Anda di halaman 1dari 236

Masa Penawaran Awal

Perkiraan Tanggal Efektif


Perkiraan Masa Penawaran Obligasi

:
:
:

8 23 Mei 2013
3 Juni 2013
5 dan 7 Juni 2013

Perkiraan Tanggal Penjatahan


Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik
Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia

:
:
:

10 Juni 2013
11 Juni 2013
12 Juni 2013

INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN
KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. DOKUMEN INI HANYA
DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN
PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN
SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.
OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU
KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK (PERSEROAN) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA
ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK


Kegiatan Usaha Utama:
Mendirikan pabrik dan memproduksi segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas pada macam-macam roti,
roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya
Berkedudukan di Cikarang, Bekasi
Kantor Pusat:
Jalan Selayar Blok A9, Kawasan Industri MM2100, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi 17520, Jawa Barat
Telp. (021) 89983876, 89844953, Faks. (021) 89844955
Website: www.sariroti.com
Alamat e-mail: sariroti-peduli@sariroti.com
Pabrik:

Kawasan Industri Jababeka


Jl. Jababeka XII A
Blok W No.40-41
Cikarang, Bekasi 17530
Jawa Barat
Tel. (021) 8935088
Faks. (021) 8935286, 8935473

Kawasan Industri Jababeka


Jl. Jababeka XVII B
Blok U No.33
Cikarang, Bekasi 17530
Jawa Barat
Tel. (021) 89840448

Kawasan Industri MM2100


Jl. Selayar Blok A9
Desa Mekarwangi
Cikarang Barat, Bekasi 17520
Jawa Barat
Tel. (021) 89983876, 89844953
Faks. (021) 89844955

Kawasan Industri Medan Star


Jl. Pelita Raya I No.8-10
Tanjung Morawa B, Deli Serdang
20362, Medan, Sumatera Utara
Tel. (061) 7945828, 7945829
Faks. (061) 7945830

Kawasan Industri PIER


Jl. Rembang Industri Raya No.28
Pasuruan 67152
Jawa Timur
Tel. (0343) 740388
Faks. (0343) 740387

Kawasan Industri
Wijaya Kusuma
Jl. Tugu Wijaya III No.1
Semarang 50153
Jawa Tengah
Tel. (024) 8660545
Faks. (024) 8660874

Jl. Krani Ahmad RT. 38 RW. 8


Sukamoro, Talang Kelapa
Banyuasin, Palembang
Sumatra Selatan
Tel. (0711) 5645454

Kawasan Industri Makassar


Jl. Kima 10 Blok A No. 2B
Kec. Biringkanaya 90232
Makassar-Sulawesi Selatan
Tel. (0411) 514711, 515124
Faks. (0411) 513788

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN


OBLIGASI BERKELANJUTAN I ROTI
DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp1.000.000.000.000,- (SATU TRILIUN RUPIAH)
DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN
OBLIGASI BERKELANJUTAN I ROTI TAHAP I TAHUN 2013
DENGAN POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp500.000.000.000,- (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH)
(OBLIGASI)
Obligasi diterbitkan dengan bunga sebesar % ( persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun dan ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari
jumlah Pokok Obligasi. Obligasi diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI). Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan
pada tanggal 11 September 2013, sedangkan Pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 11 Juni 2018.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS, TETAPI DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAIK
BARANG BERGERAK MAUPUN TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI, YANG MENJADI
JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI INI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM
PERDATA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARI PASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAINNYA
BAIK YANG ADA SEKARANG MAUPUN DIKEMUDIAN HARI, KECUALI HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN YANG DIJAMIN SECARA KHUSUS
DENGAN KEKAYAAN PERSEROAN BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI. KETERANGAN LEBIH LANJUT
MENGENAI JAMINAN DAPAT DILIHAT DI BAB I PROSPEKTUS INI PERIHAL KETERANGAN MENGENAI OBLIGASI.
Perseroan dapat melakukan pembelian kembali Obligasi dengan ketentuan pembelian Obligasi ditujukan sebagai
pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar, dimana pelaksanaan pembelian kembali
Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek dan baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah
tanggal penjatahan. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan
tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan apabila Perseroan melakukan
kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh
persetujuan RUPO. Pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali
Obligasi, dimana pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk
pembelian kembali dimulai. Keterangan lebih lanjut DAPAT DILIHAT DI Bab I Prospektus ini perihal PENAWARAN UMUM.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH KONTAMINASI ATAS PRODUK YANG DIHASILKAN PERSEROAN BAIK PADA SAAT
SEBELUM DIOLAH (BAHAN BAKU), DALAM PROSES PRODUKSI, MAUPUN PADA SAAT DIDISTRIBUSIKAN. RISIKO-RISIKO USAHA PERSEROAN
LAINNYA DAPAT DILIHAT DI BAB V PROSPEKTUS INI PERIHAL RISIKO USAHA.
RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN DALAM
PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.
PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA
(KSEI) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.
DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT HUTANG
JANGKA PANJANG DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO):
AAid
(Double A minus)
KETERANGAN LEBIH LANJUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS INI PERIHAL KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI.
Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek Indonesia
PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI
PT BCA SEKURITAS
PENJAMIN EMISI OBLIGASI
Akan Ditentukan Kemudian
PENAWARAN OBLIGASI INI DIJAMIN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT)
WALI AMANAT
PT Bank Mega Tbk
Prospektus Awal ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 6 Mei 2013

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran
Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 kepada OJK di Jakarta pada
tanggal 25 Maret 2013 dengan surat No.16/FCS/III/2013, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran
Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No.3608 beserta peraturan-peraturan
pelaksanaannya (UUPM).
Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 dengan
nilai pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah) pada PT
Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No.SP-005/BEI.
PPS/03-2003 tanggal 22 Maret 2013 yang dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat
pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum batal demi hukum dan pembayaran
pesanan Obligasi tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan dan Peraturan No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No.Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009.
Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung
jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang
berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum, setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau
pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari
Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi.
PT BCA Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, para Penjamin Emisi Obligasi serta
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan
pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi
Afiliasi dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan afiliasi dapat dilihat pada Bab XII
tentang Penjaminan Emisi Obligasi.
Penawaran Umum Obligasi ini tidak didaftarkan berdasarkan undang-undang atau peraturan lain selain yang
berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima Prospektus ini, maka dokumen tersebut
tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli Obligasi ini, kecuali bila penawaran dan pembelian Obligasi
tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan serta
ketentuan-ketentuan bursa efek yang berlaku di negara atau yurisdiksi di luar Indonesia tersebut.
Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi informasi
yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. i
DEFINISI DAN SINGKATAN....................................................................................................................ii
RINGKASAN......................................................................................................................................... viii
I.

PENAWARAN UMUM................................................................................................................. 1

II.

PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI.............. 17

III.

PERNYATAAN LIABILITAS....................................................................................................... 19

IV.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN............................................................. 23

V.

RISIKO USAHA......................................................................................................................... 35

VI.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN................. 38

VII.

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN................................................................................ 39

VIII.

KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN................................................................. 58

IX.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING.................................................................................. 76

X.

EKUITAS................................................................................................................................... 79

XI.

PERPAJAKAN........................................................................................................................... 80

XII.

PENJAMINAN EMISI OBLIGASI.............................................................................................. 81

XIII.

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA


PENAWARAN UMUM............................................................................................................... 82

XIV.

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM.............................................................................................. 85

XV.

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN.............. 105

XVI.

KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI.................................................. 177

XVII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN....................................................................................... 180


XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI....................................................... 206
XIX.

KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT............................................................................ 210

XX.

AGEN PEMBAYARAN............................................................................................................. 219

XXI.

PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN


OBLIGASI............................................................................................................................... 220

DEFINISI DAN SINGKATAN


Afiliasi

Berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 UUPM yaitu:


(a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat
kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
(b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris
dari pihak tersebut;
(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih
anggota direksi atau komisaris yang sama;
(d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun
tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan
tersebut;
(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung
maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
(f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Agen Pembayaran

Berarti KSEI, yang menandatangani Perjanjian Agen Pembayaran dengan


Perseroan, yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran
Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi termasuk Denda (jika ada) kepada
Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama
Perseroan sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Agen Pembayaran.

Bank Kustodian

Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam atau


Bapepam dan LK atau OJK untuk melakukan kegiatan usaha sebagai
Kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Bapepam

Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal


3 ayat 1 UUPM atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Bapepam dan LK

Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang


merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga
Keuangan (DJLK) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No.184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima
hak dan kewajibannya.

BNRI

Berarti Berita Negara Republik Indonesia.

Bunga Obligasi

Berarti bunga Obligasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang
Obligasi kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sebagaimana ditentukan
dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

Bursa Efek

Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau


sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak
lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka, yang dalam
hal ini adalah PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan,
atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Daftar Pemegang
Rekening

Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang
kepemilikan Obligasi oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening
di KSEI yang memuat keterangan antara lain nama, jumlah kepemilikan
Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Obligasi berdasarkan
data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

ii

Denda

Berarti sejumlah dana yang wajib dibayar akibat adanya keterlambatan


kewajiban pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi yaitu
sebesar 1% (satu perseratus) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi
dari jumlah yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian, sejak hari
keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus
dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu)
tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan
adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Dokumen Emisi

Berarti Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Utang, Perjanjian


Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaftaran
Obligasi di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, Prospektus dan
dokumen-dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum ini.

Efek

Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif efek.

Efektif

Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai


dengan ketentuan angka 4 Peraturan No.IX.A.2 yaitu :
a. atas dasar lewatnya waktu yaitu :
(i) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran
diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria
yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang
terkait dengan Penawaran Umum; atau
(ii) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang
disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau
b. atas dasar penyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan
dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan;
dengan ketentuan bahwa Pernyataan Pendaftaran harus menjadi efektif
selambatnya tanggal 30 Juni 2013.

Efek Material Yang


Merugikan

Berarti efek material yang berpengaruh pada kemampuan Perseroan


dalam menjalankan kewajiban membayarnya sesuai dengan Perjanjian
Perwaliamanatan.

Emisi

Berarti penawaran umum Obligasi oleh Perseroan untuk ditawarkan dan


dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

Hari Bursa

Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan


Efek menurut peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia
yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.

Hari Kalender

Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius
tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang
sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari
Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Hari Kerja

Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional
yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa
yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Jumlah Terutang

Berarti jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang
Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta perjanjian-perjanjian
lainnya yang berhubungan dengan Obligasi termasuk tetapi tidak terbatas
pada Pokok Obligasi, Bunga Obligasi serta Denda (jika ada) yang terutang
dari waktu ke waktu.

iii

Konfirmasi Tertulis

Berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening


Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan
perjanjian pembukaan Rekening Efek dengan Pemegang Obligasi
dan konfirmasi tersebut menjadi dasar bagi Pemegang Obligasi untuk
mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan
hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

KTUR

Berarti konfirmasi tertulis untuk RUPO, yaitu surat konfirmasi kepemilikan


Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui
Pemegang Rekening, khusus untuk menghadiri RUPO atau meminta
diselenggarakan RUPO, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan KSEI.

KSEI

Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta


Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya,
yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam UUPM yang dalam Emisi
ini bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen
Pembayaran dan mengadministrasikan Obligasi berdasarkan Perjanjian
Pendaftaran Obligasi di KSEI.

Kustodian

Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Obligasi dan harta yang berkaitan
dengan Obligasi serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak
lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang
menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI,
Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Masyarakat

Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan


Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing baik yang bertempat
tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/
berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

MenKumHam

Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia
(dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman Negara Republik Indonesia,
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia,
atau Menteri Hukum dan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia).

Obligasi

Berarti surat berharga bersifat utang dengan nama Obligasi Berkelanjutan I


ROTI Tahap I Tahun 2013, yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi,
yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui
Penawaran Umum, dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dalam Pokok
Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar
Rupiah), dan akan dicatatkan di Bursa Efek serta didaftarkan di KSEI. Pokok
Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok
Obligasi dan/atau pembelian kembali yang diperlakukan sebagai pelunasan
Obligasi, sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai
dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

OJK

Singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yaitu lembaga yang independen dan
bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan kegiatan
jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga
pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang No.21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan, yang merupakan peralihan dari Menteri Keuangan
dan Bapepam dan LK sejak tanggal 31 Desember 2012.

Pasar Modal

Berarti Pasar Modal di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam peraturan


pasar modal yang berlaku di Indonesia.

iv

Pemegang Obligasi

Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh


Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam:
(a) Rekening Efek pada KSEI, atau
(b) Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan
Efek.

Pemegang Rekening

Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI
yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak
lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

Pemeringkat

Berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia atau para pengganti dan penerima


hak dan kewajibannya atau perusahaan pemeringkat lain yang terdaftar di
OJK dan disetujui sebagai penggantinya oleh Wali Amanat.

Penawaran Umum

Berarti kegiatan penawaran Obligasi yang dilakukan oleh Perseroan untuk


menjual Obligasi kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam
UUPM dan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Pengakuan Utang

Berarti pengakuan utang Perseroan sehubungan dengan Obligasi,


sebagaimana tercantum dalam akta Pengakuan Utang Obligasi Berkelanjutan
I ROTI Tahap I Tahun 2013 No.81 tanggal 22 Maret 2013 yang dibuat di
hadapan FX Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta.

Penitipan Kolektif

Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu
pihak yang kepentingannya diwaklili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud
dalam UUPM.

Penjamin Emisi Obligasi Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk
melakukan Penawaran Umum ini atas nama Perseroan dan melakukan
pembayaran kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek, yang ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek, dan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penjamin Pelaksana
Emisi Obligasi

Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran


Umum, yang dalam hal ini adalah PT BCA Sekuritas, sesuai dengan syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Peraturan No.IX.A.2

Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam


dan LK No.Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009, tentang Tata Cara
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No.IX.A.7

Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam


dan LK No.Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Pemesanan
dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

Peraturan No.IX.C.1

Peraturan Bapepam No.IX.C.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam


No.Kep-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai
Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum

Peraturan No.IX.C.11

Peraturan Bapepam dan LK No.IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam


dan LK No.Kep-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkat
atas Efek Bersifat Utang.

Perjanjian Agen
Pembayaran

Berarti Akta Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan I ROTI


Tahap I Tahun 2013 No.84 tanggal 22 Maret 2013, yang dibuat di hadapan FX
Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta antara Perseroan dengan KSEI.

Perjanjian Pendahuluan Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan BEI perihal
Pencatatan Efek
Pencatatan Efek tanggal 22 Maret 2013.

Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek

Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi Berkelanjutan I ROTI


Tahap I Tahun 2013 No.82 tanggal 22 Maret 2013, yang dibuat di hadapan
FX Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta antara Perseroan dengan
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan para Penjamin Emisi Obligasi.

Perjanjian
Perwaliamanatan

Berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I ROTI


Tahap I Tahun 2013 No.80 tanggal 22 Maret 2013, yang dibuat di hadapan
FX Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta antara Perseroan dengan
Wali Amanat.

Perjanjian Pendaftaran
Obligasi di KSEI

Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran
Obligasi di KSEI No.SP-0013/PO/KSEI/0313 tanggal 22 Maret 2013, yang
dibuat di bawah tangan bermeterai cukup.

Pernyataan Efektif

Berarti surat pernyataan yang dikeluarkan oleh OJK mengenai terpenuhinya


seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka
4 Peraturan No.IX.A.2, yang isinya sesuai Formulir No.IX.A.2-1, Peraturan
No.IX.A.2.

Pernyataan Pendaftaran Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1


Angka 19 UUPM juncto Peraturan No.IX.C.1 berikut dokumen-dokumen yang
diajukan oleh Perseroan kepada OJK sebelum melakukan Penawaran Umum
kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan
serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan OJK.
Perseroan

Berarti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, suatu perseroan terbatas yang


berkedudukan di Cikarang, Jawa Barat, yang didirikan menurut dan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

Perusahaan Efek

Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi


Efek, Perantara Pedagang Efek dan/atau Manajer Investasi sebagaimana
dimaksud dalam UUPM.

Pokok Obligasi

Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi


berdasarkan Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu bernilai nominal
sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar
Rupiah). Kepastian Pokok Obligasi akan ditentukan dalam perubahan
Perjanjian Perwaliamanatan. Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang
sehubungan pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian
kembali Obligasi, sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan
dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 dalam
Perjanjian Perwaliamanatan.

Prospektus

Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi yang


disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi
Obligasi dengan tujuan agar Masyarakat membeli Obligasi, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 UUPM dan Peraturan Bapepam No.IX.C.2
lampiran keputusan Ketua Bapepam No.Kep-51/PM/1996 tanggal 17 Januari
1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penawaran Umum

Rekening Efek

Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik
Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang
ditandatangani dengan Pemegang Obligasi.

RUPO

Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam


Perjanjian Perwaliamanatan.

vi

Satuan
Pemindahbukuan

Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu


Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Perwaliamanatan.

Sertifikat Jumbo
Obligasi

Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam penitipan kolektif di


KSEI yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama atau tercatat atas nama
KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.

Tanggal Distribusi

Berarti tanggal penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi hasil Penawaran


Umum beserta bukti kepemilikan Obligasi yang wajib dilakukan kepada
pembeli Obligasi dalam Penawaran Umum, yang akan didistribusikan
secara elektronik paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah Tanggal
Penjatahan.

Tanggal Emisi

Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin


Pelaksana Emisi Obligasi berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo
Obligasi yang diterima KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan tanggal
pembayaran hasil Emisi Obligasi dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
kepada Perseroan, yang kepastian tanggalnya akan ditentukan dalam
perubahan Perjanjian Perwaliamanatan.

Tanggal Pelunasan
Pokok Obligasi

Berarti tanggal dimana Pokok Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib
dibayar kepada Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam Daftar
Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran, yang kepastian tanggalnya
akan ditentukan dalam perubahan perjanjian perwaliamanatan, dengan
memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Tanggal Pembayaran
Bunga Obligasi

Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo


dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum
dalam Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran dan dengan
memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Tanggal Penjatahan

Berarti tanggal dilakukannya penjatahan Obligasi, yang kepastian tanggalnya


akan ditentukan dalam perubahan Perjanjian Perwaliamanatan.

UUPM

Berarti Undang-undang No.8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang


Pasar Modal sebagaimana dimuat dalam BNRI No.64 Tahun 1995 Tambahan
No.3608, dan peraturan pelaksanaannya.

UUPT

Berarti Undang-undang No.40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang


Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia
No.106 Tahun 2007 Tambahan No.4756, dan peraturan pelaksanaannya.

Wali Amanat

Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana


dimaksud dalam UUPM yang dalam hal ini adalah PT Bank Mega Tbk,
berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti dan penerima hak dan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

vii

RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya
dengan keterangan yang lebih terinci dalam laporan keuangan Perseroan serta catatan-catatan yang
tercantum di dalam Bab XVII Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbanganpertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam
mata uang Rupiah dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
1. Keterangan Singkat Mengenai Perseroan
Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku di negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Cikarang, Jawa Barat.
Perseroan didirikan dengan nama PT Nippon Indosari Corporation berdasarkan Akta Pendirian No. 11
tanggal 8 Maret 1995, yang diperbaiki dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 274 tanggal 29
April 1995, yang keduanya dibuat di hadapan Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, telah mendapat
pengesahan dari MenKumHam melalui surat keputusan No.C2-6209 HT.01.01.Th.95 tanggal 18 Mei 1995
dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Bekasi No.264 dan 265 tanggal
14 September 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.94 tanggal 24
November 1995 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.9729/1995 (Akta Pendirian).
Dengan telah disahkannya Akta Pendirian tersebut oleh MenKumHam, maka Perseroan telah sah berdiri
sebagai badan hukum Indonesia.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 48 tanggal 19 April 2012, yang dibuat dihadapan FX Budi Santoso
Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari MenKumHam melalui
surat keputusan No. AHU-30282.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 6 Juni 2012 dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No. AHU-0050446.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 6 Juni 2012.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan utama Perseroan adalah
mendirikan pabrik dan memproduksi segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas pada macammacam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya. Untuk melaksanakan usaha serta
menunjang kegiatan usaha Perseroan tersebut, Perseroan dapat memasarkan dan menjual segala jenis
roti termasuk tetapi tidak terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis
kue lainnya. Untuk melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan telah memiliki Surat Izin Usaha Industri
yang dikeluarkan oleh Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM dengan surat No. 74/T/INDUSTRI/1999
tentang Pemberian Usaha Industri tanggal 22 Februari 1999.
Berdasarkan surat keterangan domisili No.503/22/V/Ekbang/2012 tanggal 8 Mei 2012, dikeluarkan oleh
Kepala Desa Mekarwangi, Perseroan berkedudukan di Kawasan Industri MM2100, jalan Selayar Blok
A9, Cikarang, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Komposisi struktur permodalan Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh
Biro Administrasi Efek pada tanggal 12 Februari 2013, adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh:
- Bonlight Invesments Ltd.
- Treasure East Invesments Ltd.
- Shikishima Baking Co. Ltd.
- Sojitz Corporation
- Lain-lain Publik (masing-masing dibawah 5%)
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Saham dalam Portepel

Nilai Nominal Rp100,- per saham


Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rupiah)
3.440.000.000
344.000.000.000
318.893.400
318.893.400
86.050.600
43.025.300
245.497.300
1.012.360.000
2.427.640.000

viii

31.889.340.000
31.889.340.000
8.605.060.000
4.302.530.000
24.549.730.000
101.236.000.000
242.764.000.000

31,5
31,5
8,50
4,25
24,25
100,00

2. Ikhtisar Data Keuangan


Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan
Perseroan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian seperti yang tercantum dalam laporannya yang disertakan dalam Prospektus ini.
Laporan Posisi Keuangan
Keterangan
Total aset
Total liabilitas
Total ekuitas

(dalam jutaan Rupiah)


2012
1.204.945
538.337
666.608

2011
759.137
212.696
546.441

31 Desember
2010
568.265
112.813
455.452

Laporan Laba Rugi Komprehensif


Keterangan
Penjualan Neto
Beban Pokok Penjualan
Laba Bruto
Laba komprehensif

2009
346.978
179.138
167.840

2008
308.613
177.888
130.725

(dalam jutaan Rupiah)


2012
1.190.826
634.413
556.413
149.150

2011
813.342
433.938
379.404
115.933

12 bulan
2010
612.192
323.167
289.025
99.775

2009
485.920
263.821
222.099
57.115

2008
383.553
222.360
161.193
42.412

3. Risiko Usaha
Setiap industri tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional
Perseroan dalam industri terkait, begitu pula halnya dengan Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan
usahanya, Perseroan menghadapi risiko-risiko usaha antara lain sebagai berikut:
Risiko yang berhubungan dengan kegiatan usaha:
1. Kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan Perseroan
2. Umur Produk yang relatif singkat
3. Ketersediaan bahan baku
4. Ketersediaan pasokan energi
5. Pemogokan tenaga kerja
6. Fluktuasi mata uang asing
7. Persaingan Usaha
8. Isu bahan pengawet dan kehalalan
9. Bencana alam
Risiko usaha Perseroan selengkapnya dicantumkan pada Bab V dalam Prospektus ini.
4. Prospek dan Strategi Usaha
Prospek Usaha
Peluang usaha di bidang makanan dan minuman di Indonesia adalah besar. Jumlah penduduk, daya
beli, pertumbuhan ekonomi di Indonesia merupakan faktor-faktor yang sangat signifikan dalam usaha
makanan. Dalam masa krisis ekonomi industri makanan dan minuman tetap bertumbuh. Berita Resmi
Biro Pusat Statistik No. 10/02/Th.XIII tanggal 1 Februari 2010 menyatakan bahwa industri makanan dan
minuman pada tahun 2010 bertumbuh sebesar 11,08%, sedangkan untuk tahun 2011, Berita Resmi
Biro Pusat Statistik No.11/02/Th.XV tanggal 1 Februari 2012, menyatakan bahwa industri makanan dan
minuman bertumbuh sebesar 8,34%, dan pada tahun 2012, Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.XVI
tanggal 1 Februari 2013, menyatakan bahwa industri makanan bertumbuh sebesar 12,75%.

ix

Perusahaan-perusahaan yang berusaha di industri makanan juga terus melakukan investasi sebagai
akibat dari besarnya peluang pasar. Dalam hal ini, Perseroan mempunyai peluang yang sama. Sebagai
produsen roti yang terkemuka, terbukti dengan adanya pengakuan dan sertifikasi dari berbagai pihak
seperti telah dijelaskan pada Bab VIII mengenai Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan, sub-bab
mengenai Sertifikasi dan Penghargaan, peluang pasar bagi Perseroan menjadi semakin terbuka lebar.
Strategi Usaha
Perseroan menerapkan strategi berikut dalam rangka mengembangkan usahanya :
- Menerapkan Supply Chain Management (SCM), sebuah kegiatan (manajemen) yang mengawasi
bahan-bahan informasi dan aspek keuangan dalam proses pergerakkannya dari pemasok, produsen,
distributor, pengecer hingga konsumen, dimana kegiatan tersebut meliputi koordinasi, kolaborasi
dan integrasi rantai proses di dalam dan di luar Perseroan. Dengan melakukan SCM yang baik,
Perseroan semakin efisien dan dapat memenangkan persaingan;
- Melakukan pembangunan pabrik di daerah-daerah lain di Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan
produk roti yang berkualitas, halal, bersih dan sehat;
- Memproduksi produk-produk baru baik roti maupun kue dan makanan ringan (snack) yang berbasis
produk roti;
- Memilih jalur distribusi yang tepat sehingga Perseroan dapat mendistribusikan produknya dengan
cepat, tepat dan akurat. Minimarket, Supermarket dan Hypermarket merupakan jalur distribusi yang
sesuai untuk produk Perseroan. Selain itu, Perseroan juga bekerja sama dengan para pedagang
keliling dengan mendanai semua fasilitas gerobak roti, sehingga dapat membantu pendistribusian
produk ke konsumen langsung dari rumah ke rumah. Perseroan juga menggunakan toko-toko
tradisional lainnya seperti toko P&D, kantin, dan koperasi;
- Perseroan senantiasa berusaha untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dalam posisi win-win.
Marjin yang diberikan oleh Perseroan kepada para pelanggan adalah marjin yang kompetitif diantara
perusahaan-perusahaan produk konsumen lainnya;
- Dari segi pemasaran, Perseroan secara terus menerus menunjukkan kepada konsumen akan
kebersihan fasilitas produksi serta usaha Perseroan untuk menjalankan GMP (Good Manufacturing
Practice) dan sanitasi, dengan menerima kegiatan kunjungan pabrik setiap hari Senin Jumat.
Perseroan juga beriklan melalui media seperti TV yang menunjukkan keunggulan produk Perseroan;
- Perseroan berencana untuk melakukan ekspansi dengan membangun pabrik di lokasi yang terdekat
dengan konsumen. Hal ini untuk mengatasi kendala umur simpan produk yang sangat pendek, yaitu
kurang dari 5 hari di pasar.
Prospek dan strategi usaha Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab VIII mengenai Kegiatan
Usaha Perseroan.
5. Rencana Penggunaan Dana
Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Berkelanjutan, setelah dikurangi biayabiaya emisi, akan digunakan untuk ekspansi usaha dan/atau pembayaran utang dan/atau modal kerja
Perseroan.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi Perseroan setelah dikurangi biaya-biaya yang
berhubungan dengan Penawaran Umum akan dipergunakan sebagai berikut:
1. Sekitar 56% untuk melakukan pengembangan usaha/ekspansi perusahaan (termasuk pembelian
tanah, penambahan line mesin dan membangun pabrik-pabrik baru) dengan tujuan untuk
meningkatkan kapasitas yang ada dan melakukan penetrasi ke daerah-daerah lain di Indonesia.
2. Sekitar 44% untuk membayar pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (tidak terafiliasi).
Rincian mengenai rencana penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum dapat dilihat pada Bab I
Prospektus ini.

6. Keterangan Tentang Obligasi


Nama Obligasi
Jumlah Pokok Obligasi

:
:

Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013.


Sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus
miliar Rupiah).

Jangka Waktu

5 (lima) tahun

Bunga

% per tahun

Hasil Pemeringkatan Obligasi

AAid
(Double A minus)
RINGKASAN PERTIMBANGAN (RATIONALE)
Peringkat idAA- mencerminkan posisi pasar Perseroan yang kuat
sebagai produsen massal roti, proteksi arus kas yang kuat dan
dukungan operasional dari pemegang saham. Peringkat dibatasi
oleh eksposur Perseroan terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan
kemasan serta kompetisi yang ketat di industri roti.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan Obligasi
dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini perihal Keterangan
Mengenai Pemeringkatan Obligasi.

Harga Penawaran

100% dari nilai Pokok Obligasi.

Satuan Pemesanan

Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.

Satuan Pemindahbukuan

Rp1,- (satu Rupiah).

Pembayaran Kupon Bunga

Triwulanan.

Jaminan

Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin


dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak
maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada
dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai
dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa
hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang
ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur
Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan
baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari.

Penyisihan Dana

Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi


ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana
hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana
penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi.

xi

Pembelian Kembali

Perseroan dapat melakukan pembelian kembali Obligasi dengan


ketentuan pembelian Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau
disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar dimana
pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa
Efek atau di luar Bursa Efek dan baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun
setelah tanggal penjatahan. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat
dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat
memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan
dan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi)
sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali
telah memperoleh persetujuan RUPO. Pembelian kembali Obligasi
baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian
kembali Obligasi dimana pengumuman tersebut wajib dilakukan
paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender
sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian kembali diuraikan dalam
Bab I Prospektus ini perihal Penawaran Umum.

Wali Amanat

PT Bank Mega Tbk.

7. Hak-hak Pemegang Obligasi


a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang
dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi
dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi
dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang
dimiliki oleh Pemegang Obligasi.
b. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran
Bunga Obligasi kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.
Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal
Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak
berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan
lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.
c. Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi,
Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran Denda atas setiap kelalaian pembayaran
pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi sebesar 1% (satu perseratus) di
atas tingkat Bunga Obligasi masing-masing Seri Obligasi yang bersangkutan dari jumlah dana yang
terlambat dibayar atas Jumlah Terutang. Jumlah Denda tersebut dihitung harian dengan ketentuan
bahwa 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah
30 (tiga puluh) Hari Kalender sampai dengan pelunasan efektif jumlah Denda tersebut di atas.
Denda yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, yang oleh Agen
Pembayaran akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya
Obligasi yang dimilikinya.

xii

d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih
dari 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi
yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali
Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud
harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi
yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat
akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan
pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis
dari Wali Amanat.
e. Setiap Obligasi sebesar Rp1,- (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO,
dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan
suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.

xiii

Halaman ini sengaja dikosongkan

xiv

I. PENAWARAN UMUM
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN
OBLIGASI BERKELANJUTAN I ROTI
DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN
SEBESAR Rp1.000.000.000.000,- (SATU TRILIUN RUPIAH)
DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT,
PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN
OBLIGASI BERKELANJUTAN I ROTI TAHAP I TAHUN 2013
DENGAN POKOK OBLIGASI
SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp500.000.000.000,- (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH)
Obligasi diterbitkan dengan bunga sebesar % ( persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun dan
ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi diterbitkan tanpa warkat,
kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama KSEI. Bunga Obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan
dilakukan pada tanggal 11 September 2013, sedangkan Pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus
jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 11 Juni 2018.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat
utang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo):
AAid
(Double A minus)
Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini perihal
Keterangan Mengenai Pemeringkatan Obligasi

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK

Kegiatan Usaha Utama:


Mendirikan pabrik dan memproduksi segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas pada macammacam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya
Berkedudukan di Cikarang, Bekasi
Kantor Pusat:
Jalan Selayar Blok A9, Kawasan Industri MM2100, Desa Mekarwangi, Cikarang Barat, Bekasi 17520, Jawa Barat
Telp. (021) 89983876, 89844953, Faks. (021) 89844955
Website: www.sariroti.com
Alamat e-mail: sariroti-peduli@sariroti.com

Pabrik:

Kawasan Industri Jababeka


Jl. Jababeka XII A
Blok W No.40-41
Cikarang, Bekasi 17530
Jawa Barat
Tel. (021) 8935088
Faks. (021) 8935286, 8935473

Kawasan Industri Jababeka


Jl. Jababeka XVII B
Blok U No.33
Cikarang, Bekasi 17530
Jawa Barat
Tel. (021) 89840448

Kawasan Industri PIER


Jl. Rembang Industri Raya No.28
Pasuruan 67152
Jawa Timur
Tel. (0343) 740388
Faks. (0343) 740387

Kawasan Industri
Wijaya Kusuma
Jl. Tugu Wijaya III No.1
Semarang 50153
Jawa Tengah
Tel. (024) 8660545
Faks. (024) 8660874

Kawasan Industri
MM2100
Jl. Selayar Blok A9
Desa Mekarwangi
Cikarang, Bekasi 17520
Jawa Barat
Tel. (021) 89983876, 89844953
Faks. (021) 89844955

Kawasan Industri Medan Star


Jl. Pelita Raya I No.8-10
Tanjung Morawa B, Deli Serdang
20362, Medan, Sumatera Utara
Tel. (061) 7945828, 7945829
Faks. (061) 7945830

Jl. Kerani Ahmad RT. 38 RW. 8


Sukamoro, Talang Kelapa
Banyuasin, Palembang
Sumatra Selatan
Tel. (0711) 5645454

Kawasan Industri Makassar


Jl. Kima 10 Blok A No. 2B
Kec. Biringkanaya 90232
Makassar-Sulawesi Selatan
Tel. (0411) 514711, 515124
Faks. (0411) 513788

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KONTAMINASI ATAS PRODUK
YANG DIHASILKAN PERSEROAN BAIK PADA SAAT SEBELUM DIOLAH (BAHAN BAKU),
DALAM PROSES PRODUKSI, MAUPUN PADA SAAT DIDISTRIBUSIKAN. RISIKO-RISIKO USAHA
PERSEROAN LAINNYA DAPAT DILIHAT DI BAB V PROSPEKTUS INI PERIHAL RISIKO USAHA.

KETERANGAN MENGENAI OBLIGASI


Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan di bawah ini merupakan pokok-pokok dari Perjanjian
Perwaliamanatan, dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan
yang tercantum dalam perjanjian tersebut. Informasi lebih lengkap, dapat dilihat dalam Perjanjian
Perwaliamanatan.
1. SYARAT-SYARAT OBLIGASI
Perseroan berjanji dan mengikat diri pada Wali Amanat, baik pada Wali Amanat untuk diri Wali Amanat
sendiri maupun kepada Wali Amanat sebagai kuasa Pemegang Obligasi (janji dan pengikatan diri ini dibuat
dan mengikat bagi Perseroan terhadap setiap Pemegang Obligasi) bahwa Perseroan akan mengeluarkan
Obligasi atau melakukan Emisi dengan syarat-syarat sebagai berikut :
Nama Obligasi:
Obligasi diberi nama Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013.
Harga Penawaran:
Obligasi ditawarkan dengan harga 100% (seratus persen) dari Pokok Obligasi.
Utang Pokok Obligasi :
1) Seluruh nilai Pokok Obligasi yang akan dikeluarkan berjumlah sebanyak-banyaknya sebesar
Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal
Emisi, yang kepastian jumlah Pokok Obligasi akan ditentukan dalam perubahan Perjanjian
Perwaliamanatan. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan
Pokok Obligasi dan/atau pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan
dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
2) Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya.
Jatuh Tempo Obligasi :
1) Jadwal Pelunasan Pokok Obligasi :

Obligasi berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi dan tanggal jatuh tempo Obligasi sesuai
dengan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi yang kepastian tanggalnya akan ditentukan dalam
perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, hal tersebut dengan mengindahkan ketentuan lainnya dalam
Perjanjian Perwaliamanatan, khususnya ketentuan Pasal 15.12. Perjanjian Perwaliamanatan.
2) Jumlah yang wajib dibayarkan oleh Perseroan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi adalah
dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang
dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.
3) Tata cara pembayaran Pokok Obligasi :
a. Obligasi harus dilunasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.
b. Pembayaran Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening
dilakukan oleh Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen
Pembayaran.
c. Pembayaran Pokok Obligasi yang terhutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang
Obligasi melalui Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana
tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan
memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari
kewajiban untuk melakukan pembayaran Pokok Obligasi.
Bunga Obligasi :
1) Sifat dan besarnya tingkat bunga : Tingkat Bunga Obligasi adalah tingkat bunga tetap, yang besarnya
akan ditentukan dalam perubahan Perjanjian Perwaliamanatan.
2) Jadwal dan periode pembayaran :

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi sesuai dengan tanggal
pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Jadwal pembayaran Bunga Obligasi akan ditentukan
dalam perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal
15.12. Perjanjian Perwaliamanatan.

3) Penghitungan bunga :

Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung
berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam
puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.
4) Tata cara pembayaran bunga;
(i) Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum
Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan
KSEI yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat)
Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima
pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi
yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang
berlaku.
(ii) Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada
Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi
yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening.
(iii) Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening
dilakukan oleh Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen
Pembayaran.
(iv) Pembayaran Bunga Obligasi yang terhutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang
Obligasi melalui Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana
tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan
memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari
kewajiban untuk melakukan pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan.
Bunga Obligasi dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran pada
Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi di bawah ini. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan (3 bulan)
dimana bunga pertama dibayarkan pada tanggal 11 September 2013, sedangkan pembayaran bunga
terakhir adalah pada tanggal 11 Juni 2018.
Tanggal-tanggal Pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut:
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tanggal
11 September 2013
11 Desember 2013
11 Maret 2014
11 Juni 2014
11 September 2014
11 Desember 2014
11 Maret 2015
11 Juni 2015
11 September 2015
11 Desember 2015

No.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Tanggal
11 Maret 2016
11 Juni 2016
11 September 2016
11 Desember 2016
11 Maret 2017
11 Juni 2017
11 September 2017
11 Desember 2017
11 Maret 2018
11 Juni 2018

Obligasi Merupakan Bukti Hutang :


1) Berdasarkan pernyataan Perseroan sekarang tetapi berlaku sejak Tanggal Emisi, Obligasi merupakan
bukti bahwa Perseroan secara sah dan mengikat berhutang kepada Pemegang Obligasi sejumlah
Pokok Obligasi yang disebut dalam Sertifikat Jumbo Obligasi ditambah dengan Bunga Obligasi
dan Denda (jika ada) yang wajib dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan
dan Perjanjian Agen Pembayaran. Obligasi tersebut merupakan bagian penting dan tidak dapat
dipisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan.
2) Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh
Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening
Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. Konfirmasi Tertulis tersebut
tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan.

Pendaftaran Obligasi di KSEI :


1) Obligasi telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI yang
dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, dengan memperhatikan ketentuan dibidang Pasar Modal
dan ketentuan KSEI yang berlaku.
2) Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan
atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang
Rekening.
Penarikan Obligasi :
Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan dari satu Rekening
Efek ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi
Sertifikat Obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI
atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.
Pengalihan Obligasi :
Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening
Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memberlakukan Pemegang Rekening
selaku Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga Obligasi
dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi.
Satuan Perdagangan Obligasi :
Perdagangan Obligasi dilakukan di Bursa Efek dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana
ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan Perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan
nilai sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana
ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau perjanjian tersendiri yang ditandatangani oleh Perseroan
dan Bursa Efek.
Pembelian Kembali :
Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut :
1) pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual
kembali dengan harga pasar;
2) pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau diluar Bursa Efek;
3) pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan.
4) pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan
tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan;
5) pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian
(wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh
persetujuan RUPO;
6) pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari Pihak yang tidak terafiliasi.
7) rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2
(dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar;
8) pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali
Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum
tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai;
9) rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 7) dan pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam butir 8), paling sedikit memuat informasi tentang :
a) periode penawaran pembelian kembali;
b) jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali;
c) kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali;
d) harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi;
e) tata cara penyelesaian transaksi;
f) persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual;
g) tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi;
h) tata cara pembelian kembali Obligasi; dan
i) hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi;

10) Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap
Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan
untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;
11) Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah
disampaikan oleh Pemegang Obligasi;
12) Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam butir 9) dengan ketentuan :
a) jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi untuk masingmasing jenis Obligasi yang beredar dalam periode satu tahun setelah Tanggal Penjatahan;
b) Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan
c) Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali;
dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke2 (kedua) setelah terjadinya
pembelian kembali Obligasi;
13) Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik
dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi,
informasi yang meliputi antara lain :
a) jumlah Obligasi yang telah dibeli;
b) rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual
kembali;
c) harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan
d) jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi;
14) Pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian
kembali Obligasi tersebut; dan
15) Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan :
a) hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO,
hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli
kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau
b) pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak
menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari
Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.
Sanksi :
Apabila Perseroan tidak memenuhi kewajiban dalam Perjanjian Perwaliamanatan khususnya Pasal 6.3.(i)
Perjanjian Perwaliamanatan maka Perseroan dapat dikenakan sanksi sesuai Perjanjian Perwaliamanatan,
antara lain apabila Perseroan lalai menyerahkan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi
dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal
Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan wajib membayar Denda. Denda yang dibayar oleh Perseroan
merupakan hak Pemegang Obligasi, yang akan diberikan Perseroan melalui Agen Pembayaran kepada
Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.
Hak Senioritas Atas Utang :
Berdasarkan perjanjian-perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan sehubungan dengan Dokumen
Emisi, kewajiban-kewajiban Perseroan mempunyai kedudukan sekurang-kurangnya pari passu dengan
kewajiban Perseroan lainnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di masa datang.
Penyisihan Dana Pelunasan Pokok Obligasi :
Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk
mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana
penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi.
Lain-lain :
1) Kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi pada setiap waktu merupakan kewajiban Perseroan
yang sah dan yang tidak bersyarat serta bersifat mutlak.
2) Pembayaran Bunga Obligasi, Pokok Obligasi dan Denda (jika ada) merupakan hak dari para
Pemegang Obligasi.

3) Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang merupakan Pemegang Rekening dapat bertindak untuk
dirinya sendiri atau berdasarkan surat kuasa bertindak untuk dan atas nama nasabahnya sebagai
Pemegang Obligasi.
4) Bagi Pemegang Obligasi berlaku ketentuan perpajakan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan apabila Perseroan diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia untuk memotong pajak
atas setiap pembayaran yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, Perseroan
melalui Agen Pembayaran harus memotong pajak tersebut dan membayarkannya kepada instansi
yang ditunjuk untuk menerima pembayaran pajak serta melalui Agen Pembayaran akan memberikan
bukti pemotongan pajak kepada Pemegang Obligasi.
2. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN
Sebelum dilunasinya semua Jumlah Terhutang, Perseroan berjanji dan mengikat diri bahwa :
1. Pembatasan keuangan dan pembatasan-pembatasan lain terhadap Perseroan (debt covenants)
sebagai berikut:
Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. menjaminkan dan atau menggadaikan baik sebagian besar maupun seluruh Aset Tetap dan/
atau piutang Perseroan, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Dalam
hal Perseroan menjaminkan sebagian atau seluruh Aset Tetap terhadap hutang-hutang yang
ditarik oleh Perseroan, maka jaminan-jaminan yang sama juga wajib diberikan untuk Pemegang
Obligasi. Perseroan berkewajiban menandatangani akta yang diperlukan untuk pengikatan
sehubungan pemberian jaminan.
2. melakukan dan/atau mengizinkan Entitas Anak (jika ada) melakukan penjualan, pengalihan
atau dengan cara apapun melepaskan dalam satu atau beberapa transaksi yang berhubungan,
seluruh atau sebagian besar Aset Tetap, kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari
Perseroan dan/atau Entitas Anak (jika ada). Adapun yang dimaksud dengan sebagian besar
Aset Tetap sebagaimana dimaksud dalam angka 1.1. ini adalah lebih dari 45% (empat puluh
lima persen) dari total Aset Tetap per laporan keuangan konsolidasi tahunan (auditan) Perseroan
yang terakhir.
3. memberikan jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) kepada pihak lain, kecuali kepada
Entitas Anak (jika ada) yang berkaitan dengan kegiatan usaha Entitas Anak (jika ada).
4. melakukan penggabungan, dan peleburan dengan perusahaan lain kecuali sepanjang dilakukan
pada bidang usaha yang sama dan atau kegiatan usaha lain terkait yaitu jasa makanan dan
minuman, antara lain yang bergerak di bidang usaha Jasaboga Makanan dan Minuman, Jasa
Rumah Makan/Restoran, dan Usaha Jasa Makanan Dan Minuman, yang tidak mempunyai
dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan
Perseroan dalam melakukan pembayaran Pokok dan/atau Bunga Obligasi.
5. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
6. mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
7. melakukan pengeluaran Obligasi atau instrumen hutang lain sejenis dan/atau hutang bank yang
mempunyai kedudukan lebih tinggi dan pembayarannya didahulukan dari Obligasi.
8. Memberikan pinjaman kepada pihak manapun kecuali :
8.1. pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan.
8.2. pinjaman yang terjadi dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan/atau Entitas
Anak (jika ada).
8.3. pinjaman kepada pegawai, koperasi pegawai, dan/atau yayasan untuk program
kesejahteraan pegawai Perseroan dan/atau Entitas Anak (jika ada) serta pembinaan usaha
kecil.
2. Pemberian persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.1 di atas akan diberikan oleh
Wali Amanat dengan ketentuan sebagai berikut :
a. permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; dan
b. Wali Amanat wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta tambahan data/dokumen
pendukung lainnya dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan
tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam
waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan, penolakan atau
permintaan tambahan data/dokumen pendukung lainnya dari Wali Amanat maka Wali Amanat
dianggap telah memberikan persetujuannya.

3. Perseroan berkewajiban untuk :


(i) menyetorkan dana (in good fund) yang diperlukan untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau
pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran paling lambat 1
(satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan
Pokok Obligasi dan menyerahkan kepada Wali Amanat fotokopi bukti penyetoran dana pada
hari yang sama.

Apabila sampai tanggal pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok
Obligasi, Perseroan belum menyetorkan dana tersebut, maka Perseroan harus membayar
Denda yang dihitung satu Hari Bursa setelah Tanggal Pembayaran Bunga dan/atau Pokok
Obligasi. Denda yang dibayarkan oleh Perseroan merupakan hak Pemegang Obligasi dan akan
dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi
yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.
(ii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga
tetap berlakunya segala kuasa, ijin, dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun lainnya)
atau perubahan-perubahannya yang berlaku dari waktu ke waktu sehingga Perseroan dan
Entitas Anak (jika ada) dapat secara sah menjalankan kewajibannya berdasarkan Perjanjian
Perwaliamanatan dan perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian
Perwaliamanatan;
(iii) memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi
Perseroan akhir tahun buku yang telah diaudit oleh auditor independen yang terdaftar di OJK
dengan memelihara perbandingan rasio-rasio sebagai berikut :
a. utang berbunga berbanding ekuitas tidak lebih dari 1,5 : 1 (satu koma lima berbanding
satu);
b. utang berbunga berbanding EBITDA (laba usaha ditambah penyusutan dan amortisasi)
tidak lebih dari 2,5 : 1 (dua koma lima berbanding satu);
c. EBITDA berbanding beban bunga tidak kurang dari 4 : 1 (empat berbanding satu);
(iv) mempertahankan hasil pemeringkatan Obligasi tidak lebih rendah dari A (single A minus);
(v) memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha
dan harta kekayaan Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) pada perusahaan asuransi yang
mampu untuk menanggung segala risiko yang biasa dihadapi oleh perusahaan-perusahaan
yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perseroan dan Entitas Anak (jika ada);
(vi) mengijinkan Wali Amanat dan/atau orang yang diberikan kuasa oleh Wali Amanat (termasuk
tetapi tidak terbatas, auditor atau akuntan yang ditunjuk untuk maksud tersebut) dari waktu
ke waktu memiliki akses dan memeriksa buku-buku, memberikan tanggapan atas segala
pertanyaan atau informasi yang diminta oleh wakilnya tersebut dan mendiskusikan dengan
orang tersebut dengan itikad baik atas segala aspek dari pembukuan dan operasi Perseroan
dan Entitas Anak (jika ada);
(vii) menyerahkan salinan laporan-laporan yang diminta oleh OJK kepada Wali Amanat,
dan persetujuan-persetujuan sehubungan dengan Emisi, dan untuk membuat dan
mengimplementasikan setiap perjanjian yang berhubungan dengan hal tersebut, termasuk
tetapi tidak terbatas penyerahan atas :
a. laporan keuangan tahunan Perseroan disampaikan selambat-lambatnya 90 (sembilan
puluh) Hari Kalender setelah tanggal tiap tahun buku berakhir atau pada saat penyerahan
laporan keuangan kepada OJK yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang telah terdaftar
di Bapepam atau Bapepam dan LK atau OJK;
b. laporan keuangan tengah tahunan Perseroan disampaikan selambat-lambatnya dalam
waktu : 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahun buku, jika tidak disertai
laporan Akuntan Publik; atau 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahun
buku jika disertai laporan Akuntan Publik Perseroan yang telah terdaftar di OJK dalam
rangka penelaahan terbatas; atau 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah tanggal
tengah tahun buku, jika disertai laporan Akuntan Publik Perseroan yang telah terdaftar di
OJK yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan;
atau pada saat penyerahan laporan keuangan Perseroan tersebut kepada OJK, mana
yang lebih dahulu;
c. laporan keuangan triwulan Perseroan (tidak diaudit) disampaikan selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) Hari Kalender setelah akhir tanggal laporan keuangan triwulan atau secepatnya
setelah penyerahan laporan keuangan Perseroan tersebut kepada OJK dan/atau Bursa Efek.

d. laporan-laporan lain yang harus disampaikan kepada OJK dan/atau Bursa Efek dalam
waktu yang bersamaan dengan disampaikannya laporan-laporan tersebut oleh Perseroan
kepada OJK dan/atau Bursa Efek;
e. salinan resmi akta Perjanjian Perwaliamanatan dan akta-akta lainnya yang dibuat
sehubungan dengan Emisi Obligasi ini; dan
f. data dan keterangan-keterangan lain yang sewaktu-waktu diminta secara tertulis oleh
Wali Amanat mengenai jalannya usaha, keadaan keuangan, aktiva Perseroan dan Entitas
Anak (jika ada) dan data lain sepanjang hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan tugas
Wali Amanat yang telah ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(viii) memelihara sistem akuntansi, pembukuan dan pengawasan biaya sesuai dengan Prinsip
Akuntansi Indonesia yang berlaku dari waktu ke waktu;
(ix) mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya
berada dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak (jika ada);
(x) menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya dan secara efisien serta sesuai dengan praktek
keuangan dan perdagangan sebagaimana mestinya dan peraturan yang berlaku;
(xi) membayar kewajiban pajak Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) atau bea lainnya yang menjadi
beban Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) dalam menjalankan usahanya sebagaimana
mestinya;
(xii) mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan;
(xiii) memberitahu secara tertulis kepada Wali Amanat atas :
a. setiap perubahan Anggaran Dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, dan diikuti
dengan penyerahan akta-akta keputusan RUPS Perseroan.
b. perkara pidana, perdata, tata usaha negara dan arbitrase yang dihadapi Perseroan dan
Entitas Anak (jika ada) yang secara material mempengaruhi kelangsungan usaha dan
kemampuan Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) dalam menjalankan dan mematuhi
segala kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian-perjanjian
lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan;
c. segera memberikan pemberitahuan tertulis kepada Wali Amanat setelah menyadari
terjadinya keadaan atau kejadian sebagaimana tersebut dalam Pasal 9 Perjanjian
Perwaliamanatan yang dapat menimbulkan kelalaian atau adanya pemberitahuan mengenai
kelalaian yang diberikan oleh kreditur Perseroan;
d. setiap kejadian lainnya yang menurut pendapat atau pertimbangan Perseroan dapat
mempunyai pengaruh negatif yang material atas jalannya usaha atau operasi atau keadaan
keuangan Perseroan dan Entitas Anak (jika ada);
e. setiap terjadi kejadian atau keadaan penting pada Perseroan dan/atau Anak Perusahaan
(jika ada) yang dapat mempunyai pengaruh penting atas jalannya usaha dan operasi atau
keadaan keuangan Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) serta pemenuhan kewajiban
Perseroan dalam rangka penerbitan dan pelunasan Obligasi, sesuai dengan ketentuan
tentang keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal
dan peraturan pelaksanaannya, serta menyampaikan dokumen-dokumen sehubungan
dengan hal tersebut, baik diminta ataupun tidak diminta oleh Wali Amanat.
(xiv) melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep712/BL/2012 tanggal 26/12/2012 (dua puluh enam
Desember dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk,
berikut pengubahannya dan atau pengaturan lainnya yang wajib dipatuhi oleh Perseroan
sehubungan dengan pemeringkatan :
i. Pemeringkatan atas Obligasi yang dilakukan setiap tahun sekali selama kewajiban Perseroan
kepada Pemegang Obligasi belum dilunasi, Perseroan wajib menyampaikan Peringkat
Tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk paling lambat 10 (sepuluh)
Hari Kerja setelah masa berlakunya hasil pemeringkatan terakhir berakhir Perseroan
wajib menyampaikan hasil pemeringkatan tersebut kepada OJK, dan dalam hal peringkat
yang diperoleh berbeda dari peringkat sebelumnya Perseroan wajib mengumumkan hasil
Pemeringkat dimaksud kepada masyarakat dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar
berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atau laman (website) Bursa Efek paling
lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir.

ii. Pemeringkatan atas Obligasi wajib dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak
adanya fakta material atau kejadian penting yang dapat mempengaruhi kemampuan
Perseroan untuk memenuhi kewajiban atas Obligasi dan mempengaruhi risiko yang
dihadapi oleh Pemegang Obligasi dan Perseroan wajib menyampaikan hasil pemeringkatan
tersebut kepada OJK, Wali Amanat dan Bursa Efek selambat-lambatnya akhir Hari Kerja
ke2 (kedua) setelah diterimanya hasil pemeringkatan baru, pernyataan atau pendapat serta
mengumumkan hasil pemeringkatan baru, pernyataan atau pendapat dimaksud dalam
sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional,
selambat-lambatnya Hari Kerja ke2 (kedua) setelah diterimanya hasil pemeringkatan baru,
pernyataan atau pendapat tersebut.
iii. Perseroan wajib menyampaikan kepada Pemeringkat seluruh dokumen yang diperlukan
untuk melakukan pemeringkatan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari sebelum
Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, dan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) Hari
Kalender sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Perseroan wajib menyampaikan
hasil pemeringkatan tersebut kepada Bepepam dan LK, Wali Amanat dan Bursa Efek dan
mengumumkan hasil pemeringkat dimaksud dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat
kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. Atau melakukan pemeringkatan
sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK, apabila ada perubahan terhadap Peraturan
No.IX.C.11.
(xv) menerapkan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance) dan
melakukan tindakan dari waktu ke waktu atas permintaan yang wajar dari Wali Amanat,
melaksanakan atau memelihara pelaksanaan kewajiban berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan
dan perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, yang
berdasarkan pendapat yang wajar dari Wali Amanat diperlukan atau, untuk menjalankan
Perjanjian Perwaliamanatan ini atau memberikan jaminan yang penuh atas hak, kekuasaan
dan perbaikan yang diberikan kepada Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan
dan perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan.
3. KELALAIAN PERSEROAN
1. Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan Perseroan dinyatakan lalai apabila terjadi salah satu atau
lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini :
a. Perseroan tidak melaksanakan atau tidak menaati ketentuan dalam kewajiban pembayaran
Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal
Pembayaran Bunga Obligasi; atau
b. Perseroan dinyatakan lalai sehubungan dengan suatu perjanjian hutang oleh salah satu atau
lebih krediturnya (cross default) dalam jumlah hutang keseluruhannya melebihi 20% (dua
puluh persen) dari ekuitas Perseroan, baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di
kemudian hari yang berakibat jumlah yang terhutang oleh Perseroan berdasarkan perjanjian
hutang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh pihak yang mempunyai tagihan
dan/atau kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi
pembayaran kembali); atau
c. Fakta mengenai keadaan, atau status Perseroan serta pengelolaannya tidak sesuai dengan
informasi dan keterangan yang diberikan oleh Perseroan; atau
d. Perseroan tidak melaksanakan atau tidak menaati ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
2. Ketentuan mengenai pernyataan kelalaian, yaitu :
Dalam hal terjadi kondisi-kondisi kelalaian sebagaimana dimaksud dalam :
a. Angka 1 huruf a dan b dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus paling
lama 14 (empat belas) Hari Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat sesuai
dengan kondisi kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau
tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui
dan diterima oleh Wali Amanat; atau
b. Angka 1 huruf c dan d Pasal ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus
dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat dengan memperhatikan kewajaran yang berlaku
umum, sebagaimana tercantum dalam teguran tertulis Wali Amanat, paling lama 90 (sembilan
puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat tanpa diperbaiki/
dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan
tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;

maka Wali Amanat berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa itu kepada Pemegang
Obligasi dengan cara memuat pengumuman melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional, atas biaya Perseroan.
Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri dan setelah diinformasikan kepada Perseroan berhak
memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Dalam
RUPO tersebut, Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan
dengan kelalaiannya tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan Perseroan
maka akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil
terhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi.
Jika RUPO berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka
Obligasi sesuai dengan keputusan RUPO menjadi jatuh tempo dan dapat dituntut pembayarannya
dengan segera dan sekaligus.
Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan
kepada Perseroan. Perseroan berkewajiban melakukan pembayaran dalam Waktu yang ditentukan
dalam tagihan yang bersangkutan.
3. Apabila :
a. Perseroan dicabut izin usahanya oleh pihak yang berwenang sesuai dengan perundangundangan yang berlaku di Republik Indonesia; atau
b. Perseroan membubarkan diri melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau terdapat
keputusan pailit yang telah memiliki kekuatan hukum tetap; atau
c. Perseroan diberikan penundaan kewajiban pembayaran hutang (moratorium) oleh badan
peradilan yang berwenang; atau
d. Pengadilan atau instansi Pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan
cara apapun juga semua atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan atau telah mengambil
tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya
sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibankewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan;
e. Perseroan berdasarkan perintah pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in
kracht) diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan
mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibankewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan;
maka Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang
Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan
untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi. Dalam
hal ini Obligasi menjadi jatuh tempo dengan sendirinya.
4. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI
Untuk penyelenggaraan RUPO, kuorum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku
ketentuan-ketentuan di bawah ini, tanpa mengurangi peraturan Pasar Modal dan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek.
1) RUPO diadakan untuk tujuan antara lain :
a) mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi mengenai
perubahan jangka waktu Obligasi, Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara
atau periode pembayaran Bunga Obligasi dan dengan memperhatikan Peraturan Nomor : VI.C.4.
b) menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan
pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu
kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil
tindakan lain sehubungan dengan kelalaian;
c) memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan
Perjanjian Perwaliamanatan;

10

2)

3)
4)

5)

6)

d) mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk
dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan dalam Peraturan No.VI.C.4; dan
e) Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat
dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia.
RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan :
a) Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih
dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi
yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali
Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis
dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR
tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis
kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR
tersebut. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.
b) Perseroan;
c) Wali Amanat; atau
d) OJK.
Permintaan sebagaimana dimaksud dalam butir 2) poin a), poin b), dan poin d) wajib disampaikan
secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal
diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO.
Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan
RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada
pemohon dengan tembusan kepada OJK paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah
diterimanya surat permohonan.
Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPO.
a) Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui 1(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender
sebelum pemanggilan.
b) Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO,
melalui paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional.
c) Pemanggilan untuk RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender
sebelum RUPO kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya
telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.
d) Panggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara
lain :
(1) tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO;
(2) agenda RUPO;
(3) pihak yang mengajukan usulan RUPO;
(4) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan
(5) kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO.
e) RUPO kedua atau ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan
paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya.
Tata cara RUPO:
a) Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri
RUPO dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya.
b) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal
penyelenggaraan RUPO yang diterbitkan oleh KSEI.
c) Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat.
d) Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat
dialihkan/dipindahbukukan sejak 3(tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO
sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan
dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi
yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai
1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO.

11

e) Setiap Obligasi sebesar Rp1,- (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO,
dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan
suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.
f) Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan Nomor KTUR,
kecuali Wali Amanat memutuskan lain.
g) Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya tidak memiliki hak suara dan tidak
diperhitungkan dalam kuorum kehadiran.
h) Sebelum pelaksanaan RUPO :
- Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya
kepada Wali Amanat.
- Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Obligasi
yang dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasinya;
- Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO berkewajiban
untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Obligasi
memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan.
i) RUPO dapat diselenggarakan di tempat Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara
Perseroan dan Wali Amanat.
j) RUPO dipimpin oleh Wali Amanat.
k) Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris
untuk membuat berita acara RUPO.
l) Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka
RUPO dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya
RUPO tersebut.
Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk
mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO serta menunjuk Notaris untuk membuat berita
acara RUPO.
7) Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 10.6).g) Perjanjian Perwaliamanatan, kuorum dan
pengambilan keputusan :
a) Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.1) diatur sebagai berikut :
(1) Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
(a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian
dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan
yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari
jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang kedua.
(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.
(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat maka wajib
diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut :
(a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian
dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan
yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

12

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.
(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(3) Apabila RUPO dimintakan oleh OJK maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai
berikut :
(a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian
dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan
yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang kedua.
(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai,
maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.
(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau
diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum
dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
b) RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat
diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut :
(1) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian
dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang
sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah
Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(2) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 1 tidak tercapai, maka
wajib diadakan RUPO kedua.
(3) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili
paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi
dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit
3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
(4) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (3) tidak tercapai, maka
wajib diadakan RUPO yang ketiga.
(5) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili
paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi
dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara
terbanyak.
8) Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali
Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan
dari Wali Amanat.
9) Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil.
10) Keputusan RUPO mengikat bagi semua Pemegang Obligasi, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya
Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang
diambil dalam RUPO. Keputusan RUPO mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/
atau perjanjian-perjanjian lain sehubungan dengan Obligasi, baru berlaku efektif sejak tanggal
ditandatanganinya perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya
sehubungan dengan Obligasi.

13

11) Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut
wajib ditanggung oleh Perseroan.
12) Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian
Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok
Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi,
dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan menolak untuk menandatangani perubahan
Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut, maka
dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPO atau tanggal
lain yang diputuskan RUPO (jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatanganan
perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat
berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terhutang kepada Perseroan tanpa terlebih
dahulu menyelenggarakan RUPO.
13) Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat
dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan
mengindahkan Peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara
Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek.
14) Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal tersebut yang
berlaku.
5. JAMINAN
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan,
baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada
dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131
dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa hak
preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari,
kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang
telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
6. KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Para pihak setuju bahwa masing-masing pihak tidak bertanggung jawab atas biaya, denda, kerugian,
kegagalan atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban masing-masing berdasarkan Perjanjian
Perwaliamanatan, yang disebabkan secara langsung oleh kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan para pihak (Force Majeure).
Dalam hal terjadi Force Majeure, maka pihak yang mengalaminya wajib untuk memberitahukan kepada
pihak yang lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah terjadinya Force Majeure
tersebut, disertai dengan bukti-bukti pendukungnya. Wali Amanat dan Perseroan akan menilai apakah
kejadian tersebut benar Force Majeure sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan,
namun apabila tidak tercapai kesepakatan mengenai kondisi apakah kejadian tersebut termasuk Force
Majeure atau bukan, maka Wali Amanat dapat memanggil RUPO sebagaimana ditentukan dalam Pasal
10 Perjanjian Perwaliamanatan.
Kejadian Force Majeure tidak menghilangkan kewajiban Perseroan untuk tetap melakukan pelunasan
Pokok Obligasi, Pembayaran Bunga Obligasi dan Denda (jika ada) yang bukan diakibatkan oleh Force
Majeure (jika ada) kepada Pemegang Obligasi, serta pembayaran imbalan jasa Wali Amanat dan Denda
yang bukan diakibatkan oleh Force Majeure (jika ada).
Hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari masing-masing pihak dalam Perjanjian Perwaliamanatan tidak
dapat dialihkan dan/atau dipindahkan dengan cara bagaimanapun juga kepada pihak lain, kecuali dengan
persetujuan OJK dan para pihak dalam persetujuan ini dengan mengindahkan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

14

Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:


1) Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan sebelum Tanggal Emisi, maka perubahan
dan/atau penambahan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut harus dibuat dalam suatu Perjanjian
tertulis yang ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan dan setelah perubahan tersebut
dilakukan, memberitahukan kepada OJK dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
2) Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan pada dan/atau setelah Tanggal Emisi, maka
perubahan Perjanjian Perwaliamanatan hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan
dari RUPO dan perubahan dan/atau penambahan tersebut dibuat dalam suatu perjanjian tertulis
yang ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan, kecuali ditentukan lain dalam peraturan/
perundangan yang berlaku, atau apabila dilakukan penyesuaian/perubahan terhadap Perjanjian
Perwaliamanatan berdasarkan peraturan baru yang berkaitan dengan kontrak perwaliamanatan.
Apabila salah satu pihak lalai memenuhi sebagaimana mestinya suatu kewajiban yang timbul karena
Obligasi atau karena Emisi atau berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang, perjanjianperjanjian ataupun dokumen-dokumen lain yang dibuat atau yang diterbitkan dalam hubungan dengan
Emisi Obligasi, maka pihak tersebut dianggap lalai melakukan kewajibannya itu dengan lewatnya waktu
saja dan karenanya tidak diperlukan lagi bukti dan/atau keterangan lain dalam bentuk apapun.
Cara-cara serta persyaratan-persyaratan lain tentang Emisi Obligasi ditentukan bersama oleh Perseroan
dan Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.
Jika tanggal-tanggal yang ditetapkan untuk melakukan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau jumlah
Pokok Obligasi jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran dan/atau tindakan hukum itu
harus dilakukan pada Hari Bursa berikutnya, dan jika tanggal-tanggal yang ditetapkan untuk melakukan
pembayaran untuk salah satu pihak melakukan tindakan hukum tertentu jatuh pada hari yang bukan
Hari Bursa, maka pembayaran dan/atau tindakan hukum itu harus dilakukan pada Hari Kerja berikutnya.
PEMERINGKATAN OBLIGASI
1. Hasil Pemeringkatan
Untuk memenuhi ketentuan Peraturan No.IX.C.1 serta Peraturan No.IX.C.11, Perseroan telah melakukan
pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No.496/
PEF-Dir/III/2013 tanggal 13 Maret 2013, Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 telah mendapat
peringkat:
AAid
(Double A minus)
Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali
selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas dan menyampaikan hasil pemeringkatan baru,
pernyataan, atau pendapat atas efek tersebut yang diterbitkan oleh perusahaan Pemeringkat Efek
kepada OJK, Wali Amanat dan Bursa Efek Indonesia serta mengumumkan hasil pemeringkatan baru,
pernyataan, atau pendapat tersebut dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sebelum jatuh temponya efek
tersebut, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No.IX.C.11.
Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat.

15

2. Ringkasan Pertimbangan (Rationale)


Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar Perseroan yang kuat sebagai produsen massal roti, proteksi
arus kas yang kuat dan dukungan operasional dari pemegang saham. Peringkat dibatasi oleh eksposur
Perseroan terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan kemasan serta kompetisi yang ketat di industri roti.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini perihal Keterangan Mengenai
Pemeringkatan Obligasi.
HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI
a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang
dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi
dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi
dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang
dimiliki oleh Pemegang Obligasi.
b. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran
Bunga Obligasi kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.
Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal
Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak
berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan
lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.
c. Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi,
Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran Denda atas setiap kelalaian pembayaran
pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi sebesar 1% (satu per seratus)
di atas tingkat Bunga Obligasi dari jumlah dana yang terlambat dibayar atas Jumlah Terutang.
Jumlah Denda tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga
ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender sampai
dengan pelunasan efektif jumlah Denda tersebut di atas. Denda yang dibayarkan oleh Perseroan
yang merupakan hak Pemegang Obligasi, yang oleh Agen Pembayaran akan dibayarkan kepada
Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.
d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih
dari 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi
yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali
Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud
harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi
yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat
akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan
pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis
dari Wali Amanat.
PERPAJAKAN
Keterangan mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XI Prospektus ini mengenai Perpajakan.

