XVI
tanggal 1 Februari 2013, menyatakan bahwa industri makanan bertumbuh sebesar 12,75%.
Perusahaan-perusahaan yang berusaha di industri makanan juga terus melakukan investasi sebagai
akibat dari besarnya peluang pasar. Dalam hal ini, Perseroan mempunyai peluang yang sama. Sebagai
produsen roti yang terkemuka, terbukti dengan adanya pengakuan dan sertifikasi dari berbagai pihak
seperti telah dijelaskan pada subbab mengenai Sertifikasi dan Penghargaan di atas, peluang pasar bagi
Perseroan menjadi semakin terbuka lebar.
Permintaan
Permintaan akan produk roti di Indonesia dipengaruhi oleh daya beli (pendapatan masyarakat) dan
perubahan pola makan. Produk roti merupakan produk makanan yang praktis untuk dikonsumsi dan
efisien, serta mengandung gizi yang cukup.
Peningkatan daya beli masyarakat akan meningkatkan permintaan akan produk roti. Selain itu, perubahan
pola makan masyarakat, khususnya di daerah perkotaan, turut meningkatkan permintaan akan produk
roti. Menjalani kehidupan yang serba cepat di perkotaan pada saat ini membutuhkan produk makanan
yang praktis.
Bahan Baku dan Pelengkap
Bahan baku utama produk roti adalah tepung terigu yang berasal dari tanaman gandum. Harga gandum/
tepung terigu sangat dipengaruhi oleh harga di pasar internasional dan fluktuasi nilai tukar Rupiah
terhadap valuta asing.
Sejak tahun 1998, pemerintah Indonesia mengijinkan impor tepung terigu oleh importir umum, dengan
syarat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) tepung terigu. Kebijakan impor tepung terigu
dan kemudahan ijin mendirikan pabrik tepung terigu oleh pemerintah Indonesia menjamin ketersediaan
bahan baku utama Perseroan.
Perseroan melakukan pembelian bahan baku seluruhnya dari dalam negeri dan karenanya tidak memiliki
ketergantungan terhadap impor bahan baku. Selain itu, Perseroan juga tidak tergantung pada satu supplier
bahan baku dan senantiasa melakukan riset untuk mencari pemasok-pemasok bahan baku lainnya.
71
Dalam proses produksinya, Perseroan menggunakan bahan pelengkap produk berupa isi roti seperti
coklat, keju, srikaya, kelapa, strawberry yang berupa selai. Selain itu, Perseroan juga menggunakan
bread improver agar roti yang dihasilkan lebih berkualitas.
Dalam hal pengemasan produk, Perseroan menggunakan kemasan plastik yang dibeli dari pemasok
dalam negeri.
Persaingan
Industri roti di Indonesia terdiri dari :
(1) industri yang memproduksi secara massal, seperti kegiatan usaha Perseroan;
(2) industri rumah tangga (usaha kecil); dan,
(3) industri toko roti (boutique bakery).
Ketiga industri tersebut seluruhnya memberikan pasokan produk roti untuk kebutuhan penduduk Indonesia.
Industri roti merupakan industri yang bersaing secara sempurna. Tren industri selama 5 tahun ke depan
tetap berpotensi seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan kebutuhan akan jenis makanan
yang praktis, serta keanekaragaman makanan.
Sebagai industri yang bersaing secara sempurna, investor dapat masuk dan keluar dengan hambatan
yang tidak terlalu tinggi. Investor dapat masuk dengan memproduksi secara masal, melakukan usaha
kecil dan menengah atau membuka toko roti antara lain seperti industri toko roti dengan format waralaba
(franchising). Dalam hal ini, pesaing terdekat Perseroan adalah perusahaan yang termasuk dalam industri
roti yang diproduksi secara masal dan private label (merk yang diproduksi oleh peritel).
Tantangan dan Tren Industri
Tantangan yang signifikan dalam industri roti, khususnya industri roti yang bersifat massal seperti
Perseroan adalah kemampuan untuk mendistribusikan produk roti dengan tepat dan cepat. Dalam hal
ini, Perseroan telah menerapkan Supply Chain Management (SCM), mengingat produk roti merupakan
produk perishable (tipe makanan dan minuman yang mudah rusak) sehingga memerlukan penanganan
distribusi yang baik sampai pada tingkat pengelolaan produk yang kadaluarsa.
Tantangan yang lain adalah produk yang dihasilkan oleh Perseroan harus mempunyai cita rasa yang
dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Seperti halnya industri makanan dan minuman, industri roti pun selama 5 tahun ke depan akan mempunyai
tren kebutuhan makanan yang bersifat fungsional misalnya roti yang mengandung serat tinggi (dietary
fiber), kalsium tinggi, DHA, Omega 3 dan lain-lain untuk kebutuhan kesehatan manusia akan menjadi tren
pada 5 tahun ke depan. Kecukupan vitamin dan mineral pada produk roti juga sudah menjadi keharusan.
4. Strategi dan Rencana Pengembangan
Perseroan menerapkan strategi berikut dalam rangka mengembangkan usahanya :
- Menerapkan Supply Chain Management (SCM), sebuah kegiatan (manajemen) yang mengawasi
bahan-bahan informasi dan aspek keuangan dalam proses pergerakkannya dari pemasok, produsen,
distributor, pengecer hingga konsumen, dimana kegiatan tersebut meliputi koordinasi, kolaborasi
dan integrasi rantai proses di dalam dan di luar Perseroan. Dengan melakukan SCM yang baik,
Perseroan semakin efisien dan dapat memenangkan persaingan;
- Melakukan pembangunan pabrik di daerah-daerah lain di Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan
produk roti yang berkualitas, halal, bersih dan sehat;
- Memproduksi produk-produk baru baik roti maupun kue dan makanan ringan (snack) yang berbasis
produk roti;
- Memilih jalur distribusi yang tepat sehingga Perseroan dapat mendistribusikan produknya dengan
cepat, tepat dan akurat. Minimarket, Supermarket dan Hypermarket merupakan jalur distribusi yang
sesuai untuk produk Perseroan. Selain itu, Perseroan juga bekerja sama dengan para pedagang
72
-
-
keliling dengan mendanai semua fasilitas gerobak roti, sehingga dapat membantu pendistribusian
produk ke konsumen langsung dari rumah ke rumah. Perseroan juga menggunakan toko-toko
tradisional lainnya seperti toko P&D, kantin, dan koperasi;
Perseroan senantiasa berusaha untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dalam posisi win-win.
Marjin yang diberikan oleh Perseroan kepada para pelanggan adalah marjin yang kompetitif diantara
perusahaan-perusahaan produk konsumen lainnya;
Dari segi pemasaran, Perseroan secara terus menerus menunjukkan kepada konsumen akan
kebersihan fasilitas produksi serta usaha Perseroan untuk menjalankan GMP (Good Manufacturing
Practice) dan sanitasi, dengan menerima kegiatan kunjungan pabrik setiap hari Senin Jumat.
Perseroan juga beriklan melalui media seperti TV yang menunjukkan keunggulan produk Perseroan;
Perseroan berencana untuk melakukan ekspansi dengan membangun pabrik di lokasi yang terdekat
dengan konsumen. Hal ini untuk mengatasi kendala umur simpan produk yang sangat pendek, yaitu
kurang dari 5 hari di pasar.
Dalam hal ekspansi usaha, Perseroan melakukan ekspansi dengan mempertimbangkan beberapa aspek
tinjauan, antara lain:
a. jumlah populasi penduduk, daya beli dan tingkat konsumsi;
b. parameter/indikator lain seperti jumlah gerai ritel yang ada, jumlah hotel, jumlah bank, usaha jasa
dan perdagangan yang ada;
c. usaha sejenis yang telah ada (tingkat persaingan), jumlah usaha/industri bakery lokal ataupun pemain
regional lainnya yang telah ada terlebih dahulu.
Pendirian pabrik roti yang baru dilakukan dengan tingkat kapasitas yang minimum terlebih dahulu,
disesuaikan dengan tingkat produksi dan penjualan terkait prospek konsumsi berdasarkan aspek-aspek
tinjauan di atas.
Dalam melakukan ekspansi usaha, Perseroan melakukan persiapan-persiapan di bidang operasional,
antara lain:
a. Sumber daya manusia: Perseroan menyiapkan sumber daya manusia dengan melakukan rekrutmen,
kaderisasi maupun pelatihan tenaga kerja yang dilaksanakan secara berkala untuk keperluan
ekspansi usaha;
b. Distribusi: Perseroan membuat peta distribusi dan rencana penyebaran produk secara terintegrasi;
c. Mitra bisnis: Perseroan menyiapkan rencana bisnis bersama mitra usaha secara sistematis sebelum
pabrik baru beroperasi;
d. Jenis produk: Perseroan melakukan sejumlah riset/survey terhadap kegemaran/kesukaan pelanggan
atas jenis roti dan memahami peta persaingan usaha sejenis.
5. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Dalam hal pengelolaan limbah hasil produksi, Perseroan menggunakan fasilitas yang ada dalam kawasan
industri tempat pabrik-pabrik Perseroan berdiri.
Kantor Pusat di Kawasan Industri MM2100 (Cikarang)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM No.74/T/INDUSTRI/1999 tentang
Pemberian Izin Usaha Industri tanggal 22 Februari 1999, Perseroan diwajibkan untuk melaksanakan
semua ketentuan yang telah tercantum dalam dokumen Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan berdasarkan Surat Keputusan Kepala BKPM No.367/T/INDUSTRI/2005 tentang Izin Perluasan
tanggal 11 Mei 2005, Surat Keputusan Kepala BKPM399/T/INDUSTRI/2009 tentang Izin Perluasan tanggal
30 April 2009, Perseroan diwajibkan melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), yaitu antara lain:
a. Melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik sesuai dengan jenis limbah/cemarannya;
b. Melakukan pemantauan limbah/cemarannya, yang disesuaikan dengan limbah/cemarannya;
c. Melakukan monitoring/pemantauan setiap 6 bulan sekali atas limbah-limbah berikut :
- Limbah padat, seperti : bekas kemasan bahan baku dan penolong, ceceran bahan baku, produk
reject, lemak, produk kadaluarsa, APD bekas (masker dan sarung tangan), atau limbah domestik
(kertas, plastik);
73
-
-
-
-
Limbah cair, seperti : limbah cair pabrik, oli bekas, dan limbah cair domestik (toilet, air cuci krat);
Udara, antara lain : kebisingan ruang kerja, kebisingan di luar pabrik;
Gas, antara lain : ruang kerja, emisi dari cerobong asap;
Udara, antara lain : debu di ruang kerja, debu emisi, debu di luar pabrik dan iklim kerja.
74
2011
342.546.750
2012
331.468.164
75
2012
31 Desember
2011
2010
2009
2008
37.872
48.397
120.722
57.945
52.878
133.480
2.723
422
22.599
4.313
14.110
4.299
219.818
101.501
1.887
263
16.306
2.891
12.645
6.384
190.274
73.793
1.849
9.602
335
2.274
4.455
213.030
53.135
9.075
315
1.300
2.840
124.610
43.203
68
7.279
379
43
393
104.243
893.898
11.214
1.426
1.954
76.635
985.127
1.204.945
546.099
8.774
1.878
1.104
11.008
568.863
759.137
345.866
6.410
797
2.162
355.235
568.265
204.681
16.975
389
323
222.368
346.978
201.431
2.486
453
204.370
308.613
76
2012
31 Desember
2011
2010
2009
2008
59.450
19.583
86.025
6.776
17.142
47.817
17.737
65.877
6.454
10.303
19.164
8.182
36.795
15.605
12.861
37.635
13.108
12.162
7.375
24.974
34.423
11.857
5.519
6.073
407
195.456
21
148.209
32
92.639
25.000
168
95.448
14.588
78
91.439
12.641
8.819
6.108
4.420
2.979
296.844
16.342
17.054
342.881
538.337
33.072
10.989
11.607
64.487
212.696
7.949
6.117
20.174
112.813
68.750
6.591
3.929
83.690
179.138
75.465
5.195
2.810
86.449
177.888
101.236
173.001
101.236
173.001
101.236
173.001
86.051
349
86.051
349
392.371
666.608
1.204.945
272.204
546.441
759.137
181.215
455.452
568.265
81.440
167.840
346.978
44.325
130.725
308.613
Uraian
Penjualan Neto
Beban Pokok Penjualan
Laba Bruto
Beban Usaha
Pendapatan Operasi Lainnya
Beban Operasi Lainnya
Laba Usaha
Pendapatan keuangan
Beban Keuangan
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba per Saham
77
RASIO KEUANGAN
URAIAN
Per 31 Desember
2010
2012
2011
2009
2008
Pendapatan Bersih
46,41
32,86
25,99
26,69
53,11
Laba Usaha
30,14
12,95
48,23
40,73
98,45
28,65
16,19
74,69
34,67
138,56
Aset
58,73
33,59
63,78
12,43
82,11
Ekuitas
21,99
19,98
171,36
28,39
48,02
16,74
18,84
22,16
18,83
16,96
12,52
14,25
16,30
11,75
11,06
15,19
17,47
21,80
17,42
17,74
24,59
23,14
32,02
38,26
38,73
0,81
0,39
0,25
1,07
1,36
0,45
0,28
0,20
0,52
0,58
Assets Turnover
0,99
1,07
1,08
1,40
1,24
1,12
1,28
2,30
1,31
1,14
17,31
171,52
26,75
7,41
12,34
20,89
198,70
31,73
9,08
14,38
24.362
442,96
9,94
1
36
42.065
634,79
9,09
1
40
120.391
679,31
9,51
1
38
29.162
562,37
10,09
1
36
12.804
602,94
10,74
1
34
1,27
1,28
0,96
1,31
1,32
PERTUMBUHAN (%)
PROFITABILITAS (%)
SOLVABILITAS (x)
LIKUIDITAS (x)
Keterangan :
*) merupakan rasio yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman :
-
Perbandingan antara aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek lebih dari 1
-
Perbandingan antara EBITDA terhadap beban bunga lebih dari 2 kali (untuk pinjaman bank)
-
Perbandingan antara jumlah utang yang memiliki kewajiban untuk membayar bunga terhadap jumlah ekuitas tidak lebih dari
1 kali.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan sehubungan dengan fasilitas kredit di atas.
78
X. EKUITAS
Tabel di bawah ini menunjukkan posisi ekuitas Perseroan yang didasarkan atas laporan keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian, sebagai berikut :
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2012
2011
2010
101.236
101.236
101.236
173.001
173.001
173.001
392.371
272.204
181.215
Total Ekuitas
666.608
546.441
455.452
Setelah tanggal 31 Desember 2013, tidak ada perubahan struktur permodalan dalam Perseroan.
79
XI. PERPAJAKAN
Perpajakan Untuk Pemegang Obligasi
Pajak Penghasilan atas Bunga Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi diperhitungkan
dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009
tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau
diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga dan/atau diskonto obligasi dikenakan pemotongan Pajak
Penghasilan yang bersifat final :
a. atas Bunga Obligasi dengan kupon sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha
tetap; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda
bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari
jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan obligasi.
b. atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak
berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung
dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga
berjalan.
c. atas diskonto obligasi tanpa bunga sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha
tetap; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda
bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari
selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.
d. atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana
yang terdaftar pada OJK sebesar: (i) 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010; (ii) 5% untuk
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013; dan (iii) 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.
Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga dan/atau diskonto obligasi yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak:
1. dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang No.7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-undang No.36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang No.7 Tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan; dan
2. bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.
CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DISARANKAN ATAS BIAYA SENDIRI
UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT
PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN
PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI
PENAWARAN UMUM INI.
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Oleh Perseroan
Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan
tidak memiliki tunggakan pajak.
80
Porsi Penjaminan
(dalam Rp )
1.
PT BCA Sekuritas
2.
3.
4.
TOTAL
Persentase
(%)
100
Selanjutnya Para Penjamin Emisi Efek yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk
melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7.
PT BCA Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi dengan
tegas menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
81
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No.Kep- 412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum Dan Kontrak
Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat dalam penerbitan
Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 menyatakan bahwa sejak penandatanganan Kontrak
Perwaliamanatan sampai dengan berakhirnya tugas Wali Amanat, Wali Amanat dilarang:
a. mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena
kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah.
b. mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan No.VI.C.3.
c. menerima dan meminta pelunasan terlebih dahulu atas kewajiban Perseroan kepada Wali Amanat
selaku kreditur dalam hal Perseroan mengalami kesulitan keuangan, berdasarkan pertimbangan Wali
Amanat, sehingga tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada pemegang Efek bersifat utang.
d. merangkap sebagai penanggung dan pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang
sebagaimana diatur dalam Peraturan No.VI.C.3.
Notaris
:
Tugas Pokok
Akuntan Publik
:
82
Tugas Pokok
Konsultan Hukum :
Tugas Pokok
Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan
sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.
83
xiv
85
xiv
No. 171/KKO-HWMA/0413
Kepada
Yth.
PT
Nippon
Indosari
Corpindo,
Tbk.
Kawasan
Industri
MM
2100
Jalan
Selayar
Blok
A9,
Desa
Mekarwangi
Kecamatan
Cikarang
Barat,
Kabupaten
Bekasi
Jawa
Barat
Perihal
Dengan
hormat,
Yang
bertandatangan
di
bawah
ini,
Kukuh
Komandoko
Hadiwidjojo,
S.H.,
M.Kn.,
Advokat
dan
Konsultan
Hukum
pada
Kantor
Konsultan
Hukum
Hadiwidjojo
Wirya
Mukhtar
Ardibrata
Law
Offices,
berkantor
di
Gedung
Ratu
Prabu
I
Lantai
1,
Jl.
T.B
Simatupang
Kav.
20
Jakarta
12560,
yang
terdaftar
sebagai
Lembaga
Profesi
Penunjang
Pasar
Modal
pada
Badan
Pengawas
Pasar
Modal
Dan
Lembaga
Keuangan
di
bawah
pendaftaran
No.
541/PM/STTD-KH/2004
dan
tercatat
sebagai
anggota
Himpunan
Konsultan
Hukum
Pasar
Modal
No.
200815
dan
telah
ditunjuk
oleh
PT
Nippon
Indosari
Corpindo,
Tbk.,
suatu
perseroan
terbuka
berkantor
pusat
di
Cibitung,
Kabupaten-Bekasi
(selanjutnya
disebut
sebagai
Perseroan)
sesuai
dengan
surat
tanggal
11
Desember
2012
untuk
memberikan
Pendapat
Segi
Hukum
(selanjutnya
disebut
sebagai
Pendapat
Hukum)
sebagaimana
disyaratkan
oleh
ketentuan
yang
berlaku
di
bidang
pasar
modal
sehubungan
dengan
rencana
Perseroan
untuk
menerbitkan
dan
menawarkan
Obligasi
Berkelanjutan
I
Roti
Tahap
I
Tahun
2013
Dengan
Tingkat
Bunga
Tetap
dalam
jumlah
pokok
sebanyak-banyaknya
sebesar
Rp
500.000.000.000,-
(lima
ratus
miliar
rupiah)
yang
berjangka
waktu
5
tahun
terhitung
sejak
Tanggal
Emisi
(selanjutnya
disebut
sebagai
Penawaran
Umum
Obligasi).
Penawaran
Umum
Obligasi
ini
dijamin
dengan
kesanggupan
penuh
oleh
PT
BCA
Sekuritas,
selaku
Penjamin
Pelaksana
Emisi
Obligasi.
Sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
di
bidang
pasar
modal
yang
berlaku,
agar
Pernyataan
Pendaftaran
dalam
rangka
Penawaran
Umum
Obligasi
dapat
menjadi
efektif,
Perseroan
harus
sudah
menerima
pemberitahuan
dari
Otoritas
Jasa
Keuangan
(OJK)mengenai
efektifnya
pernyataan
pendaftaran
dalam
rangka
Penawaran
Umum
Obligasi
(selanjutnya
disebut
sebagai
Pernyataan
Pendaftaran).
Sehubungan
dengan
Penawaran
Umum
Obligasi,
Perseroan
menyelenggarakan
Rapat
Umum
Pemegang
Saham
Luar
Biasa
pada
hari
Kamis
tanggal
28
Februari
2013
yang
berdasarkan
Surat
Keterangan
Notaris
Fransiscus
Xaverius
Budi
Santoso
Isbandi,
S.H.,
Notaris
di
Jakarta
No.
021/II/PT/2013
tanggal
28
Februari
2013
telah
dihadiri
atau
terwakilkan
sebanyak
84,78%
(delapan
puluh
empat
koma
tujuh
puluh
delapan
persen)
dari
seluruh
saham
dengan
hak
suara
yang
sah
yang
dikeluarkan
oleh
Perseroan
dan
sesuai
dengan
ketentuan-ketentuan
dalam
Anggaran
Dasar
Perseroan
dan
Undang-Undang
No.
40
tahun
2007
tentang
Perseroan
Terbatas
dan
telah
menyetujui
rencana
pendanaan
ekspansi
Perseroan
melalui
Penawaran
Umum
Obligasi
serta
memberi
kuasa
kepada
Direksi
Perseroan
untuk
melaksanakan
Penawaran
Umum
Obligasi
tersebut.
87
Lokasi
Aset
yang
akan
dibeli
Spesifikasi
mesin
Alokasi
biaya
b.
Lokasi
Aset
yang
akan
dibeli
Spesifikasi
mesin
Alokasi
biaya
2.
:
Purwakarta
:
Tanah
dan
mesin,
serta
pembangunan
pabrik
baru
:
Mesin-mesin
untuk
pembuatan
roti,
berupa
mixer,
make
up,
oven,
packaging,
serta
mesin-mesin
pendukung
lainnya
:
Sekitar
50%.
:
Cikande
:
Tanah
dan
mesin,
serta
pembangunan
pabrik
baru
:
Mesin-mesin
untuk
pembuatan
roti,
berupa
mixer,
make
up,
oven,
packaging,
serta
mesin-mesin
pendukung
lainnya
:
Sekitar
50%
Sekitar
44%
untuk
membayar
pinjaman
kepada
PT.
Bank
Central
Asia
Tbk
(BCA)
(tidak
terafiliasi),
dengan
rincian
keterangan
mengenai
pinjaman
tersebut
adalah
sebagai
berikut:
Jumlah
pokok
:
Rp.
280.000.000.000,-
Tingkat
bunga
:
8,25%
per
tahun.
Jangka
waktu
:
6
tahun
sejak
tanggal
penarikan
dana
pertama
kali.
Jatuh
tempo
:
2
November
2017.
Untuk
memberikan
Pendapat
Hukum,
kami
telah
memeriksa
dan
meneliti
dokumen-dokumen
yang
telah
kami
terima
dari
Perseroan
dalam
rangka
memberikan
Pendapat
Hukum
yang
diungkapkan
secara
rinci
dalam
Laporan
Pemeriksaan
Hukum
Perseroan
yang
disiapkan
dan
ditujukan
kepada
Perseroan
dalam
rangka
Penawaran
Umum
Obligasi,
dengan
tembusan
kepada
OJK
dan
Penjamin
Pelaksana
Emisi
Obligasi
(Laporan
Pemeriksaan
Hukum
beserta
tambahan
maupun
perubahannya
dari
waktu
ke
waktu
selanjutnya
disebut
LPH).
88
Bahwa
Pendapat
Hukum
ini
kami
sampaikan
dengan
mendasarkan
pada
hasil
Pemeriksaan
Dari
Segi
Hukum
yang
telah
kami
lakukan
terhadap
Perseroan,
yang
hasilnya
kami
tuangkan
dalam
LPH
dan
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan
dari
Pendapat
Hukum
ini.
2.
Kecuali
dinyatakan
lain
secara
tegas
dalam
LPH
dan
Pendapat
Hukum,
maka
LPH
dan
Pendapat
Hukum
meliputi:
(1)
aspek
hukum
Perseroan
terhitung
sejak
pendirian
Perseroan
sampai
dengan
tanggal
ditandatanganinya
LPH
dan
Pendapat
Hukum,
dan
(2)
aspek
hukum
Penawaran
Umum
Obligasi
sesuai
dengan:
(a)
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku
di
bidang
pasar
modal
dan
(b)
Standar
Pemeriksaan
Hukum
dan
Standar
Pendapat
Hukum
yang
dikeluarkan
oleh
Himpunan
Konsultan
Hukum
Pasar
Modal
(selanjutnya
disebut
Standar
Hukum).
3. LPH
dan
Pendapat
Hukum
diberikan,
dalam
kerangka
hukum
Negara
Republik
Indonesia,
sehingga
karenanya
LPH
dan
Pendapat
Hukum
tidak
dimaksudkan
untuk
berlaku
atau
dapat
ditafsirkan
menurut
hukum
atau
yurisdiksi
hukum
yang
lain.
4. Di
dalam
melakukan
LPH
dan
pembuatan
Pendapat
Hukum,
kami
telah
meneliti
dan
memeriksa:
a. ketentuan
peraturan
perundang-undangan
hukum
yang
berlaku
di
Indonesia,
yang
menurut
pendapat
kami
berkaitan
dengan
LPH,
utamanya
yang
menyangkut
Pasar
Modal;
b. dokumen-dokumen
asli
Perseroan
yang
menurut
pernyataan
Perseroan
benar
keasliannya,
maupun
dokumen-dokumen
dalam
bentuk
fotokopi
atau
salinan
lainnya
yang
menurut
pernyataan
Perseroan
adalah
fotokopi
atau
salinan
yang
benar
dan
akurat
dari
dokumen-
dokumen
aslinya,
yang
diserahkan
dan/atau
diperlihatkan
kepada
kami
untuk
tujuan
LPH.
5. Dengan
mengingat
angka
2,
3
dan
4
diatas,
LPH
kami
batasi
pada
pemeriksaan
atau
penelitian
dokumentasi
atas,
dan
Pendapat
Hukum
ini
hanya
memuat
aspek-aspek
hukum
dari:
I.
II.
III.
IV.
V.
Pendirian
Perseroan,
akta
pendirian
dan
anggaran
dasar
berikut
dengan
perubahan-
perubahannya,
struktur
permodalan
dan
pemilikan
serta
mutasi
pemilikan
saham-saham
dalam
Perseroan.
Kelengkapan
perijinan
dan
persetujuan
yang
kami
anggap
penting
dan
material
yang
diberikan
kepada
Perseroan
dan
pendaftaran
yang
dilakukan
Perseroan
sehubungan
dengan
kegiatan
usaha
pokok
dari
Perseroan.
Pemilikan
harta
kekayaan
Perseroan
yang
kami
anggap
penting
dan
material
serta
perlindungan
asuransi
atas
harta
kekayaan
Perseroan
yang
kami
anggap
penting
dan
material.
Pemenuhan
kewajiban
Perseroan
untuk:
(i)
memperoleh
nomor
pokok
wajib
pajak
dan
mengajukan
Surat
Pemberitahuan
Tahunan
pajak
penghasilan
untuk
tahun
buku
2012,
(ii)
memenuhi
persyaratan-persyaratan
formal
dibidang
perburuhan,
(iii)
memenuhi
persyaratan-persyaratan
formal
dibidang
lingkungan
dan
(iii)
memenuhi
kewajiban
hukum
lain
(bila
ada)
yang
berlaku
terhadap
Perseroan
sesuai
dengan
perijinan
usaha
Perseroan.
Perjanjian-perjanjian
penting
dan
material
antara
Perseroan
dengan
pihak
ketiga.
89
VI.
90
yang
sepengetahuan
kami,
mendukung
hubungan-hubungan
hukum
yang
nyata
sesuai
dengan
konsep-konsep,
praktek-praktek
dan
kebiasaan-kebiasaan
hukum
yang,
sepanjang
pengetahuan
kami,
berlaku
di
Indonesia
untuk
transaksi
atau
hubungan
hukum
dimaksud,
dan
sepanjang
diperlukan,
kami
mendasarkannya
juga
pada
pernyataan-pernyataan
dan
penegasan-penegasan
tertulis
yang
diberikan
oleh
Perseroan
dan/atau
pihak-pihak
lain
yang
terkait.
DOKUMEN-DOKUMEN
YANG
DIPERIKSA
Pendapat
Hukum
atas
rencana
Penawaran
Umum
Obligasi
sebagaimana
diuraikan
di
atas
dibuat
dengan
memeriksa
dan
meneliti
hukum
dan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku
di
Indonesia
terutama
yang
menyangkut
pasar
modal,
keterangan-keterangan
dan
pernyataan-
pernyataan
dari
anggota
Direksi
dan
Dewan
Komisaris
Perseroan,
pendapat
atau
laporan
pihak
konsultan
independen
lainnya
yang
diperlukan
serta
dokumen-dokumen
yang
secara
langsung
menyangkut
segi-segi
hukum
Perseroan
dan
Penawaran
Umum
Obligasi,
baik
asli
maupun
berupa
fotokopi
atau
salinannya
yang
telah
dinyatakan
benar
dan
akurat
oleh
Perseroan
yang
antara
lain
meliputi:
1. Anggaran
dasar
Perseroan
dan
perubahannya;
2. Perizinan
yang
diperoleh
Perseroan
yang
terdiri
dari
izin-izin,
persetujuan-persetujuan,
pengesahan-pengesahan
dan
pernyataan-pernyataan
yang
diberikan
atau
dikeluarkan
oleh
Pemerintah
Republik
Indonesia,
dan
pendaftaran-pendaftaran
yang
dilakukan
oleh
Perseroan,
dalam
hal
ini
termasuk
Badan
Koordinasi
Penanaman
Modal,
OJK,
Kementerian
Perdagangan,
KementerianKeuangan,
Kementerian
Hukum
dan
Hak
Asasi
Manusia,
Kementerian
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi,
pemerintah
daerah
dan
badan-badan
serta
instansi-instansi
pemerintah
lainnya,
sebagaimana
dilampirkan
pada
LPH
(selanjutnya
disebut
sebagai
Izin-Izin);
3. Transaksi-transaksi
dan
perjanjian-perjanjian
yang
kami
anggap
penting
dan
material
yang
berhubungan
dengan
kegiatan
dan
usaha
pokok
Perseroan,
dimana
Perseroan
menjadi
pihak
didalamnya
atau
harta
kekayaannya
yang
kami
anggap
penting
dan
material
terikat,
termasuk
perjanjian-perjanjian
yang
menyangkut
kegiatan
dan
aktivitas
usahanya
serta
perjanjian-
perjanjian
yang
dilakukan
antara
Perseroan
dengan
para
pihak
yang
terafiliasi
dengan
Perseroan
(selanjutnya
disebut
sebagai
Perjanjian-Perjanjian),
sebagaimana
terinci
dalam
LPH;
4. Harta
Kekayaan
Perseroan
yang
terdiri
dari
tanah
dan
bangunan,
serta
harta
kekayaan
Perseroan
lainnya
yang
kami
anggap
penting
dan
material
sebagaimana
dirinci
dalam
LPH;
5. Polis-polis
asuransi
yang
kami
anggap
penting
dan
material
sehubungan
dengan
penutupan
atas
risiko-risiko
yang
mungkin
terjadi
atas
harta
kekayaan
Perseroan
yang
kami
anggap
penting
dan
material
sebagaimana
dirinci
dalam
LPH;
6. Laporan
Keuangan
Beserta
Laporan
Auditor
Independen
Perseroan
Tahun
Yang
berakhir
Pada
Tanggal-Tanggal
31
Desember
2012,
2011
dan
2010
No.
RPC-3205/PSS/2013
tanggal
6
Februari
2013
yang
telah
diperiksa
oleh
Kantor
Akuntan
Publik
terdaftar
Purwantono,
Suherman,
dan
Surja
(selanjutnya
disebut
Laporan
Keuangan);
91
92
Semua
dokumen
yang
menjadi
dasar
LPH
dan
Pendapat
Hukum,
baik
berupa
asli,
fotokopi
atau
salinan
lainnya
atau
pernyataan
tertulis
Perseroan
dan/atau
pihak
lain
dan
lampiran-lampiran
serta
dokumen-dokumen
lain
yang
diserahkan
bersama
LPH
merupakan
bagian
integral
dan
tidak
terpisahkan
dari
LPH.
ASUMSI-ASUMSI
Pendapat
Hukum
ini
kami
berikan
dengan
mendasarkan
pada
asumsi-asumsi
sebagai
berikut:
1. Bahwa
tanda
tangan
atas
semua
dokumen
asli
yang
diberikan
atau
diperlihatkan
oleh
Perseroan,
dan/atau
pihak
ketiga
lainnya
kepada
kami
adalah
asli
dan
atau
sesuai
aslinya,
dan
dokumen-dokumen
asli
yang
diberikan
atau
diperlihatkan
kepada
kami
adalah
otentik,
dan
bahwa
dokumen-dokumen
yang
diberikan
kepada
kami
dalam
bentuk
fotokopi
atau
salinan
lain
adalah
sesuai
dengan
aslinya.
2. Bahwa
dokumen-dokumen,
pernyataan-pernyataan,
data,
fakta-fakta,
informasi-informasi
dan
keterangan-keterangan
serta
penegasan-penegasan
yang
diberikan
oleh
Perseroan,
dan/atau
pihak
ketiga
lainnya
kepada
kami
adalah
benar,
akurat,
lengkap,
tidak
menyesatkan
dan
sesuai
dengan
keadaan
yang
sebenarnya,
serta
tidak
mengalami
perubahan
sampai
dengan
tanggal
Pendapat
Hukum
ini.
3. Pendapat
yang
memuat
kata-kata
berdasarkan
pernyataan
Perseroan,
telah
kami
buat
berdasarkan
pernyataan
Perseroan
dan/atau
keterangan
lisan
yang
diberikan
oleh
Anggota
Direksi,
Dewan
Komisaris,
wakil-wakil
dan/atau
pegawai
Perseroan.
4. Kami
juga
secara
terpisah
dan
mandiri,
dan
atas
diskresi
kami
sendiri,
sepanjang
dimungkinkan
oleh
ketentuan
dan
praktek
hukum
yang
berlaku,
dan
sepanjang
yang
mungkin
kami
lakukan
sebagai
Konsultan
Hukum
yang
independen,
telah
melakukan
pemeriksaan
dan
meminta
langsung
kepada
pihak
ketiga
yang
kami
anggap
relevan,
termasuk
badan-badan
eksekutif
dan
judikatif
untuk
memberikan
data,
informasi,
keterangan,
fakta,
pernyataan,
pemeriksaan
dan
penegasan
tertentu,
baik
lisan
maupun
tertulis,
sehubungan
dengan
beberapa
aspek
hukum
yang
menurut
pendapat
kami
penting
dan
berhubungan
erat
dengan
Pemeriksaan
Dari
Segi
Hukum,
dan
untuk
maksud
pemberian
Pendapat
Hukum
kami
telah
mengasumsikan
kebenaran,
kelengkapan,
dan
ketepatan
atau
akurasi
dari
data,
fakta
dan
informasi,
keterangan,
persyaratan,
pemeriksaan,
dan
penegasan
yang
diberikan
oleh
pihak
ketiga
tersebut
sampai
dengan
tanggal
Pendapat
Hukum.
Informasi,
fakta
dan
pendapat
yang
dimuat
dalam
Pendapat
Hukum
dan/atau
LPH
ini
dapat
terpengaruh
bilamana
asumsi-asumsi
tersebut
di
atas
tidak
tepat
atau
tidak
benar
atau
tidak
sesuai
dengan
kenyataannya.
PENDAPAT
HUKUM
Setelah
memeriksa
dan
meneliti
dokumen-dokumen
tersebut
di
atas
dan
atas
dasar
data,
informasi-
informasi,
fakta-fakta
dan
keterangan-keterangan,
pernyataan-pernyataan,
serta
penegasan-
penegasan
yang
diberikan
oleh
Perseroan
dan
pihak-pihak
ketiga
kepada
kami
atau
tersedia
untuk
kami
sebagai
konsultan
hukum
independen
Perseroan
dalam
rangka
Penawaran
Umum
Obligasi
dan
atas
dasar
ruang
lingkup,
pembatasan
dan
asumsi-asumsi
tersebut
di
atas
serta
dengan
menunjuk
LPH,
dengan
ini
kami
sampaikan
Pendapat
Hukum
kami
sebagai
berikut:
93
1. Perseroan
adalah
suatu
badan
hukum
Indonesia
dalam
bentuk
perseroan
terbuka
yang
didirikan
dalam
rangka
penanaman
modal
asing,
berkedudukan
di
Cibitung,
Kabupaten-Bekasi,
Jawa
Barat
dan
berkantor
pusat
di
Jl.
Selayar
Blok
A9
Kawasan
Industri
MM
2100
Desa
Mekarwangi,
Kec.
Cikarang
Barat,
Kabupaten
Bekasi,
Jawa
Barat
serta
dapat
membuka
cabang
atau
perwakilan
lain,
baik
didalam
maupun
diluar
wilayah
negara
Republik
Indonesia
yang
telah
didirikan
secara
sah
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
negara
Republik
Indonesia.
2. Perseroan
didirikan
berdasarkan
Akta
Pendirian
No.
11
tanggal
8
Maret
1995
yang
diperbaiki
dengan
Akta
Perubahan
Anggaran
Dasar
No.
274
tanggal
29
April
1995,
yang
keduanya
dibuat
dihadapan
Benny
Kristianto,
S.H.,
Notaris
di
Jakarta,
akta-akta
mana
telah
mendapat
pengesahan
dari
Menteri
Hukum
dan
HAM
(d/h
Menteri
Kehakiman
Republik
Indonesia)
sesuai
Surat
Keputusan
No.C2-6209
HT.01.01.Th.95
tanggal
18
Mei
1995
dan
telah
didaftarkan
dalam
buku
register
di
Kantor
Pengadilan
Negeri
Bekasi
No.
264
dan
265
tanggal
14
September
1995,
serta
telah
diumumkan
dalam
Berita
Negara
Republik
Indonesia
(BNRI)
No.94
tanggal
24
November
1995,
Tambahan
Berita
Negara
Republik
Indonesia
(TBNRI)
No.9729/1995.
Anggaran
Dasar
Perseroan
telah
diubah
beberapa
kali
dan
terakhir
kali
diubah
sehubungan
dengan
perubahan
Pasal
1
anggaran
dasar
Perseroan
tentang
Nama
dan
Tempat
Kedudukan
Perseroan,
melalui
Akta
Pernyataan
Keputusan
Pemegang
Saham
Perseroan
Terbatas
No.
48
tanggal
19
April
2012
yang
dibuat
dihadapan
FX
Budi
Santoso
Isbandi,
S.H.,
Notaris
di
Jakarta,
akta
mana
telah
mendapat
persetujuan
dari
Menteri
Hukum
dan
HAM
sesuai
Surat
Keputusan
No.
AHU-
30282.AH.01.02.Tahun
2012
tanggal
6
Juni
2012,
dan
telah
diterima
dan
dicatat
dalam
Sistem
Administrasi
Badan
Hukum
(Sisminbakum)
Kementerian
Hukum
dan
Hak
Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
(Kementerian
Hukum
dan
HAM)
serta
telah
didaftarkan
dalam
Daftar
Perseroan
No.
AHU-0050446.AH.01.09.Tahun
2012
tanggal
6
Juni
2012.
Akta
Pendirian
dan
perubahan
Anggaran
Dasar
Perseroan
telah
dilaksanakan
sesuai
dengan
ketentuan
perundang-undangan
yang
berlaku
terhadap
perseroan
terbatas
dan
pasar
modal.
Anggaran
Dasar
Perseroan
telah
mengimplementasikan
ketentuan-ketentuan
yang
terdapat
dalam
Peraturan
BAPEPAM
&
LK
khususnya
Peraturan
Bapepam
No.
IX.J.1
tentang
Pokok-Pokok
Anggaran
Dasar
Perseroan
Yang
Melakukan
Penawaran
Umum
Efek
Bersifat
Ekuitas
dan
Perusahaan
Publik
(Peraturan
Bapepam
No.
IX.J.1)
dan
telah
memuat
ketentuan
yang
berkaitan
dengan
Peraturan
Bapepam
No.
IX.D.1
tentang
Hak
Memesan
Efek
Terlebih
Dahulu
(Peraturan
Bapepam
No.
IX.D.1),
Peraturan
Bapepam
No.IX.D.2
tentang
Pedoman
Mengenai
Bentuk
Dan
Isi
Pernyataan
Pendaftaran
Dalam
Rangka
Penerbitan
Hak
Memesan
Efek
Terlebih
Dahulu
(Peraturan
Bapepam
No.
IX.D.2),
Peraturan
Bapepam
No.IX.E.1
tentang
Transaksi
Afiliasi
dan
Benturan
Kepentingan
Transaksi
Tertentu
(Peraturan
Bapepam
No.
IX.E.1)
dan
Peraturan
Bapepam
No.IX.E.2.
tentang
Transaksi
Material
Dan
Perubahan
Kegiatan
Usaha
Utama
(Peraturan
Bapepam
No.
IX.E.2).
Selain
itu,
Anggaran
Dasar
Perseroan
juga
telah
memuat
ketentuan
tentang
Penitipan
Kolektif
sebagaimana
diatur
dalam
Pasal
56-62
Bagian
Kedua
Bab
VII
UUPM.
3. Perseroan
berhak
serta
dapat
menjalankan
kegiatan-kegiatan
dan
aktivitas-aktivitas
usaha
sesuai
izin-izin.
Maksud
dan
tujuan
Perseroan
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
3
Anggaran
Dasar
Perseroan
adalah
berusaha
bidang
industri
roti,
kue
dan
makanan
lainnya.
Untuk
mencapai
maksud
dan
tujuan
tersebut
diatas,
Perseroan
dapat
melaksanakan
kegiatan
usaha
sebagai
berikut:
a.
94
b.
mendirikan
pabrik
dan
memproduksi
segala
jenis
roti
termasuk
tetapi
tidak
terbatas
pada
macam-macam
roti,
roti
tawar,
roti
isi
dan
segala
macam
jenis
kue
lainnya.
Kegiatan
usaha
penunjang,
yaitu:
memasarkan
dan
menjual
segala
jenis
roti
termasuk
tetapi
tidak
terbatas
pada
macam-
macam
roti,
roti
tawar,
roti
isi
dan
segala
macam
jenis
kue
lainnya.
Perseroan
dalam
menjalankan
kegiatan
usahanya
telah
sesuai
dengan
maksud
dan
tujuan
yang
ditetapkan
dalam
Anggaran
Dasar
Perseroan
dan
telah
sesuai
dengan
peraturan
perundang-
undangan
yang
berlaku.
4. Pada
tanggal
Pendapat
Hukum
ini,
struktur
permodalan
Perseroan
adalah
sebagai
berikut:
Modal
Dasar
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Nilai
Nominal
(Rp
100,-)
Persentase
(%)
318.893.400
31.889.340.000
31,50
318.893.400
31.889.340.000
31,50
43.025.300
86.050.600
245.497.300
4.302.530.000
8.605.060.000
24.549.730.000
4,25
8,50
24,25
1.012.360.000
101.236.000.000
100,00
Struktur
permodalan
dan
peralihan
saham
serta
susunan
para
pemegang
saham
Perseroan
sejak
pendirian
hingga
tanggal
Pendapat
Hukum
ini
adalah:
(i)
telah
sah
dan
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku;
dan
(ii)
yang
dimuat
dalam
Prospektus
Awal
adalah
benar
dan
sesuai
dengan
hasil
pemeriksaan
kami.
Direksi
Perseroan
telah
memenuhi
kewajibannya
untuk
membuat
Daftar
Pemegang
Saham
dan
Daftar
Khusus
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
50
UUPT.
95
5. Pada
tanggal
Pendapat
Hukum
ini
dikeluarkan
serta
berdasarkan
Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat
No.
36
tanggal
14
April
2010,
dibuat
dihadapan
FX
Budi
Santoso
Isbandi,
S.H.,
Notaris
di
Jakarta,
akta
mana
telah
diberitahukan
kepada
Menteri
Hukum
dan
HAM
dan
berdasarkan
Surat
Penerimaan
Pemberitahuan
Perubahan
Data
Perseroan
No.
AHU-AH.01.10-09844
tanggal
23
April
2010
telah
diterima
dan
dicatat
dalam
Sisminbakum
Kementerian
Hukum
dan
HAM
serta
telah
didaftarkan
dalam
Daftar
Perseroan
No.
AHU-0030660.AH.01.09.Tahun
2010
tanggal
23
April
2010
(Akta
No.
36/2010),
susunan
dari
para
anggota
Direksi
dan
Dewan
Komisaris
Perseroan
yang
sedang
menjabat
adalah
sebagai
berikut:
DIREKSI
Presiden
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
DEWAN
KOMISARIS
Presiden
Komisaris
Komisaris
Komisaris
:
:
:
Para
anggota
Direksi
dan
Dewan
Komisaris
Perseroan
tersebut
telah
diangkat
berdasarkan
No.
36/2010.
Para
anggota
Direksi
dan
Dewan
Komisaris
Perseroan
tersebut
menjabat
untuk
masa
jabatan
5
(lima)
tahun
sejak
ditutupnya
Rapat
Umum
Pemegang
Saham
Luar
Biasa
yang
mengangkat
mereka
dan
berakhir
pada
saat
ditutupnya
Rapat
Umum
Pemegang
Saham
Tahunan
ke-5
(kelima)
setelah
tanggal
pengangkatan
mereka.
Pengangkatan
anggota
Direksi
dan
Dewan
Komisaris
Perseroan
tersebut
telah
sah
dilakukan
sesuai
dengan
Anggaran
Dasar
Perseroan.
Bahwa
anggota
Direksi
dan
Dewan
Komisaris
Perseroan
telah
memenuhi
ketentuan
Peraturan
Bapepam
No.
IX.I.6
tentang
Direksi
Dan
Komisaris
Perseroan
Dan
Perusahaan
Publik
(Peraturan
Bapepam
No.
IX.I.6).
Perseroan
telah
membentuk
Komite
Audit
berdasarkan
Surat
Keputusan
Dewan
Komisaris
tanggal
11
November
2010
dengan
susunan
sebagai
berikut:
KOMITE
AUDIT
Ketua
Komite
Audit
Anggota
Komite
Audit
Anggota
Komite
Audit
:
:
:
Atas
pembentukan
Komite
Audit
tersebut
telah
diterbitkan
Piagam
Komite
Audit
(Audit
Committtee
Charter)
yang
ditandatangani
oleh
Dewan
Komisaris
pada
tanggal
1
Desember
2010.
Oleh
karenanya,
Perseroan
telah
memenuhi
ketentuan
mengenai
pembentukan
Komite
Audit
sebagaimana
dimaksud
dalam
Peraturan
Bapepam
No.
IX.I.5
tentang
Pembentukan
Dan
Pedoman
Pelaksanaan
Kerja
Komite
Audit.
96
Sesuai
dengan
ketentuan
Peraturan
Bapepam
No.
IX.I.4
dan
Surat
Keputusan
Direksi
Perseroan
No.
001/L/V/2012
tentang
Penunjukan
Sekretaris
Perusahaan
PT
Nippon
Indosari
Corpindo
Tbk
tanggal
4
Mei
2012,
Perseroan
telah
mengangkat
Sdri.
Sri
Mulyana
sebagai
karyawan
yang
akan
melaksanakan
fungsi
Sekretaris
Perusahaan
(Corporate
Secretary)
Perseroan.
Bahwa
berdasarkan
Surat
Keputusan
Direksi
No.
001-SK.Dir/XI/12
tanggal
6
November
2012
tentang
Pengangkatan
Kepala
Unit
Audit
Internal,
Perseroan
telah
mengangkat
Sdr.
Simon
Petrus
Ketaren
selaku
Kepala
Internal
Audit
dan
membentuk
Unit
Audit
Internal
sesuai
dengan
ketentuan
Peraturan
Bapepam
No.
IX.1.7
tentang
Pembentukan
dan
Pedoman
Penyusunan
Piagam
Unit
Audit
Internal.
Perseroan
telah
melaksanakan
kewajiban
untuk
memperoleh
izin-izin,
sehubungan
dengan
kegiatan-kegiatan
usaha
Perseroan.
Izin-izin
yang
telah
habis
masa
berlakunya
saat
ini
sedang
diproses
perpanjangannya
oleh
Perseroan
dan
kami
tidak
mellihat
hambatan
yang
berarti
bagi
Perseroan
untuk
memperpanjang
atau
memperoleh
ijin-ijin
tersebut.
6. Perseroan
telah
memenuhi
ketentuan-ketentuan
Anggaran
Dasar
Perseroan
dan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku
di
bidang
pasar
modal.
7. Perseroan
telah
memenuhi
kewajiban
perijinan,
pemberitahuan,
atau
persetujuan
terkait
rencana
Penawaran
Umum
Obligasi
Perseroan
sebagaimana
disyaratkan
dalam
Anggaran
Dasar
Perseroan,
maupun
persetujuan
pihak-pihak
lain
yang
terkait
dengan
Perseroan.
8. Perseroan
berhak
untuk
membuat,
menandatangani
dan
melaksanakan
perjanjian-perjanjian.
Pembuatan
dari
setiap
perjanjian-perjanjian
tersebut
tidak
melanggar
ketentuan-ketentuan
hukum
dan
peraturan
yang
berlaku
terhadap
Perseroan
dan
dari
setiap
perjanjian-perjanjian
yang
lain
dimana
Perseroan
menjadi
pihak
didalamnya
dan/atau
harta
kekayaan
Perseroan
yang
penting
dan
material
terikat,
serta
Anggaran
Dasar
Perseroan,
dan
karenanya
perjanjian-
perjanjian
adalah
sah
dan
mengikat
pihak-pihak
didalamnya,
serta
pada
tanggal
Pendapat
Hukum
ini
dikeluarkan,
Perseroan
telah
memenuhi
kewajiban-kewajibannya
yang
telah
jatuh
tempo
sebagaimana
dimaksud
dalam
perjanjian-perjanjian
yang
timbul
karena
suatu
pemberitahuan
atau
lewatnya
waktu
atau
keduanya.
Terhadap
perjanjian
jual
beli
gas
dan
listrik
yang
telah
habis
masa
berlakunya,
saat
ini
sedang
dalam
proses
perpanjangan
oleh
Perseroan
sesuai
dengan
Surat
Keterangan
Direksi
tanggal
25
April
2013,
sehingga
tidak
akan
mengganggu
jalannya
produksi
dan
atau
operasional
Perseroan.
Penawaran
Umum
Obligasi
yang
dilakukan
oleh
Perseroan
tidak
bertentangan
dengan
perjanjian-perjanjian
dimana
Perseroan
menjadi
pihak
didalamnya.
9. Pemilikan
dan
penguasaan
Perseroan
atas
harta
kekayaannya,
berupa
tanah
dan
bangunan,
peralatan,
serta
harta
kekayaan
lainnya
yang
kami
anggap
penting
dan
material
adalah
sah
dan
dilindungi
oleh
dokumen
pemilikan
yang
sah.
Harta
kekayaan
Perseroan
yang
dapat
diasuransikan,
telah
dilindungi
oleh
asuransi-asuransi
untuk
risiko-risiko
yang
penting.
Bahwa
harta
kekayaan
Perseroan
tersebut
saat
ini
tidak
sedang
dalam
keadaan
sengketa.
97
Berdasarkan
Surat
Pernyataan
Kepemilikan
Dan
Penguasaan
Sah
Atas
Tanah
Direksi
Perseroan
tanggal
28
Februari
2013
dan
Surat
Keterangan
Direksi
Perseroan
tanggal
20
Maret
2013,
menyatakan
bahwa
Perseroan
memiliki
dan/atau
menguasai
dengan
sah
tanah-tanah
untuk
menjalankan
kegiatan
usahanya
serta
tidak
terdapat
pembebanan
penjaminan
dan
tidak
ada
sengketa
kepemilikan
serta
penyitaan
atas
tanah-tanah
tersebut.
Perseroan
telah
menutup
asuransi
Property
All
Risk
untuk
melindungi
aset
milik
Perseroan
yang
bersifat
material
bagi
kegiatan
usaha
Perseroan.
Asuransi-asuransi
tersebut
ditutup
pada
sebuah
perusahaan
asuransi,
yaitu
PT
Asuransi
Central
Asia
(ACA).