16

II. PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM OBLIGASI


Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Berkelanjutan, setelah dikurangi biaya-biaya
emisi, akan digunakan untuk ekspansi usaha dan/atau pembayaran utang dan/atau modal kerja Perseroan.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013,
setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk:
1. Sekitar 56% untuk melakukan pengembangan usaha/ekspansi perusahaan (termasuk pembelian
tanah, penambahan line mesin dan membangun pabrik-pabrik baru) dengan tujuan untuk
meningkatkan kapasitas yang ada dan melakukan penetrasi ke daerah-daerah lain di Indonesia,
dengan keterangan sebagai berikut:
a. Lokasi

Aset yang akan dibeli

Spesifikasi mesin

Alokasi biaya

b. Lokasi

Aset yang akan dibeli

Spesifikasi mesin

Alokasi biaya

: Purwakarta
: Tanah dan mesin, serta pembangunan pabrik baru
: Mesin-mesin untuk pembuatan roti, berupa mixer, make up, oven,
packaging, serta mesin-mesin pendukung lainnya
: Sekitar 50%
: Cikande
: Tanah dan mesin, serta pembangunan pabrik baru
: Mesin-mesin untuk pembuatan roti, berupa mixer, make up, oven,
packaging, serta mesin-mesin pendukung lainnya
: Sekitar 50%

Pada saat ini, Perseroan sedang dalam proses mencari pemasok untuk pembelian aset-aset tersebut
di atas, oleh karenanya belum dapat memastikan apakah terdapat hubungan afiliasi atau tidak.
2. Sekitar 44% untuk membayar pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (tidak terafiliasi),
dengan rincian keterangan mengenai pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
Jumlah pokok
Tingkat bunga
Jangka waktu
Jatuh tempo

: Rp280.000.000.000,: 8,25% per tahun


: 6 tahun sejak tanggal penarikan dana pertama kali
: 2 November 2017

Berdasarkan perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan BCA, tidak ada denda yang wajib
dibayarkan oleh Perseroan untuk melakukan pembayaran pokok. Ketentuan pembayaran yang wajib
dilakukan adalah penyampaian pemberitahuan kepada pihak BCA secara tertulis paling lambat 2
hari sebelum tanggal pelunasan.
Pelaksanaan transaksi sehubungan dengan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini akan
mengikuti ketentuan yang berlaku di Pasar Modal.
Apabila penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini mengandung unsur transaksi Afiliasi dan/atau
benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1, Lampiran
Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (Peraturan No.IX.E.1), maka Perseroan akan memperhatikan
dan mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan No.IX.E.1 tersebut.
Apabila penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini merupakan transaksi material sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2, Lampiran Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/
BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama
(Peraturan No.IX.E.2), maka Perseroan akan memperhatikan dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam Peraturan No.IX.E.2 tersebut.
.
17

Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini kepada
OJK dan Wali Amanat yang dibuat secara berkala setiap 3 (tiga) bulan (Maret, Juni, September, dan
Desember) sampai seluruh dana hasil Penawaran Umum Obligasi habis digunakan. Realisasi penggunaan
dana hasil Penawaran Umum ini juga akan dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan dan atau disampaikan kepada Wali Amanat sesuai dengan Peraturan Bapepam dan
LK No.X.K.4, tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, yang merupakan
lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003.
Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana dari rencana semula seperti yang tercantum
dalam Prospektus ini, maka rencana penggunaan dana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada
OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya serta harus mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO.
Sesuai dengan surat edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29
September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka
Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah setara dengan % dari nilai
emisi Obligasi yang meliputi:

Biaya jasa untuk penjamin emisi efek %, yang terdiri dari :


- Biaya jasa penyelenggaraan (management fee ) sebesar %
- Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar %
- Biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar %
Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal %, yang terdiri dari :
- Biaya jasa Akuntan Publik sebesar %
- Biaya jasa Konsultan Hukum sebesar %
- Biaya jasa Notaris sebesar %
Biaya jasa untuk Lembaga Penunjang Pasar Modal % dari total biaya, yang terdiri dari :
- Biaya jasa Wali Amanat sebesar %
- Biaya jasa Badan Pemeringkat Efek sebesar %
- Biaya jasa KSEI sebesar %
- Biaya jasa BEI sebesar %
Biaya Lain-lain (percetakan, iklan, dan public expose) %.

18

III. PERNYATAAN LIABILITAS


Berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian, Perseroan mempunyai liabilitas seluruhnya berjumlah Rp538.337 juta, dengan
perincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan

31 Desember 2012

LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha:
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban Akrual
Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK

59.450
19.583
86.025
6.776
17.142
6.073
407
195.456

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Jaminan Pelanggan
Utang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Liabilitas Pajak Tangguhan neto
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
TOTAL LIABILITAS

12.641
296.844
16.342
17.054
342.881
538.337

1. Utang Usaha Pihak Ketiga


Utang usaha kepada pihak ketiga terdiri dari utang kepada pemasok yang terutama timbul sehubungan
dengan pembelian bahan baku dan kemasan sebesar Rp59.450 juta.
2. Utang Usaha Pihak Berelasi
Utang usaha kepada pihak berelasi terdiri dari utang kepada pemasok yang terutama timbul sehubungan
dengan pembelian bahan baku dan kemasan sebesar Rp19.583 juta, dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan
Utang Usaha Pihak Berelasi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT Indomarco Adi Prima
Total

31 Desember 2012
18.965
618
19.583

Saldo pada 31 Desember 2012 adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan akan diselesaikan dalam bentuk
tunai. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atau diterima untuk setiap utang dari pihak-pihak berelasi.
3. Utang Lain-Lain
Utang Lain-lain pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp86.025 juta yang timbul sehubungan
dengan utang kepada pemasok/kontraktor yang semuanya merupakan pihak ketiga yang terutama timbul
sehubungan dengan jasa transportasi, pembangunan pabrik baru, serta pembelian mesin dan peralatan.

19

Pada tahun 2011, Perseroan menandatangani tiga perjanjian pembelian dengan Oshikiri Machinery
Co., Ltd. (Oshikiri) (tidak terafiliasi), dimana Perseroan setuju untuk membeli beberapa unit mesin
dari Oshikiri dengan total nilai pembelian JPY542.414.000. Pada tanggal 27 Agustus 2012, Perseroan
kembali menandatangani perjanjian dengan Oshikiri untuk membeli beberapa unit mesin dengan total
nilai pembelian sebesar JPY50.196.000.
Pada tanggal 16 Juli 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Wijaya Kusuma Contractors
dengan total nilai kontrak sebesar Rp17.000 juta dimana Perseroan menunjuk PT Wijaya Kusuma
Contractors untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di Makassar.
4. Utang Pajak
Utang Pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp6.776 juta dengan rincian
sebagai berikut :
Keterangan
Pajak Penghasilan :
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Total

31 Desember 2012
695
235
3.817
98
1.931
6.776

5. Beban Akrual
Beban Akrual Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp17.142 juta dengan rincian
sebagai berikut :
Keterangan
Beban Promosi
Transportasi dan Distribusi
Listrik, gas dan air
Royalti
Bunga
Lain-Lain
Total

31 Desember 2012
5.110
3.729
2.986
2.711
1.854
752
17.142

6. Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Perseroan pada tanggal 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp6.073 juta.
7. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp407 juta, dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan
Biaya Makan
Biaya Medis
Lain-lain
Total

31 Desember 2012
363
3
41
407

20

8. Jaminan Pelanggan
Jaminan pelanggan merupakan uang jaminan yang diberikan oleh para distributor dan agen produkproduk Perseroan, yang akan dikembalikan pada akhir perjanjian antara Perseroan dengan masingmasing distributor/agen tersebut. Jaminan pelanggan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp12.641 juta.
9. Utang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu
Tahun
Pada tanggal 31 Desember 2012, utang bank jangka panjang terdiri dari saldo terhutang dari fasilitas
pinjaman yang diberikan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan
Pokok Pinjaman
Dikurangi Biaya Pinjaman yang Belum Diamortisasi
Neto
Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Bagian Jangka Panjang

31 Desember 2012
304.000
(1.083)
302.917
6.073
296.844

Pada tanggal 14 Desember 2012, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi dari BCA
dengan pagu pinjaman sebesar Rp220.000 juta untuk membiayai pembangunan pabrik baru. Pinjaman
yang ditarik dari fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 8,25%. Pembayaran dari pinjaman ini
akan dilakukan dalam 48 kali pembayaran cicilan bulanan yang dimulai pada tanggal 14 Desember 2014.
Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perseroan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu seperti
menjaga rasio keuangan tertentu (rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek, laba sebelum pajak,
bunga, penyusutan dan amortisasi terhadap beban bunga, dan jumlah utang yang memiliki kewajiban
untuk membayar bunga terhadap jumlah ekuitas). Tidak ada aset Perseroan yang digunakan sebagai
jaminan sehubungan dengan fasilitas di atas.
Berdasarkan surat No.10069/DIR/NIC/III/2013 tanggal 4 Maret 2013 perihal Pemberitahuan Untuk
Penerbitan Obligasi, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan atas penerbitan Obligasi
Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 kepada BCA, dimana sesuai dengan pasal 10 Huruf (j) Perjanjian
Kredit No.18 tanggal 19 Juli 2011 yang dibuat di hadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris
di Jakarta, dinyatakan bahwa Kecuali bilamana BCA secara tertulis menetapkan lain, DEBITOR wajib
untuk menawarkan kepada BCA terlebih dahulu, dalam hal DEBITOR bermaksud akan memperoleh
pinjaman uang atau kredit baru (First Right of Refusal). Berdasarkan surat No.10121/GBK/2013 tanggal
19 Maret 2013, pihak BCA menyetujui permohonan Perseroan untuk melakukan penerbitan Obligasi.
Dana yang diterima oleh Perseroan dari penerbitan Obligasi akan digunakan untuk melakukan pembayaran
atas utang kepada BCA. Sehubungan dengan hal itu, berdasarkan perjanjian pinjaman antara Perseroan
dengan BCA, tidak ada denda yang wajib dibayarkan oleh Perseroan untuk melakukan pelunasan dini
10. Ikatan Lain
Pada tanggal 26 Maret 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Lite Constructions
Indonesia (tidak terafiliasi) dengan total nilai kontrak sebesar Rp21.000 juta, dimana Perseroan menunjuk
PT Lite Constructions Indonesia untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di Palembang.
Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan
dalam perjanjian pinjaman Perseroan dan tidak terdapat pelanggaran atas persyaratan dalam
perjanjian pinjaman yang dilakukan oleh Perseroan yang dapat berdampak material terhadap
kelangsungan usaha Perseroan. Tidak terdapat pembatasan (negative covenants) yang merugikan
hak-hak pemegang saham publik atau hak pemegang Obligasi.

21

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa per tanggal 31 Desember 2012, Perseroan tidak memiliki
komitmen, kontinjensi, kewajiban dan ikatan lain kecuali yang telah dinyatakan di atas dan yang
telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan serta disajikan dalam Prospektus ini.
Setelah tanggal 31 Desember 2012 hingga tanggal laporan auditor independen serta dari tanggal
laporan auditor independen hingga tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak
memiliki kewajiban baru yang jumlahnya material, selain kewajiban yang timbul dari kegiatan
operasional dan pendanaan Perseroan.
Manajemen dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan
tugas dan tanggung jawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan serta
disajikan dalam Prospektus ini.

22

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN


Pembahasan dan analisa atas kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan harus dibaca bersama
dengan laporan keuangan Perseroan dan catatan-catatan di dalamnya. Pembahasan berikut ini dibuat
berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2012, 2011, dan 2010, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja
seperti yang tercantum dalam laporannya yang disertakan dalam Prospektus ini.
1. Umum
Perseroan didirikan secara resmi berdasarkan Akta No.11 tanggal 8 Maret 1995, dan Surat Pemberitahuan
Persetujuan Presiden No.126/I/PMA/1995 tanggal 27 Februari 1995 dan saat ini berkedudukan di Jalan
Selayar Blok A9, Kawasan Industri MM2100, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi.
Perseroan merupakan sebuah perusahaan penanaman modal asing yang memproduksi beragam jenis
makanan roti dan saat ini telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan di industri roti yang memiliki skala
produksi besar dan menggunakan teknologi modern dalam proses pembuatan roti.
Pada awal berdirinya, Perseroan mempunyai 2 (dua) line mesin dimana 1 (satu) line mesin digunakan
untuk pembuatan jenis roti tawar dan 1 (satu) line mesin digunakan untuk pembuatan jenis roti manis.
Pada tahun 2001, seiring dengan perkembangan penjualan produknya, Perseroan meningkatkan 100%
kapasitas produksi, dengan menambah 2 (dua) line mesin yaitu untuk jenis roti tawar dan jenis roti manis.
Pada bulan November 2005, Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur dengan
memasang 2 (dua) line mesin. Hasil produksi dari pabrik ini digunakan untuk memasarkan produk
Perseroan ke seluruh daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. Pada tahun 2009, Perseroan menambah
1 (satu) line mesin jenis roti manis di Pasuruan.
Pada bulan Desember 2008, Perseroan membuka pabrik ketiga dengan 2 (dua) line mesin di Jababeka
Blok U, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Satu line digunakan untuk jenis roti
tawar dan 1 (satu) line untuk jenis roti manis. Di samping itu, Perseroan membangun Auditorium di Blok
U untuk menerima kunjungan konsumen agar konsumen dapat melihat dari dekat proses produksi yang
dilakukan oleh Perseroaan secara higienis dan halal.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek
Indonesia dengan kode emiten ROTI.
Pada tahun 2011, Perseroan membuka tiga pabrik baru di Semarang Jawa tengah, Medan Sumatera
Utara dan Cibitung Jawa Barat. Pada tahun 2012, Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang
dan Makassar dan menambah lini produksi di Pasuruan, Semarang dan Medan, sehingga total menjadi
24 lini produksi di delapan pabrik pada akhir 2012.
Pada tanggal 8 Februari 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas
pembelian tanah di Purwakarta. Serah terima aset tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada 25
Maret 2013.
Pada tanggal 18 Februari 2013, Perseroan telah membeli sebidang tanah seluas 24.000 m2 yang terletak
di Kawasan Industri Modern Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Jawa Barat,
sebagaimana dinyatakan dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan No.320/Nambo Ilir, Sertifikat Hak Guna
Bangunan No.208/Barengkok, Sertifikat Hak Guna Bangunan No.307/Nambo Ilir.
Merek utama Perseroan adalah Sari Roti yang diluncurkan sejak awal Perseroan beroperasi secara
komersial. Segmen pasar Sari Roti ditujukan kepada kelas menengah atas.

23

Masing-masing merek mempunyai beberapa jenis produk yang dibagi dalam dua kategori utama yaitu
roti tawar dan roti manis atau roti isi. Jenis roti tawar Sari Roti memiliki 11 ragam (variance) dengan
penjualan tertinggi adalah Roti Tawar Special, sementara untuk jenis roti manis memiliki 26 ragam
dengan penjualan tertinggi adalah Roti Isi Coklat. Perseroan juga merambah ke variance cake dengan
mengeluarkan merek Sari Cake. Saat ini merek Sari Cake telah memiliki tiga variance.
Brand Sari Roti dengan tagline iklan Makanan Sehat Praktis mengusung motto 3 H yaitu Hygiene,
Healthy, dan Halal serta aman dikonsumsi. Oleh karenanya Perseroan sangat peduli dengan aktivitasaktivitasnya untuk mempertahankan motto tersebut.
Semua produk Perseroan memiliki sertifikat halal yang secara berkala diperbaharui. Hal ini penting
karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah umat Islam.
Perseroan ini juga menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) yang mulai diterapkan sejak tahun
1996, Perseroan memperoleh sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point/Sistem Analisa
Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis) sebagai standar jaminan keamanan pangan.
2. Keuangan
Tabel berikut menyajikan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif Perseroan untuk
tahun/periode berikut:
Laporan Posisi Keuangan
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
2012
2011
2010

Keterangan
Aset
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Total Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas

219.818
985.127
1.204.945

190.274
568.863
759.137

213.030
355.235
568.265

195.456
342.881
538.337
666.608
1.204.945

148.209
64.487
212.696
546.441
759.137

92.639
20.174
112.813
455.452
568.265

Laporan Laba Rugi Komprehensif


(dalam jutaan Rupiah)
Tahun yang Berakhir pada Tanggaltanggal 31 Desember
2012
2011
2010
1.190.826
813.342
612.192
634.413
433.938
323.167
556.413
379.404
289.025
(370.258)
(232.918)
(163.333)
13.526
10.143
10.276
(278)
(3.402)
(310)
199.403
153.227
135.658
390
1.721
4.080
(5.072)
199.793
154.948
134.666
50.643
39.015
34.891
149.150
115.933
99.775
149.150
115.933
99.775
147,33
114,52
106,36

Keterangan
Penjualan Neto
Beban Pokok Penjualan
Laba Bruto
Beban Usaha
Pendapatan Operasi Lainnya
Beban Operasi Lainnya
Laba Usaha
Pendapatan keuangan
Beban Keuangan
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba per Saham

24

2.1. Perkembangan Pendapatan, Beban Langsung, dan Laba Perseroan


Berikut ini adalah perkembangan pendapatan,beban langsung dan laba Perseroan :
Grafik Perkembangan Pendapatan, Beban Langsung, dan Laba Usaha
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010
(dalam jutaan Rupiah)

Secara umum, peningkatan pendapatan dan beban Perseroan terkait dengan meningkatnya permintaan
atas produk-produk Perseroan yang diiringi dengan peningkatan kapasitas Perseroan.
Berikut ini pertumbuhan volume penjualan Perseroan selama tiga tahun terakhir:
(dalam pak)
Keterangan
Roti Manis Sari Roti
Roti Tawar Sari Roti
Kue Sari
Roti Manis Boti
Roti Tawar Boti
Lain-lain
Jumlah

2012
146.413.132
157.809.453
2.113.208
1.328.957
307.664.749

25

2011
116.783.776
76.053.264
3.076.375
1.506.641
197.420.056

2010
92.681.415
49.473.179
2.449.879
3.901.522
1.059.946
655.173
150.221.113

Guna memenuhi permintaan produk yang besar, Perseroan melakukan peningkatan kapasitas sebagai
berikut:
Keterangan
Roti Tawar:
Kapasitas Terpasang
Kapasitas Terpakai
Kapasitas Produksi
Roti Manis:
Kapasitas Terpasang
Kapasitas Terpakai
Kapasitas Produksi

2012

2011

2010

713.200
286.642
613.393

497.200
198.668
413.450

346.000
152.556
282.619

3.083.040
1.178.572
2.801.975

1.533.600
955.606
1.352.017

1.188.000
706.450
1.052.747

Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai
: jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi
: kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi

Roti Tawar dan Roti Manis memberikan kontribusi penjualan yang besar bagi pendapatan Perseroan
dan menjadi produk-produk utama yang dijual oleh Perseroan pada saat awal pendirian pabrik di daerah
yang baru.
Pada tahun 2011, Perseroan meningkatkan kapasitas terpasang, terpakai dan produksi untuk Roti
Tawar secara berturut-turut sebesar 44%, 30% dan 46% dari tahun 2010. Volume penjualan Roti Tawar
pada tahun 2011 meningkat 54% dibandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun yang sama, Perseroan
meningkatkan kapasitas terpasang, terpakai dan produksi untuk Roti Manis secara berturut-turut sebesar
29%, 35% dan 28% dari tahun 2010. Volume penjualan Roti Manis pada tahun 2011 meningkat 26%
dibandingkan dengan tahun 2010.
Pada tahun 2012, Perseroan meningkatkan kapasitas terpasang, terpakai dan produksi untuk Roti Tawar
secara berturut-turut sebesar 43%, 44% dan 48% dari tahun 2011. Volume penjualan Roti Tawar pada
tahun 2012 meningkat 108% dibandingkan dengan tahun 2011. Pada tahun yang sama, Perseroan
meningkatkan kapasitas terpasang, terpakai dan produksi untuk Roti Manis secara berturut-turut sebesar
101%, 23% dan 107% dari tahun 2011. Volume penjualan Roti Manis pada tahun 2012 meningkat 26%
dibandingkan dengan tahun 2011.
2.1.1. Pendapatan
Berikut ini adalah perkembangan pendapatan Perseroan berdasarkan segmen produk :
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan

2012
862.223
471.367
4.217
5.040
1.342.847
(152.021)
1.190.826

Roti Manis Sari Roti


Roti Tawar Sari Roti
Kue Sari
Roti Manis Boti
Roti Tawar Boti
Lain-lain
Sub Total
Pengembalian Penjualan
Penjualan Neto

26

12 bulan
2011
573.705
357.592
7.439
3.692
942.428
(129.086)
813.342

2010
394.231
271.389
6.812
6.962
3.955
3.040
686.389
(74.197)
612.192

Perbandingan Penjualan Neto pada tahun 2012 dan tahun 2011


Penjualan Neto Perseroan selama tahun 2012 sebesar Rp1.190.826 juta, meningkat 46,4% dari
sebelumnya Rp813.342 juta pada tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh besarnya
permintaan pasar terhadap produk Perseroan dan diiringi dengan ekspansi peningkatan kapasitas produksi
Perseroan. Berdasarkan kategori produk, roti manis memberikan kontribusi terbesar atas penjualan
Perseroan. Total kontribusi roti manis dan roti tawar terhadap total penjualan pada tahun 2012 adalah
53,5% dan 45,7%, dibandingkan tahun 2011 adalah 58,4% dan 40,5%.
Perbandingan Penjualan Neto pada tahun 2011 dan tahun 2010
Penjualan Neto Perseroan selama tahun 2011 sebesar Rp813.342 juta, meningkat 32,9% dari sebelumnya
Rp612.192 juta pada tahun 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh besarnya permintaan
pasar terhadap produk Perseroan dan diringi dengan ekspansi perluasan wilayah operasi di Semarang
dan Medan. Berdasarkan kategori produk, roti manis memberikan kontribusi terbesar atas penjualan
Perseroan. Total kontribusi roti manis dan roti tawar terhadap total penjualan pada tahun 2011 adalah
58,4% dan 40,5%, dibandingkan tahun 2010 adalah 57,2% dan 39,8%.
2.1.2. Beban Pokok Penjualan
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Bahan baku dan kemasan yang digunakan
Upah Langsung
Beban Pabrikasi
Utilitas
Penyusutan
Jasa Profesional
Perbaikan dan Pemeliharaan
Royalti
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
Total Beban Pabrikasi
Total Beban Produksi
Persediaan Barang Jadi
Saldo Awal Tahun
Saldo Akhir Tahun
Beban Pokok Penjualan

2012
473.280
42.004

12 bulan
2011
333.806
23.964

2010
248.033
15.007

32.518
31.425
20.667
17.512
10.728
7.323
120.173
635.457

19.044
19.046
15.725
9.702
8.133
4.971
76.621
434.391

13.291
16.951
11.088
8.095
6.150
4.515
60.090
323.130

910
(1.954)
634.413

457
(910)
433.938

494
(457)
323.167

Perbandingan beban pokok penjualan pada tahun 2012 dan tahun 2011
Beban Pokok Penjualan Perseroan selama tahun 2012 adalah sebesar Rp634.413 juta, meningkat 46,2%
dari sebelumnya Rp433.938 juta pada tahun 2011. Dari jumlah pokok penjualan tersebut, kontribusi
terbesar adalah beban bahan baku dan kemasan yang digunakan sebesar Rp473.280 juta atau 74,6%.
Peningkatan Beban Pokok Penjualan terutama disebabkan oleh volume produksi yang semakin meningkat,
karena besarnya permintaan pasar terhadap produk Perseroan.
Perbandingan beban pokok penjualan pada tahun 2011 dan tahun 2010
Beban Pokok Penjualan Perseroan selama tahun 2011 adalah sebesar Rp433.938 juta, meningkat 34,3%
dari sebelumnya Rp323.167 juta pada tahun 2010. Dari jumlah beban pokok penjualan tersebut, kontribusi
terbesar adalah beban bahan baku dan kemasan yang digunakan sebesar Rp333.806 juta atau 76,9%.
Peningkatan Beban Pokok Penjualan terutama disebabkan oleh volume produksi yang semakin meningkat,
karena besarnya permintaan pasar terhadap produk Perseroan.

27

2.1.3. Beban Usaha


Berikut ini adalah rincian mengenai beban penjualan dan beban umum dan administrasi Perseroan, yang
merupakan komponen dari beban usaha:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan

2012

Beban Penjualan
Iklan dan Promosi
Persediaan Kadaluarsa/Cacat
Perjalanan Dinas dan Transportasi
Jasa Distribusi
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Jasa Profesional
Penyusutan
Utilitas
Sewa
Pencetakan dan fotokopi
Bahan Bakar
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp300 juta)
Total Beban Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Sewa
Perbaikan dan Pemeliharaan
Jasa Profesional
Perjalanan Dinas dan Transportasi
Utilitas
Penyusutan
Perijinan
Komunikasi
Alat Tulis Kantor
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
Total Beban Umum dan Administrasi
Total Beban Usaha

93.990
70.201
64.746
24.702
14.840
14.293
7.210
2.224
2.187
1.716
1.074
6.293
303.476
36.316
6.009
4.595
4.417
2.968
2.946
2.496
1.598
1.077
907
3.453
66.782
370.258

12 bulan
2011

50.834
61.173
36.269
13.045
5.370
7.449
2.197
359
1.662
616
636
3.558
183.168
25.414
3.954
2.818
4.801
3.060
2.835
2.661
805
861
851
1.690
49.750
232.918

2010

42.309
35.055
32.438
8.196
2.961
4.120
1.903
298
1.299
507
624
4.059
133.769
17.678
1.538
1.633
1.566
1.195
2.067
1.384
621
737
569
576
29.564
163.333

Perbandingan beban usaha pada tahun 2012 dan tahun 2011


Beban Usaha pada periode 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp370.258 juta dan Rp232.918 juta
atau 31,1% dan 28,6% terhadap Penjualan Neto. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan beban
iklan dan promosi Rp 43.156 juta dan peningkatan biaya variabel atas peningkatan volume penjualan.
Perbandingan beban usaha pada tahun 2011 dan tahun 2010
Beban Usaha pada periode 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 232.918 juta dan Rp163.333 juta
atau 28,6% dan 26,7% terhadap Penjualan Neto. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan
biaya variabel atas peningkatan volume penjualan.
Pada tahun 2011, Perseroan mengalami peningkatan beban operasional lainnya sebesar 997%
disebabkan karena adanya rugi selisih kurs di tahun 2011 sebesar Rp2.995 juta, sedangkan pada tahun
2010 Perseroan mengalami laba selisih kurs sebesar Rp3.337 juta.
2.1.4. Total Laba Komprehensif
Perbandingan total laba komprehensif pada tahun 2012 dan tahun 2011
Total laba komprehensif pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp149.150 juta dan
Rp115.933 juta atau meningkat 28,7%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kontibusi peningkatan
penjualan bersih Perseroan.

28

Perbandingan total laba komprehensif pada tahun 2011 dan tahun 2010
Total laba komprehensif pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp115.933 juta dan Rp99.775
juta atau meningkat 16,2%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kontribusi peningkatan penjualan
bersih Perseroan.
2.2. Perkembangan Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Berikut ini adalah perkembangan aset, liabilitas, dan ekuitas Perseroan :
Grafik Perkembangan Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Pada Tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010
(dalam jutaan Rupiah)

2.2.1. Aset
Berikut ini perincian mengenai akun-akun dalam aset Perseroan:

Keterangan

2012

Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Piutang Lain-lain pihak ketiga
Persediaan
Biaya Dibayar Dimuka
Pajak Dibayar Dimuka
Uang Muka
Total Aset Lancar

29

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
2011
2010

37.872

48.397

120.722

133.480
2.723
422
22.599
4.313
14.110
4.299
219.818

101.501
1.887
263
16.306
2.891
12.645
6.384
190.274

73.793
1.849
9.602
335
2.274
4.455
213.030

Keterangan

2012

Aset Tidak Lancar


Aset Tetap
Deposito Jaminan
Aset Tak Berwujud
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Total Aset Tidak Lancar
Total Aset

893.898
11.214
1.426
1.954
76.635
985.127
1.204.945

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
2011
2010
546.099
8.774
1.878
1.104
11.008
568.863
759.137

345.866
6.410
797
2.162
355.235
568.265

Perbandingan total aset pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Total aset pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp1.204.945 juta, meningkat sebesar 58,7% dari Rp759.137
juta di tahun 2011, terutama disebabkan oleh peningkatan Aset tetap. Aset Lancar dan Tidak Lancar pada
tahun 2012 masing-masing sebesar 18,2% dan 81,8% dibandingkan dengan 25,1% dan 74,9% pada tahun
2011. Kenaikan Aset Tidak Lancar pada tahun 2012 disebabkan terutama oleh adanya pembangunan
pabrik baru di Palembang dan Makassar serta peningkatan kapasitas produksi di Semarang, Pasuruan
dan Medan.
Perbandingan total aset pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010
Total aset pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp759.137 juta, meningkat sebesar 33,6% dari Rp568.265
juta di tahun 2010, terutama disebabkan oleh peningkatan Aset tetap. Aset Lancar dan Tidak Lancar
pada tahun 2011 masing-masing sebesar 25,1% dan 74,9% dibandingkan dengan 37,5% dan 62,5%
pada tahun 2010. Kenaikan Aset Tidak Lancar pada tahun 2011 disebabkan terutama oleh adanya
pembangunan pabrik baru di Semarang, Medan dan Cibitung.
2.2.2. Liabilitas
Berikut ini perincian mengenai akun-akun kewajiban Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban Akrual
Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu
Satu Tahun
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Total Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Jaminan Pelanggan
Utang Bank Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian yang
Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Liabilitas Pajak Tangguhan neto
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Total Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas

30

2012

31 Desember
2011

2010

59.450
19.583
86.025
6.776
17.142

47.817
17.737
65.877
6.454
10.303

19.164
8.182
36.795
15.605
12.861

6.073
407
195.456

21
148.209

32
92.639

12.641

8.819

6.108

296.844
16.342
17.054
342.881
538.337

33.072
10.989
11.607
64.487
212.696

7.949
6.117
20.174
112.813

Perbandingan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Total Liabilitas pada tahun 2012 berjumlah Rp538.337 juta, meningkat sebesar 153,1% dari Rp212.696
juta di tahun 2011. Peningkatan total liabilitas tahun 2012 disebabkan oleh pendanaan ekspansi Perseroan
dengan menggunakan pinjaman bank. Total penambahan utang bank pada tahun 2012 adalah Rp269.845
juta.
Perbandingan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010
Total Liabilitas tahun 2011 berjumlah Rp212.696 juta, meningkat sebesar 88,5% dari Rp112.813 juta
di tahun 2010. Peningkatan total liabilitas tahun 2011 disebabkan oleh pendanaan ekspansi Perseroan
dengan menggunakan pinjaman bank dan peningkatan utang lain-lain. Total penambahan utang bank
dan peningkatan utang lain-lain pada tahun 2011 adalah masing-masing sebesar Rp33.072 juta dan
Rp29.082 juta.
Untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya, Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari
aktivitas operasi. Perseroan secara reguler menjaga kecukupan kas dan mengevaluasi proyeksi arus
kas dan arus kas aktual.
2.2.3. Ekuitas
Berikut ini perincian mengenai akun-akun ekuitas Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)
2012

31 Desember
2011

Ekuitas
Modal Saham

101.236

101.236

101.236

Tambahan Modal Disetor neto

173.001

173.001

173.001

Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya

392.371

272.204

181.215

Total Ekuitas

666.608

546.441

455.452

Keterangan

2010

Perbandingan total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Total Ekuitas pada tahun 2012 meningkat 22,0% menjadi Rp666.608 juta dari Rp546.441 juta di tahun
2011. Peningkatan tersebut disebabkan oleh saldo laba yang meningkat sejumlah Rp120.166 juta.
Perbandingan total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010
Total ekuitas pada tahun 2011 meningkat 20,0% menjadi Rp546.441 juta dari Rp455.452 juta di tahun 2010.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh saldo laba Perseroan yang meningkat sejumlah Rp90.989 juta.
2.3. Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau
ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (solvabilitas
ekuitas) dan dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset (solvabilitas aset). Solvabilitas
ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 masing-masing adalah 0,81 kali,
0,39 kali, dan 0,25 kali. Solvabilitas aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010
masing-masing adalah 0,45 kali, 0,28 kali, dan 0,20 kali.

31

2.4. Kondisi Likuiditas Perseroan


Kondisi likuiditas Perseroan yang tercermin dalam pernyataan arus kas Perseroan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
(dalam jutaan Rupiah)
2012

12 bulan
2011

2010

189.549

148.431

95.378

(430.063)

(227.919)

(121.025)

229.618

7.226

89.016

371

(63)

(592)

(10.525)

(72.325)

62.777

Kas dan Bank Pada Awal Tahun/Periode

48.397

120.722

57.945

Kas dan Bank Pada Akhir Tahun/Periode

37.872

48.397

120.722

Keterangan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas yang digunakan untuk Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengaruh Neto Perubahan Kurs pada Kas dan Setara Kas
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Bank

Sumber dana untuk belanja modal berasal dari arus kas bersih dari aktivitas operasi perusahaan dan
pendanaan dari pinjaman bank.
2.5. Belanja Modal
Tabel berikut menyajikan informasi mengenai belanja modal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
2012

12 bulan
2011

2010

1.332

206

15.658

Bangunan dan Pengembangan

60.865

41.298

14.914

Mesin dan Peralatan

87.855

88.689

54.584

4.198

3.177

1.606

21.265

14.940

3.240

Aset Tetap Dalam Pembangunan

213.428

75.914

72.577

Total

388.943

224.224

162.579

Keterangan
Tanah

Alat Pengangkutan
Perabot dan Peralatan Kantor

Sumber dana untuk belanja modal berasal dari arus kas bersih dari aktivitas operasi Perseroan dan
pendanaan dari pinjaman bank.
Berikut ini perjanjian/ikatan yang dilakukan oleh Perseroan dalam hal investasi barang modal:
1. Pada tahun 2011, Perseroan menandatangani tiga perjanjian pembelian dengan Oshikiri Machinery
Co., Ltd. (Oshikiri) (tidak terafiliasi), dimana Perseroan setuju untuk membeli beberapa unit mesin dari
Oshikiri dengan total nilai pembelian JPY542.414.000. Pada tanggal 27 Agustus 2012, Perseroan
kembali menandatangani perjanjian dengan Oshikiri untuk membeli beberapa unit mesin dengan
total nilai pembelian sebesar JPY50.196.000.
2. Pada tanggal 26 Maret 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Lite Constructions
Indonesia (tidak terafiliasi) dengan total nilai kontrak sebesar Rp21.000 juta, dimana Perseroan
menunjuk PT Lite Constructions Indonesia untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di
Palembang.
3. Pada tanggal 16 Juli 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Wijaya Kusuma
Contractors dengan total nilai kontrak sebesar Rp17.000 juta dimana Perseroan menunjuk PT Wijaya
Kusuma Contractors untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di Makassar.
Seluruh ikatan/perjanjian di atas dilaksanakan oleh Perseroan untuk tujuan ekspansi usaha. Perseroan
akan menggunakan hasil dana dari aktivitas operasi dan pinjaman BCA yang telah ada untuk memenuhi
ikatan-ikatan tersebut. Perseroan juga menjaga transaksi dan saldo dalam mata uang asing untuk
membatasi risiko mata uang asing.

32

3. Akun Dalam Mata Uang Asing


Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember
2012 berdasarkan jenis mata uang asing:
Nilai Setara Rupiah
(dalam jutaan)

Mata Uang Asing


Aset Moneter
Kas dan Setara Kas
Deposito Jaminan
Sub Total
Liabilitas Moneter
Utang Lain-lain

EUR
AUD
USD

304.293
55.148
117.119

3.898
553
1.133
5.584

JPY
EUR
USD
SGD

266.545.272
264.070
215.510
74.500

29.853
3.383
2.084
589
35.909
(30.325)

Sub Total
Liabilitas Neto

Perseroan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk mengatasi risiko pertukaran mata
uang asing. Akan tetapi, Perseroan menjaga transaksi dan saldo dalam mata uang asing pada tingkat
yang minimum untuk membatasi risiko mata uang asing.
4. Manajemen Risiko
Kegiatan bisnis Perseroan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memiliki risiko-risiko. Kajian risiko
dilakukan oleh Dewan Direksi untuk menetapkan kebijakan yang tepat dalam proses pengambilan
keputusan. Seperti halnya bidang usaha lainnya, bidang usaha Perseroan juga tidak lepas dari tantangan
dan risiko secara makro maupun mikro. Risiko yang diperkirakan dapat mempengaruhi usaha Perseroan
dibahas lebih lanjut pada Bab V Risiko Usaha.
Dalam menghadapi risiko-risiko, seperti yang telah dijelaskan pada Bab V mengenai Risiko Usaha,
Perseroan menerapkan manajemen risiko berupa:
1. Kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan Perseroan
Untuk mencegah kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan Perseroan, Perseroan menerapkan
prosedur GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure).
2. Umur Produk yang relatif singkat
Untuk mengantisipasi risiko umur produk yang relatif singkat maka supply chain management terus
menerus ditingkatkan.
3. Ketersediaan bahan baku
Untuk mengantisipasi ketersediaan bahan baku, Perseroan melakukan perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan yang baik disamping tetap mengusahakan bahan baku substitusi dan
pengidentifikasian pemasok alternatif.
4. Ketersediaan pasokan energi
Untuk mengantisipasi risiko ketersediaan pasokan energi, Perseroan menggunakan energi alternatif
jika terdapat gangguan antara lain dengan menggunakan LPG, CNG dan genset.
5. Pemogokan tenaga kerja
Untuk mengatasi mogok kerja, Perseroan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan pihak
keamanan serta mengusahakan pasokan produk dari pabrik Perseroan yang lain.

33

6. Fluktuasi mata uang asing


Atas beberapa aset yang harus dibeli dengan mata uang asing, Perseroan menerapkan perencanaan
pembelian dan pengendalian persediaan.
7. Persaingan Usaha
Untuk mengantisipasi risiko persaingan usaha, Perseroan terus melakukan inovasi produk dan
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara memberikan produk roti berkualitas dengan harga
yang terjangkau.
8. Isu bahan pengawet dan kehalalan
Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh BPOM dan
persyaratan halal yang ditetapkan oleh MUI. Perseroan juga melakukan edukasi proses produksi
Sari Roti melalui program Factory Visit.
9. Bencana alam
Untuk mengantisipasi kerugian akibat bencana alam, Perseroan mengasuransikan aset dan
kelangsungan operasi Perseroan.

34

V. RISIKO USAHA
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghadapi risiko yang mempengaruhi hasil usaha Perseroan
apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko-risiko yang akan
diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Berdasarkan
pertimbangan Perseroan, risiko-risiko di bawah ini telah disusun berdasarkan bobot risiko terhadap usaha
Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan.
Risiko yang berhubungan dengan kegiatan operasional
(i) Kontaminasi atas produk yang dihasilkan Perseroan baik pada saat sebelum diolah (bahan baku),
dalam proses produksi, maupun pada saat didistribusikan
Perseroan menghadapi resiko tercemarnya produk baik pada saat masih berbentuk bahan baku, dalam
proses produksinya ataupun selanjutnya pada saat didistribusikan ke outlet-outlet dan konsumen akhir.
Apabila produk Perseroan tercemar akan berdampak pada berkurangnya kepercayaan pelanggan
Perseroan dan mengakibatkan turunnya pendapatan Perseroan.
(ii) Umur produk yang relatif singkat
Keterlambatan penarikan produk-produk yang kadaluarsa dapat mengakibatkan masih beredarnya
produk-produk yang telah rusak dan tidak layak dikonsumsi, mengingat produk yang dihasilkan Perseroan
merupakan produk yang tidak tahan lama. Apabila terjadi keterlambatan penarikan produk kadaluarsa,
maka kepercayaan pelanggan Perseroan dapat menjadi berkurang dan mengakibatkan turunnya
pendapatan Perseroan. Secara rata-rata produk yang harus ditarik dari pasar karena sudah lewat masa
waktunya (kadaluarsa) sekitar 10%.
(iii) Ketersediaan gandum sebagai bahan baku tepung terigu
Perseroan menggunakan bahan baku tepung terigu yang diolah dari gandum yang diimpor dan dibeli
berdasarkan harga pasar internasional. Sebagai produk pertanian, gandum dihasilkan secara musiman
dan tidak selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Selain itu, apabila terjadi gejolak dalam permintaan
dunia maka gandum sebagai sumber bahan baku akan menjadi langka. Apabila terjadi kelangkaan dan
para pemasok Perseroan tidak dapat memproduksi tepung terigu karena kelangkaan tersebut, maka
Perseroan tidak dapat melakukan kegiatan operasionalnya.
Ketersediaan gandum yang berkurang di pasar internasional juga berdampak pada meningkatnya harga
bahan baku tepung terigu yang digunakan oleh Perseroan. Peningkatan harga bahan baku ini tidak serta
merta langsung dibebankan ke harga jual produk Perseroan, karena para pembeli produk Perseroan
memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi atas harga produk Perseroan. Oleh karena itu, harga gandum
yang meningkat secara signifikan akan berdampak pada meningkatnya biaya pembelian bahan baku
Perseroan dan selanjutnya berdampak pada menurunnya tingkat profitabilitas Perseroan.
(iv) Ketersediaan pasokan energi
Energi yang dibutuhkan oleh Perseroan untuk menjalankan pabrik dan fasilitas produksi lainnya merupakan
salah satu bahan baku yang esensial. Saat ini, dua energi utama yang digunakan oleh Perseroan adalah
gas (LNG Liquified Natural Gas) dan listrik. Perseroan menggunakan pasokan gas dan listrik dari
kawasan industri tempat pabrik-pabrik Perseroan berdiri. Ketersediaan pasokan energi yang terhambat
akan menyebabkan pabrik dan fasilitas produksi Perseroan tidak dapat berjalan dan menghasilkan volume
produksi yang sesuai untuk memenuhi permintaan para pelanggan. Hal tersebut akan berdampak pada
tingkat penjualan Perseroan.

35

(v) Risiko pemogokan tenaga kerja


Tenaga kerja merupakan aset yang berharga bagi Perseroan mengingat aktivitas operasional Perseroan
bergantung pada produktivitas para karyawan. Meskipun manajemen Perseroan memiliki hubungan yang
baik dengan tenaga kerjanya, namun tidak ada kepastian bahwa tidak akan terjadi pemogokan tenaga
kerja di kemudian hari. Apabila terjadi pemogokan tenaga kerja, kegiatan operasional Perseroan dapat
terganggu dan selanjutnya berakibat pada profitabilitas Perseroan.
Risiko yang berhubungan dengan kondisi pasar dan penjualan
(i) Fluktuasi mata uang asing
Perseroan membeli beberapa bahan baku utama yang dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang asing baik
langsung maupun tidak langsung, antara lain tepung terigu, gula, dan ragi. Selain itu, suku cadang (spare
part) mesin-mesin dan bahan kemasan juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap
valuta asing. Di lain pihak, Perseroan melakukan penjualan atas produk-produk yang dihasilkannya
dalam mata uang Rupiah.
Perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing yang terjadi secara signifikan dapat memberikan
dampak kenaikan harga beberapa jenis bahan baku, berbagai bahan kemasan atau beberapa jenis suku
cadang (spare part) mesin-mesin produksi. Hal tersebut tidak selalu dapat disertai dengan peningkatan
harga jual produk Perseroan dan karenanya akan berdampak negatif terhadap nilai penjualan dan tingkat
profitabilitas Perseroan.
(ii) Persaingan usaha
Perseroan melakukan penjualan produk-produknya melalui peritel. Penjualan Perseroan melalui para
peritel ini memiliki porsi lebih dari 50% dari total penjualan Perseroan selama tahun 2012. Dengan
semakin banyaknya peritel yang memproduksi roti sendiri untuk dijual (private label), maka Perseroan
menghadapi risiko persaingan usaha dari para peritel tersebut. Akibatnya, ada hambatan dalam menjual
produk Perseroan di toko-toko peritel karena peritel memaksimumkan penjualan rotinya sendiri.
Selain persaingan usaha dari para peritel, Perseroan juga menghadapi persaingan dari industri toko roti
(boutique bakery) dan industri rumah tangga (usaha kecil) yang meskipun memiliki skala usaha lebih
kecil dari Perseroan tetapi berjumlah banyak dan memiliki pelanggan tersendiri.
Risiko yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah dan lingkungan sosial
(i) Kenaikan upah minimum regional/propinsi
Kenaikan upah minimum regional/propinsi yang melebihi tingkat inflasi akan mempengaruhi biaya
produksi Perseroan. Kontribusi biaya karyawan produksi terhadap biaya produksi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sekitar 6,6%. Hal ini disebabkan karena Perseroan
masih mengandalkan tenaga kerja dalam proses produksi.
Selama ini, Perseroan berusaha untuk mengatasi kenaikan upah minimum regional/propinsi dengan
meningkatkan harga jual produk Perseroan. Namun, apabila upah minimum regional meningkat dengan
tajam dan tidak terkendali dengan baik maka biaya produksi akan meningkat cukup signifikan.
(ii) Kestabilan kondisi ekonomi, politik dan sosial
Kondisi ekonomi, politik dan sosial Indonesia turut mempengaruhi jalannya kegiatan usaha Perseroan.
Ketidakstabilan kondisi ekonomi, politik dan sosial Indonesia dapat menyebabkan kerusuhan oleh buruh
ataupun massa yang berada di luar kendali Perseroan. Selain itu, hal tersebut dapat berdampak pula pada
daya beli konsumen Perseroan yang selanjutnya dapat menyebabkan penjualan Perseroan menurun.
Apabila terjadi kerusuhan ataupun huru hara yang disebabkan oleh ketidakstabilan kondisi ekonomi,
politik dan sosial Indonesia, maka Perseroan dapat mengalami dampak negatif terhadap kegiatan usaha,
kinerja keuangan, hasil operasi dan prospek usahanya.

36

(iii) Isu bahan pengawet dan kehalalan


Mengingat produk Perseroan adalah makanan yang memiliki umur lebih dari satu hari, Perseroan
menghadapi risiko adanya isu yang berkembang di tengah masyarakat sehubungan dengan bahan
pengawet yang digunakan, yang dapat membuat produk Perseroan bertahan untuk beberapa hari. Isu
tersebut dapat memberikan gambaran yang tidak baik atas bahan baku yang digunakan serta proses
produksi dan pengolahan yang dilakukan oleh Perseroan.
Selain itu, dapat berkembang pula isu mengenai halal atau tidaknya produk yang dihasilkan Perseroan.
Apabila isu-isu tersebut berkembang di tengah masyarakat maka terdapat kemungkinan permintaan pasar
atas produk-produk Perseroan menjadi berkurang dan mengakibatkan turunnya penjualan Perseroan.
(iv) Bencana alam
Pabrik-pabrik Perseroan berada di wilayah Indonesia dan pendistribusian produk-produk Perseroan juga
ditujukan ke pasar Indonesia. Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap terjadinya bencana
alam seperti gempa bumi, gunung berapi, banjir dan lain-lain. Apabila terjadi bencana alam di Indonesia,
maka proses produksi Perseroan dapat terganggu. Selain itu, dapat mengganggu pengiriman bahan baku
oleh pemasok dan pendistribusian produk-produk yang dihasilkan Perseroan ke tempat peritel ataupun ke
stock point. Perseroan menghadapi risiko lamanya proses transportasi tersebut apabila terjadi bencana
alam. Hambatan dalam pendistribusian produk akan mengakibatkan umur produk menjadi semakin
pendek dan harus segera dapat terjual dan dikonsumsi.
MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH
PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN
DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DIMULAI DARI RISIKO UTAMA.

37

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN


AUDITOR INDEPENDEN
Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap posisi keuangan dan
hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 24 April 2013
atas Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang perlu
diungkapkan dalam Prospektus ini.

38

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN


1. Riwayat Singkat Perseroan
Perseroan didirikan dengan nama PT Nippon Indosari Corporation sesuai dengan Akta Pendirian No.11
tanggal 8 Maret 1995 yang diperbaiki dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.274 tanggal 29 April
1995, yang keduanya dibuat di hadapan Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah
mendapat pengesahan dari MenKumHam sesuai Surat Keputusan No.C2-6209 HT.01.01.Th.95 tanggal
18 Mei 1995 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Bekasi No.264 dan
265 tanggal 14 September 1995, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.94
tanggal 24 November 1995, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.9729/1995.
Pada tanggal 18 Juni 2010, Perseroan memperoleh surat efektif dari Bapepam dan LK atas pernyataan
pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana kepada masyarakat, atas 151.854.000
saham biasa atas nama atau 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran
umum saham perdana, dengan harga penawaran Rp1.275,- setiap saham. Pada tanggal 28 Juni 2010,
seluruh saham Perseroan untuk pertama kalinya dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan Akta
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 48 tanggal 19 April 2012, yang dibuat di
hadapan FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari
MenKumHam melalui surat keputusan No. AHU-30282.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 6 Juni 2012 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0050446.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 6 Juni 2012.
1. Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana tersebut dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.86 tanggal 24 Februari 2010, dibuat di hadapan FX
Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta, maksud dan tujuan Perseroan adalah sebagai berikut
Maksud dan tujuan dari Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri roti, kue dan makanan
lainnya.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut :
a. Kegiatan usaha utama, yaitu :
Mendirikan pabrik dan memproduksi segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas pada macammacam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya.
b. Kegiatan usaha penunjang, yaitu :
Memasarkan dan menjual segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas pada macam-macam
roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya.
Perseroan berkantor di Jalan Selayar Blok A9, Kawasan Industri MM2100, Desa Mekarwangi, Kecamatan
Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
2. Ijin-ijin Usaha Perseroan
Berikut ini adalah ijin-ijin usaha yang dimiliki Perseroan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya :
No.
1
2
3
4

Dokumen

Nomor Surat Izin

Tanggal

2485/KM.4/2008

27 Oktober 2008

126/I/PMA/1995

27 Febrruari 1995

BKPM

687/III/PMA/1997

30 Mei 1997

BKPM

284/P-APIT/2009/PMA

29 April 2009

BKPM

Surat Keringanan Bea Masuk Atas Mesin


Surat Pemberitahuan Persetujuan Presiden
Atas Pemberian Fasilitas Penambahan Modal
Asing
Perubahan Pemilikan Saham (Model III.A)
Perubahan Angka Pengenal Importir Terbatas
(APIT) No. 410/APIT/PMA/1995 tanggal 6
September 1995 juncto perubahan terakhir No.
229/P-APIT/PMA/2005 tanggal 13 April 2005

39

Instansi
Departemen
Keuangan

No.

6
7
8
9

10
11
12
13

Dokumen
Perubahan tentang Ijin Usaha Industri (IUT) No.
74/T/INDUSTRI/1999 tanggal 22 Februari 1999
dan Ijin Perluasan No. 367/T/INDUSTRI/2005
tanggal 11 Mei 2005, No. 962/T/INDUSTRI/2006
tanggal 7 Desember 2006, No. 877/T/
INDUSTRI/2008 tanggal 27 Agustus 2008
Ijin Perluasan Kantor Blok W
Ijin Perluasan Kantor Blok C
Ijin Perluasan Kantor Blok U
Ijin Perluasan Kantor Cabang Pasuruan No.
962/T/INDUSTRI/2006 tanggal 7 Desember
2006 dan Izin Usaha Perluasan Kantor Cabang
Pasuruan tanggal 19 Februari 2010
Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
Kantor Cabang Semarang
Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
Kantor Cabang Medan
Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
Kantor Cabang Palembang
Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
Kantor Cabang Makassar

Nomor Surat Izin

Tanggal

Instansi

05/P-IUT/2009

30 Januari 2009

BKPM

367/T/INDUSTRI/2005
877/T/INDUSTRI/2008
8/1/II/PMA/2010

11 Mei 2005
27 Agustus 2008
2 Februari 2010

BKPM
BKPM
BKPM

16/1/IU/II/PMA/
INDUSTRI/2010

19 Februari 2010

BKPM

133/1/IP/II/PMA/2010

30 Juni 2010

BKPM

133/1/IP/II/PMA/2010

30 Juni 2010

BKPM

29B/1/IP/II/PMA/2011

14 September
2011

BKPM

179/1/IP/II/PMA/2012

7 Juni 2012

BKPM

3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Sejak Penawaran Umum Saham Perdana


Tahun 2010
Tahun 2010
Struktur permodalan saham Perseroan yang terakhir adalah berdasarkan Akta No. 115 tanggal 30 Juni
2010, dibuat di hadapan FX Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan
kepada MenKumHam berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No.
AHU-AH.01.10-18117 tanggal 19 Juli 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0054000.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 19 Juli 2010. Dengan telah dilaksanakannya Penawaran Umum
Perdana Saham pada tanggal 22 Juni 2010 hingga 23 Juni 2010, Perseroan telah meningkatkan modal
ditempatkan dan modal disetornya, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal dasar

Nilai Nominal Rp100,- per saham


Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rupiah)
3.440.000.000
344.000.000.000

Modal ditempatkan dan disetor penuh:


- Bonlight Invesments Ltd.

344.202.400

34.420.240.000

34,00

- Treasure East Invesments Ltd.

344.202.400

34.420.240.000

34,00

86.050.600

8.605.060.000

8,50

- Sojitz Corporation
- Shikishima Baking Co. Ltd.

86.050.600

8.605.060.000

8,50

151.854.000

15.185.400.000

15,00

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh

1.012.360.000

101.236.000.000

100,00

Saham dalam Portepel

2.427.640.000

242.764.000.000

- Masyarakat

Tahun 2011
Berdasarkan catatan atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja tanggal
6 Februari 2013, dinyatakan bahwa struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan
adalah sebagai berikut:

40

Pemegang Saham
Modal dasar

Nilai Nominal Rp100,- per saham


Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rupiah)
3.440.000.000
344.000.000.000

Modal ditempatkan dan disetor penuh:


- Bonlight Invesments Ltd.

344.202.400

34.420.240.000

34,00

- Treasure East Invesments Ltd.

344.202.400

34.420.240.000

34,00
4,25

- Sojitz Corporation

43.025.300

4.302.530.000

- Shikishima Baking Co. Ltd.

86.050.600

8.605.060.000

8,50

194.879.300

19.487.930.000

19,25

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh

1.012.360.000

101.236.000.000

100,00

Saham dalam Portepel

2.427.640.000

242.764.000.000

- Masyarakat

Tahun 2012
Berdasarkan Laporan Kepemilikan Efek Yang Mencapai 5% atau Lebih Dari Saham Yang Ditempatkan Dan
Disetor Penuh Perseroan Periode 31 Desember 2012, Surat Bonlight Investment Limited dan Treasure
East Investment Limited yang keduanya tertanggal 9 Mei 2012 yang ditujukan kepada Bapepam dan LK
perihal Shareholdings in PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (Company) dan Laporan Auditor Independen
No. RPC-3205/PSS2013 dalam Laporan Keuangan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31
Desember 2012, 2011 dan 2010 oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja tanggal 6
Februari 2013 disebutkan bahwa struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah
sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal dasar

Nilai Nominal Rp100,- per saham


Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rupiah)
3.440.000.000
344.000.000.000

Modal ditempatkan dan disetor penuh:


- Bonlight Invesments Ltd.

318.893.400

31.889.340.000

31,50

- Treasure East Invesments Ltd.

31,50

318.893.400

31.889.340.000

- Sojitz Corporation

43.025.300

4.302.530.000

4,25

- Shikishima Baking Co. Ltd.

86.050.600

8.605.060.000

8,50

245.497.300

24.549.730.000

24,25

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh

- Masyarakat

1.012.360.000

101.236.000.000

100,00

Saham dalam Portepel

2.427.640.000

242.764.000.000

4. Pengurusan dan Pengawasan


Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan saat ini, sebagaimana yang tercantum dalam
Akta No.36 tanggal 14 April 2010, yang dibuat di hadapan FX Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di
Jakarta, adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen

: Benny Setiawan Santoso


: Tan Hang Huat
: Seah Kheng Hong Conrad

Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi

:
:
:
:
:
:

Wendy Sui Cheng Yap


Indrayana
Kaneyoshi Morita
Takao Okabe
Yenni Husodo
Chin Yuen Loke

41

Berikut adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan:
Dewan Komisaris
Benny Setiawan Santoso Presiden Komisaris
Warga negara Indonesia, 55 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris
Perseroan sejak tahun 2010, untuk masa jabatan selama 5 tahun. Selain itu,
menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(sejak 2010), Komisaris PT Fast Food Indonesia Tbk (sejak 2010), Komisaris
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (sejak 2004), Direktur/Advisory Board PT
Philipines Long Distances Telephone Company (sejak 2003), Non Executive
Director First Pasific Co. Ltd. (sejak 2003), Direktur PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk (sejak 1994), dan Executive Director PT Salim Group (sejak
1994). Meraih gelar Bachelor dalam bidang Business Studies dari Ngee Ann
College, Singapura pada tahun 1981.

Tan Huang Huat - Komisaris


Warga Negara Singapura, 57 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan
sejak tahun 2010, untuk masa jabatan selama 5 tahun. Selain itu, menjabat
sebagai Direktur Treasure East Investment Limited, Komisaris PT Agro Green
Asia (sejak 2006), Presiden Komisaris PT Panduharapan Nusa (sejak 2003),
dan Komisaris PT Ria Bintan (sejak 1997). Meraih gelar Master dalam bidang
Business Administration (MBA) dari University of Newcastle, Australia pada
tahun 1990.

Seah Kheng Hong Conrad Komisaris Independen


Warga Negara Singapura, 51 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen
sejak tahun 2010, untuk masa jabatan selama 5 tahun. Selain itu, menjabat
sebagai Managing Director Ennea Resources Pte. Ltd. Sebelumnya, menjabat
sebagai General Manager Pynacle Pte. Ltd. (2002 2008), Vice President
Prudential Basche Securities Ltd., Singapura (1999 2002), Vice President
Banker Trust Company, Singapura (1988 2002), dan Merchant Cargill
Commodity Trading, Singapura (1987 1988). Meraih gelar Bachelor dalam
bidang Science dari University of Singapore.

42

Direksi
Wendy Sui Cheng Yap Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur
Perseroan sejak 1998, dimana untuk periode sejak tahun 2010, masa jabatan
Direksi akan berlangsung selama 5 tahun. Selain itu, menjabat sebagai
Direktur PT Saripuri Permai Hotel (sejak 2009), Direktur PT Nusaplaza Indah
(sejak 2005), Direktur PT Sentragraha Sentoso (sejak 2000), Direktur PT
Suryamas Dutamakmur (sejak 1994). Sebelumnya, menjabat sebagai Presiden
Direktur PT Wendy Citrarasa (1990 1995), Alternate Director Kerry Trading,
Hongkong (1988 1998), President Wemith Corporation, California, Amerika
Serikat (1977 1991), dan President Prima Development Company, California,
Amerika Serikat (1977 1993). Meraih gelar Bachelor di bidang Commerce
dari University of Melbourne, Australia pada tahun 1977.

Indrayana - Direktur
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan
Perseroan sejak 2010, untuk masa jabatan selama 5 tahun. Selain itu menjabat
sebagai Business Development Salim Group (sejak 2008). Sebelumnya,
menjabat sebagai Marketing Director PT Samsung Electronic Indonesia
(2006 2008), Regional Director Electrolux East Asia (2004 2006), General
Manager PT Philips Electronic Indonesia (2001 2004), Direktur Eksekutif PT
Topjaya Sarana Utama Indonesia (1994 2001), Sales Marketing Manager
PT Total Thread Indonesia (1992 1994), Marketing Manager PT Tempo Scan
Pacific (1987 1992), dan Produksi PT Makindo Perdana di Verkade Biskuit
(1986 1987). Meraih gelar Sarjana dalam Bidang Teknologi Pangan dan Gizi
dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan Master di bidang Business
Administration dari Central Institute of Management, Jakarta pada tahun 1989.

Kaneyoshi Morita - Direktur


Warga Negara Jepang, 54 tahun. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan
Produk dan Teknologi Perseroan sejak tahun 2010, untuk masa jabatan selama
5 tahun. Selain itu, menjabat sebagai Senior Managing Director Shikishima
Baking Co. Ltd. (sejak 2009). Sebelumnya, menjabat sebagai Managing Director
Shikishima Baking Co. Ltd. (2001 2009), Director Shikishima Baking Co. Ltd.
(1994 2001), General Manager Shikishima Baking Co. Ltd. (1991 1994),
Manager Shikishima Baking Co. Ltd. (1990 1991), dan Staff The Fuji Bank,
Ltd. (1982 1989). Meraih gelar Bachelor di bidang Economics dari College
of Economics, Aoyama Gakuin University, pada tahun 1982.

43

Takao Okabe - Direktur


Warga Negara Jepang, 43 tahun. Menjabat sebagai Direktur Pembelian
Perseroan sejak tahun 2010, untuk masa jabatan selama 5 tahun. Sebelumnya,
menjabat sebagai General Manager PT Sojitz Indonesia (2009 2010),
Assistant Manager Grain Department Sojitz Corporation (2004 2009), dan
Staff of Finance Department Nissho Iwai Corporation (1992 2004). Meraih
gelar Bachelor dalam bidang Foreign Studies (Spanish Department Faculty of
Foreign Studies) dari University of Kobe City pada tahun 1992.

Yenni Husodo - Direktur


Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan
Perseroan sejak tahun 2010 untuk masa jabatan selama 5 tahun. Sebelumnya,
menjabat sebagai Komisaris Perseroan (Februari April 2010), Direktur
Perseroan (November 2009 Februari 2010), Presiden Komisaris Perseroan
(Mei 2006 November 2009), Financial Controller PT Trampil Mutiara Rezeki
(2003 2006), Finance & Accounting Manager PT Nusa Bintang Kirana (1999
2002), Finance & Accounting Manager PT Maharani Graha (1997 1998),
Finance & Accounting Manager PT Planet Dwimas (1994 1996), Finance &
Accounting Manager PT Wendy Citrarasa (1991 1994), Finance & Accounting
Manager PT Sinar Dunia Kristal (1988 1990), Finance & Accounting Manager
PT Tarpintex (1985 1987), dan Finance & Accounting Staff PT Atithya Loka
(1981 1984). Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia pada tahun 1988.

Chin Yuen Loke Direktur Tidak Terafiliasi


Warga Negara Singapura, 56 tahun. Menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi
Perseroan sejak tahun 2010, untuk masa jabatan selama 5 tahun. Sebelumnya,
menjabat sebagai President Canexcel International Pte. Ltd. (2000 2009), Vice
President Union Bancaire Privee (1998 1999), Director Credit Suisse Private
Banking (1994 1998), Senior Manager Standard Chartered Bank (1991
1994), General Manager Canadian Imperial Bank of Commerce (1987 1991),
Manager Banque National De Paris (1985 1987), Assistant Vice President
First Interstate Bank of California, dan Assistant Manager Industrial Bank of
Japan (1981 1983). Meraih gelar Barchelor of Arts di bidang Ekonomi dari
University of Western Ontario, Kanada pada tahun 1981.
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing adalah Rp11.127 juta,
Rp7.890 juta dan Rp4.198 juta.
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 001/L/V/2012, Direksi Perseroan telah menunjuk
Sri Mulyana sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary). Sekretaris Perusahaan dapat
dihubungi di:
Jalan Selayar Blok A9, Kawasan Industri MM2100, Desa Mekarwangi,
Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi 17520, Jawa Barat
Telepon: (021) 89983876, 89844953, Faksimili: (021) 89844955
Email : sri@sariroti.com

44

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 11 November 2010, Perseroan telah membentuk
Komite Audit dengan susunan anggota Komite Audit sebagai berikut:
Ketua
Anggota

Anggota

: Seah Kheng Hong Conrad


: Denny
Warga negara Indonesia, 33 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit
Perseroan sejak tahun 2010. Sebelumnya bekerja sebagai Senior Associate I di
PriceWaterhouse Coopers (2006 2010) dan Senior Auditor di Deloitte Touce
Tohmatsu (2003 2006). Lulus sebagai Sarjana di bidang Akuntansi dari Institut
Bisnis Indonesia pada tahun 2003.
: A. Bayu Purnama Irawan
Warga negara Indonesia, 35 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit
Perseroan sejak tahun 2010. Sebelumnya bekerja sebagai Internal Audit PT Inertia
Utama (Januari Desember 2010), Internal Audit PT Dexa Medica (2009 2010),
Internal Audit PT Kalbe Farma Tbk. (2002 2009). Lulus sebagai Sarjana di bidang
Akuntansi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tahun 2002.

5. Sumber Daya Manusia


Berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, Perseroan memandang perlu untuk menerapkan
program pelatihan yang berkesinambungan, baik dalam hal pengembangan diri, perspektif bisnis dan
manajemen, serta pengetahuan teknis. Beberapa pelatihan yang pernah diberikan oleh Perseroan kepada
karyawan baik berupa pelatihan di dalam maupun di luar Perseroan adalah:
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure)
Keselamatan kerja (K3)
Work Instruction Training (WIT)
TPM (Total Productivity Maintenance)
Baking Training School
HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point)Training
Sosialisasi kebijakan dan Standard Operating Procedure (SOP) LPPOM MUI
Pelatihan Pajak
Pelatihan Internal Audit
Leadership

Perseroan memiliki karyawan-karyawan yang memiliki keahlian khusus melalui program pelatihanpelatihan di bidang produksi roti seperti Program Pelatihan bagi Pekerja, Program Pemagangan,
Fasilitas Pelatihan, Program Pengindonesiaan. Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, Perseroan
memberikan sistem kompensasi kepada karyawan yang berbasis kinerja. Selain itu, Perseroan juga
memberikan beberapa manfaat karyawan antara lain:
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)


Transportasi
Asuransi kesehatan karyawan beserta keluarga
Poliklinik
P3K
Dokter Pemeriksa
Paramedis
Ahli/Petugas K3
Paramedis
Regu Pemadam Kebakaran
Koperasi Karyawan
Unit KB Perusahaan
Perumahan Karyawan
TPA
Program Pensiun
Klinik

45

-
-
-
-
-

Fasilitas olahraga dan Kesenian


Sarana ibadah
Kantin
Tunjangan Hari Raya
Insentif

Perseroan telah memenuhi kewajiban pembayaran kepada karyawannya sesuai dengan Upah Minimum
Propinsi/Upah Minimum Regional yang berlaku berdasarkan:
-
-
-
-
-
-
-

Keputusan Gubernur Jawa Barat No.561/Kep.1405-Bangsos/2012;


Peraturan Gubernur Jawa timur No.72 Tahun 2012;
Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.561.4/58/2012;
Keputusan Plt Gubernur Sumatera Utara No.188.44/647/KPTS/2012 sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Plt Gubernur Sumatera Utara No.188.44/711/KPTS/Tahun 2012;
Keputusan Gubernur Sumatera Selatan No.745/KPTS/Disnakertrans/2012;
Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No.2550/X/Tahun 2012;
Keputusan Gubernur Lampung No.G/741/III.05/HK/2012.

Dalam hal pengangkatan karyawan baru, Perseroan menerapkan standarisasi rekrutmen dan seleksi
karyawan baru untuk dapat memenuhi kebutuhan Perseroan.
Berikut ini adalah uraian mengenai komposisi karyawan tetap per tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan
2010 menurut jenjang jabatan, tingkat pendidikan, dan usia:
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan
Jabatan
Manager
Staf
Non-Staf
Total

31 Desember 2012
51
582
1.501
2.134

31 Desember 2011
27
309
1.062
1.398

31 Desember 2010
23
167
879
1.069

Komposisi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan


Jabatan
>S1
S1
Diploma
SMA atau sederajat
<SMA
Total

31 Desember 2012
5
328
71
1.730
2.134

31 Desember 2011
4
164
56
1.174
1.398

31 Desember 2010
2
129
40
898
1.069

Komposisi Karyawan Menurut Usia


Jabatan
>50
41-50
31-40
21-30
Total

31 Desember 2012
2
32
443
1.657
2.134

46

31 Desember 2011
2
28
239
1.129
1.398

31 Desember 2010
2
19
172
876
1.069

Berikut ini adalah uraian mengenai komposisi karyawan tetap dan kontrak per tanggal 31 Desember
2012, 2011, dan 2010:
Status
Tetap
Kontrak
Total

31 Desember 2012
1.031
1.103
2.134

31 Desember 2011
490
908
1.398

31 Desember 2010
426
643
1.069

Berikut ini struktur organisasi Perseroan:

Perseroan telah memperoleh Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Pada PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga
Kerja No.KEP 20670/PPTK/PTA/2012 tentang Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Pada Nippon Indosari Corpindo PT tanggal 5 November 2012 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmisgrasi Republik Indonesia
yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.
Perseroan telah memperoleh Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) sesuai dengan Surat
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk Komisaris dan Direksi, dengan rincian sebagai
berikut :
No.
1

Nama

Seah Kheng
Hong Conrad
Chin Yuen Loke

Okabe Takao

Morita
Kaneyoshi

Jabatan
Komisaris
Direktur
Business Plan
Direktur
Purchasing
Direktur
Pengembangan
Product
Technology

SK Menteri
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
20304/MEN/P/
IMTA/2012
50723/MEN/B/
IMTA/2012
07121/MEN/P/
IMTA/2012
04513/MEN/P/
IMTA/2012

Tanggal
Pemberian Izin

Masa Berlaku

23 Oktober 2012

9 November 2012

30 September 2013

6 Desember 2012

6 Desember 2012

6 Desember 2013

24 April 2012

1 Juni 2012

31 Mei 2013

19 Maret 2012

5 Juli 2012

4 Juli 2013

Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak mempunyai karyawan yang memiliki keahlian khusus
di bidangnya, yang apabila karyawan tersebut tidak ada, akan mengganggu kelangsungan kegiatan
operasional/usaha Perseroan.

47

6. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum


6.1. Bonlight Investments Limited (BIL)
Riwayat Singkat
BIL adalah suatu perseroan yang didirikan menurut dan berdasarkan Hukum British Virgin Islands,
demikian berdasarkan Memorandum and Article of Association of Bonlight Investments Limited No.211043
pada tanggal 2 Januari 1997 dan didirikan dengan nama Bonlight Investments Limited.
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Certificate of Incumbency tertanggal 8 Maret 2010, susunan pengurus BIL saat ini adalah
sebagai berikut:
1. Wendy Sui Cheng Yap
2. Emily Yap Lan Cheng
Permodalan
Berdasarkan Memorandum and Articles of Association of Bonlight Investments Limited dengan No.211043
pada tanggal 2 Januari 1997, susunan permodalan BIL adalah sebagai berikut:
Modal Dasar

: USD50.000 (lima puluh ribu dolar Amerika Serikat), yang terdiri atas 50.000 (lima puluh
ribu) lembar saham, dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar USD1 (satu
dolar Amerika Serikat).