Berdasarkan
Surat
Keterangan
Direksi
Perseroan
tanggal
20
Maret
2013,
masih
terdapat
proses
pengurusan
asuransi
terhadap
aset-aset
yang
telah
habis
masa
berlaku
polisnya
dan
atau
aset-
aset
lainnya
termasuk
terhadap
aset-aset
baru.
10. Perseroan
memiliki
38
jenis
produk
roti
yang
diproduksi
pada
kantor
pusat
Perseroan
dan
kantor
cabang
Perseroan
yang
terletak
di
Medan,
Pasuruan,
dan
Semarang
yang
telah
terdaftar
di
Badan
Pengawas
Obat
dan
Makanan
(BPOM)
dan
63
jenis
produk
roti
yang
diproduksi
pada
kantor
pusat
Perseroan
dan
kantor
cabang
Perseroan
yang
terletak
di
Medan,
Pasuruan,
dan
Semarang
yang
telah
memiliki
Sertifikat
Halal
pada
Majelis
Ulama
Indonesia
(MUI).
Kantor
cabang
Perseroan
Palembang
dan
Makassar
saat
ini
sedang
dalam
proses
pengurusan
Persetujuan
Pendaftaran
Produk
Pangan
pada
BPOM
RI
dan
Sertifikat
Halal
sesuai
Surat
Keterangan
Direksi
tanggal
28
Februari
2013;
Apabila
Perseroan
mengedarkan
produk
pangan
yang
tidak
sesuai
dengan
ketentuan
dalam
keputusan
Kepala
Badan
Pengawas
Obat
dan
Makanan
Nomor
:
HK.00/05.1.2569
tentang
Kriteria
dan
Tata
Laksana
Penilaian
Produk
Pangan,
maka
berdasarkan
Pasal
25
Keputusan
tersebut
diatas,
Perseroan
dapat
dikenai
sanksi
administratif
berupa
:
a. Peringatan
tertulis;
b. Penghentian
sementara
kegiatan;
c. Pembekuan
dan
/
atau
pembatalan
Surat
Persetujuan
Pendaftaran
Produk
Pangan
yang
bersangkutan;
d. Penarikan
produk
pangan
dari
peredaran;
e. Sanksi
administrative
lain
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Selain
sanksi
administratif
sebagaimana
tersebut
di
atas,
apabila
terjadi
pelanggaran,
Perseroan
juga
dapat
dikenakan
sanksi
pidana
sesuai
ketentuan
Pasal
142
Undang-Undang
No.
18
tahun
2012
tentang
Pangan
dan
Pasal
62
ayat
(1)
Jo
Pasal
8
ayat
(1)
huruf
a
Jo
Pasal
9
ayat
(1)
huruf
h
Undang
Undang
RI
No.
8
Th.
1999
tentang
Perlindungan
Konsumen,
dengan
ancaman
pidana
bagi
pelanggaran
Pasal
62
ayat
(1)
jo.
Pasal
8
ayat
(1)
huruf
a
Jo.
Pasal
9
ayat
(1)
huruf
h
Undang
Undang
RI
No.
8
Th.
1999
tentang
Perlindungan
Konsumen
adalah
pidana
penjara
paling
lama
5
(lima)
tahun
atau
pidana
denda
paling
banyak
Rp
2.000.000.000,00
(dua
milyar
rupiah).
Ancaman
pidana
bagi
pelanggaran
Pasal
142
Undang
Undang
RI
No.
18
Th.
2012
tentang
Pangan
adalah
pidana
penjara
paling
lama
2
(dua)
tahun
atau
denda
paling
banyak
Rp
4.000.000.000,00
(empat
miliar
rupiah).
Pengurusan
Persetujuan
Pendaftaran
Produk
Pangan
pada
BPOM
RI
dan
Sertifikat
Halal
di
pabrik
Palembang
dan
Makassar
tidak
akan
mempengaruhi
secara
material
kelangsungan
usaha
Perseroan.
98
Perseroan
sebagai
perusahaan
industri
makanan
telah
menerapkan
Sistem
Analis
Bahaya
dan
Pengendalian
Titik
Kritis
(HACCP)
yang
merupakan
standar
manajemen
keamanan
pangan
berupa
Seritifikat
Sistem
HACCP
(Hazard
Analysis
Critical
Control
Point)
yang
diterbitkan
oleh
M-
BRIO
HACCP
Certification
Body.
Sesuai
dengan
Surat
Keterangan
Direksi
Perseroan
tanggal
25
April
2013,
Perseroan
saat
ini
sedang
dalam
proses
pengurusan
untuk
penerbitan
sertifikasi
M-
BRIO
HACCP
Certification
Body
untuk
periode
tahun
2013,
dan
proses
pengurusan
ini
tidak
akan
mempengaruhi
secara
material
kelangsungan
usaha
Perseroan.
11. Sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku
di
bidang
ketenagakerjaan,
(i)
Perseroan
telah
mengikutsertakan
pekerjanya
dalam
program-program
jaminan
sosial
tenaga
kerja
(Jamsostek)
pada
PT
Jamsostek
(Persero);
(ii)
telah
melakukan
pelaporan
di
bidang
ketenagakerjaan;
(iii)
Perseroan
telah
memperoleh
pengesahan
atas
Peraturan
Perusahaan
dan
berlaku
untuk
seluruh
pabrik
milik
Perseroan;
(iv)
Perseroan
telah
memenuhi
persyaratan
pembayaran
Upah
Minimum
yang
berlaku
di
wilayah
dimana
kantor
pusat,
kantor
cabang,
dan
kantor
distribusi
Perseroan
berkedudukan
sesuai
dengan
Keputusan/Peraturan
Gubernur
tentang
Upah
Minimum
Provinsi/Kabupaten/Kota
tahun
2013.
Hal
ini
dibuktikan
dengan
bukti
slip
gaji
terendah
karyawan
dan
pernyataan
Direksi
tentang
pemenuhan
upah
minimum
Perseroan.
Perseroan
juga
telah
memenuhi
kewajibannya
dalam
pengurusan
Wajib
Lapor
Ketenagakerjaan,
yaitu
dalam
hal
penyesuaian
upah
minimum
sesuai
dengan
Surat
Keterangan
Direksi
tanggal
25
April
2013;
(v)
Perseroan
telah
memiliki
izin-izin
khusus
di
bidang
ketenagakerjaan,
antara
lain
izin
mempekerjakan
buruh/pekerja
perempuan
pada
malam
hari
dan
izin-izin
penggunaan
alat-alat
dalam
rangka
produksi.
Berdasarkan
Surat
Pernyataan
Pemenuhan
Upah
Minimum
Direksi
Perseroan
tanggal
28
Februari
2013,
menyatakan
Perseroan
telah
memenuhi
kewajiban
sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
di
bidang
ketenagakerjaan
dan
berdasarkan
Surat
Keterangan
Direksi
Perseroan
tanggal
28
Februari
2013,
menyatakan
Perseroan
sedang
dalam
proses
pengurusan:
(i)
pelaporan
ketenagakerjaan
atas
Kantor
Cabang
Perseroan
yang
terletak
di
Palembang
dan
Kantor
Distribusi
Perseroan
yang
terletak
di
Lampung;
(ii)
Akta
Pengawasan
Ketenagakerjaan
atas
Kantor
Cabang
Perseroan
yang
terletak
di
Semarang,
Palembang
dan
Makassar;
(iii)
Izin-izin
khusus
di
bidang
ketenagakerjaan
berupa
Izin
Kerja
Malam
bagi
Tenaga
Kerja
Wanita
atas
Kantor
Cabang
Perseroan
yang
terletak
di
Semarang,
Medan,
Palembang
dan
Makassar.
12. Perseroan
melaksanakan
kewajiban-kewajibannya
di
bidang
lingkungan
hidup
berdasarkan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
dan
kebijakan
pemerintah
yang
berlaku
di
bidang
lingkungan
hidup,
dengan
melaksanakan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
dan
Upaya
Pengendalian
Lingkungan
(UKL
dan
UPL)
pada
pabrik-pabrik
tempat
kantor
pusat
dan
kantor
cabang
Perseroan
berkedudukan.
UKL
dan
UPL
tersebut
masih
berlaku
hingga
tanggal
Pendapat
Hukum
ini
dikeluarkan.
Sesuai
dengan
Surat
Keterangan
Direksi
Perseroan
tanggal
28
Februari
2013:
(I)
Perseroan
tidak
melakukan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL)
dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UPL)
terhadap
Kantor
Blok
C
dan
Kantor
Blok
U-32
dikarenakan
Kantor
Blok
C
dan
Kantor
Blok
U-32
tidak
dipergunakan
sebagai
pabrik
melainkan
sebagai
tempat
dan/atau
gudang
penyimpanan
hasil
produksi
Perseroan
di
Kantor
Blok
MM
2100,
Kantor
Blok
W
dan
Kantor
Blok
U-33;
(ii)
Perseroan
sedang
dalam
proses
pengurusan
dokumen
UKL-UPL
atas
Kantor
Cabang
Makassar.
Sehubungan
dengan
penyambungan
air
bersih
dan
air
limbah
di
pabrik
Palembang
dan
Makassar,
Perseroan
saat
ini
sedang
dalam
pengurusan,
sebagaimana
dinyatakan
oleh
Direksi
Perseroan
99
melalui
surat
keterangan
tanggal
25
April
2013.
Pengurusan
penyambungan
air
bersih
dan
air
limbah
di
pabrik
Palembang
dan
Makassar
tidak
akan
mempengaruhi
secara
material
kelangsungan
usaha
Perseroan.
13. Perseroan
melakukan
Technical
Royalty
Agreement
atau
Perjanjian
Teknis
(selanjutnya
disebut
sebagai
Perjanjian
Teknis)
dengan
Shikishima
Baking
Co.,
Ltd.
(selanjutnya
disebut
sebagai
SBC),
dan
Nishoo
Iwai
Corporation
(sekarang
bernama
Sojitz
Corporation
selanjutnya
disebut
sebagai
Sojitz),
pemegang
saham
Perseroan
pada
tanggal
12
Juni
1995,
dimana
SBC
menyetujui
untuk
menyediakan
pengarahan
teknik,
pengetahuan
dan
pelatihan
dalam
hal
produksi
roti
dan
Sojitz
bertindak
sebagai
penengah
antara
keduanya.
Perjanjian
tersebut
berakhir
pada
tahun
2000
dan
telah
diperpanjang
beberapa
kali
pada
tanggal
26
April
2011
dan
berlaku
hingga
31
Desember
2016.
Berdasarkan
Perjanjian
Teknis
tersebut,
Perseroan
menyetujui
untuk
membayar
biaya
royalti
(untuk
tiap
periode
akuntansi)
berdasarkan
persentase
tertentu
dari
penjualan
bersih.
Perjanjian
Teknis
tersebut
termasuk
dalam
Transaksi
Afiliasi
yang
dikecualikan
dari
kewajiban
pengumuman
dan
pelaporan
sebagaimana
diatur
dalam
Angka
3
huruf
c
ayat
(1)
Peraturan
Bapepam
No.
IX.E.1
tentang
Transaksi
Afiliasi
Dan
Benturan
Kepentingan
Transaksi
Tertentu.
14. Berdasarkan
Akta
Perjanjian
Kredit
No.
18
tanggal
19
Juli
2011
sebagaimana
telah
diubah
dua
kali
dan
terakhir
dengan
Akta
Perubahan
Kedua
Atas
Akta
Perjanjian
Kredit
No.
18
tanggal
19
Juli
2011
Pada
tanggal
19
Juli
2011
No.
10
tanggal
11
Desember
2012
yang
ketiganya
dibuat
di
hadapan
Veronica
Sandra
Irawaty
Purnadi,
S.H.,
Notaris
di
Kota
Jakarta
Selatan,
Perseroan
memperoleh
fasilitas
dana
talangan
dari
PT
Bank
Central
Asia
Tbk
(Bank
BCA)
dengan
pagu
pinjaman
sebesar
Rp
100.000.000.000,-
(seratus
miliar
Rupiah)
dan
pada
tanggal
2
November
2011
fasilitas
tersebut
dikonversi
menjadi
fasilitas
kredit
investasi
untuk
membiayai
pembangunan
pabrik
baru
dengan
pagu
pinjaman
sebesar
Rp
280.000.000.000,-
(dua
ratus
delapan
puluh
miliar
Rupiah)
kemudian
pada
tanggal
14
Desember
2012,
Perseroan
memperoleh
tambahan
fasilitas
kredit
investasi
dari
Bank
BCA
dengan
pagu
pinjaman
sebesar
Rp
220.000.000.000,-
(dua
ratus
dua
puluh
miliar
Rupiah)
untuk
membiayai
pembangunan
pabrik
baru.
Sehubungan
dengan
hak
first
right
of
refusal
dari
Bank
BCA
sebagaimana
di
atur
Akta
Perjanjian
Kredit
No.
18
tanggal
19
Juli
2011
sebagaimana
telah
diubah
dengan:(i)
Akta
Perubahan
Pertama
Atas
Perjanjian
Kredit
No.
01
tanggal
2
November
2011;
(ii)
Akta
Perubahan
Kedua
Atas
Perjanjian
Kredit
No.
10
tanggal
11
Desember
2012
yang
ketiganya
dibuat
dihadapan
Veronica
Sandra
Irawaty
Purnadi,
S.H.,
Notaris
di
Jakarta,
Perseroan
telah
mendapatkan
persetujuan
dari
Bank
BCA
terkait
dengan
penerbitan
Obligasi
sesuai
Surat
No.
10121/GBK/2013
tanggal
19
Maret
2013.
15. Sesuai
dengan
Surat
Pernyataan
Perseroan,
anggota
Direksi
dan
Dewan
Komisaris
Perseroan
serta
atas
dasar
penelitian
kami
pada
Pengadilan
Negeri
dimana
kantor
pusat
Perseroan
berkedudukan
dan
kantor
cabang
Perseroan
berkedudukan,
Pengadilan
Hubungan
Industrial
pada
Pengadilan
Negeri
dimana
kantor
pusat
Perseroan
berkedudukan
dan
kantor
cabang
Perseroan
berkedudukan,
Pengadilan
Tata
Usaha
Negara
dimana
kantor
pusat
Perseroan
berkedudukan
dan
kantor
cabang
Perseroan
berkedudukan,
Badan
Arbitrase
Nasional
Indonesia
(BANI)
dimana
kantor
pusat
Perseroan
berkedudukan
dan
kantor
cabang
Perseroan
berkedudukan,
dan
Pengadilan
Pajak
di
Departemen
Keuangan,
Perseroan,
Dewan
Komisaris
dan
Direksi
tidak
terlibat
perkara-perkara
pidana,
perdata,
tata
usaha
negara
di
hadapan
peradilan
umum,
perkara
ketenagakerjaan,
sengketa
perpajakan
maupun
sengketa
arbitrase
di
100
Indonesia
yang
secara
material
dapat
mempengaruhi
secara
negatif
keadaan
keuangan
dan
keberlangsungan
usaha
Perseroan.
16. Atas
dasar
pemeriksaan
kami
di
Pengadilan
Niaga
pada
Pengadilan
Negeri/Niaga/HAM
dimana
kantor
pusat
dan
kantor
cabang
Perseroan
berkedudukan,
Perseroan
tidak
terdaftar
sebagai
termohon
dalam
perkara
kepailitan
atau
telah
dinyatakan
dalam
keadaan
pailit,
Penundaan
Kewajiban
Pembayaran
Utang
(PKPU)
dan/atau
pembubaran
Perseroan
sebagaimana
dimaksud
dalam
Undang-Undang
No.
37
Tahun
2004
tentang
Kepailitan
dan
Penundaan
Kewajiban
Pembayaran
Utang
dan
UUPT.
Perseroan
juga
tidak
terdaftar
sebagai
tergugat
atau
termohon
dalam
perkara
perdata
atau
pidana
di
Pengadilan
Negeri
dimana
kantor
pusat
dan
kantor
cabang
Perseroan
berkedudukan.
Namun
demikian,
saat
ini
Perseroan
tengah
menghadapi
penyidikan
dugaan
tindak
pidana
memproduksi
dan
/
atau
jasa
yang
tidak
memenuhi
atau
tidak
sesuai
dengan
standar
yang
dipersyaratkan
dan
ketentuan
perundang-undangan,
menawarkan,
mempromosikan,
mengiklankan
suatu
barang
dan
/
atau
jasa
secara
tidak
benar,
dan
/
atau
seolah-olah
barang
tersebut
berasal
dari
daerah
tertentu
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
62
ayat
(1)
Jo
Pasal
8
ayat
(1)
huruf
a
Jo
Pasal
9
ayat
(1)
huruf
h
Undang
Undang
RI
No.
8
Th.
1999
tentang
Perlindungan
Konsumen
dan
Pasal
142,
144
Undang
Undang
RI
No.
18
Th.
2012
tentang
Pangan.
Penyidikan
dugaan
tindak
pidana
tersebut
tidak
berpengaruh
negatif
terhadap
jalannya
usaha
dan/atau
tidak
secara
material
dapat
mempengaruhi
keadaan
keuangan
Perseroan.
Perseroan
juga
tidak
menerima
somasi
yang
berdampak
terhadap
kelangsungan
usaha
Perseroan.
17. Berdasarkan
Surat
Pernyataan
Mengenai
Rencana
Penggunaan
Dana
Direksi
Perseroan
tanggal
29
April
2013,
Perseroan
akan
mempertanggungjawabkan
realisasi
penggunaan
dana
hasil
Penawaran
Umum
secara
berkala
kepada
pemegang
saham
melalui
Rapat
Umum
Pemegang
Saham
dan
melaporkan
kepada
BAPEPAM
&
LK
sesuai
dengan
Peraturan
Bapepam
No.
X.K.4
Lampiran
Keputusan
Ketua
Bapepam
No.
Kep-27/PM/2003
tanggal
17
Juli
2003
tentang
Laporan
Realisasi
Penggunaan
Dana
Hasil
Penawaran
Umum
(Peraturan
Bapepam
No.
X.K.4).
18. Berdasarkan
Surat
Penyataan
Mengenai
Rencana
Penggunaan
Dana
Direksi
Perseroan
tanggal
29
April
2013,
penggunaan
dana
hasil
Penawaran
Umum
Obligasi
setelah
dikurangi
biaya-biaya
emisi
akan
digunakan
untuk:
1. Sekitar
56%
untuk
melakukan
pengembangan
usaha/ekspansi
perusahaan
(termasuk
pembelian
tanah,
penambahan
line
mesin
dan
membangun
pabrik-pabrik
baru)
dengan
tujuan
untuk
meningkatkan
kapasitas
yang
ada
dan
melakukan
penetrasi
ke
daerah-daerah
lain
di
Indonesia,
dengan
keterangan
sebagai
berikut:
a.
Lokasi
Aset
yang
akan
dibeli
Spesifikasi
mesin
Alokasi biaya
:
Purwakarta
:
Tanah
dan
mesin,
serta
pembangunan
pabrik
baru
:
Mesin-mesin
untuk
pembuatan
roti,
berupa
mixer,
make
up,
oven,
packaging,
serta
mesin-mesin
pendukung
lainnya
:
Sekitar
50%.
101
b.
Lokasi
Aset
yang
akan
dibeli
Spesifikasi
mesin
Alokasi biaya
:
Cikande
:
Tanah
dan
mesin,
serta
pembangunan
pabrik
baru
:
Mesin-mesin
untuk
pembuatan
roti,
berupa
mixer,
make
up,
oven,
packaging,
serta
mesin-mesin
pendukung
lainnya
:
Sekitar
50%
2. Sekitar
44%
untuk
membayar
pinjaman
kepada
PT.
Bank
Central
Asia
Tbk
(BCA)
(tidak
terafiliasi),
dengan
rincian
keterangan
mengenai
pinjaman
tersebut
adalah
sebagai
berikut:
Jumlah
pokok
:
Rp.
280.000.000.000,-
Tingkat
bunga
:
8,25%
per
tahun.
Jangka
waktu
:
6
tahun
sejak
tanggal
penarikan
dana
pertama
kali.
Jatuh
tempo
:
2
November
2017.
Pada
saat
ini
Perseroan
sedang
dalam
proses
mencari
pemasok
untuk
pembelian
aset-aset
tersebut
diatas,
oleh
karenanya
belum
dapat
memastikan
apakah
terdapat
hubungan
afiliasi
atau
tidak
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan
Bapepam
No.
IX.E.1.
Penggunaan
dana
untuk
membangun
pabrik-pabrik
baru
termasuk
kategori
Transaksi
Material
yang
dikecualikan
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
3
Huruf
a
Angka
6)
Peraturan
Bapepam
No.
IX.E.2.
Perluasan
usaha
dan
pembangunan
pabrik-pabrik
baru
dari
dana
hasil
Penawaran
Umum
Obligasi,
merupakan
Transaksi
Material
yang
dikecualikan
sesuai
dengan
ketentuan
Pasal
3
Huruf
a
Angka
6)
Peraturan
Bapepam
No.
IX.E.2,
dengan
demikian
Perseroan
wajib
melakukan
keterbukaan
informasi
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan
Bapepam
No.
X.K.1
tentang
Keterbukaan
Informasi
Yang
Harus
Segera
Diumumkan
Kepada
Publik.
Apabila
penggunaan
dana
sebagaimana
disebutkan
diatas
merupakan
transaksi
material
dan/atau
yang
mengandung
benturan
kepentingan
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan
Bapepam
No.
IX.E.2
dan/atau
Peraturan
Bapepam
No.
IX.E.1,
Perseroan
wajib
memenuhi
ketentuan-ketentuan
tersebut.
102
19. Sehubungan
dengan
Penawaran
Umum
Obligasi,
pada
tanggal
Pendapat
Hukum
ini,
Perseroan
telah
membuat
dan
menandatangani
secara
sah
Perjanjian-Perjanjian
Penerbitan
Obligasi
2013
dan
Perjanjian
Perwaliamanatan
sebagaimana
disebutkan
dalam
Angka
7
huruf
a.
di
atas
telah
sesuai
dengan
ketentuan
Peraturan
Bapepam
dan
LK
No.
VI.
C.4
tentang
Ketentuan
Umum
dan
Kontrak
Perwaliamanatan
Efek
Bersifat
Utang.
20. Perseroan
telah
menjadi
Perusahaan
Publik
selama
2
(dua)
tahun
terhitung
sejak
tanggal
penawaran
umum
perdana,
tidak
pernah
mengalami
kondisi
gagal
bayar,
dan
rencana
penawaran
umum
obligasi
yang
akan
dilaksanakan
oleh
Perseroan
merupakan
penerbitan
efek
yang
bersifat
utang,
dengan
demikian
sesuai
Peraturan
IX.A.15.
21. Perseroan
tidak
memiliki
hubungan
afiliasi
dengan
Penjamin
Pelaksana
Emisi
Efek
dan
Waliamanat
dalam
Penawaran
Umum
Obligasi
ini
sebagaimana
dimaksud
dalam
UUPM.
22. Aspek
hukum
yang
dimuat
dalam
prospektus
adalah
benar
dan
sesuai
dengan
hasil
pemeriksaan
kami.
Demikianlah
Pendapat
Hukum
ini
kami
berikan
dan
dibuat
sesuai
dengan
standar
profesi
dan
kode
etik
profesi
sebagai
Konsultan
Hukum
Pasar
Modal
dan
kami
telah
bersikap
independen
serta
tidak
memiliki
benturan
kepentingan
dengan
Perseroan,
dan
Profesi
Penunjang
Pasar
Modal
lainnya
serta
bertanggung
jawab
atas
pendapat
hukum
yang
diberikan.
Hormat
kami,
Hadiwidjojo
Wirya
Mukhtar
Ardibrata
Law
Offices
Tembusan:
1.
2.
3.
103
xiv
105
DECEMBER
7, Nama
7.
Office Address
Alamat Domisili
Domicile Address
Nomor Telepon
Jabatan
2. Nama
Alamat Kantor
.A.
Alamat Domisili
Telephone
Position
2.
Yenni Husodo
Office Address
Domicile Address
NomorTelepon
Jabatan
: Direktur Perseroan
Telephone
Position
ini
2.
: Yenni Husodo
: Kosowon lndustri MM2700
11. Seloyor Blok A9
Cibitung Bekosi Jowo Borot 1-7520
: Jl. Pemudo TBS Blok C.2 No.70
Rt.004/ RW 009 Kel. Joti
Kec. Pulo Godung, Jokorto
: (021) 893s088
: Director of the Company
7.
2.
a. Bahwa
Laporan
April
in the Finonciol
Stotement
b.
4.
truthfully.
2013
l!!Ll-r!!
,lq
Yenni Husodo
Presiden Direktur/
Direktu
President
Director
of
the
Company.
dalam Perseroan.
Jakarta,?J+
of
3. o.
4.
ln this motter octing jointly for ond on beholf of the Compony hoving
its domiciled in Cibitung, Bekosi, Kosowon lndustri MM2100, Jl.
S.eloyor Blok 49, Cibitung, Jowo Borot, hereinofter declore os follows
3.
Nome
Dalam hal
1.
Nome
Alamat Kantor
r/
Directo
PT.NipponlndosariCorpindo,Tbk Jl.SelayarBlok49KawasanIndustriMM2l00,DesaMekarwangi,CikarangBarat,Bekasi,JawaBaratlT520
Telp.(021)89983876,89844953 Fax.(021)89844955Website:www,sariroti.com
system in the
lltt
ZEnrust *YouNc
lllllllllllllllllrrrr
in lndonesian language.
Directors
PT Nippon lndosari Corpindo Tbk
income,
changes in equity and cash flows for the years then
ended. fhese financial statements are the
responsibility of the Company's management. Our
responsibility
is to
express
an opinion on
fhese
kami.
yang
estimates made
by
management,
as well
pendapat.
108
1/20i0
as
sfatement
a
"
zEnrusr&youNc
iIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIr
The original report included herein is
in lndonesian language.
February 6,
in conformity with
lndonesian
Report No.
position
laporan perubahan
RPC-3205/PSS/2O13 dated
2073 on the sfatemenfs of financial
of PT
109
Catatan/
Notes
2012
2011
2010
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain pihak ketiga
Persediaan
Biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
Uang muka
ASSETS
37.871.639.602
48.397.360.886
120.721.694.375
133.480.005.931
2.723.400.542
421.608.083
22.598.712.855
4.312.875.374
14.110.226.836
4.299.564.922
101.501.209.883
1.886.686.454
262.603.539
16.305.869.407
2.891.390.294
12.645.442.465
6.383.688.610
73.792.955.578
1.848.684.827
9.602.287.926
335.481.876
2.273.816.569
4.455.099.046
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Third parties
Related party
Other third party receivables
Inventories
Prepaid expenses
Prepaid taxes
Advances
219.818.034.145
190.274.251.538
213.030.020.197
2e,2f,8
2b,2j,9,
29c,29e,31
2f,2p,10
2j,11,31
893.898.142.271
546.098.568.681
345.865.687.828
NON-CURRENT ASSETS
Fixed assets
11.213.320.997
1.426.300.220
1.954.286.254
8.774.420.148
1.878.008.379
1.103.771.236
6.410.058.069
796.908.031
12
76.634.597.336
11.007.898.518
2.162.667.701
Guarantee deposits
Intangible assets
Other non-current financial assets
Other non-current
non-financial assets
2b,2j,4,31
2j,5,31
2k,28
2j,31
2c,6
2d,7
2h,15a
985.126.647.078
568.862.666.962
355.235.321.629
1.204.944.681.223
759.136.918.500
568.265.341.826
TOTAL ASSETS
110
Catatan/
Notes
2012
2011
2010
59.450.463.974
19.582.888.186
86.024.594.555
6.775.419.619
47.816.645.361
17.736.833.011
65.876.802.143
6.454.184.728
19.163.747.303
8.182.605.840
36.795.135.335
15.604.637.383
CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Third parties
Related parties
Other payables
Taxes payable
17.142.497.535
10.303.026.712
12.860.937.645
Accrued expenses
6.072.955.763
406.748.140
21.626.000
32.058.500
195.455.567.772
148.209.117.955
92.639.122.006
TOTAL CURRENT
LIABILITIES
2j,29c,31
12.641.292.315
8.819.229.298
6.107.613.361
NON-CURRENT LIABILITIES
Customers deposits
2j,18,31
2h,15g
296.844.192.237
16.341.933.308
33.071.521.262
10.989.153.322
7.948.815.578
2i,19
17.054.098.041
11.606.713.877
6.117.360.043
342.881.515.901
64.486.617.759
20.173.788.982
TOTAL NON-CURRENT
LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
538.337.083.673
212.695.735.714
112.812.910.988
TOTAL LIABILITIES
2j,13,31
2k,28
2j,14,31
2h,15b
2j,2k,16,
28,31
Beban akrual
Utang bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek
2j,18,31
2i,17
TOTAL LIABILITAS
JANGKA PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Jaminan pelanggan
Utang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Liabilitas imbalan kerja jangka
panjang
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp100 per saham
Modal dasar - 3.440.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.012.360.000 saham
20
101.236.000.000
101.236.000.000
EQUITY
Capital stock - Rp100 par value
per share
Authorized - 3,440,000,000 shares
Issued and fully paid 101.236.000.000
1,012,360,000 shares
21
173.001.428.035
173.001.428.035
173.001.428.035
392.370.169.515
272.203.754.751
181.215.002.803
TOTAL EKUITAS
666.607.597.550
546.441.182.786
455.452.430.838
TOTAL EQUITY
1.204.944.681.223
759.136.918.500
568.265.341.826
111
Catatan/
Notes
2012
2011
PENJUALAN NETO
2g,2k,23,28
1.190.825.893.340
813.342.078.952
612.192.357.641
NET SALES
2g,2k,24,28
634.412.985.295
433.938.241.819
323.167.484.228
556.412.908.045
379.403.837.133
289.024.873.413
2g,25
2g,26
2g,27
(370.258.127.976)
13.526.100.737
(277.561.322)
(232.917.644.587)
10.143.298.576
(3.402.636.391)
(163.333.078.937)
10.276.233.341
(310.122.795)
199.403.319.484
153.226.854.731
135.657.905.022
389.661.277
-
1.721.179.555
-
199.792.980.761
154.948.034.286
134.665.973.429
LABA BRUTO
Beban usaha
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
LABA USAHA
Pendapatan keuangan
Biaya keuangan
2g,4
2g,18
2h,15d
2n
4.079.913.333
(5.071.844.926)
GROSS PROFIT
Operating expenses
Other operating income
Other operating expenses
INCOME FROM OPERATIONS
Finance income
Finance costs
INCOME BEFORE
INCOME TAX
50.643.432.736
39.015.501.244
34.890.849.054
149.149.548.025
115.932.533.042
99.775.124.375
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME
149.149.548.025
115.932.533.042
99.775.124.375
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR
147,33
114,52
106,38
PENDAPATAN
KOMPREHENSIF LAIN
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
2010
112
Catatan/
Notes
Saldo, 31 Desem ber 2009
Penambahan modal saham
melalui Penawaran
Umum Perdana (IPO)
Biaya penerbitan saham
20,21
21
20
Tambahan
modal disetor neto/
Additional paidin capital - net
86.050.600.000
Dividen
Modal saham
ditempatkan
dan disetor
penuh/
Issued and
fully paid
capital stock
15.185.400.000
-
349.534.267
178.428.450.000
(5.776.556.232)
81.439.878.428
Total
ekuitas/
Total
equity
167.840.012.695
193.613.850.000
(5.776.556.232)
99.775.124.375
99.775.124.375
101.236.000.000
173.001.428.035
181.215.002.803
455.452.430.838
115.932.533.042
115.932.533.042
(24.943.781.094)
(24.943.781.094)
101.236.000.000
173.001.428.035
272.203.754.751
546.441.182.786
149.149.548.025
149.149.548.025
101.236.000.000
173.001.428.035
(28.983.133.261)
(28.983.133.261)
392.370.169.515
666.607.597.550
Dividend
Dividend
Balance, December 31, 2012
113
2011
389.661.277
1.721.179.555
4.079.913.333
(280.982.126.088)
(321.095.749.582)
(385.243.141.309)
(260.960.498.446)
(113.583.928.948)
(93.272.545.990)
(42.483.323.209)
(10.297.053.613)
(54.487.230.120)
(45.458.674.270)
(7.503.211.021)
(33.458.264.517)
(31.063.427.202)
(6.090.820.998)
189.548.542.813
148.431.210.737
95.377.823.496
24.877.388
(352.773.992.131)
20.882.409
(217.674.494.859)
(76.634.597.336)
(679.411.674)
(10.265.534.203)
-
269.456.048.599
(28.983.133.261)
(10.855.305.418)
1b,21
(227.919.146.653)
33.039.417.684
(24.943.781.094)
(869.362.972)
1.345.273.228
(135.388.412.922)
13.018.150.400
(121.024.989.294)
(5.071.844.926)
187.837.293.768
(93.750.000.000)
229.617.609.920
7.226.273.618
371.249.736
596.590.101.410
(452.947.710.565)
(430.063.123.753)
20
2010
796.101.771.127
2012
1.173.402.656.222
(10.525.721.284)
(62.671.191)
(72.324.333.489)
89.015.448.842
(591.886.281)
62.776.396.763
NET INCREASE
(DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
48.397.360.886
120.721.694.375
57.945.297.612
37.871.639.602
48.397.360.886
120.721.694.375
114
UMUM
a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL
a.
Lokasi/Location
Kapasitas (ptg/hari)/
Capacity (pcs/day)
Mulai Beroperasi/
Start of Operations
650.617
Desember/December 2008
455.088
September 1996
Cibitung MM2100
441.504
Januari/January 2012
Pasuruan
702.691
November 2005
Semarang
362.854
Februari/February 2011
Medan
313.179
April 2011
115
its
commercial
UMUM (lanjutan)
a.
b.
1.
GENERAL (continued)
a.
b.
c.
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur (Tidak Terafiliasi)
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner (Independent)
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Director
Director (Not Affiliated)
The composition of the Companys Audit
Committee as of December 31, 2012, 2011
and 2010 is as follows:
Chairman
Member
Member
As of December 31, 2012, 2011 and 2010,
the Company had 1,031, 490 and 426
permanent
employees,
respectively,
(unaudited).
116
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES
a.
ACCOUNTING
117
b.
c.
d.
Dasar Penyusunan
(lanjutan)
Laporan
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
a.
ACCOUNTING
Setara Kas
b.
Cash Equivalents
Persediaan
c.
Inventories
d.
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over the
periods benefited using the straight-line
method.
118
2.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
ACCOUNTING
Fixed Assets
119
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
ACCOUNTING
Tahun/Years
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
20
25
5
2-5
Berdasarkan
penelaahan
dan
evaluasi
manajemen Perusahaan, sejak 1 Januari 2011,
Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat
ekonomis mesin dan peralatan dari 15 tahun
menjadi 25 tahun dan perabot dan peralatan
kantor dari 5 tahun menjadi 2 sampai dengan
5 tahun. Perubahan taksiran masa manfaat
ekonomis
ini
dilakukan
setelah
mempertimbangkan kapasitas, kondisi fisik
dan semakin banyaknya variasi aset tetap
yang dimiliki Perusahaan.
Aset
tetap
dalam
pembangunan
mencerminkan akumulasi biaya material dan
biaya-biaya lain yang berkaitan dengan
pembangunan aset. Biaya perolehan aset
tetap dalam pembangunan tersebut akan
dialihkan ke akun aset tetap yang
bersangkutan apabila telah selesai dan siap
untuk digunakan.
120
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.
ACCOUNTING
121
Penurunan
(lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
f.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Impairment
(continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan/Beban Bunga
Interest Income/Expense
Pengakuan Beban
Expense Recognition
122
2.
Pajak Penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
ACCOUNTING
Income Tax
Pajak tangguhan
Deferred tax
123
i.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
ACCOUNTING
Pajak penjualan
Sales tax
i.
Employee Benefits
Effective January 1, 2012, the Company
implemented PSAK No. 24 (Revised 2010),
Employee Benefits.
124
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
i.
ACCOUNTING
The
Company
recognizes
short-term
employee benefits liability when services are
rendered and the compensation for such
services are to be paid within twelve months
after the rendering of such services.
Imbalan pascakerja
Post-employment benefits
125
2.
Instrumen Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
ACCOUNTING
Financial Instruments
i.
i.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
126
2.
ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
ACCOUNTING
Subsequent measurement
Liabilitas keuangan
ii.
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas
keuangan
Perusahaan
mencakup utang usaha, utang lain-lain,
beban akrual, jaminan pelanggan dan
utang bank jangka panjang.
127
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
ACCOUNTING
Subsequent measurement
Setelah
pengakuan awal,
liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi yang dikenakan
bunga diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode suku bunga efektif.
128
2.
v.
instrumen
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
keuangan
ACCOUNTING
dari
v.
129
2.
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
keuangan
ACCOUNTING
of
financial
assets
130
2.
nilai
aset
j.
keuangan
aset
ACCOUNTING
of
financial
assets
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
dan
Aset keuangan
Financial assets
131
2.
j.
dan
ACCOUNTING
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya ketika liabilitas tersebut
dilepaskan
atau
dibatalkan
atau
kadaluwarsa.
l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Transaksi
dengan
pihak-pihak
berelasi
dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama
dengan transaksi lain yang dilakukan dengan
pihak-pihak yang tidak berelasi.
Pelaporan Segmen
l.
Segment Reporting
Segmen
adalah
bagian
khusus
dari
Perusahaan yang terlibat baik dalam
menyediakan
produk
(segmen usaha),
maupun dalam menyediakan produk dalam
lingkungan
ekonomi
tertentu
(segmen
geografis), yang memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dari segmen lainnya.
132
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
m. Foreign
Currency
Balances
ACCOUNTING
Transactions
and
2012
1 Euro Eropa
1 Dolar Australia
1 Dolar Amerika Serikat
1 Dolar Singapura
1 Yen Jepang
2011
12.810
10.026
9.670
7.907
112
2010
11.739
9.203
9.068
6.974
117
n.
11.956
9.143
8.991
6.981
110
1 European euro
1 Australian dollar
1 United States dollar
1 Singapore dollar
1 Japanese yen
133
o. Biaya Pinjaman
o.
Borrowing Costs
p. Aset Takberwujud
p. Intangible Assets
Aset
takberwujud
yang
dimiliki
oleh
perusahaan terdiri dari lisensi atas peranti
lunak dan hak atas tanah yang memiliki
taksiran masa umur manfaat ekonomis
masing-masing 5 dan 20 tahun.
(a) on disposal; or
(b) when no future economic benefits are
expected from its use or disposal.
134
r.
2.
Provisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
ACCOUNTING
Provisions
Sewa
r.
Leases
Perusahaan
mengklasifikasikan
sewa
berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan
berada pada lessor atau lessee, dan pada
substansi
transaksi
daripada
bentuk
kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.
Sewa Pembiayaan
Finance Lease
Sewa Operasi
Operating Lease
135
3.
Pertimbangan
Judgments
Dalam
hal
tersebut,
Perusahaan
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada
jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan
status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan
kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) dan faktor
pasar yang telah diketahui, untuk mencatat
cadangan penurunan nilai spesifik atas pelanggan
terhadap jumlah piutang pelanggan guna
mengurangi total piutang yang diharapkan dapat
diterima oleh Perusahaan. Cadangan penurunan
nilai spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika
tambahan
informasi
yang
diterima
mempengaruhi total cadangan untuk penurunan
nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut
diungkapkan dalam Catatan 5.
136
3.
MANAGEMENTS
USE
OF
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS
(continued)
Imbalan Pascakerja
Post-employment Benefits
137
3.
USE
OF
JUDGMENTS,
MANAGEMENTS
ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS
(continued)
Liabilitas Pajak
Tax Liabilities
Allowance for
Inventories
138
Decline
in
Market
Value
of
4.
Kas
Kas di bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Resona Perdania
Sub-total
Deposito berjangka
Euro Eropa
PT Bank Central Asia Tbk
(EUR304.293 pada tahun
2012, EUR304.020 pada
tahun 2011 dan EUR303.591
pada tahun 2010)
Dolar Australia
PT Bank Central Asia Tbk
(AU$55.148 pada tahun
2012, AU$53.852 pada
tahun 2011 dan AU$52.208
pada tahun 2010)
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Dolar Amerika
PT Bank Central Asia Tbk
(US$810.821)
Yen Jepang
PT Bank Central Asia Tbk
(JPY21.800.000)
Sub-total
Total
2011
42.000.000
2010
33.000.000
27.000.000
21.941.606.212
34.481.782.374
6.878.843.055
7.868.231.275
7.512.324.219
5.833.292.161
2.927.030.988
365.288.020
56.326.820
1.667.630.119
365.505.989
56.089.725
420.291.916
515.845.323
55.590.982
33.158.483.315
44.083.332.426
13.703.863.437
Cash on hand
Cash in banks
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Resona Perdania
Sub-total
Time deposits
European euro
3.897.946.122
3.568.882.321
3.629.667.950
Australian dollar
552.879.876
495.578.149
477.309.992
110.210.289
106.447.990
105.663.924
110.120.000
-
110.120.000
-
38.699.764.295
50.000.000.000
3.308.168.069
1.075.944.547
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
7.290.093.711
U.S. dollar
PT Bank Central Asia Tbk
(US$810,821)
2.404.218.450
Japanese yen
PT Bank Central Asia Tbk
(JPY21,800,000)
Sub-total
4.671.156.287
4.281.028.460
106.990.830.938
37.871.639.602
48.397.360.886
120.721.694.375
139
Total
4.
2012
Rupiah
Dolar Amerika
Euro Eropa
Dolar Australia
3,25%
0,20%
0,10%
2,80%
- 5,00%
- 0,75%
- 0,25%
- 3,30%
2011
2010
5,00% - 7,25%
0,20% - 0,40%
0,10% - 0,25%
3,80%
5.
2.723.400.542
Pihak ketiga
PT Indomarco Prismatama
56.448.364.726
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
43.879.257.309
PT Midi Utama Indonesia Tbk
8.376.112.169
PT Hero Supermarket Tbk
6.093.376.267
PT Trans Retail Indonesia
(sebelumnya PT Carrefour Indonesia) 2.208.335.937
I Gusti Anom
1.045.506.574
PT Modern Putra Indonesia
980.819.748
CV Agung
624.683.814
PT Essei Perbama
573.483.141
PT Bangun Putra Karawang
529.420.857
PT Sinar Sahabat Inti Makmur
518.952.453
PT Supra Boga Lestari
500.874.787
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp500 juta)
11.700.818.149
Total
TRADE RECEIVABLES
This account consists of the following:
2012
Rupiah
U.S. dollar
European euro
Australian dollar
PIUTANG USAHA
Pihak berelasi
PT Lion Superindo
(Catatan 28)
5,00% - 7,00%
0,20% - 0,65%
0,10%
2,50% - 3,80%
2011
2010
Related party
PT Lion Superindo
(Note 28)
1.886.686.454
1.848.684.827
42.064.314.993
35.838.176.964
2.837.853.554
4.586.512.644
30.257.516.417
24.783.270.817
3.214.779.592
3.746.032.976
2.563.579.085
756.356.706
669.111.200
390.434.528
282.163.627
319.414.981
488.290.064
244.568.987
3.118.483.043
500.306.803
145.112.299
118.740.992
101.130.129
183.053.225
446.432.625
281.470.959
Third parties
PT Indomarco Prismatama
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
PT Midi Utama Indonesia Tbk
PT Hero Supermarket Tbk
PT Trans Retail Indonesia
(formerly PT Carrefour Indonesia)
I Gusti Anom
PT Modern Putra Indonesia
CV Agung
PT Essei Perbama
PT Bangun Putra Karawang
PT Sinar Sahabat Inti Makmur
PT Supra Boga Lestari
10.460.432.550
6.896.625.701
133.480.005.931
101.501.209.883
73.792.955.578
136.203.406.473
103.387.896.337
75.641.640.405
Total
140
5.
2012
Lancar
Jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Total
6.
2011
2010
93.269.514.573
69.830.975.357
51.723.354.379
42.443.206.895
343.670.386
86.112.232
60.902.387
32.558.185.387
574.834.871
60.229.145
363.671.577
23.154.098.936
427.770.759
163.456.329
172.960.002
Current
Overdue:
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
Over 90 days
136.203.406.473
103.387.896.337
75.641.640.405
Total
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES
This account consists of the following:
2012
2011
2010
Bahan baku
Suku cadang dan sebagainya
Bahan kemasan
Barang jadi
10.847.526.601
5.620.396.720
4.176.455.682
1.954.333.852
9.083.672.114
2.709.340.229
3.602.776.090
910.080.974
5.621.390.800
1.678.905.732
1.844.883.877
457.107.517
Raw materials
Spare parts and others
Packaging materials
Finished goods
Total
22.598.712.855
16.305.869.407
9.602.287.926
Total
141
7.
PREPAID EXPENSES
8.
2010
3.648.868.861
347.152.897
249.666.667
67.186.949
1.529.055.761
178.563.296
2.500.000
1.181.271.237
20.416.667
178.179.069
136.886.140
Total
4.312.875.374
2.891.390.294
335.481.876
Total
ASET TETAP
8.
Penambahan/
Additions
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset tetap dalam pembangunan
34.172.153.008
165.149.188.507
311.846.852.123
14.166.889.371
29.994.780.600
99.733.585.385
1.331.495.074
60.864.530.100
87.855.267.016
4.198.444.650
21.264.609.199
213.428.278.623
228.550.000
81.600.795
-
Total
655.063.448.994
388.942.624.662
310.150.795
27.083.052.707
59.906.275.170
8.879.558.312
13.095.994.124
10.917.308.534
15.097.454.625
2.235.477.303
12.879.845.606
Total
108.964.880.313
41.130.086.068
Nilai Buku
546.098.568.681
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
1 Januari 2011/
January 1, 2011
Penambahan/
Additions
1.043.695.922.861
Total
227.576.668
69.609.123
2.816.667
(36.872.423)
17.703.334
16.352.422
38.003.177.908
74.966.857.372
10.905.162.281
25.922.583.029
Accumulated Depreciation
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
297.185.791
149.797.780.590
Total
893.898.142.271
Pengurangan/
Deductions
17.001.109.109
27.695.555.524
78.202.143.947
144.350.000
5.503.316.372
(128.546.474.952)
Reklasifikasi/
Reclassifications
31 Desember 2011/
December 31, 2011
34.172.153.008
165.149.188.507
311.846.852.123
14.166.889.371
29.994.780.600
99.733.585.385
Cost
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Fixed assets under construction
655.063.448.994
Total
398.200.000
781.646.448
27.083.052.707
59.906.275.170
8.879.558.312
13.095.994.124
Accumulated Depreciation
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
1.179.846.448
108.964.880.313
Total
546.098.568.681
206.136.792
41.298.017.643
88.688.741.198
3.177.018.000
14.940.303.093
75.913.822.996
401.250.000
865.341.598
-
Total
432.106.000.870
224.224.039.722
1.266.591.598
19.654.767.265
49.868.891.288
7.544.041.058
9.172.613.431
7.428.285.442
10.037.383.882
1.733.717.254
4.705.027.141
86.240.313.042
23.904.413.719
Nilai Buku
31 Desember 2012/
December 31, 2012
Cost
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Fixed assets under construction
30.010.416.216
98.649.370.363
204.748.391.468
11.391.121.371
15.917.619.105
71.389.082.347
Total
Reklasifikasi/
Reclassifications
52.504.757.191
253.709.274.131
477.904.263.086
18.281.134.021
56.681.105.376
184.615.389.056
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset tetap dalam pembangunan
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
FIXED ASSETS
345.865.687.828
142
3.955.600.000
25.201.800.501
18.409.719.457
2.200.000
(47.569.319.958)
8.
1 Januari 2010/
January 1, 2010
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset tetap dalam pembangunan
14.262.560.216
80.504.278.612
148.940.589.015
10.552.311.826
12.252.329.103
5.116.062.183
15.658.380.000
14.914.175.438
54.584.216.384
1.605.915.909
3.239.824.077
72.577.480.346
1.080.976.000
76.500.000
778.806.364
165.839.875
-
Total
271.628.130.955
162.579.992.154
2.102.122.239
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Total
Nilai Buku
1.170.452.000
3.230.916.313
1.300.086.069
11.700.000
591.305.800
(6.304.460.182)
-
15.079.231.267
38.027.116.755
6.705.917.302
7.134.996.397
4.575.535.998
11.850.582.866
1.612.100.120
2.199.661.491
8.808.333
773.976.364
162.044.457
66.947.261.721
20.237.880.475
944.829.154
204.680.869.234
31 Desember 2010/
December 31, 2010
30.010.416.216
98.649.370.363
204.748.391.468
11.391.121.371
15.917.619.105
71.389.082.347
Cost
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Fixed assets under construction
432.106.000.870
Total
19.654.767.265
49.868.891.288
7.544.041.058
9.172.613.431
Accumulated Depreciation
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
86.240.313.042
Total
345.865.687.828
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
24/Karang Baru/Bekasi
563/Pasirgombong/Bekasi
38/Karang Baru/Bekasi
227/Karang Baru/Bekasi
5/Ujung Pandang/Makassar
29/Pandean/Pasuruan
77/Deli Serdang/Medan
137/Tugu/Semarang
138/Tugu/Semarang
161/Banyuasin/Palembang
162/Banyuasin/Palembang
163/Banyuasin/Palembang
164/Banyuasin/Palembang
165/Banyuasin/Palembang
139/Tugu/Semarang
140/Tugu/Semarang
143
8.
Jenis aset/
Type of assets
Persentase
penyelesaian/
Percentage of
completion
Biaya
perolehan/
Cost
Taksiran waktu
penyelesaian/
Estimated time
of completion
2012
Bangunan dan pengembangan/
Buildings and improvements
75%
98.820.437.584
Januari/January 2013
75%
78.089.133.343
Januari/January 2013
75%
7.705.818.129
Januari/January 2013
Total
184.615.389.056
2011
Bangunan dan pengembangan/
Buildings and improvements
90%
68.438.928.443
Februari/February 2012
90%
25.104.003.312
Februari/February 2012
90%
6.190.653.630
Februari/February 2012
Total
99.733.585.385
2010
Bangunan dan pengembangan/
Buildings and improvements
90%
29.717.147.701
Februari/February 2011
90%
40.453.997.146
Februari/February 2011
90%
1.217.937.500
Februari/February 2011
Total
71.389.082.347
144
8.
2012
9.
2011
2010
24.877.388
12.965.004
20.882.409
86.745.150
Laba (rugi)
11.912.384
(65.862.741)
DEPOSITO JAMINAN
9.
1.345.273.228
1.157.293.085
187.980.143
Gain (loss)
GUARANTEE DEPOSITS
This account consists of rupiah time deposits with
maturities of 1 month placed by the Company in
banks in relation to the guarantee deposits
received from distributors and agents. These time
deposits are restricted in use (Notes 29c and
29e). The details of this account are as follows:
2011
2010
7.995.920.997
7.222.020.148
5.605.658.069
2.099.900.000
1.117.500.000
1.127.400.000
425.000.000
804.400.000
-
11.213.320.997
8.774.420.148
6.410.058.069
Total
145
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
31 Desember 2012/
December 31, 2012
Biaya Perolehan
Lisensi atas peranti lunak
Hak atas tanah
Lain-lain
1.155.473.845
815.585.000
-
674.486.674
4.925.000
(815.585.000)*
-
1.829.960.519
4.925.000
Cost
Software lincense
Land rights
Others
Total
1.971.058.845
679.411.674
(815.585.000)
1.834.885.519
Total
78.342.315
14.708.151
-
329.832.567
410.417
(14.708.151)
-
408.174.882
410.417
Accumulated amortization
Software lincense
Land rights
Others
Total
93.050.466
330.242.984
(14.708.151)
408.585.299
Total
Neto
1.878.008.379
1.426.300.220
Net
Akumulasi amortisasi
Lisensi atas peranti lunak
Hak atas tanah
Lain-lain
1 Januari 2011/
January 1, 2011
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Biaya Perolehan
Lisensi atas peranti lunak
Hak atas tanah
Lain-lain
1.155.473.845
815.585.000
-
1.155.473.845
815.585.000
-
Cost
Software lincense
Land rights
Others
Total
1.971.058.845
1.971.058.845
Total
Akumulasi amortisasi
Lisensi atas peranti lunak
Hak atas tanah
Lain-lain
78.342.315
14.708.151
-
78.342.315
14.708.151
-
Accumulated amortization
Software lincense
Land rights
Others
Total
93.050.466
93.050.466
Total
Neto
1.878.008.379
Net
* reclassified to fixed assets in connection with the adoption of ISAK No.25, Land
Rights (Note 2e)
2011
2010
Uang jaminan
Piutang jangka panjang
1.954.286.254
-
919.734.958
184.036.278
558.122.511
238.785.520
Security deposits
Long-term receivables
Total
1.954.286.254
1.103.771.236
796.908.031
Total
146
TIDAK
LANCAR
12.