Sesuai dengan Surat Pernyataan Direksi BIL tanggal 28 Februari 2013, susunan pemegang saham BIL
adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
The PY Family Foundation, Panama
Sari Roti TM Limited, BVI

Jumlah Saham
8
2

Nilai (USD)
8
2

%
80
20

Bidang Usaha
BIL bergerak dalam bidang investasi.
6.2. Treasure East Investments Limited (TEIL)
Riwayat Singkat
TEIL adalah suatu perseroan yang didirikan menurut dan berdasarkan Hukum British Virgin Islands,
demikian berdasarkan Certificate of Incorporation No.1559126 pada tanggal 3 Desember 2009 dan
didirikan dengan nama Treasure East Investments Limited.
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Register of Directors tanggal 22 Februari 2010, pengurus TEIL saat ini adalah Tan Hang Huat.
Permodalan
Berdasarkan Memorandum and Articles of Association of Treasure East Investments Limited dan Surat
Pernyataan Direksi TEIL, susunan permodalan dan pemegang saham TEIL adalah sebagai berikut:
Modal Dasar

Modal Ditempatkan
dan Disetor

: USD50.000 (lima puluh ribu dolar Amerika Serikat)


: USD1 (satu dolar Amerika Serikat)

48

Sesuai dengan Register of Members dan Surat Pernyataan Direksi TEIL, susunan pemegang saham
TEIL adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Tan Hang Huat

Jumlah Saham
1

Nilai (USD)
1

%
100

Bidang Usaha
TEIL bergerak dalam bidang investasi.
6.3. Sojitz Corporation (SC)
Riwayat Singkat
SC adalah suatu perseroan yang didirikan dengan nama Sojitz Holding Corporation pada tanggal 1 April
2003 menurut dan berdasarkan hukum Jepang berdasarkan Certificate of Commercial Registry, serta
berganti nama menjadi Sojitz Corporation sejak tanggal 1 Oktober 2005. Article of Association SC diubah
terakhir kali pada tanggal 23 Juni 2009.
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Certificate of Commercial Registry & Statement Letter tanggal 15 Januari 2010, yang telah
dilegalisir dengan Nomor Registrasi 0139 tanggal 18 Februari 2010 oleh Shigenori Ishiguro, Notaris di
Jepang dan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Jepang pada tanggal 19 Februari 2010,
dan sesuai dengan Corporate Officers pada Corporate Information SC sebagaimana tertera dalam website
www.sojitz.com per tanggal 30 September 2012, Direksi SC adalah sebagai berikut:
Chairman
Vice Chairman
President
Executive Vice President
Senior Managing Executive Officer
Outside Director
Outside Director

: Yutaka Kase
: Takashi Hara
: Yoji Sato
: Shigeki Dantani
: Yoshio Mogi
: Yoshikazu Sashida
: Toru Nagashima

Permodalan
Sesuai dengan data Stock Information pada Shareholder information pada Investor Relations SC
sebagaimana tertera dalam website www.sojitz.com per 30 September 2012, struktur permodalan SC
menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar : 2.500.000.000 saham (dua miliar lima ratus juta) saham.
Sesuai dengan Stock Information pada Shareholder Information pada Investor Relations SC per 30
September 2012, pemegang saham SC adalah:
Klasifikasi

Pemegang Saham (%)

Institusi Finansial
Perusahaan Sekuritas
Perusahaan
Individual dan Lainnya
Perusahaan dan Individual asing
Treasury Stock

0,03
0,04
0,75
98,95
0,25
0,00

49

Pemegang Saham Mayoritas:


Pemegang Saham
Japan Trustee Services Bank, Ltd.
The Master Trust Bank of Japan, Ltd.
Trust & Custody Services Bank, Ltd.
State Street Bank and Trust Company 505225
SSBT OD05 Omnibus Account Treaty Clients
Mellon Bank,N.A. as Agent for its Client Mellon Omnibus US Pension
State Street Bank-West Pension Fund Clients-Exempt
Nomura Singapore Limited Customer Segregated A/C FJ-1309
State Street Bank and Trust Client Omnibus Account OM02
BBH Boston Custodian for GMO Intl Intrinsic Value Fund

Jumlah Saham
152.623
39.654
25.104
17.770
16.292
15.443
14.522
11.353
9.397
8.491

%
12,20
3,17
2,01
1,42
1,30
1,23
1,16
0,91
0,75
0,68

Bidang Usaha
SC merupakan perusahaan induk yang memiliki anak-anak perusahaan yang bergerak di berbagai
bidang usaha.
6.4. Shikishima Baking Co., Ltd. (SBCL)
Riwayat Singkat
SBCL adalah suatu perseroan yang didirikan dengan nama Shikishima Baking Co., Ltd. pada bulan Juni
1919, menurut dan berdasarkan hukum Jepang berdasarkan Certificate of All Items that is Currently
Effective.Articles Of Incorporation SCBL terakhir kali diubah pada tanggal 20 November 2006.
Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai dengan Certificate of All Items that are Currently Effective tanggal 17 Februari 2010, yang telah
dilegalisir
dengan Nomor Registrasi 0143 tanggal 18 Februari 2010 oleh Shigenori Ishiguro, Notaris di Jepang
dan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo Jepang pada tanggal 19 Februari 2010, dan
berdasarkan Corporate Profile SBCL per 31 Agustus 2010, susunan pengurus SBCL adalah sebagai
berikut:
President & CEO
Executive Vice President
Executive Vice President
Senior Managing Director
Senior Managing Director
Advisory Executive
Managing Director
Managing Director
Director & Officer
Director & Officer
Director & Officer
Director & Officer
Director & Officer
Director & Officer

: Atsuo Morita
: Masaki Tanaka
: Hiroshi Morita
: Masaaki Tsubota
: Kaneyoshi Morita
: Kazuaki Morita
: Atsushi Banno
: Masayoshi Shibuya
: Hiroyuki Takahashi
: Shigeru Ieda
: Syuji Hirata
: Kenji Suzuki
: Chikafumi Hori
: Chikara Nemoto

Permodalan
Sesuai dengan Certificate of All Items that are Currently Effective tanggal 17 Februari 2010, yang telah
dilegalisir dengan Nomor Registrasi 0143 tanggal 18 Februari 2010 oleh Shigenori Ishiguro, Notaris di
Jepang dan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo Jepang pada tanggal 19 Februari 2010
dan Surat Pernyataan Direksi SBCL, struktur permodalan SBCL menjadi sebagai berikut:

50

Modal Dasar
Modal Disetor

:
:

40.000.000 (empat puluh juta) saham


35.036.400 (tiga puluh lima juta tiga puluh enam ribu empat ratus) saham
dengan total nominal sebesar Yen 1.799.533.200

Sesuai dengan Shareholders Register/Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Agustus 2009 yang telah
dilegalisir dengan Nomor Registrasi 0144 tanggal 18 Februari 2010 oleh Shigenori Ishiguro, Notaris di
Jepang dan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo Jepang pada tanggal 19 Februari 2010
dan Surat Pernyataan Direksi SBCL, susunan pemegang saham SBCL dengan jumlah saham bernilai
lebih dari 10% dari jumlah total saham yang dikeluarkan, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Morita Enterprise Co., Ltd.
Moritax Co., Ltd.

Jumlah Saham
3.997.223
3.884.559

Bidang Usaha
SBCL bergerak dalam bidang produksi dan penjualan roti, permen/manisan, kue, es krim dan makanan
atau minuman lainnya.
7. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan Dengan Pemegang
Saham Berbentuk Badan Hukum
7.1. Hubungan Kepemilikan Saham

Keterangan :
BIL
:
TEIL
:
SC
:
SBCL
:

Bonlight Investments Limited


Treasure East Investments Limited
Sojitz Corporation
Shikisima Baking Co., Ltd.

Pemegang saham individu BIL adalah Wendy Yap.


Berdasarkan surat konfirmasi tertanggal 5 Mei 2010, First Pacific Company Limited menyatakan bahwa
TEIL merupakan perusahaan yang dikendalikan oleh Anthoni Salim.

51

7.2. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan


Nama
Benny Setiawan Santoso
Tan Hang Huat
Seah Kheng Hong Conrad
Wendy Sui Cheng Yap
Indrayana
Kaneyoshi Morita
Takao Okabe
Yenny Husodo
Chin Yuen Loke
Keterangan :
PK : Presiden Komisaris
K
: Komisaris
KI
: Komisaris Independen

Perseroan
PK
K
KI
PD
D
D
D
D
DTT
PD
D
DTT

BIL
D
-

TEIL
D
-

SC
-

SBCL
D
-

: Presiden Direktur
: Direktur
: Direktur Tidak Terafiliasi

8. Transaksi Dengan Pihak Afiliasi


Sifat Afiliasi
Hubungan dengan pihak-pihak terafiliasi adalah sebagai berikut:
Pihak-pihak Afiliasi
PT Lion Superindo
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima
Shikishima Baking Co., Ltd

Hubungan
Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama
Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama
Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama
Entitas dengan pengaruh signifikan terhadap
perusahaan

Sifat saldo akun


Penjualan barang dagang
Pembelian bahan baku
Pembelian bahan baku
Royalti

Rincian Transaksi
Penjualan dan pembelian dari pihak-pihak Afiliasi dilakukan pada harga yang disepakati tergantung jenis
produk terkait. Saldo terkait pada akhir periode adalah tanpa jaminan, tanpa bunga, dan akan diselesaikan
dalam bentuk tunai. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atau diterima untuk setiap piutang atau utang
dari pihak-pihak Afiliasi.

52

Perjanjian-perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dengan pihak-pihak Afiliasi adalah sebagai
berikut:
No.

Nama Perjanjian

Pihak yang
Menandatangani
Perjanjian

Isi Perjanjian/Jenis Transaksi/


Syarat dan Kondisi

Tanggal Perjanjian

Jangka Waktu

Technical Royalty
Agreement

Perseroan dengan
Shikishima Baking Co., Ltd
dan Nishoo Iwai Corporation
(sekarang bernama Sojitz
Corporation)

Shikishima Baking Co., Ltd wajib


mengemukakan pada Perseroan
atas Know How dalam petunjuk
teknis dan pelatihan, serta Know
How mengenai kendali materi,
kualitas, kuantitas, sanitasi,
keselamatan produksi, kendali
peralatan dan konversasi energi
dalam petunjuk teknis dan pelatihan
tersebut. Sojitz bertindak sebagai
intermediary antara Shikishima
dan Perseroan.Perseroan sematamata bertanggung jawab terhadap
kualitas dan kemampuan produk
untuk dapat diperjualbelikan yang
diproduksi oleh Perseroan.

26 Desember 2001,
Ta n g g a l p e r u b a h a n
terakhir adalah tanggal
21 April 2011

Berlaku sampai
31 Desember
2016

Distribution Fee No.


001/NIC/VI/2005

Perseroan dan PT Indomarco


Prismatama

Perseroan sepakat untuk membayar


biaya atas jasa distribusi produk dari
Distribution Centre (DC) ke semua
toko-toko yang menjadi tanggung
jawab PT Indomarco Prismatama
sebesar 3% dari nilai total produk
yang dikirim Perseroan kepada PT
Indomarco Prismatama.

Januari 2004

Terhitung sejak
Januari 2004
hingga waktu
yang tidak
ditentukan
d a l a m
Perjanjian.

N a t i o n a l Tr a d i n g
Terms No. 005

Perseroan dengan PT Lion


Super Indo

Perseroan sepakat untuk memasok


produk dengan perkiraan pembelian
tertentu ke toko-toko Superindo
dengan area penjualan nasional,
yaitu di Jakarta, Bandung,
Yogyakarta, dan Surabaya dengan
biaya distribusi sebesar sebesar Rp
18.500.000,00

6 Agustus 2009,
kemudian diperpanjang
dengan National Trading
Terms tanggal 2 Januari
2012 dengan PT Lion
Super Indo No. N0062

Sejak Januari
sampai dengan
Desember
2012. 1

9. Perjanjian Dengan Pihak Ketiga


Berikut ini adalah perjanjian dan perikatan yang dilakukan oleh Perseroan dengan pihak ketiga:
No.

Nama Perjanjian

Pihak yang
Menandatangani
Perjanjian

Isi Perjanjian/Jenis
Transaksi/Syarat dan
Kondisi

Tanggal Perjanjian

Jangka Waktu

A. Perjanjian Distribusi dan Agen


1

Surat Perjanjian
Kerjasama
Perdagangan No.
BP/SAT/2011/HO/
FD/HDA/017

Perseroan
dengan dengan
PT Sumber Alfaria
Trijaya,Tbk

Perseroan sepakat untuk


memasok produk dengan
target pembelian tertentu
ke toko-toko Alfamart
dengan coverage nasional,
yaitu di Jakarta, Bandung,
Cirebon, Jawa Tengah dan
JawaTimur.

3 Maret 2011, kemudian


diperpanjang dengan
Surat Perjanjian
Kerjasama Perdagangan
No. BP/SAT/2012/HO /
FD/HDA/032 tanggal 1
Januari 2012

Terhitung sejak 1 Januari 2012


sampai dengan tanggal 31
Desember 2012, dan ketentuan
perjanjian masih berlaku
meskipun periode perjanjian
telah berakhir sampai dengan
diterbitkannya perjanjian yang
baru.2

Perjanjian
Penunjukkan Agent
No.051-0910/
Agent/SR/I/2009

Perseroan dan
Karawang-SR

Perseroan menunjuk
Agent Karawang-SR untuk
melakukan Penjualan
produk Perseroan (merek
Sari Roti) dengan armada
yang telah disepakati
kepada konsumen akhir
dengan tanpa perantara
di seluruh wilayah yang
ditentukan dalam perjanjian.

tanggal 1 Januari 2009,


diperpanjang dengan
Perjanjian Penunjukan
Agent No. 070/Agent/
SR/XII/2010 tanggal 20
Desember 2010

24 (dua puluh empat) bulan


terhitung sejak tanggal 1 Januari
2009 dan akan berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010
yang telah diperpanjang tanggal
1 Januari 2011 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2012,dan
dapat diperpanjang dengan
kesepakatan para pihak 1
(satu) bulan sebelum perjanjian
berakhir.3

53

No.

Nama Perjanjian

Pihak yang
Menandatangani
Perjanjian

Isi Perjanjian/Jenis
Transaksi/Syarat dan
Kondisi

Tanggal Perjanjian

Jangka Waktu

B. Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang


1

Kerjasama
Pengangkutan
Barang No.01/
Kontrak
Transporter/
XII/2007

Perseroan dan
PT Bangun Putra
Karawang

Perseroan menunjuk PT
BPK untuk mengangkut,
mengirim dan
mendistribusikan produk
(Roti dan atau Krat)
Perseroan ke Retail Outlet,
Agen, Institusi, Distribution
Centre, Distributor, Cabang
Perseroan ke wilayah
Jabotabek dan sekitarnya,
dan atau tempat-tempat
pelanggan lainnya yang
ditunjuk Perseroan.

28 November
2007, diubah dan/
atau diperpanjang
denganPerjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 01/Kontrak
Transporter/XII/2010
tanggal 6 Desember 2010
dan telah diubah melalui
Addendum I Perjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 005/ADDPKS/CKG/III/2012
tanggal 1 Maret 2012 dan
Addendum II Perjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 01/ADD-PKS/
CKG/IV/2012 tanggal 9
April 2012

Berlaku terhitung sejak tanggal


1 Januari 2008 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2010 dan
telah diperpanjang tanggal 1
Januari 2011 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2013,
dan dapat diperpanjang dengan
pemberitahuan tertulis 1 (satu)
bulan sebelum berakhirnya
perjanjian.

Perjanjian
Kerjasama
Pengangkutan
Barang No.02/
Kontrak
Transporter/
XII/2007

Perseroan dan
PT Adi Sarana
Armada

Perseroan menunjuk PT
Adi Sarana Armada untuk
mengangkut, mengirim
dan mendistribusikan
produk (Roti dan atau Krat)
Perseroan ke Retail Outlet,
Agen, Institusi, Distribution
Centre, Distributor, Cabang
Perseroan ke wilayah
Jabotabek dan sekitarnya,
dan atau tempat-tempat
pelanggan lainnya yang
ditunjuk Perseroan.

29 November 2007,
diubah dan/atau
diperpanjang dengan
Perjanjian Kerjasama
Pengangkutan Barang
No. 02/Kontrak
Transporter/XII/2010
tanggal 6 Desember 2010
dan telah diubah melalui
Addendum I Perjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 002/ADDPKS/CKG/II/2012 tanggal
1 Februari 2012

berlaku terhitung sejak tanggal


1 Januari 2008 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2010 dan
telah diperpanjang tanggal 1
Januari 2011 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2013,
dan dapat diperpanjang dengan
pemberitahuan tertulis 1 (satu)
bulan sebelum berakhirnya
perjanjian.

Kerjasama
Pengangkutan
Barang No.04/
Kontrak
Transporter/
VI/2008

Perseroan dan
PT Wira Logitama
Saksama

Perseroan menunjuk
PT Wira Logitama
Saksamauntuk
mengangkut, mengirim
dan mendistribusikan
produk (Roti dan atau Krat)
Perseroan ke Retail Outlet,
Agen, Institusi, Distribution
Centre, Distributor, Branch
Perseroan ke wilayah
Jabotabek dan sekitarnya,
dan atau tempat-tempat
pelanggan lainnya yang
ditunjuk Perseroan.

9 Juni 2008, diubah


dan/atau diperpanjang
denganPerjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 03/Kontrak
Transporter/XII/2010
tanggal 6 Desember
2010dan telah diubah
melalui Addendum I
Perjanjian Kerjasama
Pengangkutan Barang
No. 006/ADD-PKS/CKG/
III/2012 tanggal 1 Maret
2012

berlaku terhitung sejak tanggal


10 Juni 2008sampai dengan
tanggal 31 Desember 2010 dan
telah diperpanjang tanggal 1
Januari 2011 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2013,
dan dapat diperpanjang dengan
pemberitahuan tertulis 1 (satu)
bulan sebelum berakhirnya
perjanjian.

Kerjasama
Pengangkutan
Barang No.04/
Kontrak
Transporter/
XII/2010

Perseroan dan PT
Balrich Logistics

Perseroan menunjuk PT
Balrich Logistics untuk
mengangkut, mengirim
dan mendistribusikan
produk (Roti dan atau Krat)
Perseroan ke Retail Outlet,
Agen, Institusi, Distribution
Centre, Distributor, Branch
Perseroan ke wilayah
Jabotabek dan sekitarnya,
dan atau tempat-tempat
pelanggan lainnya yang
ditunjuk Perseroan.

6 Desember 2010, dan


telah diubah melalui
Addendum I Perjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 001/ADDPPKB/NIC-CKG/II/2012
tanggal 14 April 2012 dan
Addendum II Perjanjian
Kerjasama Pengangkutan
Barang No. 007/ADDPKS/CKG/V/2012 tanggal
3 Mei 2012

berlaku terhitung sejak tanggal


1 Januari 2011 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2013,
dan dapat diperpanjang dengan
pemberitahuan tertulis 1 (satu)
bulan sebelum berakhirnya
perjanjian.

Keterangan:
1 Jangka waktu National Trading Terms diatas telah berakhir. Berdasarkan Surat Keterangan Direksi Perseroan tanggal 28 Februari 2013, Perseroan
masih terikat dengan perjanjian dimaksud.
2 Jangka waktu Perjanjian Kerjasama Perdagangan diatas telah berakhir. Berdasarkan Surat Keterangan Direksi Perseroan tanggal 28 Februari
2013, Perseroan masih terikat dengan perjanjian dimaksud.
3 Berdasarkan Surat Keterangan Perseroan yang ditandatangani M. Syafei selaku Area Sales Manager dan Richard Panjaitan selaku AGM
Operation tanggal 18 Januari 2013, bahwa perjanjian agen Karawang-SR No. 070/Agent/SR/XII/2010 sedang dalam proses perpanjangan
perjanjian untuk periode 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.

54

10. Aset Perseroan


Berikut ini adalah tanah dengan sertifikat HGB yang dimiliki atas nama Perseroan dan dikuasai oleh
Perseroan :
No.

No. Sertifikat

Tanggal
Penerbitan

Tanggal Hak
Berakhir

Luas Tanah
(m2)

Lokasi dan Gambar Situasi

1.

HGB No. 24
BPN Bekasi

27 Agustus 1996

29 Juni 2022

5.103

Kavling W 41, Desa Karang Baru, Kecamatan Cikarang,


Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat menurut
Gambar Situasi, tanggal 7 Mei 1996 No. 6741/1996
Karang Baru, Bekasi

2.

HGB No. 38
BPN Bekasi

27 Agustus 1996

24 September 2023

5.174

Kavling W 40, Desa Karang Baru, Kecamatan Cikarang,


Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, menurut
Gambar Situasi, tanggal 7 Mei 1996 No. 6651/1996

3.

HGB No. 563


BPN Bekasi

5 September 2002

29 Juni 2022

540

4.

HGB No. 29
BPN Pasuruan

6 Juni 2005

6 Juni 2035

22.727

Desa Pandean, Kecamatan Rembang, Kabupaten


Pasuruan, Propinsi Jawa Timur, menurut Surat Ukur,
tanggal 23 Mei 2005 No. 2/Pandean/2005

5.

HGB No. 227


BPN Bekasi

22 Agustus 2006

24 September 2023

11.900

Kavling U-33, Desa Karang Baru, Kecamatan Cikarang,


Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, menurut Surat
Ukur, tanggal 20 Juni 2006 No. 89/2006

6.

HGB No. 232


BPN Bekasi

30 Mei 2008

24 September 2023

3.596

Kavling U-32, Desa Karang Baru, Kecamatan Cikarang,


Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, menurut Surat
Ukur, tanggal 2 April 2008 No. 40/Karang Baru/2008

7.

HGB No. 137


BPN Kota
Semarang

10 Mei 2010

8 April 2034

3.196

Jl. Tugu Wijaya III, Kelurahan Randugarut, Kecamatan


Tugu, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah,
Menurut Surat Ukur, tanggal 4 Mei 2010 No. 00276/
RANDUGARUT/2010

8.

HGB No. 138


BPN Kota
Semarang

10 Mei 2010

24 Juni 2035

5.166

Jl. Tugu Wijaya III, Kelurahan Randugarut, Kecamatan


Tugu, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah,
Menurut Surat Ukur, tanggal 4 Mei 2010 No. 00277/
RANDUGARUT/2010

9.

HGB No. 139


BPN Kota
Semarang

10 Mei 2010

26 November 2037

577

Jl. Tugu Wijaya III, Kelurahan Randugarut, Kecamatan


Tugu, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah,
Menurut Surat Ukur, tanggal 4 Mei 2010 No. 00278/
RANDUGARUT/2010

10.

HGB No. 140


BPN Kota
Semarang

10 Mei 2010

24 September 2027

4.701

Jl. Tugu Wijaya III, Kelurahan Randugarut, Kecamatan


Tugu, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah,
Menurut Surat Ukur, tanggal 4 Mei 2010 No. 00278/
RANDUGARUT/2010

11.

HGB No. 77
BPN Kab. Deli
Serdang

4 Agustus 2010

1 Februari 2030

14.016

Desa Tanjung Baru, Tanjung Morawa, Kabupaten


DeliSerdang, Provinsi Sumatera Utara, Menurut
Surat Ukur, tanggal 4 Agustus 2010 No. 97/Tanjung
Baru/2010

12.

HGB No. 5
BPN Kota
Ujung Pandang

24 Desember
1997

24 Desember 2027

10.372

Desa Daya, Kelurahan Kapasa, Kecamatan


Biringkanaya, Kotamadya Ujung Pandang, Provinsi
Sulawesi Selatan, Menurut Surat Ukur, tanggal 12
Desember 1997 No. 661/1997

13.

HGB No. 307


BPN Kabupaten
Serang

29 Agustus 1998

21 Oktober 2023

6.510

Desa/Kelurahan Nambo Ilir Kecamatan Cikande


Kabupaten/Kota Serang Propinsi (dahulu Jawa Barat)
Banten.

14.

HGB No. 320


BPN Kabupaten
Serang

31 Agustus 1998

24 September 2021

1.000

Desa/Kelurahan Nambo Ilir Kecamatan Cikande


Kabupaten/Kota Serang Propinsi (dahulu Jawa Barat)
Banten.

15.

HGB No. 208


BPN Kabupaten
Serang

22 September
1999

24 September 2021

16.490

Desa/Kelurahan Nambo Ilir Kecamatan Cikande


Kabupaten/Kota Serang Propinsi (dahulu Jawa Barat)
Banten.

16.

HGB No.
161 BPN
Kabupaten
Musi Banyuasin

25 Oktober 1999

14 Juli 2036

8.213

Desa Sukamoro, Kelurahan Sukamoro, Kecamatan


Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan, Menurut Surat Ukur 18 Oktober 1999
No. 06/Sukamoro/1999

17.

HGB No.
162 BPN
Kabupaten
Musi Banyuasin

25 Oktober 1999

14 Juli 2036

8.375

Desa Sukamoro, Kelurahan Sukamoro, Kecamatan


Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan, Menurut Surat Ukur 18 Oktober 1999
No. 08/Sukamoro/1999

18.

HGB No.
163 BPN
Kabupaten
Musi Banyuasin

25 Oktober 1999

14 Juli 2036

4.525

Desa Sukamoro, Kelurahan Sukamoro, Kecamatan


Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan, Menurut Surat Ukur 18 Oktober 1999
No. 09/Sukamoro/1999

55

Kavling C-45F, Desa Pasirgombong, Kecamatan


Lemah Abang, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa
Barat, menurut Surat Ukur, tanggal 1 Agustus 2002 No.
41/2002

No.

No. Sertifikat

Tanggal
Penerbitan

Tanggal Hak
Berakhir

Luas Tanah
(m2)

Lokasi dan Gambar Situasi

19.

HGB No.
164 BPN
Kabupaten
Musi Banyuasin

25 Oktober 1999

14 Juli 2036

5.320

Desa Sukamoro, Kelurahan Sukamoro, Kecamatan


Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan, Menurut Surat Ukur 18 Oktober 1999
No. 10/Sukamoro/1999

20.

HGB No.
165 BPN
Kabupaten
Musi Banyuasin

25 Oktober 1999

14 Juli 2036

7.980

Desa Sukamoro, Kelurahan Sukamoro, Kecamatan


Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan, Menurut Surat Ukur 18 Oktober 1999
No. 11/Sukamoro/1999

21.

HGB No. 00288

24 Februari 2012

24 September 2019

50.000

Desa Wanakerta, Kecamatan Bungursari, Kabupaten


Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Menurut Surat Ukur 17
Januari 2012 No. 2/Wanakerta/2012

Perseroan memiliki sewa atas bangunan berupa gudang dan rumah untuk kantor dan distribusi sebagai
berikut:
No.

Keterangan
Bangunan

Luas Tanah dan


Bangunan (m2)

Lokasi dan Gambar Situasi

Perjanjian Sewa

Berakhirnya
Sewa

Sebuah bangunan
pabrik berikut tanah
dan pekarangannya
untuk Keperluan
Kantor Distribusi
Produk Perseroan

luas bangunan
700m2

Desa Cisarabten Wetan,


Ujungberung, Kota Bandung,
Jawa Barat

Akta Perjanjian Sewa Menyewa No.


2 tanggal 24 Agustus 2011 dibuat di
hadapan Naris Suchrisna Purwanto,
S.H., Notaris di Kota Bandung

24 September
2014

Sebuah rumah
berikut satu gudang
yang berdempetan
untuk keperluan
Kantor atau Distribusi
Produk

Luas tanah 500


m2

Desa Kedaton, Kecamatan


Kedaton, Kotamadya Bandar
Lampung atau setempat dikenal
sebagai Jalan Cempaka No.
27 Kedaton Bandar Lampung,
diuraikan dalam Gambar situasi
No. 846 tanggal 28 Juli 1992

Perjanjian Sewa Menyewa, tanggal


01 Juni 2009 yang telah diperpanjang
tanggal 1 Mei 2012, dibuat di bawah
tangan antara Perseroan dengan
Muhari MZ, Hi

31 Mei 2015

Sebuah Ruang
Sewa Kantor yang
digunakan sebagai
Kantor Perwakilan
Perseroan di Jakarta

Luas Ruang
Sewa Kantor
814,50m2

Wisma GKBI 12th Floor, Suite


1217, Jl. Jend. Sudirman No. 28,
Jakarta 10210

Lease Agreement, tanggal 16 Mei


2011, Nomor Ref.: 24/NISC/LA01/11/00, dibuat di bawah tangan
anatar Perseroan dengan PT.
MuliaCemerlang DianPersada
(Nilai Sewa: +/- Rp 5.747.112.000,untuk 5 tahun dengan kurs 1 USD =
IDR 9.800,-)

31 Mei 2016

Nilai total sewa atas bangunan di atas pada tahun 2012 adalah sebesar Rp1.652 juta.
11. Perkara yang Sedang Dihadapi oleh Perseroan
Berdasarkan surat-surat keterangan yang dikeluarkan oleh badan atau instansi peradilan yang berwenang,
tidak terdapat suatu sengketa atau perkara perdata atau pidana yang berlangsung di hadapan Pengadilan
Negeri, perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia, pengajuan/diajukan
pailit dan/atau mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang melalui Pengadilan Niaga, serta
tidak pernah tercatat sebagai pihak, baik dalam perkara Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun
dalam perkara Perselisihan Hubungan Industrial pada Pengadilan Hubungan Industrial, yang melibatkan
Perseroan ataupun Direksi dan Komisaris Perseroan yang secara material dapat mempengaruhi jalannya
kegiatan usaha Perseroan atau mempengaruhi secara material kondisi keuangan Perseroan.
Potensi Perkara Pidana
Berdasarkan Surat dari Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Resor Banyuasin No. B/14/III/2013/
Reskrim tanggal 5 Maret 2013 perihal Permintaan Keterangan, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan
Resor Banyuasin tengah melakukan pemeriksaan terhadap pabrik Perseroan yang berlokasi di Jl. Krani
Ahmad Kel. Sukomoro, Kec. Talang Kelapa, Kab. Banyuasin, Palembang. Kepolisian Resor Banyuasin
memberitahukan kepada Perseroan bahwa saat ini sedang dilakukan penyelidikan terhadap perkara
dugaan tindak pidana memproduksi dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar
yang dipersyaratkan dan ketentuan perundang-undangan, menawarkan, mempromosikan, mengiklankan
suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah-olah barang tersebut berasal dari daerah
tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) huruf a Jo Pasal 9 ayat
(1) huruf h Undang Undang RI No. 8 Th. 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Pasal 142, 144
Undang Undang RI No. 18 Th. 2012 tentang Pangan.

56

Perseroan telah menjelaskan kepada penyidik bahwa penggunaan etiket atas beberapa produk Perseroan
dengan Nomor registrasi BPOM (No. MD) yang berbeda/tidak sesuai dengan yang tertera di website
BPOM, dikarenakan No. MD yang tertera di etiket adalah nomor registrasi lama, dan saat ini sedang dalam
masa transisi ke nomor MD baru. Perseroan juga telah menjelaskan bahwa nomor MD atas produk-produk
tersebut telah diterbitkan oleh BPOM dan surat penerbitan No. MD baru tersebut telah ditunjukkan dan
disampaikan kepada pihak Kepolisian sebagai barang bukti. Penggunaan nomor MD lama pada etiket
oleh Perseroan masih diperbolehkan oleh pihak BPOM selama maksimal 6 bulan, sebelum akhirnya
diganti dengan nomor MD baru, yaitu sesuai surat dari BPOM No. IN.07.06.531.04.13.05611 tanggal 8
April 2013 perihal Penggunaan Label Produk Sari Roti. Dalam surat dimaksud, BPOM telah menegaskan
bahwa BPOM menyetujui penggunaan label lama produk roti sebagai berikut dibawah ini sesuai dengan
ketentuan yang masih mencantumkan nomor pendaftaran lama sampai dengan tanggal 7 Agustus 2013.
Saat ini, proses penyidikan terhadap perkara masih berlanjut. Jika ternyata Perseroan tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan dugaan tindak pidana sebagaimana tersebut diatas, maka
Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Resor Banyuasin akan menerbitkan Surat Perintah Penghentian
Penyelidikan dan Perseroan tidak akan terkena Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) huruf a Jo Pasal 9
ayat (1) huruf h Undang Undang RI No. 8 Th. 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Pasal 142,
144 Undang Undang RI No. 18 Th. 2012 tentang Pangan.
12. Asuransi
a. Perseroan telah mengasuransikan harta kekayaannya, seperti mesin, bangunan dan prasarananya
sebagai berikut :Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara
Perseroan dengan PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000630;
b. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000632;
c. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000631;
d. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000633;
e. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-12-006328;
f. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-12-006326;
g. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-12-006383;
h. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-12-006330;
i. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000266;
j. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-13-000264;
k. Industrial All Risk/Property All Risk Policy/Polis Semua Risiko Industri antara Perseroan dengan
PT Asuransi Central Asia (ACA) No. 01-00-12-006385
Periode pertanggungan atas polis asuransi akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Polis asuransi
khusus untuk Makassar sedang dalam proses pengurusan, karena merupakan pabrik baru.
Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan asuransi tersebut di atas. Perseroan
berpendapat bahwa premi yang telah dibayarkan terhadap aset-aset yang diasuransikan telah mencukupi.

57

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN


1. Umum
Perseroan didirikan secara resmi berdasarkan Akta No.11 tanggal 8 Maret 1995, dan Surat Pemberitahuan
Persetujuan Presiden No.126/I/PMA/1995 tanggal 27 Februari 1995 dan saat ini berkedudukan di Jalan
Selayar Blok A9, Kawasan Industri MM2100, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi.
Perseroan merupakan sebuah perusahaan penanaman modal asing yang memproduksi beragam jenis
makanan roti dan saat ini telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan di industri roti yang memiliki skala
produksi besar dan menggunakan teknologi modern dalam proses pembuatan roti.
Pada awal berdirinya, Perseroan mempunyai 2 (dua) line mesin dimana 1 (satu) line mesin digunakan
untuk pembuatan jenis roti tawar dan 1 (satu) line mesin digunakan untuk pembuatan jenis roti manis.
Pada tahun 2001, seiring dengan perkembangan penjualan produknya, Perseroan meningkatkan 100%
kapasitas produksi, dengan menambah 2 (dua) line mesin yaitu untuk jenis roti tawar dan jenis roti manis.
Pada bulan November 2005, Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur dengan
memasang 2 (dua) line mesin. Hasil produksi dari pabrik ini digunakan untuk memasarkan produk
Perseroan ke seluruh daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. Pada tahun 2009, Perseroan menambah
1 (satu) line mesin jenis roti manis di Pasuruan.
Pada bulan Desember 2008, Perseroan membuka pabrik ketiga dengan 2 (dua) line mesin di Jababeka
Blok U, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Satu line digunakan untuk jenis roti
tawar dan 1 (satu) line untuk jenis roti manis. Di samping itu, Perseroan membangun Auditorium di Blok
U untuk menerima kunjungan konsumen agar konsumen dapat melihat dari dekat proses produksi yang
dilakukan oleh Perseroaan secara higienis dan halal.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek
Indonesia dengan kode emiten ROTI.
Pada tahun 2011, Perseroan membuka tiga pabrik baru di Semarang Jawa tengah, Medan Sumatera
Utara dan Cibitung Jawa Barat. Pada tahun 2012, Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang
dan Makassar dan menambah lini produksi di Pasuruan, Semarang dan Medan, sehingga total menjadi
24 lini produksi di delapan pabrik pada akhir 2012.
Pada tanggal 8 Februari 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas
pembelian tanah di Purwakarta. Serah terima aset tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada 25
Maret 2013.
Pada tanggal 18 Februari 2013, Perseroan telah membeli sebidang tanah seluas 24.000 M2 yang terletak
di Kawasan Industri Modern Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Jawa Barat,
sebagaimana dinyatakan dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan No.320/Nambo Ilir, Sertifikat Hak Guna
Bangunan No.208/Barengkok, Sertifikat Hak Guna Bangunan No.307/Nambo Ilir.
Merek utama Perseroan adalah Sari Roti yang diluncurkan sejak awal Perseroan beroperasi secara
komersial. Segmen pasar Sari Roti ditujukan kepada kelas menengah atas. Masing-masing merek
mempunyai beberapa jenis produk yang dibagi dalam 2 kategori utama yaitu roti tawar dan roti manis
atau roti isi. Jenis roti tawar Sari Roti memiliki 11 ragam (variance) dengan penjualan tertinggi adalah Roti
Tawar Special, sementara untuk jenis roti manis memiliki 26 ragam dengan penjualan tertinggi adalah
Roti Isi Coklat. Perseroan juga merambah ke variance cake dengan mengeluarkan merek Sari Cake.
Saat ini merek Sari Cake telah memiliki 3 variance.
Merek Sari Roti dengan tagline iklan Makanan Sehat Praktis mengusung motto 3 H yaitu Hygiene,
Healthy, dan Halal serta aman dikonsumsi. Oleh karenanya Perseroan sangat peduli dengan aktivitasaktivitasnya untuk mempertahankan motto tersebut.

58

Semua produk Perseroan memiliki sertifikat halal yang secara berkala diperbaharui. Hal ini penting
karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah umat Islam.
Perseroan ini juga menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) yang mulai diterapkan sejak tahun
1996, Perseroan memperoleh sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point/Sistem Analisa
Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis) sebagai standar jaminan keamanan pangan.
2. Kegiatan Operasional
2.1. Fasilitas Produksi
Perseroan memiliki 8 pabrik yang berlokasi di Cikarang, Pasuruan, Semarang, Medan, Palembang dan
Makassar dengan proses produksi sebagai berikut :
Proses Produksi Roti Manis

59

Proses Produksi Roti Tawar

Berikut ini adalah alur proses produksi pembuatan roti dalam Perseroan :
1. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan roti seperti halnya tepung, ragi, telur, gula, garam,
susu, air dan margarine disiapkan.
2. Bahan-bahan ini kemudian ditimbang sesuai dengan kebutuhan batch (ukuran untuk produksi). Untuk
tepung penyimpanan dan penimbangan dilakukan secara otomatis dengan menggunakan Mesin
Silo (Flour Handling System), sedangkan bahan yang lain ditimbang secara manual, sedangkan air
langsung dari mesin WaterMeter.
3. Bahan-bahan tersebut diaduk dengan menggunakan Mesin Mixer (untuk roti manis) atau Mesin Mixer
(untuk roti tawar). Kemudian adonan didiamkan beberapa saat (Fermentasi I). Setelah melewati
Fermentasi I, bahan tersebut diaduk ulang dengan menambahkan beberapa bahan lainnya dengan
menggunakan Mesin Mixer.

60

4. Adonan roti manis setelah diaduk, diistirahatkan, sedangkan adonan roti tawar langsung dilakukan
pemotongan dan penimbangan sesuai standarnya dengan menggunakan Mesin Devider. Adonan
tersebut, baik roti manis maupun roti tawar, dibuat bulatan sesuai standar berat dan penimbangan
dengan menggunakan Mesin Rounder. Setelah dibuat bulatan, adonan tersebut diistirahatkan lagi.
5. Kemudian dilakukan pemipihan atau pengepresan terhadap adonan tersebut dengan menggunakan
Mesin Moulder.
6. Setelah adonan roti manis menjadi tipis maka dilakukan pengisian roti dengan isi seperti coklat,
keju, kelapa dan strawberry. Sedangkan untuk roti tawar langsung dimasukkan ke dalam loyang.
7. Setelah di dalam loyang, adonan diistirahatkan kembali.
8. Setelah itu dilakukan pemanggangan roti menggunakan mesin oven. Dari oven, untuk roti tawar
melalui curve conveyor dan roti dikeluarkan dengan mesin deppanner.
9. Baik roti manis maupun roti tawar dilakukan pendinginan.
12. Setelah dingin roti tawar dipotong sesuai ukurannya dengan menggunakan mesin band slicer, dipackaging dan di-seal bagian atas plastik. Kemudian plastik tersebut diikat dengan Kwik Lok.
10. Sedangkan roti manis setelah pendinginan langsung masuk ke mesin pengepakan dengan
menggunakan mesin packaging. Khusus untuk produk sandroll diisi filler dengan menggunakan
mesin automatic sanding.
11. Setelah itu baik roti manis dan roti tawar melewati mesin metal detector untuk mendeteksi benda
logam.
Pabrik Cikarang Blok W (PCBW)
PCBW mulai beroperasi sejak tahun 1996 dan berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Jalan Jababeka
XII A Blok WNo.40-41 Cikarang, Bekasi.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PCBW adalah sebagai berikut:
Keterangan
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)

2012

2011

2010

2009

2008

132.000
360.000

132.000
360.000

132.000
360.000

117.000
360.000

117.000
360.000

109.416
318.072

109.416
318.072

96.484
309.844

96.084
272.880

97.317
271.872

63.556
203.911

61.526
222.567

49.023
224.426

63.635
223.939

94.366
266.754

Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi

PCBW memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari Cikarang Listrindo (sebagai penyedia
tenaga listrik), PDAM Kawasan Industri Jababeka serta pipa gas LNG dari PT PGN. Dalam hal pengolahan
air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana
PCBW berada.
PCBW mempunyai fasilitas untuk pembuatan kue dengan kapasitas terpasang sebesar 37.000 potong
per hari. Selain itu, dalam pabrik ini, Perseroan memiliki kantor administrasi.
Pabrik Cikarang Blok U (PCBU)
PCBU mulai beroperasi sejak tahun 2009 dan berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Jalan Jababeka
XVII B Blok U No.33 Cikarang, Bekasi.

61

Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PCBU adalah :
Keterangan
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)

2012

2011

2010

2009

144.000
540.000

144.000
540.000

144.000
540.000

70.000
172.800

131.806
520.470

131.806
524.700

132.346
524.700

54.000
172.800

94.071
339.094

93.333
384.332

73.633
268.764

45.911
158.266

Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi

PCBU memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari Cikarang Listrindo (sebagai penyedia
tenaga listrik), PDAM Kawasan Industri Jababeka serta pipa gas LNG dari PT PGN. Dalam hal pengolahan
air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana
PCBU berada.
PCBU memiliki fasilitas berupa auditorium yang digunakan untuk memperkenalkan cara pembuatan
produk Perseroan yang higienis dengan memutarkan film company profile Perseroan.
Pabrik Pasuruan (PP)
PP mulai beroperasi sejak tahun 2005 dan berlokasi di Kawasan Industri PIER, Jalan Rembang Industri
Raya No.28 Pasuruan 67152, Jawa Timur.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PP adalah :
Keterangan
Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)

2012

2011

2010

2009

2008

70.000
685.440

70.000
288.000

70.000
288.000

70.000
288.000

70.000
172.800

55.494
638.239

54.223
218.203

53.789
218.203

58.091
218.203

58.331
129.387

37.315
239.202

26.694
214.269

29.900
213.260

26.501
162.873

20.278
109.398

Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi

PP memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PLN, sebagai penyedia tenaga listrik. Selain
itu, dalam hal penyediaan air bersih, Perseroan menggunakan jasa PDAB Pasuruan. Kebutuhan akan
gas diperoleh dari PGN Pasuruan, Jawa Timur. Selain itu, dalam hal pengolahan air bersih, Perseroan
menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana PP berada. Dalam pabrik
ini, terdapat pula kantor administrasi Perseroan.

62

Pabrik Semarang (PS)


PS mulai beroperasi sejak tahun 2011 dan berlokasi di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jalan Tugu
Wijaya III No. 1, Semarang 50153, Jawa Tengah.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PS adalah :
Keterangan

2012

Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)

2011

72.000
345.600

72.000
172.800

60.357
303.761

60.357
145.602

19.192
126.376

12.788
90.760

Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi

PS memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PLN, sebagai penyedia tenaga listrik. Selain
itu, dalam hal penyediaan air bersih, Perseroan menggunakan jasa PDAM . Kebutuhan akan gas PS
menggunakan LPG, untuk penyimpanan LPG PS saat ini menggunakan 2 tanki dengan kapasitas
masing-masing 8 ton. LPG disuplai dari distributor. Selain itu, dalam hal pengolahan air bersih, Perseroan
menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana PS berada. Dalam pabrik
ini, terdapat pula kantor administrasi Perseroan.
Pabrik Medan (PM)
PM mulai beroperasi sejak tahun 2011 dan berlokasi di Kawasan Industri Medan Star, Jalan Pelita Raya
I No. 8-10, Lubuk Pakam KM 19,5, Medan, Sumatera Utara.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PM adalah :
Keterangan

2012

Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)

2011

79.200
518.400

79.200
172.800

57.648
449.201

57.648
145.440

11.298
78.948

4.327
43.678

Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi

63

PM memiliki fasilitas pendukung pabrik listrik dari PLN, air untuk operational diperoleh dari water treatment
kawasan industri medan star. Fasilitas bahan bakar gas ( LNG ) disuplay dari PGN dan bahan bakar
gas ( LPG ) dari Pertamina.
Pabrik Palembang (PPa)
PPa mulai beroperasi sejak tahun 2013 dan berlokasi di Jalan Kerani Ahmad RT.38 RW.8, Sukamoro,
Talang Kelapa, Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PPa adalah :
Keterangan

2013

Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)

36.000
144.000
34.560
129.192
4.429
27.770

Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi

PPa memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PLN, sebagai penyedia tenaga listrik.
Selain itu, dalam hal penyediaan air bersih, Perseroan menggunakan Air Tanah dengan menggunakan
mesin pompa Deep Well. Kebutuhan akan gas diperoleh dari LPG Pertamina Palembang. Dalam hal
pengolahan air bersih, Perseroan memiliki fasilitas pengolahan air sendiri (WTP). Selain itu, dalam hal
pengelolaan limbah industri, PPa juga memiliki WWTP sendiri. Dalam pabrik ini, terdapat pula kantor
administrasi Perseroan.
Pabrik Makassar (PMa)
PMa mulai beroperasi sejak tahun 2013 dan berlokasi di Kawasan Industri Makassar, Jl. Kima 10 Blok
A No. 2B Kec. Biringkanaya 90232 Makassar, Sulawesi Selatan.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PMa adalah :
Keterangan

2013

Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)

36.000
144.000
33.072
129.192
3.708
17.869

Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi

64

PMa mendapat pasilitas pendukung dari PLN sebagai penyedia tenaga listrik dan PDAM Pemda Makassar
sebagai penyedia air bersih dan Gas Elpiji di dapat dari Pertamina melalui Pt. Karya Atma dan juga
kebutuhan solar untuk Genset di dapat dari Pertamina melalui PT Karya Atma.
Pabrik MM2100 (MM)
MM mulai beroperasi sejak tahun 2012 dan berlokasi di Kawasan Industri MM2100, Jalan Selayar Blok
A9, Desa Mekarwangi, Cikarang, Bekasi 17520, Jawa Barat.
Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari MM adalah :
Keterangan

2012

Kapasitas Terpasang:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Produksi:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)
Kapasitas Terpakai:
Roti Tawar (pak/hari)
Roti Manis (potong/hari)

144.000
345.600
131.040
313.848
53.073
145.402

Keterangan:
1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek
Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesifikasi dari pembuat mesinmesin roti
Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan
Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan
jumlah jenis roti yang diproduksi

MM memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PT PLN (sebagai penyedia tenaga listrik),
PDAM Kawasan Industri MM2100 serta pipa gas dari PT Cipta Niaga Gas (CNG). Dalam hal pengolahan
air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana
MM berada.
MM memiliki kapasitas produksi ganda dan mempunyai fasilitas perkantoran.
Untuk memenuhi kebutuhan dan peluang pasar yang ada, Perseroan menerapkan kebijakan bahwa
apabila persentase kapasitas terpakai (jumlah output produksi) terhadap kapasitas terpasang telah
mencapai 70%, maka Perseroan harus melakukan pembelian mesin baru, sehingga permintaan produk
Perseroan yang terus meningkat dapat dipenuhi. Dalam hal ini, untuk melakukan ekspansi usaha,
Perseroan membutuhkan waktu selama 6 (enam) bulan agar mesin/line baru dapat beroperasi secara
komersial.
2.2. Pengendalian Mutu
Setiap tahapan produksi, Perseroan memiliki sistem pengawasan. Ada dua bagian di dalam pengawasan
mutu yaitu pengawasan yang bersifat Control Point (CP) atau lokasi pengawasan, dan ada yang menjadi
Critical Control Point (CCP) atau lokasi pengawasan yang kritis dan penting. Pengawasan CP secara
umum dilakukan pada setiap tahapan produksi, tetapi untuk CCP diperlukan pengawasan yang lebih
ketat karena menyangkut masalah keamanan pangan.
Pada saat penerimaan bahan baku, QC (Quality Control) Incoming akan memeriksa kondisi fisik
bahan baku secara acak, meliputi keutuhan kemasan, berat per pak, hingga pemeriksaan organoleptik
(khususnya untuk filler) yang merupakan pengujian menggunakan panca indera. Selain itu, bahan baku
yang datang harus dilengkapi dengan Certificate of Analysis yang mencantumkan hasil pemeriksaan
kimia dan mikrobiologi bahan baku.

65

Selanjutnya, pada saat proses penimbangan, bahan baku harus diperiksa apakah sesuai dengan formula
yang ditetapkan karena mempengaruhi kualitas produk. Khusus pada penimbangan terigu yang dilakukan
secara otomatis, terdapat sifter yang berfungsi untuk menyaring kemungkinan adanya benda asing yang
ada pada terigu. Karena proses ini tidak terlihat oleh mata, maka harus selalu dipastikan bahwa sifter
tersebut dalam kondisi baik. Mengingat risiko dan potensi bahayanya, maka tahapan penimbangan terigu
ini menjadi CCP pertama pada Sistem HACCP proses pembuatan roti di Perseroan.
Pada proses pengadukan adonan, proses pengadukan kedua (dough mixing) sangat berperan penting
terhadap kualitas roti yang dihasilkan. Adonan yang undermixing atau overmixing akan memberikan hasil
roti yang kurang baik. Ciri adonan yang bagus secara fisik dapat dilihat dari kondisi adonan yang kalis,
serta jika adonan direnggangkan akan terbentuk lapisan film tipis yang halus dan transparan (hampir
sama seperti adonan martabak telur).
Tahapan berikutnya yang memerlukan pengawasan yang cukup adalah proses final proofing. Selain suhu
dan kelembaban ruangan yang perlu dijaga kestabilannya, volume adonan perlu dikontrol dengan baik.
Terlalu cepat mengeluarkan adonan dapat menyebabkan adonan roti kurang mengembang (underproof),
tetapi jika terlambat akan menyebabkan adonan terlalu mengembang (overproof), sehingga diperlukan
ketepatan kerja dari operator yang bertugas di bagian ini. Pada umumnya proses ini berlangsung selama
kurang lebih 1 jam.
Proses pemanggangan (baking) akan berpengaruh terhadap penampakan produk jadi, khususnya dari
segi warna dan tingkat kematangan. Suhu dan waktu pemanggangan disesuaikan dengan jenis roti
yang hendak dipanggang. Perseroan memiliki standar warna, atau disebut colour guide, yang berfungsi
untuk menentukan tingkat kematangan produk. Colour guide ini merupakan gradasi dari warna kuning
hingga coklat tua. Pada oven terdapat jendela yang dapat digunakan untuk mengamati warna dan tingkat
kematangan produk, sehingga dapat diketahui apakah produk tersebut cukup matang atau belum, serta
untuk menghindari loss produksi akibat produk yang tidak standar.
Proses pendinginan roti yang sudah matang perlu dilakukan dengan waktu yang tepat. Roti yang masih
panas jika langsung dikemas akan terlihat berembun pada kemasannya, akibat uap air yang tertahan
di dalam kemasan, sehingga dapat menyebabkan roti berjamur sebelum waktunya. Selain itu untuk roti
tawar, roti yang masih panas jika langsung dipotong akan menyebabkan roti menjadi penyok, karena roti
yang masih panas umumnya bersifat terlalu lembut/lembek. Umumnya proses pendinginan ini berlangsung
selama 2 jam untuk roti tawar dan 30 menit untuk roti manis, dengan suhu produk sekitar 35C pada saat
dikemas. Pengaturan waktu pendinginan roti juga perlu diperhatikan mengingat roti yang terlalu lama
didinginkan dan terbuka akan menyebabkan roti menjadi keras.
Roti yang akan dikemas disortir terlebih dahulu. Roti yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Perseroan akan disisihkan sehingga tidak sampai ke tangan konsumen. Contoh roti yang tidak sesuai
standar misalnya, roti yang penyok, roti tawar berpinggang (caving), isi roti manis yang keluar dan roti
gosong. Selain itu kondisi kemasan juga perlu diperhatikan seperti segel kemasan yang rapat, kesesuaian
harga - kode produksi - tanggal kadaluarsa yang tercantum.
Tahapan produksi yang menjadi CCP kedua di Perseroan adalah metal detecting. Seluruh produk yang
telah dikemas harus melalui metal detector, untuk memastikan bahwa seluruh produk aman dan bebas
dari adanya kontaminasi logam
2.3. Pemasaran dan Penjualan
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk makanan yang sehat dan praktis merupakan sebuah
peluang bagi Perseroan. Peluang ini juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas
menengah di Indonesia.
Sebagai produsen roti nasional, Perseroan terus mengembangkan sistem pemasaran dan memperluas
area jangkauan distribusi. Berbagai kegiatan promosi pun dilakukan secara berkesinambungan untuk
meningkatkan penjualan produk dan semakin mendekatkan Sari Roti di hati dan pikiran masyarakat.

66

Guna meningkatkan brand awareness produk, Perseroan melakukan aktivitas promosi baik above the
line maupun below the line. Perseroan melakukan pemasaran melalui media televisi, radio, media
cetak, dan melakukan kegiatan kegiatan promosi lainnya seperti sponsorship, pameran dan lainnya.
Dalam hal ini, Perseroan menitikberatkan kepada aktivitas below the line dimana salah satunya adalah
program factory visit yang dilakukan secara rutin dari hari Senin-Jumat.
Factory visit merupakan program edukasi terhadap konsumen mengenai profil Perseroan. Dalam program
ini konsumen bisa melakukan kunjungan ke dalam pabrik untuk melihat langsung proses produksi yang
dijalankan. Konsumen juga bisa melihat video company profile di dalam ruangan auditorium yang khusus
dibuat untuk program factory visit ini. Sekitar 60% dari konsumen yang datang adalah anak-anak usia
Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar.
Pembeli utama produk Perseroan adalah anak-anak dengan usia 2 tahun ke atas dan ibu rumah tangga
sebagai salah satu pengambil keputusan dalam membeli produk. Segmen pasar Perseroan ditujukan
kepada kelas menengah atas.
Saluran distribusi produk Perseroan dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu :
a. Modern trade, yaitu minimarket, supermarket dan hypermarket.
b. General trade, yaitu pedagang roti keliling dari rumah ke rumah serta toko-toko kelontong (toko P&D)
c. Institution, yaitu sebagai bahan baku untuk produk makanan lainnya.
Perseroan telah melakukan penjualan ke pulau Jawa, pulau Madura, pulau Bali, Lombok, Medan, Pekan
Baru, Padang, Lampung, Palembang, dan Makassar.
Masa berlaku produk Perseroan selama 5 hari. Namun, untuk menjaga kesegaran produk, Perseroan
melakukan penarikan atas produk-produk yang telah berumur 4 hari. Produk yang kadaluarsa ditarik
oleh Bagian Distribusi dari pelanggan dan diterima di gudang produk kadaluarsa beserta dokumen
penarikannya. Kemudian produk tersebut dihancurkan dengan mesin pencacah dan dijual kepada
pengumpul untuk digunakan sebagai makanan ternak.
Produk yang cacat dalam produksi dipisahkan dari produk lainnya, kemudian dijual kepada pengumpul
bersama dengan produk-produk kadaluarsa yang ditarik oleh Bagian Distribusi.
Kekuatan Perseroan terletak pada keterpaduan (integrasi) operasi dalam cara kerja yang saling melengkapi
dalam tiap bagian perusahaan serta bekerja sama dengan pemasok bahan baku dan pelanggan (supply
chain management) sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan.
Perseroan menerapkan sistem penjualan berupa potongan harga sesuai dengan jenis usaha dan saluran
distribusi yg dilakukan oleh mitra usaha Perseroan. Alokasi pemotongan harga adalah pada tingkat
distributor sebesar sekitar 40%, tingkat agen sekitar 26,5%, dan tingkat register outlet sebesar 25%.
Kebijakan retur penjualan di masing-masing tingkatan adalah non returnable (jual putus sesuai pesanan)
pada tingkat distributor dan agen, sedangkan returnable pada tingkat register outlet. Untuk menjalin
kerjasama yang baik dan berjangka panjang, Perseroan juga memberikan bonus penjualan kepada
para mitra usaha yang diberikan dalam periode waktu/masa penjualan tertentu sesuai kesepakatan atas
pencapaian target penjualan tertentu.
Perseroan senantiasa aktif dalam melayani keluhan pelanggan melalui media call center yang dapat
dihubungi selama 24 jam, serta melalui situs resmi Perseroan yg dapat diakses oleh publik di www.sariroti.
com. Melalui media tersebut, pelanggan dapat menyampaikan masukan/keluhan dengan menuliskan
email yg akan direspon langsung oleh petugas Perseroan yg ditunjuk.

67

Berikut ini nilai penjualan bersih Perseroan selama lima tahun terakhir:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Roti Manis Sari Roti
Roti Tawar Sari Roti
Kue Sari
Roti Manis Boti
Roti Tawar Boti
Lain-lain
Jumlah
Pengembalian penjualan
Penjualan Bersih

2012
862.223
471.367
4.217
5.040
1.342.847
(152.021)
1.190.826

2011
573.705
357.592
7.439
3.692
942.428
(129.086)
813.342

2010
394.231
271.389
6.812
6.962
3.955
3.040
686.389
(74.197)
612.192

2009
287.326
230.932
2.614
8.527
4.965
1.863
536.227
(50.307)
485.920

2008
210.063
193.725
2.725
10.291
5.019
673
422.496
(38.943)
383.553

Berikut ini volume penjualan bersih Perseroan selama lima tahun terakhir:
(dalam pak)
Keterangan
Roti Manis Sari Roti
Roti Tawar Sari Roti
Kue Sari
Roti Manis Boti
Roti Tawar Boti
Lain-lain
Jumlah

2012
146.413.132
157.809.453
2.113.208
1.328.957
307.664.749

2011
116.783.776
76.053.264
3.076.375
1.506.641
197.420.056

2010
92.681.415
49.473.179
2.449.879
3.901.522
1.059.946
655.173
150.221.113

2009
71.859.466
42.077.285
167.990
4.625.817
1.281.906
790.232
120.802.696

2008
54.649.859
37.021.995
149.718
5.904.271
1.388.776
572.485
99.687.104

Perseroan merambah pasar roti melalui 69% jaringan distribusi modern yaitu Hypermarket, Supermarket
dan Minimarket, sementara jaringan tradisional 30% yaitu P&D dan gerobak roti keliling dan 1%
pada jaringan institusi. Per tanggal 31 Desember 2012, Perseroan telah menyalurkan produk ke 667
supermarket/hypermarket, 14.563 minimarket, 19.639 toko-toko kelontong (P&D), 3.070 gerobak roti
keliling dan 56 institusi.
2.4. Sertifikasi dan Penghargaan
Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memperoleh berbagai penghargaan baik dari dalam
maupun luar negeri sebagai berikut :
-
-
-
-
-
-
-
-

Pada tanggal 6 Desember 2012, Perseroan dianugerahi Best of the Best oleh Forbes Indonesia.
Penghargaan ini diberikan kepada 10 perusahaan terbesar dan 40 perusahaan kecil dan menengah
terbaik di Indonesia.
Investor Award Best Listed Company 2012 untuk kategori Emiten Terbaik Sektor Makanan dan
Minuman dari Majalah Investor.
ICSA 2012 dari Frontier Consulting Group dan Majalah SWA.
Top Brand 2009 2012 dan Top Brand For Kids 2009 2012 dari Frontier Consulting Group dan
Majalah Marketing.
Best Under a Billion dari majalah Forbes Asia dengan kategori penilaian atas pertumbuhan laba,
pertumbuhan penjualan dan Return on Investment.
Rekor Bisnis (ReBi) pada tahun 2011 sebagai Perseroan dengan kapasitas produksi roti terbesar
di Indonesia.
Indonesia Original Brands 2010 dari majalah SWA.
Marketing Award 2010 dari Frontier Consulting Group untuk kategori the best inovation in marketing.

Perseroan sebagai perusahaan industri makanan telah menerapkan HACCP sebagai sistem analisa
bahaya dan pengendalian titik kritis yang merupakan sistem manajemen keamanan pangan, yaitu sebuah
upaya untuk mengelola pangan dengan jalan mengurangi resiko kontaminasi mulai dari pemanenan,
proses produksi hingga penyajian agar produk aman dikonsumsi. Adanya pengertian tersebut di atas
dapat memberikan gambaran bahwa penerapan HACCP itu mengedepankan upaya preventive atau
pencegahan. Upaya tersebut dilakukan dengan jalan memperketat pengontrolan pada setiap tahapan titik

68

kritis pada proses pengadaan pangan hingga pangan dinyatakan aman dan terbebas dari kontaminan.
Perseroan telah memiliki Sertifikat yang diterbitkan oleh M-BRIO HACCP Certification Body No.E-HCBSSH
024-IDN tanggal 17 Maret 2010 yang berlaku sampai tanggal 17 Maret 2013 dan saat ini dalam proses
perpanjangan. Dokumen ini menerangkan bahwa Perseroan telah berhasil memenuhi persyaratan Standar
Sistem HACCP: SNI 01-4852-1998 dan CAC/RCP 1-1969, Rev.4, 2003, Lingkup Sertifikasi: Roti Tawar
dan Roti Manis, Proses Pemanggangan.
Sesuai dengan Keputusan Kepala BPOM RI No.HK00/05.12569/2004 tentang Kriteria dan Tata Laksana
Penilaian Produk Pangan, Perseroan telah mendaftarkan dan mendapatkan persetujuan BPOM RI atas
produk-produk hasil industri Perseroan yang terdapat dalam tabel berikut.
a. Sari Roti
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Nama Pangan
Sandwich Isi Krim Kacang
Roti Tawar
Roti Sandwich Isi Krim Keju
Roti Sandwich Isi Bluberry
Roti Sandwich Isi Coklat
Roti Isi Daging Ayam Bumbu Teriyaki
Roti Sobek Isi Coklat Keju
Roti Sobek Isi Coklat Bluberry
Roti Isi Krim Coklat
Roti Isi Krim Coklat Vanila
Roti Isi Krim Moka
Roti Isi Kelapa
Roti Isi Krim Keju
Roti Untuk Burger
Roti Kadet (Rolls)
Roti Sobek Isi Coklat Sarikaya
Roti Sobek Isi Coklat
Roti Isi Selai Srikaya
Roti Isi Selai Stroberi
Roti Isi Keju
Roti Isi Coklat
Roti Sobek Isi Coklat Nanas
Roti Isi Krim Stroberi
Roti Tawar Susu
Roti Isi Krim Coklat
Roti Isi Krim Keju
Roti Burger Bun Wijen
Roti Isi Coklat Keju
Roti Choco Chips
Roti Umbi
Roti Sobek Isi Coklat Strawberry
Roti Kasur Keju
Roti Isi Selai Buah (Mixfruit)
Roti Isi Daging Sapi Bumbu Barbekyu
Roti Sandwich Isi Sarikaya Ala Medan
Roti Gandum
Roti Tawar Kupas
Roti Tawar Rasa Pandan
Roti Tawar Keju
Roti Kasur Keju

Nomor BPOM RI MD
228310091374
228310092374
228310088374
228310089374
228310090374
228310087374
228310024374
228310085374
228310008374
228310017374
228310007374
228310084374
228310083374
228310016374
228310015374
228310022374
228310029374
228310002374
228310003374
228310004374
228310005374
228310078374
228310072374
228310073374
228310071374
228310070374
228310057374
235410050374
235410049374
228310068374
228310067374
228310066374
235410099374
228310093374
235410102374
235410041374
235410095374
228310094374
235410098374
228310066374

Masa Berlaku
14 April 2011
14 April 2016
14 April 2011
14 April 2016
23 Maret 2011
23 Maret 2016
23 Maret 2011
23 Maret 2016
23 Maret 2011
23 Maret 2016
1 Maret 2011
1 Maret 2016
23 Februari 2011
23 Februari 2016
29 November 2010
29 November 2015
13 Oktober 2010
13 Oktober 2015
13 Oktober 2010
13 Oktober 2015
13 Oktober 2010
13 Oktober 2015
5 Oktober 2010
5 Oktober 2015
5 Oktober 2010
5 Oktober 2015
4 Oktober 2010
4 Oktober 2015
4 Oktober 2010
4 Oktober 2015
23 Agustus 2010
23 Agustus 2015
23 Agustus 2010
23 Agustus 2015
29 Juli 2010
29 Juli 2015
29 Juli 2010
29 Juli 2015
29 Juli 2010
29 Juli 2015
29 Juli 2010
29 Juli 2015
17 Maret 2010
17 Maret 2015
7 Juli 2009
7 Juli 2014
7 Juli 2009
7 Juli 2014
7 Juli 2009
7 Juli 2014
7 Juli 2009
7 Juli 2014
24 April 2008
24 April 2013*)
6 Februari 2012
6 Februari 2017
6 Februari 2012
6 Februari 2017
6 November 2006
6 November 2011
18 Juli 2011
18 Juli 2016
18 Juli 2011
18 Juli 2016
12 Juni 2012
12 Juni 2017
27 April 2011
27 April 2016
31 Oktober 2012
31 Oktober 2017
17 Januari 2012
17 Januari 2017
16 Januari 2012
16 Januari 2017
13 Juni 2011
13 Juni 2016
13 Februari 2012
13 Februari 2017
18 Juli 2011
18 Juli 2016

Keterangan:
sedang dalam proses perpanjangan
-
Berdasarkan Surat Keterangan Direksi Perseroan tanggal 28 Februari 2013, sehubungan dengan kurang diminatinya roti merek
Umbi dan Tawar Premium oleh masyarakat maka sejak tahun 2008 Perseroan memutuskan tidak lagi memproduksi roti merek:

Roti Umbi dengan No. BPOM RI MD 228313023578 tanggal 6 November 2006 yang berlaku hingga 6 November 2011;

Roti Tawar Premium dengan No. BPOM RI MD 228313022578 tanggal 30 Juni 2006 yang berlaku hingga 30 Juni 2011

*)

69

c. Sari Cake
No.
1
2
3
4.

Nama Pangan
Keik Spon Coklat
Keik Spons Rasa Pandan (Chiffon Cake)
Chiffon Cake Rasa Pandan
Keik Chiffon Rasa Stroberi

Nomor BPOM RI MD
228310075374
228310074374
227510069374
227510086374

Masa Berlaku
14 Agustus 2009 14 Agustus 2014
14 Agustus 2009 14 Agustus 2014
24 April 2008 24 April 2013
13 Desember 2009 14 Agustus 2014

Perseroan telah memperoleh Sertifikat Halal untuk produk-produk hasil industri Perseroan, yaitu Sari Roti
dan Sari Cake berdasarkan Sertifikat Halal No.00200009241298 yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Indonesia tanggal 3 Februari 2010 dan berlaku sampai dengan tanggal 2 Februari 2012, yang kemudian
diperpanjang hingga berlaku sampai dengan 1 Februari 2014, beserta Surat Keterangan No.001d/Ket./
LPPOM MUI/IX/2008 tanggal 11 September 2008 untuk melengkapi Sertifikat Halal yang mengacu pada
Sertifikat Halal No. 0100009241298 dan Surat Pernyataan No.SP23Dir/LPPOM MUI/V/2009 tanggal 23
Mei 2009 dan tentang Penambahan Produk Halal Pada Lampiran Sertifikat Halal yang menginduk pada
Sertifikat Halal No. 00100009241298. Berikut ini adalah daftar produk Perseroan yang telah memperoleh
sertifikasi halal:
Merek : Sari Roti
Roti Tawar
1
Roti Tawar Spesial
2
Roti Kismis (Raisin)
3
Roti Gandum (Whole Wheat)
4
Roti Tawar Premium Toast
5
Roti Coklat Chip
6
Roti Tawar Kupas
7
Roti Tawar Pandan
8
Roti Marbel
Roti Sandroll
1
Roti Isi Krim Mocca
2
Roti Isi Krim Coklat
3
Roti Isi Krim Coklat Vanila
4
Roti Isi Krim Keju
5
Roti Isi Krim Bluberry (produk baru)
6
Roti Isi Sosis (produk baru)
Roti Sobek
1
Roti Sobek Isi Coklat dan Sarikaya
2
Roti Sobek Isi Coklat dan Keju
3
Roti Sobek Isi Coklat
4
Roti Sobek Isi Coklat dan Strawberry
5
Roti Sobek Isi Coklat dan Nanas (produk baru)
6
Roti Sobek Coklat dan Blueberry
Roti Kasur
1
Roti Kasur Susu
2
Roti Kasur Keju
3
Roti Kasur Kopi (produk baru)
4
Roti Kasur Coklat Keju (produk baru)
Roti Sisir
1
Roti Sisir Mentega
Roti Plain Rolls
1
Roti Plain Rolls (Plain Rolls Bun)
2
Roti Plain Rolls Mc. Donalds
Roti Burger
1
Roti Burger (Burger Bun)
2
Roti Burger Wijen (Burger Bun Wijen)
3
Roti Burger Mc. Donalds (Regular Bun)
4
Roti Burger Wijen, Mc. Donalds (Quarter Pounder Bun, Big Mac Bun)

70

Snack Roll
Butter Roll
Butter Stick Roll

Merek : Sari Cake


Sari Cake
1 Bolu Chiffon Rasa Pandan
2 Bolu Chiffon Rasa Coklat
3 Bolu Chiffon Rasa Keju
4 Keik Spons Coklat (Chiffon Cake Coklat) (produk baru)
5 Keik Spons Rasa Pandan (Chiffon Cake Rasa Pandan) (produk baru)
6 Keik Pisang (Banana Cake) (produk baru)

3. Prospek Usaha
Peluang usaha di bidang makanan dan minuman di Indonesia adalah besar. Jumlah penduduk, daya
beli, pertumbuhan ekonomi di Indonesia merupakan faktor-faktor yang sangat signifikan dalam usaha
makanan. Dalam masa krisis ekonomi industri makanan dan minuman tetap bertumbuh. Berita Resmi
Biro Pusat Statistik No. 10/02/Th.XIII tanggal 1 Februari 2010 menyatakan bahwa industri makanan dan
minuman pada tahun 2010 bertumbuh sebesar 11,08%, sedangkan untuk tahun 2011, Berita Resmi
Biro Pusat Statistik No.11/02/Th.XV tanggal 1 Februari 2012, menyatakan bahwa industri makanan dan
minuman bertumbuh sebesar 8,34%, dan pada tahun 2012, Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.XVI
tanggal 1 Februari 2013, menyatakan bahwa industri makanan bertumbuh sebesar 12,75%.
Perusahaan-perusahaan yang berusaha di industri makanan juga terus melakukan investasi sebagai
akibat dari besarnya peluang pasar. Dalam hal ini, Perseroan mempunyai peluang yang sama. Sebagai
produsen roti yang terkemuka, terbukti dengan adanya pengakuan dan sertifikasi dari berbagai pihak
seperti telah dijelaskan pada subbab mengenai Sertifikasi dan Penghargaan di atas, peluang pasar bagi
Perseroan menjadi semakin terbuka lebar.
Permintaan
Permintaan akan produk roti di Indonesia dipengaruhi oleh daya beli (pendapatan masyarakat) dan
perubahan pola makan. Produk roti merupakan produk makanan yang praktis untuk dikonsumsi dan
efisien, serta mengandung gizi yang cukup.
Peningkatan daya beli masyarakat akan meningkatkan permintaan akan produk roti. Selain itu, perubahan
pola makan masyarakat, khususnya di daerah perkotaan, turut meningkatkan permintaan akan produk
roti. Menjalani kehidupan yang serba cepat di perkotaan pada saat ini membutuhkan produk makanan
yang praktis.
Bahan Baku dan Pelengkap
Bahan baku utama produk roti adalah tepung terigu yang berasal dari tanaman gandum. Harga gandum/
tepung terigu sangat dipengaruhi oleh harga di pasar internasional dan fluktuasi nilai tukar Rupiah
terhadap valuta asing.
Sejak tahun 1998, pemerintah Indonesia mengijinkan impor tepung terigu oleh importir umum, dengan
syarat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) tepung terigu. Kebijakan impor tepung terigu
dan kemudahan ijin mendirikan pabrik tepung terigu oleh pemerintah Indonesia menjamin ketersediaan
bahan baku utama Perseroan.
Perseroan melakukan pembelian bahan baku seluruhnya dari dalam negeri dan karenanya tidak memiliki
ketergantungan terhadap impor bahan baku. Selain itu, Perseroan juga tidak tergantung pada satu supplier
bahan baku dan senantiasa melakukan riset untuk mencari pemasok-pemasok bahan baku lainnya.