OTHER
ASSETS
NON-CURRENT
NON-FINANCIAL
2011
2010
76.634.597.336
-
10.265.534.203
742.364.315
2.162.667.701
Total
76.634.597.336
11.007.898.518
2.162.667.701
Total
2010
Third parties
4.220.428.000
PT Freyabadi Indotama
581.754.600
PT Kevin Persada Mandiri
1.342.350.000
PT Asta Guna Wisesa
PT Federal Food Internusa
1.647.230.837
PT Nusa Indah
590.108.500
PT Surya Kemasindo Sejati
1.324.045.003
PT Adyaceda Amandelis
PT Triokusuma Adisari
795.444.900
PT Supernova
1.363.529.931
PT Super Makmur
220.223.680
PT Elfrida Plastik Industri
1.812.782.175
PT Kraft Ultrajaya Indonesia
165.171.296
PT Jutarasa Abadi
823.362.000
PT Jaya Fermex
491.958.700
PT Nusa Inti Perkasa
137.152.350
PT Sinar Meadow Int. Indonesia
PT Kabulinco Jaya
21.113.870
UD Perkasa Teknik
95.373.000
PT Nirwana Lestari
355.572.000
PT Puratos Indonesia
150.206.380
PT Wira Mandiri Makmur
PT Siwani Makmur
PT Trisha Sejati
580.524.576
PT Aries Centaurus
181.665.000
PT Sinar Pelangi Kemasindo
PT Mulia Boga Raya
PT Sukanda Djaya
- PT San Miguel Pure Foods Indonesia
UD Luciana Jaya
275.087.500
PT Anta Tirta Kirana
880.665.306
CV Sumber Roso
945.075.500
CV Multi Prima Abadi
Others (below
162.922.199
Rp500 million each)
6.490.486.150
5.477.183.186
3.871.799.956
3.754.520.550
3.556.472.915
3.002.547.109
2.787.230.135
2.551.000.000
2.545.462.103
2.068.084.140
1.981.449.960
1.745.679.404
1.620.603.668
1.247.742.870
1.155.607.397
1.095.571.866
1.015.877.500
876.918.000
862.413.954
848.911.971
795.927.425
604.646.520
600.127.080
590.760.673
515.250.500
502.090.688
444.152.500
412.983.503
410.056.746
255.890.458
-
10.800.191.708
800.174.000
4.305.288.096
3.502.769.724
1.537.002.000
1.224.064.086
1.114.208.300
121.623.600
3.019.431.320
3.392.558.331
205.107.750
2.121.097.000
397.716.800
1.413.376.752
380.640.300
131.640.000
249.585.900
870.104.982
670.906.000
292.432.000
1.810.848.500
780.136.553
531.527.187
788.581.250
1.614.103.541
540.093.750
5.763.015.047
5.201.435.931
Total
59.450.463.974
47.816.645.361
19.163.747.303
Total
18.964.743.186
618.145.000
16.685.003.700
1.051.829.311
7.897.018.340
285.587.500
Total
19.582.888.186
17.736.833.011
8.182.605.840
Total
147
The
aging
of
trade
payables
as
of
December 31, 2012, 2011 and 2010 is as follows:
2012
2011
2010
Lancar
Jatuh tempo 1 - 30 hari
73.603.978.954
5.429.373.206
54.857.916.884
10.695.561.488
26.579.274.496
767.078.647
Current
Overdue 1 - 30 days
Total
79.033.352.160
65.553.478.372
27.346.353.143
Total
Akun
ini
terdiri
dari
utang
kepada
pemasok/kontraktor yang semuanya merupakan
pihak ketiga yang terutama timbul sehubungan
dengan jasa transportasi, pembangunan pabrik
baru, serta pembelian mesin dan peralatan,
dengan rincian sebagai berikut:
2012
2010
29.829.068.864
3.725.065.788
2.943.719.667
2.786.100.706
2.667.600.009
2.226.067.346
2.217.131.281
6.915.151.138
3.110.524.301
1.294.505.600
24.463.454
2.667.600.009
589.052.000
27.500.000
17.314.784.250
1.970.854.565
859.805.500
5.621.725.432
1.046.725.000
2.182.618.100
2.082.315.607
1.809.880.030
1.726.095.000
1.722.376.000
1.689.592.974
1.667.188.965
1.327.148.614
1.131.561.200
1.118.213.000
879.555.000
832.650.000
775.994.902
768.872.035
713.670.358
615.776.700
591.069.378
580.000.000
515.611.170
298.924.250
281.637.000
153.048.000
107.000.000
-
1.124.216.748
7.106.255.842
1.735.113.120
1.375.084.139
546.999.999
84.562.500
7.128.000
1.997.878
3.692.284.524
989.810.000
1.340.416.200
989.185.998
1.017.220.000
16.308.971.250
2.441.052.313
1.069.061.880
827.666.200
-
2.086.500.000
17.373.512
563.769.991
4.479.300.000
373.176.000
947.920.000
16.059.042.611
10.590.979.050
1.513.201.085
Total
86.024.594.555
65.876.802.143
36.795.135.335
Total
148
15. PERPAJAKAN
a.
15. TAXATION
a.
2012
b.
2011
2010
14.066.928.056
43.298.780
12.602.143.685
43.298.780
2.230.542.789
43.273.780
Total
14.110.226.836
12.645.442.465
2.273.816.569
Total
b.
2012
c.
2011
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
694.940.766
234.583.669
3.816.867.586
97.744.497
1.931.283.101
601.254.508
182.405.201
2.639.795.157
89.908.716
2.940.821.146
369.111.761
109.577.974
1.812.113.909
61.820.575
13.252.013.164
Income taxes:
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29
Total
6.775.419.619
6.454.184.728
15.604.637.383
Total
c.
2011
199.792.980.761
154.948.034.286
Beda temporer:
Penyisihan imbalan kerja - neto
Penyusutan aset tetap
5.447.384.164
(26.858.504.108)
5.489.353.834
(17.650.704.813)
Beda tetap:
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Pendapatan bunga yang
dikenakan pajak final
Taksiran penghasilan
kena pajak
134.665.973.429
2.188.374.386
(7.621.680.609)
3.170.411.460
2.835.150.718
8.977.336.968
(389.661.277)
(1.721.179.555)
(4.079.913.333)
181.162.611.000
143.900.654.470
134.130.090.841
45.290.652.750
Non-deductible expenses
Interest income already
subjected to final tax
Estimated taxable income
penghasilan adalah
2012
2011
35.975.163.500
1.905.420.151
6.714.626.027
4.412.676.203
(1.361.846.041)
(1.372.338.459)
(547.093.597)
5.352.779.986
3.040.337.744
1.358.326.554
Net
50.643.432.736
39.015.501.244
34.890.849.054
149
2012
Beban pajak penghasilan - kini
35.975.163.500
33.532.522.500
4.212.875.503
39.146.494.146
3.455.060.278
29.579.282.076
1.085.412.746
19.195.096.590
Less prepayments of
income taxes
Article 22
Article 25
43.359.369.649
33.034.342.354
20.280.509.336
Total prepayments
of income taxes
1.931.283.101
2.940.821.146
13.252.013.164
f.
2011
2010
199.792.980.761
154.948.034.286
134.665.973.429
49.948.245.190
38.737.008.453
33.666.493.144
g.
2011
45.290.652.750
f.
e.
708.787.680
2.244.334.243
(97.415.319)
(430.294.889)
(1.019.978.333)
50.643.432.736
39.015.501.244
34.890.849.054
g.
2011
Non-deductible expenses
Interest income already
subjected to final tax
Income tax expense
1.529.340.011
(13.890.831.792)
(9.478.155.589)
(10.989.153.322)
(7.948.815.578)
4.263.524.511
2.901.678.470
(20.605.457.819)
(16.341.933.308)
150
Beban promosi
Transportasi dan distribusi
Listrik, gas dan air
Royalti (Catatan 28 dan 29a)
Bunga
Lain-lain
Total
17. LIABILITAS
PENDEK
IMBALAN
2011
2010
5.109.768.914
3.728.528.607
2.986.472.734
2.711.428.847
1.854.472.595
751.825.838
2.939.456.772
2.493.322.924
2.232.718.589
2.280.388.198
357.140.229
6.947.776.435
2.190.917.154
1.731.373.977
1.650.117.475
340.752.604
Promotion expenses
Transportation and distribution
Electricity, gas and water
Royalty (Notes 28 and 29a)
Interest
Others
17.142.497.535
10.303.026.712
12.860.937.645
Total
KERJA
JANGKA
2011
2010
Biaya makan
Biaya medis
Lain-lain
363.162.000
2.776.140
40.810.000
21.626.000
32.058.500
Catering expenses
Medical expenses
Others
Total
406.748.140
21.626.000
32.058.500
Total
2012
2011
Pokok Pinjaman
Dikurangi biaya pinjaman yang belum
diamortisasi
304.000.000.000
Neto
302.917.148.000
33.071.521.262
Net
6.072.955.763
296.844.192.237
33.071.521.262
Long-term portion
(1.082.852.000)
33.203.820.504
(132.299.242)
Principal
Less unamortized debt transaction costs
151
19. LIABILITAS
PANJANG
IMBALAN
KERJA
JANGKA
a.
a.
2012
2011
25.823.451.616
17.701.525.251
7.927.366.529
(277.861.476)
(347.187.114)
(392.426.786)
(8.491.492.099)
(5.747.624.260)
(1.417.579.700)
6.117.360.043
17.054.098.041
11.606.713.877
152
2010
KERJA
JANGKA
c.
2010
4.789.195.775
1.069.829.463
69.325.639
(480.966.713)
3.267.312.508
707.923.673
45.239.673
1.628.412.420
1.333.427.465
571.964.982
61.090.942
707.851.297
5.447.384.164
5.648.888.274
2.674.334.686
Total post-employment
benefits expense
Perubahan
adalah:
liabilitas
imbalan
pascakerja
2012
c.
Movements
liability:
2011
in
post-employment
benefits
2010
11.606.713.877
6.117.360.043
3.928.985.657
5.447.384.164
-
5.648.888.274
(159.534.440)
2.674.334.686
(485.960.300)
17.054.098.041
11.606.713.877
6.117.360.043
Asumsi-asumsi utama/
Key assumptions
Usia pensiun normal
55 tahun/years
Tabel mortalitas
2012
CSO80
2010
25.823.451.616
17.701.525.251
7.927.366.529
2.262.901.127
5.958.456.979
659.884.520
153
KERJA
JANGKA
Total Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of Ownership
Total
Stockholders
318.893.400
318.893.400
86.050.600
43.025.300
31,50%
31,50%
8,50%
4,25%
31.889.340.000
31.889.340.000
8.605.060.000
4.302.530.000
245.497.300
24,25%
24.549.730.000
1.012.360.000
100,00%
101.236.000.000
Total
2011
Total Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
344.202.400
344.202.400
86.050.600
43.025.300
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of Ownership
34,00%
34,00%
8,50%
4,25%
Total
Stockholders
34.420.240.000
34.420.240.000
8.605.060.000
4.302.530.000
BIL
TEI
SBC
Sojitz
194.879.300
19,25%
19.487.930.000
1.012.360.000
100,00%
101.236.000.000
Total
2010
Total Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
344.202.400
344.202.400
86.050.600
86.050.600
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of Ownership
34,00%
34,00%
8,50%
8,50%
Total
Stockholders
34.420.240.000
34.420.240.000
8.605.060.000
8.605.060.000
BIL
TEI
Sojitz
SBC
151.854.000
15,00%
15.185.400.000
1.012.360.000
100,00%
101.236.000.000
Total
154
a.
a.
b.
c.
b.
c.
d.
Perubahan
status
Perusahaan
dari
perusahaan perorangan menjadi perusahaan
terbuka
Perubahan nilai nominal saham Perusahaan
dari semula sebesar Rp1.000 per saham
menjadi Rp100 per saham
Penawaran
umum
saham
Perusahaan
sebanyak 151.854.000 lembar kepada publik
Perubahan modal dasar Perusahaan menjadi
sejumlah Rp344.000.000.000 yang terbagi
atas 3.440.000.000 lembar saham.
d.
Pengelolaan Modal
Capital Management
155
31 Desember 2012/
December 31, 2012
Utang bank jangka panjang
Utang usaha dan lain-lain
Kas dan setara kas
302.917.148.000
165.057.946.715
(37.871.639.602)
Utang neto
430.103.455.113
Net debt
Total ekuitas
666.607.597.550
Total equity
Gearing ratio
64.52%
Gearing ratio
156
178.428.450.000
349.534.267
(5.776.556.232)
173.001.428.035
Net
Pasuruan
Pasuruan
Semarang
Semarang
Medan
Medan
157
Bekasi
Pasuruan
Semarang
Medan
Total Segmen/
Segment Total
Penjualan neto
809.906.583.179
203.585.865.068
107.521.031.255
69.812.413.838
1.190.825.893.340
Laba segmen
116.939.519.351
57.335.461.925
19.017.353.629
6.500.645.856
2012
2012
199.792.980.761
Net sales
Segment results
(50.643.432.736)
149.149.548.025
236.036.891.881
293.036.059.347
175.981.840.429
1.635.691.565.477
Segment assets
129.425.247.511
Unallocated assets
(560.172.131.765)
1.204.944.681.223
Total assets
990.231.814.089
Segment liabilities
Total aset
Liabilitas segmen
482.260.253.583
68.218.213.384
265.904.610.969
173.848.736.153
108.277.401.349
Unallocated liabilities
Inter-segment liabilities
elimination
(560.172.131.765)
Total liabilitas
538.337.083.673
Total liabilities
388.942.624.662
(41.130.086.068)
222.715.378.814
(23.551.809.749)
61.817.486.355
(6.537.104.377)
73.686.964.836
(7.792.283.524)
158
30.722.794.657
(3.248.888.418)
Bekasi
Pasuruan
Semarang
Medan
Total Segmen/
Segment Total
Penjualan neto
580.999.863.728
150.304.868.817
62.440.731.872
19.596.614.535
813.342.078.952
Net sales
Laba segmen
107.615.707.506
45.739.134.878
7.114.872.523
154.948.034.286
Segment results
2011
2011
(5.521.680.621)
(39.015.501.244)
115.932.533.042
210.088.169.261
137.676.585.215
103.813.541.546 1.038.746.478.385
Segment assets
258.531.246
Unallocated assets
(279.868.091.131)
759.136.918.500
Total assets
492.563.741.517
Segment liabilities
194.095.456.150
73.745.974.508
120.402.542.466
104.319.768.393
(279.868.005.803)
Total liabilitas
115.974.063.620
15.268.820.223
992.852.172
3.128.660.247
Bekasi
38.572.228.030
3.150.185.439
68.684.895.900
2.356.747.810
Pasuruan
212.695.735.714
Total liabilities
224.224.039.722
23.904.413.719
Total Segmen/
Segment Total
2010
Penjualan neto
Laba segmen
2010
452.003.380.461
160.188.977.180
612.192.357.641
94.278.523.130
40.387.450.299
134.665.973.429
(34.890.849.054)
99.775.124.375
493.945.758.050
90.041.231.487
5.961.229.826
(22.278.150.738)
Total aset
Liabilitas segmen
89.154.666.374
10.304.352.522
Segment results
Income tax expense
Income for the year
583.986.989.537
Segment assets
595.273.201
Unallocated assets
(16.316.920.912)
7.970.679.015
161.572.056.927
15.207.976.228
1.007.935.227
5.029.904.247
159
568.265.341.826
Total assets
99.459.018.896
Segment liabilities
29.670.813.004
(24.287.599.927)
Total liabilitas
Informasi segmen lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan
Net sales
Unallocated liabilities
Inter-segment liabilities elimination
(16.316.920.912)
Unallocated liabilities
Inter-segment liabilities elimination
112.812.910.988
Total liabilities
162.579.992.154
20.237.880.475
2011
2010
862.222.194.778
471.367.169.796
4.217.189.980
5.040.019.237
573.705.087.765
357.592.398.806
7.438.416.159
3.692.250.102
394.231.055.511
271.388.860.976
6.812.453.493
6.962.460.933
3.954.561.748
3.039.585.544
Sub-total
Pengembalian penjualan
1.342.846.573.791
(152.020.680.451)
942.428.152.832
(129.086.073.880)
686.388.978.205
(74.196.620.564)
Sub-total
Sales returns
Penjualan Neto
1.190.825.893.340
813.342.078.952
612.192.357.641
Net Sales
2012
2011
2010
PT Indomarco Prismatama
Penjualan neto
Persentase
379.638.746.898
31,88%
272.404.655.992
33,49%
197.299.578.307
32,23%
PT Indomarco Prismatama
Net sales
Percentage
276.436.734.620
23,21%
187.552.531.011
23,06%
126.753.151.227
20,70%
Total
Penjualan neto
Persentase
656.075.481.518
55,09%
459.957.187.003
56,55%
324.052.729.534
52,93%
Total
Net sales
Percentage
160
2011
2010
12.686.448.204
475.617.940.812
(15.023.982.283)
7.466.274.677
339.026.015.781
(12.686.448.204)
7.330.566.871
248.168.848.575
(7.466.274.677)
473.280.406.733
333.805.842.254
248.033.140.769
42.004.111.226
23.963.486.108
15.007.196.293
Direct labor
Manufacturing overhead
Utilities
Depreciation (Note 8)
Professional fees
Upah langsung
Beban pabrikasi
Utilitas
Penyusutan (Catatan 8)
Jasa profesional
Perbaikan dan pemeliharaan
Royalti (Catatan 28 dan 29a)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1 milyar)
32.517.611.961
31.424.570.622
20.667.499.936
19.044.117.118
19.046.042.139
15.725.318.619
13.290.515.483
16.951.309.638
11.088.157.039
17.511.970.151
10.728.094.262
9.701.625.358
8.133.481.744
8.094.902.131
6.150.112.291
7.322.973.282
4.971.301.936
4.514.909.051
120.172.720.214
76.621.886.914
60.089.905.633
635.457.238.173
434.391.215.276
323.130.242.695
634.412.985.295
910.080.974
(1.954.333.852)
457.107.517
(910.080.974)
433.938.241.819
2011
2010
189.570.502.887
134.664.916.000
95.651.297.000
15,92%
16,56%
15,62%
323.167.484.228
Beban Penjualan
Iklan dan promosi
Persediaan kadaluarsa/cacat
Perjalanan dinas dan
transportasi (Catatan 29d)
Jasa distribusi (Catatan 29b)
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Jasa profesional
Penyusutan (Catatan 8)
Utilitas
Sewa
Pencetakan dan fotokopi
Bahan bakar
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp300 juta)
494.349.050
(457.107.517)
2010
6.293.069.002
3.558.356.790
4.059.210.705
Selling Expenses
Advertising and promotion
Expired/defective inventory
Travel and transportation
(Note 29d)
Distribution fees (Note 29b)
Salaries and employee benefits
Professional fees
Depreciation (Note 8)
Utilities
Rental
Printing and photocopying
Fuel
Others (below
Rp300 million each)
303.475.300.014
183.167.996.158
133.769.106.121
93.989.952.453
70.201.388.662
50.834.091.871
61.172.991.120
42.308.793.244
35.055.014.196
64.745.836.826
24.702.354.119
14.839.598.630
14.292.654.488
7.209.546.781
2.223.816.773
2.186.832.746
1.716.441.620
1.073.807.914
36.268.760.408
13.044.788.446
5.369.950.997
7.448.509.218
2.197.251.332
359.501.583
1.661.994.725
615.884.443
635.915.225
32.437.678.283
8.196.046.004
2.960.948.475
4.119.704.547
1.902.998.723
297.909.287
1.299.460.733
507.363.028
623.978.896
161
2011
2010
36.316.497.949
6.008.607.061
4.595.462.646
4.417.498.963
25.414.023.903
3.953.640.266
2.818.245.054
4.801.088.252
17.678.494.135
1.538.357.256
1.632.925.589
1.565.996.238
2.967.566.941
2.946.127.254
2.495.968.665
1.598.017.787
1.077.198.152
907.002.249
3.060.224.767
2.834.965.480
2.661.120.248
804.628.891
861.050.215
850.869.513
1.195.219.739
2.067.347.745
1.383.572.114
620.720.919
737.174.553
568.600.689
3.452.880.295
1.689.791.840
575.563.839
66.782.827.962
49.749.648.429
29.563.972.816
370.258.127.976
232.917.644.587
163.333.078.937
2010
13.438.287.772
75.900.581
11.912.384
10.143.298.576
-
6.750.535.327
3.337.717.871
187.980.143
Sales of scrap
Gain on foreign exchange - net
Gain on sale of fixed assets (Note 8)
Total
13.526.100.737
10.143.298.576
10.276.233.341
Total
2010
277.561.322
2.995.175.384
65.862.741
341.598.266
310.122.795
Total
277.561.322
3.402.636.391
310.122.795
Total
162
28. BALANCES
AND
RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Jumlah/Amount
2012
Pihak-pihak berelasi lainnya
Piutang usaha (Catatan 5)
PT Lion Superindo
2011
2010
Other related parties
Trade receivables (Note 5)
PT Lion Superindo
2.723.400.542
1.886.686.454
1.848.684.827
18.964.743.186
618.145.000
16.685.003.700
1.051.829.311
7.897.018.340
285.587.500
19.582.888.186
17.736.833.011
8.182.605.840
2.280.388.198
1.650.117.475
2011
2010
Other related parties
Trade receivables (Note 5)
PT Lion Superindo
0,23%
0,25%
0,33%
3,52%
0,11%
7,84%
0,49%
7,00%
0,25%
3,64%
8,34%
7,25%
0,50%
1,07%
163
1,46%
28. BALANCES
AND TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
Jumlah/Amount
2012
Pihak-pihak berelasi lainnya
Transaksi penjualan
PT Lion Superindo
2011
18.038.227.367
2010
14.149.736.465
14.649.375.065
Transaksi pembelian
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima
189.570.502.887
6.908.241.885
134.664.916.000
6.310.975.554
95.651.297.000
1.384.569.427
Total pembelian
196.478.744.772
140.975.891.554
97.035.866.427
10.728.094.262
8.133.481.744
6.150.112.291
2011
1,51%
2010
1,74%
2,39%
Transaksi pembelian
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima
29,88%
1,09%
31,03%
1,45%
29,60%
0,43%
Total pembelian
30.97%
32,49%
30.03%
1,69%
1,87%
1,90%
164
28. BALANCES
AND TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
Hubungan/Relationship
PT Lion Superindo
WITH
Royalti/Royalty
2012
2011
2010
17.037.861.044
3.680.325.256
14.201.209.930
2.124.107.249
8.854.777.686
843.875.671
Short-term benefits
Post-employment benefits
Total
13.782.187.736
12.602.647.215
5.100.024.477
Total
165
a.
b.
c.
The Company
has
agreements with
distributors and agents, whereby the latter
agreed to distribute the Companys products to
stores in various areas in Indonesia.
166
d.
e.
e.
f.
Pada
tahun
2011,
Perusahaan
menandatangani tiga perjanjian pembelian
dengan Oshikiri Machinery Co., Ltd (Oshikiri)
dimana Perusahaan setuju untuk membeli
beberapa unit mesin dari Oshikiri dengan total
nilai pembelian sebesar JPY542.414.000.
Pada tanggal 27 Agustus 2012, Perusahaan
kembali menandatangani perjanjian dengan
Oshikiri untuk membeli beberapa unit mesin
dengan total nilai pembelian sebesar
JPY50.196.000.
Pada
tanggal
31 Desember 2012 and 2011, utang yang
timbul dari transaksi pembelian dari Oshikiri
disajikan sebagai bagian dari Utang lain-lain
pada laporan posisi keuangan (Catatan 14).
f.
167
g.
g.
h.
h.
30. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Penjelasan
Aset moneter:
Kas dan setara kas
Deposito jaminan
3.897.946.122
552.879.876
1.132.541.196
Sub-total
Liabilitas moneter:
Utang lain-lain
31 Desember 2012/
December 31, 2012
5.583.367.194
JPY266.545.272
EUR264.070
US$215.510
SGD74.500
29.853.070.464
3.382.736.700
2.083.984.601
589.071.500
Sub-total
Liabilitas neto
168
Description
Monetary assets:
Cash and cash equivalents
Guarantee deposits
Sub-total
Monetary liabilities:
Other payables
35.908.863.265
Sub-total
(30.325.496.071)
Net liabilities
2012
2011
2010
Nilai Tercatat
Aset keuangan - Pinjaman yang
diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain pihak ketiga
Deposito jaminan
Aset keuangan tidak lancar lainnya
(uang jaminan dan piutang
jangka panjang)
37.871.639.602
136.203.406.473
421.608.083
11.213.320.997
48.397.360.886
103.387.896.337
262.603.539
8.774.420.148
120.721.694.375
75.641.640.405
6.410.058.069
1.954.286.254
1.103.771.236
796.908.031
187.664.261.409
161.926.052.146
203.570.300.880
Carrying Amounts
Financial assets - Loans and
receivables
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other third party receivables
Guarantee deposits
Other non-current financial assets
(security deposits and
long-term receivables)
79.033.352.160
86.024.594.555
17.142.497.535
12.641.292.315
302.917.148.000
65.553.478.372
65.876.802.143
10.303.026.712
8.819.229.298
33.071.521.262
27.346.353.143
36.795.135.335
12.860.937.645
6.107.613.361
-
497.758.884.565
183.624.057.787
83.110.039.484
2012
2011
2010
Nilai Wajar
Aset keuangan - Pinjaman yang
diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain pihak ketiga
Deposito jaminan
Aset keuangan tidak lancar lainnya
(uang jaminan dan pinjaman
karyawan)
37.871.639.602
136.203.406.473
421.608.083
11.213.320.997
1.954.286.254
1.103.771.236
796.908.031
Fair Values
Financial assets - Loans and
receivables
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other third party receivables
Guarantee deposits
Other non-current financial assets
(security deposits and
employee loans)
187.664.261.409
161.926.052.146
203.570.300.880
48.397.360.886
103.387.896.337
262.603.539
8.774.420.148
120.721.694.375
75.641.640.405
6.410.058.069
79.033.352.160
86.024.594.555
17.142.497.535
12.641.292.315
303.921.926.985
65.553.478.372
65.876.802.143
10.303.026.712
8.819.229.298
33.703.957.913
27.346.353.143
36.795.135.335
12.860.937.645
6.107.613.361
-
498.763.663.550
184.256.494.438
83.110.039.484
169
31. FINANCIAL
(continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
a.
a.
170
31. FINANCIAL
(continued)
b.
ASSETS
AND
LIABILITIES
MANAJEMEN
a.
a.
171
MANAJEMEN
a.
c.
b.
Risiko kredit
c.
Credit risk
The Company is exposed to credit risk arising
from the credit granted to its customers. To
mitigate this risk, it has policies in place to
ensure that sales of products are made only to
creditworthy customers with proven track
record or good credit history. It is the
Company's policy that all customers who wish
to trade on credit are subject to credit
verification procedures. The Company has
policies that limit the amount of credit
exposure to any particular customer, such as
requiring distributors and agents to provide
guarantee deposits. In addition, receivable
balances are monitored on an ongoing basis to
reduce the exposure to bad debts.
172
d.
MANAJEMEN
c.
Risiko likuiditas
d.
Liquidity risk
173
MANAJEMEN
d.
Total
Dalam waktu
1 tahun/
Within
1 year
Dalam waktu
1-5 tahun/
Within
1-5 years
Dalam waktu
lebih dari
5 tahun/
Within more
than 5 years
304.000.000.000
86.024.594.555
79.033.352.160
17.142.497.535
12.641.292.315
5.833.333.333
86.024.594.555
79.033.352.160
17.142.497.535
12.641.292.315
298.166.666.667
-
Total
498.841.736.565
200.675.069.898
298.166.666.667
Total
Informasi
pendukung
laporan
arus
kas
sehubungan dengan aktivitas yang tidak
mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
2012
Penambahan aset tetap dengan
mengkreditkan utang lain-lain
36.078.518.141
2010
15.734.262.739
29.724.034.682
Dari/from
Menjadi/to
Jumlah/amount
2011
Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets
11.007.898.518
1.878.008.379
1.103.771.236
43.298.780
21.626.000
174
34. RECLASSIFICATION
(continued)
Dari/from
OF
Menjadi/to
ACCOUNTS
Jumlah/amount
2010
Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets
Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets
2.162.667.701
796.908.031
43.298.780
32.058.500
Pada
beberapa
tanggal setelah tanggal
31 Desember 2012 hingga April 2013, Perusahaan
melakukan penarikan dengan jumlah total sebesar
Rp103.625.800.000 atas fasilitas pinjaman yang
diperoleh dari BCA (Catatan 18).
36. PENERBITAN
KEUANGAN
KEMBALI
LAPORAN
36. REISSUANCE
STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
175
xiv
Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali
selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas dan menyampaikan hasil pemeringkatan baru,
pernyataan, atau pendapat atas efek tersebut yang diterbitkan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek
kepada OJK, Wali Amanat dan Bursa Efek serta mengumumkan hasil pemeringkatan baru, pernyataan,
atau pendapat tersebut dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sebelum jatuh temponya efek
tersebut, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No.IX.C.11.
Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai Perusahaan
Pemeringkat Efek.
PERTIMBANGAN (RATIONALE) DARI PEFINDO
Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar Perseroan yang kuat sebagai produsen massal roti, proteksi
arus kas yang kuat dan dukungan operasional dari pemegang saham. Peringkat dibatasi oleh eksposur
Perseroan terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan kemasan serta kompetisi yang ketat di industri roti.
Faktor-faktor pendukung peringkat adalah:
Posisi pasar yang kuat sebagai produsen massal roti. Perseroan mendominasi pasar produksi massal
roti dengan pangsa pasar sekitar 18% dari total industri roti. Kuatnya posisi Perseroan dicerminkan oleh
pertumbuhan pendapatan yang kuat dengan CAGR lima tahun (2008-2012) sebesar 32,7%. Di tahun
2012, Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan yang kuat yakni meningkat 46,4% dibandingkan
tahun lalu menjadi Rp1,2 triliun sebagai hasil dari ekspansi bisnisnya. Posisi pasar Perseroan di jangka
menengah diharapkan akan tetap kuat dengan rencana ekspansi yang agresif untuk menangkap potensial
bisnis di pasar yang belum digarap.
Proteksi arus kas yang kuat. Pada akhir tahun 2012, proteksi arus kas Perseroan dianggap kuat dengan
EBITDA terhadap hutang dan EBITDA terhadap IFCCI (beban bunga, beban keuangan, dan bunga
yang dikapitalisasi) masing-masing sebesar 0,8x dan 16,5x. Proteksi arus kas Perseroan akan tetap
kuat walaupun struktur modal Perseroan akan kurang konservatif karena Perseroan akan menerbitkan
obligasi baru untuk membiayai belanja modalnya. Pada jangka pendek dan menengah, rasio EBITDA
terhadap hutang dan EBITDA terhadap bunga diharapkan tetap kuat masing-masing di atas 0,5x dan 6x.
Dukungan operasional dari pemegang saham. Aktivitas operasional Perseroan mendapat dukungan
kuat dari mitra strategis yang merupakan pemegang sahamnya. Perseroan mendapatkan bantuan teknis
dan teknologi pengetahuan dari Shikishima Baking Co. Ltd., produsen roti kedua terbesar di Jepang,
untuk pengembangan produk dan pengawasan mutu. Melalui Treasure East Investment Ltd., Perseroan
memiliki hubungan tidak langsung dengan Grup Salim, yang memiliki pabrik tepung terbesar di Indonesia
sehingga Perseroan dapat mengamankan pasokan bahan bakunya. Grup Salim juga memiliki salah satu
jaringan minimarket terbesar yang merupakan distributor utama Perseroan.
177
AAA
Efek hutang dengan peringkat Id AAA merupakan efek hutang dengan peringkat tertinggi
di Pefindo yang didukung oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas
Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan
yang diperjanjikan.
Id
AA
Efek hutang dengan peringkat Id AA memiliki kualitas kredit sedikit di bawah peringkat
tertinggi, didukung oleh kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibanding entitas
Indonesia lainnya.
Id
Efek hutang dengan peringkat Id A memiliki dukungan kemampuan Obligor yang kuat
dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya
sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang
merugikan.
Id
BBB
Efek hutang dengan peringkat Id BBB didukung oleh kemampuan Obligor yang memadai
relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka
panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat
diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.
Id
BB
Id
Id
CCC
Efek hutang dengan peringkat Id CCC menunjukkan efek hutang yang tidak mampu lagi
memenuhi kewajiban finansialnya, serta hanya bergantung pada perbaikan keadaan
eksternal.
Id
Efek hutang dengan peringkat Id D menandakan efek hutang yang macet atau perseroannya
sudah berhenti berusaha.
Sebagai tambahan, tanda tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari
IdAA hingga IdCCC. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat lebih mendekati
kategori peringkat di atasnya. Tanda kurang (-) menunjukkan suatu kategori peringkat lebih baik dari
kategori peringkat di bawahnya, walaupun semakin mendekati.
178
RATING OUTLOOK
Berikut ini adalah penjelasan Rating Outlook yang diberikan Pefindo untuk memberikan gambaran lebih
jelas tentang posisi peringkat Perseroan.
Positive
Negative
Stable
Developing
Rating Outlook Pefindo menilai arah potensi atas peringkat kredit jangka panjang Obligor terhadap jangka
menengah hingga jangka yang lebih panjangnya. Dalam menentukan Rating Outlook, pertimbangan
diberikan terhadap perubahan-perubahan ekonomi dan/atau kondisi fundamental bisnis. Rating Outlook
bukanlah merupakan prasyarat untuk perubahan suatu hasil pemeringkatan atau untuk menetapkan
tindakan Credit Watch di masa yang akan datang.
179
180
a. Sebesar 86.050.600.000,- (delapan puluh enam miliar lima puluh juta enam ratus ribu rupiah)
merupakan setoran lama; dan
b. Sebesar Rp 15.185.400.000,- (lima belas miliar seratus delapan puluh lima juta empat ratus ribu
rupiah) merupakan hasil Penawaran Umum Saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal;
dengan rincian dan nilai nominal saham yang disebutkan dalam pasal 29 ayat 1 Anggaran Dasar ini.
3. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas.
a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan
pemesanan maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam daftar pemegang rekening
Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum
Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang
sebanding dengan jumlah saham yang telah terdaftar dalam daftar pemegang rekening Efek
atau Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada
tanggal tersebut.
b. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham :
i. ditujukan kepada karyawan Perseroan;
ii. ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,
yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham;
iii. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh
Rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau
iv. dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang
memperbolehkan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
c. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.
d. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang
memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat
Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat
Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan
tambahan Efek Bersifat Ekuitas.
e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham
sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf d Pasal ini maka dalam hal terdapat pembeli siaga,
Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai
pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.
f. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar
dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan
oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang
telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.
g. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang diterbitkan
mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan
oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan
perubahan Anggaran Dasar ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan
mengindahkan ketentuan dalam Pasal 41 ayat (2) dan ayat (3) Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas.
4. Penambahan Modal Dasar Perseroan.
a. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham. Perubahan Anggaran Dasar ini dalam rangka perubahan modal
dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
b. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang
dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang :
i. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menambah modal
dasar;
ii. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
181
iii. penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25 % (dua
puluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6
(enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 huruf b dan angka ii Pasal ini;
iv. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf b angka iii
Pasal ini tidak terpenuhi sepenuhnya maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran
dasarnya, sehingga modal dasar dan modal disetor memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat 1
dan ayat 2 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan
setelah jangka waktu pada ayat 4 huruf b angka iii Pasal ini tidak terpenuhi;
v. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menambah modal dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 huruf b angka i Pasal ini, termasuk juga persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk mengubah kembali Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat 4 huruf b angka iv Pasal ini.
c. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah
terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor paling kurang 25 %
(dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham
lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan
untuk mengurus persetujuan perubahan Anggaran Dasar ini dari Menteri atas pelaksanaan
penambahan modal disetor tersebut dengan mengindahkan ketentuan dalam Pasal 41 ayat 2
dan ayat 3 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
5. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak
berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat
pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut;
b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di Bapepam
dan LK dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;
c. memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan kuorum kehadiran
sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat 1 Anggaran Dasar ini, dengan mengindahkan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat 3 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham Perseroan
yang tercatat di Bursa Efek maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar; dan
e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan,
dan/atau unsur modal sendiri maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau
unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir
yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian.
6. a. Pemegang Saham dan kreditor lainnya yang mempunyai tagihan terhadap Perseroan tidak
dapat menggunakan hak tagihnya sebagai kompensasi kewajiban penyetoran atas harga saham
yang telah diambilnya, kecuali disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Hak tagih terhadap Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 6 huruf a Pasal ini yang dapat
dikompensasi dengan setoran saham adalah hak tagih atas tagihan terhadap Perseroan yang
timbul karena:
i. Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau benda tidak berwujud
yang dapat dinilai dengan uang;
ii. pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang Perseroan telah membayar lunas
utang Perseroan sebesar yang ditanggung atau dijamin; atau
iii. Perseroan menjadi penanggung atau penjamin utang dari pihak ketiga dan Perseroan
telah menerima manfaat berupa uang atau barang yang dapat dinilai dengan uang yang
langsung atau tidak langsung secara nyata telah diterima Perseroan.
c. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 6 huruf a Pasal
ini sah apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai panggilan Rapat Umum Pemegang
Saham, kuorum kehadiran, dan jumlah suara untuk perubahan Anggaran Dasar sebagaimana
diatur dalam Pasal 16 ayat 2 Anggaran Dasar ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam bidang Pasar Modal.
d. Dalam hal terjadi benturan kepentingan maka keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
sebagaimana dimaksud pada ayat 6 huruf a Pasal ini wajib mengikuti ketentuan tentang
benturan kepentingan yang diatur Pasal 16 ayat 4 Anggaran Dasar ini dan ketentuan peraturan
perundang-undangan dalam bidang Pasar Modal.
182
7. Direksi berwenang mengeluarkan saham yang masih dalam simpanan tanpa memberi kesempatan untuk
mengambil bagian terlebih dahulu saham tersebut kepada para pemegang saham, dalam hal ini:
a. jika dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun penambahan modal atau pengeluaran saham tersebut
tidak melebihi 5% (lima persen) dari modal disetor; atau
b. jika tujuan utama penambahan modal atau pengeluaran saham tersebut adalah untuk
memperbaiki posisi keuangan Perseroan yang mengalami salah satu kondisi sebagai berikut:
i. Perseroan menerima pinjaman dari Bank Indonesia atau lembaga pemerintah lain yang
jumlahnya lebih dari 200% (dua ratus persen) dari modal disetor atau adanya kondisi
lain yang dapat mengakibatkan restrukturisasi Perseroan oleh instansi Pemerintah yang
berwenang; atau
ii. Perseroan gagal atau tidak mampu untuk menghindari kegagalan atas kewajibannya
terhadap pemberi pinjaman yang tidak terafiliasi dan jika pemberi pinjaman tersebut atau
pemodal tidak terafiliasi menyetujui untuk menerima saham atau obligasi konversi Perseroan
untuk menyelesaikan pinjaman tersebut.
8. Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 7 Pasal ini, Direksi wajib mengikuti
ketentuan dan tata cara sebagai berikut:
a. Pengeluaran saham dalam simpanan tersebut harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu
dari Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan :
i. dalam hal pengeluaran saham dalam simpanan tersebut dilaksanakan sekaligus dengan
penambahan modal dasar maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan
jika dalam Rapat Umum Pemegang Saham paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang
Saham. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah
suara yang dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar ini atau ketentuan peraturan perundangundangan dibidang Pasar Modal menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan
tentang pengambilan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang lebih besar dengan
mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas; atau
ii. dalam hal pengeluaran saham dalam simpanan tersebut dilaksanakan tanpa penambahan
modal dasar maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan jika dalam Rapat
Umum Pemegang Saham lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara hadir atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah
sah jika disetujui lebih dari 1/2(satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan,
kecuali Anggaran Dasar ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham yang lebih besar dengan mengindahkan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76 dan Pasal 82 Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas.
b. harga saham yang akan dikeluarkan paling sedikit sama dengan harga nominal saham tersebut
(tidak dibawah harga pari);
c. pihak atau pihak-pihak yang akan mengambil bagian atau memperoleh saham yang akan
dikeluarkan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham
sebagaimana dimaksud pada ayat 8 huruf a Pasal ini, kecuali jika pihak yang akan membeli
atau menerima saham-saham yang akan dikeluarkan adalah Bank Indonesia atau lembaga
pemerintah lain atau pemberi pinjaman atau pemodal tidak terafiliasi sebagaimana dimaksud
pada ayat 7 huruf b Pasal ini;
d. ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan;
e. Direksi wajib mengumumkan tersedianya informasi kepada para pemegang saham paling lambat
14 (empat belas) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran
saham tersebut yang antara lain memuat analisis dan pembahasan manajemen Perseroan
mengenai kondisi keuangan proforma Perseroan serta pengaruhnya terhadap pemegang
saham setelah penambahan modal dan alasan bahwa pengeluaran saham baru tanpa hak untuk
mengambil bagian terlebih dahulu saham merupakan pilihan terbaik bagi seluruh pemegang
saham, dengan memenuhi prinsip keterbukaan;
183
f.
jika Direksi hendak mengeluarkan saham sesuai, dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
7 huruf b Pasal ini, Direksi juga harus mengungkapkan fakta material tentang kondisi keuangan
terakhir,yang antara lain meliputi penjelasan mengenai akun persediaan yang tidak likuid,
pinjaman atau piutang ragu-ragu, Kredit Likuiditas Bank Indonesia dan/atau pinjaman atau
piutang macet, termasuk pinjaman atau piutang kepada pihak terafiliasi;
g. jika pengeluaran saham sebagaimana dimaksud pada ayat 7 huruf b Pasal ini mengakibatkan
terjadinya benturan kepentingan maka pelaksanaannya wajib mengikuti ketentuan tentang
benturan kepentingan yang diatur Pasal 16 ayat 4 Anggaran Dasar ini serta ketentuan peraturan
perundang-undangan dalam bidang Pasar Modal.
SAHAM
Pasal 5
1. Semua dan setiap saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.
2. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik atau lebih, yaitu orang
atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham dalam daftar pemegang rekening
Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1)
dan ayat (2) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, tanpa mengurangi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
3. Jika karena sebab apapun satu saham menjadi milik beberapa orang maka mereka yang memiliki
bersama itu wajib untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau orang lain sebagai
wakil atau kuasa mereka bersama dan hanya orang yang ditunjuk atau diberi kuasa itu saja yang
akan didaftarkan dalam daftar pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan
dan yang harus dianggap sebagai pemegang saham dari saham yang bersangkutan serta berhak
mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.
4. Selama ketentuan pada ayat 3 Pasal ini belum dilaksanakan maka para pemegang saham tersebut
tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham dan tidak dapat
mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal
52 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, sedangkan
pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.
5. Setiap pemegang saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar ini dan kepada
semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham, ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana
saham Perseroan dicatatkan.
6. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
SURAT SAHAM
Pasal 6
1. Dalam hal saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan
Penyimpanan maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang
Saham Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan Penitipan Kolektif dalam Pasal 9 Anggaran
Dasar ini.
2. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian
dan Penyimpanan maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham
atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.
3. Pada surat saham harus dicantumkan sekurang-kurangnya :
a. nama dan alamat pemegang saham;
b. nomor surat saham;
c. nomor urut saham;
d. tanggal pengeluaran surat saham;
e. nilai nominal saham;
f. tanda pengenal (logo) Perseroan.
184
185
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
d. nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham
atau sebagai penerimaan jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal
pendaftaran jaminan fidusia tersebut;
e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang tunai;
f. keterangan lain yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam daftar khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota direksi dan Dewan
Komisaris berserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada Perseroan lain serta tanggal saham
itu diperoleh. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara daftar pemegang rekening
Efek, Daftar Pemegang Saham, dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.
Pemegang saham Wajib memberitahukan setiap perubahan alamatnya kepada Direksi secara
tertulis. Selama pemberitahuan demikian belum diterima dengan baik oleh Direksi maka semua
surat, pemberitahuan, dan/atau pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah jika
dikirim ke alamat yang terakhir tercatat dalam daftar pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang
Saham Perseroan.
Setiap catatan dalam daftar Pemegang Saham dan dalam Daftar khusus harus ditandatangani oleh
salah seorang anggota Direksi atau kuasa mereka yang sah.
Direksi menyediakan daftar pemegang rekening Efek, Daftar Pemegang Saham, dan Daftar Khusus
di kantor Perseroan. Setiap pemegang saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar daftar
pemegang rekening Efek, Daftar Pemegang Saham, dan Daftar Khusus yang berkenan dengan diri
pemegang saham yang bersangkutan diperlihatkan kepadanya pada waktu jam kerja Perseroan.
Pemegang Saham yang sah dari Perseroan berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan
kepada seorang pemegang saham berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat
(1) dan ayat (2) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
Pendaftaran nama Iebih dari 1(satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak 1 (satu)
saham kepada Iebih dari 1 (satu)orang tidak diperkenankan.
Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk
melaksanakan pencatatan saham dalam daftar pemegang rekening Efek, daftar Pemegang Saham,
dan Daftar Khusus. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam daftar pemegang rekening Efek atau
Daftar Pemegang Saham Perseroan, termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindahan
hak atas saham, hak gadai atas saham, jaminan fidusia saham, atau cessie yang menyangkut
saham-saham Perseroan atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai dengan
Anggaran Dasar ini, ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan peraturan
Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.
PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 9
1. Mengenai saham yang berada dalam Penitipan Kolektif berlaku ketentuan dalam Pasal 9 Anggaran
Dasar ini, yaitu :
a. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus
dicatat dalam Buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
b. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahan Efek yang dicatat dalam
rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian
atau Perusahan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian
atau Perusahan Efek tersebut.
c. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio
Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam penitipan kolektif
dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham
Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa
Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.
186
d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a Pasal ini atau Bank Kustodian
sebagai dimaksud pada ayat 1 huruf c Pasal ini sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku
Daftar Pemegang Saham Perseroan.
e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak
investasi kolektif dalam Buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak
yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud.
Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank
Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, atau Perusahan Efek wajib menerbitkan
konfimasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.
g. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan
oleh Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham
tersebut hilang atau musnah, kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan
bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham
dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.
i. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham
tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk
pemeriksaan perkara pidana, dalam hal penjaminan dan/atau sita tersebut diberitahukan secara
tertulis oleh pemegang saham yang bersangkutan atau pihak lain yang berkepentingan kepada
Perseroan.
j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau
mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan jumlah saham yang
dimilikinya pada rekening tersebut.
k. Bank Kustodian dan perusahan efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening efek
beserta jumlah saham perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada
Bank Kustodian dan perusahan efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
untuk selanjutnya diserahkan kepada perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal
pemangilan Rapat Umum Pemegang Saham.
l. Manager Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang
Saham atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian
yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif
dan tidak termasuk dalam penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manager Investasi
tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat
Umum Pemegang Saham.
m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, dan/atau hak-hak lainnya sehubungan
dengan kepemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham
dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus, dan/
atau hak-hak lainnya kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan
masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.
n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, dan/atau hak-hak lainnya sehubungan
dengan kepemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada
Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak
investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
o. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen,
saham bonus, dan/atau hak-hak lainnya sehubungan dengan kepemilikan saham dalam
Penitipan Kolektif ditentukan ofeh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan bahwa
Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek
beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing masing pemegang rekening Efek
tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang
187
rnenjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus, dan/atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat
1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang rnenjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak
untuk memperoleh dividen, saham bonus, dan/atau hak-hak lainnya tersebut.
2. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pasal 10
1. a. Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani oleh
atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang menerima
pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus
berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.
b. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan hak atas
saham yang diperdagangkan di Pasar Modal harus memenuhi ketentuan peraturan Bursa Efek
di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
c. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
d. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif wajib
memenuhi ketentuan Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal, dan Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
e. Pemindahan hak atas saham baru berlaku setelah pemindahan hak atas saham tersebut
didaftarkan dalam daftar pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan,
dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar ini, ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal, dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.
2. Pemindahan hak atas saham yang bertentangan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini atau
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau tanpa persetujuan dari pihak
yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.
3. Direksi atas kebijaksanaan sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk
mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam daftar pemegang rekening Efek atau Daftar
Pemegang Saham Perseroan apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar ini tidak dipenuhi.
4. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham maka Direksi wajib
mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada Pihak yang mengajukan permohonan pendaftaran
pemindahan hak atas saham dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal
permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi, dengan mengindahkan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham
Perseroan dicatatkan.
5. Dalam hal terjadi pengubahan kepemilikan suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam daftar
pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan dianggap tetap sebagai pemilik
saham tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas hingga nama pemilik baru tersebut telah tercatat dalam daftar pemegang rekening
Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan, hal tersebut dengan mengindahkan ketentuan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham
Perseroan dicatatkan.
6. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham
atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum
dapat, dengan mengajukan bukti tentang haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat
disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftar sebagai pemegang
saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima
baik bukti hak itu tanpa mengurangi ketentuan Anggaran Dasar ini, ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan
dicatatkan.
188
189
usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi yang dijalankan selama tahun buku yang
lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan, laporan keuangan tahunan, dan
laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, kecuali perbuatan penggelapan, penipuan, dan/atau
tindakan pidana lainnya.
4. Apabila Direksi lalai untuk menyelenggarakan RUPS Tahunan pada waktu yang telah ditentukan
maka atas permintaan 1 (satu)orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili
1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara atau Dewan
Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (2) huruf a dan huruf b Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas, Direksi, Dewan Komisaris, atau pemegang saham tersebut wajib
menyelenggarakan RUPS Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80 Undangundang tentang Perseroan Terbatas dengan didahului pengumuman mengenai akan diadakan
pemanggilan RUPS Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas dan pemanggilan RUPS Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
5. Pelaksanaan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal ini harus mengindahkan ketentuan
dalam Pasal75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
RUPS LUAR BIASA
Pasal 13
1. RUPS Luar Biasa diselenggarakan oleh Direksi setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk
kepentingan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (1) dan Pasal 78 ayat (4)
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dengan didahului pengumuman mengenai akan
diadakan pemanggilan RUPS dan pemanggilan RUPS.