71

Dalam proses produksinya, Perseroan menggunakan bahan pelengkap produk berupa isi roti seperti
coklat, keju, srikaya, kelapa, strawberry yang berupa selai. Selain itu, Perseroan juga menggunakan
bread improver agar roti yang dihasilkan lebih berkualitas.
Dalam hal pengemasan produk, Perseroan menggunakan kemasan plastik yang dibeli dari pemasok
dalam negeri.
Persaingan
Industri roti di Indonesia terdiri dari :
(1) industri yang memproduksi secara massal, seperti kegiatan usaha Perseroan;
(2) industri rumah tangga (usaha kecil); dan,
(3) industri toko roti (boutique bakery).
Ketiga industri tersebut seluruhnya memberikan pasokan produk roti untuk kebutuhan penduduk Indonesia.
Industri roti merupakan industri yang bersaing secara sempurna. Tren industri selama 5 tahun ke depan
tetap berpotensi seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan kebutuhan akan jenis makanan
yang praktis, serta keanekaragaman makanan.
Sebagai industri yang bersaing secara sempurna, investor dapat masuk dan keluar dengan hambatan
yang tidak terlalu tinggi. Investor dapat masuk dengan memproduksi secara masal, melakukan usaha
kecil dan menengah atau membuka toko roti antara lain seperti industri toko roti dengan format waralaba
(franchising). Dalam hal ini, pesaing terdekat Perseroan adalah perusahaan yang termasuk dalam industri
roti yang diproduksi secara masal dan private label (merk yang diproduksi oleh peritel).
Tantangan dan Tren Industri
Tantangan yang signifikan dalam industri roti, khususnya industri roti yang bersifat massal seperti
Perseroan adalah kemampuan untuk mendistribusikan produk roti dengan tepat dan cepat. Dalam hal
ini, Perseroan telah menerapkan Supply Chain Management (SCM), mengingat produk roti merupakan
produk perishable (tipe makanan dan minuman yang mudah rusak) sehingga memerlukan penanganan
distribusi yang baik sampai pada tingkat pengelolaan produk yang kadaluarsa.
Tantangan yang lain adalah produk yang dihasilkan oleh Perseroan harus mempunyai cita rasa yang
dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Seperti halnya industri makanan dan minuman, industri roti pun selama 5 tahun ke depan akan mempunyai
tren kebutuhan makanan yang bersifat fungsional misalnya roti yang mengandung serat tinggi (dietary
fiber), kalsium tinggi, DHA, Omega 3 dan lain-lain untuk kebutuhan kesehatan manusia akan menjadi tren
pada 5 tahun ke depan. Kecukupan vitamin dan mineral pada produk roti juga sudah menjadi keharusan.
4. Strategi dan Rencana Pengembangan
Perseroan menerapkan strategi berikut dalam rangka mengembangkan usahanya :
- Menerapkan Supply Chain Management (SCM), sebuah kegiatan (manajemen) yang mengawasi
bahan-bahan informasi dan aspek keuangan dalam proses pergerakkannya dari pemasok, produsen,
distributor, pengecer hingga konsumen, dimana kegiatan tersebut meliputi koordinasi, kolaborasi
dan integrasi rantai proses di dalam dan di luar Perseroan. Dengan melakukan SCM yang baik,
Perseroan semakin efisien dan dapat memenangkan persaingan;
- Melakukan pembangunan pabrik di daerah-daerah lain di Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan
produk roti yang berkualitas, halal, bersih dan sehat;
- Memproduksi produk-produk baru baik roti maupun kue dan makanan ringan (snack) yang berbasis
produk roti;
- Memilih jalur distribusi yang tepat sehingga Perseroan dapat mendistribusikan produknya dengan
cepat, tepat dan akurat. Minimarket, Supermarket dan Hypermarket merupakan jalur distribusi yang
sesuai untuk produk Perseroan. Selain itu, Perseroan juga bekerja sama dengan para pedagang

72

-
-

keliling dengan mendanai semua fasilitas gerobak roti, sehingga dapat membantu pendistribusian
produk ke konsumen langsung dari rumah ke rumah. Perseroan juga menggunakan toko-toko
tradisional lainnya seperti toko P&D, kantin, dan koperasi;
Perseroan senantiasa berusaha untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dalam posisi win-win.
Marjin yang diberikan oleh Perseroan kepada para pelanggan adalah marjin yang kompetitif diantara
perusahaan-perusahaan produk konsumen lainnya;
Dari segi pemasaran, Perseroan secara terus menerus menunjukkan kepada konsumen akan
kebersihan fasilitas produksi serta usaha Perseroan untuk menjalankan GMP (Good Manufacturing
Practice) dan sanitasi, dengan menerima kegiatan kunjungan pabrik setiap hari Senin Jumat.
Perseroan juga beriklan melalui media seperti TV yang menunjukkan keunggulan produk Perseroan;
Perseroan berencana untuk melakukan ekspansi dengan membangun pabrik di lokasi yang terdekat
dengan konsumen. Hal ini untuk mengatasi kendala umur simpan produk yang sangat pendek, yaitu
kurang dari 5 hari di pasar.

Dalam hal ekspansi usaha, Perseroan melakukan ekspansi dengan mempertimbangkan beberapa aspek
tinjauan, antara lain:
a. jumlah populasi penduduk, daya beli dan tingkat konsumsi;
b. parameter/indikator lain seperti jumlah gerai ritel yang ada, jumlah hotel, jumlah bank, usaha jasa
dan perdagangan yang ada;
c. usaha sejenis yang telah ada (tingkat persaingan), jumlah usaha/industri bakery lokal ataupun pemain
regional lainnya yang telah ada terlebih dahulu.
Pendirian pabrik roti yang baru dilakukan dengan tingkat kapasitas yang minimum terlebih dahulu,
disesuaikan dengan tingkat produksi dan penjualan terkait prospek konsumsi berdasarkan aspek-aspek
tinjauan di atas.
Dalam melakukan ekspansi usaha, Perseroan melakukan persiapan-persiapan di bidang operasional,
antara lain:
a. Sumber daya manusia: Perseroan menyiapkan sumber daya manusia dengan melakukan rekrutmen,
kaderisasi maupun pelatihan tenaga kerja yang dilaksanakan secara berkala untuk keperluan
ekspansi usaha;
b. Distribusi: Perseroan membuat peta distribusi dan rencana penyebaran produk secara terintegrasi;
c. Mitra bisnis: Perseroan menyiapkan rencana bisnis bersama mitra usaha secara sistematis sebelum
pabrik baru beroperasi;
d. Jenis produk: Perseroan melakukan sejumlah riset/survey terhadap kegemaran/kesukaan pelanggan
atas jenis roti dan memahami peta persaingan usaha sejenis.
5. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Dalam hal pengelolaan limbah hasil produksi, Perseroan menggunakan fasilitas yang ada dalam kawasan
industri tempat pabrik-pabrik Perseroan berdiri.
Kantor Pusat di Kawasan Industri MM2100 (Cikarang)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM No.74/T/INDUSTRI/1999 tentang
Pemberian Izin Usaha Industri tanggal 22 Februari 1999, Perseroan diwajibkan untuk melaksanakan
semua ketentuan yang telah tercantum dalam dokumen Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan berdasarkan Surat Keputusan Kepala BKPM No.367/T/INDUSTRI/2005 tentang Izin Perluasan
tanggal 11 Mei 2005, Surat Keputusan Kepala BKPM399/T/INDUSTRI/2009 tentang Izin Perluasan tanggal
30 April 2009, Perseroan diwajibkan melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), yaitu antara lain:
a. Melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik sesuai dengan jenis limbah/cemarannya;
b. Melakukan pemantauan limbah/cemarannya, yang disesuaikan dengan limbah/cemarannya;
c. Melakukan monitoring/pemantauan setiap 6 bulan sekali atas limbah-limbah berikut :
- Limbah padat, seperti : bekas kemasan bahan baku dan penolong, ceceran bahan baku, produk
reject, lemak, produk kadaluarsa, APD bekas (masker dan sarung tangan), atau limbah domestik
(kertas, plastik);

73

-
-
-
-

Limbah cair, seperti : limbah cair pabrik, oli bekas, dan limbah cair domestik (toilet, air cuci krat);
Udara, antara lain : kebisingan ruang kerja, kebisingan di luar pabrik;
Gas, antara lain : ruang kerja, emisi dari cerobong asap;
Udara, antara lain : debu di ruang kerja, debu emisi, debu di luar pabrik dan iklim kerja.

Pabrik di Kawasan Industri MM2100 (Cikarang)


Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya Surat Kepala Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi tanggal 10 April 2012 yang menyatakan bahwa setelah dilakukan
pemeriksaan dokumen UKL dan UPL Perseroan telah sesuai dengan Surat Tanggapan Kepala Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi No.660.2.1/212/TL&ADL/BPLH tanggal 20 Maret
2012.
Pabrik di Kawasan Industri Jababeka Blok W (Cikarang)
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya Surat Kepala Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi tanggal 22 Juni 2007 yang menyatakan bahwa setelah dilakukan
pemeriksaan dokumen UKL dan UPL Perseroan telah sesuai dengan Surat Tanggapan Kepala Dinas
Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Kabupaten Bekasi No.660.2.1/09/ADL/DPDLP
tanggal 18 Januari 2007.
Pabrik di Kawasan Industri Jababeka Blok U (Cikarang)
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya Surat Kepala Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi tanggal 12 Agustus 2010 yang menyatakan bahwa dokumen UKL
& UPL Perseroan telah sesuai dengan Surat Tanggapan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Kabupaten Bekasi No.660.2.1/544/TL&ADL/BPLH tanggal 11 Juni 2010.
Pabrik di Kawasan Industri PIER (Pasuruan)
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya Surat Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Pasuruan tanggal 15 Maret 2006 yang menyatakan bahwa
dokumen UKL dan UPL Perseroan telah disesuaikan dengan Surat Tanggapan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Pasuruan No.666/195a/424.086/2006 tanggal 10 Maret 2006.
Pabrik di Kawasan Industri Wijaya Kusuma (Semarang)
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya surat Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kota Semarang No.660.1/475/B.II/V/2011 tanggal 12 Mei 2011 perihal rekomendasi DPLHyang antara
lain menyatakan bahwa DPLH untuk kegiatan Perseroan secara teknis dapat disetujui.
Pabrik di Kawasan Industri Medan Star (Medan)
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya surat Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Deli Serdang Kode Buku No. 660.P/629/660.1/DS/2011 tanggal
disetujui 25 April 2011 perihal Rekomendasi atas UKL-UPL Industri Produk Roti dan Kue Perseroan di
Jl. Pelita Raya I No. 8-10 KIM Star, Desa Tanjung Baru, Kec. Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Pabrik di Banyuasin (Palembang)
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya surat Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Banyuasin Kode Buku No. 660/18-1/BLH/XII/2011 tanggal
disetujui 9 Desember 2011 perihal Rekomendasi atas UKL-UPL Kegiatan Pabrik Roti Sari Roti PT
Nippon Indosari Corpindo,Tbk di Kecamatan Talang kelapa, Kabupaten Banyuasin.

74

Pabrik di Kawasan Industri Makassar


Berdasarkan Surat Keterangan Direksi tanggal 28 Februari 2013, Perseroan saat ini sedang dalam
proses pengurusan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL)
untuk pabrik di kawasan industri Makassar pada Instansi terkait.
6. Riset dan Pengembangan
Perseroan di dalam usahanya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan diminati oleh para
konsumen, selain memiliki fasilitas tersendiri untuk riset dan pengembangan, berupa laboratorium riset
dan pengembangan yang lengkap untuk roti, tenaga ahli di bidang teknologi pembuatan roti. Selain itu,
Perseroan juga didukung oleh Shikishima Baking Co., Ltd. (Afiliasi) yang memberikan jasa know how.
7. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)
Dalam hal penerapan Tanggung Jawab Sosial, Perseroan ikut berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan
diantaranya
sebagai berikut :
- mengadakan kegiatan-kegiatan sosial seperti donor darah, penyuluhan dalam rangka mensukseskan
program-program Pemerintah, serta pengobatan dan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat;
- memberikan santunan, donor dan bantuan sosial bagi masyarakat yang tertimpa musibah ataupun
yang memerlukan; serta
- melakukan program mudik bersama bagi para penjaja keliling produk Perseroan dengan menyediakan
fasilitas transportasi ke kampung halaman.

Biaya pelaksanaan tanggung jawab sosial Perseroan selama tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Keterangan
Biaya CSR

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember


2010
133.198.000

2011
342.546.750

2012
331.468.164

8. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)


Dalam rangka menjaga kepentingan seluruh stakeholders dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham,
selamaini Perseroan telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dalam kegiatan usahanya.
Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa berperilaku dengan memperhatikan etika bisnis dan
transparan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance, Perseroan telah memiliki Komisaris Independen,
Direktur Tidak Terafiliasi, Sekretaris Perusahaan, Departemen Audit Internal, dan Komite Audit.

75

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING


Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan
Perseroan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (dahulu Purwantono, Sarwoko
& Sandjaja), firma anggota Ernst & Young Global Limited dengan pendapat wajar tanpa pengecualian
seperti yang tercantum dalam laporannya yang disertakan dalam Prospektus ini.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah)
URAIAN
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha:
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Piutang Lain-lain pihak ketiga
Persediaan
Biaya Dibayar Dimuka
Pajak Dibayar Dimuka
Uang Muka
Total Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Aset Tetap
Deposito Jaminan
Aset Tak Berwujud
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Total Aset Tidak Lancar
Total Aset

2012

31 Desember
2011
2010

2009

2008

37.872

48.397

120.722

57.945

52.878

133.480
2.723
422
22.599
4.313
14.110
4.299
219.818

101.501
1.887
263
16.306
2.891
12.645
6.384
190.274

73.793
1.849
9.602
335
2.274
4.455
213.030

53.135
9.075
315
1.300
2.840
124.610

43.203
68
7.279
379
43
393
104.243

893.898
11.214
1.426
1.954
76.635
985.127
1.204.945

546.099
8.774
1.878
1.104
11.008
568.863
759.137

345.866
6.410
797
2.162
355.235
568.265

204.681
16.975
389
323
222.368
346.978

201.431
2.486
453
204.370
308.613

76

(dalam jutaan Rupiah)


URAIAN
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban Akrual
Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh
Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Total Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Jaminan Pelanggan
Utang Bank Jangka Panjang - Setelah
Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam
Waktu Satu Tahun
Liabilitas Pajak Tangguhan - neto
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Total Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
EKUITAS
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor - neto
Saldo Laba - Belum Ditentukan
Penggunaannya
Total Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas

2012

31 Desember
2011
2010

2009

2008

59.450
19.583
86.025
6.776
17.142

47.817
17.737
65.877
6.454
10.303

19.164
8.182
36.795
15.605
12.861

37.635
13.108
12.162
7.375

24.974
34.423
11.857
5.519

6.073
407
195.456

21
148.209

32
92.639

25.000
168
95.448

14.588
78
91.439

12.641

8.819

6.108

4.420

2.979

296.844
16.342
17.054
342.881
538.337

33.072
10.989
11.607
64.487
212.696

7.949
6.117
20.174
112.813

68.750
6.591
3.929
83.690
179.138

75.465
5.195
2.810
86.449
177.888

101.236
173.001

101.236
173.001

101.236
173.001

86.051
349

86.051
349

392.371
666.608
1.204.945

272.204
546.441
759.137

181.215
455.452
568.265

81.440
167.840
346.978

44.325
130.725
308.613

LAPORAN LABA RUGI


(dalam jutaan Rupiah)

Uraian
Penjualan Neto
Beban Pokok Penjualan
Laba Bruto
Beban Usaha
Pendapatan Operasi Lainnya
Beban Operasi Lainnya
Laba Usaha
Pendapatan keuangan
Beban Keuangan
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba per Saham

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember


2012
2011
2010
2009
2008
1.190.826
813.342
612.192
485.920
383.553
634.413
433.938
323.167
263.821
222.360
379.404
289.025
222.099
161.193
556.413
(370.258)
(232.918)
(163.333)
(133.803)
(99.526)
13.526
10.143
10.276
5.567
3.981
(278)
(3.402)
(310)
(2.344)
(616)
199.403
153.227
135.658
91.519
65.032
390
1.721
4.080
1.328
661
(5.072)
(12.356)
(5.268)
199.793
154.948
134.666
80.491
60.425
39.015
34.891
23.376
18.013
50.643
149.150
115.933
99.775
57.115
42.412
149.150
115.933
99.775
57.115
42.412
147,33
114,52
106,36
66,37
49,29

77

RASIO KEUANGAN
URAIAN

Per 31 Desember
2010

2012

2011

2009

2008

Pendapatan Bersih

46,41

32,86

25,99

26,69

53,11

Laba Usaha

30,14

12,95

48,23

40,73

98,45

Laba Tahun Berjalan

28,65

16,19

74,69

34,67

138,56

Aset

58,73

33,59

63,78

12,43

82,11

Ekuitas

21,99

19,98

171,36

28,39

48,02

Laba Usaha / Pendapatan Bersih

16,74

18,84

22,16

18,83

16,96

Laba Bersih / Pendapatan Bersih

12,52

14,25

16,30

11,75

11,06

Laba Bersih / Jumlah Aset Rata-rata (ROA)

15,19

17,47

21,80

17,42

17,74

Laba Bersih / Ekuitas Rata-rata(ROE)

24,59

23,14

32,02

38,26

38,73

DER (Jumlah Liabilitas / Ekuitas)

0,81

0,39

0,25

1,07

1,36

DAR (Jumlah Liabilitas / Aset)

0,45

0,28

0,20

0,52

0,58

Assets Turnover

0,99

1,07

1,08

1,40

1,24

Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek

1,12

1,28

2,30

1,31

1,14

INTEREST COVERAGE RATIO (x)


Laba sebelum pajak dan bunga / beban
bunga

17,31

171,52

26,75

7,41

12,34

Laba sebelum pajak, bunga, penyusutan dan


amortisasi / beban bunga*)

20,89

198,70

31,73

9,08

14,38

24.362
442,96
9,94
1
36

42.065
634,79
9,09
1
40

120.391
679,31
9,51
1
38

29.162
562,37
10,09
1
36

12.804
602,94
10,74
1
34

1,27

1,28

0,96

1,31

1,32

PERTUMBUHAN (%)

PROFITABILITAS (%)

SOLVABILITAS (x)

LIKUIDITAS (x)

Modal kerja bersih (juta Rupiah)


Inventory turnover (x)
Receivable turnover (x)
Inventory days (hari)
Receivable days (hari)
Rasio kas yang dihasilkan dari aktivitas
operasi terhadap laba bersih (x)

Keterangan :
*) merupakan rasio yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman :
-
Perbandingan antara aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek lebih dari 1
-
Perbandingan antara EBITDA terhadap beban bunga lebih dari 2 kali (untuk pinjaman bank)
-
Perbandingan antara jumlah utang yang memiliki kewajiban untuk membayar bunga terhadap jumlah ekuitas tidak lebih dari
1 kali.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan sehubungan dengan fasilitas kredit di atas.

78

X. EKUITAS
Tabel di bawah ini menunjukkan posisi ekuitas Perseroan yang didasarkan atas laporan keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian, sebagai berikut :
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember

Keterangan

2012

2011

2010

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

101.236

101.236

101.236

Tambahan Modal Disetor - neto

173.001

173.001

173.001

Saldo Laba - Belum Ditentukan Penggunaannya

392.371

272.204

181.215

Total Ekuitas

666.608

546.441

455.452

Setelah tanggal 31 Desember 2013, tidak ada perubahan struktur permodalan dalam Perseroan.

79

XI. PERPAJAKAN
Perpajakan Untuk Pemegang Obligasi
Pajak Penghasilan atas Bunga Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi diperhitungkan
dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009
tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau
diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga dan/atau diskonto obligasi dikenakan pemotongan Pajak
Penghasilan yang bersifat final :
a. atas Bunga Obligasi dengan kupon sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha
tetap; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda
bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari
jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan obligasi.
b. atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak
berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung
dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga
berjalan.
c. atas diskonto obligasi tanpa bunga sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha
tetap; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda
bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari
selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.
d. atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana
yang terdaftar pada OJK sebesar: (i) 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010; (ii) 5% untuk
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013; dan (iii) 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.
Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga dan/atau diskonto obligasi yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak:
1. dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang No.7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-undang No.36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang No.7 Tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan; dan
2. bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.
CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DISARANKAN ATAS BIAYA SENDIRI
UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT
PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN
PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI
PENAWARAN UMUM INI.
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Oleh Perseroan
Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan
tidak memiliki tunggakan pajak.

80

XII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI


Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan
Emisi Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 No.82 tanggal 22 Maret 2013, yang dibuat di
hadapan FX Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta, para Penjamin Emisi Obligasi yang namanya
tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat secara kesanggupan
penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli sisa Obligasi yang tidak habis terjual atas
Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.000,(lima ratus miliar Rupiah) pada tanggal penutupan Masa Penawaran Obligasi.
Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau
perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian
dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan
Perjanjian ini.
Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari anggota Penjamin Emisi Obligasi adalah sebagai berikut:
No.

Penjamin Emisi Obligasi

Porsi Penjaminan
(dalam Rp )

1.
PT BCA Sekuritas
2.
3.
4.
TOTAL

Persentase
(%)

100

Selanjutnya Para Penjamin Emisi Efek yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk
melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7.
PT BCA Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi dengan
tegas menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung
maupun tidak langsung.

81

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL


DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam penawaran umum ini adalah sebagai
berikut:
Wali Amanat
:






Tugas Pokok

PT Bank Mega Tbk


Menara Bank Mega, Lantai 16
Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A
Jakarta 12790
STTD No.20/STTD-WA/PM/2000 tanggal 2 Agutus 2000 atas nama PT Bank
Mega Tbk
Pedoman Kerja: UUPM
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukkan No.10095/Dir/NIC/
XII/2012 tanggal 6 Desember 2012.
Mewakili kepentingan pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar
pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak pemegang Obligasi sesuai dengan
syarat-syarat Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundangundangan yang berlaku.

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No.Kep- 412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum Dan Kontrak
Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat dalam penerbitan
Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 menyatakan bahwa sejak penandatanganan Kontrak
Perwaliamanatan sampai dengan berakhirnya tugas Wali Amanat, Wali Amanat dilarang:
a. mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena
kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah.
b. mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan No.VI.C.3.
c. menerima dan meminta pelunasan terlebih dahulu atas kewajiban Perseroan kepada Wali Amanat
selaku kreditur dalam hal Perseroan mengalami kesulitan keuangan, berdasarkan pertimbangan Wali
Amanat, sehingga tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada pemegang Efek bersifat utang.
d. merangkap sebagai penanggung dan pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang
sebagaimana diatur dalam Peraturan No.VI.C.3.
Notaris
:





Tugas Pokok

Akuntan Publik
:


FX Budi Santoso Isbandi, S.H.


Jl. Tanah Abang II No.5
Jakarta 10160
STTD: 50/STTD-N/PM/1997 atas nama FX Budi Santoso Isbandi, S.H.
Pedoman Kerja: Pernyataan Undang-Undang No.30 tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukkan No.10086/DIR/NIC/
III/2013 tanggal 25 Januari 2013.
Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I
ROTI Tahap I Tahun 2013, antara lain Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan
Utang dan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, serta akta-akta pengubahannya.
Purwantono, Suherman & Surja
Gedung BEI Menara II Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman Kavling 52-53
Jakarta 12190

82

Tugas Pokok

: Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut


Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik
merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan
Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan
keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar
pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan.

Konsultan Hukum :







Tugas Pokok

STTD No. 259/PM/STTD-AP/2000 atas nama Dra. Feniwati Chendana


Surat Ijin Praktek Akuntan Publik No.AP.0694
Keanggotaan Asosiasi: Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) No.573
Pedoman Kerja: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukkan No.00523/PSSAS/2013 tanggal 5 Februari 2013 dan No.06163/PSS-AS/2012 tanggal 26
November 2012.

Hadiwidjojo Wirya Mukhtar Ardibrata Law Offices


Gedung Ratu Prabu 1 Lantai 1
Jl. T.B Simatupang Kav. 20
Jakarta 12560
STTD No.541/PM/STTD-KH/2004, yang berlaku sampai dengan tanggal 31
Juli 2013 atas nama Kukuh Komandoko H.
Keanggotaan Asosiasi: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM)
No.200815 atas nama Kukuh Komandoko H.
Pedoman Kerja: Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukkan No.411/HWMAKKO/1212 tanggal 11 Desember 2012.
Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Penawaran
Umum ini. Konsultan Hukum melakukan uji tuntas dari segi hukum atas
fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan
dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan.Hasil pemeriksaan
dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum
yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang dimuat dalam Prospektus
sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi
yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan
Fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan disini adalah sesuai dengan Standar
Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip
keterbukaan.

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan
sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

83

Halaman ini sengaja dikosongkan

xiv

XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

85

Halaman ini sengaja dikosongkan

xiv

No. 171/KKO-HWMA/0413

Jakarta, 26 April 2013

Kepada Yth.
PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk.
Kawasan Industri MM 2100
Jalan Selayar Blok A9, Desa Mekarwangi
Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi
Jawa Barat

Perihal

: PENDAPAT SEGI HUKUM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENAWARAN UMUM


BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I ROTI, PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,
Tbk TAHUN 2013 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini, Kukuh Komandoko Hadiwidjojo, S.H., M.Kn., Advokat dan
Konsultan Hukum pada Kantor Konsultan Hukum Hadiwidjojo Wirya Mukhtar Ardibrata Law
Offices, berkantor di Gedung Ratu Prabu I Lantai 1, Jl. T.B Simatupang Kav. 20 Jakarta 12560, yang
terdaftar sebagai Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal pada Badan Pengawas Pasar Modal Dan
Lembaga Keuangan di bawah pendaftaran No. 541/PM/STTD-KH/2004 dan tercatat sebagai anggota
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200815 dan telah ditunjuk oleh PT Nippon Indosari
Corpindo, Tbk., suatu perseroan terbuka berkantor pusat di Cibitung, Kabupaten-Bekasi (selanjutnya
disebut sebagai Perseroan) sesuai dengan surat tanggal 11 Desember 2012 untuk memberikan
Pendapat Segi Hukum (selanjutnya disebut sebagai Pendapat Hukum) sebagaimana disyaratkan
oleh ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal sehubungan dengan rencana Perseroan untuk
menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Roti Tahap I Tahun 2013 Dengan Tingkat
Bunga Tetap dalam jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp 500.000.000.000,- (lima ratus
miliar rupiah) yang berjangka waktu 5 tahun terhitung sejak Tanggal Emisi (selanjutnya disebut
sebagai Penawaran Umum Obligasi). Penawaran Umum Obligasi ini dijamin dengan kesanggupan
penuh oleh PT BCA Sekuritas, selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang berlaku, agar
Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dapat menjadi efektif, Perseroan
harus sudah menerima pemberitahuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)mengenai efektifnya
pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi (selanjutnya disebut sebagai
Pernyataan Pendaftaran).
Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi, Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa pada hari Kamis tanggal 28 Februari 2013 yang berdasarkan Surat
Keterangan Notaris Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta No.
021/II/PT/2013 tanggal 28 Februari 2013 telah dihadiri atau terwakilkan sebanyak 84,78% (delapan
puluh empat koma tujuh puluh delapan persen) dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang
dikeluarkan oleh Perseroan dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar
Perseroan dan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah
menyetujui rencana pendanaan ekspansi Perseroan melalui Penawaran Umum Obligasi serta
memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Obligasi tersebut.

87

Penawaran Umum Obligasi dilakukan dengan melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.A.15, tentang Penawaran Umum
Berkelanjutan (Peraturan Bapepam No. IX.A.15).
Seluruh dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya emisi, seluruhnya
akan digunakan untuk:
1.

Sekitar 56% untuk melakukan pengembangan usaha/ekspansi perusahaan (termasuk


pembelian tanah, penambahan line mesin dan membangun pabrik-pabrik baru) dengan tujuan
untuk meningkatkan kapasitas yang ada dan melakukan penetrasi ke daerah-daerah lain di
Indonesia, dengan keterangan sebagai berikut:
a.

Lokasi
Aset yang akan dibeli
Spesifikasi mesin

Alokasi biaya
b.

Lokasi
Aset yang akan dibeli
Spesifikasi mesin

Alokasi biaya
2.

: Purwakarta
: Tanah dan mesin, serta pembangunan pabrik baru
: Mesin-mesin untuk pembuatan roti, berupa mixer, make
up, oven, packaging, serta mesin-mesin pendukung
lainnya
: Sekitar 50%.
: Cikande
: Tanah dan mesin, serta pembangunan pabrik baru
: Mesin-mesin untuk pembuatan roti, berupa mixer, make
up, oven, packaging, serta mesin-mesin pendukung
lainnya
: Sekitar 50%

Sekitar 44% untuk membayar pinjaman kepada PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) (tidak
terafiliasi), dengan rincian keterangan mengenai pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
Jumlah pokok
: Rp. 280.000.000.000,-
Tingkat bunga
: 8,25% per tahun.
Jangka waktu
: 6 tahun sejak tanggal penarikan dana pertama kali.
Jatuh tempo
: 2 November 2017.

Untuk memberikan Pendapat Hukum, kami telah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen yang
telah kami terima dari Perseroan dalam rangka memberikan Pendapat Hukum yang diungkapkan
secara rinci dalam Laporan Pemeriksaan Hukum Perseroan yang disiapkan dan ditujukan kepada
Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi, dengan tembusan kepada OJK dan Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi (Laporan Pemeriksaan Hukum beserta tambahan maupun perubahannya
dari waktu ke waktu selanjutnya disebut LPH).

88

DASAR, RUANG LINGKUP DAN PEMBATASAN


Pendapat Hukum dibuat dengan dasar, ruang lingkup dan pembatasan sebagai berikut dibawah ini,
tanpa mengurangi dasar, ruang lingkup dan pembatasan lain serta asumsi-asumsi yang kami berikan
dalam bagian lain LPH:
1.

Bahwa Pendapat Hukum ini kami sampaikan dengan mendasarkan pada hasil Pemeriksaan Dari
Segi Hukum yang telah kami lakukan terhadap Perseroan, yang hasilnya kami tuangkan dalam
LPH dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum ini.

2.

Kecuali dinyatakan lain secara tegas dalam LPH dan Pendapat Hukum, maka LPH dan Pendapat
Hukum meliputi: (1) aspek hukum Perseroan terhitung sejak pendirian Perseroan sampai
dengan tanggal ditandatanganinya LPH dan Pendapat Hukum, dan (2) aspek hukum Penawaran
Umum Obligasi sesuai dengan: (a) ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang pasar modal dan (b) Standar Pemeriksaan Hukum dan Standar Pendapat Hukum yang
dikeluarkan oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (selanjutnya disebut Standar
Hukum).

3. LPH dan Pendapat Hukum diberikan, dalam kerangka hukum Negara Republik Indonesia,
sehingga karenanya LPH dan Pendapat Hukum tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat
ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi hukum yang lain.
4. Di dalam melakukan LPH dan pembuatan Pendapat Hukum, kami telah meneliti dan memeriksa:
a. ketentuan peraturan perundang-undangan hukum yang berlaku di Indonesia, yang menurut
pendapat kami berkaitan dengan LPH, utamanya yang menyangkut Pasar Modal;
b. dokumen-dokumen asli Perseroan yang menurut pernyataan Perseroan benar keasliannya,
maupun dokumen-dokumen dalam bentuk fotokopi atau salinan lainnya yang menurut
pernyataan Perseroan adalah fotokopi atau salinan yang benar dan akurat dari dokumen-
dokumen aslinya, yang diserahkan dan/atau diperlihatkan kepada kami untuk tujuan LPH.
5. Dengan mengingat angka 2, 3 dan 4 diatas, LPH kami batasi pada pemeriksaan atau penelitian
dokumentasi atas, dan Pendapat Hukum ini hanya memuat aspek-aspek hukum dari:
I.

II.

III.
IV.

V.

Pendirian Perseroan, akta pendirian dan anggaran dasar berikut dengan perubahan-
perubahannya, struktur permodalan dan pemilikan serta mutasi pemilikan saham-saham
dalam Perseroan.
Kelengkapan perijinan dan persetujuan yang kami anggap penting dan material yang
diberikan kepada Perseroan dan pendaftaran yang dilakukan Perseroan sehubungan
dengan kegiatan usaha pokok dari Perseroan.
Pemilikan harta kekayaan Perseroan yang kami anggap penting dan material serta
perlindungan asuransi atas harta kekayaan Perseroan yang kami anggap penting dan
material.
Pemenuhan kewajiban Perseroan untuk: (i) memperoleh nomor pokok wajib pajak dan
mengajukan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan untuk tahun buku 2012, (ii)
memenuhi persyaratan-persyaratan formal dibidang perburuhan, (iii) memenuhi
persyaratan-persyaratan formal dibidang lingkungan dan (iii) memenuhi kewajiban hukum
lain (bila ada) yang berlaku terhadap Perseroan sesuai dengan perijinan usaha Perseroan.
Perjanjian-perjanjian penting dan material antara Perseroan dengan pihak ketiga.

89

VI.

Tindakan-tindakan korporasi yang dilakukan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum


Obligasi.
VII. Informasi mengenai perkara-perkara perdata, pidana, perburuhan dan pajak yang mungkin
melibatkan Perseroan dihadapan badan peradilan dimana Perseroan berkedudukan dan
dihadapan Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
VIII. Informasi mengenai: (i) pendaftaran penundaan kewajiban pembayaran utang yang
mungkin dillakukan oleh, atau pernyataan kepailitan yang mungkin dilakukan atas
Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang pada Pengadilan Niaga di
Pengadilan Negeri/Niaga dan (ii) pembubaran atau likuidasi Perseroan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(selanjutnya disebut UUPT) pada badan peradilan dimana Perseroan bertempat
kedudukan dan/atau memiliki fasilitas usaha yang kami anggap penting dan material.
6. Tanggung jawab kami sebagai Konsultan Hukum yang independen dari Perseroan dalam rangka
Penawaran Umum Obligasi sehubungan dengan LPH dan Pendapat Hukum terbatas pada
tanggung jawab konsultan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 Undang-Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut UUPM) dan Standar Pemeriksaan
Hukum dan Standar Pendapat Hukum yang dikeluarkan oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar
Modal sebagaimana dimaksud dalam Keputusan HKHPM No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18
Pebruari 2005 juncto Keputusan HKHPM Nomor: KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember
2012 dan ketentuan-ketentuan kode etik profesi hukum yang berlaku terhadap kami.
7. Di dalam melakukan LPH, kami menerapkan prinsip materialitas sebagaimana disyaratkan dalam
Standar Hukum, dengan ketentuan bahwa nilai materialitas tersebut ditentukan juga oleh
Perseroan dengan cara menyetujui pengungkapan kami atas informasi, data dan fakta yang
menyangkut Perseroan sebagaimana dimuat dalam LPH.
8. Walaupun angka 7 tersebut diatas menyatakan demikian, dalam LPH serta Pendapat Hukum,
kami tidak: (i) memberikan penilaian atau pendapat atas kewajaran nilai komersil atau finansial
dari Penawaran Umum Obligasi, (ii) memberikan penilaian atau pendapat atas nilai komersil
atau finansial kekayaan Perseroan, (iii) memberikan penilaian atau pendapat tentang posisi
komersil dan hukum Perseroan dalam Penawaran Umum Obligasi, (iv) memberikan penilaian
atau pendapat mengenai ketaatan, ketepatan, dan kebenaran pembayaran kewajiban-
kewajiban perpajakan Perseroan, kewajiban-kewajiban Perseroan kepada para krediturnya, dan
pemenuhan kewajiban-kewajiban di luar aspek hukum dan kontraktual atau kewajiban lain
Perseroan.
9. Didalam LPH serta Pendapat Hukum, kami menerapkan 2 (dua) jenjang pengawasan (supervisi),
yaitu pengawasan oleh Rekan yang bertanggung jawab atas, dan menandatangani, LPH dan
Pendapat Hukum, dan oleh pengawas madya yang melakukan pengawasan terhadap
pemeriksaan yang dilakukan oleh staf pelaksana sesuai dengan standar praktek hukum terbaik
yang kami adopsi dan terapkan didalam menjalankan profesi hukum kami dan Standar Hukum
yang berlaku terhadap kami.
10. Pemeriksaan Dari Segi Hukum kami lakukan tidak hanya didasarkan pada pemeriksaan dan
penafsiran atas apa yang tertulis dalam dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami, tetapi
juga didasarkan pada substansi dari dokumen-dokumen tersebut, dan jika tidak tersedia
dokumen yang mendukung suatu transaksi hukum yang melibatkan Perseroan dan/atau harta
kekayaannya yang kami anggap penting dan material, kami mendasarkannya pada fakta-fakta

90

yang sepengetahuan kami, mendukung hubungan-hubungan hukum yang nyata sesuai dengan
konsep-konsep, praktek-praktek dan kebiasaan-kebiasaan hukum yang, sepanjang pengetahuan
kami, berlaku di Indonesia untuk transaksi atau hubungan hukum dimaksud, dan sepanjang
diperlukan, kami mendasarkannya juga pada pernyataan-pernyataan dan penegasan-penegasan
tertulis yang diberikan oleh Perseroan dan/atau pihak-pihak lain yang terkait.
DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIPERIKSA
Pendapat Hukum atas rencana Penawaran Umum Obligasi sebagaimana diuraikan di atas dibuat
dengan memeriksa dan meneliti hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia terutama yang menyangkut pasar modal, keterangan-keterangan dan pernyataan-
pernyataan dari anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, pendapat atau laporan pihak
konsultan independen lainnya yang diperlukan serta dokumen-dokumen yang secara langsung
menyangkut segi-segi hukum Perseroan dan Penawaran Umum Obligasi, baik asli maupun berupa
fotokopi atau salinannya yang telah dinyatakan benar dan akurat oleh Perseroan yang antara lain
meliputi:
1. Anggaran dasar Perseroan dan perubahannya;
2. Perizinan yang diperoleh Perseroan yang terdiri dari izin-izin, persetujuan-persetujuan,
pengesahan-pengesahan dan pernyataan-pernyataan yang diberikan atau dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, dan pendaftaran-pendaftaran yang dilakukan oleh Perseroan,
dalam hal ini termasuk Badan Koordinasi Penanaman Modal, OJK, Kementerian Perdagangan,
KementerianKeuangan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi, pemerintah daerah dan badan-badan serta instansi-instansi pemerintah
lainnya, sebagaimana dilampirkan pada LPH (selanjutnya disebut sebagai Izin-Izin);
3. Transaksi-transaksi dan perjanjian-perjanjian yang kami anggap penting dan material yang
berhubungan dengan kegiatan dan usaha pokok Perseroan, dimana Perseroan menjadi pihak
didalamnya atau harta kekayaannya yang kami anggap penting dan material terikat, termasuk
perjanjian-perjanjian yang menyangkut kegiatan dan aktivitas usahanya serta perjanjian-
perjanjian yang dilakukan antara Perseroan dengan para pihak yang terafiliasi dengan Perseroan
(selanjutnya disebut sebagai Perjanjian-Perjanjian), sebagaimana terinci dalam LPH;
4. Harta Kekayaan Perseroan yang terdiri dari tanah dan bangunan, serta harta kekayaan
Perseroan lainnya yang kami anggap penting dan material sebagaimana dirinci dalam LPH;
5. Polis-polis asuransi yang kami anggap penting dan material sehubungan dengan penutupan atas
risiko-risiko yang mungkin terjadi atas harta kekayaan Perseroan yang kami anggap penting dan
material sebagaimana dirinci dalam LPH;
6. Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen Perseroan Tahun Yang berakhir Pada
Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 No. RPC-3205/PSS/2013 tanggal 6 Februari
2013 yang telah diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik terdaftar Purwantono, Suherman, dan
Surja (selanjutnya disebut Laporan Keuangan);

91

7. Perjanjian-perjanjian dan pernyataan yang berkaitan dengan Penawaran Umum Obligasi


termasuk:
a. Perjanjian Perwaliamanatan antara Perseroan dan PT Bank Mega Tbk sebagaimana
tertuang dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan Roti Tahap I
Tahun 2013 No. 80 tanggal 22 Maret 2013, dibuat dihadapan FX Budi Santoso Isbandi,
S.H., Notaris di Jakarta;
b. Perjanjian Pengakuan Hutang Obligasi antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk
sebagaimana tertuang dalam Akta Pengakuan Hutang Obligasi Berkelanjutan I Roti Tahap I
Tahun 2013 No. 81 tanggal 22 Maret 2013, dibuat dihadapan FX Budi Santoso Isbandi,
S.H., Notaris di Jakarta;
c. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan dengan PT BCA Sekuritas sebagaimana
tertuang dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi Berkelanjutan I Roti Tahap I
Tahun 2013 No. 82 tanggal 22 Maret 2013 dibuat dihadapan FX Budi Santoso Isbandi, S.H.,
Notaris di Jakarta ;
d. Akta Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I
No. 83 tanggal 22 Maret 2013 yang dibuat dihadapan F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H.,
Notaris di Jakarta;
e. Perjanjian Agen Pembayaran antara Perseroan dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan I
Roti Tahap I Tahun 2013 No. 84 tanggal 22 Maret 2013 dibuat dihadapan FX Budi Santoso
Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta;
f. Perjanjian Pendaftaran Obligasi antara Perseroan dengan PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI No. SP-
0013/PO/KSEI/0313 tanggal 22 Maret 2013;
g. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia
sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No. SP-
005/BEI.PPS/03-2013 tanggal 22 Maret 2013;
h. Perjanjian Pekerjaan Jasa Pemeringkatan Atas Perusahaan dan Obligasi Tahun 2013 PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk No. 13/PPJP/PEF-DIR/III/2013 tanggal 1 Maret 2013 oleh
dan antara PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dan PT Pemeringkat Efek Indonesia.
Selanjutnya disebut sebagai Perjanjian-Perjanjian Penerbitan Obligasi 2013.
8. Dokumen-dokumen korporasi Perseroan yang disyaratkan anggaran dasar Perseroan untuk
melaksanakan Penawaran Umum Obligasi;
9. Pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi yang akan diajukan oleh
Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada OJK dan dokumen-dokumen penting
lainnya yang menurut kami erat kaitannya dengan Penawaran Umum Obligasi berikut dengan
lampiran-lampirannya;
10. Pemenuhan kewajiban-kewajiban formal Perseroan dibidang hukum perburuhan dan
perpajakan yang berlaku di Indonesia;
11. Pemenuhan kewajiban-kewajiban formal Perseroan dibidang hukum lingkungan yang berlaku di
Indonesia; dan
12. Dokumen-dokumen lain yang kami anggap penting dan material untuk diperiksa sehubungan
dengan Penawaran Umum Obligasi.

92

Semua dokumen yang menjadi dasar LPH dan Pendapat Hukum, baik berupa asli, fotokopi atau
salinan lainnya atau pernyataan tertulis Perseroan dan/atau pihak lain dan lampiran-lampiran serta
dokumen-dokumen lain yang diserahkan bersama LPH merupakan bagian integral dan tidak
terpisahkan dari LPH.
ASUMSI-ASUMSI
Pendapat Hukum ini kami berikan dengan mendasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Bahwa tanda tangan atas semua dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan oleh
Perseroan, dan/atau pihak ketiga lainnya kepada kami adalah asli dan atau sesuai aslinya, dan
dokumen-dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan kepada kami adalah otentik, dan
bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk fotokopi atau salinan lain
adalah sesuai dengan aslinya.
2. Bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan, data, fakta-fakta, informasi-informasi dan
keterangan-keterangan serta penegasan-penegasan yang diberikan oleh Perseroan, dan/atau
pihak ketiga lainnya kepada kami adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan dan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal
Pendapat Hukum ini.
3. Pendapat yang memuat kata-kata berdasarkan pernyataan Perseroan, telah kami buat
berdasarkan pernyataan Perseroan dan/atau keterangan lisan yang diberikan oleh Anggota
Direksi, Dewan Komisaris, wakil-wakil dan/atau pegawai Perseroan.
4. Kami juga secara terpisah dan mandiri, dan atas diskresi kami sendiri, sepanjang dimungkinkan
oleh ketentuan dan praktek hukum yang berlaku, dan sepanjang yang mungkin kami lakukan
sebagai Konsultan Hukum yang independen, telah melakukan pemeriksaan dan meminta
langsung kepada pihak ketiga yang kami anggap relevan, termasuk badan-badan eksekutif dan
judikatif untuk memberikan data, informasi, keterangan, fakta, pernyataan, pemeriksaan dan
penegasan tertentu, baik lisan maupun tertulis, sehubungan dengan beberapa aspek hukum
yang menurut pendapat kami penting dan berhubungan erat dengan Pemeriksaan Dari Segi
Hukum, dan untuk maksud pemberian Pendapat Hukum kami telah mengasumsikan kebenaran,
kelengkapan, dan ketepatan atau akurasi dari data, fakta dan informasi, keterangan,
persyaratan, pemeriksaan, dan penegasan yang diberikan oleh pihak ketiga tersebut sampai
dengan tanggal Pendapat Hukum.
Informasi, fakta dan pendapat yang dimuat dalam Pendapat Hukum dan/atau LPH ini dapat
terpengaruh bilamana asumsi-asumsi tersebut di atas tidak tepat atau tidak benar atau tidak sesuai
dengan kenyataannya.
PENDAPAT HUKUM
Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen tersebut di atas dan atas dasar data, informasi-
informasi, fakta-fakta dan keterangan-keterangan, pernyataan-pernyataan, serta penegasan-
penegasan yang diberikan oleh Perseroan dan pihak-pihak ketiga kepada kami atau tersedia untuk
kami sebagai konsultan hukum independen Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dan
atas dasar ruang lingkup, pembatasan dan asumsi-asumsi tersebut di atas serta dengan menunjuk
LPH, dengan ini kami sampaikan Pendapat Hukum kami sebagai berikut:

93

1. Perseroan adalah suatu badan hukum Indonesia dalam bentuk perseroan terbuka yang didirikan
dalam rangka penanaman modal asing, berkedudukan di Cibitung, Kabupaten-Bekasi, Jawa
Barat dan berkantor pusat di Jl. Selayar Blok A9 Kawasan Industri MM 2100 Desa Mekarwangi,
Kec. Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat serta dapat membuka cabang atau
perwakilan lain, baik didalam maupun diluar wilayah negara Republik Indonesia yang telah
didirikan secara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan negara Republik Indonesia.
2. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 11 tanggal 8 Maret 1995 yang diperbaiki
dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 274 tanggal 29 April 1995, yang keduanya dibuat
dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah mendapat pengesahan
dari Menteri Hukum dan HAM (d/h Menteri Kehakiman Republik Indonesia) sesuai Surat
Keputusan No.C2-6209 HT.01.01.Th.95 tanggal 18 Mei 1995 dan telah didaftarkan dalam buku
register di Kantor Pengadilan Negeri Bekasi No. 264 dan 265 tanggal 14 September 1995, serta
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No.94 tanggal 24 November
1995, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia (TBNRI) No.9729/1995.
Anggaran Dasar Perseroan telah diubah beberapa kali dan terakhir kali diubah sehubungan dengan
perubahan Pasal 1 anggaran dasar Perseroan tentang Nama dan Tempat Kedudukan Perseroan,
melalui Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Terbatas No. 48 tanggal 19
April 2012 yang dibuat dihadapan FX Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana
telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Keputusan No. AHU-
30282.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 6 Juni 2012, dan telah diterima dan dicatat dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia (Kementerian Hukum dan HAM) serta telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No. AHU-0050446.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 6 Juni 2012.
Akta Pendirian dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku terhadap perseroan terbatas dan pasar modal.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengimplementasikan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam
Peraturan BAPEPAM & LK khususnya Peraturan Bapepam No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran
Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik
(Peraturan Bapepam No. IX.J.1) dan telah memuat ketentuan yang berkaitan dengan Peraturan
Bapepam No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Peraturan Bapepam No.
IX.D.1), Peraturan Bapepam No.IX.D.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Peraturan Bapepam
No. IX.D.2), Peraturan Bapepam No.IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu (Peraturan Bapepam No. IX.E.1) dan Peraturan Bapepam No.IX.E.2. tentang
Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (Peraturan Bapepam No. IX.E.2).
Selain itu, Anggaran Dasar Perseroan juga telah memuat ketentuan tentang Penitipan Kolektif
sebagaimana diatur dalam Pasal 56-62 Bagian Kedua Bab VII UUPM.
3. Perseroan berhak serta dapat menjalankan kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas usaha sesuai
izin-izin. Maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Anggaran Dasar
Perseroan adalah berusaha bidang industri roti, kue dan makanan lainnya.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut:
a.

Kegiatan usaha utama, yaitu:

94

b.

mendirikan pabrik dan memproduksi segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas pada
macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya.
Kegiatan usaha penunjang, yaitu:
memasarkan dan menjual segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas pada macam-
macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya.

Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya telah sesuai dengan maksud dan tujuan yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan telah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Dasar

Modal Ditempatkan dan


Modal Disetor

: Rp. 344.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh empat miliar


rupiah) yang terdiri dari 3.440.000.000 (tiga miliar empat
ratus empat puluh juta) saham, dengan nilai nominal
masing-masing saham sebesar Rp. 100,00 (seratus rupiah).

: Rp. 101.236.000.000,- (seratus satu milyar dua ratus tiga


puluh enam juta Rupiah) yang terdiri dari 1.012.360.000
(satu milyar dua belas juta tiga ratus enam puluh ribu
rupiah) saham.

Adapun susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Jumlah Saham

Nilai Nominal
(Rp 100,-)

Bonlight Investment Limited


Treasure East Investment
Limited
Sojitz Corporation
Shikishima Baking
Masyarakat
TOTAL

Persentase
(%)

318.893.400

31.889.340.000

31,50

318.893.400

31.889.340.000

31,50

43.025.300
86.050.600
245.497.300

4.302.530.000
8.605.060.000
24.549.730.000

4,25
8,50
24,25

1.012.360.000

101.236.000.000

100,00

Struktur permodalan dan peralihan saham serta susunan para pemegang saham Perseroan
sejak pendirian hingga tanggal Pendapat Hukum ini adalah: (i) telah sah dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan (ii) yang dimuat dalam Prospektus Awal
adalah benar dan sesuai dengan hasil pemeriksaan kami.
Direksi Perseroan telah memenuhi kewajibannya untuk membuat Daftar Pemegang Saham dan
Daftar Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 UUPT.

95

5. Pada tanggal Pendapat Hukum ini dikeluarkan serta berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat No. 36 tanggal 14 April 2010, dibuat dihadapan FX Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di
Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM dan berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-09844 tanggal 23
April 2010 telah diterima dan dicatat dalam Sisminbakum Kementerian Hukum dan HAM serta
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0030660.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 23
April 2010 (Akta No. 36/2010), susunan dari para anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan yang sedang menjabat adalah sebagai berikut:
DIREKSI
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

:
:
:
:
:
:

Wendy Sui Cheng Yap


Indrayana
Kaneyoshi Morita
Takao Okabe
Yenni Husodo
Chin Yuen Loke (merangkap Direktur Tidak Terafiliasi)

DEWAN KOMISARIS
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris

:
:
:

Benny Setiawan Santoso


Tan Hang Huat
Seah Kheng Hong Conrad (merangkap Komisaris
Independen)

Para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut telah diangkat berdasarkan No.
36/2010. Para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut menjabat untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang mengangkat
mereka dan berakhir pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ke-5 (kelima)
setelah tanggal pengangkatan mereka. Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan tersebut telah sah dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Bahwa anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam No. IX.I.6
tentang Direksi Dan Komisaris Perseroan Dan Perusahaan Publik (Peraturan Bapepam No.
IX.I.6).
Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
tanggal 11 November 2010 dengan susunan sebagai berikut:
KOMITE AUDIT
Ketua Komite Audit
Anggota Komite Audit
Anggota Komite Audit

:
:
:

Seah Kheng Hong Conrad


Denny
A. Bayu Purnama Irawan

Atas pembentukan Komite Audit tersebut telah diterbitkan Piagam Komite Audit (Audit
Committtee Charter) yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris pada tanggal 1 Desember 2010.
Oleh karenanya, Perseroan telah memenuhi ketentuan mengenai pembentukan Komite Audit
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

96

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 dan Surat Keputusan Direksi Perseroan
No. 001/L/V/2012 tentang Penunjukan Sekretaris Perusahaan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
tanggal 4 Mei 2012, Perseroan telah mengangkat Sdri. Sri Mulyana sebagai karyawan yang akan
melaksanakan fungsi Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan.
Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001-SK.Dir/XI/12 tanggal 6 November 2012
tentang Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal, Perseroan telah mengangkat Sdr. Simon
Petrus Ketaren selaku Kepala Internal Audit dan membentuk Unit Audit Internal sesuai dengan
ketentuan Peraturan Bapepam No. IX.1.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan
Piagam Unit Audit Internal.
Perseroan telah melaksanakan kewajiban untuk memperoleh izin-izin, sehubungan dengan
kegiatan-kegiatan usaha Perseroan. Izin-izin yang telah habis masa berlakunya saat ini sedang
diproses perpanjangannya oleh Perseroan dan kami tidak mellihat hambatan yang berarti bagi
Perseroan untuk memperpanjang atau memperoleh ijin-ijin tersebut.
6. Perseroan telah memenuhi ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
7. Perseroan telah memenuhi kewajiban perijinan, pemberitahuan, atau persetujuan terkait
rencana Penawaran Umum Obligasi Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam Anggaran Dasar
Perseroan, maupun persetujuan pihak-pihak lain yang terkait dengan Perseroan.
8. Perseroan berhak untuk membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian-perjanjian.
Pembuatan dari setiap perjanjian-perjanjian tersebut tidak melanggar ketentuan-ketentuan
hukum dan peraturan yang berlaku terhadap Perseroan dan dari setiap perjanjian-perjanjian
yang lain dimana Perseroan menjadi pihak didalamnya dan/atau harta kekayaan Perseroan yang
penting dan material terikat, serta Anggaran Dasar Perseroan, dan karenanya perjanjian-
perjanjian adalah sah dan mengikat pihak-pihak didalamnya, serta pada tanggal Pendapat
Hukum ini dikeluarkan, Perseroan telah memenuhi kewajiban-kewajibannya yang telah jatuh
tempo sebagaimana dimaksud dalam perjanjian-perjanjian yang timbul karena suatu
pemberitahuan atau lewatnya waktu atau keduanya.
Terhadap perjanjian jual beli gas dan listrik yang telah habis masa berlakunya, saat ini sedang
dalam proses perpanjangan oleh Perseroan sesuai dengan Surat Keterangan Direksi tanggal 25
April 2013, sehingga tidak akan mengganggu jalannya produksi dan atau operasional Perseroan.
Penawaran Umum Obligasi yang dilakukan oleh Perseroan tidak bertentangan dengan
perjanjian-perjanjian dimana Perseroan menjadi pihak didalamnya.

9. Pemilikan dan penguasaan Perseroan atas harta kekayaannya, berupa tanah dan bangunan,
peralatan, serta harta kekayaan lainnya yang kami anggap penting dan material adalah sah dan
dilindungi oleh dokumen pemilikan yang sah. Harta kekayaan Perseroan yang dapat
diasuransikan, telah dilindungi oleh asuransi-asuransi untuk risiko-risiko yang penting. Bahwa
harta kekayaan Perseroan tersebut saat ini tidak sedang dalam keadaan sengketa.

97

Berdasarkan Surat Pernyataan Kepemilikan Dan Penguasaan Sah Atas Tanah Direksi Perseroan
tanggal 28 Februari 2013 dan Surat Keterangan Direksi Perseroan tanggal 20 Maret 2013,
menyatakan bahwa Perseroan memiliki dan/atau menguasai dengan sah tanah-tanah untuk
menjalankan kegiatan usahanya serta tidak terdapat pembebanan penjaminan dan tidak ada
sengketa kepemilikan serta penyitaan atas tanah-tanah tersebut.
Perseroan telah menutup asuransi Property All Risk untuk melindungi aset milik Perseroan yang
bersifat material bagi kegiatan usaha Perseroan. Asuransi-asuransi tersebut ditutup pada
sebuah perusahaan asuransi, yaitu PT Asuransi Central Asia (ACA).
Berdasarkan Surat Keterangan Direksi Perseroan tanggal 20 Maret 2013, masih terdapat proses
pengurusan asuransi terhadap aset-aset yang telah habis masa berlaku polisnya dan atau aset-
aset lainnya termasuk terhadap aset-aset baru.
10. Perseroan memiliki 38 jenis produk roti yang diproduksi pada kantor pusat Perseroan dan
kantor cabang Perseroan yang terletak di Medan, Pasuruan, dan Semarang yang telah terdaftar
di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan 63 jenis produk roti yang diproduksi pada
kantor pusat Perseroan dan kantor cabang Perseroan yang terletak di Medan, Pasuruan, dan
Semarang yang telah memiliki Sertifikat Halal pada Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kantor cabang Perseroan Palembang dan Makassar saat ini sedang dalam proses pengurusan
Persetujuan Pendaftaran Produk Pangan pada BPOM RI dan Sertifikat Halal sesuai Surat
Keterangan Direksi tanggal 28 Februari 2013;
Apabila Perseroan mengedarkan produk pangan yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam
keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor : HK.00/05.1.2569 tentang Kriteria
dan Tata Laksana Penilaian Produk Pangan, maka berdasarkan Pasal 25 Keputusan tersebut diatas,
Perseroan dapat dikenai sanksi administratif berupa :
a. Peringatan tertulis;
b. Penghentian sementara kegiatan;
c. Pembekuan dan / atau pembatalan Surat Persetujuan Pendaftaran Produk Pangan yang
bersangkutan;
d. Penarikan produk pangan dari peredaran;
e. Sanksi administrative lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain sanksi administratif sebagaimana tersebut di atas, apabila terjadi pelanggaran, Perseroan juga
dapat dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan Pasal 142 Undang-Undang No. 18 tahun 2012
tentang Pangan dan Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) huruf a Jo Pasal 9 ayat (1) huruf h Undang
Undang RI No. 8 Th. 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dengan ancaman pidana bagi
pelanggaran Pasal 62 ayat (1) jo. Pasal 8 ayat (1) huruf a Jo. Pasal 9 ayat (1) huruf h Undang
Undang RI No. 8 Th. 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah). Ancaman
pidana bagi pelanggaran Pasal 142 Undang Undang RI No. 18 Th. 2012 tentang Pangan adalah
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00 (empat
miliar rupiah).
Pengurusan Persetujuan Pendaftaran Produk Pangan pada BPOM RI dan Sertifikat Halal di pabrik
Palembang dan Makassar tidak akan mempengaruhi secara material kelangsungan usaha
Perseroan.

98

Perseroan sebagai perusahaan industri makanan telah menerapkan Sistem Analis Bahaya dan
Pengendalian Titik Kritis (HACCP) yang merupakan standar manajemen keamanan pangan
berupa Seritifikat Sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yang diterbitkan oleh M-
BRIO HACCP Certification Body. Sesuai dengan Surat Keterangan Direksi Perseroan tanggal 25
April 2013, Perseroan saat ini sedang dalam proses pengurusan untuk penerbitan sertifikasi M-
BRIO HACCP Certification Body untuk periode tahun 2013, dan proses pengurusan ini tidak akan
mempengaruhi secara material kelangsungan usaha Perseroan.
11. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
ketenagakerjaan, (i) Perseroan telah mengikutsertakan pekerjanya dalam program-program
jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) pada PT Jamsostek (Persero); (ii) telah melakukan
pelaporan di bidang ketenagakerjaan; (iii) Perseroan telah memperoleh pengesahan atas
Peraturan Perusahaan dan berlaku untuk seluruh pabrik milik Perseroan; (iv) Perseroan telah
memenuhi persyaratan pembayaran Upah Minimum yang berlaku di wilayah dimana kantor
pusat, kantor cabang, dan kantor distribusi Perseroan berkedudukan sesuai dengan
Keputusan/Peraturan Gubernur tentang Upah Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota tahun 2013.
Hal ini dibuktikan dengan bukti slip gaji terendah karyawan dan pernyataan Direksi tentang
pemenuhan upah minimum Perseroan. Perseroan juga telah memenuhi kewajibannya dalam
pengurusan Wajib Lapor Ketenagakerjaan, yaitu dalam hal penyesuaian upah minimum sesuai
dengan Surat Keterangan Direksi tanggal 25 April 2013; (v) Perseroan telah memiliki izin-izin
khusus di bidang ketenagakerjaan, antara lain izin mempekerjakan buruh/pekerja perempuan
pada malam hari dan izin-izin penggunaan alat-alat dalam rangka produksi.
Berdasarkan Surat Pernyataan Pemenuhan Upah Minimum Direksi Perseroan tanggal 28 Februari
2013, menyatakan Perseroan telah memenuhi kewajiban sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan dan berdasarkan Surat Keterangan Direksi
Perseroan tanggal 28 Februari 2013, menyatakan Perseroan sedang dalam proses pengurusan: (i)
pelaporan ketenagakerjaan atas Kantor Cabang Perseroan yang terletak di Palembang dan
Kantor Distribusi Perseroan yang terletak di Lampung; (ii) Akta Pengawasan Ketenagakerjaan
atas Kantor Cabang Perseroan yang terletak di Semarang, Palembang dan Makassar; (iii) Izin-izin
khusus di bidang ketenagakerjaan berupa Izin Kerja Malam bagi Tenaga Kerja Wanita atas Kantor
Cabang Perseroan yang terletak di Semarang, Medan, Palembang dan Makassar.
12. Perseroan melaksanakan kewajiban-kewajibannya di bidang lingkungan hidup berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah yang berlaku di bidang
lingkungan hidup, dengan melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pengendalian Lingkungan (UKL dan UPL) pada pabrik-pabrik tempat kantor pusat dan kantor
cabang Perseroan berkedudukan. UKL dan UPL tersebut masih berlaku hingga tanggal Pendapat
Hukum ini dikeluarkan.
Sesuai dengan Surat Keterangan Direksi Perseroan tanggal 28 Februari 2013: (I) Perseroan tidak
melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
terhadap Kantor Blok C dan Kantor Blok U-32 dikarenakan Kantor Blok C dan Kantor Blok U-32 tidak
dipergunakan sebagai pabrik melainkan sebagai tempat dan/atau gudang penyimpanan hasil
produksi Perseroan di Kantor Blok MM 2100, Kantor Blok W dan Kantor Blok U-33; (ii) Perseroan
sedang dalam proses pengurusan dokumen UKL-UPL atas Kantor Cabang Makassar.
Sehubungan dengan penyambungan air bersih dan air limbah di pabrik Palembang dan Makassar,
Perseroan saat ini sedang dalam pengurusan, sebagaimana dinyatakan oleh Direksi Perseroan

99

melalui surat keterangan tanggal 25 April 2013. Pengurusan penyambungan air bersih dan air limbah
di pabrik Palembang dan Makassar tidak akan mempengaruhi secara material kelangsungan
usaha Perseroan.
13. Perseroan melakukan Technical Royalty Agreement atau Perjanjian Teknis (selanjutnya disebut
sebagai Perjanjian Teknis) dengan Shikishima Baking Co., Ltd. (selanjutnya disebut sebagai
SBC), dan Nishoo Iwai Corporation (sekarang bernama Sojitz Corporation selanjutnya disebut
sebagai Sojitz), pemegang saham Perseroan pada tanggal 12 Juni 1995, dimana SBC
menyetujui untuk menyediakan pengarahan teknik, pengetahuan dan pelatihan dalam hal
produksi roti dan Sojitz bertindak sebagai penengah antara keduanya. Perjanjian tersebut
berakhir pada tahun 2000 dan telah diperpanjang beberapa kali pada tanggal 26 April 2011 dan
berlaku hingga 31 Desember 2016. Berdasarkan Perjanjian Teknis tersebut, Perseroan
menyetujui untuk membayar biaya royalti (untuk tiap periode akuntansi) berdasarkan
persentase tertentu dari penjualan bersih.
Perjanjian Teknis tersebut termasuk dalam Transaksi Afiliasi yang dikecualikan dari kewajiban
pengumuman dan pelaporan sebagaimana diatur dalam Angka 3 huruf c ayat (1) Peraturan
Bapepam No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
14. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 18 tanggal 19 Juli 2011 sebagaimana telah diubah dua
kali dan terakhir dengan Akta Perubahan Kedua Atas Akta Perjanjian Kredit No. 18 tanggal 19
Juli 2011 Pada tanggal 19 Juli 2011 No. 10 tanggal 11 Desember 2012 yang ketiganya dibuat di
hadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan, Perseroan
memperoleh fasilitas dana talangan dari PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) dengan pagu
pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah) dan pada tanggal 2 November
2011 fasilitas tersebut dikonversi menjadi fasilitas kredit investasi untuk membiayai
pembangunan pabrik baru dengan pagu pinjaman sebesar Rp 280.000.000.000,- (dua ratus
delapan puluh miliar Rupiah) kemudian pada tanggal 14 Desember 2012, Perseroan
memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi dari Bank BCA dengan pagu pinjaman sebesar
Rp 220.000.000.000,- (dua ratus dua puluh miliar Rupiah) untuk membiayai pembangunan
pabrik baru.
Sehubungan dengan hak first right of refusal dari Bank BCA sebagaimana di atur Akta Perjanjian
Kredit No. 18 tanggal 19 Juli 2011 sebagaimana telah diubah dengan:(i) Akta Perubahan
Pertama Atas Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 2 November 2011; (ii) Akta Perubahan Kedua Atas
Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 11 Desember 2012 yang ketiganya dibuat dihadapan Veronica
Sandra Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari
Bank BCA terkait dengan penerbitan Obligasi sesuai Surat No. 10121/GBK/2013 tanggal 19
Maret 2013.
15. Sesuai dengan Surat Pernyataan Perseroan, anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
serta atas dasar penelitian kami pada Pengadilan Negeri dimana kantor pusat Perseroan
berkedudukan dan kantor cabang Perseroan berkedudukan, Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri dimana kantor pusat Perseroan berkedudukan dan kantor cabang
Perseroan berkedudukan, Pengadilan Tata Usaha Negara dimana kantor pusat Perseroan
berkedudukan dan kantor cabang Perseroan berkedudukan, Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI) dimana kantor pusat Perseroan berkedudukan dan kantor cabang Perseroan
berkedudukan, dan Pengadilan Pajak di Departemen Keuangan, Perseroan, Dewan Komisaris
dan Direksi tidak terlibat perkara-perkara pidana, perdata, tata usaha negara di hadapan
peradilan umum, perkara ketenagakerjaan, sengketa perpajakan maupun sengketa arbitrase di

100

Indonesia yang secara material dapat mempengaruhi secara negatif keadaan keuangan dan
keberlangsungan usaha Perseroan.
16. Atas dasar pemeriksaan kami di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri/Niaga/HAM dimana
kantor pusat dan kantor cabang Perseroan berkedudukan, Perseroan tidak terdaftar sebagai
termohon dalam perkara kepailitan atau telah dinyatakan dalam keadaan pailit, Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau pembubaran Perseroan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang dan UUPT.
Perseroan juga tidak terdaftar sebagai tergugat atau termohon dalam perkara perdata atau
pidana di Pengadilan Negeri dimana kantor pusat dan kantor cabang Perseroan berkedudukan.
Namun demikian, saat ini Perseroan tengah menghadapi penyidikan dugaan tindak pidana
memproduksi dan / atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan dan ketentuan perundang-undangan, menawarkan, mempromosikan,
mengiklankan suatu barang dan / atau jasa secara tidak benar, dan / atau seolah-olah barang
tersebut berasal dari daerah tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8
ayat (1) huruf a Jo Pasal 9 ayat (1) huruf h Undang Undang RI No. 8 Th. 1999 tentang
Perlindungan Konsumen dan Pasal 142, 144 Undang Undang RI No. 18 Th. 2012 tentang
Pangan. Penyidikan dugaan tindak pidana tersebut tidak berpengaruh negatif terhadap jalannya
usaha dan/atau tidak secara material dapat mempengaruhi keadaan keuangan Perseroan.
Perseroan juga tidak menerima somasi yang berdampak terhadap kelangsungan usaha
Perseroan.
17. Berdasarkan Surat Pernyataan Mengenai Rencana Penggunaan Dana Direksi Perseroan tanggal
29 April 2013, Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil
Penawaran Umum secara berkala kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang
Saham dan melaporkan kepada BAPEPAM & LK sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (Peraturan Bapepam No. X.K.4).
18. Berdasarkan Surat Penyataan Mengenai Rencana Penggunaan Dana Direksi Perseroan tanggal
29 April 2013, penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi setelah dikurangi biaya-biaya
emisi akan digunakan untuk:
1. Sekitar 56% untuk melakukan pengembangan usaha/ekspansi perusahaan (termasuk
pembelian tanah, penambahan line mesin dan membangun pabrik-pabrik baru) dengan
tujuan untuk meningkatkan kapasitas yang ada dan melakukan penetrasi ke daerah-daerah
lain di Indonesia, dengan keterangan sebagai berikut:
a.