2. Dalam RUPS Luar Biasa dapat diputuskan mata acara yang diajukan sesuai dengan ketentuan
dalam Anggaran Dasar ini dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
79 ayat (8) dan ayat (9), Pasal 80 ayat (5), Pasal 75 ayat (3) dan ayat (4), Pasal 76 ayat (3), ayat
(4), dan ayat (5), Pasal 82 ayat (5) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, pengumuman
mengenai akan diadakan pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 Undangundang tentang Perseroan Terbatas, dan pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal
82 ayat (1) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
3. Apabila Direksi lalai menyelenggarakan RUPS Luar Biasa maka atas permintaan 1 (satu) orang atau lebih
pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara atau Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (2)
huruf a dan huruf b Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, Direksi, Dewan Komisaris, atau
pemegang saham tersebut wajib menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 79 dan Pasal 80 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dengan didahului pengumuman
mengenai akan diadakan pemanggilan RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
83 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dan pemanggilan RUPS Tahunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
4. Pelaksanaan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 3 Pasal ini harus mengindahkan ketentuan
dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
TEMPAT, PENGUMUMAN, PEMANGGILAN, DAN WAKTU PENYELENGGARAAN RUPS
Pasal 14
1. RUPS dapat diadakan di:
a. tempat kedudukan Perseroan;
b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya; atau
c. tempat kedudukan Bursa Efek di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
2. Pengumuman RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal pemanggilan
RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS dan tanggal pemanggilan RUPS,
yang dilakukan dengan cara memasang iklan paling sedikit dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa
Indonesia, satu diantaranya berperedaran nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat
kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
190
3. Pemanggilan RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pemanggilan RUPS dan tanggal RUPS, yang dilakukan dengan cara
memasang iklan paling sedikit dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya
berperedaran nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan
sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
4. Kecuali pemanggilan untuk RUPS kedua dan RUPS ketiga untuk menyetujui transaksi yang
mempunyai benturan kepentingan yang dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
RUPS kedua dan RUPS ketiga dilakukan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan
RUPS dan tanggal RUPS sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 tentang Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu, Pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan paling lambat 7 (tujuh)
hari sebelum RUPS kedua dilakukan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan RUPS
dan tanggal RUPS dan disertai informasi bahwa RUPS pertama telah diselenggarakan tetapi tidak
mencapai kuorum kehadiran, yang dilakukan dengan cara memasang iklan paling sedikit dalam 2
(dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran nasional dan satu lainnya
beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
5. Dalam panggilan RUPS wajib dicantumkan tanggal, waktu, tempat, mata acara, dan pemberitahuan
bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di Kantor Perseroan mulai dari tanggal
dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan sesuai dengan Undangundang tentang Perseroan Terbatas, kecuali diatur lain dalam ketentuan peraturan perundangundangan dibidang Pasar Modal.
6. RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu)
hari dari RUPS pertama.
7. Dalam hal pengumuman mengenai akan diadakan pemanggilan RUPS, pemanggilan RUPS, dan
panggilan RUPS tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran
Dasar ini maka keputusan tetap sah apabila RUPS dihadiri oleh seluruh pemegang saham yang
mewakili seluruh jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan disetujui dengan suara bulat sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 82 ayat (5) Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas.
8. RUPS dalam mata acara Iain-Iain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali semua pemegang
saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara RUPS.
Keputusan atas mata acara RUPS yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 75 ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
9. Jika dalam RUPS hadir dan/atau diwakili semua pemegang saham dan semua pemegang saham
menyetujui diadakannya RUPS dengan agenda tertentu, RUPS dapat diadakan di manapun di
wilayah negara Republik Indonesia. RUPS dapat mengambil keputusan jika keputusan tersebut
disetujui dengan suara bulat sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 76 ayat (3), ayat (4), dan ayat
(5) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
10. Usul dari pemegang saham dan/atau Dewan Komisaris harus dimasukkan dalam acara RUPS yang
diselenggarakan oleh Direksi, apabila :
a. usul yang bersangkutan diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh 1 (satu) orang atau lebih
pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara dan/atau oleh Dewan Komisaris;
b. telah diterima oleh Direksi melalui Surat Tercatat disertai alasannya paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelumtanggal pernanggilan RUPS dilakukan oleh Direksi; dan
c. menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan kegiatan usaha
Perseroan dandengan mengingat ketentuan dalam Pasal 12 ayat4 dan Pasal 13 ayat 3 Anggaran
Dasar ini.
PIMPINAN DAN BERITA ACARA RUPS
Pasal 15
1. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.Dalam
hal Dewan Komisaris tidak menunjuk anggotanya sebagai ketua RUPS atau semua anggota Dewan
Komisaris tidak hadir atau berhalangan maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi
yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal Direksi tidak menunjuk anggotanya sebagai ketua RUPS
atau semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan maka RUPS dipimpin oleh salah seorang
pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.
191
2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan
kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan
Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Dalam hal semua anggota Dewan
Komisaris mempunyai benturan kepentingan maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota
Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai
benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS maka RUPS dipimpin oleh
anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Dalam hal semua anggota
Direksi mempunyai benturan kepentingan maka RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang
saham independen yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.
3. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat Berita Acara RUPS oleh Notaris.
Berita Acara RUPS tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak
ketiga tentang kuorum kehadiran, suara, dan keputusan yang diambil dalam RUPS.
KUORUM KEHADIRAN, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN RUPS
Pasal 16
1. Kuorum kehadiran dan keputusan RUPS terhadap hal-hal yang harus diputuskan dalam RUPS,
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas, penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas modal
dasar, perubahan anggota Direksi, perubahan anggota Dewan Komisaris, persetujuan laporan
tahunan, pengesahan laporan keuangan tahunan, pengesahan laporan tugas pengawasan Dewan
Komisaris, dan keputusan penggunaan laba dapat dilangsungkan ;
a. jika dalam RUPS lebih dari 1/2(satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara hadiratau diwakili dalam RUPS. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 1/2(satu perdua) bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan
keputusan RUPS yang lebih besar dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
b. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu
pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS.
Keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih
dari 1/2(satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar ini
atau ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal menentukan kuorum
kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar dengan
mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, danPasal 82
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas; dan
c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai maka atas permohonan.
Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pernanggilan,
dan waktu penyelenggaraan RUPSketiga ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK dengan
mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
2. Kuorum kehadiran dan keputusan RUPS untuk mengubah Anggaran Dasar ini, penambahan modal
dasar, pembelian kembali saham Perseroan atau pengalihannya lebih lanjut, atau persetujuan
penggunaan hak tagih pemegang saham dan kreditor sebagai kompensasi kewajiban penyetoran
atas harga saham dapat dilangsungkan:
a. jika dalam RUPS paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara hadir atau diwakili dalam RUPS. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan
ke putusan RUPS yang lebih besar dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas. Perubahan
Anggaran Dasar tersebut harus dalam bahasa Indonesia;
192
b. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 3/5 (tiga
perlima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS.
Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui
lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar
ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal menentukan kuorum
kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar dengan
mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai maka atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ketiga ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK dengan mengindahkan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas;
d. pengubahan ketentuan Anggaran Dasar ini yang menyangkut pengubahan nama Perseroan dan/atau
tempat kedudukan Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, jangka
waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal ditempatkan dan
disetor, dan/atau status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan Terbuka atau sebaliknya
harus mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan
pengubahan tersebut mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai persetujuan pengubahan Anggaran Dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 23 ayat (1) Undangundang tentang Perseroan Terbatas;
e. pengubahan ketentuan Anggaran Dasar selain sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf
d Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dan pengubahan tersebut mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat penerimaan
pemberitahuan pengubahan Anggaran Dasar oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21ayat (3) dan Pasal 23 ayat (2)
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas; dan
f. keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditor
Perseroan dengan mengumumkan dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya
berperedaran nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan
sebagaimana ditentukan oleh Direksi dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
keputusan RUPS, dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44,
Pasal 45, Pasal 46, dan Pasal 47 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
3. Kuorum kehadiran dan keputusan RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan
jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen)jumlah
kekayaan bersih Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan Perseroan yang terakhir yang
telah diaudit oleh akuntan publik dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, yang berkaitan satu sama lain
atau yang tidak berkaitan satu sama lain, Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Pemisahan,
pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perubahan Anggaran Dasar dalam rangka
perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, atau pembubaran dapat dilangsungkan :
a. jika dalam RUPS paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah suara
yang dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan
dibidang Pasar Modal menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan
keputusan RUPS yang lebih besar dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
b. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 2/3 (dua
pertiga) bagiandari jumlah seluruh saham dengan hak suara nadir atau diwakili dalam RUPS.
Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui
oleh lebih dari 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali Anggaran
Dasar ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal menentukan
kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar
193
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal76, dan Pasal
82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai maka atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ketiga ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK dengan mengindahkan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas; dan
d. Direksi Perseroan yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan wajib mengumumkan dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu
diantaranya berperedaraan nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat kedudukan
Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi mengenai ringkasan rancangan Penggabungan,
Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan Perseroan dalam jangka waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum tanggal pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127
ayat (2) dan ayat (8) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
Kuorum kehadiran dan keputusan RUPS untuk menyetujui transaksi yang mempunyai benturan
kepentingan dapat dilangsungkan :
a. jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham yang dimiliki oleh
pemegang saham independen dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS. Keputusan
RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 1/2
(satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham independen,
dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75,Pasal 76, dan Pasal
82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
b. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS lebih dari 1/2(satu perdua)
bagian darijumlah seluruh saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen dengan hak
suara hadir atau diwakili dalam RUPS. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan oleh pemegang saham independen, dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai maka atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ketiga ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK dengan mengindahkan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas; dan
d. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan
keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen
yang tidak mempunyai benturan kepentingan.
Yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar
pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal
dilakukan pemanggilan RUPS, dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan. Pemegang saham dapat
diwakili oleh pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan surat kuasa dengan mengindahkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketua RUPS berhak meminta agar surat kuasa mewakili pemegang saham diperlihatkan kepadanya
pada waktu RUPS diadakan dan Ketua RUPS berhak menentukan pemegang saham yang berhak
menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS serta menjalankan hak lainnya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam RUPS, setiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu)
suara.
Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/atau karyawan Perseroan boleh bertindak selaku
kuasa dalam RUPS, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa tidak dihitung dalam
pemungutan suara.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani
dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan
dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh)
atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
194
a. Suara tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS.
b. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara
(abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham
yang mengeluarkan suara dalam RUPS.
10. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar RUPS dengan syarat
semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani
usul yang bersangkutan. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang
sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS.
DIREKSI
Pasal 17
1. Direksi terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang anggota, yang terdiri dari:
(a) 1 (satu) orang Presiden Direktur;
(b) 2 (dua) orang Direktur atau lebih;
dan salah seorang dari mereka, kecuali Presiden Direktur, ditugasi sebagai Direktur tidak terafiliasi
yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi.
2. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pengangkatan tersebut berlaku sejak
tanggal yang ditentukan dalam RUPS di mana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya
RUPS Tahunan ke-5 (kelima) setelah tanggal pengangkatan (mereka), dengan mengindahkan
ketentuan mengenai persyaratan untuk dapat diangkat menjadi anggota Direksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 93 dan Pasal 94 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan peraturan perundang-undangan lain
yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan, dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 Pasal ini.
3. Orang perseorangan yang menduduki jabatan sebagai anggota Direksi setelah masa jabatannya
berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS, dengan mengindahkan ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini.
4. RUPS sewaktu-waktu dapat memberhentikan seorang atau lebih anggota Direksi sebelum masa
jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak
penutupan RUPS tersebut, kecuali bila tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh RUPS,
dengan mengindahkan ketentuan dalam Pasal 105 ayat (5) Undang-undang tentang Perseroan
Terbatas.
5. a. Seorang anggota Direksi dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan
terlebih dahulu secara tertulis kepada Perseroan mengenai itu paling sedikit 30 (tiga puluh) hari
sebelumnya.
b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah ditehmanya
surat pengunduran diri.
c. Dalam hak Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat 5 huruf (b) Pasal ini maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut,
pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
d. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi
menjadi kurang dari 2 (dua) orang maka pengunduran diri tersebut sah apabiia telah ditetapkan
oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan
minimal jumlah anggota Direksi.
6. Para anggota Direksi dapat diberi gaji dan tunjangan dan/atau penghasilan lain yang jumlahnya
ditentukan oleh RUPS, dengan memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi,
dalam hal Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi dan wewenang tersebut dapat
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
7. a. Dengan tidak mengurangi ketentuan lain dalam Pasal 17 Anggaran Dasar ini, RUPS dapat
mengangkat orang lain untuk menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan untuk menggantikan
anggota Direksi yang diberhentikan dari jabatannya sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 Pasal ini atau yang mengundurkan diri dari jabatannya sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini dan RUPS juga berhak mengangkat
seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu jabatan Direksi yang lowong atau untuk
menambah jumlah anggota Direksi yang ada.
195
b. Masa jabatan seseorang atau lebih yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang
diberhentikan dari jabatannya atau anggota Direksi yang mengundurkan diri atau untuk mengisi
jabatan Direksi yang lowong atau untuk menambah jumlah anggota Direksi yang ada, adalah
untuk sisa masa jabatan dari anggota Direksi yang diberhentikan digantikan atau sisa masa
jabatan anggota Direksi yang sedang menjabat dalam masa jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat 2 Pasal ini.
8. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut:
a. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
atau
b. tidak lagi memenuhi persyaratan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
c. meninggal dunia; atau
d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS; atau
e. tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 ayat (1) dan/atau ayat (2)
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
9. Jika karena sebab apapun jumlah anggota Direksi yang menjabat menjadi kurang dari 3 (tiga)
orang, maka anggota Direksi yang menjabat tersebut merupakan Direksi yang menjalankan hak dan
wewenang serta melaksanakan tugas dan kewajiban Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
92 dan Pasal 98 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas. Paling lambat 3 (tiga) bulan sejak
jumlah anggota Direksi kurang dari 3 (tiga) orang harus diadakan RUPS untuk mengisi lowongan
dalam Direksi.
10. Apabila jabatan Presiden Direktur lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum
memangku jabatannya maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan
menjalankan kewajiban Presiden Direktur dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang
sama sebagai Presiden Direktur berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92
ayat (6) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas. Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong
maka berlaku ketentuan dalam Pasal 21 ayat 3 hurufe Anggaran Dasar ini.
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
Pasal 18
1. Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan.
2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugasnya untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dengan
mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. (a) Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan;
(b) Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal
mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua) orang anggota Direktur secara
bersama-sama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan. Pembatasan dan persyaratan kewenangan Direksi untuk mewakili Perseroan dapat
ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS yang tidak boleh bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar ini sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal 98 ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
4. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam
segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta
menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi
dengan pembatasan bahwa untuk :
a. i. menggadaikan atau dengan cara lain mengagunkan harta kekayaan Perseroan, dalam
jumlah kurangdari 50% (lima puluh persen) dari total aset Perseroan dan dalam jangka
waktu melebihi jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;
ii. membeli atau memperoleh dengan cara apapun, menjual atau dengan cara lain mengalihkan
barang tidak bergerak, termasuk hak atas tanah, apabila pembelian, penjualan atau
peralihan tersebut melebihi jumlah yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;
iii. memberi jaminan atau penggantian kerugian atas hutang untuk kepentingan seseorang,
badan hukum, atau perseroan, apabila jumlah dan jangka waktu jaminan atau ganti rugi
tersebut melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;
196
iv. mendirikan perseroan baru atau turut serta dalam perseroan lain atau meningkatkan atau
melepaskan penyertaan modal atau mengalihkan atau melepaskan hak atas perusahaanperusahaan termasuk tetapi tidak terbatas tindakan mengalihkan atau tidak menggunakan
hak terlebih dahulu untuk mengambil atau membeli saham (preemptive right) baik di
dalam maupun di luar negeri, apabila jumlah penyertaan modal atau pelepasan hak atas
perusahaan-perusahaan tersebut melebihi jumlah yang ditetapkan oleh Rapat Dewan
Komisaris;
v. membuat perjanjian sewa barang bergerak (termasuk operating dan finance lease
agreement) apabila jumlah dan jangka waktu sewa tersebut melebihi jumlah dan jangka
waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;
harus dengan persetujuan Dewan Komisaris.
b. i. menerima pinjaman uang dari siapapun, apabila jumlah dan jangka waktu pinjaman tersebut
melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris (tidak
termasuk mengambil uang Perseroan di Bank);
ii. memberikan pinjaman uang atau mengalihkan piutang Perseroan kepada siapapun, apabila
jumlah dan jangka waktu pinjaman atau piutang tersebut melebihi jumlah dan jangka waktu
yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris harus dengan persetujuan dari RUPS.
5. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal ini dengan mengindahkan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
6. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi berhak untuk perbuatan tertentu mengangkat
seorang kuasa atau lebih untuk bertindak atas nama Direksi, dengan syarat dan ketentuan yang
ditentukan oleh Direksi dalam suatu surat kuasa khusus. Kewenangan yang diberikan tersebut harus
dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan
dengan mengindahkan ketentuan dalam Pasal 103 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
7. a. Pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara anggota Direksi ditetapkan berdasarkan
keputusan RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan, pembagian tugas dan wewenang anggota
Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi sesuai dengan ketentuan dalam Pasal
29 ayat (5) dan ayat (6) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
b. Kewenangan Direksi untuk mewakili Perseroan adalah tidak terbatas dan tidak bersyarat, kecuali
ditentukan lain dalam Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar ini, atau
keputusan RUPS yang tidak boleh bertentangan dengan Undang-undang tentang Perseroan
Terbatas dan/atau Anggaran Dasar ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 98 ayat (3) dan
ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
8. a. Dalam hal seorang anggota Direksi mempunyai perkara di pengadilan dengan Perseroan atau
mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan maka anggota Direksi tersebut tidak
berwenang mewakili Perseroan dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 99 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
b. Dalam hal anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai perkara di pengadilan dengan
Perseroan atau mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan maka Perseroan diwakili
oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai perkara di pengadilan dengan Perseroan
atau tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
c. Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai perkara di pengadilan dengan Perseroan atau
mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan maka Perseroan diwakili oleh Dewan
Komisaris yang tidak mempunyai perkara di pengadilan dengan Perseroan atau tidak mempunyai
benturan kepentingan dengan Perseroan.
d. Dalam hal semua anggota Direksi atau semua anggota Dewan Komisaris mempunyai perkara di
pengadilan dengan Perseroan atau mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan maka
Perseroan diwakili oleh pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS yang tidak mempunyai perkara di
pengadilan dengan Perseroan atau tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
9. a. Direksi wajib memiliki dan memelihara pedoman serta tata tertib kerja Direksi Perseroan
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b. Direksi wajib membuat dan memelihara kewajiban Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
100 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
197
RAPAT DIREKSI
Pasal 19
1. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu apabila dianggap perlu oleh Presiden Direktur atau
seorang anggota Direksi lainnya atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan
Komisaris atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas
permintaan tertulis 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama sama mewakili 1/10
(satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut
ketentuan Pasal 18 Anggaran Dasar.
3. a. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib dilakukan secara tertulis dan dikirim dengan Surat
Tercatat atau disampaikan secara langsung dengan mendapat tanda terima yang layak atau
dengan telegram atau faksimili atau melalui sarana komunikasi lain (antara lain, tetapi tidak
terbatas, surat elektronik/electronic mail).
b. Pemanggilan harus dikirim kepada para anggota Direksi paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
tanggal Rapat Direksi tersebut diadakan atau waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang
mendesak, yakni paling lambat 1 (satu) hari sebelumnya dengan tidak memperhitungkan tanggal
pemanggilan dan tanggal Rapat Direksi.
c. Penentuan keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Presiden Direktur.
d. Dalam hal semua anggota Direksi hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Direksi, pemanggilan
terlebih dahulu tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun dan berhak
mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
4. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan mata acara Rapat Direksi
disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam Rapat Direksi tersedia di kantor
Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan Rapat Direksi sampai dengan tanggal Rapat Direksi
diadakan.
5. a. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usahanya yang
utama ataudi tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.
b. Dalam hal semua anggota Direksi hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Direksi, Rapat Direksi
dapat diadakan di manapun dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
6. Presiden Direktur mengetuai Rapat Direksi. Dalam hal jabatan Presiden Direktur lowong atau Presiden
Direktur berhalangan untuk menghadiri Rapat Direksi, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga maka salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang hadir
dalam Rapat Direksi tersebut mengetuai Rapat Direksi.
7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi yang lain
berdasarkan surat kuasa.
8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari
1/2(satu perdua) dari jumlah anggota Direksi yang menjabat hadir atau diwakili dalam Rapat Direksi
tersebut. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil
dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2(satu perdua) dari jumlah suara
yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat Direksi tersebut.
9. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka Ketua Rapat Direksi
yang akan menentukan.
10. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuksetiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.
b. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun
secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak, atau kontrak
yang diusulkan dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat
kepentingan dalam Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan transaksi, kontrak, atau kontrak yang diusulkan tersebut,
kecuali jika Rapat Direksi menentukan lain.
c. Pemungutan suara mengenai orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan
sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat
Direksi menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
d. Suara tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam
menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat Direksi.
198
e. Anggota Direksi dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Direksi namun tidak mengeluarkan
suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas anggota
Direksi yang mengeluarkan suara dalam Rapat Direksi.
11. a. Berita Acara Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat Direksi dan
kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat Direksi dan oleh seorang anggota Direksi
lain yang hadir dalam Rapat Direksi guna memastikan kelengkapan dan kebenaran isi berita
Acara tersebut.
b. Dalam hal Berita Acara Rapat Direksi dibuat oleh seorang Notaris, tanda tangan tersebut tidak
disyaratkan.
c. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang dikemukakan secara tertulis oleh seorang atau
lebih anggota Direksi dalam Rapat Direksi berikut alasannya wajib dicantumkan/dicatat dalam
Berita Acara Rapat Direksi.
12. Berita Acara Rapat Direksi yang dibuat sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
11 Pasal ini merupakan bukti yang sah mengenai kuorum kehadiran, ketentuan tentang pengambilan
keputusan, dan keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para
anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga.
13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikattanpa mengadakan Rapat Direksi,
dengan syarat semua anggota Direksi menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang
bersangkutan. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama
dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
DEWAN KOMISARIS
Pasal 20
1. Dewan Komisaris terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang anggota, yang terdiri dari:
(a) 1 (satu) orang Presiden Komisaris;
(b) 2 (dua) orang Komisaris atau lebih;
yang dapat merangkap selaku Komisaris Independen yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham
utama, anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris lainnya. Dalam melakukan perbuatan
hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dan
Pasal 18 ayat 4 Anggaran Dasar ini, Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang
anggota Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat
bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 108 ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
2. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pengangkatan tersebut
berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS di mana ia (mereka) diangkat dan berakhir
pada saat ditutupnya RUPS Tahunan ke 5 (kelima) setelah tanggal pengangkatannya (mereka),
dengan mengindahkan ketentuan mengenai persyaratan untuk dapat diangkat menjadi anggota
Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dan Pasal 111 Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas, ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan peraturan
perundang-undangan lain yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan, dengan tidak mengurangi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal ini.
3. Orang perseorangan yang menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris setelah masa
jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS, dengan mengindahkan
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini.
4. Seorang anggota Dewan Komisaris atau lebih dapat diberhentikan pada setiap waktu oleh RUPS
meskipun masa jabatannya belum berakhir dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian tersebut
berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali jika RUPS menentukan lain, dengan mengindahkan
ketentuan dalam Pasal 105 ayat (5) dan Pasal 119 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
5. a. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai niatnya paling sedikit (30) tiga
puluh hari sebelumnya.
b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah
diterimanya surat pengunduran diri.
199
6.
7.
8.
9.
10.
c. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat 5 huruf b Pasal ini maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut,
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
d. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah
anggota Dewan Komisaris menjadi kurang dari 2 (dua) orang maka pengunduran diri tersebut
sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang
baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris.
Gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS
dengan memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi, dalam hal Perseroan
memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.
a. Dengan tidak mengurangi ketentuan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 Anggaran
Dasar ini, RUPS dapat mengangkat orang lain untuk menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris
untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan dari jabatannya sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal ini atau yang mengundurkan diri
dari jabatannya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini dan
RUPS juga dapat mengangkat seseorang sebagai anggota Dewan Komisaris untuk mengisi
suatu jabatan Dewan Komisaris yang lowong atau untuk menambah jumlah anggota Dewan
Komisaris yang ada.
b. Masa jabatan seseorang atau lebih yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris
yang diberhentikan dari jabatannya atau anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri atau
untuk mengisi jabatan Dewan Komisaris yang lowong atau untuk menambah jumlah anggota
Dewan Komisaris yang ada adalah untuk sisa masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris
yang diberhentikan/digantikan atau sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang sedang
menjabat dalam masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini.
Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota
Dewan Komisaris tersebut:
a. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
atau
b. dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris karena ketentuan undang-undang atau
ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
c. meninggal dunia; atau
d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS; atau
e. tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1) dan/atau ayat
(2) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
Jika karena sebab apapun, jumlah anggota Dewan Komisaris kurang dari 3 (tiga) orang maka
anggota Dewan Komisaris yang menjabat merupakan Dewan Komisaris yang menjalankan hak dan
wewenang serta melaksanakan tugas dan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 108 dan Pasal 117 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas serta Pasal 18 ayat 4
Anggaran Dasar ini. Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah jumlah anggota Dewan Komisaris kurang
dari 3 (tiga) orang hams diadakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut.
Apabila jabatan Presiden Komisaris lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum
memangku jabatannya maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat
Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Presiden Komisaris dan anggota Dewan Komisaris
yang ditunjuk tersebut mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Presiden
Komisaris.
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
Pasal 21
1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
Para anggota Dewan Komisaris masing-masing atau bersama-sama, berhak memasuki gedung,
kantor, halaman, dan tempat lain yang digunakan dan/atau dikuasai oleh Perseroan selama jam kantor
Perseroan dan berhak untuk memeriksa buku dan dokumen serta kekayaan Perseroan. Anggota
Direksi harus memberikan semua keterangan yang berkenaan dengan Perseroan sebagaimana
diperlukan oleh Dewan Komisaris.