Lokasi
Aset yang akan dibeli
Spesifikasi mesin

Alokasi biaya

: Purwakarta
: Tanah dan mesin, serta pembangunan pabrik baru
: Mesin-mesin untuk pembuatan roti, berupa mixer, make
up, oven, packaging, serta mesin-mesin pendukung
lainnya
: Sekitar 50%.

101

b.

Lokasi
Aset yang akan dibeli
Spesifikasi mesin

Alokasi biaya

: Cikande
: Tanah dan mesin, serta pembangunan pabrik baru
: Mesin-mesin untuk pembuatan roti, berupa mixer, make
up, oven, packaging, serta mesin-mesin pendukung
lainnya
: Sekitar 50%

2. Sekitar 44% untuk membayar pinjaman kepada PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) (tidak
terafiliasi), dengan rincian keterangan mengenai pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
Jumlah pokok
: Rp. 280.000.000.000,-
Tingkat bunga
: 8,25% per tahun.
Jangka waktu
: 6 tahun sejak tanggal penarikan dana pertama kali.
Jatuh tempo
: 2 November 2017.
Pada saat ini Perseroan sedang dalam proses mencari pemasok untuk pembelian aset-aset
tersebut diatas, oleh karenanya belum dapat memastikan apakah terdapat hubungan afiliasi
atau tidak sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1.

Penggunaan dana untuk membangun pabrik-pabrik baru termasuk kategori Transaksi Material
yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Huruf a Angka 6) Peraturan Bapepam
No. IX.E.2.
Perluasan usaha dan pembangunan pabrik-pabrik baru dari dana hasil Penawaran Umum
Obligasi, merupakan Transaksi Material yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Huruf
a Angka 6) Peraturan Bapepam No. IX.E.2, dengan demikian Perseroan wajib melakukan
keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. X.K.1 tentang
Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik.
Apabila penggunaan dana sebagaimana disebutkan diatas merupakan transaksi material
dan/atau yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam No. IX.E.2 dan/atau Peraturan Bapepam No. IX.E.1, Perseroan wajib memenuhi
ketentuan-ketentuan tersebut.

102

19. Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi, pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan
telah membuat dan menandatangani secara sah Perjanjian-Perjanjian Penerbitan Obligasi 2013
dan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana disebutkan dalam Angka 7 huruf a. di atas telah
sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. VI. C.4 tentang Ketentuan Umum dan
Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.
20. Perseroan telah menjadi Perusahaan Publik selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal
penawaran umum perdana, tidak pernah mengalami kondisi gagal bayar, dan rencana
penawaran umum obligasi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan merupakan penerbitan efek
yang bersifat utang, dengan demikian sesuai Peraturan IX.A.15.
21. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan
Waliamanat dalam Penawaran Umum Obligasi ini sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
22. Aspek hukum yang dimuat dalam prospektus adalah benar dan sesuai dengan hasil pemeriksaan
kami.
Demikianlah Pendapat Hukum ini kami berikan dan dibuat sesuai dengan standar profesi dan kode
etik profesi sebagai Konsultan Hukum Pasar Modal dan kami telah bersikap independen serta tidak
memiliki benturan kepentingan dengan Perseroan, dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya serta
bertanggung jawab atas pendapat hukum yang diberikan.

Hormat kami,
Hadiwidjojo Wirya Mukhtar Ardibrata Law Offices

Kukuh Komandoko Hadiwidjojo, S.H., M.Kn


STTD Nomor: 541/PM/STTD-KH/2004
Anggota HKHPM Nomor: 200815

Tembusan:
1.
2.
3.

Yth. Otoritas Jasa Keuangan;


Yth. PT Bursa Efek Indonesia;
Yth. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yaitu PT BCA Sekuritas.

103

Halaman ini sengaja dikosongkan

xiv

XV. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN


KEUANGAN PERSEROAN

105

Halaman ini sengaja dikosongkan

SURAT PERNYATAAN DI REKSI


TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS IAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DIAUD|T)

STATEMENT OF THE BOARD OF DIRECTORS


CONCERNING THE RESPONSIB'LIrY FOR THE FINANCIAL STATEMENTS

FORTHE YEARS ENDED


37,2072 AND 2077 (AUDiTED)

DECEMBER

PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ("Perseroan")

PT NIPPON INDOSARI CORPINDOTbk ("Compony')

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

We, the undersigned:

7, Nama

7.

Wendy Sui Cheng Yap

: Kasawan lndustri MM2100,

Office Address

Alamat Domisili

Domicile Address

Nomor Telepon

Jl. Selayar Blok A9


Cibitung Bekasi Jawa Barat 17520
: Apartemen Four Season RT 007/RW 03
Kel.Setia budi, Jakarta Selatan
: (021) 8935088

Jabatan

: Presiden Direktur Perseroan

2. Nama
Alamat Kantor
.A.
Alamat Domisili

Telephone
Position

2.

Yenni Husodo

: Kasawan lndustri MM2100,

Office Address

Jl. Selayar Blok A9

Domicile Address

NomorTelepon

Cibitung Bekasi Jawa Barat 17520


Jl. Pemuda TBS Blok C.2 No.10
RT 004/RW 009 Kel.Jati,
Kec. Pulo Gadung, Jakarta
: (021) 8935088

Jabatan

: Direktur Perseroan

Telephone
Position

ini

bertindak bersama-sama untuk dan atas nama


Perseroan, berkedudukan di Cibitung, Bekasi, Kasawan lndustri
MM2100, Jl. Selayar Blok 49, Cibitung, Jawa Barat dengan ini

menyatakan hal-hal sebagai berikut

2.

: Yenni Husodo
: Kosowon lndustri MM2700
11. Seloyor Blok A9
Cibitung Bekosi Jowo Borot 1-7520
: Jl. Pemudo TBS Blok C.2 No.70
Rt.004/ RW 009 Kel. Joti
Kec. Pulo Godung, Jokorto
: (021) 893s088
: Director of the Company

7.

That we ore responsible for the preporotion ond presentotion


the Compony's Finonciol Stotement for the yeors ended
December 31, 2012 ond 2011;

2.

Keuangan emiten atau perusahaan publik yang dikeluarkan oleh

That the Finonciol Stotement of the Company is prepored and


presented in occordonce with the generol occepted occounting
principles, The Copitol Morket Supervisory Agency ond Stock
Exchonge Regulotions, ond guidelines for Finoncial Stotement
presentotions ond disclosures for public listed componies issued

BAPEPAM-LK dan Bursa;

by BAPEPAM-LK ond Stock Exchonges;

Bahwa kami bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian


Laporan Keuangan Perseroan tahunan yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2012 dan20lL;

Bahwa Laporan Keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan

Bursa, serta pedoman penyajian dan pengungkapan

a. Bahwa

Laporan

semua informasi dalam Laporan Keuangan Perusahaan

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

April

in the Finonciol

Stotement

b.

4.

Thot we ore responsible

The obove stotement is mode

for the internol control

truthfully.

karta,Apiil 24, 2Ol3

2013

l!!Ll-r!!

,lq

Wendv Sui Cheng Yap

Yenni Husodo

Presiden Direktur/

Direktu

President

Director

of

the

Thot the Finonciol Stotements of the Compony does not


contoin incorrect inlormotion ond mdterial foct, ond does
not omit ony informotion or moteriol foct;

Company.

dalam Perseroan.

Jakarta,?J+

Thot oll informotion

Company ore complete ond correct;

informasi atau fakta material;

Bahwa kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal

of

3. o.

telah dimuat secara lengkap dan benar;


b.Bahwa Laporan Keuangan Perseroan tidak mengandung informasi
atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan

4.

: Wendy Sui Cheng Yop


: Kosowon lndustri MM2700
11. Seloyor Blok A9
Cibitung Bekosi lowo Borot 77520
.'Apartemen Four Season RT 07/RW 03
Kel.Setia budi Jaka rta Selata n
: (021) 8935088
: President Direaor of the Compony

ln this motter octing jointly for ond on beholf of the Compony hoving
its domiciled in Cibitung, Bekosi, Kosowon lndustri MM2100, Jl.
S.eloyor Blok 49, Cibitung, Jowo Borot, hereinofter declore os follows

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, peraturan Badan


Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan

3.

Nome

Dalam hal

1.

Nome

Alamat Kantor

r/

Directo

PT.NipponlndosariCorpindo,Tbk Jl.SelayarBlok49KawasanIndustriMM2l00,DesaMekarwangi,CikarangBarat,Bekasi,JawaBaratlT520
Telp.(021)89983876,89844953 Fax.(021)89844955Website:www,sariroti.com

system in the

lltt

ZEnrust *YouNc

Purwantono, Suherman & Surja


lndonesia Stock Exchange Building
Tourer 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

lllllllllllllllllrrrr

Jakarta 12190, Indonesia


Tel: +62 21 5289 5000
fax: -62 2L 5289 47OO
www.ey com/id

The original report included herein is

in lndonesian language.

Laporan Auditor lndependen

lndependent Auditors' Report

Laporan No. RPC-39021 PSSI 2073

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi


PT Nippon lndosari Corpindo Tbk

eport No. R PC'3902 /PSS/ZO 1 3

The Stockholders, Boards of Commissioners and

Directors
PT Nippon lndosari Corpindo Tbk

Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan


PT Nippon lndosari Corpindo Tbk ("Perusahaan")
tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, serta
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan

We have audited fhe statements of financial position


of PT Nippon lndosari Corpindo Tbk (the "Company")
as of December 37, 2012,2O11 and 2O1O, and the

related staternents of comprehensive

income,
changes in equity and cash flows for the years then
ended. fhese financial statements are the
responsibility of the Company's management. Our

ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir

pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan


adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit

responsibility

is to

express

an opinion on

fhese

financial staternents based on our audits.

kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing

We conducted our audits in accordance with auditing


standards estab/lshed by the lndonesian lnstitute of
Certified Public Accountants. fhose standards require
that we plan and perform the audit to obtain
reasonab/e assurance about whether the financial
statements are free of material misstatement. An
audit includes examining, on a test basis, eyidence
supporting the amounts and disclosures in the
financiat sfatements. An audit also includes assessingl
the accountinq principles used and significant

yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik lndonesia.


Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan
dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji

material. Suatu audit meliputi pemeriksaan. atas dasar


pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga

meliputi penilaian atas prinsip akuntansi

yang

digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh


manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan

estimates made

by

management,

as well

evaluating the overall financial

presentation. We believe that our audits provide

pendapat.

reasonable basis for our opinion.

108

P!rwantono, Suherman & Surja


Registered Public Accountants K[1K i'.]o 131/KNI
A m:mber firm of Ernst & Young Glabal Limited

1/20i0

as

sfatement
a

"

zEnrusr&youNc

iIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIr
The original report included herein is

in lndonesian language.

Laporan Auditor lndependen (lanjutan)

lndependent Auditors' Report (continued)

Laporan No. RPC-3902lPSSl2013 (lanjutan)

Report No. RPC-3902/PSS/201 3 (continued)

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami


sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan PT Nippon lndosari
Corpindo Tbk tanggal 31 Desember 2012,2011 dan
2010, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia.

ln our opinion, the financial statements referred to


above present fairly, in all material respects, the
financial position of PT Nippon lndosari Corpindo Tbk
as of December 31, 2012, 2O11 and 2010, and the
resu/ts of its operations and its cash flows for the

Kami telah menerbitkan Laporan Auditor lndependen

We have previously rssued lndependent Auditors'

No. RPC-3205/PSS/2013 tanggal 6 Februari 2013 atas


laporan posisi keuangan PT Nippon lndosari Corpindo
Tbk tanggal 31 Desember 2OL2,ZOLL dan 2010, serta

February 6,

laporan laba rugi komprehensif

years then ended


F i na

in conformity with

lndonesian

nci a I Accou nti nq Sfandards.

Report No.
position

laporan perubahan

RPC-3205/PSS/2O13 dated
2073 on the sfatemenfs of financial

of PT

Nippon lndosari Corpindo Tbk as of

December 31, 2012, 2O71 and 2O7O, and the related


statements of comprehensive income, changes in
equity and cash f/ows for the years then ended. ln
relation with the Company's plan to offer bonds to the

ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir

pada tanggal-tanggal tersebut. Sehubungan dengan


rencana penawaran umum obligasi Perusahaan seperti
diungkapkan pada Catatan 36 atas laporan keuangan,

Perusahaan menerbitkan kembali laporan keuangan


tersebut diatas untuk mencakup perubahan dan/atau

public as disc/osed in Nofe 36 to the financial


statemenfs, the Company reissued ifs financial
statemenfs to include revision and/or additional

penambahan pengungkapan pada laporan keuangan.

disc/osures in the financial statemenfs.

Purwantono, Suherman & Surja

Feniwati Chendana, CPA


RegistrasiAkuntan Publik No. AP.0694lPublic Accountant Registration No. AP.0694

24 April 2Ot3l April 24, 2073

The accompanying linancial statements are not intended to present

the financial position, results of operations and cash llows in


accordance with accounting principles and practices generally
accepted in countries and jurisdictions other than lndonesia. The
standards, procedures and practices applied to audit such financial
statements are those generally accepted and applied in lndonesia.

109

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)

Catatan/
Notes

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)

2012

2011

2010

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain pihak ketiga
Persediaan
Biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
Uang muka

ASSETS
37.871.639.602

48.397.360.886

120.721.694.375

133.480.005.931
2.723.400.542
421.608.083
22.598.712.855
4.312.875.374
14.110.226.836
4.299.564.922

101.501.209.883
1.886.686.454
262.603.539
16.305.869.407
2.891.390.294
12.645.442.465
6.383.688.610

73.792.955.578
1.848.684.827
9.602.287.926
335.481.876
2.273.816.569
4.455.099.046

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Third parties
Related party
Other third party receivables
Inventories
Prepaid expenses
Prepaid taxes
Advances

219.818.034.145

190.274.251.538

213.030.020.197

TOTAL CURRENT ASSETS

2e,2f,8
2b,2j,9,
29c,29e,31
2f,2p,10
2j,11,31

893.898.142.271

546.098.568.681

345.865.687.828

NON-CURRENT ASSETS
Fixed assets

11.213.320.997
1.426.300.220
1.954.286.254

8.774.420.148
1.878.008.379
1.103.771.236

6.410.058.069
796.908.031

12

76.634.597.336

11.007.898.518

2.162.667.701

Guarantee deposits
Intangible assets
Other non-current financial assets
Other non-current
non-financial assets

2b,2j,4,31
2j,5,31
2k,28
2j,31
2c,6
2d,7
2h,15a

TOTAL ASET LANCAR


ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap
Deposito jaminan
Aset takberwujud
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset non-keuangan tidak
lancar lainnya
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
TOTAL ASET

985.126.647.078

568.862.666.962

355.235.321.629

TOTAL NON-CURRENT ASSETS

1.204.944.681.223

759.136.918.500

568.265.341.826

TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial


statements.

110

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)

Catatan/
Notes

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)

2012

2011

2010

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Utang pajak

59.450.463.974
19.582.888.186
86.024.594.555
6.775.419.619

47.816.645.361
17.736.833.011
65.876.802.143
6.454.184.728

19.163.747.303
8.182.605.840
36.795.135.335
15.604.637.383

CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Third parties
Related parties
Other payables
Taxes payable

17.142.497.535

10.303.026.712

12.860.937.645

Accrued expenses

6.072.955.763

406.748.140

21.626.000

32.058.500

Current maturities of long-term


bank loans
Short-term employee benefits
liability

195.455.567.772

148.209.117.955

92.639.122.006

TOTAL CURRENT
LIABILITIES

2j,29c,31

12.641.292.315

8.819.229.298

6.107.613.361

NON-CURRENT LIABILITIES
Customers deposits

2j,18,31
2h,15g

296.844.192.237
16.341.933.308

33.071.521.262
10.989.153.322

7.948.815.578

2i,19

17.054.098.041

11.606.713.877

6.117.360.043

Long-term bank loans - net of


current maturities
Deferred tax liability - net
Long-term employee benefits
liability

TOTAL LIABILITAS JANGKA


PANJANG

342.881.515.901

64.486.617.759

20.173.788.982

TOTAL NON-CURRENT
LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS

538.337.083.673

212.695.735.714

112.812.910.988

TOTAL LIABILITIES

2j,13,31
2k,28
2j,14,31
2h,15b
2j,2k,16,
28,31

Beban akrual
Utang bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek

2j,18,31
2i,17

TOTAL LIABILITAS
JANGKA PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Jaminan pelanggan
Utang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Liabilitas imbalan kerja jangka
panjang

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp100 per saham
Modal dasar - 3.440.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.012.360.000 saham

20

101.236.000.000

101.236.000.000

EQUITY
Capital stock - Rp100 par value
per share
Authorized - 3,440,000,000 shares
Issued and fully paid 101.236.000.000
1,012,360,000 shares

Tambahan modal disetor - neto

21

173.001.428.035

173.001.428.035

173.001.428.035

Additional paid-in capital - net

Saldo laba - belum ditentukan


penggunaannya

392.370.169.515

272.203.754.751

181.215.002.803

Retained earnings unappropriated

TOTAL EKUITAS

666.607.597.550

546.441.182.786

455.452.430.838

TOTAL EQUITY

1.204.944.681.223

759.136.918.500

568.265.341.826

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial


statements.

111

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)

Catatan/
Notes

2012

2011

PENJUALAN NETO

2g,2k,23,28

1.190.825.893.340

813.342.078.952

612.192.357.641

NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN

2g,2k,24,28

634.412.985.295

433.938.241.819

323.167.484.228

COST OF GOODS SOLD

556.412.908.045

379.403.837.133

289.024.873.413

2g,25
2g,26
2g,27

(370.258.127.976)
13.526.100.737
(277.561.322)

(232.917.644.587)
10.143.298.576
(3.402.636.391)

(163.333.078.937)
10.276.233.341
(310.122.795)

199.403.319.484

153.226.854.731

135.657.905.022

389.661.277
-

1.721.179.555
-

199.792.980.761

154.948.034.286

134.665.973.429

LABA BRUTO
Beban usaha
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
LABA USAHA
Pendapatan keuangan
Biaya keuangan

2g,4
2g,18

LABA SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN

2h,15d

LABA TAHUN BERJALAN

LABA PER SAHAM

2n

4.079.913.333
(5.071.844.926)

GROSS PROFIT
Operating expenses
Other operating income
Other operating expenses
INCOME FROM OPERATIONS
Finance income
Finance costs
INCOME BEFORE
INCOME TAX

50.643.432.736

39.015.501.244

34.890.849.054

INCOME TAX EXPENSE

149.149.548.025

115.932.533.042

99.775.124.375

INCOME FOR THE YEAR

OTHER COMPREHENSIVE
INCOME

149.149.548.025

115.932.533.042

99.775.124.375

TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR

147,33

114,52

106,38

EARNINGS PER SHARE

PENDAPATAN
KOMPREHENSIF LAIN
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN

2010

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial


statements.

112

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)

Catatan/
Notes
Saldo, 31 Desem ber 2009
Penambahan modal saham
melalui Penawaran
Umum Perdana (IPO)
Biaya penerbitan saham

20,21
21

Saldo, 31 Desem ber 2010


Total laba komprehensif untuk
tahun berjalan
20

Saldo, 31 Desem ber 2011


Total laba komprehensif untuk
tahun berjalan
Dividen
Saldo, 31 Desem ber 2012

20

Saldo laba belum ditentukan


penggunaannya /
Retained
earnings unappropriated

Tambahan
modal disetor neto/
Additional paidin capital - net

86.050.600.000

Total laba komprehensif untuk


tahun berjalan

Dividen

Modal saham
ditempatkan
dan disetor
penuh/
Issued and
fully paid
capital stock

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)

15.185.400.000
-

349.534.267

178.428.450.000
(5.776.556.232)

81.439.878.428

Total
ekuitas/
Total
equity
167.840.012.695

Balance, December 31, 2009

193.613.850.000

Additional capital stock from


Initial Public Offering
(IPO)

(5.776.556.232)

Stock issuance costs

99.775.124.375

99.775.124.375

Total comprehensive income


for the year

101.236.000.000

173.001.428.035

181.215.002.803

455.452.430.838

Balance, December 31, 2010

115.932.533.042

115.932.533.042

Total comprehensive income


for the year

(24.943.781.094)

(24.943.781.094)

101.236.000.000

173.001.428.035

272.203.754.751

546.441.182.786

Balance, December 31, 2011

149.149.548.025

149.149.548.025

Total comprehensive income


for the year

101.236.000.000

173.001.428.035

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(28.983.133.261)

(28.983.133.261)

392.370.169.515

666.607.597.550

Dividend

Dividend
Balance, December 31, 2012

The accompanying notes form an integral part of these financial


statements.

113

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan dari pendapatan
bunga
Pembayaran kepada pemasok
dan kontraktor
Pembayaran untuk beban
operasional
Pembayaran untuk gaji dan
imbalan kerja karyawan
Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran royalti

2011

389.661.277

1.721.179.555

4.079.913.333

(280.982.126.088)

(321.095.749.582)

(385.243.141.309)

(260.960.498.446)

(113.583.928.948)

(93.272.545.990)
(42.483.323.209)
(10.297.053.613)

(54.487.230.120)
(45.458.674.270)
(7.503.211.021)

(33.458.264.517)
(31.063.427.202)
(6.090.820.998)

189.548.542.813

148.431.210.737

95.377.823.496

24.877.388
(352.773.992.131)

20.882.409
(217.674.494.859)

(76.634.597.336)
(679.411.674)

(10.265.534.203)
-

269.456.048.599
(28.983.133.261)
(10.855.305.418)

1b,21

Kas neto diperoleh dari


aktivitas pendanaan
PENGARUH NETO
PERUBAHAN KURS PADA
KAS DAN SETARA KAS

(227.919.146.653)

33.039.417.684
(24.943.781.094)
(869.362.972)

1.345.273.228
(135.388.412.922)
13.018.150.400
(121.024.989.294)

(5.071.844.926)

187.837.293.768

(93.750.000.000)

229.617.609.920

7.226.273.618

371.249.736

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO


KAS DAN SETARA KAS

596.590.101.410

(452.947.710.565)

(430.063.123.753)

20

2010

796.101.771.127

Kas neto digunakan untuk


aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan dari pinjaman bank
jangka panjang
Pembayaran dividen
Pembayaran beban bunga
Perolehan dari IPO setelah
dikurangi biaya penerbitan
saham
Pembayaran pinjaman bank
jangka panjang

2012

1.173.402.656.222

Kas neto diperoleh dari


aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Penerimaan dari penjualan
aset tetap
Perolehan aset tetap
Pembayaran uang muka
pembelian aset tetap
Perolehan aset takberwujud
Penebusan deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)

(10.525.721.284)

(62.671.191)

(72.324.333.489)

89.015.448.842

(591.886.281)

CASH FLOWS FROM


OPERATING ACTIVITIES
Collections from customers
Cash received from interest
income
Payments to suppliers and
contractors
Payments for operational
expenses
Payments of salaries and
employee benefits
Payments of income taxes
Payments of royalty
Net cash provided by
operating activities
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Proceeds from sale of
fixed assets
Acquisitions of fixed assets
Payments of advances for
purchase of fixed assets
Acquisitions of intangible assets
Redemption of
restricted time deposits
Net cash used in investing
activities
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Proceeds of long-term
bank loans
Dividend payment
Payments of interest expense
Proceeds from IPO,
net of stock
issuance costs
Payments of long-term
bank loans
Net cash provided by
financing activities
NET EFFECT OF CHANGES
IN EXCHANGE RATES
ON CASH AND CASH
EQUIVALENTS

62.776.396.763

NET INCREASE
(DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS


AWAL TAHUN

48.397.360.886

120.721.694.375

57.945.297.612

CASH AND CASH


EQUIVALENTS AT
BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS


AKHIR TAHUN

37.871.639.602

48.397.360.886

120.721.694.375

CASH AND CASH


EQUIVALENTS
AT END OF YEAR

Informasi mengenai aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas


diungkapkan dalam Catatan 33.

Information on non-cash activities is presented in Note 33.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial


statements.

114

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

UMUM
a.

1.

Pendirian Perusahaan

GENERAL
a.

Establishment of the Company

PT Nippon Indosari Corpindo (Perusahaan)


didirikan dalam kerangka Undang-undang
Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967,
yang kemudian diubah dengan Undangundang No. 11 tahun 1970, berdasarkan akta
notaris No. 11 tanggal 8 Maret 1995 dari
Benny Kristianto, S.H. Akta pendirian
Perusahaan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman
dalam Surat Keputusan
No.
C2-6209
HT.01.01.TH.95
tanggal
18 Mei 1995
dan
diumumkan
dalam
Tambahan No. 9729 dari Berita Negara
Indonesia
No.
94
tanggal
Republik
24 November 1995.

PT Nippon Indosari Corpindo (the Company)


was established within the framework of the
Foreign Investment Law No. 1 of 1967, as
amended by Law No. 11 of 1970, based on
notarial deed No. 11 dated March 8, 1995 of
Benny Kristianto,
S.H.
The
deed
of
establishment was approved by the Ministry of
Justice
in
its
decision
letter
No. C2-6209
HT.01.01.TH.95
dated
May 18, 1995 and was published in
Supplement No. 9729 of State Gazette No. 94
dated November 24, 1995.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami


beberapa kali perubahan, yang terakhir
berdasarkan akta notaris No. 48 tanggal
19 April 2012 dari F.X. Budi Santoso Isbandi,
S.H., mengenai perubahan tempat kedudukan
Perusahaan dari sebelumnya Cikarang Bekasi menjadi berkedudukan di Cibitung Bekasi. Perubahan ini telah dicatat dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan surat No. AHU-30282.A.H.01.02
tanggal 6 Juni 2012.

The Companys articles of association has


been amended from time to time, the latest
amendment of which was notarized under
deed No. 48 dated April 19, 2012 of F.X. Budi
Santoso Isbandi, S.H., concerning the change
of the Company's domicile from Cikarang Bekasi to become Cibitung - Bekasi. The
amendment has been recorded in the
database of the Administration System of the
Law and Human Rights Department based on
letter
No. AHU-30282.A.H.01.02 dated
June 6, 2012.

Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar


Perusahaan, ruang lingkup usaha utama
Perusahaan yang sedang dijalankan adalah di
bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti.
Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di
Kawasan Industri MM2100 Cibitung - Bekasi.
Pabrik Perusahaan terdiri dari sebagai berikut:

In accordance with Article 3 of its articles of


association, the Company is currently engaged
in the manufacture, sale and distribution of
bread. The Companys head office is located
at MM2100 industrial estate Cibitung - Bekasi.
The Companys production plants consist of
the following:

Lokasi/Location

Kapasitas (ptg/hari)/
Capacity (pcs/day)

Mulai Beroperasi/
Start of Operations

Cikarang Blok U/Block U

650.617

Desember/December 2008

Cikarang Blok W/Block W

455.088

September 1996

Cibitung MM2100

441.504

Januari/January 2012

Pasuruan

702.691

November 2005

Semarang

362.854

Februari/February 2011

Medan

313.179

April 2011

Perusahaan memulai operasi komersial pada


tahun 1996.

The Company started


operations in 1996.

115

its

commercial

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan)
a.

b.

1.

Pendirian Perusahaan (lanjutan)

GENERAL (continued)
a.

Perusahaan tidak mempunyai entitas induk


oleh karena tidak ada pemegang saham
Perusahaan yang memiliki porsi kepemilikan
efektif atau hak suara diatas 50%.

The Company does not have a parent entity


since none of the Companys stockholders has
effective ownership or voting rights above
50%.

Laporan keuangan ini diotorisasi untuk terbit


oleh Direksi Perusahaan pada tanggal
24 April 2013.

The accompanying financial statements were


authorized for issue by the Companys Board
of Directors on April 24, 2013.

Penawaran Umum Efek Perusahaan

b.

Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar


Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK) No. S-5479/BL/2010 tanggal 18 Juni 2010,
Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam
rangka
Penawaran
Umum
Perdana
151.854.000 lembar saham dengan nilai
nominal sebesar Rp100 per lembar saham
dengan harga penawaran sebesar Rp1.275
per saham telah dinyatakan efektif. Pada
tanggal
28
Juni
2010,
Perusahaan
mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek
Indonesia.
c.

Establishment of the Company (continued)

Based on the letter No. S-5479/BL/2010 dated


June 18, 2010 of the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
(BAPEPAM-LK), the Companys Registration
Statement on its Initial Public Offering of
151,854,000 shares with nominal value of
Rp100 per share at Rp1,275 per share was
declared effective. On June 28, 2010, the
Company listed all of its shares on the
Indonesia Stock Exchange.

Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit


dan Karyawan

c.

Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur (Tidak Terafiliasi)

Benny Setiawan Santoso


Tan Hang Huat
Seah Kheng Hong Conrad
Wendy Sui Cheng Yap
Indrayana
Kaneyoshi Morita
Takao Okabe
Yenni Husodo
Chin Yuen Loke

Susunan Komite Audit pada tanggal


31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
Ketua
Anggota
Anggota

Boards of Commissioners and Directors,


Audit Committee and Employees
The composition of the Companys Boards of
Commissioners
and
Directors
as
of
December 31, 2012, 2011 and 2010 is as
follows:

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi


Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012,
2011 dan 2010 sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris (Independen)

Companys Public Offering

Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner (Independent)
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Director
Director (Not Affiliated)
The composition of the Companys Audit
Committee as of December 31, 2012, 2011
and 2010 is as follows:

Seah Kheng Hong Conrad


Denny
A. Bayu Purnama Irawan

Chairman
Member
Member
As of December 31, 2012, 2011 and 2010,
the Company had 1,031, 490 and 426
permanent
employees,
respectively,
(unaudited).

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan


2010, Perusahaan memiliki 1.031, 490 dan
426 karyawan tetap (tidak diaudit).

116

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


a.

2.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES
a.

ACCOUNTING

Basis of Preparation of the Financial


Statements

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan


sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), yang mencakup Pernyataan dan
Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK) serta peraturanperaturan serta Pedoman Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan yang
diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Perusahaan
menerapkan Pernyataan-pernyataan Standar
Akuntasi Keuangan tertentu yang baru atau
telah direvisi dan diterbitkan, berlaku efektif
sejak tanggal 1 Januari 2012, baik secara
prospektif maupun retrospektif.

The financial statements have been prepared


and presented in accordance with Financial
Accounting
Standards
(SAK),
which
comprise the Statements and Interpretations
issued by the Financial Accounting Standards
Board (DSAK") of the Indonesian Institute of
Accountants and the Regulations and the
Guidelines
on
Financial
Statement
Presentation and Disclosures issued by
BAPEPAM-LK. As disclosed further in the
relevant succeeding notes, the Company
implemented certain Statements of Financial
Accounting Standards, which are either new or
amended and published, applied effective
January 1, 2012, either prospectively or
retrospectively.

Laporan keuangan Perusahaan telah disusun


sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009),
Penyajian Laporan Keuangan.

The financial statements of the Company have


been prepared in accordance with Statement
of Financial Accounting Standards (PSAK)
No. 1 (Revised 2009), Presentation of
Financial Statements.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam


penyusunan laporan keuangan tersebut
konsisten dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan
dalam
penyusunan
laporan
keuangan Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010, kecuali untuk pengaruh atas penerapan
beberapa PSAK baru atau revisian efektif
sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti
diungkapkan pada catatan ini.

The accounting policies adopted in the


preparation of the financial statements are
consistent with those followed in the
preparation of the Companys financial
statements
for
the
years
ended
December 31, 2011 and 2010 except for the
effects of adoption of several new and
amended PSAKs effective January 1, 2012, as
disclosed in this note.

Kecuali untuk laporan arus kas, laporan


keuangan disusun berdasarkan basis akrual,
dengan menggunakan dasar pengukuran
biaya historis, kecuali untuk beberapa akun
tertentu
yang
disajikan
berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.

Except for the statements of cash flows, the


financial statements have been prepared on
the accrual basis, using the historical cost
basis of accounting, except for certain
accounts which are measured on the bases
described in the related accounting policies for
those accounts.

117

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
a.

b.

c.

d.

Dasar Penyusunan
(lanjutan)

Laporan

2.

Keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
a.

ACCOUNTING

Basis of Preparation of the Financial


Statements (continued)

Laporan arus kas, menyajikan penerimaan dan


pengeluaran
kas
dan
bank
yang
diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Arus kas dari
aktivitas
operasi
disajikan
dengan
menggunakan metode langsung.

The statements of cash flows present cash


receipts and payments classified into
operating, investing and financing activities.
Cash flows from operating activities are
presented using the direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam


laporan keuangan adalah rupiah, yang juga
merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the preparation


of the financial statements is the Indonesian
rupiah, which is also the functional currency of
the Company.

Setara Kas

b.

Cash Equivalents

Deposito berjangka dengan masa jatuh tempo


tiga bulan atau kurang dari tanggal
penempatannya dan tidak digunakan sebagai
jaminan
atau
yang
tidak
dibatasi
penggunaannya sehingga dapat segera
dijadikan kas dalam jumlah yang telah
diketahui dengan risiko perubahan nilai yang
tidak signifikan diklasifikasikan sebagai Setara
Kas.

Time deposits with maturities of three months


or less at the time of placement and not
pledged as collateral or restricted as to use,
and, therefore, readily convertible to known
amount of cash and subject to insignificant risk
of changes in value are classified as Cash
Equivalents.

Uang jaminan yang diterima dari pelanggan


yang
dibatasi
penggunaannya
dan
ditempatkan pada deposito berjangka disajikan
sebagai Deposito Jaminan pada bagian "Aset
Tidak Lancar.

Guarantees received from customers which


are restricted and placed in time deposits are
presented as Guarantee Deposits under
Non-current Assets.

Persediaan

c.

Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang


lebih rendah antara nilai perolehan atau nilai
realisasi neto. Nilai perolehan ditentukan
dengan menggunakan metode rata-rata
bergerak. Nilai realisasi neto adalah estimasi
harga penjualan dalam kegiatan usaha normal
setelah dikurangi estimasi biaya penyelesaian
dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or


net realizable value. Cost is determined using
the moving average method. Net realizable
value is the estimated selling price in the
ordinary course of business, less the
estimated cost of completion and the
estimated cost necessary to make the sale.

Cadangan atas penurunan nilai persediaan


ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat
persediaan ke nilai realisasi netonya.

Allowance for inventory losses is provided to


reduce the carrying values of inventories to
their net realizable values.

Biaya dibayar dimuka

d.

Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over the
periods benefited using the straight-line
method.

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama


masa manfaat dengan menggunakan metode
garis lurus.

118

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
e.

2.

Aset Tetap

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.

ACCOUNTING

Fixed Assets

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan


mengadopsi secara prospektif PSAK No. 16
(Revisi 2011), Aset Tetap.

Effective January 1, 2012, the Company has


prospectively adopted PSAK No. 16 (Revised
2011), Fixed Assets.

ISAK No. 25, Hak Atas Tanah, yang


merupakan interpretasi dari PSAK No. 16
(Revisi 2011) menetapkan bahwa biaya
pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk
Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan
(HGB) dan Hak Pakai (HP) yang dikeluarkan
pada saat tanah diperoleh pertama kali diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan
tidak diamortisasi. Sementara itu, biaya yang
terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau
pembaharuan hak-hak tersebut diatas diakui
sebagai aset takberwujud dan diamortisasi
sepanjang umur hukum hak atau umur
ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.

ISAK No. 25, Land Rights, which is an


interpretation of PSAK No. 16 (Revised 2011),
prescribes that the costs incurred in order to
acquire legal rights over land in form of Hak
Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan
(HGB) and Hak Pakai (HP) upon initial
acquisition of land be recognized as part of the
acquisition cost of the land and are not
amortized. Meanwhile, costs incurred in
connection with the extension or renewal of the
above rights are recognized as intangible
asset and are amortized throughout the validity
period of the rights or the economic useful life
of the land, whichever is shorter.

Sehubungan dengan perubahan diatas, pada


tanggal 1 Januari 2012 saldo beban
tangguhan
yang
berasal
dari
biaya
pengurusan legal hak atas tanah awal sebesar
Rp815.585.000 direklasifikasi ke akun Aset
Tetap dan amortisasinya dihentikan.

In connection with the above changes, on


January 1, 2012, deferred charges arising from
the initial acquisition of legal rights over land
amounting to Rp815,585,000 were reclassified
to Fixed Assets and no longer amortized.

Selain yang telah dijelaskan diatas, penerapan


PSAK No. 16 (Revisi 2011) tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap laporan
keuangan Perusahaan.

Other than as described above, the adoption


of PSAK No. 16 (Revised 2011) has no
significant impact on the Companys financial
statements.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan


dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan aset
tetap meliputi: (a) harga pembelian, (b) biayabiaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisinya sekarang, dan (c) estimasi awal
biaya pembongkaran dan pemindahan dan
restorasi lokasi aset (jika ada). Setiap bagian
dari aset tetap dengan biaya perolehan yang
signifikan terhadap total biaya perolehan aset,
disusutkan secara terpisah.

Fixed assets are stated at cost less


accumulated depreciation and impairment
losses, if any. The cost of fixed assets
includes: (a) purchase price, (b) any costs
directly attributable to bringing the asset to its
present location and condition, and (c) the
initial estimate of the cost of dismantling and
removing the item and restoring the site on
which it is located (if any). Each part of an
item of fixed assets with a cost that is
significant in relation to the total cost of the
item is depreciated separately.

Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai


residu, umur manfaat dan metode penyusutan
aset tetap ditelaah oleh manajemen dan jika
perlu disesuaikan secara prospektif.

At the end of each reporting period, the


residual values, useful lives and methods of
depreciation of fixed assets are reviewed by
management and adjusted prospectively, if
appropriate.

119

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
e.

2.

Aset Tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.

ACCOUNTING

Fixed Assets (continued)

Pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang


signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke
dalam nilai buku (carrying amount) aset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi
kriteria
pengakuan.
Semua
biaya
pemeliharaan dan perbaikan lainnya yang
tidak
memenuhi
kriteria
pengakuan
dibebankan langsung pada operasi berjalan.

When significant renewals and betterments are


performed, their costs are recognized in the
carrying amount of the fixed assets as a
replacement if the recognition criteria are
satisfied. All other repairs and maintenance
costs that do not meet the recognition criteria
are charged directly to current operations.

Penyusutan dimulai saat aset tetap tersedia


untuk digunakan dan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus selama
taksiran masa manfaat ekonomis aset sebagai
berikut:

Depreciation commences once the fixed


assets are available for their intended use and
is computed using the straight-line method
over the estimated useful lives of the assets,
as follows:

Tahun/Years
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor

20
25
5
2-5

Buildings and improvements


Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment

Berdasarkan
penelaahan
dan
evaluasi
manajemen Perusahaan, sejak 1 Januari 2011,
Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat
ekonomis mesin dan peralatan dari 15 tahun
menjadi 25 tahun dan perabot dan peralatan
kantor dari 5 tahun menjadi 2 sampai dengan
5 tahun. Perubahan taksiran masa manfaat
ekonomis
ini
dilakukan
setelah
mempertimbangkan kapasitas, kondisi fisik
dan semakin banyaknya variasi aset tetap
yang dimiliki Perusahaan.

Based on the Companys management review


and assessment, starting January 1, 2011, the
Company changed the estimated useful lives
of its machinery and equipment from 15 years
to become 25 years and furniture, fixtures and
office equipment from 5 years to become 2 to 5
years. The change in the estimated useful lives
was made after considering the capacity,
physical condition and the increase in variation
of the Companys fixed assets.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan


dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Aset
tetap
dalam
pembangunan
mencerminkan akumulasi biaya material dan
biaya-biaya lain yang berkaitan dengan
pembangunan aset. Biaya perolehan aset
tetap dalam pembangunan tersebut akan
dialihkan ke akun aset tetap yang
bersangkutan apabila telah selesai dan siap
untuk digunakan.

Fixed assets under construction represent the


accumulated cost of materials and other costs
related to the assets under construction. The
accumulated cost is reclassified to the
appropriate fixed asset accounts when the
construction is completed and the constructed
assets are ready for their intended use.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan


pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset dikreditkan atau
dibebankan ke operasi berjalan pada periode
aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon


disposal or when no future economic benefits
are expected from its use or disposal. Any gain
or loss arising on derecognition of the asset is
credited or charged to operations in the period
the asset is derecognized.

120

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
f.

2.

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.

ACCOUNTING

Impairment of Non-financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan,


Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi
suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, maka jumlah
terpulihkan diestimasi untuk aset individual.
Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah
terpulihkan aset individual, maka Perusahaan
menentukan nilai terpulihkan dari Unit
Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup
(aset dari UPK).

The Company assesses at each end of


reporting period whether there is an indication
that an asset may be impaired. If such
indication exists, recoverable amount shall be
estimated for the individual asset. If it is not
possible to estimate the recoverable amount of
the individual asset, the Company determines
the recoverable amount of the CashGenerating Unit (CGU) to which the asset
belongs (the assets CGU).

Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset


individual maupun UPK) adalah jumlah yang
lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi
biaya untuk menjual dengan nilai pakainya.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada
nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai
tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai
terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui
pada laba rugi sebagai rugi penurunan nilai.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus
kas masa depan neto didiskontokan ke nilai
kini dengan menggunakan tingkat diskonto
sebelum pajak yang menggambarkan penilaian
pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko
spesifik atas aset.

An assets (either individual asset or CGU)


recoverable amount is the higher of the
assets fair value less costs to sell and its
value in use. Where the carrying amount of
the asset exceeds its recoverable amount, the
asset is considered impaired and is written
down to its recoverable amount. Impairment
losses are recognized in profit or loss as
impairment losses. In assessing the value in
use, the estimated net future cash flows are
discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market
assessments of the time value of money and
the risks specific to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya


untuk menjual, digunakan harga transaksi
pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat
transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan
model
penilaian
yang
sesuai
untuk
menentukan nilai wajar aset. Perhitunganperhitungan ini dikuatkan oleh penilaian
berganda atau indikator nilai wajar lain yang
tersedia.

In determining fair value less costs to sell,


recent market transactions are taken into
account, if available. If no such transactions
can be identified, an appropriate valuation
model is used to determine the fair value of
the asset. These calculations are corroborated
by valuation multiples or other available fair
value indicators.

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada


laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang
konsisten dengan fungsi dari aset yang
diturunkan nilainya.

Impairment losses, if any, are recognized in


profit or loss under expense categories that
are consistent with the functions of the
impaired assets.

Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode


pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi
penurunan nilai yang telah diakui dalam
periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin
tidak ada lagi atau mungkin telah menurun.
Jika indikasi tersebut ada, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui
dalam periode sebelumnya untuk suatu aset
dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui.

An assessment is made at the end of each


reporting period as to whether there is any
indication
that
previously
recognized
impairment losses recognized for an asset
may no longer exist or may have decreased. If
such indication exists, the recoverable amount
is estimated. A previously recognized
impairment loss for an asset is reversed only if
there has been a change in the assumptions
used to determine the assets recoverable
amount since the last impairment loss was
recognized.

121

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
f.

Penurunan
(lanjutan)

Nilai

Aset

2.

Non-keuangan

f.

Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah


tercatat
aset
tidak
melebihi
jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto
setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi
yang telah diakui untuk aset tersebut pada
periode
sebelumnya.
Pembalikan
rugi
penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah
pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan
jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi
nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.
g.

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Impairment
(continued)

of

ACCOUNTING

Non-financial

Assets

The reversal is limited so that the carrying


amount of the asset does not exceed its
recoverable amount, nor exceeds the carrying
amount that would have been determined, net
of depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior periods.
Reversal of an impairment loss is recognized
in profit or loss. After such a reversal is
recognized in profit or loss, the depreciation
charge on the said asset is adjusted in future
periods to allocate the assets revised carrying
amount, less any residual value, on a
systematic basis over its remaining useful life.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

g. Revenue and Expense Recognition

Penjualan Barang

Sale of Goods

Pendapatan dari penjualan diakui pada saat


seluruh risiko dan manfaat yang signifikan atas
barang telah dipindahkan kepada pembeli,
umumnya pada saat pengiriman barang sesuai
persyaratan penjualan.

Revenue from sale of goods is recognized


when the significant risks and rewards of
ownership of the goods have been passed to
the buyer, usually on delivery of goods in
accordance with the terms of the sales.

Pendapatan/Beban Bunga

Interest Income/Expense

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur


pada
biaya
perolehan
diamortisasi,
pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan
menggunakan metode Suku Bunga Efektif
(SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa yang akan datang
selama perkiraan umur dari instrumen
keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode
yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih
dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at


amortized cost, interest income or expense is
recorded using the Effective Interest Rate
(EIR), which is the rate that exactly discounts
the estimated future cash payments or receipts
over the expected life of the financial
instrument or a shorter period, where
appropriate, to the net carrying amount of the
financial asset or liability.

Pengakuan Beban

Expense Recognition

Beban diakui pada saat terjadinya.

Expenses are recognized as incurred.

122

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
h.

2.

Pajak Penghasilan

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.

ACCOUNTING

Income Tax

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan


mengadopsi PSAK No.46 (Revisi 2010), Pajak
Penghasilan.

Effective January 1, 2012, the Company


adopted PSAK No. 46 (Revised 2010),
Income Taxes.

Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tidak


memberikan
pengaruh
yang
signifikan
terhadap laporan keuangan Perusahaan.

The adoption of PSAK No. 46 (Revised 2010)


did not have significant impact on the
Company's financial statements.

Pajak penghasilan kini

Current income tax

Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang


berasal dari periode berjalan dan periode lalu
dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi
dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang
besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak
dan peraturan perpajakan yang berlaku atau
secara substantif telah berlaku.

Current income tax assets and liabilities for the


current and prior periods are measured at the
amount expected to be recovered from or paid
to the Tax Office based on the tax rates and
tax laws that are enacted or substantively
enacted.

Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi


yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas
diakui pada ekuitas. Manajemen secara
periodik mengevaluasi posisi yang diambil
Perusahaan sehubungan dengan situasi
dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan
perpajakan yang terkait dan menetapkan
provisi jika diperlukan.

Current income tax relating to items debited or


credited to equity is recognized in equity.
Management periodically evaluates positions
taken by the Company with respect to
situations in which applicable tax regulations
are subject to interpretation and establishes
provisions where appropriate.

Pajak tangguhan

Deferred tax

Pajak tangguhan diakui menggunakan metode


liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai
tercatatnya dalam laporan keuangan pada
akhir periode pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability


method on temporary differences between the
tax bases of assets and liabilities and their
carrying amounts for financial reporting
purposes at the end of the reporting period.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap


perbedaan temporer kena pajak.

Deferred tax liabilities are recognized for all


taxable temporary differences.

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua


perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh
terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena
pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan
dengan perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan
dan
rugi
fiskal
belum
dikompensasi.

Deferred tax assets are recognized for all


deductible temporary differences and carryforward of unused tax losses, to the extent that
it is probable that taxable profit will be
available against which the deductible
temporary differences and the carry-forward of
unused tax losses can be utilized.

123

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
h.

i.

2.

Pajak Penghasilan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.

ACCOUNTING

Income Tax (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan)

Deferred tax (continued)

Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direviu


pada setiap akhir periode pelaporan dan
diturunkan
ketika
tidak
lagi
terdapat
kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena
pajak yang memungkinkan semua atau
sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut
untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada
setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak
tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan
aset pajak tangguhan tersebut diakui
sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak
mendatang akan tersedia sehingga aset pajak
tangguhan tersebut dipulihkan.

The carrying amount of deferred tax assets is


reviewed at the end of each reporting period
and reduced to the extent that it is no longer
probable that sufficient taxable profit will be
available to allow all or part of the deferred tax
assets to be utilized. Unrecognized deferred
tax assets are reassessed at the end of each
reporting period and are recognized to the
extent that it has become probable that future
taxable profits will allow the deferred tax
assets to be recovered.

Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos


yang diakui diluar laba rugi diakui diluar laba
rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait
dengan transaksi yang mendasarinya baik
dalam pendapatan komprehensif lain atau
langsung ke ekuitas.

Deferred tax relating to items recognized


outside of profit or loss is recognized outside
of profit or loss. Deferred tax items are
recognized in correlation to the underlying
transaction either in other comprehensive
income or directly in equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling


hapus ketika terdapat hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas
pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait
dengan entitas kena pajak yang sama dan
otoritas perpajakan yang sama.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities


are offset if a legally enforceable right exists to
set off current tax assets against current
income tax liabilities and the deferred taxes
relate to the same taxable entity and the same
taxation authority.

Pajak penjualan

Sales tax

Pendapatan, beban dan aset diakui setelah


dikurangi dengan jumlah pajak penjualan,
kecuali:

Revenues, expenses and assets are


recognized net of the amount of sales tax
except:

Ketika pajak penjualan yang terjadi


sehubungan dengan pembelian aset atau
jasa tidak dapat diklaim kepada kantor
pajak, dimana pajak penjualan diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan aset
atau sebagai beban.

Where the sales tax incurred on a


purchase of assets or services is not
recoverable from the Tax Offce, in which
case the sales tax is recognized as part of
the cost of acquisition of the asset or as
part of the expense item as applicable

Piutang dan utang yang dinyatakan


dengan termasuk pajak penjualan.

Receivables and payables that are stated


with the amount of sales tax included.

Imbalan Kerja Karyawan

i.

Employee Benefits
Effective January 1, 2012, the Company
implemented PSAK No. 24 (Revised 2010),
Employee Benefits.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan


menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010),
Imbalan Kerja.

124

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
i.

2.

Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
i.

ACCOUNTING

Employee Benefits (continued)

PSAK No. 24 (Revisi 2010) memperbolehkan


entitas untuk menerapkan metode yang
sistematis atas pengakuan yang lebih cepat
dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang
antara lain adalah pengakuan langsung dari
seluruh keuntungan/kerugian aktuarial. Karena
Perusahaan tidak memilih metode ini namun
tetap menggunakan metode pengakuan
sebelumnya
seperti
keuntungan/kerugian
diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka
penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010)
tersebut tidak memberikan pengaruh yang
signifikan atas laporan keuangan kecuali
pengungkapan terkait.

PSAK No. 24 (Revised 2010) permits entities


to adopt certain systematic methods of faster
recognition, which include, among others,
immediate recognition of all actuarial gains
and losses. Since the Company opted not to
apply this method but to continuously use the
previous actuarial gain/loss recognition
method as further disclosed below, the initial
adoption of PSAK No. 24 (Revised 2010) did
not have significant impact on the Companys
financial statements except for the related
disclosures.

Imbalan kerja jangka pendek

Short-term employee benefits

Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja


jangka pendek ketika jasa diberikan oleh
karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan
dibayarkan dalam waktu dua belas bulan
setelah jasa tersebut diberikan.

The
Company
recognizes
short-term
employee benefits liability when services are
rendered and the compensation for such
services are to be paid within twelve months
after the rendering of such services.

Imbalan pascakerja

Post-employment benefits

Perusahaan memberikan imbalan pascakerja


kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan
dari
Undang-undang
Ketenagakerjaan
No. 13/2003 tanggal 25 Maret
2003.
Penyisihan atas imbalan pascakerja dihitung
dengan menggunakan metode penilaian
aktuarial projected-unit-credit.

The Company provides post-employment


benefits to its employees in conformity with the
requirements of Labor Law No. 13/2003 dated
March 25, 2003. The provision for postemployment benefits is determined using the
projected-unit-credit
actuarial
valuation
method.

Penyisihan biaya jasa kini dibebankan


langsung pada operasi tahun berjalan.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui
sebagai penghasilan atau beban apabila
akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial
yang belum diakui pada akhir periode
pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai
kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau
kerugian yang melebihi batas 10% ini
diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata
karyawan dengan metode garis lurus.
Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul
dari pengenalan program imbalan pasti atau
perubahan dari liabilitas imbalan pada program
imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan
dan diamortisasi sampai dengan periode
dimana imbalan tersebut telah menjadi hak
karyawan.

Provisions for current service costs are


charged directly to current operations.
Actuarial gains or losses are recognized as
income or expenses when the net cumulative
unrecognized actuarial gains or losses at the
end of the previous reporting period exceed
10% of the defined benefit obligation at that
date. These gains or losses in excess of the
10% threshold are recognized on a straightline basis over the expected average
remaining working lives of the employees.
Further, past service costs arising from the
introduction of a defined benefit plan or
changes in the benefits payable of an existing
plan are required to be amortized over the
period until the benefits concerned become
vested.

125

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
j.

2.

Instrumen Keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.

ACCOUNTING

Financial Instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan


menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010),
Instrumen Keuangan: Penyajian (PSAK
No. 50), PSAK No. 55 (Revisi 2011),
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran (PSAK No. 55) dan PSAK
No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
(PSAK No. 60).

Effective January 1, 2012, the Company


adopted PSAK No. 50 (Revised 2010),
Financial Instruments: Presentation and
Disclosures (PSAK No. 50), PSAK No. 55
(Revised 2011), Financial Instruments:
Recognition and Measurement (PSAK
No. 55), and PSAK No. 60, Financial
Instruments: Disclosures (PSAK No. 60).

Penerapan PSAK No. 60 memberikan dampak


yang signifikan pada pengungkapan dalam
laporan keuangan sedangkan penerapan
PSAK No.50 dan PSAK No. 55 tidak
memberikan dampak signifikan pada laporan
keuangan.

The implementation of PSAK No. 60 has


significant impact on the disclosures in the
financial statements while the implementation
of PSAK No. 50 and PSAK No. 55 did not
have significant impact on the
financial
statements.

i.

i.

Aset keuangan

Financial assets

Pengakuan awal

Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup


PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan
dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh
tempo dan aset keuangan tersedia untuk
dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi
aset keuangan pada saat pengakuan awal
dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan
dievaluasi kembali setiap akhir periode
pelaporan.

Financial assets within the scope of PSAK


No. 55 are classified as financial assets at
fair value through profit or loss, loans and
receivables, held-to-maturity investments
and available-for-sale financial assets.
The
Company
determines
the
classification of its financial assets at
initial recognition and, where allowed and
appropriate, re-evaluates this designation
at the end of each reporting period.

Pada saat pengakuan awal, aset


keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam
hal investasi tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, nilai wajar
tersebut ditambah dengan biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at


fair value. In the case of investments not
recognized at fair value through profit or
loss, the fair value is added with directly
attributable transaction costs.

Aset keuangan Perusahaan mencakup


kas dan setara kas, piutang usaha,
piutang lain-lain pihak ketiga, deposito
jaminan dan aset keuangan tidak lancar
lainnya (uang jaminan dan piutang jangka
panjang).

The Companys financial assets include


cash and cash equivalents, trade
receivables, other third party receivables,
guarantee deposits and other non-current
financial assets (security deposits and
long-term receivables).

Perusahaan menetapkan bahwa semua


aset keuangan tersebut dikategorikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang.

The Company has determined that all of


those financial assets are categorized as
loans and receivables.

126

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
j.

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)


i.

ii.

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.

Aset keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)


i.

Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang


adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Aset keuangan tersebut
dicatat pada biaya perolehan yang
diamortisasi menggunakan metode tingkat
bunga efektif. Keuntungan atau kerugian
diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman
dan piutang dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta
melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative


financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. Such financial assets are carried
at amortized cost using the effective
interest rate method. Gains or losses are
recognized in profit or loss when the loans
and receivables are derecognized or
impaired, as well as through the
amortization process.

Liabilitas keuangan

ii.

Financial liabilities

Pengakuan awal

Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup


PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi atau derivatif yang telah
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
yang efektif, jika sesuai. Perusahaan
menentukan klasifikasi liabilitas keuangan
pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of


PSAK No. 55 are classified as financial
liabilities at fair value through profit or
loss, financial liabilities measured at
amortized cost, or as derivatives
designated as hedging instruments in an
effective hedge, as appropriate. The
Company determines the classification of
its financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan


diukur pada nilai wajar dan, dalam hal
liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan amortisasi, termasuk
biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially


at fair value and, in the case of financial
liabilities measured at amortized cost,
include directly attributable transaction
costs.

Liabilitas
keuangan
Perusahaan
mencakup utang usaha, utang lain-lain,
beban akrual, jaminan pelanggan dan
utang bank jangka panjang.

The Companys financial liabilities include


trade payables, other payables, accrued
expenses, customers deposits and longterm bank loans.

Perusahaan menetapkan bahwa semua


liabilitas keuangan tersebut dikategorikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi.

The Company has determined that all of


those financial liabilities are categorized
as financial liabilities measured at
amortized cost.

127

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
j.

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)


ii.

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.

Liabilitas keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)


ii.

Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Setelah
pengakuan awal,
liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi yang dikenakan
bunga diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing


loans and borrowings are subsequently
measured at amortized cost using the
effective interest rate method.

Keuntungan atau kerugian harus diakui


dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya serta melalui
proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in profit


or loss when the liabilities are
derecognized as well as through the
amortization process.

iii. Saling hapus instrumen keuangan

iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan


saling hapus dan nilai netonya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika, dan
hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui dari aset
keuangan dan liabilitas keuangan tersebut
dan
terdapat
maksud
untuk
menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities


are offset and the net amount reported in
the statements of financial position if, and
only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized
amounts and there is an intention to settle
on a net basis, or to realize the assets and
settle the liabilities simultaneously.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan

iv. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang


diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
dengan mengacu pada kuotasi harga
pasar atau kuotasi harga pedagang efek
(harga penawaran untuk posisi beli dan
harga permintaan untuk posisi jual), tidak
termasuk pengurangan apapun untuk
biaya
transaksi.
Untuk
instrumen
keuangan yang tidak memiliki pasar aktif,
wajar
ditentukan
dengan
nilai
menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian tersebut meliputi penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan
secara
wajar
(arms-length
market
transactions), referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara
substantial sama, analisis arus kas yang
didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that


are traded in active markets is determined
by reference to quoted market prices or
dealer price quotations (bid price for long
position and ask price for short position),
without any deduction for transaction
costs. For financial instruments where
there is no active market, fair value is
determined using valuation techniques.
Such techniques may include using recent
arms length market transaction, reference
to the current fair value of another
instrument that is substantially the same,
discounted cash flow analysis, or other
valuation models.

128

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
j.

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)


iv. Nilai
wajar
(lanjutan)

v.

instrumen

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.

keuangan

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)


iv. Fair value of financial instruments
(continued)

Penyesuaian risiko kredit

Credit risk adjustment

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar


yang
lebih
menguntungkan
untuk
mencerminkan adanya perbedaan risiko
kredit pihak yang bertransaksi antara
instrumen yang diperdagangkan di pasar
tersebut dengan instrumen yang dinilai
untuk posisi aset keuangan. Dalam
penentuan nilai wajar posisi liabilitas
keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait
dengan instrumen keuangan tersebut ikut
diperhitungkan.

The Company adjusts the price in the


observable market to reflect any
differences in counterparty credit risk
between instruments traded in that market
and the ones being valued for financial
asset positions. In determining the fair
value of financial liability positions, the
Company's own credit risk associated with
the instrument is taken into account.

Biaya perolehan diamortisasi


instrumen keuangan

dari

v.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung


dengan menggunakan metode suku
bunga
efektif
dikurangi
cadangan
penurunan nilai dan pembayaran atau
pengurangan pokok. Perhitungan ini
mencakup seluruh premi atau diskonto
pada saat akuisisi dan mencakup biaya
transaksi serta fee yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.

Amortized cost of financial instruments


Amortized cost is computed using the
effective interest rate method less any
allowance for impairment and principal
repayment or reduction. The calculation
takes into account any premium or
discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.

vi. Penurunan nilai aset keuangan

vi. Impairment of financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan,


Perusahaan
mengevaluasi
apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai.

The Company assesses at the end of


each reporting period whether there is any
objective evidence that a financial asset or
a group of financial assets is impaired.

Untuk pinjaman yang diberikan dan


piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu
menentukan apakah terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai secara
individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at


amortized cost, the Company first
assesses whether objective evidence of
impairment exists individually for financial
assets that are individually significant, or
collectively for financial assets that are not
individually significant.

129

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
j.

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)


vi. Penurunan
(lanjutan)

nilai

aset

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.

keuangan

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)


vi. Impairment
(continued)

of

financial

assets

Jika Perusahaan menentukan bahwa tidak


terdapat
bukti
obyektif
mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
penurunan nilai kelompok tersebut
ditelaah secara kolektif. Aset yang
penurunan nilainya telah dinilai secara
individual dan kerugian atas penurunan
nilai aset tersebut telah atau tetap diakui
tidak diikutsertakan dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.

If the Company determines that no


objective evidence of impairment exists
for an individually assessed financial
asset, whether significant or not, the asset
is included in a group of financial assets
with similar credit risk characteristics and
the group is collectively assessed for
impairment. Assets that are individually
assessed for impairment and for which an
impairment loss is, or continues to be,
recognized are not included in a collective
assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa


kerugian penurunan nilai telah terjadi, total
kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang (tidak
termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai kini
estimasi arus
kas
masa
datang
didiskontokan dengan menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Jika pinjaman yang diberikan
memiliki suku bunga variabel, maka
tingkat diskonto yang digunakan untuk
mengukur setiap kerugian penurunan nilai
adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an


impairment loss has occurred, the amount
of the loss is measured as the difference
between the assets carrying amount and
the present value of estimated future cash
flows (excluding future expected credit
losses that have not yet been incurred).
The present value of the estimated future
cash flows is discounted at the financial
assets original effective interest rate. If a
loan has a variable interest rate, the
discount rate for measuring impairment
loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat atas aset keuangan


dikurangi melalui penggunaan akun
cadangan penurunan nilai dan total
kerugian yang terjadi diakui dalam laba
rugi. Pendapatan bunga selanjutnya
diakui sebesar nilai tercatat yang
diturunkan nilainya berdasarkan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan.

The carrying amount of the financial asset


is reduced through the use of an
allowance for impairment account and the
amount of the loss is recognized in profit
or loss. Interest income continues to be
accrued on the reduced carrying amount
based on the original effective interest
rate of the financial asset.

Pinjaman yang diberikan dan piutang


beserta
dengan
cadangan
terkait
dihapuskan
jika
tidak
terdapat
kemungkinan
yang
realistis
atas
pemulihan di masa mendatang dan
seluruh agunan telah terealisasi atau
dialihkan kepada Perusahaan.

Loans and receivables, together with the


associated allowance, are written off when
there is no realistic prospect of future
recovery and all collateral has been
realized or has been transferred to the
Company.

130

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
j.

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)


vi. Penurunan
(lanjutan)

nilai

aset

j.
keuangan

aset

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)


vi. Impairment
(continued)

of

financial

assets

If in a subsequent period, the amount of


the estimated impairment loss increases
or decreases because of an event
occurring after the impairment was
recognized, the previously recognized
impairment loss is increased or reduced
by adjusting the allowance for impairment
account. The reversal shall not result in a
carrying amount of the financial asset that
exceeds what the amortized cost would
have been had the impairment not been
recognized at the date the impairment is
reversed. The recovery is recognized in
profit or loss.

Jika pada periode berikutnya, nilai


estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang
karena peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang diakui sebelumnya
bertambah atau berkurang dengan
menyesuaikan akun cadangan penurunan
nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh
mengakibatkan
nilai
tercatat
aset
keuangan melebihi biaya perolehan
diamortisasi
yang
seharusnya
jika
penurunan nilai tidak diakui pada tanggal
pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan
aset keuangan diakui pada laba rugi.
vii. Penghentian pengakuan
liabilitas keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

dan

vii. Derecognition of financial assets and


liabilities

Aset keuangan

Financial assets

Suatu aset keuangan (atau mana yang


berlaku, bagian dari aset keuangan atau
bagian dari kelompok aset keuangan yang
sejenis) dihentikan pengakuannya pada
saat: (1) hak kontraktual untuk menerima
arus kas yang berasal dari aset tersebut
berakhir; atau (2) Perusahaan mentransfer
hak mereka untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset atau telah
memperoleh kewajiban untuk membayar
arus kas yang diterima secara penuh
tanpa
penundaan
yang
signifikan
kepada pihak ketiga melalui suatu
kesepakatan penyerahan; dan salah satu
diantara
(a)
Perusahaan
telah
menstransfer secara substansial seluruh
risiko dan manfaat atas aset keuangan
tersebut, atau (b) Perusahaan tidak
mentransfer atau mempertahankan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan tersebut, namun telah
mentransfer kendali atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a


part of a financial asset or part of a group
of similar financial assets) is derecognized
when: (1) the rights to receive cash flows
from the asset have expired; or (2) the
Company has transferred its rights to
receive cash flows from the asset or has
assumed an obligation to pay the received
cash flows in full without material delay to
a third party under a pass-through
arrangement; and either (a) the Company
has transferred substantially all the risks;
and rewards of the asset, or (b) the
Company has neither transferred nor
retained substantially all the risks and
rewards of the asset, but has transferred
control of the asset.

131

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
j.

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)


vii. Penghentian pengakuan aset
liabilitas keuangan (lanjutan)

j.
dan

ACCOUNTING

Financial Instruments (continued)


vii. Derecognition of financial assets and
liabilities (continued)

Liabilitas keuangan

Financial liabilities

Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya ketika liabilitas tersebut
dilepaskan
atau
dibatalkan
atau
kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when


the obligation under the liability is
discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan digantikan


dengan liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama dengan
ketentuan
yang
berbeda
secara
substansial, atau terdapat modifikasi
secara atas substansial persyaratan dari
suatu
liabilitas
keuangan,
maka
pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat
sebagai penghapusan liabilitas keuangan
awal dan pengakuan liabilitas keuangan
baru dan selisih antara nilai tercatat
masing-masing
liabilitas
keuangan
tersebut diakui dalam laba rugi.

When an existing financial liability is


replaced by another from the same lender
on substantially different terms, or the
terms of an existing liability are
substantially modified, such an exchange
or modification is treated as an
extinguishment of the original liability and
the recognition of a new liability, and the
difference in the respective carrying
amounts is recognized in profit or loss.

k. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

l.

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

k. Transactions with Related Parties

Transaksi
dengan
pihak-pihak
berelasi
dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama
dengan transaksi lain yang dilakukan dengan
pihak-pihak yang tidak berelasi.

Transactions with related parties are made on


the basis of terms agreed by the parties,
whereas such terms may not be the same as
those for transactions with unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material


dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan yang
relevan.

All significant transactions and balances with


related parties are disclosed in the relevant
notes to the financial statements.

Pelaporan Segmen

l.

Segment Reporting

Segmen
adalah
bagian
khusus
dari
Perusahaan yang terlibat baik dalam
menyediakan
produk
(segmen usaha),
maupun dalam menyediakan produk dalam
lingkungan
ekonomi
tertentu
(segmen
geografis), yang memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of


the Company that is engaged either in
providing certain products (business segment),
or in providing products within a particular
economic
environment
(geographical
segment), which is subject to risks and
rewards that are different from those of other
segments.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan


merupakan ukuran yang dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional untuk tujuan
pengambilan keputusan untuk mengalokasikan
sumber daya kepada segmen dan menilai
kinerjanya.

The amount of each segment item reported is


the measure reported to the chief operating
decision-maker for the purposes of making
decisions about allocating resources to the
segment and assessing its performance.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas


segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen
serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan
dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.

Segment revenue, expenses, results, assets


and liabilities include items directly attributable
to a segment as well as those that can be
allocated on a reasonable basis to that
segment.

132

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)

2.

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang


Asing

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
m. Foreign
Currency
Balances

ACCOUNTING

Transactions

and

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan


menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing.
Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) tidak
memberikan pengaruh signifikan terhadap
laporan keuangan Perusahaan.

Effective January 1, 2012, the Company


adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), The
Effects of Changes in Foreign Exchange
Rates. The adoption of PSAK No. 10 (Revised
2010) did not have significant impact on the
Companys financial statements.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat


berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada setiap akhir periode
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing dijabarkan sesuai dengan
rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir
transaksi perbankan untuk periode yang
bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul,
dikreditkan atau dibebankan pada operasi
periode berjalan.

Transactions involving foreign currencies are


recorded at the rates of exchange prevailing at
the time the transactions are made. At the end
of each reporting period, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are
adjusted to reflect the average buying and
selling rates of exchange quoted by Bank
Indonesia at the last banking transaction date
of the year. The resulting gains or losses are
credited or charged to current operations.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan


2010, nilai tukar yang digunakan adalah
sebagai berikut:

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the


exchange rates used were as follows:

2012
1 Euro Eropa
1 Dolar Australia
1 Dolar Amerika Serikat
1 Dolar Singapura
1 Yen Jepang

2011
12.810
10.026
9.670
7.907
112

2010
11.739
9.203
9.068
6.974
117

n. Laba per Saham

n.

11.956
9.143
8.991
6.981
110

1 European euro
1 Australian dollar
1 United States dollar
1 Singapore dollar
1 Japanese yen

Earnings per Share

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan


menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011),
Laba per Saham. Penerapan PSAK No. 56
(Revisi 2011) tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap laporan keuangan
Perusahaan.

Effective January 1, 2012, the Company


adopted PSAK No. 56 (Revised 2011),
Earnings per Share. The adoption of PSAK
No. 56 (Revised 2011) did not have significant
impact on the Companys financial statements.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan


2010, Perusahaan tidak mempunyai efek
berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif,
oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak
dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi
komprehensif.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the


Company has no outstanding potential dilutive
ordinary shares, accordingly, no diluted
earnings per share are calculated and
presented in the statements of comprehensive
income.

Berdasarkan PSAK No. 56, Laba per Saham


laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba neto tahun berjalan dengan total
rata-rata tertimbang saham yang beredar
dalam tahun yang bersangkutan sebanyak
1.012.360.000 saham pada tahun 2012 dan
2011 dan 937.889.134 saham pada tahun
2010.

In accordance with PSAK No. 56, Earnings per


Share, basic earnings per share amount is
computed by dividing net income for the year
by the weighted average number of shares
outstanding of 1,012,360,000 shares in 2012
and 2011 and 937,889,134 shares in 2010.

133

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)

o. Biaya Pinjaman

o.

Borrowing Costs

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan


menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011),
Biaya Pinjaman. Penerapan PSAK revisi
tersebut tidak memberikan pengaruh signifikan
terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Effective January 1, 2012, the Company


adopted PSAK No. 26 (Revised 2011),
Borrowing Costs. The adoption of this
revised PSAK did not have significant impact
on the Companys financial statements.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan


langsung dengan perolehan, pembangunan
atau
pembuatan
aset
kualifikasian,
dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan
aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui
sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya
pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain
yang ditanggung Perusahaan sehubungan
dengan peminjaman dana.

Borrowing costs that are directly attributable to


the acquisition, construction or production of a
qualifying asset, if any, are capitalized as part
of the cost of the related asset. Otherwise,
borrowing costs are recognized as expenses
when incurred. Borrowing costs consist of
interests and other financing charges that the
Company incurs in connection with the
borrowing of funds.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat


aktivitas
yang
diperlukan
untuk
mempersiapkan aset agar dapat digunakan
sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran
untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya
telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman
dihentikan pada saat selesainya seluruh
aktivitas yang diperlukan secara substansial
untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar
dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.

Capitalization of borrowing costs commences


when the activities to prepare the qualifying
asset for its intended use are in progress, and
the expenditures for the qualifying asset and
the borrowing costs have been incurred.
Capitalization of borrowing costs ceases when
all the activities necessary to prepare the
qualifying assets are substantially completed
for their intended use.

p. Aset Takberwujud

p. Intangible Assets

Aset takberwujud yang diperoleh secara


terpisah diukur sebesar nilai perolehan pada
pengakuan awal. Setelah pengakuan awal,
aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi
rugi penurunan nilai. Aset takberwujud dengan
umur manfaat terbatas diamortisasi secara
garis lurus selama umur manfaat ekonominya
dan dievaluasi apabila terdapat indikator
adanya penurunan nilai. Periode dan metode
amortisasi ditelaah setidaknya setiap akhir
periode pelaporan.

Intangible assets acquired separately are


measured on initial recognition at cost.
Following initial recognition, the intangible
assets are carried at cost less any
accumulated
amortization
and
any
accumulated impairment loss. They are
amortized on a straight-line basis over their
useful economic lives and assessed for
impairment whenever there is an indication
that they may be impaired. The amortization
period and method are reviewed at least at the
end of each reporting period.

Aset takberwujud dihentikan pengakuannya


pada saat:
(a) dijual; atau
(b) ketika tidak ada manfaat ekonomis di
masa depan yang dapat diharapkan dari
penggunaan atau penjualan aset tersebut.

An intangible asset shall be derecognized:

Aset
takberwujud
yang
dimiliki
oleh
perusahaan terdiri dari lisensi atas peranti
lunak dan hak atas tanah yang memiliki
taksiran masa umur manfaat ekonomis
masing-masing 5 dan 20 tahun.

The Companys intangible assets consist of


license for softwares and land rights which
have estimated useful lives of 5 years and 20
years, respectively.

(a) on disposal; or
(b) when no future economic benefits are
expected from its use or disposal.

134

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


(lanjutan)
q.

r.

2.

Provisi

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.

ACCOUNTING

Provisions

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki


kewajiban kini (baik secara hukum maupun
bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu dimana ada kemungkinan bahwa
untuk
penyelesaian kewajiban tersebut
diperlukan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan total
kewajiban tersebut dapat diestimasi secara
andal.

Provisions are recognized when the Company


has a present obligation (legal or constructive)
where, as a result of a past event, it is
probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required
to settle the obligation and a reliable estimate
can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode


pelaporan
dan
disesuaikan
untuk
mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak
lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber
daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan kewajiban tersebut,
provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at the end of each


reporting period and adjusted to reflect the
current best estimate. If it is no longer probable
that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle the
obligation, the provision is reversed.

Sewa

r.

Leases

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan


menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011),
Sewa. Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011)
tidak memberikan dampak yang signifikan
terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Effective January 1, 2012, the Company


adopted PSAK No. 30 (Revised 2011),
Lease. The adoption of PSAK No. 30
(Revised 2011) did not have significant impact
on the Companys financial statements.

Perusahaan
mengklasifikasikan
sewa
berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan
berada pada lessor atau lessee, dan pada
substansi
transaksi
daripada
bentuk
kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.

The Company classifies leases based on the


extent to which risks and rewards incidental to
the ownership of a leased asset are vested
upon the lessor or the lessee, and the
substance of the transaction rather than the
form of the contract, at inception date.

Sewa Pembiayaan

Finance Lease

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa


pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan suatu aset.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan
2010 Perusahaan tidak mempunyai transaksi
sewa pembiayaan.

A lease is classified as a finance lease if it


transfers substantially all the risks and rewards
incidental to ownership of an asset. As of
December 31, 2012, 2011 and 2010, the
Company does not have any finance lease
transaction.

Sewa Operasi

Operating Lease

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa


operasi jika sewa tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset. Dengan
demikian, pembayaran sewa yang dilakukan
oleh Perusahaan sebagai lessee diakui
sebagai beban dengan metode garis lurus
(straight-line method) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it


does not transfer substantially all the risks and
rewards incidental to ownership of the leased
asset. Accordingly, the lease payments made
by the Company as a lessee are recognized as
expense using the straight-line method over
the lease term.

135

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI


DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN

3.

MANAGEMENTS USE OF JUDGMENTS,


ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan


mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material di periode yang akan datang
terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang
terkait.

The preparation of the Companys financial


statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect
the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, and the disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes in future periods
that require material adjustment to the carrying
amounts of the assets or liabilities affected.

Pertimbangan

Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen


dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang memiliki pengaruh paling
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan:

The following judgments are made by management


in the process of applying the Companys
accounting policies that have the most significant
effects on the amounts recognized in the financial
statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Classification of Financial Assets and Financial


Liabilities

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan


liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan
apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan
liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada
Catatan 2j.

The Company determines the classifications of


certain assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the
financial assets and financial liabilities are
accounted for in accordance with the Companys
accounting policies disclosed in Note 2j.

Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha

Allowance for Impairment of Trade Receivables

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika


terdapat informasi adanya pelanggan yang tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya.

The Company evaluates specific accounts where it


has information that certain customers are unable
to meet their financial obligations.

Dalam
hal
tersebut,
Perusahaan
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada
jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan
status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan
kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) dan faktor
pasar yang telah diketahui, untuk mencatat
cadangan penurunan nilai spesifik atas pelanggan
terhadap jumlah piutang pelanggan guna
mengurangi total piutang yang diharapkan dapat
diterima oleh Perusahaan. Cadangan penurunan
nilai spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika
tambahan
informasi
yang
diterima
mempengaruhi total cadangan untuk penurunan
nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut
diungkapkan dalam Catatan 5.

In these cases, the Company uses judgment,


based on available facts and circumstances,
including but not limited to, the length of its
relationship with the customers and the customers
current credit status based on any third-party credit
reports (if available) and known market factors, to
record specific allowance for impairment for
customers against amounts due to reduce the
receivable amounts that the Company expects to
collect. These specific allowances for impairment
are re-evaluated and adjusted as additional
information received affects the amounts of
allowance for impairment of trade receivables.
Further details are disclosed in Note 5.

136

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI


DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
(lanjutan)

3.

MANAGEMENTS
USE
OF
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS
(continued)

Estimasi dan Asumsi

Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama


ketidakpastian dari estimasi pada akhir periode
pelaporan yang dapat mengakibatkan penyesuaian
yang material terhadap nilai tercatat aset dan
liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya,
diungkapkan
di
bawah
ini.
Perusahaan
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keuangan
disusun.
Asumsi
dan
situasi
mengenai
perkembangan masa depan, mungkin berubah
akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali
Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan
dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and


other key sources of estimation uncertainty at the
end of the reporting period that may cause a
material adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities in future periods are disclosed
below. The Company based its assumptions and
estimates on parameters available when the
financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future
developments, may change due to market changes
or circumstances arising beyond the control of the
Company. Such changes are reflected in the
assumptions as they occur.

Imbalan Pascakerja

Post-employment Benefits

Penentuan liabilitas dan beban Perusahaan


sehubungan dengan imbalan pascakerja karyawan
bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan
oleh aktuaris independen dalam menghitung
jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk
antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji
tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari
asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki
pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti,
ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi
secara material liabilitas atas imbalan pascakerja
dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih
lanjut diungkapkan dalam Catatan 19.

The determination of the Companys obligations


and cost for post-employment benefits is
dependent on its selection of certain assumptions
used by the independent actuaries in calculating
such amounts. Those assumptions include, among
others, discount rates, annual salary increase rate,
annual employee turn-over rate, disability rate,
retirement age and mortality rate. Actual results
that differ from the Companys assumptions which
are more than 10% of the defined benefit
obligations are deferred and amortized on a
straight-line basis over the expected average
remaining service years of the qualified employees.
While the Company believes that its assumptions
are reasonable and appropriate, significant
differences in the Companys actual results or
significant changes in the Companys assumptions
may materially affect its liabilities for postemployment benefits and net employee benefits
expense. Further details are disclosed in Note 19.

Penyusutan Aset Tetap

Depreciation of Fixed Assets

Aset tetap disusutkan dengan menggunakan


metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi
masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2
sampai dengan 25 tahun. Ini adalah umur yang
secara umum diharapkan dalam industri dimana
Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan
tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi
dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan
nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan
masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih
lanjut diungkapkan dalam Catatan 8.

Fixed assets are depreciated on a straight-line


basis over their estimated useful lives.
Management properly estimates the useful lives of
these fixed assets to be within 2 to 25 years. These
are common life expectancies applied in the
industry where the Company conducts its business.
Changes in the expected level of usage and
technological development could impact the
economic useful lives and the residual values of
these assets, and therefore future depreciation
charges could be revised. Further details are
disclosed in Note 8.

137

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI


DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
(lanjutan)

3.

USE
OF
JUDGMENTS,
MANAGEMENTS
ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS
(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Liabilitas Pajak

Tax Liabilities

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui


dimana terdapat ketidakpastian sehubungan
dengan suatu liabilitias pajak, Perusahaan
menerapkan pertimbangan yang sama dengan
yang digunakan dalam menentukan jumlah
penyisihan yang diakui sesuai dengan PSAK
No. 57, Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi.
Perusahaan
membuat
analisa
mengenai posisi yang diambil Perusahaan
sehubungan dengan pajak penghasilan untuk
menentukan perlunya pengakuan liabilitas pajak.

In determining the amount to be recognized in


respect of an uncertain tax liability, the Company
applies similar considerations as it would use in
determining the amount of a provision to be
recognized in accordance with PSAK No. 57,
Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
Asset. The Company makes an analysis of all tax
positions related to income taxes to determine if a
tax liability should be recognized.

Cadangan Penurunan Nilai Pasar Persediaan

Allowance for
Inventories

Cadangan penurunan nilai pasar, jika ada, dari


persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang akan timbul
untuk menjual persediaan tersebut.

Allowance for decline in market value, if any, of


inventories is estimated based on available facts
and circumstances, including, but not limited to, the
inventories own physical conditions, their market
selling prices, estimated costs of completion and
estimated costs to be incurred to sell them.

Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika


terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi
jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 6.

The provisions are re-evaluated and adjusted as


additional information received affects the amount
estimated. Further details are disclosed in Note 6.

Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan


liabilitas keuangan

Determination of fair values of financial assets and


financial liabilities

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas


keuangan yang dicatat di laporan posisi keuangan
atau diungkapkan didalam catatan atas laporan
keuangan tidak dapat diambil dari pasar yang aktif,
maka
nilai
wajarnya
ditentukan
dengan
menggunakan teknik penilaian termasuk model
discounted cash flow. Masukan untuk model
tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat
diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak
dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan
disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar.
Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan
masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan
volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai
faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai
wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

When the fair value of financial assets and financial


liabilities presented in the statements of financial
position or disclosed in the notes to the financial
statements cannot be derived from active markets,
their fair value is determined using valuation
techniques including the discounted cash flow
model. The inputs to these models are taken from
observable markets where possible, but where this
is not feasible, a degree of judgment is required in
establishing fair values. The judgment includes
consideration of inputs such as liquidity risk, credit
risk and volatility. Changes in assumptions about
these factors could affect the reported fair value of
financial instruments.

138

Decline

in

Market

Value

of

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

KAS DAN SETARA KAS

4.

Akun ini terdiri dari:

This account consists of the following:


2012

Kas
Kas di bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Resona Perdania
Sub-total
Deposito berjangka
Euro Eropa
PT Bank Central Asia Tbk
(EUR304.293 pada tahun
2012, EUR304.020 pada
tahun 2011 dan EUR303.591
pada tahun 2010)
Dolar Australia
PT Bank Central Asia Tbk
(AU$55.148 pada tahun
2012, AU$53.852 pada
tahun 2011 dan AU$52.208
pada tahun 2010)
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Dolar Amerika
PT Bank Central Asia Tbk
(US$810.821)
Yen Jepang
PT Bank Central Asia Tbk
(JPY21.800.000)
Sub-total
Total

CASH AND CASH EQUIVALENTS

2011

42.000.000

2010

33.000.000

27.000.000

21.941.606.212

34.481.782.374

6.878.843.055

7.868.231.275

7.512.324.219

5.833.292.161

2.927.030.988
365.288.020
56.326.820

1.667.630.119
365.505.989
56.089.725

420.291.916
515.845.323
55.590.982

33.158.483.315

44.083.332.426

13.703.863.437

Cash on hand
Cash in banks
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Resona Perdania
Sub-total
Time deposits
European euro

3.897.946.122

3.568.882.321

3.629.667.950

PT Bank Central Asia Tbk


(EUR304,293 in 2012,
EUR304,020 in 2011 and
EUR303,591 in 2010)

PT Bank Central Asia Tbk


(AU$55,148 in 2012,
AU$53,852 in 2011 and
AU$52,208 in 2010)

Australian dollar

552.879.876

495.578.149

477.309.992

110.210.289

106.447.990

105.663.924

110.120.000
-

110.120.000
-

38.699.764.295
50.000.000.000

3.308.168.069

1.075.944.547

Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk

7.290.093.711

U.S. dollar
PT Bank Central Asia Tbk
(US$810,821)

2.404.218.450

Japanese yen
PT Bank Central Asia Tbk
(JPY21,800,000)
Sub-total

4.671.156.287

4.281.028.460

106.990.830.938

37.871.639.602

48.397.360.886

120.721.694.375

139

Total

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

4.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,


tidak ada kas dan setara kas Perusahaan yang
dibatasi penggunaannya atau ditempatkan pada
pihak berelasi.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, none of


the Companys cash and cash equivalents are
restricted in use or held by a related party.

Pendapatan bunga yang berasal dari deposito


berjangka disajikan pada laporan laba rugi
komprehensif sebagai Pendapatan Keuangan.

Interest income from time deposits is presented in


the statements of comprehensive income as
Finance Income.

Kisaran tingkat suku bunga tahunan deposito


berjangka adalah sebagai berikut:

The ranges of the annual interest rates of time


deposits are as follows:

2012
Rupiah
Dolar Amerika
Euro Eropa
Dolar Australia

3,25%
0,20%
0,10%
2,80%

- 5,00%
- 0,75%
- 0,25%
- 3,30%

2011

2010

5,00% - 7,25%
0,20% - 0,40%
0,10% - 0,25%
3,80%

Deposito berjangka dalam mata uang Yen Jepang


merupakan deposito berjangka tanpa bunga.
5.

5.

Akun ini terdiri dari:

2.723.400.542

Pihak ketiga
PT Indomarco Prismatama
56.448.364.726
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
43.879.257.309
PT Midi Utama Indonesia Tbk
8.376.112.169
PT Hero Supermarket Tbk
6.093.376.267
PT Trans Retail Indonesia
(sebelumnya PT Carrefour Indonesia) 2.208.335.937
I Gusti Anom
1.045.506.574
PT Modern Putra Indonesia
980.819.748
CV Agung
624.683.814
PT Essei Perbama
573.483.141
PT Bangun Putra Karawang
529.420.857
PT Sinar Sahabat Inti Makmur
518.952.453
PT Supra Boga Lestari
500.874.787
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp500 juta)
11.700.818.149

Total

TRADE RECEIVABLES
This account consists of the following:

2012

Sub-total pihak ketiga

Rupiah
U.S. dollar
European euro
Australian dollar

The time deposits denominated in Japanese yen


did not bear interest.

PIUTANG USAHA

Pihak berelasi
PT Lion Superindo
(Catatan 28)

5,00% - 7,00%
0,20% - 0,65%
0,10%
2,50% - 3,80%

2011

2010
Related party
PT Lion Superindo
(Note 28)

1.886.686.454

1.848.684.827

42.064.314.993
35.838.176.964
2.837.853.554
4.586.512.644

30.257.516.417
24.783.270.817
3.214.779.592
3.746.032.976

2.563.579.085
756.356.706
669.111.200
390.434.528
282.163.627
319.414.981
488.290.064
244.568.987

3.118.483.043
500.306.803
145.112.299
118.740.992
101.130.129
183.053.225
446.432.625
281.470.959

Third parties
PT Indomarco Prismatama
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
PT Midi Utama Indonesia Tbk
PT Hero Supermarket Tbk
PT Trans Retail Indonesia
(formerly PT Carrefour Indonesia)
I Gusti Anom
PT Modern Putra Indonesia
CV Agung
PT Essei Perbama
PT Bangun Putra Karawang
PT Sinar Sahabat Inti Makmur
PT Supra Boga Lestari

10.460.432.550

6.896.625.701

Others (below Rp500 million each)

133.480.005.931

101.501.209.883

73.792.955.578

Sub-total third parties

136.203.406.473

103.387.896.337

75.641.640.405

Total

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,


semua piutang usaha Perusahaan dalam mata
uang rupiah.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, all of


the Companys trade receivables are denominated
in rupiah.

Pada akhir periode pelaporan tidak ada piutang


usaha Perusahaan yang dijaminkan sehubungan
dengan kewajiban apapun.

At the end of the reporting period, there are no


trade receivables used as collateral for any
obligations.

140

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.

PIUTANG USAHA (lanjutan)

5.

TRADE RECEIVABLES (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang


usaha pada akhir periode pelaporan, manajemen
berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan
penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012,
2011 dan 2010.

Based on the review of trade receivables at the


end of the reporting period, management believes
that no allowance for impairment need to be
provided as of December 31, 2012, 2011 and
2010.

Analisa umur piutang usaha pada tanggal


31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:

The aging of trade receivables as of


December 31, 2012, 2011 and 2010 is as follows:

2012
Lancar
Jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Total

6.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2011

2010

93.269.514.573

69.830.975.357

51.723.354.379

42.443.206.895
343.670.386
86.112.232
60.902.387

32.558.185.387
574.834.871
60.229.145
363.671.577

23.154.098.936
427.770.759
163.456.329
172.960.002

Current
Overdue:
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
Over 90 days

136.203.406.473

103.387.896.337

75.641.640.405

Total

PERSEDIAAN

6.

Akun ini terdiri dari:

INVENTORIES
This account consists of the following:

2012

2011

2010

Bahan baku
Suku cadang dan sebagainya
Bahan kemasan
Barang jadi

10.847.526.601
5.620.396.720
4.176.455.682
1.954.333.852

9.083.672.114
2.709.340.229
3.602.776.090
910.080.974

5.621.390.800
1.678.905.732
1.844.883.877
457.107.517

Raw materials
Spare parts and others
Packaging materials
Finished goods

Total

22.598.712.855

16.305.869.407

9.602.287.926

Total

Pada akhir periode pelaporan, tidak ada


persediaan
Perusahaan
yang
dijaminkan
sehubungan dengan kewajiban apapun.

At the end of the reporting period, there are no


inventories used as collateral for any obligations.

Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan


diasuransikan terhadap risiko kerugian atas
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket
polis dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp13.667.457.291
yang
menurut
pendapat
manajemen cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian
yang
timbul
dari
risiko
yang
dipertanggungkan.

As of December 31, 2012, inventories are covered


by insurance against losses from fire and other
risks under blanket policies with a total coverage
of Rp13,667,457,291 which, in managements
opinion, is adequate to cover possible losses that
may arise from such risks.

Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik


dan nilai realisasi neto persediaan di atas pada
akhir periode pelaporan, manajemen berpendapat
bahwa nilai neto persediaan tersebut di atas dapat
direalisasi sepenuhnya, sehingga tidak diperlukan
penyisihan penurunan nilai persediaan pada
tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.

Based on the results of the review of the physical


condition and net realizable values of the above
inventories at the end of the reporting period,
management believes that the carrying values of
the above inventories are fully realizable and
hence, no allowance for impairment of inventory is
necessary as of December 31, 2012, 2011 and
2010.

141

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

BIAYA DIBAYAR DIMUKA

7.

PREPAID EXPENSES

Akun ini terdiri dari pembayaran dimuka untuk:


2012

8.

This account consists of prepayments for the


following:
2011

2010

Iklan dan promosi


Asuransi
Sewa
Lain-lain

3.648.868.861
347.152.897
249.666.667
67.186.949

1.529.055.761
178.563.296
2.500.000
1.181.271.237

20.416.667
178.179.069
136.886.140

Advertising and promotion


Insurance
Rental
Others

Total

4.312.875.374

2.891.390.294

335.481.876

Total

ASET TETAP

8.

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:


1 Januari 2012/
January 1, 2012

Penambahan/
Additions

The details of fixed assets are as follows:


Pengurangan/
Deductions

Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset tetap dalam pembangunan

34.172.153.008
165.149.188.507
311.846.852.123
14.166.889.371
29.994.780.600
99.733.585.385

1.331.495.074
60.864.530.100
87.855.267.016
4.198.444.650
21.264.609.199
213.428.278.623

228.550.000
81.600.795
-

Total

655.063.448.994

388.942.624.662

310.150.795

27.083.052.707
59.906.275.170
8.879.558.312
13.095.994.124

10.917.308.534
15.097.454.625
2.235.477.303
12.879.845.606

Total

108.964.880.313

41.130.086.068

Nilai Buku

546.098.568.681

Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor

1 Januari 2011/
January 1, 2011

Penambahan/
Additions

1.043.695.922.861

Total

227.576.668
69.609.123

2.816.667
(36.872.423)
17.703.334
16.352.422

38.003.177.908
74.966.857.372
10.905.162.281
25.922.583.029

Accumulated Depreciation
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment

297.185.791

149.797.780.590

Total

893.898.142.271

Net Book Value

Pengurangan/
Deductions

17.001.109.109
27.695.555.524
78.202.143.947
144.350.000
5.503.316.372
(128.546.474.952)

Reklasifikasi/
Reclassifications

31 Desember 2011/
December 31, 2011
34.172.153.008
165.149.188.507
311.846.852.123
14.166.889.371
29.994.780.600
99.733.585.385

Cost
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Fixed assets under construction

655.063.448.994

Total

398.200.000
781.646.448

27.083.052.707
59.906.275.170
8.879.558.312
13.095.994.124

Accumulated Depreciation
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment

1.179.846.448

108.964.880.313

Total

546.098.568.681

Net Book Value

206.136.792
41.298.017.643
88.688.741.198
3.177.018.000
14.940.303.093
75.913.822.996

401.250.000
865.341.598
-

Total

432.106.000.870

224.224.039.722

1.266.591.598

19.654.767.265
49.868.891.288
7.544.041.058
9.172.613.431

7.428.285.442
10.037.383.882
1.733.717.254
4.705.027.141

86.240.313.042

23.904.413.719

Nilai Buku

31 Desember 2012/
December 31, 2012
Cost
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Fixed assets under construction

30.010.416.216
98.649.370.363
204.748.391.468
11.391.121.371
15.917.619.105
71.389.082.347

Total

Reklasifikasi/
Reclassifications

52.504.757.191
253.709.274.131
477.904.263.086
18.281.134.021
56.681.105.376
184.615.389.056

Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset tetap dalam pembangunan

Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor

FIXED ASSETS

345.865.687.828

142

3.955.600.000
25.201.800.501
18.409.719.457
2.200.000
(47.569.319.958)

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

ASET TETAP (lanjutan)

8.

1 Januari 2010/
January 1, 2010

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Deductions

Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset tetap dalam pembangunan

14.262.560.216
80.504.278.612
148.940.589.015
10.552.311.826
12.252.329.103
5.116.062.183

15.658.380.000
14.914.175.438
54.584.216.384
1.605.915.909
3.239.824.077
72.577.480.346

1.080.976.000
76.500.000
778.806.364
165.839.875
-

Total

271.628.130.955

162.579.992.154

2.102.122.239

Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan pengembangan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Total
Nilai Buku

FIXED ASSETS (continued)


Reklasifikasi/
Reclassifications

1.170.452.000
3.230.916.313
1.300.086.069
11.700.000
591.305.800
(6.304.460.182)
-

15.079.231.267
38.027.116.755
6.705.917.302
7.134.996.397

4.575.535.998
11.850.582.866
1.612.100.120
2.199.661.491

8.808.333
773.976.364
162.044.457

66.947.261.721

20.237.880.475

944.829.154

204.680.869.234

31 Desember 2010/
December 31, 2010

30.010.416.216
98.649.370.363
204.748.391.468
11.391.121.371
15.917.619.105
71.389.082.347

Cost
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Fixed assets under construction

432.106.000.870

Total

19.654.767.265
49.868.891.288
7.544.041.058
9.172.613.431

Accumulated Depreciation
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment

86.240.313.042

Total

345.865.687.828

Net Book Value

Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan


mengubah taksiran masa manfaat atas mesin dan
peralatan dan perabot dan peralatan kantor
(Catatan 2e).

Starting January 1, 2011, the Company changed


the estimated useful lives of machinery and
equipment and furniture, fixtures and office
equipment (Note 2e).

Sebagai dampak dari perubahan tersebut, laba


sebelum pajak penghasilan Perusahaan meningkat
masing-masing sebesar Rp9.008.174.897 dan
Rp12.098.363.461 untuk tahun 2012 dan 2011.
Sebagai tambahan, perubahan tersebut juga akan
mengakibatkan kenaikan yang berkisar antara
Rp222.879.238 sampai dengan Rp9.003.774.054
terhadap laba sebelum pajak penghasilan
Perusahaan pada setiap tahun mulai dari tahun
2013
sampai dengan tahun 2024
dan
mengakibatkan penurunan yang berkisar antara
Rp1.051.771.393
sampai
dengan
Rp10.961.391.328 terhadap laba sebelum pajak
penghasilan Perusahaan pada setiap tahun mulai
dari tahun 2025 sampai dengan tahun 2036.

As a result from the change, the Companys


income
before
tax
has
increased
by
Rp9,008,174,897 and Rp12,098,363,461 in 2012
and 2011, respectively. Additionally, the change
will result in the increase ranging from
Rp222,879,238 to Rp9,003,774,054 to the
Companys income before income tax for each
year starting from 2013 to 2024 and a decrease
ranging
from
Rp1,051,771,393
to
Rp10,961,391,328 to the Companys income
before income tax for each year starting from
2025 to 2036.

Pada tanggal 31 Desember 2012, tanah yang


dimiliki Perusahaan dilindungi oleh sertifikat Hak
Guna Bangunan (HGB) sebagai berikut:

As of December 31, 2012, the Companys land


properties are covered by the following landright
ownership titles or Hak Guna Bangunan (HGB)
certificates:
Berlaku sampai dengan/Valid up to

HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB
HGB

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

24/Karang Baru/Bekasi
563/Pasirgombong/Bekasi
38/Karang Baru/Bekasi
227/Karang Baru/Bekasi
5/Ujung Pandang/Makassar
29/Pandean/Pasuruan
77/Deli Serdang/Medan
137/Tugu/Semarang
138/Tugu/Semarang
161/Banyuasin/Palembang
162/Banyuasin/Palembang
163/Banyuasin/Palembang
164/Banyuasin/Palembang
165/Banyuasin/Palembang
139/Tugu/Semarang
140/Tugu/Semarang

Juni/June 29, 2022


Juni/June 29, 2022
September 24, 2023
September 24, 2023
Desember/December 24, 2027
Juni/June 6, 2035
Februari/February 1, 2030
April 8, 2034
Juni/June 24, 2035
Juli/July 14, 2036
Juli/July 14, 2036
Juli/July 14, 2036
Juli/July 14, 2036
Juli/July 14, 2036
November 26, 2037
September 24, 2037

143

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

ASET TETAP (lanjutan)

8.

FIXED ASSETS (continued)

Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah


tersebut dapat diperpanjang pada saat masa
berlakunya berakhir.

Management is of the opinion that such landrights


can be extended upon their expiration.

Rincian aset tetap dalam pembangunan adalah


sebagai berikut:

The details of fixed assets under construction are


as follows:

Jenis aset/
Type of assets

Persentase
penyelesaian/
Percentage of
completion

Biaya
perolehan/
Cost

Taksiran waktu
penyelesaian/
Estimated time
of completion

2012
Bangunan dan pengembangan/
Buildings and improvements

75%

98.820.437.584

Januari/January 2013

Mesin dan peralatan/


Machinery and equipment

75%

78.089.133.343

Januari/January 2013

Perabot dan peralatan kantor/


Furniture, fixtures and office equipment

75%

7.705.818.129

Januari/January 2013

Total

184.615.389.056

2011
Bangunan dan pengembangan/
Buildings and improvements

90%

68.438.928.443

Februari/February 2012

Mesin dan peralatan/


Machinery and equipment

90%

25.104.003.312

Februari/February 2012

Perabot dan peralatan kantor/


Furniture, fixtures and office equipment

90%

6.190.653.630

Februari/February 2012

Total

99.733.585.385

2010
Bangunan dan pengembangan/
Buildings and improvements

90%

29.717.147.701

Februari/February 2011

Mesin dan peralatan/


Machinery and equipment

90%

40.453.997.146

Februari/February 2011

Perabot dan peralatan kantor/


Furniture, fixtures and office equipment

90%

1.217.937.500

Februari/February 2011

Total

71.389.082.347

Penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah


sebesar Rp41.130.086.068, Rp23.904.413.719 dan
Rp20.237.880.475 masing-masing untuk tahun
2012, 2011 dan 2010 (Catatan 24 dan 25).

Depreciation charged to operations amounted to


Rp41,130,086,068,
Rp23,904,413,719
and
Rp20,237,880,475 in 2012, 2011 and 2010,
respectively (Notes 24 and 25).

Pada tahun 2012 dan 2011, biaya pinjaman


sebesar Rp12.836.709.867 dan Rp925.756.323
telah dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya
perolehan aset tetap. Biaya pinjaman tersebut
dikapitalisasi karena pinjaman terkait secara
khusus diperoleh Perusahaan untuk membiayai
pembangunan
pabrik.
Pada
tahun
2010
Perusahaan tidak melakukan kapitalisasi biaya
pinjaman.

In 2012 and 2011, borrowing costs amounting to


Rp12,836,709,867
and
Rp925,756,323,
respectively, were capitalized as part of the cost of
acquisition of fixed assets. Those borrowing costs
are capitalized because the related loans were
specifically obtained by the Company to finance
the construction of new plants. In 2010, the
Company did not capitalize any borrowing costs.

144

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.

ASET TETAP (lanjutan)

8.

FIXED ASSETS (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat


penurunan nilai aset tetap pada tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 sebagaimana
dimaksud dalam PSAK No. 48.

Management believes that there is no impairment


in asset values as of December 31, 2012, 2011
and 2010 as contemplated in PSAK No. 48.

Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh aset


tetap Perusahaan kecuali aset tetap dalam
pembangunan diasuransikan terhadap risiko
kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya
berdasarkan
paket
polis
dengan
nilai
pertanggungan sebesar Rp250.949.537.120 dan
US$41.960.812,
yang
menurut
pendapat
manajemen cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian
yang
timbul
dari
risiko
yang
dipertanggungkan.

As of December 31, 2012, all of the Companys


fixed assets expect for fixed assets under
construction are covered by insurance against
losses from fire and other risks under blanket
policies
with
a
total
coverage
of
Rp250,949,537,120 and US$41,960,812, which,
in managements opinion, is adequate to cover
possible losses that may arise from such risks.

Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada aset


tetap yang tidak dipakai sementara atau dihentikan
dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual.

As of December 31, 2012, there are no fixed


assets that are temporarily out of use or retired
from use but not classified as held for sale.

Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan


mempunyai komitmen kontraktual untuk pembelian
aset tetap yang belum diselesaikan dengan total
nilai
kontrak
sebesar
Rp138.911.415.597,
US$3.122.700, JPY229.507.012, EUR168.758 dan
SGD407.950.

As of December 31, 2012, the Company has


outstanding contractual commitments for the
purchase of fixed assets with total contract value
of
Rp138,911,415,597,
US$3,122,700,
JPY229,507,012, EUR168,758 and SGD407,950.

Rincian dari penjualan aset tetap pada tahun 2012,


2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The details of sales of fixed assets in 2012, 2011


and 2010 are as follows:

2012

9.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2011

2010

Penerimaan dari penjualan


Nilai buku

24.877.388
12.965.004

20.882.409
86.745.150

Laba (rugi)

11.912.384

(65.862.741)

DEPOSITO JAMINAN

9.

Akun ini terdiri dari deposito berjangka rupiah


dengan masa jatuh tempo 1 bulan yang
ditempatkan oleh Perusahaan dalam bank
sehubungan dengan uang jaminan yang diterima
dari distributor dan agen. Deposito berjangka ini
dibatasi penggunaannya (Catatan 29c dan 29e).
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
2012
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total

1.345.273.228
1.157.293.085

Proceeds from sales


Net book value

187.980.143

Gain (loss)

GUARANTEE DEPOSITS
This account consists of rupiah time deposits with
maturities of 1 month placed by the Company in
banks in relation to the guarantee deposits
received from distributors and agents. These time
deposits are restricted in use (Notes 29c and
29e). The details of this account are as follows:

2011

2010

7.995.920.997

7.222.020.148

5.605.658.069

2.099.900.000
1.117.500.000

1.127.400.000
425.000.000

804.400.000
-

PT Bank Central Asia Tbk


PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

11.213.320.997

8.774.420.148

6.410.058.069

Total

Semua bank yang disebutkan diatas merupakan


pihak ketiga.

All of the above banks are third parties.

145

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

10. ASET TAKBERWUJUD

10. INTANGIBLE ASSETS

Akun ini terdiri dari:

This account consists of the following:


1 Januari 2012/
January 1, 2012

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Deductions

Reklasifikasi/
Reclassifications

31 Desember 2012/
December 31, 2012

Biaya Perolehan
Lisensi atas peranti lunak
Hak atas tanah
Lain-lain

1.155.473.845
815.585.000
-

674.486.674
4.925.000

(815.585.000)*
-

1.829.960.519
4.925.000

Cost
Software lincense
Land rights
Others

Total

1.971.058.845

679.411.674

(815.585.000)

1.834.885.519

Total

78.342.315
14.708.151
-

329.832.567
410.417

(14.708.151)
-

408.174.882
410.417

Accumulated amortization
Software lincense
Land rights
Others

Total

93.050.466

330.242.984

(14.708.151)

408.585.299

Total

Neto

1.878.008.379

1.426.300.220

Net

Akumulasi amortisasi
Lisensi atas peranti lunak
Hak atas tanah
Lain-lain

1 Januari 2011/
January 1, 2011

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Deductions

Reklasifikasi/
Reclassifications

31 Desember 2011/
December 31, 2011

Biaya Perolehan
Lisensi atas peranti lunak
Hak atas tanah
Lain-lain

1.155.473.845
815.585.000
-

1.155.473.845
815.585.000
-

Cost
Software lincense
Land rights
Others

Total

1.971.058.845

1.971.058.845

Total

Akumulasi amortisasi
Lisensi atas peranti lunak
Hak atas tanah
Lain-lain

78.342.315
14.708.151
-

78.342.315
14.708.151
-

Accumulated amortization
Software lincense
Land rights
Others

Total

93.050.466

93.050.466

Total

Neto

1.878.008.379

Net

* direklasifikasi ke aset tetap sehubungan dengan penerapan ISAK No.25, Hak


atas Tanah (Catatan 2e)

* reclassified to fixed assets in connection with the adoption of ISAK No.25, Land
Rights (Note 2e)

Pada tahun 2012 dan 2011, amortisasi dari aset


takberwujud
sebesar
Rp420.406.149
dan
Rp93.050.466 dibebankan kepada operasi sebagai
bagian dari beban pokok penjualan dan beban
usaha.

In 2012 and 2011, amortization of intangible assets


amounting to Rp420,406,149 and Rp93,050,466
was charged to operations as part of cost of goods
sold and operating expenses.

Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada aset


takberwujud Perusahaan yang kepemilikannya
dibatasi atau digunakan sebagai jaminan. Pada
tanggal yang sama, Perusahaan tidak mempunyai
komitmen kontraktual untuk pembelian aset
takberwujud yang belum diselesaikan.

As of December 31, 2012, none of the Companys


intangible assets are restricted or used as
collateral. At the same date, the Company does
not have any outstanding contractual commitment
for the purchase of intangible assets.

11. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA

11. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS

Akun ini terdiri dari:

This account consists of the following:


2012

2011

2010

Uang jaminan
Piutang jangka panjang

1.954.286.254
-

919.734.958
184.036.278

558.122.511
238.785.520

Security deposits
Long-term receivables

Total

1.954.286.254

1.103.771.236

796.908.031

Total

Semua saldo diatas adalah dengan pihak ketiga.

All of the above balances are with third parties

146

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET
NON-KEUANGAN
LAINNYA

TIDAK

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

LANCAR

12.

Akun ini terdiri dari:

OTHER
ASSETS

NON-CURRENT

NON-FINANCIAL

This account consists of the following:


2012

2011

2010

Uang muka pembelian aset tetap


Lain-lain

76.634.597.336
-

10.265.534.203
742.364.315

2.162.667.701

Advances for purchase of fixed assets


Others

Total

76.634.597.336

11.007.898.518

2.162.667.701

Total

Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang


muka yang dibayarkan kepada pemasok/kontraktor
sehubungan dengan pembelian aset tetap.

Advances for purchase of fixed assets represent


the advances paid to suppliers/contractors in
relation to the purchase of fixed assets.

13. UTANG USAHA

13. TRADE PAYABLES

Akun ini terdiri dari utang kepada pemasok yang


terutama timbul sehubungan dengan pembelian
bahan baku dan kemasan, dengan rincian sebagai
berikut:
2012
Pihak ketiga
PT Freyabadi Indotama
PT Kevin Persada Mandiri
PT Asta Guna Wisesa
PT Federal Food Internusa
PT Nusa Indah
PT Surya Kemasindo Sejati
PT Adyaceda Amandelis
PT Triokusuma Adisari
PT Supernova
PT Super Makmur
PT Elfrida Plastik Industri
PT Kraft Ultrajaya Indonesia
PT Jutarasa Abadi
PT Jaya Fermex
PT Nusa Inti Perkasa
PT Sinar Meadow Int. Indonesia
PT Kabulinco Jaya
UD Perkasa Teknik
PT Nirwana Lestari
PT Puratos Indonesia
PT Wira Mandiri Makmur
PT Siwani Makmur
PT Trisha Sejati
PT Aries Centaurus
PT Sinar Pelangi Kemasindo
PT Mulia Boga Raya
PT Sukanda Djaya
PT San Miguel Pure Foods Indonesia
UD Luciana Jaya
PT Anta Tirta Kirana
CV Sumber Roso
CV Multi Prima Abadi
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp500 juta)

This account consists of payables to suppliers


mainly arising from purchases of raw materials
and packaging materials, with details as follows:
2011

2010
Third parties
4.220.428.000
PT Freyabadi Indotama
581.754.600
PT Kevin Persada Mandiri
1.342.350.000
PT Asta Guna Wisesa
PT Federal Food Internusa
1.647.230.837
PT Nusa Indah
590.108.500
PT Surya Kemasindo Sejati
1.324.045.003
PT Adyaceda Amandelis
PT Triokusuma Adisari
795.444.900
PT Supernova
1.363.529.931
PT Super Makmur
220.223.680
PT Elfrida Plastik Industri
1.812.782.175
PT Kraft Ultrajaya Indonesia
165.171.296
PT Jutarasa Abadi
823.362.000
PT Jaya Fermex
491.958.700
PT Nusa Inti Perkasa
137.152.350
PT Sinar Meadow Int. Indonesia
PT Kabulinco Jaya
21.113.870
UD Perkasa Teknik
95.373.000
PT Nirwana Lestari
355.572.000
PT Puratos Indonesia
150.206.380
PT Wira Mandiri Makmur
PT Siwani Makmur
PT Trisha Sejati
580.524.576
PT Aries Centaurus
181.665.000
PT Sinar Pelangi Kemasindo
PT Mulia Boga Raya
PT Sukanda Djaya
- PT San Miguel Pure Foods Indonesia
UD Luciana Jaya
275.087.500
PT Anta Tirta Kirana
880.665.306
CV Sumber Roso
945.075.500
CV Multi Prima Abadi
Others (below
162.922.199
Rp500 million each)

6.490.486.150
5.477.183.186
3.871.799.956
3.754.520.550
3.556.472.915
3.002.547.109
2.787.230.135
2.551.000.000
2.545.462.103
2.068.084.140
1.981.449.960
1.745.679.404
1.620.603.668
1.247.742.870
1.155.607.397
1.095.571.866
1.015.877.500
876.918.000
862.413.954
848.911.971
795.927.425
604.646.520
600.127.080
590.760.673
515.250.500
502.090.688
444.152.500
412.983.503
410.056.746
255.890.458
-

10.800.191.708
800.174.000
4.305.288.096
3.502.769.724
1.537.002.000
1.224.064.086
1.114.208.300
121.623.600
3.019.431.320
3.392.558.331
205.107.750
2.121.097.000
397.716.800
1.413.376.752
380.640.300
131.640.000
249.585.900
870.104.982
670.906.000
292.432.000
1.810.848.500
780.136.553
531.527.187
788.581.250
1.614.103.541
540.093.750

5.763.015.047

5.201.435.931

Total

59.450.463.974

47.816.645.361

19.163.747.303

Total

Pihak berelasi (Catatan 28)


PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima

18.964.743.186
618.145.000

16.685.003.700
1.051.829.311

7.897.018.340
285.587.500

Related parties (Note 28)


PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima

Total

19.582.888.186

17.736.833.011

8.182.605.840

Total

147

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

13. UTANG USAHA (lanjutan)

13. TRADE PAYABLES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,


semua utang usaha Perusahaan dalam mata uang
rupiah.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, all of


the Companys trade payables are denominated in
rupiah.

Analisa umur utang usaha pada tanggal


31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:

The
aging
of
trade
payables
as
of
December 31, 2012, 2011 and 2010 is as follows:

2012

2011

2010

Lancar
Jatuh tempo 1 - 30 hari

73.603.978.954
5.429.373.206

54.857.916.884
10.695.561.488

26.579.274.496
767.078.647

Current
Overdue 1 - 30 days

Total

79.033.352.160

65.553.478.372

27.346.353.143

Total

14. UTANG LAIN-LAIN

14. OTHER PAYABLES

Akun
ini
terdiri
dari
utang
kepada
pemasok/kontraktor yang semuanya merupakan
pihak ketiga yang terutama timbul sehubungan
dengan jasa transportasi, pembangunan pabrik
baru, serta pembelian mesin dan peralatan,
dengan rincian sebagai berikut:
2012

This account consists of payables to third-party


suppliers/contractors
mainly
arising
from
transportation services, construction of new plants
and purchases of machinery and equipment, with
details as follows:
2011

2010

Oshikiri Machinery Co., Ltd (Catatan 29f)


PT Adi Sarana Armada Tbk
PT Bangun Putra Karawang
PT Ometraco Arya Samanta
PT Sekawan Triasa
PT Indragraha Nusaplasindo
PT Multi Mekanika Serasi
PT W ijaya Kusuma Contractors
(Catatan 29h)
PT Dwi Sapta Pratama
PT Nusa Raya Cipta
Packagers Pte Ltd
PT Alun Megah Prima
PT Indomarco Prismatama
PT Pangestu Daya Sari
PT Mega Persada Indonesia
PT Yanasurya Bhakti Persada
CV Praktis
PT Libra Emas Permata
PT Zeppelin Systems Singapore
PT Langgeng Makmur Industri Tbk
PT Nexgindo Infotek Solusitama
CV Abadi Bersama
PT Jatim Mustika Sarana Steel
Gericke Pte., Ltd
PT Cakra Inti Agung
PD Denni
PT Indo Kompresigma
PT Balrich Logistic
PT Ridar Esindo
PD Alpine Cool Utama
PT Bekasi Fajar Industrial Estate
Mackies Asia Pacific Pte Ltd
PT Wira Logitama Saksama
PT Tamoratama Prakarsa
PT Indonakano
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp500 juta)

29.829.068.864
3.725.065.788
2.943.719.667
2.786.100.706
2.667.600.009
2.226.067.346
2.217.131.281

6.915.151.138
3.110.524.301
1.294.505.600
24.463.454
2.667.600.009
589.052.000
27.500.000

17.314.784.250
1.970.854.565
859.805.500
5.621.725.432
1.046.725.000

2.182.618.100
2.082.315.607
1.809.880.030
1.726.095.000
1.722.376.000
1.689.592.974
1.667.188.965
1.327.148.614
1.131.561.200
1.118.213.000
879.555.000
832.650.000
775.994.902
768.872.035
713.670.358
615.776.700
591.069.378
580.000.000
515.611.170
298.924.250
281.637.000
153.048.000
107.000.000
-

1.124.216.748
7.106.255.842
1.735.113.120
1.375.084.139
546.999.999
84.562.500
7.128.000
1.997.878
3.692.284.524
989.810.000
1.340.416.200
989.185.998
1.017.220.000
16.308.971.250
2.441.052.313
1.069.061.880
827.666.200
-

2.086.500.000
17.373.512
563.769.991
4.479.300.000
373.176.000
947.920.000

Oshikiri Machinery Co., Ltd (Note 29f)


PT Adi Sarana Armada Tbk
PT Bangun Putra Karawang
PT Ometraco Arya Samanta
PT Sekawan Triasa
PT Indragraha Nusaplasindo
PT Multi Mekanika Serasi
PT Wijaya Kusuma Contractors
(Note 29h)
PT Dwi Sapta Pratama
PT Nusa Raya Cipta
Packagers Pte Ltd
PT Alun Megah Prima
PT Indomarco Prismatama
PT Pangestu Daya Sari
PT Mega Persada Indonesia
PT Yanasurya Bhakti Persada
CV Praktis
PT Libra Emas Permata
PT Zeppelin Systems Singapore
PT Langgeng Makmur Industri Tbk
PT Nexgindo Infotek Solusitama
CV Abadi Bersama
PT Jatim Mustika Sarana Steel
Gericke Pte., Ltd
PT Cakra Inti Agung
PD Denni
PT Indo Kompresigma
PT Balrich Logistic
PT Ridar Esindo
PT Alpine Cool Utama
PD Bekasi Fajar Industrial Estate
Mackies Asia Pacific Pte Ltd
PT Wira Logitama Saksama
PT Tamoratama Prakarsa
PT Indonakano

16.059.042.611

10.590.979.050

1.513.201.085

Others (below Rp500 million each)

Total

86.024.594.555

65.876.802.143

36.795.135.335

Total

148

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

15. PERPAJAKAN
a.

15. TAXATION

Pajak dibayar dimuka terdiri dari:

a.
2012

b.

2011

2010

Pajak pertambahan nilai


Tagihan pengembalian pajak

14.066.928.056
43.298.780

12.602.143.685
43.298.780

2.230.542.789
43.273.780

Value added taxes


Claims for tax refund

Total

14.110.226.836

12.645.442.465

2.273.816.569

Total

Utang pajak terdiri dari:

b.
2012

c.

2011

Taxes payable consist of the following:


2010

Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29

694.940.766
234.583.669
3.816.867.586
97.744.497
1.931.283.101

601.254.508
182.405.201
2.639.795.157
89.908.716
2.940.821.146

369.111.761
109.577.974
1.812.113.909
61.820.575
13.252.013.164

Income taxes:
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29

Total

6.775.419.619

6.454.184.728

15.604.637.383

Total

c.

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan


sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak
untuk tahun 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
2012

2011

Laba sebelum pajak


penghasilan per laporan
laba rugi komprehensif

199.792.980.761

154.948.034.286

Beda temporer:
Penyisihan imbalan kerja - neto
Penyusutan aset tetap

5.447.384.164
(26.858.504.108)

5.489.353.834
(17.650.704.813)

Beda tetap:
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Pendapatan bunga yang
dikenakan pajak final
Taksiran penghasilan
kena pajak

Rincian beban pajak


sebagai berikut:

134.665.973.429
2.188.374.386
(7.621.680.609)

Beban pajak tangguhan:


Penyusutan aset tetap
Penyisihan imbalan
kerja - neto
Neto
Total beban pajak
penghasilan

Income before income tax


per statements of
comprehensive income
Temporary differences:
Provision for employee benefits - net
Depreciation of fixed assets
Permanent differences:

3.170.411.460

2.835.150.718

8.977.336.968

(389.661.277)

(1.721.179.555)

(4.079.913.333)

181.162.611.000

143.900.654.470

134.130.090.841

45.290.652.750

Non-deductible expenses
Interest income already
subjected to final tax
Estimated taxable income

The Company will file its 2012 annual income


tax return (SPT) based on the above
calculations.
d.

penghasilan adalah
2012

Beban pajak penghasilan


- kini

The reconciliation between income before


income tax as shown in the statements of
comprehensive income and estimated taxable
income in 2012, 2011 and 2010 is as follows:
2010

Perusahaan akan menyampaikan Surat


Pemberitahuan
Tahunan
(SPT)
pajak
penghasilan badan tahun 2012 berdasarkan
perhitungan diatas.
d.

Prepaid taxes consist of the following:

2011
35.975.163.500

The details of income tax expense are as


follows:
2010
33.532.522.500

Income tax expense - current

1.905.420.151

Deferred income tax expense:


Depreciation of fixed assets

6.714.626.027

4.412.676.203

(1.361.846.041)

(1.372.338.459)

(547.093.597)

5.352.779.986

3.040.337.744

1.358.326.554

Net

50.643.432.736

39.015.501.244

34.890.849.054

Total income tax expense

149

Provision for employee benefits - net

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

15. PERPAJAKAN (lanjutan)


e.

15. TAXATION (continued)

2012
Beban pajak penghasilan - kini

The computation of estimated income tax


payable is as follows:
2010

35.975.163.500

33.532.522.500

Income tax expense - current

Dikurangi pajak penghasilan


dibayar dimuka
Pasal 22
Pasal 25

4.212.875.503
39.146.494.146

3.455.060.278
29.579.282.076

1.085.412.746
19.195.096.590

Less prepayments of
income taxes
Article 22
Article 25

Total pajak penghasilan


dibayar dimuka

43.359.369.649

33.034.342.354

20.280.509.336

Total prepayments
of income taxes

1.931.283.101

2.940.821.146

13.252.013.164

Estimated income tax


payable

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan


yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku sebesar 25% atas laba sebelum
pajak penghasilan dengan beban pajak
penghasilan sebagaimana yang disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif untuk
tahun 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
2012
Laba sebelum pajak
penghasilan per
laporan laba rugi
komprehensif

f.

2011

The reconciliation between income tax


expense calculated by applying the applicable
tax rate of 25% to the income before income
tax and the income tax expense as shown in
the 2012, 2011 and 2010 statements of
comprehensive is as follows:

2010

199.792.980.761

154.948.034.286

134.665.973.429

Income before income


tax per statements of
comprehensive income

49.948.245.190

38.737.008.453

33.666.493.144

Income tax expense at the


applicable tax rate

Beban pajak penghasilan


dengan tarif pajak yang
berlaku
Pengaruh pajak atas beda
tetap:
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Pendapatan bunga yang
dikenakan pajak final
Beban pajak penghasilan

g.

2011

45.290.652.750

Taksiran utang pajak


penghasilan

f.

e.

Perhitungan taksiran utang pajak penghasilan


adalah sebagai berikut:

Tax effects on permanent differences:


792.602.865

708.787.680

2.244.334.243

(97.415.319)

(430.294.889)

(1.019.978.333)

50.643.432.736

39.015.501.244

Liabilitas pajak tangguhan - neto terdiri dari:


2012
Aset pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja
karyawan

34.890.849.054

g.
2011

Non-deductible expenses
Interest income already
subjected to final tax
Income tax expense

Deferred tax liability - net consists of the


following:
2010

1.529.340.011

Deferred tax asset


Liability for employee
benefits

(13.890.831.792)

(9.478.155.589)

Deferred tax liability


Fixed assets

(10.989.153.322)

(7.948.815.578)

Deferred tax liability - net

4.263.524.511

2.901.678.470

Liabilitas pajak tangguhan


Aset tetap

(20.605.457.819)

Liabilitas pajak tangguhan - neto

(16.341.933.308)

150

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

16. BEBAN AKRUAL

16. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari:

This account consists of the following:


2012

Beban promosi
Transportasi dan distribusi
Listrik, gas dan air
Royalti (Catatan 28 dan 29a)
Bunga
Lain-lain
Total

17. LIABILITAS
PENDEK

IMBALAN

2011

2010

5.109.768.914
3.728.528.607
2.986.472.734
2.711.428.847
1.854.472.595
751.825.838

2.939.456.772
2.493.322.924
2.232.718.589
2.280.388.198
357.140.229

6.947.776.435
2.190.917.154
1.731.373.977
1.650.117.475
340.752.604

Promotion expenses
Transportation and distribution
Electricity, gas and water
Royalty (Notes 28 and 29a)
Interest
Others

17.142.497.535

10.303.026.712

12.860.937.645

Total

KERJA

JANGKA

17. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Akun ini terdiri dari:

This account consists of the following:


2012

2011

2010

Biaya makan
Biaya medis
Lain-lain

363.162.000
2.776.140
40.810.000

21.626.000

32.058.500

Catering expenses
Medical expenses
Others

Total

406.748.140

21.626.000

32.058.500

Total

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG

18. LONG-TERM BANK LOANS

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, utang


bank jangka panjang terdiri dari saldo terhutang
dari fasilitas pinjaman yang diberikan oleh PT Bank
Central Asia Tbk (BCA) dengan rincian sebagai
berikut:

As of December 31, 2012 and 2011, long-term


bank loans consist of outstanding drawdowns from
a loan facility provided by PT Bank Central Asia
Tbk (BCA) with details as follows:

2012

2011

Pokok Pinjaman
Dikurangi biaya pinjaman yang belum
diamortisasi

304.000.000.000

Neto

302.917.148.000

33.071.521.262

Net

6.072.955.763

Less current maturity

296.844.192.237

33.071.521.262

Long-term portion

Dikurangi bagian yang jatuh tempo


dalam waktu satu tahun
Bagian jangka panjang

(1.082.852.000)

33.203.820.504
(132.299.242)

Principal
Less unamortized debt transaction costs

Pada tahun 2010, beban bunga atas utang bank


jangka panjang disajikan di laporan laba rugi
komprehensif sebagai Biaya Keuangan. Pada
tahun 2012 dan 2011 semua beban bunga atas
utang bank jangka panjang dikapitalisasi sebagai
bagian dari biaya perolehan aset tetap (Catatan 8).

In 2010, interest expense arising from long-term


bank loans was presented in the statement of
comprehensive income as Finance Costs. In
2012 and 2011, all interests on long-term bank
loans were capitalized as part of the cost of
acquisition of fixed assets (Note 8).

Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan


memperoleh fasilitas dana talangan dari BCA
dengan
pagu
pinjaman
sebesar
Pada
tanggal
Rp100.000.000.000.
2 November 2011, fasilitas tersebut dikonversi
menjadi fasilitas kredit investasi untuk membiayai
pembangunan pabrik baru dengan pagu pinjaman
sebesar Rp280.000.000.000. Pinjaman yang ditarik
dari fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 9%. Pembayaran dari pinjaman ini akan
dilakukan dalam 48 kali pembayaran cicilan
bulanan
yang
dimulai
pada
tanggal
2 Desember 2013.

On July 19, 2011, the Company obtained a


bridging loan facility from BCA with a maximum
drawable amount of Rp100,000,000,000. On
November 2, 2011, the facility was converted into
an investment credit facility to finance the
construction of new plants with a maximum
drawable amount of Rp280,000,000,000. The
loans withdrawn from this facility bear interest at
the annual rate of 9%. The repayment of the loan
will be made in 48 consecutive monthly
installments starting on December 2, 2013.

151

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

18. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Pada tanggal 14 Desember 2012, Perusahaan


memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi dari
BCA
dengan
pagu
pinjaman
sebesar
Rp220.000.000.000
untuk
membiayai
pembangunan pabrik baru. Pinjaman yang ditarik
dari fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 8,25%. Pembayaran dari pinjaman ini
akan dilakukan dalam 48 kali pembayaran cicilan
bulanan yang dimulai pada tanggal 14 Desember
2014.

On December 14, 2012, the Company obtained an


additional investment credit facility from BCA with a
maximum drawable amount of Rp220,000,000,000
to finance the construction of new plants. The
loans withdrawn from this facility bear interest at
the annual rate of 8.25%. The repayment of the
loan will be made in 48 consecutive monthly
installments starting on December 14, 2014.

Sehubungan dengan fasilitas diatas, Perusahaan


diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu
seperti menjaga rasio keuangan tertentu (current
ratio, EBITDA to interest ratio dan debt to equity
ratio). Tidak ada aset Perusahaan yang digunakan
sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas di
atas.

In relation to the above facility, the Company is


required to comply with certain covenants such as
maintaining certain financial ratios (current ratio,
EBITDA to interest ratio and debt to equity ratio).
None of the Companys assets are pledged as
collateral in respect of the above facility.

Kepatuhan atas Syarat Pinjaman

Compliance with Loan Covenants

Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan


telah memenuhi semua persyaratan sehubungan
dengan fasilitas kredit diatas.

As of December 31, 2012, the Company has


complied with all the covenants of the above credit
facility.

Pada bulan Juni dan Juli 2010, Perusahaan


melunasi semua utang-utangnya kepada BCA dan
PT Bank Resona Perdania (BRP) yang
diperolehnya pada tahun 2008 dan 2007.

In June and July 2010, the Company settled all its


outstanding loans payable to BCA and PT Bank
Resona Perdania (BRP) that were obtained in 2008
and 2007, respectively.

19. LIABILITAS
PANJANG

IMBALAN

KERJA

JANGKA

19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan


hanya berhubungan dengan liabilitas imbalan
pascakerja. Imbalan ini tidak didanakan.

The Companys long-term employee benefits


liability relates only to post-employment benefits.
These benefits are unfunded.

Komponen beban imbalan pascakerja yang diakui


dalam laba rugi dan jumlah liabilitas imbalan
pascakerja yang diakui dalam laporan posisi
keuangan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011,
dan 2010 sesuai dengan perhitungan PT Bumi
Dharma Aktuaria, aktuaris independen, dalam
laporannya tertanggal 25 Januari 2013, 25 Januari
2012 dan 25 Januari 2011, dengan menggunakan
metode projected-unit-credit
adalah sebagai
berikut:

The components of post-employment benefits


expense recognized in profit or loss and postemployment benefits liability recognized in the
statements
of
financial
position
as
of
December 31, 2012, 2011 and 2010 as determined
by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent
actuary, in its reports dated January 25 2013,
January 25, 2012 and January 25, 2011, using the
projected-unit-credit method are as follows:

a.

a.

Rincian liabilitas imbalan pascakerja adalah


sebagai berikut:

Nilai kini dari liabilitas


imbalan pasti
Biaya jasa lalu yang belum
diakui
Kerugian aktuarial yang belum
diakui
Total liabilitas imbalan
pascakerja

Details of post-employment benefits liability are


as follows:

2012

2011

25.823.451.616

17.701.525.251

7.927.366.529

Present value of defined benefits


obligation

(277.861.476)

(347.187.114)

(392.426.786)

Unrecognized past service cost

(8.491.492.099)

(5.747.624.260)

(1.417.579.700)

Unrecognized actuarial loss

6.117.360.043

Total post-employment benefits


liability

17.054.098.041

11.606.713.877

152

2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. LIABILITAS
IMBALAN
PANJANG (lanjutan)
b.

KERJA

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

JANGKA

b. Details of post-employment benefits expense:

Rincian beban imbalan pascakerja adalah:


2012

c.

19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY


(continued)
2011

2010

Biaya jasa kini


Biaya bunga
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian aktuarial yang diakui

4.789.195.775
1.069.829.463
69.325.639
(480.966.713)

3.267.312.508
707.923.673
45.239.673
1.628.412.420

1.333.427.465
571.964.982
61.090.942
707.851.297

Current service costs


Interest costs
Amortization of past service costs
Recognized actuarial loss

Total beban imbalan


pascakerja

5.447.384.164

5.648.888.274

2.674.334.686

Total post-employment
benefits expense

Perubahan
adalah:

liabilitas

imbalan

pascakerja

2012

c.

Movements
liability:

2011

in

post-employment

benefits

2010

Saldo pada awal tahun


Total beban imbalan
pascakerja (Catatan 19b)
Pembayaran

11.606.713.877

6.117.360.043

3.928.985.657

5.447.384.164
-

5.648.888.274
(159.534.440)

2.674.334.686
(485.960.300)

Balance at beginning of year


Total post-employment
benefits expense (Note 19b)
Payment

Saldo pada akhir tahun

17.054.098.041

11.606.713.877

6.117.360.043

Balance at the end of year

Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam


menghitung liabilitas imbalan pascakerja pada
tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:

The key assumptions used in determining the postemployment


benefits
liability
as
of
December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows:

Asumsi-asumsi utama/
Key assumptions
Usia pensiun normal

55 tahun/years

Tingkat diskonto tahunan

Tingkat kenaikan gaji tahunan

8% pada tahun 2012, 2011 dan 2010/


8% in 2012, 2011 and 2010

Tabel mortalitas

2012

Annual discount rate

Annual salary increment rate


Mortality table

CSO80

Jumlah nilai kini liabilitas imbalan pasti dan


penyesuaian liabilitas program pada tahun 2012,
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :

Nilai kini dari liabilitas


imbalan pasti
Penyesuaian liabilitas
imbalan program

Normal retirement age

6% pada tahun 2012, 7% pada tahun 2011,


dan 9,5% pada tahun 2010/
6% in 2012, 7% in 2011 and 9.5% in 2010

The present value of defined benefits obligation


and experience adjustment on plan liability in 2012,
2011 and 2010 are as follows :
2011

2010

25.823.451.616

17.701.525.251

7.927.366.529

2.262.901.127

5.958.456.979

659.884.520

Beban Imbalan pascakerja telah dibebankan pada


operasi (sebagai bagian dari beban pabrikasi,
beban pokok penjualan dan beban usaha) pada
tahun 2012, 2011 dan 2010.

Present value of employee benefits


obligation
Experience adjustment on
plan liability

The costs of post-employment benefits were


charged to operations (as part of production
expenses, cost of goods sold and operating
expenses) in 2012, 2011 and 2010.

153

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. LIABILITAS
IMBALAN
PANJANG (lanjutan)

KERJA

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

JANGKA

19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY


(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, jika tingkat


diskonto tahunan dinaikan/diturunkan sebesar 1%
dengan semua variabel lain dianggap konstan,
liabilitas imbalan pascakerja pada tanggal
31 Desember 2012 akan lebih rendah/tinggi
sebesar Rp371.821.864/Rp451.202.875.

As at December 31, 2012, had the annual discount


rate depreciated/appreciated by 1% with all other
variables held constant, post-employment benefits
liability as of December 31, 2012 would have been
lower/higher by Rp371,821,864/Rp451,202,875.

20. MODAL SAHAM

20. CAPITAL STOCK


The
Companys
stockholders
as
of
December 31, 2012, 2011 and 2010
are as
follows:

Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31


Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2012

Pem egang saham


Bonlight Investments Ltd. (BIL)
Treasure East Investments Ltd. (TEI)
Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC)
Sojitz Corporation (Sojitz)
Lain-lain - Publik (masing-masing
dibawah 5%)
Total

Total Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid

Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of Ownership

Total

Stockholders

318.893.400
318.893.400
86.050.600
43.025.300

31,50%
31,50%
8,50%
4,25%

31.889.340.000
31.889.340.000
8.605.060.000
4.302.530.000

Bonlight Investments Ltd. (BIL)


Treasure East Investments Ltd. (TEI)
Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC)
Sojitz Corporation (Sojitz)

245.497.300

24,25%

24.549.730.000

Others - Public (below 5% each)

1.012.360.000

100,00%

101.236.000.000

Total

2011

Pem egang saham


BIL
TEI
SBC
Sojitz
Lain-lain - Publik (masing-masing
dibawah 5%)
Total

Total Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
344.202.400
344.202.400
86.050.600
43.025.300

Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of Ownership
34,00%
34,00%
8,50%
4,25%

Total

Stockholders

34.420.240.000
34.420.240.000
8.605.060.000
4.302.530.000

BIL
TEI
SBC
Sojitz

194.879.300

19,25%

19.487.930.000

Others - Public (below 5% each)

1.012.360.000

100,00%

101.236.000.000

Total

2010

Pem egang saham


BIL
TEI
Sojitz
SBC
Lain-lain - Publik (masing-masing
dibawah 5%)
Total

Total Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
344.202.400
344.202.400
86.050.600
86.050.600

Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of Ownership
34,00%
34,00%
8,50%
8,50%

Total

Stockholders

34.420.240.000
34.420.240.000
8.605.060.000
8.605.060.000

BIL
TEI
Sojitz
SBC

151.854.000

15,00%

15.185.400.000

Others - Public (below 5% each)

1.012.360.000

100,00%

101.236.000.000

Total

154

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

20. MODAL SAHAM (lanjutan)

20. CAPITAL STOCK (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,


tidak ada direktur dan komisaris dari Perusahaan
yang memiliki saham Perusahaan.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, no


directors and commissioners of the Company
have any shares ownership in the Company.

Berdasarkan keputusan pemegang saham tanggal


24 Februari 2010 yang diaktakan dalam akta
notaris No. 86 dari F. X. Budi Santoso Isbandi,
S.H., para pemegang saham menyetujui, antara
lain:

Based on the resolutions dated February 24, 2010


of the stockholders, which were covered by
notarial deed No. 86 of F. X. Budi Santoso
Isbandi, S.H., the stockholders approved the
following, among others:

a.

a.

Change of the Companys status from a


private company to a public company

b.

Change of par value of the Companys shares


from Rp1,000 per share to Rp100 per share

c.

Offering of up to 151,854,000 Company


shares to the public
Change of the Companys authorized capital
stock to become Rp344,000,000,000 which is
divided into 3,440,000,000 shares.

b.
c.
d.

Perubahan
status
Perusahaan
dari
perusahaan perorangan menjadi perusahaan
terbuka
Perubahan nilai nominal saham Perusahaan
dari semula sebesar Rp1.000 per saham
menjadi Rp100 per saham
Penawaran
umum
saham
Perusahaan
sebanyak 151.854.000 lembar kepada publik
Perubahan modal dasar Perusahaan menjadi
sejumlah Rp344.000.000.000 yang terbagi
atas 3.440.000.000 lembar saham.

d.

Keputusan pemegang saham ini telah disetujui


oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan surat No.AHU-12936.AH.01.02.Tahun
2010 tanggal 12 Maret 2010 dan dicatat dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

The resolutions of the stockholders have been


approved by the Minister of Law and Human
on
decree
Rights
based
No.AHU-12936.AH.01.02.Year
2010
dated
March 12, 2010 and recorded in the database of
the Administration System of the Law and Human
Rights Department.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan


yang diselenggarakan 19 April 2012, pemegang
saham Perusahaan telah menyetujui pembagian
dividen untuk tahun buku 2011 sejumlah
Rp28.983.133.261 atau Rp28,63 per saham yang
telah dibayarkan secara penuh pada bulan
Juni 2012.

In the stockholders annual meeting held on


April 19, 2012, the Companys stockholders
approved the distribution of dividend for financial
year 2011 totaling Rp28,983,133,261 or Rp28.63
per share which was fully paid in June 2012.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan


yang diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 2011,
pemegang saham Perusahaan telah menyetujui
pembagian dividen untuk tahun buku 2010
sejumlah Rp24.943.781.094 atau Rp24,64 per
saham yang telah dibayarkan secara penuh pada
bulan Mei 2011.

In the stockholders annual general meeting


meeting held on March 23, 2011, the Companys
stockholders approved the distribution of dividend
for financial year 2010 totaling Rp24,943,781,094
or Rp24.64 per share which was fully paid in May
2011.

Pengelolaan Modal

Capital Management

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan


adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha,
memenuhi persyaratan perjanjian utang (Catatan
18) dan memaksimalkan nilai bagi pemegang
saham.

The primary objective of the Companys capital


management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business,
comply with loan covenants (Note 18) and
maximize stockholder value.

155

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

20. MODAL SAHAM (lanjutan)

20. CAPITAL STOCK (continued)

Pengelolaan Modal (lanjutan)

Capital Management (continued)

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan


melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan
kondisi ekonomi.
Untuk
memelihara
dan
menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan
mungkin menyesuaikan pembayaran dividen
kepada pemegang saham, imbalan modal atau
menerbitkan saham baru.

The Company manages its capital structure and


makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. To maintain or adjust the
capital structure, the Company may adjust
dividend payments to stockholders, return capital
or issue new shares.

Perusahaan dipersyaratkan untuk memelihara


tingkat permodalan tertentu sehubungan dengan
fasilitas kredit yang diperolehnya dari BCA
(Catatan 18).

The Company is required to maintain a certain


level of capital in connection with the credit facility
obtained from BCA (Note 18).

Selain itu, Perusahaan juga dipersyaratkan oleh


Undang-undang Perseroan yang berlaku efektif
sejak
tanggal
16
Agustus
2007
untuk
mengalokasikan dana cadangan yang tidak boleh
didistribusikan sampai dengan 20% dari modal
saham ditempatkan dan disetor penuh. Pada akhir
periode pelaporan, persyaratan ini belum dipenuhi
oleh Perusahaan.
Persyaratan
permodalan
eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh
Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan berikutnya.

In addition, the Company is also required by the


Corporation Law which was effective on August
16, 2007, to allocate and maintain a nondistributable reserve fund until the said reserve
reaches 20% of the issued and fully paid share
capital. As of the end of the reporting period, this
requirement was not yet fulfilled by the Company.
This externally imposed capital requirement will be
considered by the Company in the next
Stockholders Annual General Meeting.