200
2. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan penuh tanggung
jawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. a. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan
Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu anggota (anggota) Direksi dari
jabatannya (jabatan mereka) dengan menyebutkan alasannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 106 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
b. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris maka
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh
lima) hari setelah tanggal pemberhentian sementara. RUPS demikian ini hanya berhak dan
berwenang untuk memutuskan apakah anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara itu
dikembalikan pada jabatannya semula atau diberhentikan seterusnya, dengan terlebih dahulu
memberikan kesempatan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut untuk
membela dirinya dalam RUPS, apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut
hadir dalam RUPS yang bersangkutan.
c. Dalam hal RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf b Pasal ini tidak dapat mengambil
keputusan atau setelah lewatnya jangka waktu dimaksud RUPS tidak diselenggarakan maka
pemberhentian sementara anggota Direksi menjadi batal dan anggota Direksi yang bersangkutan
berhak menjabat kembali jabatannya semula.
d. Apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut tidak hadir dalam RUPS
tersebut maka keputusan pemberhentian anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu
harus diberitahukan kepada yang bersangkutan disertai alasannya.
e. Dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 17 ayat 10 dan/atau Pasal 18 ayat 8 Anggaran
Dasar ini, dalam hal semua anggota Direksi diberhentikan untuk sementara atau apabila karena
sebab apapun tidak ada anggota Direksi yang menjabat maka Dewan Komisaris akan mengurus
Perseroan untuk sementara waktu dan bertindak atas nama serta mewakili Perseroan. Dewan
Komisaris berhak menunjuk seorang atau lebih anggotanya untuk melaksanakan kewenangan
tersebut atas nama Dewan Komisaris dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 99, Pasal 107 huruf c, dan Pasal 118 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
4. a. Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit serta dapat membentuk Komite Pemantau
Risiko atau/dan dapat membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi;
b. Dewan Komisaris wajib memiliki dan memelihara pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; dan Dewan Komisaris
wajib membuat, memelihara, dan melaporkan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 116 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Pasal 22
1. Rapat Dewan Komisaris diadakan jika dianggap perlu oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris
atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan 1 (satu) orang
atau lebih pemegang saham yang bersama sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara.
2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris dalam hal Presiden
Komisaris berhalangan oleh 1 (satu) orang anggota Komisaris.
3. a. Panggilan Rapat Dewan Komisaris wajib dilakukan secara tertulis dan dikirim dengan Surat
Tercatat atau disampaikan secara langsung dengan tanda terima yang layak atau dengan
telegram atau faksimili atau dengan sarana komunikasi lain (antara lain, tetapi tidak terbatas,
surat elektronik/electronic mail).
b. Pemanggilan harus dikirim kepada (para) anggota Dewan Komisaris paling lambat 3(tiga) hari
sebelum tanggal Rapat Dewan Komisaris tersebut diadakan atau dalam jangka waktu yang
lebih singkat dalam keadaan yang mendesak, yakni paling lambat 1 (satu) hari sebelum Rapat
Dewan Komisaris dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat
Dewan Komisaris.
c. Keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Presiden Komisaris.
d. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris,
pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan
dimanapun danberhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
201
4. Panggilan Rapat Dewan Komisaris harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan mata acara
Rapat Dewan Komisaris disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam Rapat
Dewan Komisaris tersedia di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan Rapat Dewan
Komisaris sampai dengan tanggal Rapat Dewan Komisaris diadakan.
5. a. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau ditempat kegiatan
usahanya yang utama atau di tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan
dicatatkan.
b. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan
Komisaris, Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di manapun dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat.
6. Presiden Komisaris mengetuai Rapat Dewan Komisaris. Dalam hal jabatan Presiden Komisaris
lowong atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris, hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketiga maka Rapat Dewan Komisaris diketuai oleh salah seorang anggota Dewan
Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat Dewan
Komisaris tersebut.
7. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili oleh kuasanya dalam Rapat Dewan
Komisaris oleh anggota Dewan Komisaris yang lain berdasarkan surat kuasa.
8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih
dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Komisaris yang menjabat hadir atau diwakili dalam
Rapat Dewan Komisaris tersebut. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari
1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris
tersebut.
9. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang maka usul dianggap ditolak.
10. a. Setiap Anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Komisaris lain yang diwakilinya.
b. Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung
maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak, atau
kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya, harus menyatakan
sifat kepentingannya tersebut dalam Rapat Dewan Komisaris dan tidak berhak untuk ikut dalam
pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi, kontrak, atau kontrak
yang diusulkan tersebut, kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain.
c. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda
tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan, kecuali
Ketua Rapat Dewan Komisaris menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
d. Suara tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat Dewan Komisaris.
e. Anggota Dewan Komisaris dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Dewan Komisaris namun tidak
mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas
anggota Dewan Komisaris yang mengeluarkan suara dalam Rapat Dewan Komisaris.
11. a. Berita Acara Rapat Dewan Komisaris harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat Dewan
Komisaris dan kemudian ditandatangani oleh Ketua Rapat Dewan Komisaris dan oleh seorang
anggota Dewan Komisaris lain yang hadir dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan
guna memastikan kelengkapan dan kebenaran isi berita acara tersebut.
b. Dalam hal Berita Acara Rapat Dewan Komisaris dibuat oleh seorang Notaris, tanda tangan
tersebut tidak disyaratkan.
c. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang dikemukakan secara tertulis oleh seorang atau
lebih anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris serta alasannya harus dicatat
dalam Berita Acara Rapat Dewan Komisaris.
12. Berita Acara Rapat Dewan Komisaris yang dibuat sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat 11 Pasal ini merupakan bukti yang sah mengenai kuorum kehadiran, ketentuan tentang
pengambilan keputusan, dan keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris yang
bersangkutan, baik untuk para anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga.
13. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat
Dewan Komisaris, dengan syarat semua anggota Dewan Komisaris menyetujui secara tertulis dengan
menandatangani usul yang bersangkutan. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
202
14. Anggota Dewan Komisaris dapat berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris melalui telepon
konferensi atau peralatan komunikasi sejenis yang memungkinkan semua orang yang berpartisipasi
dalam Rapat Dewan Komisaris untuk saling mendengar dan/atau melihat satu sama lain. Partisipasi
demikian disamakan dengan kehadiran secara pribadi dalam Rapat Dewan Komisaris dan dihitung
dalam menentukan kuorum kehadiran Rapat Dewan Komisaris. Terhadap Rapat Dewan Komisaris
yang diselenggarakan dengan cara demikian berlaku semua syarat dan ketentuan tentang Rapat
Dewan Komisaris yang termuat dalam Pasal 22 Anggaran Dasar ini, akan tetapi dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris dengan cara yang
diuraikan pada ayat 14 Pasal ini dapat bertindak sebagai Ketua Rapat Dewan Komisaris;
b. suara yang dikeluarkan oleh anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam Rapat Dewan
Komisaris dengan cara yang diuraikan pada ayat 14 Pasal ini disamakan dengan suara yang
secara sah dikeluarkan oleh Rapat Dewan Komisaris;
c. jika selama berlangsungnya Rapat Dewan Komisaris terjadi kerusakan atau kegagalan dalam telepon
konferensi atau sarana komunikasi sejenis maka hal tersebut tidak mempengaruhi kuorum
kehadiran Rapat Dewan Komisaris yang telah tercapai sebelum terjadinya kerusakan atau
kegagalan dalam telepon konferensi atau sarana komunikasi sejenis dan anggota Dewan
Komisaris yang berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris dengan cara demikian dianggap
tidak memberikan suara mengenai usul yang diajukan dalam Rapat Dewan Komisaris tersebut
setelah terjadinya kerusakan atau kegagalan dalam telepon konferensi atau sarana komunikasi
yang sejenis;
d. berita acara dari Rapat Dewan Komisaris yang menggunakan telepon konferensi atau peralatan
komunikasi yang sejenis akan dibuat secara tertulis dan diedarkan di antara semua anggota
Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris, untuk ditandatangani.
RENCANA KERJA, TAHUN BUKU, DAN LAPORAN TAHUNAN
Pasal 23
1. Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan.
2. Rencana kerja tahunan yang membuat juga anggaran tahunan Perseroan wajib disampaikan kepada
Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan, sebelum tahun buku Perseroan dimulai.
3. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini harus disampaikan paling lambat
sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.
4. Tahun buku Perseroan dimulai sejak tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh
satu) Desember tahun yang sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
5. Direksi menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk diajukan kepada RUPS
Tahunan. Dalam hal ada anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan
tahunan maka alasannya harus diberikan secara tertulis atau alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi
dalam surat tersendiri yang dilekatkan dalam laporan tahunan. Dalam hal ada anggota Direksi atau
Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberikan alasan secara
tertulis, yang bersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan. Laporan tahunan tersebut
harus sudah tersedia di kantor Perseroan paling lambat sejak hari dilakukannya pemanggilan RUPS
Tahunan, agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal
66, Pasal 67, dan Pasal 68 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
6. Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik yang ditunjuk oleh
RUPS untuk diperiksa. Laporan atau hasil pemeriksaan akuntan publik tersebut disampaikan secara
tertulis kepada RUPS Tahunan melalui Direksi.
7. Persetujuan laporan tahunan, pengesahan laporan keuangan tahunan, pengesahan laporan tugas
pengawasan Dewan Komisaris, penetapan penggunaan laba diputuskan oleh RUPS.
8. a. Perseroan wajib mengumumkan neraca dan laporan laba rugi dari laporan keuangan dalam
2 (dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran nasional dan satu
lainnya beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh
Direksi (i) paling lambat dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tahun buku
berakhir menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Peraturan No. X.K.2 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan (ii) paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh)
hari setelah mendapat pengesahan RUPS sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 68 ayat (4)
dan ayat (5) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas; dan
203
b. Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan bagi Perseroan yang wajib
diaudit, harus disampaikan kepada Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 66 ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENGGUNAAN LABA BERSIH DAN PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM
Pasal 24
1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan laporan
laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan, dibagi menurut cara penggunaan laba bersih
termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan wajib, pembagian dividen, dan penggunaan
lain diputuskan oleh RUPS tersebut apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif dengan
mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 dan Pasal 71 Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas.
2. Seluruh laba bersih Perseroan setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan wajib dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen dan diputuskan penggunaan lain dari laba bersih apabila Perseroan
mempunyai saldo laba yang positif sesuai dengan keputusan yang diambil dalam RUPS dan dalam
keputusan mana harus ditentukan waktu dan cara pembayaran dividen, dengan mengindahkan
peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan. Dividen untuk suatu saham
harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu tercatat dalam daftar pemegang rekening
Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari kerja yang akan ditentukan oleh RUPS
atau oleh Direksi atas wewenang RUPS yang mengambil keputusan untuk membagi dividen. Setiap
pemegang saham berhak menerima dividen dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham
yang dimilikinya.
3. Apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan maka berdasarkan keputusan Rapat Direksi
diperkenankan untuk membagi dividen interim, dengan ketentuan bahwa dividen interim tersebut akan
diperhitungkan dengan dividen yang disetujui oleh RUPS Tahunan berikutnya dengan mengindahkan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
4. Jika neraca dan laporan laba rugi dari satu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat
ditutup dengan dana cadangan wajib maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam neraca dan laporan
laba rugi dan selanjutnya untuk tahun-tahun berikutnya Perseroan dianggap tidak memperoleh laba
selama kerugian yang tercatat dalam neraca dan laporan laba rugi itu belum tertutup seluruhnya
dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Pemberitahuan mengenai pembagian dividen dan dividen interim diumumkan paling sedikit dalam 2
(dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaraan nasional dan satu lainnya
beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
6. Dividen dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak sebelum lewatnya jangka waktu 5 (lima)
tahun dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi
Perseroan. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal yang ditetapkan
untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam dana cadangan khusus.
7. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus dan tidak diambil dalam jangka waktu
10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 73 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
8. Mengenai saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan Bursa Efek di tempat di mana
saham Perseroan dicatatkan.
9. Dari Laba bersih yang dinyatakan dalam laporan keuangan yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan,
RUPS dapat menetapkan pembagian tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris dalam
jumlah yang akan ditentukan oleh RUPS tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2)
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
PENGGUNAAN DANA CADANGAN WAJIB
Pasal 25
1. Bagian dari laba bersih yang disediakan untuk dana cadangan wajib ditentukan oleh RUPS apabila
Perseroan mempunyai saldo laba yang positif dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundangundangan.
2. Dana cadangan wajib sampai dengan jumlah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari modal yang
ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan.
204
3. Apabila jumlah dana cadangan wajib telah melebihi jumlah yang ditetapkan sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 Pasal ini maka RUPS dapat memutuskan agar jumlah dana cadangan wajib yang melebihi jumlah
yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini digunakan untuk keperluan Perseroan.
4. Direksi harus mengelola dana cadangan wajib agar dana cadangan wajib tersebut memperoleh
laba dengan cara yang dianggap baik olehnya, dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dengan
mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Setiap keuntungan yang diterima dari dana cadangan wajib harus dimasukkan ke dalam neraca dan
laporan laba rugi Perseroan.
PEMBUBARAN, LIKUIDASI, DAN BERAKHIRNYA STATUS BADAN HUKUM
Pasal 26
1. Apabila Perseroan dibubarkan berdasarkan keputusan RUPS atau karena dinyatakan bubar
berdasarkan penetapan pengadilan maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator.
2. Direksi bertindak sebagai likuidator apabila keputusan RUPS atau penetapan pengadilan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini tidak menunjuk likuidator.
3. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh RUPS atau penetapan pengadilan.
4. Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pembubaran Perseroan,
likuidator wajib memberitahukan :
a. kepada semua kreditor mengenai pembubaran Perseroan dengan cara mengumumkan pembubaran
Perseroan dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran
nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana
ditentukan oleh Direksi dan Berita Negara Republik Indonesia; dan
b. pembubaran Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
untuk dicatat dalam daftar Perseroan bahwa Perseroan dalam likuidasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 147 ayat (1)huruf a dan huruf b Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
5. Likuidator wajib memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dan mengumumkan hasil akhir proses iikuidasi dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa
Indonesia,satu diantaranya berperedaran nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat
kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi setelah RUPS memberikan pelunasan
dan pembebasan kepada likuidator atau setelah pengadilan menerima pertangungjawaban likuidator
yang ditunjuknya dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
pertangungjawaban likuidator atau kurator diterima oleh RUPS atau pengadilan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 152 ayat (3) dan ayat (7) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
6. Anggaran Dasar seperti yang termuat dalam akta ini beserta pengubahannya di kemudian hari tetap
berlaku sampai dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengumumkan
berakhirnya status badan hukum Perseroan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
7. Sisa kekayaan setelah Iikuidasi dibagi diantara para pemegang saham, masing-masing menerima
dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki masing-masing dalam Perseroan
pada waktu itu.
TEMPAT TINGGAL
Pasal 27
Untuk hal-hal ini yang mengenai Perseron, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada
alamat sebagaimana dicatat dalam daftar pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham
Perseroan, dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan di bidang
Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana Perseroan dicatatkan.
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini wajib mengindahkan
ketentuan peraturan perundang-undang di bidang Pasar Modal dan ketentuan peraturan perundangundangan atau akan diputuskan berdasarkan keputusan Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris, dan/
atau RUPS yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
205
206
e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi kepada pemegang Obligasi dilaksanakan
oleh Perseroan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran melalui Rekening Efek di KSEI untuk
selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang Rekening
Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian, sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi
maupun pelunasan pokok yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan
Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan
Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada
Perseroan.
f.
Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh pemilik manfaat Obligasi atau kuasanya dengan
membawa asli surat Konfirmasi Tertulis untuk RUPO yang diterbitkan oleh KSEI dan Obligasi yang
bersangkutan dibekukan sampai dengan berakhirnya RUPO.
g. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib menunjuk Perusahaan Efek atau
Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan
Obligasi yang didistribusikan oleh Perseroan.
6. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi
Pemesanan harus mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku kepada para Penjamin
Emisi Obligasi yang tercantum dalam Bab XXII Prospektus ini mengenai Penyebarluasan Prospektus
dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi.
7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi
Para Penjamin Emisi Obligasi yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan
menyerahkan kembali kepada pemesan satu tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai
bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi
ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan.
8. Penjatahan Obligasi
Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan, maka
penjatahan akan ditentukan oleh Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan porsi penjaminan masingmasing dengan persetujuan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi,
dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Peraturan No.IX.A.7. Tanggal
penjatahan adalah tanggal 10 Juni 2013.
Setiap Pihak dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari satu pemesanan
efek untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa
pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap
Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer
Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan
oleh pemesan yang bersangkutan.
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada OJK
paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2.
Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai
kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No.VIII.G.12
tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian
Saham Bonus dan Peraturan No.IX.A.7, paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya Masa
Penawaran Obligasi.
207
208
c. menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a di atas kepada OJK
paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
d. Perseroan yang menunda Masa Penawaran Obligasi atau membatalkan Penawaran Umum yang
sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan
uang pemesanan efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan
penundaan atau pembatalan tersebut.
Perseroan yang melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek, dan akan memulai kembali Masa Penawaran Obligasi berlaku ketentuan sebagai berikut:
1. dalam hal penundaan Masa Penawaran Obligasi disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud
dalam butir 1 poin a, maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat
8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan
paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang
menjadi dasar penundaan;
2. dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana
dimaksud dalam huruf butir 1 poin a, maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan Masa
Penawaran Obligasi;
3. wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi
tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan Masa
Penawaran Obligasi (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja
sebelum dimulainya lagi Masa Penawaran Obligasi. Disamping kewajiban mengumumkan dalam
surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan
4. wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 3 kepada OJK paling
lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud.
Jika terjadi penundaan atau pembatalan Penawaran Umum atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek sesuai ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, maka:
1. Apabila uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Emisi Obligasi
atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan, maka Penjamin Emisi Obligasi atau
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan yang telah menerima uang pemesanan wajib
mengembalikan uang pemesanan kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung sejak
pengumuman keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek;
2. Apabila uang pemesanan telah diterima oleh Perseroan maka tanggung jawab pengembalian tersebut
menjadi tanggungan Perseroan yang pengembalian pembayarannya melalui KSEI, dengan ketentuan
Perseroan telah menerima dana hasil Emisi dengan demikian Perseroan membebaskan Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi dari segala tanggung jawabnya;
3. Jika terjadi keterlambatan maka pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Penjamin Pelaksana
Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi atau Perseroan wajib membayar kepada para
pemesan denda untuk tiap hari keterlambatan sebesar 1% (satu persen) di atas tingkat Bunga
Obligasi masing-masing Seri Obligasi per tahun dari jumlah dana yang terlambat dibayar. Denda
tersebut di atas dihitung dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari
Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Denda dikenakan sejak hari ke-3
(ke-tiga) setelah berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek yang dihitung secara harian.
4. Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak
datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal keputusan penundaan
atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek,
Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi tidak
diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi.
12. Lain-lain
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak Pemesanan Pembelian Obligasi
secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
209
210
Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk, telah diubah seluruhnya untuk disesuaikan dengan Undang-Undang
No. 40 Tahun 2007 Tetang Perseroan Terbatas, sebagaimana termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk. No.3 tanggal 5 Juni 2008 yang dibuat di
hadapan Masjuki, SH., pada waktu itu pengganti dari Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta. akta mana telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No.AHU-45346.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008, serta telah diumumkan dalam Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.50 tanggal 23 Juni 2009, Tambahan No.16490.
Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
No.8 tanggal 28 Juni 2011, yang dibuat di hadapan Dharma Akhyuzi, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah dicatatkan dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No.AHUAH.01.1026346 tertanggal 12 September 2011.
2. Permodalan
Susunan Pemegang Saham PT Bank Mega Tbk. per 31 Maret 2012 berdasarkan Laporan Bulanan
yang diterbitkan dan disampaikan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek kepada PT
Bank Mega Tbk. berdasarkan surat No DE/IV/2013-0314 tanggal 4 April 2013 adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp500,- setiap saham
Jumlah Saham
Nilai Saham (Rp)
6.400.000.000
3.200.000.000.000
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- PT Mega Corpora
- Publik (masing-masing di bawah 5%)
2.108.167.412
1.537.788.638
3.645.956.050
2.754.043.950
1.054.083.706.000
768.894.319.000
1.822.978.025.000
1.377.021.975.000
(%)
57,82
42,18
100,00
:
:
:
:
Chairul Tanjung
Achjadi Ranuwisastra
Rachmat Maulana
Johanes Bambang Kendarto
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Kostaman Thayib
Joseph Georgino Godong
Sugiharto
Max Kembuan
Yuni Lastianto
Dony Oskaria
Cosmas Setiawan Suwono
Madi Darmadi Lazuardi
Tati Hartawan
4. Kegiatan Usaha
Selaku Bank Umum, PT Bank Mega Tbk. menjalankan usaha di dalam bidang perbankan dalam arti
seluas-luasnya dengan visi menjadi kebanggaan bangsa dan misi menciptakan hubungan baik yang
berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi
terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. PT Bank Mega Tbk. juga terdaftar sebagai
Wali Amanat berdasarkan Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat No. 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal
2 Agustus 2000.
211
Berbagai macam jasa pelayanan telah dilengkapi, diantaranya dengan penyediaan Jasa Mega
Transactional Banking, Mega Internet Banking, Jasa Pasar Modal (Wali Amanat, Jasa Kustodian, Agen
Jaminan, Agen Fasilitas), Kredit Konsumer, Kredit Komersial, Kredit Korporasi, International Transaction
(Remittance, Collection, Trade Finance), Treasury/Global Service (Foreign Exchange Transaction, Money
Market, Marketable Securities, SBI), Mega Visa Card, Debit and ATM Card (MegaPass), Mega Payroll,
Mega Call, Mega SDB, Mega O, Mega Cash, Mega Ultima, Program Free Talk, Pembayaran Tagihan
Listrik serta peluncuran produk-produk simpanan.
Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT Bank Mega Tbk.
berpegang teguh pada asas profesionalisme, keterbukaan, dan kehati-hatian dengan didukung struktur
permodalan yang kuat dan fasilitas perbankan terkini.
5. Kantor Cabang PT Bank Mega Tbk
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional PT Bank Mega Tbk terus
meluas, sehingga pada akhir 31 Desember 2012 PT Bank Mega Tbk telah memiliki Kantor Cabang,
Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebanyak 325 Cabang.
6. Pengalaman Wali Amanat
Dalam Pengembangan Pasar Modal selama 10 Tahun terakhir (2003-2013), PT Bank Mega Tbk. ikut
Berperan Aktif, antara lain bertindak sebagai :
A. Wali Amanat (Trustee) :
Obligasi II Adhi Karya Tahun 2003
Obligasi Panin Sekuritas I Tahun 2003
Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line I Tahun 2003
Obligasi Unggul Indah Cahaya I Tahun 2003
Obligasi Amortisasi I Indo Jasa Pratama Tahun 2003
Obligasi Central Sari Finance I Tahun 2003
Obligasi I Waskita Karya Tahun 2003
Obligasi Astra Graphia I Tahun 2003
Obligasi Clipan Finance I Tahun 2003
Obligasi Amortisasi Plaza Adika Lestari I Tahun 2003
Obligasi Amortisasi Beta Inti Multifinance I Tahun 2004
Obligasi Ultrajaya III Tahun 2004
Obligasi Semen Baturaja I Tahun 2004
Obligasi Tunas Baru Lampung I Tahun 2004
Obligasi III Adhi Karya Tahun 2004
Obligasi Konversi Suba Indah I Tahun 2004
Obligasi Inti Fasindo International I Tahun 2002
Obligasi Great River International I Tahun 2003
Obligasi Clipan Finance II Tahun 2004
Obligasi Infoasia Teknologi Global I Tahun 2004
Obligasi Panin Sekuritas II Tahun 2005
Obligasi Apexindo Pratama Duta I Tahun 2005
Obligasi Syariah Ijarah Apexindo Pratama Duta I Tahun 2005
Obligasi Bank Ekspor Indonesia II Tahun 2005
Obligasi Citra Marga Nusaphala Persada III Tahun 2005
Obligasi PLN VIII Tahun 2006
Obligasi Syariah Ijarah PLN I Tahun 2006
Obligasi XII Bank BTN Tahun 2006
Obligasi BCA Finance II Tahun 2007
Obligasi I Matahari Putra Prima Tahun 2002
Obligasi II Matahari Putra Prima Tahun 2004
Obligasi Syariah Ijarah I Matahari Putra Prima Tahun 2004
Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007
Obligasi II Bank Victoria Tahun 2007
212
213
214
215
Pos-Pos
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain Pihak ketiga
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Pihak ketiga
Efek-efek
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Tagihan derivatifPihak ketiga
Kredit yang diberikan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Tagihan akseptasiPihak ketiga
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Aktiva pajak tangguhan
Aset tetap,
setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp1.019.576 dan Rp858.772 pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
Aset lain-lain
setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp24.023 dan Rp22.051
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Pihak berelasi
Pihak ketiga
JUMLAH ASET
1.355..207
4.666.818
920.372
1.159.680
4.176.631
651.037
8.493.576
10.281.928
20.964
17.454.798
19.987
18.870
10.640.762
85.342
358.911
26.627.284
344.600
31.453.057
321.252
58.527
831
351.884
18.628
1.887.302
1.846.483
3.933
1.341.582
65.219.108
2.689
1.264.071
61.909.027
366.984
194.395
345.093
7.133.936
304.327
8.836.634
130.026
13.268.580
102.591
13.746.648
2.154.992
27.232.768
1.238.239
24.910.248
56.498
5.468.525
640.146
1.424
18.255
321.252
192.750
7.737
5.378.949
10.974
59.081
352.715
344.565
216
Pos-Pos
Obligasi subordinasi Pihak Ketiga
Liabilitas imbalan pascakerja
Beban yang masih harus di bayar dan Liabilitas lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp500 (Rupiah penuh) per saham
Modal dasar - 6.400.000.000 saham
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh
3.645,956,050 saham
Tambahan modal disetor
Cadangan umum
Saldo laba
Pendapatan komprehensif lain
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
217
31 Desember
2012
999.942
291.067
31 Desember
2011
998.164
198.103
17.971
316.078
58.956.287
11.175
338.094
57.032.639
1.822.978
1.374.627
881
3.043.108
21.227
6.262.821
65.219.108
1.822.978
1.374.627
828
1.665.749
12.206
4.876.388
61.909.027
Pos-Pos
5.581.049
(2.238.937)
3.342.112
5.191.379
(2.485.184)
2.706.195
881.710
36.217
68.711
630.983
31.271
50.095
(46.987)
27.911
967.562
225.590
25.884
963.823
(25.424)
(17.797)
(207.856)
(296.448)
(1.373.710)
(1.164.165)
(2.771.155)
1.538.519
27.495
1.566.014
(188.602)
1.377.412
14.209
(1.173.491)
(1.066.037)
(2.539.564)
1.130.454
60.862
1.191.316
(117.964)
1.073.352
9.021
1.386.433
378
(63.095)
1.010.257
294
218
219
220