Perusahaan mengawasi permodalannya dengan


menggunakan net gearing ratio, yang dihitung
dengan membagi utang neto dengan total ekuitas.
Kebijakan Perusahaan adalah menjaga gearing
ratio dalam batas yang dapat diterima untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang rasional. Utang neto Perusahaan terdiri
dari utang bank jangka panjang, utang usaha dan
utang lain-lain dikurangi kas dan setara kas.

The Company monitors its capital using net


gearing ratio, computed by dividing net debt by
total equity. The Companys policy is to maintain
the gearing ratio within an acceptable level in
order to secure access to finance at a reasonable
cost. The Companys net debt consists of longterm bank loans, trade payables and other
payables less cash and cash equivalents.

31 Desember 2012/
December 31, 2012
Utang bank jangka panjang
Utang usaha dan lain-lain
Kas dan setara kas

302.917.148.000
165.057.946.715
(37.871.639.602)

Utang neto

430.103.455.113

Net debt

Total ekuitas

666.607.597.550

Total equity

Gearing ratio

64.52%

Gearing ratio

156

Long-term bank loans


Trade and other payables
Cash and cash equivalents

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR

21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL


The details of additional paid-in capital as of
December 31, 2012, 2011 and 2010 are as
follows:

Rincian tambahan modal disetor pada tanggal


31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
Jumlah/Total
Agio saham
Selisih kurs atas modal
disetor
Biaya penerbitan saham dalam
rangka penawaran umum perdana
Neto

178.428.450.000

Premium on capital stock

349.534.267

Foreign exchange rate difference


on paid-in capital
Stock issuance costs
related to initial public offering

(5.776.556.232)
173.001.428.035

Net

Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan


mencatatkan 151.854.000 sahamnya dari modal
ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai
nominal Rp100 dengan harga penawaran sebesar
Rp1.275 per saham di Bursa Efek Indonesia, yang
menghasilkan
agio
saham
sebesar
Rp178.428.450.000.
Biaya
yang
terjadi
sehubungan dengan penawaran umum tersebut
adalah sebesar Rp5.776.556.232.

On June 28, 2010, the Company listed


151,854,000 shares out of its issued and fully paid
shares with nominal value of Rp100 at Rp1,275
per share on the Indonesia Stock Exchange,
resulting in premium on capital stock totalling
Rp178,428,450,000. The costs incurred in relation
to
the
public
offering
amounted
to
Rp5,776,556,232.

Selisih kurs atas modal disetor merupakan selisih


antara kurs pada saat setoran modal diterima dari
pemegang saham dengan kurs yang digunakan
untuk menentukan nilai nominal saham dalam
rupiah sebagaimana tercantum dalam anggaran
dasar Perusahaan.

Foreign exchange rate difference on paid-in


capital represents the difference between the
exchange rates prevailing at the time the actual
capital contributions were received from the
stockholders and the exchange rate used to
determine the rupiah par value per share as
stipulated in the Companys articles of
association.

22. INFORMASI SEGMEN

22. SEGMENT INFORMATION


The Company manages and evaluates its
operations geographically, which consist of the
following:

Perusahaan mengelompokkan dan mengevaluasi


usahanya secara geografis, yang terdiri dari:

Bekasi (terdiri dari Cikarang dan Cibitung)

Bekasi (consists of Cikarang and Cibitung)

Pasuruan

Pasuruan

Semarang

Semarang

Medan

Medan

157

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

22. SEGMENT INFORMATION (continued)

Manajemen memantau hasil operasi dari setiap


wilayah diatas secara terpisah untuk keperluan
pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber
daya dan penilaian kinerja. Oleh karena itu,
penentuan segmen operasi Perusahaan konsisten
dengan klasifikasi diatas.

Management monitors the operating results of


each of the above areas separately for the
purpose of making decisions about resource
allocation
and
performance
assessment.
Therefore, the determination of the Companys
operating segments is consistent with the above
classification.

Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau


rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan
laba atau rugi operasi pada laporan keuangan.

Segment performance is evaluated on the basis of


operating profit or loss and is measured
consistently with operating profit or loss in the
financial statements.

Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai


hasil operasi, aset dan liabilitas dari segmen
operasi Perusahaan:

The following table presents information regarding


operating results, assets and liabilities of the
Companys operating segments:

Bekasi

Pasuruan

Semarang

Medan

Total Segmen/
Segment Total

Penjualan neto

809.906.583.179

203.585.865.068

107.521.031.255

69.812.413.838

1.190.825.893.340

Laba segmen

116.939.519.351

57.335.461.925

19.017.353.629

6.500.645.856

2012

2012

199.792.980.761

Net sales
Segment results

Beban pajak penghasilan

(50.643.432.736)

Income tax expense

Laba tahun berjalan

149.149.548.025

Income for the year

Aset dan liabilitas


Aset segmen

Assets and liabilities


930.636.773.820

236.036.891.881

293.036.059.347

175.981.840.429

1.635.691.565.477

Segment assets

Aset yang tidak dapat


dialokasikan

129.425.247.511

Unallocated assets

Eliminasi aset antar segmen

(560.172.131.765)

Inter-segment assets elimination

1.204.944.681.223

Total assets

990.231.814.089

Segment liabilities

Total aset
Liabilitas segmen

482.260.253.583

68.218.213.384

265.904.610.969

173.848.736.153

Liabilitas yang tidak


dapat dialokasikan

108.277.401.349

Unallocated liabilities
Inter-segment liabilities
elimination

Eliminasi liabilitas antar segmen

(560.172.131.765)

Total liabilitas

538.337.083.673

Total liabilities

388.942.624.662
(41.130.086.068)

Other segment information


Capital expenditure
Depreciation

Informasi segmen lainnya


Pengeluaran modal
Penyusutan

222.715.378.814
(23.551.809.749)

61.817.486.355
(6.537.104.377)

73.686.964.836
(7.792.283.524)

158

30.722.794.657
(3.248.888.418)

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

22. SEGMENT INFORMATION (continued)

Bekasi

Pasuruan

Semarang

Medan

Total Segmen/
Segment Total

Penjualan neto

580.999.863.728

150.304.868.817

62.440.731.872

19.596.614.535

813.342.078.952

Net sales

Laba segmen

107.615.707.506

45.739.134.878

7.114.872.523

154.948.034.286

Segment results

2011

2011

(5.521.680.621)

Beban pajak penghasilan

(39.015.501.244)

Income tax expense

Laba tahun berjalan

115.932.533.042

Income for the year

Aset dan liabilitas


Aset segmen

Assets and liabilities


587.168.182.363

210.088.169.261

137.676.585.215

103.813.541.546 1.038.746.478.385

Segment assets

258.531.246

Unallocated assets

(279.868.091.131)

Inter-segment assets elimination

759.136.918.500

Total assets

492.563.741.517

Segment liabilities

Aset yang tidak dapat


dialokasikan
Eliminasi aset antar segmen
Total aset
Liabilitas segmen

194.095.456.150

73.745.974.508

120.402.542.466

104.319.768.393

Liabilitas yang tidak


dapat dialokasikan

Eliminasi liabilitas antar segmen

(279.868.005.803)

Total liabilitas

Informasi segmen lainnya


Pengeluaran modal
Penyusutan

115.974.063.620
15.268.820.223

992.852.172
3.128.660.247

Bekasi

38.572.228.030
3.150.185.439

68.684.895.900
2.356.747.810

Pasuruan

212.695.735.714

Total liabilities

224.224.039.722
23.904.413.719

Other segment information


Capital expenditure
Depreciation

Total Segmen/
Segment Total

2010
Penjualan neto
Laba segmen

2010
452.003.380.461

160.188.977.180

612.192.357.641

94.278.523.130

40.387.450.299

134.665.973.429

Beban pajak penghasilan

(34.890.849.054)

Laba tahun berjalan

99.775.124.375

Aset dan liabilitas


Aset segmen

493.945.758.050

90.041.231.487

5.961.229.826

(22.278.150.738)

Total aset
Liabilitas segmen

89.154.666.374

10.304.352.522

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan


Eliminasi liabilitas antar segmen

Segment results
Income tax expense
Income for the year

583.986.989.537

Segment assets

595.273.201

Unallocated assets

(16.316.920.912)

7.970.679.015

161.572.056.927
15.207.976.228

1.007.935.227
5.029.904.247

159

Inter-segment assets elimination

568.265.341.826

Total assets

99.459.018.896

Segment liabilities

29.670.813.004
(24.287.599.927)

Total liabilitas
Informasi segmen lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan

Net sales

Assets and liabilities

Aset yang tidak dapat dialokasikan


Eliminasi aset antar segmen

Unallocated liabilities
Inter-segment liabilities elimination

(16.316.920.912)

Unallocated liabilities
Inter-segment liabilities elimination

112.812.910.988

Total liabilities

162.579.992.154
20.237.880.475

Other segment information


Capital expenditure
Depreciation

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

23. PENJUALAN NETO

23. NET SALES

Akun ini terdiri dari:

This account consists of the following:


2012

Roti Manis Sari Roti


Roti Tawar Sari Roti
Kue Sari
Roti Manis Boti
Roti Tawar Boti
Lain-lain

2011

2010

862.222.194.778
471.367.169.796
4.217.189.980
5.040.019.237

573.705.087.765
357.592.398.806
7.438.416.159
3.692.250.102

394.231.055.511
271.388.860.976
6.812.453.493
6.962.460.933
3.954.561.748
3.039.585.544

Sweet Bread Sari Roti


White Bread Sari Roti
Sari Cake
Sweet Bread Boti
White Bread Boti
Others

Sub-total
Pengembalian penjualan

1.342.846.573.791
(152.020.680.451)

942.428.152.832
(129.086.073.880)

686.388.978.205
(74.196.620.564)

Sub-total
Sales returns

Penjualan Neto

1.190.825.893.340

813.342.078.952

612.192.357.641

Net Sales

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan tidak


lagi memproduksi salah satu jenis produknya yang
bernama Boti.

Effective January 1, 2011, the Company has


decided to discontinue the production of one of its
bread products known as Boti.

Untuk tahun 2012, 2011 dan 2010 terdapat


pembelian dari distributor/agen yang melebihi 10%
dari penjualan neto sebagai berikut:

There are aggregate purchases from individual


distributors/agents which exceeded 10% of net
sales in 2012, 2011 and 2010 as follows:

2012

2011

2010

PT Indomarco Prismatama
Penjualan neto
Persentase

379.638.746.898
31,88%

272.404.655.992
33,49%

197.299.578.307
32,23%

PT Indomarco Prismatama
Net sales
Percentage

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk


Penjualan neto
Persentase

276.436.734.620
23,21%

187.552.531.011
23,06%

126.753.151.227
20,70%

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk


Net sales
Percentage

Total
Penjualan neto
Persentase

656.075.481.518
55,09%

459.957.187.003
56,55%

324.052.729.534
52,93%

Total
Net sales
Percentage

Penjualan terhadap distributor/agen di atas


terdapat di semua segmen operasi Perusahaan.

Sales to the above distributors/agents occur in


each of the Companys operating segments.

160

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

24. BEBAN POKOK PENJUALAN

24. COST OF GOODS SOLD

Akun ini terdiri dari:

This account consists of the following:


2012

2011

2010

Saldo awal tahun


Pembelian
Saldo akhir tahun

12.686.448.204
475.617.940.812
(15.023.982.283)

7.466.274.677
339.026.015.781
(12.686.448.204)

7.330.566.871
248.168.848.575
(7.466.274.677)

Balance at beginning of year


Purchases
Balance at end of year

Bahan baku dan kemasan yang


digunakan

473.280.406.733

333.805.842.254

248.033.140.769

Raw materials and packaging


materials used

42.004.111.226

23.963.486.108

15.007.196.293

Direct labor
Manufacturing overhead
Utilities
Depreciation (Note 8)
Professional fees

Upah langsung
Beban pabrikasi
Utilitas
Penyusutan (Catatan 8)
Jasa profesional
Perbaikan dan pemeliharaan
Royalti (Catatan 28 dan 29a)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1 milyar)

32.517.611.961
31.424.570.622
20.667.499.936

19.044.117.118
19.046.042.139
15.725.318.619

13.290.515.483
16.951.309.638
11.088.157.039

17.511.970.151
10.728.094.262

9.701.625.358
8.133.481.744

8.094.902.131
6.150.112.291

Repairs and maintenance


Royalty (Notes 28 and 29a)
Others (below
Rp1 billion each)

7.322.973.282

4.971.301.936

4.514.909.051

Total beban pabrikasi

120.172.720.214

76.621.886.914

60.089.905.633

Total manufacturing overhead

Total Beban Produksi


Persediaan Barang Jadi
Saldo awal tahun
Saldo akhir tahun

635.457.238.173

434.391.215.276

323.130.242.695

Total Manufacturing Cost


Finished Goods Inventory
Balance at beginning of year
Balance at end of year

Beban Pokok Penjualan

634.412.985.295

910.080.974
(1.954.333.852)

457.107.517
(910.080.974)
433.938.241.819

Pembelian kepada pemasok yang melebihi 10%


dari penjualan bersih pada tahun 2012, 2011 dan
2010 berasal dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk
(Catatan 28):
2012
Total pembelian
Persentase terhadap penjualan
bersih

Cost of Goods Sold

2011

2010

189.570.502.887

134.664.916.000

95.651.297.000

Amount of aggregate purchases

15,92%

16,56%

15,62%

Percentage to net sales

25. OPERATING EXPENSES

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:


2012

Total Beban Penjualan

323.167.484.228

The following aggregate purchases from an


individual supplier which exceeded 10% of net
sales in 2012, 2011 and 2010 were made from
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Note 28):

25. BEBAN USAHA

Beban Penjualan
Iklan dan promosi
Persediaan kadaluarsa/cacat
Perjalanan dinas dan
transportasi (Catatan 29d)
Jasa distribusi (Catatan 29b)
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Jasa profesional
Penyusutan (Catatan 8)
Utilitas
Sewa
Pencetakan dan fotokopi
Bahan bakar
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp300 juta)

494.349.050
(457.107.517)

The details of this account are as follows:


2011

2010

6.293.069.002

3.558.356.790

4.059.210.705

Selling Expenses
Advertising and promotion
Expired/defective inventory
Travel and transportation
(Note 29d)
Distribution fees (Note 29b)
Salaries and employee benefits
Professional fees
Depreciation (Note 8)
Utilities
Rental
Printing and photocopying
Fuel
Others (below
Rp300 million each)

303.475.300.014

183.167.996.158

133.769.106.121

Total Selling Expenses

93.989.952.453
70.201.388.662

50.834.091.871
61.172.991.120

42.308.793.244
35.055.014.196

64.745.836.826
24.702.354.119
14.839.598.630
14.292.654.488
7.209.546.781
2.223.816.773
2.186.832.746
1.716.441.620
1.073.807.914

36.268.760.408
13.044.788.446
5.369.950.997
7.448.509.218
2.197.251.332
359.501.583
1.661.994.725
615.884.443
635.915.225

32.437.678.283
8.196.046.004
2.960.948.475
4.119.704.547
1.902.998.723
297.909.287
1.299.460.733
507.363.028
623.978.896

161

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

25. BEBAN USAHA (lanjutan)

25. OPERATING EXPENSES (continued)


2012

Beban Umum dan Administrasi


Gaji dan kesejahteraan karyawan
Sewa
Perbaikan dan pemeliharan
Jasa profesional
Perjalanan dinas dan transportasi
Utilitas
Penyusutan (Catatan 8)
Perijinan
Komunikasi
Alat tulis kantor
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp500 juta)
Total Beban Umum dan
Administrasi
Total Beban Usaha

2011

2010

36.316.497.949
6.008.607.061
4.595.462.646
4.417.498.963

25.414.023.903
3.953.640.266
2.818.245.054
4.801.088.252

17.678.494.135
1.538.357.256
1.632.925.589
1.565.996.238

2.967.566.941
2.946.127.254
2.495.968.665
1.598.017.787
1.077.198.152
907.002.249

3.060.224.767
2.834.965.480
2.661.120.248
804.628.891
861.050.215
850.869.513

1.195.219.739
2.067.347.745
1.383.572.114
620.720.919
737.174.553
568.600.689

3.452.880.295

1.689.791.840

575.563.839

General and Administrative Expenses


Salaries and employee benefits
Rental
Repairs and maintenance
Professional fees
Business travel and
transportation
Utilities
Depreciation (Note 8)
License
Communication
Stationeries
Others (below
Rp500 million each)

66.782.827.962

49.749.648.429

29.563.972.816

Total General and


Administrative Expenses

370.258.127.976

232.917.644.587

163.333.078.937

Total Operating Expenses

26. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA

26. OTHER OPERATING INCOME

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:


2012

The details of this account are as follows:


2011

2010

Penjualan barang usang


Laba selisih kurs - bersih
Laba penjualan aset tetap (Catatan 8)

13.438.287.772
75.900.581
11.912.384

10.143.298.576
-

6.750.535.327
3.337.717.871
187.980.143

Sales of scrap
Gain on foreign exchange - net
Gain on sale of fixed assets (Note 8)

Total

13.526.100.737

10.143.298.576

10.276.233.341

Total

27. BEBAN OPERASI LAINNYA

27. OTHER OPERATING EXPENSES

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:


2012

The details of this account are as follows:


2011

2010

Rugi selisih kurs - bersih


Rugi penjualan aset tetap
Lain-lain

277.561.322

2.995.175.384
65.862.741
341.598.266

310.122.795

Loss on foreign exchange - net


Loss on sale of fixed assets
Others

Total

277.561.322

3.402.636.391

310.122.795

Total

162

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI

28. BALANCES
AND
RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan


transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Rincian
akun dan transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi adalah sebagai berikut:

TRANSACTIONS

WITH

In the normal course of business, the Company


entered into certain transactions with related
parties. The details of the accounts and the
significant transactions entered into with related
parties are as follows:

Jumlah/Amount
2012
Pihak-pihak berelasi lainnya
Piutang usaha (Catatan 5)
PT Lion Superindo

2011

2010
Other related parties
Trade receivables (Note 5)
PT Lion Superindo

2.723.400.542

1.886.686.454

1.848.684.827

Utang usaha (Catatan 13)


PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima

18.964.743.186
618.145.000

16.685.003.700
1.051.829.311

7.897.018.340
285.587.500

Trade payables (Note 13)


PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima

Total utang usaha

19.582.888.186

17.736.833.011

8.182.605.840

Total trade payables

Entitas dengan pengaruh


signifikan terhadap Perusahaan
Beban akrual (Catatan 16)
Shikishima Baking Co.,Ltd.

Entities with significant


influence over the Company
Accrued expenses (Note 16)
Shikishima Baking Co.,Ltd.
2.711.428.847

2.280.388.198

1.650.117.475

Persentase terhadap total aset atau liabilitas/


Percentage to total assets or liabilities
2012
Pihak-pihak berelasi lainnya
Piutang usaha (Catatan 5)
PT Lion Superindo

2011

2010
Other related parties
Trade receivables (Note 5)
PT Lion Superindo

0,23%

0,25%

0,33%

Utang usaha (Catatan 13)


PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima

3,52%
0,11%

7,84%
0,49%

7,00%
0,25%

Trade payables (Note 13)


PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima

Total utang usaha

3,64%

8,34%

7,25%

Total trade payables

Entitas dengan pengaruh


signifikan terhadap Perusahaan
Beban akrual (Catatan 16)
Shikishima Baking Co.,Ltd.

0,50%

1,07%

163

1,46%

Entities with significant


influence over the Company
Accrued expenses (Note 16)
Shikishima Baking Co.,Ltd.

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)

28. BALANCES
AND TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)

WITH

Jumlah/Amount
2012
Pihak-pihak berelasi lainnya
Transaksi penjualan
PT Lion Superindo

2011

18.038.227.367

2010

14.149.736.465

14.649.375.065

Transaksi pembelian
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima

189.570.502.887
6.908.241.885

134.664.916.000
6.310.975.554

95.651.297.000
1.384.569.427

Total pembelian

196.478.744.772

140.975.891.554

97.035.866.427

Entitas dengan pengaruh


signifikan terhadap Perusahaan
Royalti (Catatan 24)
Shikishima Baking Co., Ltd.

Other related parties


Sales transactions
PT Lion Superindo
Purchase transactions

10.728.094.262

8.133.481.744

PT Indofood Sukses Makmur Tbk


PT Indomarco Adi Prima
Total purchases
Entities with significant
influence over the Company
Royalty (Note 24)
Shikishima Baking Co., Ltd.

6.150.112.291

Persentase terhadap total penjualan bersih/beban pokok penjualan/


Percentage to net sales/cost of goods sold
2012
Pihak-pihak berelasi lainnya
Transaksi penjualan
PT Lion Superindo

2011

1,51%

2010

1,74%

2,39%

Transaksi pembelian
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
PT Indomarco Adi Prima

29,88%
1,09%

31,03%
1,45%

29,60%
0,43%

Total pembelian

30.97%

32,49%

30.03%

Entitas dengan pengaruh


signifikan terhadap Perusahaan
Royalti (Catatan 24)
Shikishima Baking Co., Ltd.

Other related parties


Sales transactions
PT Lion Superindo
Purchase transactions

1,69%

1,87%

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan


sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
disepakati kedua belah pihak yang mungkin tidak
sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan
pihak-pihak tidak berelasi.

1,90%

PT Indofood Sukses Makmur Tbk


PT Indomarco Adi Prima
Total purchases
Entities with significant
influence over the Company
Royalty (Note 24)
Shikishima Baking Co., Ltd.

Transactions with related parties were conducted


under terms and conditions agreed between the
parties, which may not be the same as those of the
transaction with unrelated parties.

164

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)

28. BALANCES
AND TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)

Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah


sebagai berikut:
Pihak-pihak berelasi/
Related parties

The nature of the related party relationships and


transactions is as follows:
Sifat saldo akun/transaksi/
Nature of account/transaction

Hubungan/Relationship

PT Lion Superindo

PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Indomarco Adi Prima

Shikishima Baking Co.,Ltd.

WITH

Entitas dibawah pengaruh signifikan


yang sama/Entity under the same
significant influence

Penjualan barang dagang/Sales of inventories

Entitas dibawah pengaruh signifikan


yang sama/Entity under the same
significant influence

Pembelian bahan baku/Purchases of raw materials

Entitas dibawah pengaruh signifikan


yang sama/Entity under the same
significant influence

Pembelian bahan baku/Purchases of raw materials

Entitas dengan pengaruh signifikan


terhadap perusahaan/Entity with
significant influence over the Company

Royalti/Royalty

Penjualan dan pembelian dari pihak-pihak berelasi


dilakukan pada harga yang disepakati tergantung
jenis produk terkait. Saldo terkait pada akhir
periode adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan
akan diselesaikan dalam bentuk tunai. Tidak
terdapat jaminan yang diberikan atau diterima
untuk setiap piutang atau utang dari pihak-pihak
berelasi. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011
dan 2010 Perusahaan tidak membuat cadangan
atas penurunan nilai piutang dari pihak-pihak
berelasi, dikarenakan manajemen berpendapat
bahwa, berdasarkan hasil penilaian, seluruh
piutang usaha dari pihak-pihak berelasi dapat
ditagih.

Sales to and purchases from related parties are


made at agreed prices depending on the types of
product involved. The related outstanding balances
at the end of the year are unsecured, interest-free
and to be settled in cash. There have been no
guarantees provided or received for any related
party receivables or payables. As of December 31,
2012, 2011 and 2010, the Company has not made
any allowance for impairment relating to the
amounts due from related parties, since
management believes, based on its assessment,
that all trade receivables from related parties are
fully collectible.

Pada tahun 2012, 2011 dan 2010, jumlah beban


yang diakui Perusahaan sehubungan dengan
kompensasi bruto bagi manajemen kunci adalah
sebagai berikut:

In 2012, 2011 and 2010, the total amount of


expenses recognized by the Company relating to
gross compensation for the key management is as
follows:

2012

2011

2010

Imbalan kerja jangka pendek


Imbalan pascakerja

17.037.861.044
3.680.325.256

14.201.209.930
2.124.107.249

8.854.777.686
843.875.671

Short-term benefits
Post-employment benefits

Total

13.782.187.736

12.602.647.215

5.100.024.477

Total

Manajemen kunci Perusahaan terdiri dari semua


anggota dewan komisaris, direksi dan semua
kepala divisi.

The Companys key management consists of all


members of the boards of commissioners and
directors and all division heads.

165

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING


a.

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS

Perusahaan mempunyai Perjanjian Teknik


dengan Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC),
pemegang saham, di mana SBC menyetujui
untuk menyediakan pengetahuan, pengarahan
teknik dan pelatihan dalam hal produksi roti.
Perjanjian
tersebut
telah
diperpanjang
beberapa kali, yang terakhir pada tanggal
21 April 2011 telah diperpanjang untuk periode
5 tahun berikutnya yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016.

a.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan


menyetujui untuk membayar royalti kepada
SBC
(dibayarkan
secara
triwulanan)
berdasarkan
persentase
tertentu
dari
penjualan neto (Catatan 24 dan 28).
b.

Based on the agreement, the Company


agreed to pay royalty (on a quarterly basis) to
SBC at a certain percentage of net sales
(Notes 24 and 28).

Perusahaan mempunyai Perjanjian Distribusi


dengan PT Indomarco Prismatama (IP) dan
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa), di mana
IP dan Alfa menyetujui untuk mendistribusikan
produk Perusahaan melalui toko-tokonya dan
biaya
distribusi
sebagai
menerima
kompensasi.

b.

Pada tahun 2012, 2011 dan 2010, biaya


distribusi yang telah terjadi sehubungan
dengan perjanjian di atas disajikan sebagai
Jasa Distribusi di Catatan 25 dan pada
bagian beban usaha di laporan laba rugi
komprehensif.
c.

The Company has entered into a Technical


Agreement with Shikishima Baking Co., Ltd.
(SBC), a stockholder, whereby SBC agreed to
provide know-how, technical guidance and
training in the manufacture of bread. The
agreement has been renewed several times
with the latest renewal being made on
April 21, 2011 for another 5 years ending
December 31, 2016.

The Company has a Distribution Agreement


with each of PT Indomarco Prismatama (IP)
and PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa),
whereby IP and Alfa agreed to distribute the
Companys products in their outlets and
receive distribution fees as compensation.
In 2012, 2011 and 2010, distribution fees
incurred in relation to the above agreement are
presented as Distribution Fees in Note 25
and under operating expenses in the
statements of comprehensive income.

c.

Perusahaan mempunyai Perjanjian dengan


distributor dan agen untuk mendistribusikan
produk Perusahaan ke toko-toko di berbagai
wilayah di Indonesia.

The Company
has
agreements with
distributors and agents, whereby the latter
agreed to distribute the Companys products to
stores in various areas in Indonesia.

Berdasarkan perjanjian-perjanjian di atas,


distributor
dan
agen
tersebut
harus
memberikan
uang
jaminan
kepada
Perusahaan yang akan dikembalikan pada
akhir
perjanjian.
Pada
tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010, uang
jaminan yang diterima Perusahaan dari
distributor dan agen disajikan sebagai
Jaminan Pelanggan pada laporan posisi
keuangan.

Based on the above agreements, the


distributors and agents should provide the
Company guarantee deposits which will be
returned upon the end of their respective
agreements. As of December 31, 2012, 2011
and 2010, the outstanding guarantee deposits
received by the Company from distributors and
agents are presented as Customers
Deposits in the statements of financial
position.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan


2010, deposito berjangka yang ditempatkan
Perusahaan sehubungan dengan uang
jaminan yang berasal dari distributor dan agen
disajikan sebagai bagian dari Deposito
Jaminan pada laporan posisi keuangan.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,


time deposits placed by the Company in
relation to the guarantee deposits received
from distributors and agents are presented as
part of Guarantee Deposits in the statements
of financial position.

Bunga atas deposito jaminan tersebut


dibayarkan kepada agen dan distributor yang
bersangkutan.

Interest for the above guarantee deposits are


paid to the agents and distributors.

166

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)


In 2012, 2011 and 2010, sales arising from the
above-mentioned agreements amounted to
Rp363,344,883,395, Rp211,304,504,465 and
Rp170,957,754,688, respectively.

Pada tahun 2012, 2011 dan 2010, total


penjualan yang timbul sehubungan dengan
perjanjian tersebut diatas masing-masing
sebesar
Rp363.344.883.395,
Rp211.304.504.465 dan Rp170.957.754.688.
d.

Perusahaan mempunyai Perjanjian Kerjasama


Pengangkutan Barang dengan beberapa
perusahaan transportasi untuk mengangkut,
mengirim
dan mendistribusikan produk
Perusahaan. Pada tahun 2012, 2011 dan
2010, total beban transportasi sehubungan
dengan
perjanjian
dengan
perusahaan
transportasi tersebut diatas masing-masing
sebesar Rp64.745.836.826, Rp36.268.760.408
dan
Rp32.437.678.283,
masing-masing
disajikan sebagai Perjalanan Dinas dan
Transportasi di Catatan 25 dan pada bagian
beban usaha
di
laporan
laba
rugi
komprehensif. Pada tanggal 31 Desember
2012, 2011 dan 2010, utang yang timbul dari
transaksi ini disajikan sebagai bagian dari
Utang Lain-lain pada laporan posisi
keuangan.

d.

The Company has Transportation Agreements


with several transporter companies, to
transport, deliver and distribute the Companys
products. In
2012, 2011 and 2010,
transportation expenses incurred in relation to
the above-mentioned agreements amounting
to Rp64,745,836,826, Rp36,268,760,408 and
Rp32,437,678,283, respectively, are presented
as Travel and Transportation in Note 25 and
under operating expenses in the statements of
comprehensive income. As of December 31,
2012, 2011 and 2010, the payables arising
from these transactions are presented as part
of Other Payables in the statements of
financial position.

e.

Pada tanggal 24 Maret 2010, Perusahaan


melakukan Perjanjian Jual Beli dengan
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
sehubungan dengan penggunaan gas.
Berdasarkan
perjanjian,
Perusahaan
diwajibkan untuk menyediakan jaminan dalam
bentuk deposito berjangka. Pada tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010, deposito
berjangka sehubungan dengan hal tersebut
diatas
sebesar
Rp1.520.621.197,
Rp935.065.175 dan Rp919.669.502 disajikan
sebagai bagian dari Deposito Jaminan dalam
laporan posisi keuangan.

e.

On March 24, 2010, the Company entered into


Sale
and
Purchase
Agreement
with
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk on
gas usage. Based on the agreement, the
Company is required to provide a guarantee in
the form of time deposits. As of
December 31, 2012, 2011 and 2010, such time
deposits amounting to Rp1,520,621,197,
and
Rp919,669,502,
Rp935,065,175
respectively, are presented as part of
Guarantee Deposits in the statements of
financial position.

f.

Pada
tahun
2011,
Perusahaan
menandatangani tiga perjanjian pembelian
dengan Oshikiri Machinery Co., Ltd (Oshikiri)
dimana Perusahaan setuju untuk membeli
beberapa unit mesin dari Oshikiri dengan total
nilai pembelian sebesar JPY542.414.000.
Pada tanggal 27 Agustus 2012, Perusahaan
kembali menandatangani perjanjian dengan
Oshikiri untuk membeli beberapa unit mesin
dengan total nilai pembelian sebesar
JPY50.196.000.
Pada
tanggal
31 Desember 2012 and 2011, utang yang
timbul dari transaksi pembelian dari Oshikiri
disajikan sebagai bagian dari Utang lain-lain
pada laporan posisi keuangan (Catatan 14).

f.

In 2011, the Company entered into three


purchase agreements with Oshikiri Machinery
Co., Ltd (Oshikiri), whereby the Company
agreed to purchase several units of
machineries from Oshikiri with a total purchase
price of JPY542,414,000. On August 27, 2012,
the Company entered into another purchase
agreement with Oshikiri for the purchase of
several units of machineries with a total
purchase price of JPY50,196,000. As of
December 31, 2012 and 2011, the payables
arising from purchase transactions with
Oshikiri are presented as part of Other
Payables in the statements of financial
position (Note 14).

167

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

g.

Pada tanggal 26 Maret 2012, Perusahaan


menandatangani perjanjian dengan PT Lite
Constructions Indonesia dengan total nilai
kontrak sebesar Rp21.000.000.000 dimana
Perusahaan menunjuk PT Lite Constructions
Indonesia
untuk
melakukan
pekerjaan
pembangunan pabrik di Palembang. Pada
tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat
utang yang timbul dari tagihan terhadap
pekerjaan konstruksi tersebut.

g.

On March 26, 2012, the Company entered into


an agreement with PT Lite Constructions
Indonesia with a total contract value of
Rp21,000,000,000, wherein the Company
appointed PT Lite Constructions Indonesia to
construct a production plant in Palembang. As
of December 31, 2012, there is no outstanding
payable arising from billings on the
construction work.

h.

Pada tanggal 16 Juli 2012, Perusahaan


menandatangani perjanjian dengan PT Wijaya
Kusuma Contractors dengan total nilai kontrak
sebesar
Rp17.000.000.000
dimana
Perusahaan menunjuk PT Wijaya Kusuma
Contractors untuk melakukan pekerjaan
pembangunan pabrik di Makassar. Pada
tanggal 31 Desember 2012, utang yang timbul
dari tagihan terhadap pekerjaan konstruksi
tersebut disajikan sebagai bagian dari Utang
Lain-lain pada laporan posisi keuangan
(Catatan 14).

h.

On July 16, 2012, the Company entered into


an agreement with PT Wijaya Kusuma
Contractors with a total contract value of
Rp17,000,000,000, wherein the Company
appointed PT Wijaya Kusuma Contractors to
construct a production plant in Makassar. As of
December 31, 2012, the payable arising from
billings on the construction work is presented
as part of Other Payables in the statement of
financial position (Note 14).

30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM


MATA UANG ASING

30. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Informasi mengenai aset dan liabilitas moneter


dalam
mata uang asing pada tanggal
31 Desember 2012 dan nilai setara dalam rupiah
yang dijabarkan dengan menggunakan rata-rata
kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia sebagai berikut:

Information concerning monetary assets and


liabilities denominated in foreign currencies as of
December 31, 2012 and their rupiah equivalents
converted using the middle exchange rates that
were published by Bank Indonesia follows:
Nilai Setara Rupiah/
Rupiah Equivalents

Penjelasan
Aset moneter:
Kas dan setara kas
Deposito jaminan

Mata Uang Asing/


Foreign Currency
EUR304.293
AU$55.148
US$117.119

3.897.946.122
552.879.876
1.132.541.196

Sub-total
Liabilitas moneter:
Utang lain-lain

31 Desember 2012/
December 31, 2012

5.583.367.194
JPY266.545.272
EUR264.070
US$215.510
SGD74.500

29.853.070.464
3.382.736.700
2.083.984.601
589.071.500

Sub-total
Liabilitas neto

168

Description
Monetary assets:
Cash and cash equivalents
Guarantee deposits
Sub-total
Monetary liabilities:
Other payables

35.908.863.265

Sub-total

(30.325.496.071)

Net liabilities

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

31. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES


The following table presents the carrying amounts
and the estimated fair values of the Companys
financial instruments as of December 31, 2012,
2011 and 2010.

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi


nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.

2012

2011

2010

Nilai Tercatat
Aset keuangan - Pinjaman yang
diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain pihak ketiga
Deposito jaminan
Aset keuangan tidak lancar lainnya
(uang jaminan dan piutang
jangka panjang)

37.871.639.602
136.203.406.473
421.608.083
11.213.320.997

48.397.360.886
103.387.896.337
262.603.539
8.774.420.148

120.721.694.375
75.641.640.405
6.410.058.069

1.954.286.254

1.103.771.236

796.908.031

Total Aset Keuangan

187.664.261.409

161.926.052.146

203.570.300.880

Total Financial Assets

Carrying Amounts
Financial assets - Loans and
receivables
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other third party receivables
Guarantee deposits
Other non-current financial assets
(security deposits and
long-term receivables)

Liabilitas keuangan - Liabilitas


keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban akrual
Jaminan pelanggan
Utang bank jangka panjang

79.033.352.160
86.024.594.555
17.142.497.535
12.641.292.315
302.917.148.000

65.553.478.372
65.876.802.143
10.303.026.712
8.819.229.298
33.071.521.262

27.346.353.143
36.795.135.335
12.860.937.645
6.107.613.361
-

Financial liabilities - Financial


liabilities measured at
amortized cost
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
Customers deposits
Long-term bank loans

Total Liabilitas Keuangan

497.758.884.565

183.624.057.787

83.110.039.484

Total Financial Liabilities

2012

2011

2010

Nilai Wajar
Aset keuangan - Pinjaman yang
diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain pihak ketiga
Deposito jaminan
Aset keuangan tidak lancar lainnya
(uang jaminan dan pinjaman
karyawan)

37.871.639.602
136.203.406.473
421.608.083
11.213.320.997
1.954.286.254

1.103.771.236

796.908.031

Fair Values
Financial assets - Loans and
receivables
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other third party receivables
Guarantee deposits
Other non-current financial assets
(security deposits and
employee loans)

Total Aset Keuangan

187.664.261.409

161.926.052.146

203.570.300.880

Total Financial Assets

48.397.360.886
103.387.896.337
262.603.539
8.774.420.148

120.721.694.375
75.641.640.405
6.410.058.069

Liabilitas keuangan - Liabilitas


keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Jaminan pelanggan
Utang bank jangka panjang

79.033.352.160
86.024.594.555
17.142.497.535
12.641.292.315
303.921.926.985

65.553.478.372
65.876.802.143
10.303.026.712
8.819.229.298
33.703.957.913

27.346.353.143
36.795.135.335
12.860.937.645
6.107.613.361
-

Financial liabilities - Financial


liabilities measured at
amortized cost
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
Customers deposits
Long-term bank loans

Total Liabilitas Keuangan

498.763.663.550

184.256.494.438

83.110.039.484

Total Financial Liabilities

169

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL
(continued)

ASSETS

AND

LIABILITIES

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana


instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam
transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan
dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui
suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan
yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.

Fair value is defined as the amount at which the


instrument could be exchanged in a current arms
length transaction between knowledgeable willing
parties, other than in a forced or liquidation sale.

Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk


menentukan nilai wajar instrumen keuangan:
x Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada
harga kuotasi (tidak disesuaikan)
dalam pasar aktif untuk aset atau
liabilitas sejenis.
x Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan
teknik-teknik
valuasi,
dimana
seluruh input yang mempunyai efek
yang signifikan atas nilai wajar
dapat diobservasi baik secara
langsung maupun tidak langsung.
x Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan
teknik-teknik
valuasi,
dimana
seluruh input yang mempunyai efek
yang signifikan atas nilai wajar tidak
dapat diobservasi baik secara
langsung maupun tidak langsung .

The Company uses the following hierarchy for


determining the fair value of financial instruments:
Level 1: Fair values measured based on
quoted prices (unadjusted) in active
markets for identical assets or
liabilities.
Level 2: Fair values measured based on
valuation techniques for which all
inputs which have a significant effect
on the recorded fair values are
observable,
either
directly
or
indirectly.
Level 3: Fair value measured based on
valuation techniques for which
inputs which have a significant effect
on the recorded fair value are not
based on observable market data.

Semua instrumen keuangan yang disajikan di


dalam laporan posisi keuangan pada tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi. Metode-metode dan
asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk
mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing
kelas instrumen keuangan:

All financial instruments presented in the


statements
of
financial
position
as
of
December 31, 2012, 2011 and 2010 are carried at
amortized cost. The following methods and
assumptions are used to estimate the fair value of
each class of financial instruments:

a.

Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek

a.

Nilai wajar dari instrumen keuangan jangka


pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun atau kurang (kas dan setara kas,
piutang usaha, piutang lain-lain pihak ketiga,
utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual)
diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya
karena bersifat jangka pendek.

Short-term financial assets and liabilities


The fair value of short-term financial
instruments with maturities of one year or less
(cash and cash equivalents, trade receivables,
other third party receivables, trade payables,
other payables and accrued expenses) are
assumed to be the same as their carrying
amounts due to their short-term nature.

170

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)


b.

31. FINANCIAL
(continued)

Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang

b.

Nilai wajar dari instrumen keuangan jangka


panjang (deposito jaminan, uang jaminan,
pinjaman karyawan dan jaminan pelanggan)
diasumsikan sama dengan jumlah terutangnya
karena instrumen keuangan tersebut tidak
mempunyai persyaratan pembayaran yang
pasti walaupun tidak diharapkan untuk
dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan
setelah periode pelaporan. Nilai wajar dari
utang bank jangka panjang ditentukan dengan
mendiskonto
arus
kas
masa
depan
menggunakan tingkat diskonto yang berasal
dari transaksi pasar yang dapat diobservasi
yang mempunyai syarat, risiko kredit dan
periode jatuh tempo yang sama.
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN

ASSETS

AND

LIABILITIES

Long-term financial assets and liabilities


The fair values of long-term financial
instruments (guarantee deposits, security
deposits, employee loans and customers
deposits) are assumed to be the same as their
original principal amounts because they have
no fixed repayment terms although they are
not expected to be settled within 12 (twelve)
months after the reporting period. The fair
value of long-term bank loans is determined by
discounting future cash flows using applicable
rates from observable current market
transactions for instruments with similar term,
credit risk and remaining maturities.

MANAJEMEN

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES

Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan


adalah risiko pasar (termasuk risiko mata uang
asing dan risiko harga komoditas), risiko kredit dan
risiko likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan
menyetujui kebijakan untuk mengelola masingmasing risiko ini, seperti dijelaskan lebih lanjut
sebagai berikut:

The main risks arising from the Company's


financial instruments are market risk (including
foreign currency risk and commodity price risk),
credit risk and liquidity risk. The Board of Directors
reviews and approves policies for managing each
of these risks, as further described as follows:

a.

a.

Risiko mata uang asing

Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Perusahaan adalah


rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai
tukar mata uang asing karena harga beberapa
pembelian utamanya ditentukan dalam mata
uang asing atau harganya secara signifikan
dipengaruhi oleh pergerakan dari harga acuan
dalam mata uang asing (terutama dolar AS
dan yen Jepang) seperti kuotasi dari pasar
internasional. Apabila terdapat pembelian oleh
Perusahaan dalam mata uang selain rupiah,
maka Perusahaan menghadapi risiko mata
uang asing.

The Companys reporting currency is the


rupiah. The Company faces foreign exchange
risk as the costs of certain key purchases are
either denominated in foreign currencies or
whose price is significantly influenced by their
benchmark price movements in foreign
currencies (mainly U.S. dollar and Japanese
yen) as quoted in the international markets. To
the extent that the purchases of the Company
are denominated in currencies other than
rupiah, the Company will have an exposure to
foreign currency risk.

Perusahaan tidak mempunyai kebijakan


lindung nilai yang formal untuk mengatasi
risiko pertukaran mata uang asing. Akan tetapi,
Perusahaan menjaga transaksi dan saldo
dalam mata uang asing pada tingkat yang
minimum untuk membatasi risiko mata uang
asing.

The Company does not have any formal


hedging policy for foreign exchange exposure.
However, the Company maintains transactions
and balances in foreign currencies at a
minimum level in order to minimize foreign
currencies exposure.

171

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
a.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

MANAJEMEN

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

Risiko mata uang asing (lanjutan)

a.

As at December 31, 2012, had the exchange


rate of the rupiah against the Japanese yen
depreciated/appreciated by 10% with all other
variables held constant, income before income
tax in 2012 would have been Rp2,985,307,046
lower/higher, mainly as a result of foreign
exchange losses/gains on the translation of
other payables.

Pada tanggal 31 Desember 2012, jika nilai


tukar
rupiah
terhadap
yen
Jepang
melemah/menguat sebanyak 10% dengan
semua variable lain dianggap konstan, laba
sebelum pajak penghasilan untuk tahun 2012
akan
lebih
rendah/tinggi
sebesar
Rp2.985.307.046, terutama sebagai akibat
kerugian/keuntungan translasi utang lain-lain.
b.

c.

Foreign currency risk (continued)

Risiko harga komoditas

b.

Commodity price risk

Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi


Perusahaan terutama sehubungan dengan
pembelian bahan baku utama seperti tepung
terigu dan coklat. Harga bahan baku tersebut
secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi
harga komoditas serta tingkat permintaan dan
penawaran di pasar.

The Companys exposure to commodity price


risk relates primarily to the purchase of major
raw materials, such as wheat flour and
chocolate. The prices of these raw materials
are directly affected by commodity price
fluctuations and the level of demand and
supply in the market.

Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan


risiko yang berasal dari fluktuasi harga
komoditas adalah dengan menjaga tingkat
persediaan tepung terigu dan coklat secara
optimal untuk menjamin kelanjutan produksi.
Selain itu, Perusahaan juga dapat mengurangi
risiko tersebut dengan cara mengalihkan
kenaikan harga kepada pelanggannya.

The Companys policy is to minimize the risks


arising from the fluctuations in commodity
prices by maintaining the optimum inventory
level of wheat flour and chocolate to ensure
continuous production. In addition, the
Company may seek to mitigate its risks by
passing on the price increases to its
customers.

Risiko kredit

c.

Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan


berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini,
Perusahaan menerapkan kebijakan untuk
memastikan penjualan produk hanya dibuat
kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan
terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik.
Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa
semua pelanggan yang akan melakukan
pembelian secara kredit harus melalui
prosedur verifikasi kredit. Perusahaan memiliki
kebijakan yang membatasi total kredit untuk
setiap pelanggan, seperti, mengharuskan
distributor dan agen untuk memberikan uang
jaminan. Sebagai tambahan, saldo piutang
dipantau secara terus menerus untuk
mengurangi kemungkinan piutang yang tidak
tertagih.

Credit risk
The Company is exposed to credit risk arising
from the credit granted to its customers. To
mitigate this risk, it has policies in place to
ensure that sales of products are made only to
creditworthy customers with proven track
record or good credit history. It is the
Company's policy that all customers who wish
to trade on credit are subject to credit
verification procedures. The Company has
policies that limit the amount of credit
exposure to any particular customer, such as
requiring distributors and agents to provide
guarantee deposits. In addition, receivable
balances are monitored on an ongoing basis to
reduce the exposure to bad debts.

172

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.

d.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

MANAJEMEN

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan)

c.

Credit risk (continued)

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan


pembayaran dalam jangka waktu yang telah
diberikan, Perusahaan akan menghubungi
pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang
telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak
melunasi piutang yang telah jatuh tempo
dalam jangka waktu yang telah ditentukan,
maka Perusahaan dapat melakukan pencairan
uang jaminan pelanggan untuk menyelesaikan
piutang yang telah lewat jatuh tempo.
Perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur
hukum jika dianggap perlu. Tergantung pada
penilaian Perusahaan, cadangan khusus
mungkin dibuat jika utang dianggap tidak
tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit,
Perusahaan akan menghentikan penyaluran
semua produk kepada pelanggan jika terjadi
keterlambatan pembayaran.

When a customer fails to make payment within


the credit term granted, the Company contacts
the customer to act on the overdue
receivables. If the customer does not settle the
overdue receivable within a reasonable time,
the Company applies the customers
guarantee deposit against the overdue
receivable. The Company may proceed to
commence legal proceedings, if deemed
necessary. Depending on the Company's
assessment, specific allowance may be
provided if the debt is deemed uncollectible.
To mitigate credit risk, the Company ceases
the supply of all products to the customer in
the event of late payment.

Perusahaan juga menghadapi risiko kredit


yang berasal dari penempatan dana di bank
dalam bentuk rekening lancar maupun deposito
berjangka. Untuk mengatasi risiko ini,
Perusahaan
memiliki
kebijakan
untuk
menempatkan dananya hanya di bank-bank
yang mempunyai reputasi yang baik.

The Company is also exposed to credit risk


arising from the funds placed by the Company
in banks in the form of current accounts and
time deposits. To mitigate this risk, the
Company has a policy to place its funds only in
banks that have good reputation.

Risiko kredit dari aset keuangan lainnya


dianggap tidak signifikan.

Credit risk from other financial assets is not


considered significant.

Risiko likuiditas

d.

Liquidity risk

Perusahaan mengelola profil likuiditasnya


untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya
dan membayar utang yang jatuh tempo
dengan menjaga kecukupan kas dan
ketersediaan pendanaan.

The Company manages its liquidity profile to


be able to finance its capital expenditures and
service its maturing debts by maintaining
sufficient cash and the availability of funding.

Perusahaan secara regular mengevaluasi


proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan
terus menerus memantau kondisi pasar
keuangan
untuk
mencari
kesempatan
melakukan penggalangan dana, seperti
dengan memperoleh pinjaman dari bank dan
melakukan penerbitan tambahan modal
saham.

The Company regularly evaluates its projected


and actual cash flow information and
continuously monitors conditions in the
financial markets for opportunities to pursue
fund-raising initiatives, such as through
obtaining bank loans and additional capital
stock issuance.

173

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

MANAJEMEN

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan)

d.

Rincian mengenai waktu jatuh tempo dari


liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2012 berdasarkan skedul
pembayaran yang terdapat dalam kontrak
adalah sebagai berikut:

Total

Liquidity risk (continued)


The details of the maturity profile of the
Companys
financial
liabilities
as
of
December 31, 2012 based on contractual
undiscounted payments are as follows:

Dalam waktu
1 tahun/
Within
1 year

Dalam waktu
1-5 tahun/
Within
1-5 years

Dalam waktu
lebih dari
5 tahun/
Within more
than 5 years

Utang bank jangka panjang


Utang lain-lain
Utang usaha
Beban akrual
Jaminan pelanggan

304.000.000.000
86.024.594.555
79.033.352.160
17.142.497.535
12.641.292.315

5.833.333.333
86.024.594.555
79.033.352.160
17.142.497.535
12.641.292.315

298.166.666.667
-

Long-term bank loans


Other payables
Trade payables
Accrued expenses
Customers deposits

Total

498.841.736.565

200.675.069.898

298.166.666.667

Total

33. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI


ARUS KAS

33. NON-CASH ACTIVITIES

Informasi
pendukung
laporan
arus
kas
sehubungan dengan aktivitas yang tidak
mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
2012
Penambahan aset tetap dengan
mengkreditkan utang lain-lain

36.078.518.141

Supplementary information to the statements of


cash flows relating to non-cash activities follows:
2011

2010

15.734.262.739

34. REKLASIFIKASI AKUN

29.724.034.682

Additions to fixed assets


credited to other payables

34. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Akun berikut ini dalam laporan keuangan tahun


2011 dan 2010 telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012:

Certain accounts in the 2011 and 2010 financial


statements have been reclassified to conform with
the presentation of accounts in the financial
statements for the year ended December 31, 2012:

Dari/from

Menjadi/to

Jumlah/amount

2011
Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets

Aset non-keuangan tidak lancar lainnya/Other


non-current non-financial assets

11.007.898.518

Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets

Aset takberwujud/Intangible assets

1.878.008.379

Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets

Aset keuangan tidak lancar lainnya/Other


non-current financial assets

1.103.771.236

Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets

Pajak dibayar dimuka/Prepaid taxes

43.298.780

Beban akrual/Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek/


Short-term employee benefits liability

21.626.000

174

The original financial statements included herein are in the Indonesian


language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

34. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)

34. RECLASSIFICATION
(continued)

Dari/from

OF

Menjadi/to

ACCOUNTS
Jumlah/amount

2010
Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets
Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets

Aset non-keuangan tidak lancar lainnya/Other


non-current non-financial assets

2.162.667.701

Aset keuangan tidak lancar lainnya/Other


non-current financial assets

796.908.031

Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets

Pajak dibayar dimuka/Prepaid taxes

43.298.780

Beban akrual/Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek/


Short-term employee benefits liability

32.058.500

Sehubungan dengan reklasifikasi akun diatas,


Perusahaan tidak menyajikan laporan posisi
keuangan permulaan dari periode komparatif
terawal karena dampaknya dianggap tidak
material.

In connection with the above reclassification of


accounts, the Company does not present the
opening statement of financial position of the
earliest comparative period presented since the
impact is considered immaterial.

35. PERISTIWA SETELAH PERIODE LAPORAN

35. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD


On various dates after December 31, 2012 until
April 2013, the Company made drawdowns with a
total amount of Rp103,625,800,000 from the loan
facility that was provided by BCA (Note 18).

Pada
beberapa
tanggal setelah tanggal
31 Desember 2012 hingga April 2013, Perusahaan
melakukan penarikan dengan jumlah total sebesar
Rp103.625.800.000 atas fasilitas pinjaman yang
diperoleh dari BCA (Catatan 18).
36. PENERBITAN
KEUANGAN

KEMBALI

LAPORAN

36. REISSUANCE
STATEMENTS

Perusahaan sebelumnya telah menerbitkan


laporan keuangan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011
dan
2010
yang
telah
diaudit
oleh
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman &
Surja dengan Laporan Auditor Independen
No. RPC-3205/PSS/2013
tertanggal
6 Februari 2013. Sehubungan dengan rencana
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I ROTI
Tahap I Tahun 2013, Perusahaan menerbitkan
kembali laporan keuangan tersebut diatas untuk
mencakup perubahan dan/atau penambahan
pengungkapan pada laporan keuangan.

OF

THE

FINANCIAL

The Company has previously issued the financial


statements for the years ended December 31,
2012, 2011 and 2010, which have been audited by
Public Accounting Firm Purwantono, Suherman &
Surja
with
Independent
Auditors
report
No. RPC-3205/PSS/2013 dated February 6, 2013.
In connection with the Companys plan to make
public offering of Obligasi Berkelanjutan I ROTI
Tahap I Tahun 2013, the Company has re-issued
the abovementioned financial statements to
include revision and/or additional disclosures in the
financial statements.

175

Halaman ini sengaja dikosongkan

xiv

XVI. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI


HASIL PEMERINGKATAN
Untuk memenuhi ketentuan Peraturan No.IX.C.1 serta ketentuan Peraturan No.IX.C.11, Perseroan telah
melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo
No.496/PEF-Dir/III/2013 tanggal 13 Maret 2013, Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 telah
mendapat peringkat:
AA(Double A minus)
id

Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali
selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas dan menyampaikan hasil pemeringkatan baru,
pernyataan, atau pendapat atas efek tersebut yang diterbitkan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek
kepada OJK, Wali Amanat dan Bursa Efek serta mengumumkan hasil pemeringkatan baru, pernyataan,
atau pendapat tersebut dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sebelum jatuh temponya efek
tersebut, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No.IX.C.11.
Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai Perusahaan
Pemeringkat Efek.
PERTIMBANGAN (RATIONALE) DARI PEFINDO
Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar Perseroan yang kuat sebagai produsen massal roti, proteksi
arus kas yang kuat dan dukungan operasional dari pemegang saham. Peringkat dibatasi oleh eksposur
Perseroan terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan kemasan serta kompetisi yang ketat di industri roti.
Faktor-faktor pendukung peringkat adalah:
Posisi pasar yang kuat sebagai produsen massal roti. Perseroan mendominasi pasar produksi massal
roti dengan pangsa pasar sekitar 18% dari total industri roti. Kuatnya posisi Perseroan dicerminkan oleh
pertumbuhan pendapatan yang kuat dengan CAGR lima tahun (2008-2012) sebesar 32,7%. Di tahun
2012, Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan yang kuat yakni meningkat 46,4% dibandingkan
tahun lalu menjadi Rp1,2 triliun sebagai hasil dari ekspansi bisnisnya. Posisi pasar Perseroan di jangka
menengah diharapkan akan tetap kuat dengan rencana ekspansi yang agresif untuk menangkap potensial
bisnis di pasar yang belum digarap.
Proteksi arus kas yang kuat. Pada akhir tahun 2012, proteksi arus kas Perseroan dianggap kuat dengan
EBITDA terhadap hutang dan EBITDA terhadap IFCCI (beban bunga, beban keuangan, dan bunga
yang dikapitalisasi) masing-masing sebesar 0,8x dan 16,5x. Proteksi arus kas Perseroan akan tetap
kuat walaupun struktur modal Perseroan akan kurang konservatif karena Perseroan akan menerbitkan
obligasi baru untuk membiayai belanja modalnya. Pada jangka pendek dan menengah, rasio EBITDA
terhadap hutang dan EBITDA terhadap bunga diharapkan tetap kuat masing-masing di atas 0,5x dan 6x.
Dukungan operasional dari pemegang saham. Aktivitas operasional Perseroan mendapat dukungan
kuat dari mitra strategis yang merupakan pemegang sahamnya. Perseroan mendapatkan bantuan teknis
dan teknologi pengetahuan dari Shikishima Baking Co. Ltd., produsen roti kedua terbesar di Jepang,
untuk pengembangan produk dan pengawasan mutu. Melalui Treasure East Investment Ltd., Perseroan
memiliki hubungan tidak langsung dengan Grup Salim, yang memiliki pabrik tepung terbesar di Indonesia
sehingga Perseroan dapat mengamankan pasokan bahan bakunya. Grup Salim juga memiliki salah satu
jaringan minimarket terbesar yang merupakan distributor utama Perseroan.

177

Faktor yang membatasi peringkat di atas adalah:


Eksposur terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan kemasan. Walaupun Perseroan memiliki margin
keuntungan yang tinggi jika dibandingkan dengan produsen makanan dan minuman lainnya, Perseroan
masih terekspos pada fluktuasi harga bahan baku dan kemasan, yang sebagian besar terkait dengan
harga komoditas. Fluktuasi harga dapat mempengaruhi margin keuntungan karena bahan baku dan
kemasan merupakan komponen terbesar biaya produksi yakni sebesar 75%. Walaupun Perseroan dapat
mengalihkan kenaikan biaya produksi kepada pelanggan, penyesuaian harga tidak dapat langsung
dilakukan karena Perseroan harus memperhatikan daya beli pelanggan dan keterjangkauan produk.
Kompetisi yang ketat di industri roti. Kompetisi di industri roti diyakini cukup ketat dengan karakter banyaknya
pemain yang terlibat karena rendahnya hambatan masuk (barrier to entry). Sebagian besar pemain di industri
ini merupakan industri rumah tangga, yang mencapai sekitar 5.000 pemain. Potensi bisnis yang luas juga
dapat menarik pemain baru berskala besar yang dapat menjadi kompetitor langsung Perseroan.
SKALA PEMERINGKATAN EFEK HUTANG JANGKA PANJANG
Id

AAA

Efek hutang dengan peringkat Id AAA merupakan efek hutang dengan peringkat tertinggi
di Pefindo yang didukung oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas
Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan
yang diperjanjikan.

Id

AA

Efek hutang dengan peringkat Id AA memiliki kualitas kredit sedikit di bawah peringkat
tertinggi, didukung oleh kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibanding entitas
Indonesia lainnya.

Id

Efek hutang dengan peringkat Id A memiliki dukungan kemampuan Obligor yang kuat
dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya
sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang
merugikan.

Id

BBB

Efek hutang dengan peringkat Id BBB didukung oleh kemampuan Obligor yang memadai
relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka
panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat
diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.

Id

BB

Efek hutang dengan peringkat Id BB menunjukkan dukungan kemampuan Obligor yang


agak lemah relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial
jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis
dan perekonomian yang tidak menentu dan merugikan.

Id

Efek hutang dengan peringkat Id B menunjukkan parameter perlindungan yang sangat


lemah. Walalupun Obligor masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka panjangnya, namun adanya perubahan keadaan bisnis dan perekonomian
yang merugikan akan memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi kewajiban
finansialnya.

Id

CCC

Efek hutang dengan peringkat Id CCC menunjukkan efek hutang yang tidak mampu lagi
memenuhi kewajiban finansialnya, serta hanya bergantung pada perbaikan keadaan
eksternal.

Id

Efek hutang dengan peringkat Id D menandakan efek hutang yang macet atau perseroannya
sudah berhenti berusaha.

Sebagai tambahan, tanda tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari
IdAA hingga IdCCC. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat lebih mendekati
kategori peringkat di atasnya. Tanda kurang (-) menunjukkan suatu kategori peringkat lebih baik dari
kategori peringkat di bawahnya, walaupun semakin mendekati.

178

RATING OUTLOOK
Berikut ini adalah penjelasan Rating Outlook yang diberikan Pefindo untuk memberikan gambaran lebih
jelas tentang posisi peringkat Perseroan.
Positive

Peringkat memiliki kemungkinan untuk dinaikkan.

Negative

Peringkat memiliki kemungkinan untuk diturunkan.

Stable

Peringkat memiliki kemungkinan untuk tidak dirubah.

Developing

Peringkat memiliki kemungkinan untuk dinaikkan atau diturunkan.

Rating Outlook Pefindo menilai arah potensi atas peringkat kredit jangka panjang Obligor terhadap jangka
menengah hingga jangka yang lebih panjangnya. Dalam menentukan Rating Outlook, pertimbangan
diberikan terhadap perubahan-perubahan ekonomi dan/atau kondisi fundamental bisnis. Rating Outlook
bukanlah merupakan prasyarat untuk perubahan suatu hasil pemeringkatan atau untuk menetapkan
tindakan Credit Watch di masa yang akan datang.

179

XVII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN


Anggaran Dasar yang dicantumkan dalam prospektus ini merupakan Anggaran Dasar terakhir Perseroan
dan telah disesuaikan dengan UUPT, yang diambil dari Akta No. 86 tanggal 24 Februari 2010 sebagaimana
telah diubah beberapa kali dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Terbatas
No. 115 tanggal 30 Juni 2010 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 48 tanggal 19 April 2012, yang
ketiganya dibuat di hadapan Franciscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH, Mkn Notaris di Jakarta. Aktaakta mana telah telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Keputusan No.
AHU-12936.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 12 Maret 2010, Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-18117 tanggal 19 Juli 2010 dan Surat Keputusan No. AHU-30282.
AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 6 Juni 2012.
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Perseroan terbatas ini diberi nama : PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk (selanjutnya disebut
Perseroan) berkedudukan dan berkantor pusat di Cibitung-Kabupaten Bekasi.
2. Perseroan dapat membuka kantor cabang dan/atau kantor perwakilan di tempat kedudukan Perseroan
dan di tempat lain, di dalam dan/atau di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditetapkan
oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
Pasal 2
Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas, dan didirikan pada tanggal 08-03-1995 (delapan
Maret seribu sembilan ratus sembilan puluh lima) dan memperoleh status badan hukum pada tanggal
18-05-1995 (delapan belas Mei seribu sembilan ratus sembilan puluh lima), dengan ketentuan bahwa
Undang-undang No. 1 Tahun 1967 juncto Undang-undang No. 11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal
Asing juncto Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, berlaku bagi Perseroan ini
untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun, kecuali jika ijin Penanaman Modal Asing tersebut diperbaharui
oleh pihak yang berwenang.
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATANUSAHA
Pasal 3
1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri roti, kue dan makanan lainnya.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
a. Kegiatan usaha utama, yaitu mendirikan pabrik dan memproduksi segala jenis roti termasuk
tetapi tidak terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue
lainnya.
b. Kegiatan usaha penunjang yaitu memasarkan dan menjual segaia jenis roti termasuk tetapi
tidak terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya.
MODAL
Pasal 4
1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp344.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh empat miliar rupiah)
terbagi atas 3.440.000.000 (tiga miliar empat ratus empat puluh juta) saham, masing-masing saham
bernilai nominal sebesar Rp100,- (seratus rupiah).
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan sejumlah 1.012.360.000 (satu miliar dua belas juta tiga
ratus enam puluh ribu rupiah) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 101.236.000.000,(seratus satu miliar dua ratus tiga puluh enam juta Rupiah) dan telah diambil bagian dan disetor
penuh kepada Perseroan oleh para pemegang saham sebagai berikut:

180

a. Sebesar 86.050.600.000,- (delapan puluh enam miliar lima puluh juta enam ratus ribu rupiah)
merupakan setoran lama; dan
b. Sebesar Rp 15.185.400.000,- (lima belas miliar seratus delapan puluh lima juta empat ratus ribu
rupiah) merupakan hasil Penawaran Umum Saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal;
dengan rincian dan nilai nominal saham yang disebutkan dalam pasal 29 ayat 1 Anggaran Dasar ini.
3. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas.
a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan
pemesanan maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam daftar pemegang rekening
Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum
Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang
sebanding dengan jumlah saham yang telah terdaftar dalam daftar pemegang rekening Efek
atau Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada
tanggal tersebut.
b. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham :

i. ditujukan kepada karyawan Perseroan;

ii. ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,
yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham;

iii. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh
Rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau

iv. dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang
memperbolehkan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
c. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.
d. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang
memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat
Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat
Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan
tambahan Efek Bersifat Ekuitas.
e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham
sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf d Pasal ini maka dalam hal terdapat pembeli siaga,
Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai
pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.
f. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar
dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan
oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang
telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.
g. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang diterbitkan
mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan
oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan
perubahan Anggaran Dasar ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan
mengindahkan ketentuan dalam Pasal 41 ayat (2) dan ayat (3) Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas.
4. Penambahan Modal Dasar Perseroan.
a. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham. Perubahan Anggaran Dasar ini dalam rangka perubahan modal
dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
b. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang
dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang :

i. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menambah modal
dasar;

ii. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

181

iii. penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25 % (dua
puluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6
(enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 huruf b dan angka ii Pasal ini;

iv. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf b angka iii
Pasal ini tidak terpenuhi sepenuhnya maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran
dasarnya, sehingga modal dasar dan modal disetor memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat 1
dan ayat 2 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan
setelah jangka waktu pada ayat 4 huruf b angka iii Pasal ini tidak terpenuhi;

v. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menambah modal dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 huruf b angka i Pasal ini, termasuk juga persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk mengubah kembali Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat 4 huruf b angka iv Pasal ini.
c. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah
terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor paling kurang 25 %
(dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham
lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan
untuk mengurus persetujuan perubahan Anggaran Dasar ini dari Menteri atas pelaksanaan
penambahan modal disetor tersebut dengan mengindahkan ketentuan dalam Pasal 41 ayat 2
dan ayat 3 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
5. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak
berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat
pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut;
b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di Bapepam
dan LK dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;
c. memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan kuorum kehadiran
sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat 1 Anggaran Dasar ini, dengan mengindahkan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat 3 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham Perseroan
yang tercatat di Bursa Efek maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar; dan
e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan,
dan/atau unsur modal sendiri maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau
unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir
yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian.
6. a. Pemegang Saham dan kreditor lainnya yang mempunyai tagihan terhadap Perseroan tidak
dapat menggunakan hak tagihnya sebagai kompensasi kewajiban penyetoran atas harga saham
yang telah diambilnya, kecuali disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Hak tagih terhadap Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 6 huruf a Pasal ini yang dapat
dikompensasi dengan setoran saham adalah hak tagih atas tagihan terhadap Perseroan yang
timbul karena:

i. Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau benda tidak berwujud
yang dapat dinilai dengan uang;

ii. pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang Perseroan telah membayar lunas
utang Perseroan sebesar yang ditanggung atau dijamin; atau

iii. Perseroan menjadi penanggung atau penjamin utang dari pihak ketiga dan Perseroan
telah menerima manfaat berupa uang atau barang yang dapat dinilai dengan uang yang
langsung atau tidak langsung secara nyata telah diterima Perseroan.
c. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 6 huruf a Pasal
ini sah apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai panggilan Rapat Umum Pemegang
Saham, kuorum kehadiran, dan jumlah suara untuk perubahan Anggaran Dasar sebagaimana
diatur dalam Pasal 16 ayat 2 Anggaran Dasar ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam bidang Pasar Modal.
d. Dalam hal terjadi benturan kepentingan maka keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
sebagaimana dimaksud pada ayat 6 huruf a Pasal ini wajib mengikuti ketentuan tentang
benturan kepentingan yang diatur Pasal 16 ayat 4 Anggaran Dasar ini dan ketentuan peraturan
perundang-undangan dalam bidang Pasar Modal.

182

7. Direksi berwenang mengeluarkan saham yang masih dalam simpanan tanpa memberi kesempatan untuk
mengambil bagian terlebih dahulu saham tersebut kepada para pemegang saham, dalam hal ini:
a. jika dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun penambahan modal atau pengeluaran saham tersebut
tidak melebihi 5% (lima persen) dari modal disetor; atau
b. jika tujuan utama penambahan modal atau pengeluaran saham tersebut adalah untuk
memperbaiki posisi keuangan Perseroan yang mengalami salah satu kondisi sebagai berikut:

i. Perseroan menerima pinjaman dari Bank Indonesia atau lembaga pemerintah lain yang
jumlahnya lebih dari 200% (dua ratus persen) dari modal disetor atau adanya kondisi
lain yang dapat mengakibatkan restrukturisasi Perseroan oleh instansi Pemerintah yang
berwenang; atau

ii. Perseroan gagal atau tidak mampu untuk menghindari kegagalan atas kewajibannya
terhadap pemberi pinjaman yang tidak terafiliasi dan jika pemberi pinjaman tersebut atau
pemodal tidak terafiliasi menyetujui untuk menerima saham atau obligasi konversi Perseroan
untuk menyelesaikan pinjaman tersebut.
8. Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 7 Pasal ini, Direksi wajib mengikuti
ketentuan dan tata cara sebagai berikut:
a. Pengeluaran saham dalam simpanan tersebut harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu
dari Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan :

i. dalam hal pengeluaran saham dalam simpanan tersebut dilaksanakan sekaligus dengan
penambahan modal dasar maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan
jika dalam Rapat Umum Pemegang Saham paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang
Saham. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah
suara yang dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar ini atau ketentuan peraturan perundangundangan dibidang Pasar Modal menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan
tentang pengambilan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang lebih besar dengan
mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas; atau

ii. dalam hal pengeluaran saham dalam simpanan tersebut dilaksanakan tanpa penambahan
modal dasar maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan jika dalam Rapat
Umum Pemegang Saham lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara hadir atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah
sah jika disetujui lebih dari 1/2(satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan,
kecuali Anggaran Dasar ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham yang lebih besar dengan mengindahkan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76 dan Pasal 82 Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas.
b. harga saham yang akan dikeluarkan paling sedikit sama dengan harga nominal saham tersebut
(tidak dibawah harga pari);
c. pihak atau pihak-pihak yang akan mengambil bagian atau memperoleh saham yang akan
dikeluarkan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham
sebagaimana dimaksud pada ayat 8 huruf a Pasal ini, kecuali jika pihak yang akan membeli
atau menerima saham-saham yang akan dikeluarkan adalah Bank Indonesia atau lembaga
pemerintah lain atau pemberi pinjaman atau pemodal tidak terafiliasi sebagaimana dimaksud
pada ayat 7 huruf b Pasal ini;
d. ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan;
e. Direksi wajib mengumumkan tersedianya informasi kepada para pemegang saham paling lambat
14 (empat belas) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran
saham tersebut yang antara lain memuat analisis dan pembahasan manajemen Perseroan
mengenai kondisi keuangan proforma Perseroan serta pengaruhnya terhadap pemegang
saham setelah penambahan modal dan alasan bahwa pengeluaran saham baru tanpa hak untuk
mengambil bagian terlebih dahulu saham merupakan pilihan terbaik bagi seluruh pemegang
saham, dengan memenuhi prinsip keterbukaan;

183

f.

jika Direksi hendak mengeluarkan saham sesuai, dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
7 huruf b Pasal ini, Direksi juga harus mengungkapkan fakta material tentang kondisi keuangan
terakhir,yang antara lain meliputi penjelasan mengenai akun persediaan yang tidak likuid,
pinjaman atau piutang ragu-ragu, Kredit Likuiditas Bank Indonesia dan/atau pinjaman atau
piutang macet, termasuk pinjaman atau piutang kepada pihak terafiliasi;
g. jika pengeluaran saham sebagaimana dimaksud pada ayat 7 huruf b Pasal ini mengakibatkan
terjadinya benturan kepentingan maka pelaksanaannya wajib mengikuti ketentuan tentang
benturan kepentingan yang diatur Pasal 16 ayat 4 Anggaran Dasar ini serta ketentuan peraturan
perundang-undangan dalam bidang Pasar Modal.
SAHAM
Pasal 5
1. Semua dan setiap saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.
2. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik atau lebih, yaitu orang
atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham dalam daftar pemegang rekening
Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1)
dan ayat (2) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, tanpa mengurangi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
3. Jika karena sebab apapun satu saham menjadi milik beberapa orang maka mereka yang memiliki
bersama itu wajib untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau orang lain sebagai
wakil atau kuasa mereka bersama dan hanya orang yang ditunjuk atau diberi kuasa itu saja yang
akan didaftarkan dalam daftar pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan
dan yang harus dianggap sebagai pemegang saham dari saham yang bersangkutan serta berhak
mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.
4. Selama ketentuan pada ayat 3 Pasal ini belum dilaksanakan maka para pemegang saham tersebut
tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham dan tidak dapat
mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal
52 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, sedangkan
pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.
5. Setiap pemegang saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar ini dan kepada
semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham, ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana
saham Perseroan dicatatkan.
6. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
SURAT SAHAM
Pasal 6
1. Dalam hal saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan
Penyimpanan maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang
Saham Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan Penitipan Kolektif dalam Pasal 9 Anggaran
Dasar ini.
2. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian
dan Penyimpanan maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham
atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.
3. Pada surat saham harus dicantumkan sekurang-kurangnya :
a. nama dan alamat pemegang saham;
b. nomor surat saham;
c. nomor urut saham;
d. tanggal pengeluaran surat saham;
e. nilai nominal saham;
f. tanda pengenal (logo) Perseroan.

184

4. Pada surat kolektif saham harus dicantumkan sekurang-kurangnya :


a. nama dan alamat pemegang saham;
b. nomor surat saham;
c. nomor urut saham;
d. tanggal pengeluaran surat saham;
e. nilai nominal setiap saham;
f. jumlah saham yang diwakili dalam surat kolektif saham;
g. tanda pengenal (logo) Perseroan.
5. Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham harus dicetak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ditandatangani oleh salah seorang anggota Direksi
bersama-sama dengan salah seorang anggota Dewan Komisaris.Tanda tangan tersebut dapat
dicetak langsung pada surat saham dan/atau surat kolektif saham yang bersangkutan.
6. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini mutatis mutandis juga berlaku untuk
pencetakan dan penandatanganan Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang
mengandung hak untuk memperoleh saham.
SURAT SAHAM PENGGANTI
Pasal 7
1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :
a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;
dan
b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.
2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan penggantian surat
saham.
3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :
a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;
b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas
hilangnya surat saham tersebut;
c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang
cukup oleh Direksi Perseroan
d. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di
mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum
pengeluaran pengganti surat saham.
4. Biaya untuk pengeluaran surat saham pengganti itu harus ditanggung oleh pemilik surat saham
yang bersangkutan.
5. Pengeluaran dan alasan pengeluaran surat saham pengganti, dalam hal surat saham rusak atau
surat saham hilang, dan pemusnahan surat saham yang rusak harus dilaporkan dalam Rapat Direksi.
6. Pengeluaran surat saham pengganti mengakibatkan surat saham aslinya menjadi tidak berlaku lagi
terhadap Perseroan.
7. Ketentuan pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 Pasal ini juga berlaku untuk pengeluaran surat kolektif
saham pengganti, Efek yang dapat ditukar dengan saham pengganti, dan Efek yang mengandung
hak untuk memperoleh saham pengganti.
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS
Pasal 8
1. Direksi wajib mengadakan dan menyimpan daftar pemegang rekening Efek, Daftar Pemegang
Saham,dan Daftar Khusus tempat kedudukan Perseroan.
2. Dalam Daftar Pemegang Saham itu dicatat sekurang-kurangnya :
a. nama dan alamat para pemegang saham dan/atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau Pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
b. jumlah, nomor, dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para pemegang saham, dan klasifikasi
dalam hal dikeluarkan Iebih dari satu klasifikasi saham;
c. jumlah yang disetor atas setiap saham;

185

3.

4.

5.
6.

7.

8.
9.

d. nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham
atau sebagai penerimaan jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal
pendaftaran jaminan fidusia tersebut;
e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang tunai;
f. keterangan lain yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam daftar khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota direksi dan Dewan
Komisaris berserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada Perseroan lain serta tanggal saham
itu diperoleh. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara daftar pemegang rekening
Efek, Daftar Pemegang Saham, dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.
Pemegang saham Wajib memberitahukan setiap perubahan alamatnya kepada Direksi secara
tertulis. Selama pemberitahuan demikian belum diterima dengan baik oleh Direksi maka semua
surat, pemberitahuan, dan/atau pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham adalah sah jika
dikirim ke alamat yang terakhir tercatat dalam daftar pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang
Saham Perseroan.
Setiap catatan dalam daftar Pemegang Saham dan dalam Daftar khusus harus ditandatangani oleh
salah seorang anggota Direksi atau kuasa mereka yang sah.
Direksi menyediakan daftar pemegang rekening Efek, Daftar Pemegang Saham, dan Daftar Khusus
di kantor Perseroan. Setiap pemegang saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar daftar
pemegang rekening Efek, Daftar Pemegang Saham, dan Daftar Khusus yang berkenan dengan diri
pemegang saham yang bersangkutan diperlihatkan kepadanya pada waktu jam kerja Perseroan.
Pemegang Saham yang sah dari Perseroan berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan
kepada seorang pemegang saham berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat
(1) dan ayat (2) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
Pendaftaran nama Iebih dari 1(satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak 1 (satu)
saham kepada Iebih dari 1 (satu)orang tidak diperkenankan.
Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk
melaksanakan pencatatan saham dalam daftar pemegang rekening Efek, daftar Pemegang Saham,
dan Daftar Khusus. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam daftar pemegang rekening Efek atau
Daftar Pemegang Saham Perseroan, termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindahan
hak atas saham, hak gadai atas saham, jaminan fidusia saham, atau cessie yang menyangkut
saham-saham Perseroan atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai dengan
Anggaran Dasar ini, ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan peraturan
Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.
PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 9

1. Mengenai saham yang berada dalam Penitipan Kolektif berlaku ketentuan dalam Pasal 9 Anggaran
Dasar ini, yaitu :
a. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus
dicatat dalam Buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
b. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahan Efek yang dicatat dalam
rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian
atau Perusahan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian
atau Perusahan Efek tersebut.
c. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio
Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam penitipan kolektif
dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham
Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa
Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.

186

d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a Pasal ini atau Bank Kustodian
sebagai dimaksud pada ayat 1 huruf c Pasal ini sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku
Daftar Pemegang Saham Perseroan.
e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak
investasi kolektif dalam Buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak
yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud.
Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank
Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, atau Perusahan Efek wajib menerbitkan
konfimasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.
g. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan
oleh Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham
tersebut hilang atau musnah, kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan
bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham
dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.
i. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham
tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk
pemeriksaan perkara pidana, dalam hal penjaminan dan/atau sita tersebut diberitahukan secara
tertulis oleh pemegang saham yang bersangkutan atau pihak lain yang berkepentingan kepada
Perseroan.
j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau
mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan jumlah saham yang
dimilikinya pada rekening tersebut.
k. Bank Kustodian dan perusahan efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening efek
beserta jumlah saham perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada
Bank Kustodian dan perusahan efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
untuk selanjutnya diserahkan kepada perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal
pemangilan Rapat Umum Pemegang Saham.
l. Manager Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang
Saham atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian
yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif
dan tidak termasuk dalam penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manager Investasi
tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat
Umum Pemegang Saham.
m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, dan/atau hak-hak lainnya sehubungan
dengan kepemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham
dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus, dan/
atau hak-hak lainnya kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan
masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.
n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, dan/atau hak-hak lainnya sehubungan
dengan kepemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada
Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak
investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
o. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen,
saham bonus, dan/atau hak-hak lainnya sehubungan dengan kepemilikan saham dalam
Penitipan Kolektif ditentukan ofeh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan bahwa
Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek
beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing masing pemegang rekening Efek
tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang

187

rnenjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus, dan/atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat
1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang rnenjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak
untuk memperoleh dividen, saham bonus, dan/atau hak-hak lainnya tersebut.
2. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pasal 10
1. a. Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani oleh
atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang menerima
pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus
berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.
b. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan hak atas
saham yang diperdagangkan di Pasar Modal harus memenuhi ketentuan peraturan Bursa Efek
di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
c. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
d. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif wajib
memenuhi ketentuan Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal, dan Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
e. Pemindahan hak atas saham baru berlaku setelah pemindahan hak atas saham tersebut
didaftarkan dalam daftar pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan,
dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar ini, ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal, dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.
2. Pemindahan hak atas saham yang bertentangan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini atau
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau tanpa persetujuan dari pihak
yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.
3. Direksi atas kebijaksanaan sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk
mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam daftar pemegang rekening Efek atau Daftar
Pemegang Saham Perseroan apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar ini tidak dipenuhi.
4. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham maka Direksi wajib
mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada Pihak yang mengajukan permohonan pendaftaran
pemindahan hak atas saham dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal
permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi, dengan mengindahkan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham
Perseroan dicatatkan.
5. Dalam hal terjadi pengubahan kepemilikan suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam daftar
pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan dianggap tetap sebagai pemilik
saham tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas hingga nama pemilik baru tersebut telah tercatat dalam daftar pemegang rekening
Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan, hal tersebut dengan mengindahkan ketentuan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham
Perseroan dicatatkan.
6. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham
atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum
dapat, dengan mengajukan bukti tentang haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat
disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftar sebagai pemegang
saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima
baik bukti hak itu tanpa mengurangi ketentuan Anggaran Dasar ini, ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan
dicatatkan.

188

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Pasal 11
1. Rapat Umum Pemegang Saham, (selanjutnya disebut RUPS) dalam Perseroan terdiri dari:
a. RUPS Tahunan sebagaimana dimaksud Pasal 12 Anggaran Dasar ini;
b. RUPS lainnya (selanjutnya disebut RUPS Luar Biasa), yakni RUPS yang diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan sebagaimana dimaksud Pasal 13 Anggaran Dasar ini.
2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yakni RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan lain.
RUPS TAHUNAN
Pasal 12
1. RUPS Tahunan harus diselenggarakan oleh Direksi setiap tahun sekali, paling lambat dalam bulan
Juni sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (1) serta Pasal 78 ayat (2) dan ayat (3) Undangundang tentang Perseroan Terbatas dengan didahului pengumuman mengenai akan diadakan
pemanggilan RUPS dan pemanggilan RUPS.
2. Dalam RUPS Tahunan tersebut:
a. Direksi menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris
yang memuat sekurang-kurangnya :
i. laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru
lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun
buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan
atas laporan keuangan tersebut;
ii. laporan mengenai kegiatan Perseroan;
iii. laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan;
iv. rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha
Perseroan;
v. laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris
selama tahun buku yang baru lampau;
vi. nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
vii. gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi
anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampau;
viii. laporan mengenai rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan Perseroan;
b. diputuskan penggunaan laba Perseroan berdasarkan usul Direksi sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 70 dan Pasal 71 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
c. dilakukan pengangkatan akuntan publik yang terdaftar di Bapepam dan LK serta menetapkan jumlah
honorarium dan persyaratan lain pengangkatan akuntan publik tersebut;
d. bilamana perlu dilakukan pengangkatan para anggota Direksi dan para anggota Dewan
Komisaris;
e. ditetapkan besarnya gaji dan tunjangan dan/atau penghasilan lain dari anggota Direksi dan gaji atau
honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris;
f. bilamana perlu dilakukan pembagian tugas dan wewenang pengurusan diantara anggota Direksi
dan/atau batas dan syarat kewenangan Direksi untuk mewakili Perseroan; dan
g. dapat diputuskan mata acara yang diajukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
ini dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (8) dan
ayat (9), Pasal 80 ayat (5),Pasal 75 ayat (3) dan (4), Pasal 76 ayat (3), ayat(4) dan ayat (5),
Pasal 82 ayat (5) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, pengumuman mengenai akan
diadakan pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas, dan pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 ayat (1)
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
3. Persetujuan laporan tahunan, pengesahan laporan keuangan tahunan, dan pengesahan laporan
tugas pengawas Dewan Komisaris oleh RUPS Tahunan berarti memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris
atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan dan pengawasan atas
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun

189

usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi yang dijalankan selama tahun buku yang
lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan, laporan keuangan tahunan, dan
laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, kecuali perbuatan penggelapan, penipuan, dan/atau
tindakan pidana lainnya.
4. Apabila Direksi lalai untuk menyelenggarakan RUPS Tahunan pada waktu yang telah ditentukan
maka atas permintaan 1 (satu)orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili
1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara atau Dewan
Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (2) huruf a dan huruf b Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas, Direksi, Dewan Komisaris, atau pemegang saham tersebut wajib
menyelenggarakan RUPS Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80 Undangundang tentang Perseroan Terbatas dengan didahului pengumuman mengenai akan diadakan
pemanggilan RUPS Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas dan pemanggilan RUPS Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
5. Pelaksanaan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal ini harus mengindahkan ketentuan
dalam Pasal75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
RUPS LUAR BIASA
Pasal 13
1. RUPS Luar Biasa diselenggarakan oleh Direksi setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk
kepentingan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (1) dan Pasal 78 ayat (4)
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dengan didahului pengumuman mengenai akan
diadakan pemanggilan RUPS dan pemanggilan RUPS.
2. Dalam RUPS Luar Biasa dapat diputuskan mata acara yang diajukan sesuai dengan ketentuan
dalam Anggaran Dasar ini dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
79 ayat (8) dan ayat (9), Pasal 80 ayat (5), Pasal 75 ayat (3) dan ayat (4), Pasal 76 ayat (3), ayat
(4), dan ayat (5), Pasal 82 ayat (5) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, pengumuman
mengenai akan diadakan pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 Undangundang tentang Perseroan Terbatas, dan pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal
82 ayat (1) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
3. Apabila Direksi lalai menyelenggarakan RUPS Luar Biasa maka atas permintaan 1 (satu) orang atau lebih
pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara atau Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (2)
huruf a dan huruf b Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, Direksi, Dewan Komisaris, atau
pemegang saham tersebut wajib menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 79 dan Pasal 80 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dengan didahului pengumuman
mengenai akan diadakan pemanggilan RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
83 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dan pemanggilan RUPS Tahunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
4. Pelaksanaan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 3 Pasal ini harus mengindahkan ketentuan
dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
TEMPAT, PENGUMUMAN, PEMANGGILAN, DAN WAKTU PENYELENGGARAAN RUPS
Pasal 14
1. RUPS dapat diadakan di:
a. tempat kedudukan Perseroan;
b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya; atau
c. tempat kedudukan Bursa Efek di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
2. Pengumuman RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal pemanggilan
RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS dan tanggal pemanggilan RUPS,
yang dilakukan dengan cara memasang iklan paling sedikit dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa
Indonesia, satu diantaranya berperedaran nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat
kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.

190

3. Pemanggilan RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pemanggilan RUPS dan tanggal RUPS, yang dilakukan dengan cara
memasang iklan paling sedikit dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya
berperedaran nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan
sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
4. Kecuali pemanggilan untuk RUPS kedua dan RUPS ketiga untuk menyetujui transaksi yang
mempunyai benturan kepentingan yang dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
RUPS kedua dan RUPS ketiga dilakukan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan
RUPS dan tanggal RUPS sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 tentang Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu, Pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan paling lambat 7 (tujuh)
hari sebelum RUPS kedua dilakukan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan RUPS
dan tanggal RUPS dan disertai informasi bahwa RUPS pertama telah diselenggarakan tetapi tidak
mencapai kuorum kehadiran, yang dilakukan dengan cara memasang iklan paling sedikit dalam 2
(dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran nasional dan satu lainnya
beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
5. Dalam panggilan RUPS wajib dicantumkan tanggal, waktu, tempat, mata acara, dan pemberitahuan
bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di Kantor Perseroan mulai dari tanggal
dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan sesuai dengan Undangundang tentang Perseroan Terbatas, kecuali diatur lain dalam ketentuan peraturan perundangundangan dibidang Pasar Modal.
6. RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu)
hari dari RUPS pertama.
7. Dalam hal pengumuman mengenai akan diadakan pemanggilan RUPS, pemanggilan RUPS, dan
panggilan RUPS tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran
Dasar ini maka keputusan tetap sah apabila RUPS dihadiri oleh seluruh pemegang saham yang
mewakili seluruh jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan disetujui dengan suara bulat sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 82 ayat (5) Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas.
8. RUPS dalam mata acara Iain-Iain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali semua pemegang
saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara RUPS.
Keputusan atas mata acara RUPS yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 75 ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
9. Jika dalam RUPS hadir dan/atau diwakili semua pemegang saham dan semua pemegang saham
menyetujui diadakannya RUPS dengan agenda tertentu, RUPS dapat diadakan di manapun di
wilayah negara Republik Indonesia. RUPS dapat mengambil keputusan jika keputusan tersebut
disetujui dengan suara bulat sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 76 ayat (3), ayat (4), dan ayat
(5) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
10. Usul dari pemegang saham dan/atau Dewan Komisaris harus dimasukkan dalam acara RUPS yang
diselenggarakan oleh Direksi, apabila :
a. usul yang bersangkutan diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh 1 (satu) orang atau lebih
pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara dan/atau oleh Dewan Komisaris;
b. telah diterima oleh Direksi melalui Surat Tercatat disertai alasannya paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelumtanggal pernanggilan RUPS dilakukan oleh Direksi; dan
c. menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan kegiatan usaha
Perseroan dandengan mengingat ketentuan dalam Pasal 12 ayat4 dan Pasal 13 ayat 3 Anggaran
Dasar ini.
PIMPINAN DAN BERITA ACARA RUPS
Pasal 15
1. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.Dalam
hal Dewan Komisaris tidak menunjuk anggotanya sebagai ketua RUPS atau semua anggota Dewan
Komisaris tidak hadir atau berhalangan maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi
yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal Direksi tidak menunjuk anggotanya sebagai ketua RUPS
atau semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan maka RUPS dipimpin oleh salah seorang
pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.

191

2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan
kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan
Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Dalam hal semua anggota Dewan
Komisaris mempunyai benturan kepentingan maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota
Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai
benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS maka RUPS dipimpin oleh
anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Dalam hal semua anggota
Direksi mempunyai benturan kepentingan maka RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang
saham independen yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.
3. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat Berita Acara RUPS oleh Notaris.
Berita Acara RUPS tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak
ketiga tentang kuorum kehadiran, suara, dan keputusan yang diambil dalam RUPS.
KUORUM KEHADIRAN, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN RUPS
Pasal 16
1. Kuorum kehadiran dan keputusan RUPS terhadap hal-hal yang harus diputuskan dalam RUPS,
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas, penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas modal
dasar, perubahan anggota Direksi, perubahan anggota Dewan Komisaris, persetujuan laporan
tahunan, pengesahan laporan keuangan tahunan, pengesahan laporan tugas pengawasan Dewan
Komisaris, dan keputusan penggunaan laba dapat dilangsungkan ;
a. jika dalam RUPS lebih dari 1/2(satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara hadiratau diwakili dalam RUPS. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 1/2(satu perdua) bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan
keputusan RUPS yang lebih besar dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
b. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu
pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS.
Keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih
dari 1/2(satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar ini
atau ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal menentukan kuorum
kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar dengan
mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, danPasal 82
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas; dan
c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai maka atas permohonan.
Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pernanggilan,
dan waktu penyelenggaraan RUPSketiga ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK dengan
mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
2. Kuorum kehadiran dan keputusan RUPS untuk mengubah Anggaran Dasar ini, penambahan modal
dasar, pembelian kembali saham Perseroan atau pengalihannya lebih lanjut, atau persetujuan
penggunaan hak tagih pemegang saham dan kreditor sebagai kompensasi kewajiban penyetoran
atas harga saham dapat dilangsungkan:
a. jika dalam RUPS paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara hadir atau diwakili dalam RUPS. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan
ke putusan RUPS yang lebih besar dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas. Perubahan
Anggaran Dasar tersebut harus dalam bahasa Indonesia;

192

b. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 3/5 (tiga
perlima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS.
Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui
lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar
ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal menentukan kuorum
kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar dengan
mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai maka atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ketiga ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK dengan mengindahkan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas;
d. pengubahan ketentuan Anggaran Dasar ini yang menyangkut pengubahan nama Perseroan dan/atau
tempat kedudukan Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, jangka
waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal ditempatkan dan
disetor, dan/atau status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan Terbuka atau sebaliknya
harus mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan
pengubahan tersebut mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai persetujuan pengubahan Anggaran Dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 23 ayat (1) Undangundang tentang Perseroan Terbatas;
e. pengubahan ketentuan Anggaran Dasar selain sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf
d Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dan pengubahan tersebut mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat penerimaan
pemberitahuan pengubahan Anggaran Dasar oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21ayat (3) dan Pasal 23 ayat (2)
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas; dan
f. keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditor
Perseroan dengan mengumumkan dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya
berperedaran nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan
sebagaimana ditentukan oleh Direksi dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
keputusan RUPS, dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44,
Pasal 45, Pasal 46, dan Pasal 47 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
3. Kuorum kehadiran dan keputusan RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan
jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen)jumlah
kekayaan bersih Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan Perseroan yang terakhir yang
telah diaudit oleh akuntan publik dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, yang berkaitan satu sama lain
atau yang tidak berkaitan satu sama lain, Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Pemisahan,
pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perubahan Anggaran Dasar dalam rangka
perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, atau pembubaran dapat dilangsungkan :
a. jika dalam RUPS paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah suara
yang dikeluarkan, kecuali Anggaran Dasar ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan
dibidang Pasar Modal menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan
keputusan RUPS yang lebih besar dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
b. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 2/3 (dua
pertiga) bagiandari jumlah seluruh saham dengan hak suara nadir atau diwakili dalam RUPS.
Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui
oleh lebih dari 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali Anggaran
Dasar ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal menentukan
kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar

193

4.

5.

6.

7.
8.
9.

dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal76, dan Pasal
82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai maka atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ketiga ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK dengan mengindahkan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas; dan
d. Direksi Perseroan yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan wajib mengumumkan dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu
diantaranya berperedaraan nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat kedudukan
Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi mengenai ringkasan rancangan Penggabungan,
Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan Perseroan dalam jangka waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum tanggal pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127
ayat (2) dan ayat (8) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
Kuorum kehadiran dan keputusan RUPS untuk menyetujui transaksi yang mempunyai benturan
kepentingan dapat dilangsungkan :
a. jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham yang dimiliki oleh
pemegang saham independen dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS. Keputusan
RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 1/2
(satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham independen,
dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75,Pasal 76, dan Pasal
82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
b. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS lebih dari 1/2(satu perdua)
bagian darijumlah seluruh saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen dengan hak
suara hadir atau diwakili dalam RUPS. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan oleh pemegang saham independen, dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
c. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai maka atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ketiga ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK dengan mengindahkan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas; dan
d. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan
keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen
yang tidak mempunyai benturan kepentingan.
Yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar
pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal
dilakukan pemanggilan RUPS, dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan. Pemegang saham dapat
diwakili oleh pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan surat kuasa dengan mengindahkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketua RUPS berhak meminta agar surat kuasa mewakili pemegang saham diperlihatkan kepadanya
pada waktu RUPS diadakan dan Ketua RUPS berhak menentukan pemegang saham yang berhak
menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS serta menjalankan hak lainnya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam RUPS, setiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu)
suara.
Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/atau karyawan Perseroan boleh bertindak selaku
kuasa dalam RUPS, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa tidak dihitung dalam
pemungutan suara.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani
dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan
dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh)
atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

194

a. Suara tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS.
b. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara
(abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham
yang mengeluarkan suara dalam RUPS.
10. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar RUPS dengan syarat
semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani
usul yang bersangkutan. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang
sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS.
DIREKSI
Pasal 17
1. Direksi terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang anggota, yang terdiri dari:
(a) 1 (satu) orang Presiden Direktur;
(b) 2 (dua) orang Direktur atau lebih;

dan salah seorang dari mereka, kecuali Presiden Direktur, ditugasi sebagai Direktur tidak terafiliasi
yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi.
2. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pengangkatan tersebut berlaku sejak
tanggal yang ditentukan dalam RUPS di mana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya
RUPS Tahunan ke-5 (kelima) setelah tanggal pengangkatan (mereka), dengan mengindahkan
ketentuan mengenai persyaratan untuk dapat diangkat menjadi anggota Direksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 93 dan Pasal 94 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan peraturan perundang-undangan lain
yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan, dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 Pasal ini.
3. Orang perseorangan yang menduduki jabatan sebagai anggota Direksi setelah masa jabatannya
berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS, dengan mengindahkan ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini.
4. RUPS sewaktu-waktu dapat memberhentikan seorang atau lebih anggota Direksi sebelum masa
jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak
penutupan RUPS tersebut, kecuali bila tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh RUPS,
dengan mengindahkan ketentuan dalam Pasal 105 ayat (5) Undang-undang tentang Perseroan
Terbatas.
5. a. Seorang anggota Direksi dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan
terlebih dahulu secara tertulis kepada Perseroan mengenai itu paling sedikit 30 (tiga puluh) hari
sebelumnya.
b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah ditehmanya
surat pengunduran diri.
c. Dalam hak Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat 5 huruf (b) Pasal ini maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut,
pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
d. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi
menjadi kurang dari 2 (dua) orang maka pengunduran diri tersebut sah apabiia telah ditetapkan
oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan
minimal jumlah anggota Direksi.
6. Para anggota Direksi dapat diberi gaji dan tunjangan dan/atau penghasilan lain yang jumlahnya
ditentukan oleh RUPS, dengan memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi,
dalam hal Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi dan wewenang tersebut dapat
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
7. a. Dengan tidak mengurangi ketentuan lain dalam Pasal 17 Anggaran Dasar ini, RUPS dapat
mengangkat orang lain untuk menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan untuk menggantikan
anggota Direksi yang diberhentikan dari jabatannya sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 Pasal ini atau yang mengundurkan diri dari jabatannya sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini dan RUPS juga berhak mengangkat
seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu jabatan Direksi yang lowong atau untuk
menambah jumlah anggota Direksi yang ada.

195

b. Masa jabatan seseorang atau lebih yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang
diberhentikan dari jabatannya atau anggota Direksi yang mengundurkan diri atau untuk mengisi
jabatan Direksi yang lowong atau untuk menambah jumlah anggota Direksi yang ada, adalah
untuk sisa masa jabatan dari anggota Direksi yang diberhentikan digantikan atau sisa masa
jabatan anggota Direksi yang sedang menjabat dalam masa jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat 2 Pasal ini.
8. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut:
a. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
atau
b. tidak lagi memenuhi persyaratan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
c. meninggal dunia; atau
d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS; atau
e. tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 ayat (1) dan/atau ayat (2)
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
9. Jika karena sebab apapun jumlah anggota Direksi yang menjabat menjadi kurang dari 3 (tiga)
orang, maka anggota Direksi yang menjabat tersebut merupakan Direksi yang menjalankan hak dan
wewenang serta melaksanakan tugas dan kewajiban Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
92 dan Pasal 98 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas. Paling lambat 3 (tiga) bulan sejak
jumlah anggota Direksi kurang dari 3 (tiga) orang harus diadakan RUPS untuk mengisi lowongan
dalam Direksi.
10. Apabila jabatan Presiden Direktur lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum
memangku jabatannya maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan
menjalankan kewajiban Presiden Direktur dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang
sama sebagai Presiden Direktur berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92
ayat (6) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas. Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong
maka berlaku ketentuan dalam Pasal 21 ayat 3 hurufe Anggaran Dasar ini.
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
Pasal 18
1. Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan.
2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugasnya untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dengan
mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. (a) Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan;
(b) Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal
mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua) orang anggota Direktur secara
bersama-sama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan. Pembatasan dan persyaratan kewenangan Direksi untuk mewakili Perseroan dapat
ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS yang tidak boleh bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar ini sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal 98 ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
4. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam
segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta
menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi
dengan pembatasan bahwa untuk :
a. i. menggadaikan atau dengan cara lain mengagunkan harta kekayaan Perseroan, dalam
jumlah kurangdari 50% (lima puluh persen) dari total aset Perseroan dan dalam jangka
waktu melebihi jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;
ii. membeli atau memperoleh dengan cara apapun, menjual atau dengan cara lain mengalihkan
barang tidak bergerak, termasuk hak atas tanah, apabila pembelian, penjualan atau
peralihan tersebut melebihi jumlah yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;
iii. memberi jaminan atau penggantian kerugian atas hutang untuk kepentingan seseorang,
badan hukum, atau perseroan, apabila jumlah dan jangka waktu jaminan atau ganti rugi
tersebut melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;

196

iv. mendirikan perseroan baru atau turut serta dalam perseroan lain atau meningkatkan atau
melepaskan penyertaan modal atau mengalihkan atau melepaskan hak atas perusahaanperusahaan termasuk tetapi tidak terbatas tindakan mengalihkan atau tidak menggunakan
hak terlebih dahulu untuk mengambil atau membeli saham (preemptive right) baik di
dalam maupun di luar negeri, apabila jumlah penyertaan modal atau pelepasan hak atas
perusahaan-perusahaan tersebut melebihi jumlah yang ditetapkan oleh Rapat Dewan
Komisaris;
v. membuat perjanjian sewa barang bergerak (termasuk operating dan finance lease
agreement) apabila jumlah dan jangka waktu sewa tersebut melebihi jumlah dan jangka
waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;

harus dengan persetujuan Dewan Komisaris.
b. i. menerima pinjaman uang dari siapapun, apabila jumlah dan jangka waktu pinjaman tersebut
melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris (tidak
termasuk mengambil uang Perseroan di Bank);
ii. memberikan pinjaman uang atau mengalihkan piutang Perseroan kepada siapapun, apabila
jumlah dan jangka waktu pinjaman atau piutang tersebut melebihi jumlah dan jangka waktu
yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris harus dengan persetujuan dari RUPS.
5. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal ini dengan mengindahkan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
6. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi berhak untuk perbuatan tertentu mengangkat
seorang kuasa atau lebih untuk bertindak atas nama Direksi, dengan syarat dan ketentuan yang
ditentukan oleh Direksi dalam suatu surat kuasa khusus. Kewenangan yang diberikan tersebut harus
dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan
dengan mengindahkan ketentuan dalam Pasal 103 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
7. a. Pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara anggota Direksi ditetapkan berdasarkan
keputusan RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan, pembagian tugas dan wewenang anggota
Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi sesuai dengan ketentuan dalam Pasal
29 ayat (5) dan ayat (6) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
b. Kewenangan Direksi untuk mewakili Perseroan adalah tidak terbatas dan tidak bersyarat, kecuali
ditentukan lain dalam Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar ini, atau
keputusan RUPS yang tidak boleh bertentangan dengan Undang-undang tentang Perseroan
Terbatas dan/atau Anggaran Dasar ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 98 ayat (3) dan
ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
8. a. Dalam hal seorang anggota Direksi mempunyai perkara di pengadilan dengan Perseroan atau
mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan maka anggota Direksi tersebut tidak
berwenang mewakili Perseroan dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 99 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
b. Dalam hal anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai perkara di pengadilan dengan
Perseroan atau mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan maka Perseroan diwakili
oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai perkara di pengadilan dengan Perseroan
atau tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
c. Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai perkara di pengadilan dengan Perseroan atau
mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan maka Perseroan diwakili oleh Dewan
Komisaris yang tidak mempunyai perkara di pengadilan dengan Perseroan atau tidak mempunyai
benturan kepentingan dengan Perseroan.
d. Dalam hal semua anggota Direksi atau semua anggota Dewan Komisaris mempunyai perkara di
pengadilan dengan Perseroan atau mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan maka
Perseroan diwakili oleh pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS yang tidak mempunyai perkara di
pengadilan dengan Perseroan atau tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
9. a. Direksi wajib memiliki dan memelihara pedoman serta tata tertib kerja Direksi Perseroan
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b. Direksi wajib membuat dan memelihara kewajiban Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
100 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.

197

RAPAT DIREKSI
Pasal 19
1. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu apabila dianggap perlu oleh Presiden Direktur atau
seorang anggota Direksi lainnya atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan
Komisaris atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas
permintaan tertulis 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama sama mewakili 1/10
(satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut
ketentuan Pasal 18 Anggaran Dasar.
3. a. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib dilakukan secara tertulis dan dikirim dengan Surat
Tercatat atau disampaikan secara langsung dengan mendapat tanda terima yang layak atau
dengan telegram atau faksimili atau melalui sarana komunikasi lain (antara lain, tetapi tidak
terbatas, surat elektronik/electronic mail).
b. Pemanggilan harus dikirim kepada para anggota Direksi paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
tanggal Rapat Direksi tersebut diadakan atau waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang
mendesak, yakni paling lambat 1 (satu) hari sebelumnya dengan tidak memperhitungkan tanggal
pemanggilan dan tanggal Rapat Direksi.
c. Penentuan keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Presiden Direktur.
d. Dalam hal semua anggota Direksi hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Direksi, pemanggilan
terlebih dahulu tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun dan berhak
mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
4. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan mata acara Rapat Direksi
disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam Rapat Direksi tersedia di kantor
Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan Rapat Direksi sampai dengan tanggal Rapat Direksi
diadakan.
5. a. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usahanya yang
utama ataudi tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.
b. Dalam hal semua anggota Direksi hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Direksi, Rapat Direksi
dapat diadakan di manapun dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
6. Presiden Direktur mengetuai Rapat Direksi. Dalam hal jabatan Presiden Direktur lowong atau Presiden
Direktur berhalangan untuk menghadiri Rapat Direksi, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga maka salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang hadir
dalam Rapat Direksi tersebut mengetuai Rapat Direksi.
7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi yang lain
berdasarkan surat kuasa.
8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari
1/2(satu perdua) dari jumlah anggota Direksi yang menjabat hadir atau diwakili dalam Rapat Direksi
tersebut. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil
dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2(satu perdua) dari jumlah suara
yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat Direksi tersebut.
9. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka Ketua Rapat Direksi
yang akan menentukan.
10. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuksetiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.
b. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun
secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak, atau kontrak
yang diusulkan dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat
kepentingan dalam Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan transaksi, kontrak, atau kontrak yang diusulkan tersebut,
kecuali jika Rapat Direksi menentukan lain.
c. Pemungutan suara mengenai orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan
sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat
Direksi menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
d. Suara tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam
menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat Direksi.

198

e. Anggota Direksi dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Direksi namun tidak mengeluarkan
suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas anggota
Direksi yang mengeluarkan suara dalam Rapat Direksi.
11. a. Berita Acara Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat Direksi dan
kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat Direksi dan oleh seorang anggota Direksi
lain yang hadir dalam Rapat Direksi guna memastikan kelengkapan dan kebenaran isi berita
Acara tersebut.
b. Dalam hal Berita Acara Rapat Direksi dibuat oleh seorang Notaris, tanda tangan tersebut tidak
disyaratkan.
c. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang dikemukakan secara tertulis oleh seorang atau
lebih anggota Direksi dalam Rapat Direksi berikut alasannya wajib dicantumkan/dicatat dalam
Berita Acara Rapat Direksi.
12. Berita Acara Rapat Direksi yang dibuat sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
11 Pasal ini merupakan bukti yang sah mengenai kuorum kehadiran, ketentuan tentang pengambilan
keputusan, dan keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para
anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga.
13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikattanpa mengadakan Rapat Direksi,
dengan syarat semua anggota Direksi menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang
bersangkutan. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama
dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
DEWAN KOMISARIS
Pasal 20
1. Dewan Komisaris terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang anggota, yang terdiri dari:
(a) 1 (satu) orang Presiden Komisaris;
(b) 2 (dua) orang Komisaris atau lebih;

yang dapat merangkap selaku Komisaris Independen yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham
utama, anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris lainnya. Dalam melakukan perbuatan
hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dan
Pasal 18 ayat 4 Anggaran Dasar ini, Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang
anggota Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat
bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 108 ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
2. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pengangkatan tersebut
berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS di mana ia (mereka) diangkat dan berakhir
pada saat ditutupnya RUPS Tahunan ke 5 (kelima) setelah tanggal pengangkatannya (mereka),
dengan mengindahkan ketentuan mengenai persyaratan untuk dapat diangkat menjadi anggota
Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dan Pasal 111 Undang-undang tentang
Perseroan Terbatas, ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan peraturan
perundang-undangan lain yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan, dengan tidak mengurangi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal ini.
3. Orang perseorangan yang menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris setelah masa
jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS, dengan mengindahkan
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini.
4. Seorang anggota Dewan Komisaris atau lebih dapat diberhentikan pada setiap waktu oleh RUPS
meskipun masa jabatannya belum berakhir dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian tersebut
berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali jika RUPS menentukan lain, dengan mengindahkan
ketentuan dalam Pasal 105 ayat (5) dan Pasal 119 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
5. a. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai niatnya paling sedikit (30) tiga
puluh hari sebelumnya.
b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah
diterimanya surat pengunduran diri.

199

6.
7.

8.

9.

10.

c. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat 5 huruf b Pasal ini maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut,
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
d. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah
anggota Dewan Komisaris menjadi kurang dari 2 (dua) orang maka pengunduran diri tersebut
sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang
baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris.
Gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS
dengan memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi, dalam hal Perseroan
memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.
a. Dengan tidak mengurangi ketentuan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 Anggaran
Dasar ini, RUPS dapat mengangkat orang lain untuk menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris
untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan dari jabatannya sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal ini atau yang mengundurkan diri
dari jabatannya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini dan
RUPS juga dapat mengangkat seseorang sebagai anggota Dewan Komisaris untuk mengisi
suatu jabatan Dewan Komisaris yang lowong atau untuk menambah jumlah anggota Dewan
Komisaris yang ada.
b. Masa jabatan seseorang atau lebih yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris
yang diberhentikan dari jabatannya atau anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri atau
untuk mengisi jabatan Dewan Komisaris yang lowong atau untuk menambah jumlah anggota
Dewan Komisaris yang ada adalah untuk sisa masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris
yang diberhentikan/digantikan atau sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang sedang
menjabat dalam masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini.
Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota
Dewan Komisaris tersebut:
a. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
atau
b. dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris karena ketentuan undang-undang atau
ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
c. meninggal dunia; atau
d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS; atau
e. tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1) dan/atau ayat
(2) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
Jika karena sebab apapun, jumlah anggota Dewan Komisaris kurang dari 3 (tiga) orang maka
anggota Dewan Komisaris yang menjabat merupakan Dewan Komisaris yang menjalankan hak dan
wewenang serta melaksanakan tugas dan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 108 dan Pasal 117 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas serta Pasal 18 ayat 4
Anggaran Dasar ini. Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah jumlah anggota Dewan Komisaris kurang
dari 3 (tiga) orang hams diadakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut.
Apabila jabatan Presiden Komisaris lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum
memangku jabatannya maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat
Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Presiden Komisaris dan anggota Dewan Komisaris
yang ditunjuk tersebut mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Presiden
Komisaris.
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
Pasal 21

1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
Para anggota Dewan Komisaris masing-masing atau bersama-sama, berhak memasuki gedung,
kantor, halaman, dan tempat lain yang digunakan dan/atau dikuasai oleh Perseroan selama jam kantor
Perseroan dan berhak untuk memeriksa buku dan dokumen serta kekayaan Perseroan. Anggota
Direksi harus memberikan semua keterangan yang berkenaan dengan Perseroan sebagaimana
diperlukan oleh Dewan Komisaris.

200

2. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan penuh tanggung
jawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. a. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan
Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu anggota (anggota) Direksi dari
jabatannya (jabatan mereka) dengan menyebutkan alasannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 106 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
b. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris maka
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh
lima) hari setelah tanggal pemberhentian sementara. RUPS demikian ini hanya berhak dan
berwenang untuk memutuskan apakah anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara itu
dikembalikan pada jabatannya semula atau diberhentikan seterusnya, dengan terlebih dahulu
memberikan kesempatan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut untuk
membela dirinya dalam RUPS, apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut
hadir dalam RUPS yang bersangkutan.
c. Dalam hal RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf b Pasal ini tidak dapat mengambil
keputusan atau setelah lewatnya jangka waktu dimaksud RUPS tidak diselenggarakan maka
pemberhentian sementara anggota Direksi menjadi batal dan anggota Direksi yang bersangkutan
berhak menjabat kembali jabatannya semula.
d. Apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut tidak hadir dalam RUPS
tersebut maka keputusan pemberhentian anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu
harus diberitahukan kepada yang bersangkutan disertai alasannya.
e. Dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 17 ayat 10 dan/atau Pasal 18 ayat 8 Anggaran
Dasar ini, dalam hal semua anggota Direksi diberhentikan untuk sementara atau apabila karena
sebab apapun tidak ada anggota Direksi yang menjabat maka Dewan Komisaris akan mengurus
Perseroan untuk sementara waktu dan bertindak atas nama serta mewakili Perseroan. Dewan
Komisaris berhak menunjuk seorang atau lebih anggotanya untuk melaksanakan kewenangan
tersebut atas nama Dewan Komisaris dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 99, Pasal 107 huruf c, dan Pasal 118 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
4. a. Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit serta dapat membentuk Komite Pemantau
Risiko atau/dan dapat membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi;
b. Dewan Komisaris wajib memiliki dan memelihara pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; dan Dewan Komisaris
wajib membuat, memelihara, dan melaporkan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 116 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Pasal 22
1. Rapat Dewan Komisaris diadakan jika dianggap perlu oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris
atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan 1 (satu) orang
atau lebih pemegang saham yang bersama sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara.
2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris dalam hal Presiden
Komisaris berhalangan oleh 1 (satu) orang anggota Komisaris.
3. a. Panggilan Rapat Dewan Komisaris wajib dilakukan secara tertulis dan dikirim dengan Surat
Tercatat atau disampaikan secara langsung dengan tanda terima yang layak atau dengan
telegram atau faksimili atau dengan sarana komunikasi lain (antara lain, tetapi tidak terbatas,
surat elektronik/electronic mail).
b. Pemanggilan harus dikirim kepada (para) anggota Dewan Komisaris paling lambat 3(tiga) hari
sebelum tanggal Rapat Dewan Komisaris tersebut diadakan atau dalam jangka waktu yang
lebih singkat dalam keadaan yang mendesak, yakni paling lambat 1 (satu) hari sebelum Rapat
Dewan Komisaris dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat
Dewan Komisaris.
c. Keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Presiden Komisaris.
d. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris,
pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan
dimanapun danberhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

201

4. Panggilan Rapat Dewan Komisaris harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan mata acara
Rapat Dewan Komisaris disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam Rapat
Dewan Komisaris tersedia di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan Rapat Dewan
Komisaris sampai dengan tanggal Rapat Dewan Komisaris diadakan.
5. a. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau ditempat kegiatan
usahanya yang utama atau di tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan
dicatatkan.
b. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan
Komisaris, Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di manapun dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat.
6. Presiden Komisaris mengetuai Rapat Dewan Komisaris. Dalam hal jabatan Presiden Komisaris
lowong atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris, hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketiga maka Rapat Dewan Komisaris diketuai oleh salah seorang anggota Dewan
Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat Dewan
Komisaris tersebut.
7. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili oleh kuasanya dalam Rapat Dewan
Komisaris oleh anggota Dewan Komisaris yang lain berdasarkan surat kuasa.
8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih
dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Komisaris yang menjabat hadir atau diwakili dalam
Rapat Dewan Komisaris tersebut. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari
1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris
tersebut.
9. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang maka usul dianggap ditolak.
10. a. Setiap Anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Komisaris lain yang diwakilinya.
b. Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung
maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak, atau
kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya, harus menyatakan
sifat kepentingannya tersebut dalam Rapat Dewan Komisaris dan tidak berhak untuk ikut dalam
pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi, kontrak, atau kontrak
yang diusulkan tersebut, kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain.
c. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda
tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan, kecuali
Ketua Rapat Dewan Komisaris menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
d. Suara tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat Dewan Komisaris.
e. Anggota Dewan Komisaris dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Dewan Komisaris namun tidak
mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas
anggota Dewan Komisaris yang mengeluarkan suara dalam Rapat Dewan Komisaris.
11. a. Berita Acara Rapat Dewan Komisaris harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat Dewan
Komisaris dan kemudian ditandatangani oleh Ketua Rapat Dewan Komisaris dan oleh seorang
anggota Dewan Komisaris lain yang hadir dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan
guna memastikan kelengkapan dan kebenaran isi berita acara tersebut.
b. Dalam hal Berita Acara Rapat Dewan Komisaris dibuat oleh seorang Notaris, tanda tangan
tersebut tidak disyaratkan.
c. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang dikemukakan secara tertulis oleh seorang atau
lebih anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris serta alasannya harus dicatat
dalam Berita Acara Rapat Dewan Komisaris.
12. Berita Acara Rapat Dewan Komisaris yang dibuat sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat 11 Pasal ini merupakan bukti yang sah mengenai kuorum kehadiran, ketentuan tentang
pengambilan keputusan, dan keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris yang
bersangkutan, baik untuk para anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga.
13. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat
Dewan Komisaris, dengan syarat semua anggota Dewan Komisaris menyetujui secara tertulis dengan
menandatangani usul yang bersangkutan. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

202

14. Anggota Dewan Komisaris dapat berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris melalui telepon
konferensi atau peralatan komunikasi sejenis yang memungkinkan semua orang yang berpartisipasi
dalam Rapat Dewan Komisaris untuk saling mendengar dan/atau melihat satu sama lain. Partisipasi
demikian disamakan dengan kehadiran secara pribadi dalam Rapat Dewan Komisaris dan dihitung
dalam menentukan kuorum kehadiran Rapat Dewan Komisaris. Terhadap Rapat Dewan Komisaris
yang diselenggarakan dengan cara demikian berlaku semua syarat dan ketentuan tentang Rapat
Dewan Komisaris yang termuat dalam Pasal 22 Anggaran Dasar ini, akan tetapi dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris dengan cara yang
diuraikan pada ayat 14 Pasal ini dapat bertindak sebagai Ketua Rapat Dewan Komisaris;
b. suara yang dikeluarkan oleh anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam Rapat Dewan
Komisaris dengan cara yang diuraikan pada ayat 14 Pasal ini disamakan dengan suara yang
secara sah dikeluarkan oleh Rapat Dewan Komisaris;
c. jika selama berlangsungnya Rapat Dewan Komisaris terjadi kerusakan atau kegagalan dalam telepon
konferensi atau sarana komunikasi sejenis maka hal tersebut tidak mempengaruhi kuorum
kehadiran Rapat Dewan Komisaris yang telah tercapai sebelum terjadinya kerusakan atau
kegagalan dalam telepon konferensi atau sarana komunikasi sejenis dan anggota Dewan
Komisaris yang berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris dengan cara demikian dianggap
tidak memberikan suara mengenai usul yang diajukan dalam Rapat Dewan Komisaris tersebut
setelah terjadinya kerusakan atau kegagalan dalam telepon konferensi atau sarana komunikasi
yang sejenis;
d. berita acara dari Rapat Dewan Komisaris yang menggunakan telepon konferensi atau peralatan
komunikasi yang sejenis akan dibuat secara tertulis dan diedarkan di antara semua anggota
Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris, untuk ditandatangani.
RENCANA KERJA, TAHUN BUKU, DAN LAPORAN TAHUNAN
Pasal 23
1. Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan.
2. Rencana kerja tahunan yang membuat juga anggaran tahunan Perseroan wajib disampaikan kepada
Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan, sebelum tahun buku Perseroan dimulai.
3. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini harus disampaikan paling lambat
sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.
4. Tahun buku Perseroan dimulai sejak tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh
satu) Desember tahun yang sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
5. Direksi menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk diajukan kepada RUPS
Tahunan. Dalam hal ada anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan
tahunan maka alasannya harus diberikan secara tertulis atau alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi
dalam surat tersendiri yang dilekatkan dalam laporan tahunan. Dalam hal ada anggota Direksi atau
Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberikan alasan secara
tertulis, yang bersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan. Laporan tahunan tersebut
harus sudah tersedia di kantor Perseroan paling lambat sejak hari dilakukannya pemanggilan RUPS
Tahunan, agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal
66, Pasal 67, dan Pasal 68 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
6. Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik yang ditunjuk oleh
RUPS untuk diperiksa. Laporan atau hasil pemeriksaan akuntan publik tersebut disampaikan secara
tertulis kepada RUPS Tahunan melalui Direksi.
7. Persetujuan laporan tahunan, pengesahan laporan keuangan tahunan, pengesahan laporan tugas
pengawasan Dewan Komisaris, penetapan penggunaan laba diputuskan oleh RUPS.
8. a. Perseroan wajib mengumumkan neraca dan laporan laba rugi dari laporan keuangan dalam
2 (dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran nasional dan satu
lainnya beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh
Direksi (i) paling lambat dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tahun buku
berakhir menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Peraturan No. X.K.2 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan (ii) paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh)
hari setelah mendapat pengesahan RUPS sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 68 ayat (4)
dan ayat (5) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas; dan

203

b. Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan bagi Perseroan yang wajib
diaudit, harus disampaikan kepada Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 66 ayat (4) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENGGUNAAN LABA BERSIH DAN PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM
Pasal 24
1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan laporan
laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan, dibagi menurut cara penggunaan laba bersih
termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan wajib, pembagian dividen, dan penggunaan
lain diputuskan oleh RUPS tersebut apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif dengan
mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 dan Pasal 71 Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas.
2. Seluruh laba bersih Perseroan setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan wajib dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen dan diputuskan penggunaan lain dari laba bersih apabila Perseroan
mempunyai saldo laba yang positif sesuai dengan keputusan yang diambil dalam RUPS dan dalam
keputusan mana harus ditentukan waktu dan cara pembayaran dividen, dengan mengindahkan
peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan. Dividen untuk suatu saham
harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu tercatat dalam daftar pemegang rekening
Efek atau Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari kerja yang akan ditentukan oleh RUPS
atau oleh Direksi atas wewenang RUPS yang mengambil keputusan untuk membagi dividen. Setiap
pemegang saham berhak menerima dividen dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham
yang dimilikinya.
3. Apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan maka berdasarkan keputusan Rapat Direksi
diperkenankan untuk membagi dividen interim, dengan ketentuan bahwa dividen interim tersebut akan
diperhitungkan dengan dividen yang disetujui oleh RUPS Tahunan berikutnya dengan mengindahkan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
4. Jika neraca dan laporan laba rugi dari satu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat
ditutup dengan dana cadangan wajib maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam neraca dan laporan
laba rugi dan selanjutnya untuk tahun-tahun berikutnya Perseroan dianggap tidak memperoleh laba
selama kerugian yang tercatat dalam neraca dan laporan laba rugi itu belum tertutup seluruhnya
dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Pemberitahuan mengenai pembagian dividen dan dividen interim diumumkan paling sedikit dalam 2
(dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaraan nasional dan satu lainnya
beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
6. Dividen dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak sebelum lewatnya jangka waktu 5 (lima)
tahun dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi
Perseroan. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal yang ditetapkan
untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam dana cadangan khusus.
7. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus dan tidak diambil dalam jangka waktu
10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 73 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
8. Mengenai saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan Bursa Efek di tempat di mana
saham Perseroan dicatatkan.
9. Dari Laba bersih yang dinyatakan dalam laporan keuangan yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan,
RUPS dapat menetapkan pembagian tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris dalam
jumlah yang akan ditentukan oleh RUPS tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2)
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
PENGGUNAAN DANA CADANGAN WAJIB
Pasal 25
1. Bagian dari laba bersih yang disediakan untuk dana cadangan wajib ditentukan oleh RUPS apabila
Perseroan mempunyai saldo laba yang positif dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundangundangan.
2. Dana cadangan wajib sampai dengan jumlah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari modal yang
ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan.

204

3. Apabila jumlah dana cadangan wajib telah melebihi jumlah yang ditetapkan sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 Pasal ini maka RUPS dapat memutuskan agar jumlah dana cadangan wajib yang melebihi jumlah
yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini digunakan untuk keperluan Perseroan.
4. Direksi harus mengelola dana cadangan wajib agar dana cadangan wajib tersebut memperoleh
laba dengan cara yang dianggap baik olehnya, dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dengan
mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Setiap keuntungan yang diterima dari dana cadangan wajib harus dimasukkan ke dalam neraca dan
laporan laba rugi Perseroan.
PEMBUBARAN, LIKUIDASI, DAN BERAKHIRNYA STATUS BADAN HUKUM
Pasal 26
1. Apabila Perseroan dibubarkan berdasarkan keputusan RUPS atau karena dinyatakan bubar
berdasarkan penetapan pengadilan maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator.
2. Direksi bertindak sebagai likuidator apabila keputusan RUPS atau penetapan pengadilan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini tidak menunjuk likuidator.
3. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh RUPS atau penetapan pengadilan.
4. Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pembubaran Perseroan,
likuidator wajib memberitahukan :
a. kepada semua kreditor mengenai pembubaran Perseroan dengan cara mengumumkan pembubaran
Perseroan dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran
nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana
ditentukan oleh Direksi dan Berita Negara Republik Indonesia; dan
b. pembubaran Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
untuk dicatat dalam daftar Perseroan bahwa Perseroan dalam likuidasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 147 ayat (1)huruf a dan huruf b Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
5. Likuidator wajib memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dan mengumumkan hasil akhir proses iikuidasi dalam 2 (dua) Surat Kabar berbahasa
Indonesia,satu diantaranya berperedaran nasional dan satu lainnya beredar atau terbit di tempat
kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi setelah RUPS memberikan pelunasan
dan pembebasan kepada likuidator atau setelah pengadilan menerima pertangungjawaban likuidator
yang ditunjuknya dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
pertangungjawaban likuidator atau kurator diterima oleh RUPS atau pengadilan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 152 ayat (3) dan ayat (7) Undang-undang tentang Perseroan Terbatas.
6. Anggaran Dasar seperti yang termuat dalam akta ini beserta pengubahannya di kemudian hari tetap
berlaku sampai dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengumumkan
berakhirnya status badan hukum Perseroan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
7. Sisa kekayaan setelah Iikuidasi dibagi diantara para pemegang saham, masing-masing menerima
dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki masing-masing dalam Perseroan
pada waktu itu.
TEMPAT TINGGAL
Pasal 27
Untuk hal-hal ini yang mengenai Perseron, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada
alamat sebagaimana dicatat dalam daftar pemegang rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham
Perseroan, dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan di bidang
Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana Perseroan dicatatkan.
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini wajib mengindahkan
ketentuan peraturan perundang-undang di bidang Pasar Modal dan ketentuan peraturan perundangundangan atau akan diputuskan berdasarkan keputusan Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris, dan/
atau RUPS yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

205

XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI


1. Pemesan Yang Berhak
Perorangan warga negara Indonesia dan perorangan warga negara asing dimanapun mereka bertempat
tinggal, serta lembaga/badan hukum Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan.
2. Pemesanan Pembelian Obligasi
Pemesanan wajib diterima oleh Manajer Penjatahan apabila telah memenuhi persyaratan apabila
pemesanan dilakukan dengan menggunakan formulir pemesanan asli dan pemesanan disampaikan melalui
Perusahaan Efek yang menjadi anggota sindikasi Penjaminan Emisi Efek dan/atau agen penjualan Efek.
Pemesanan pembelian Obligasi harus diajukan dengan menggunakan FPPO yang dicetak untuk
keperluan ini dan pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh Pemesan. FPPO dapat
diperoleh dari para Penjamin Emisi Obligasi sebagaimana tercantum pada Bab XXII Prospektus mengenai
Penyebarluasan Prospektus dan FPPO. Pemesanan Pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan
FPPO yang dicetak untuk keperluan ini dan dikeluarkan oleh Penjamin Emisi Obligasi yang dibuat dalam
5 (lima) rangkap. Pemesanan Pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan
tersebut di atas tidak akan dilayani.
3. Jumlah Minimum Pemesanan
Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah)
atau kelipatannya.
4. Masa Penawaran Obligasi
Masa Penawaran Obligasi adalah tanggal 5 dan 7 Juni 2013 pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
5. Pendaftaran
Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini didaftarkan pada
KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI yang ditandatangani antara Perseroan dengan
KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI maka atas Obligasi yang ditawarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang
disimpan KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan didistribusikan dalam bentuk
elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Obligasi hasil Penawaran Umum
akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek pada tanggal 11 Juni 2012.
b. Konfirmasi Tertulis berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek
yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening
Efek dengan Pemegang Obligasi.
c. Pengalihan kepemilikan Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek
di KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian yang selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada
Pemegang Rekening.
d. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas pembayaran Bunga Obligasi,
pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO, serta hak-hak lainnya yang melekat
pada Obligasi.

206

e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi kepada pemegang Obligasi dilaksanakan
oleh Perseroan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran melalui Rekening Efek di KSEI untuk
selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang Rekening
Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian, sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi
maupun pelunasan pokok yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan
Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan
Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada
Perseroan.
f.

Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh pemilik manfaat Obligasi atau kuasanya dengan
membawa asli surat Konfirmasi Tertulis untuk RUPO yang diterbitkan oleh KSEI dan Obligasi yang
bersangkutan dibekukan sampai dengan berakhirnya RUPO.

g. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib menunjuk Perusahaan Efek atau
Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan
Obligasi yang didistribusikan oleh Perseroan.
6. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi
Pemesanan harus mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku kepada para Penjamin
Emisi Obligasi yang tercantum dalam Bab XXII Prospektus ini mengenai Penyebarluasan Prospektus
dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi.
7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi
Para Penjamin Emisi Obligasi yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan
menyerahkan kembali kepada pemesan satu tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai
bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi
ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan.
8. Penjatahan Obligasi
Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan, maka
penjatahan akan ditentukan oleh Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan porsi penjaminan masingmasing dengan persetujuan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi,
dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Peraturan No.IX.A.7. Tanggal
penjatahan adalah tanggal 10 Juni 2013.
Setiap Pihak dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari satu pemesanan
efek untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa
pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap
Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer
Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan
oleh pemesan yang bersangkutan.
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada OJK
paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2.
Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai
kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No.VIII.G.12
tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian
Saham Bonus dan Peraturan No.IX.A.7, paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya Masa
Penawaran Obligasi.

207

9. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi


Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, pemesan harus segera melaksanakan
pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau dengan bilyet giro atau cek yang ditujukan kepada
Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan atau kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di:
PT Bank Central Asia Tbk
Kantor Cabang Korporasi Menara BCA
Nomor rekening: 2050007068
Atas nama: PT BCA Sekuritas
Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek atau bilyet giro yang bersangkutan
harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 10 Juni 2013 pukul
11.00 WIB (in good funds) pada rekening tersebut di atas. Semua biaya yang berkaitan dengan proses
pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran
tidak dipenuhi.
10. Distribusi Obligasi Secara Elektronik
Distribusi Obligasi secara elektronik akan dilakukan pada tanggal 11 Juni 2013, Perseroan wajib
menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberi instruksi kepada
KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI.
Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi
tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan KSEI.
Segera setelah Obligasi diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, selanjutnya Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi memberi instruksi kepada KSEI untuk mendistribusikan Obligasi ke dalam
Rekening Efek dari Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing. Dengan
telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi, maka tanggung
jawab pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang
bersangkutan.
11. Penundaan Masa Penawaran Obligasi atau Pembatalan Penawaran Umum
Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya Masa
Penawaran Obligasi, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Obligasi untuk masa paling lama 3
(tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan
ketentuan:
1. terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:
a. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama
3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;
b. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan
terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
c. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang
ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir IX.A.2-11 sebagaimana ditentukan dalam Peraturan
No.IX.A.2;
2. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. mengumumkan penundaan Masa Penawaran Obligasi atau pembatalan Penawaran Umum
dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran
nasional paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut.
Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan
informasi tersebut dalam media massa lainnya;
b. menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Obligasi atau pembatalan Penawaran
Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud
dalam poin a di atas;

208

c. menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a di atas kepada OJK
paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
d. Perseroan yang menunda Masa Penawaran Obligasi atau membatalkan Penawaran Umum yang
sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan
uang pemesanan efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan
penundaan atau pembatalan tersebut.
Perseroan yang melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek, dan akan memulai kembali Masa Penawaran Obligasi berlaku ketentuan sebagai berikut:
1. dalam hal penundaan Masa Penawaran Obligasi disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud
dalam butir 1 poin a, maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat
8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan
paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang
menjadi dasar penundaan;
2. dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana
dimaksud dalam huruf butir 1 poin a, maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan Masa
Penawaran Obligasi;
3. wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi
tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan Masa
Penawaran Obligasi (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja
sebelum dimulainya lagi Masa Penawaran Obligasi. Disamping kewajiban mengumumkan dalam
surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan
4. wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 3 kepada OJK paling
lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud.
Jika terjadi penundaan atau pembatalan Penawaran Umum atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek sesuai ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, maka:
1. Apabila uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Emisi Obligasi
atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan, maka Penjamin Emisi Obligasi atau
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan yang telah menerima uang pemesanan wajib
mengembalikan uang pemesanan kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung sejak
pengumuman keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek;
2. Apabila uang pemesanan telah diterima oleh Perseroan maka tanggung jawab pengembalian tersebut
menjadi tanggungan Perseroan yang pengembalian pembayarannya melalui KSEI, dengan ketentuan
Perseroan telah menerima dana hasil Emisi dengan demikian Perseroan membebaskan Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi dari segala tanggung jawabnya;
3. Jika terjadi keterlambatan maka pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Penjamin Pelaksana
Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi atau Perseroan wajib membayar kepada para
pemesan denda untuk tiap hari keterlambatan sebesar 1% (satu persen) di atas tingkat Bunga
Obligasi masing-masing Seri Obligasi per tahun dari jumlah dana yang terlambat dibayar. Denda
tersebut di atas dihitung dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari
Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Denda dikenakan sejak hari ke-3
(ke-tiga) setelah berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek yang dihitung secara harian.
4. Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak
datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal keputusan penundaan
atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek,
Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi tidak
diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi.
12. Lain-lain
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak Pemesanan Pembelian Obligasi
secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

209

XIX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT


Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013, telah
ditandatangani Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013
No.80 tanggal 22 Maret 2013, yang dibuat di hadapan FX Budi Santoso Isbandi, SH., Notaris di Jakarta
antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk, selaku Wali Amanat.
Dengan demikian yang berhak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili
kepentingan dan bertindak untuk dan atas nama Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk dalam rangka
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 adalah PT Bank Mega Tbk, yang
telah terdaftar di Bapepam dengan No. 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal 2 Agustus 2000 sesuai dengan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 1995
tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
Wali Amanat telah melakukan uji tuntas terhadap Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK
No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010
tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, dan telah menandatangani
Surat Pernyataan bahwa Wali Amanat telah melakukan penelahaan uji tuntas dengan surat No.317/
CAMR-WA/13 tanggal 21 Maret 2013.
1. Riwayat Singkat
PT Bank Mega Tbk, didirikan dengan nama PT Bank Karman berkedudukan di Surabaya, berdasarkan
Akta Pendirian No. 32 tanggal 15 April 1969 yang kemudian diperbaiki berdasarkan Akta Perubahan
No. 47 tanggal 26 November 1969, kedua Akta tersebut dibuat di hadapan Oe Siang Djie, SH., Notaris
di Surabaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. J.A.5/8/1 tanggal 16 Januari 1970, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Surabaya dibawah No. 94/1970 tanggal 4 Februari 1970 serta telah diumumkan dalam BNRI No. 13
tanggal 13 Februari 1970. Tambahan No. 55/1970. Anggaran Dasar PT Bank Karman kemudian telah
beberapa kali mengalami perubahan.
PT Bank Karman memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.D.15.6.5.48 tanggal 14 Agustus 1969.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No.25 tanggal 18 Januari 1992, dibuat
oleh Eddy Widjaja. SH., Notaris di Surabaya, nama PT Bank Karman diubah menjadi PT Mega Bank dan
domisili diubah menjadi di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-1345 HT.01.04.TH.92 tanggal 12 Februari 1992,
didaftarkan di dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No.741/1992
tanggal 9 Maret 1992 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.36 tanggal
5 Mei 1992, Tambahan No.2009. Perubahan nama PT Mega Bank ini telah mendapatkan pengesahan
dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No.S.611/MK.13/1992 tanggal 23 April 1992.
Anggaran Dasar PT Mega Bank telah diubah seluruhnya dalam rangka Penawaran Umum Perdana
dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 13 tanggal 17 Januari 2000, dibuat di hadapan Imas Fatimah
SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-682HT.01.04-TH.2000 tanggal 21 Januari
2000, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Departemen
Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan dibawah No. 077/RUB.09.03/II/2000 tanggal 3
Februari 2000 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 20 tanggal 10 Maret
2000, Tambahan No. 1240. Perubahan tersebut termasuk perubahan nama dan status PT Mega Bank
sehingga sejak tanggal persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tersebut
nama PT Mega Bank berganti menjadi PT Bank Mega Tbk.

210

Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk, telah diubah seluruhnya untuk disesuaikan dengan Undang-Undang
No. 40 Tahun 2007 Tetang Perseroan Terbatas, sebagaimana termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk. No.3 tanggal 5 Juni 2008 yang dibuat di
hadapan Masjuki, SH., pada waktu itu pengganti dari Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta. akta mana telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No.AHU-45346.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008, serta telah diumumkan dalam Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.50 tanggal 23 Juni 2009, Tambahan No.16490.
Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
No.8 tanggal 28 Juni 2011, yang dibuat di hadapan Dharma Akhyuzi, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah dicatatkan dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No.AHUAH.01.1026346 tertanggal 12 September 2011.
2. Permodalan
Susunan Pemegang Saham PT Bank Mega Tbk. per 31 Maret 2012 berdasarkan Laporan Bulanan
yang diterbitkan dan disampaikan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek kepada PT
Bank Mega Tbk. berdasarkan surat No DE/IV/2013-0314 tanggal 4 April 2013 adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp500,- setiap saham
Jumlah Saham
Nilai Saham (Rp)
6.400.000.000
3.200.000.000.000

Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- PT Mega Corpora
- Publik (masing-masing di bawah 5%)

2.108.167.412
1.537.788.638
3.645.956.050
2.754.043.950

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh


Jumlah Saham Dalam Portepel

1.054.083.706.000
768.894.319.000
1.822.978.025.000
1.377.021.975.000

(%)

57,82
42,18
100,00

3. Pengurusan Dan Pengawasan


Susunan Dewan Komisaris dan anggota Direksi PT Bank Mega Tbk berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Mega Tbk No.10 tanggal 17 April 2013,
yang dibuat di hadapan Dharma Akhyuzi, S.H., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris/Komisaris Independen
Komisaris/Komisaris Independen
Komisaris

:
:
:
:

Chairul Tanjung
Achjadi Ranuwisastra
Rachmat Maulana
Johanes Bambang Kendarto

Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Kostaman Thayib
Joseph Georgino Godong
Sugiharto
Max Kembuan
Yuni Lastianto
Dony Oskaria
Cosmas Setiawan Suwono
Madi Darmadi Lazuardi
Tati Hartawan

4. Kegiatan Usaha
Selaku Bank Umum, PT Bank Mega Tbk. menjalankan usaha di dalam bidang perbankan dalam arti
seluas-luasnya dengan visi menjadi kebanggaan bangsa dan misi menciptakan hubungan baik yang
berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi
terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. PT Bank Mega Tbk. juga terdaftar sebagai
Wali Amanat berdasarkan Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat No. 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal
2 Agustus 2000.

211

Berbagai macam jasa pelayanan telah dilengkapi, diantaranya dengan penyediaan Jasa Mega
Transactional Banking, Mega Internet Banking, Jasa Pasar Modal (Wali Amanat, Jasa Kustodian, Agen
Jaminan, Agen Fasilitas), Kredit Konsumer, Kredit Komersial, Kredit Korporasi, International Transaction
(Remittance, Collection, Trade Finance), Treasury/Global Service (Foreign Exchange Transaction, Money
Market, Marketable Securities, SBI), Mega Visa Card, Debit and ATM Card (MegaPass), Mega Payroll,
Mega Call, Mega SDB, Mega O, Mega Cash, Mega Ultima, Program Free Talk, Pembayaran Tagihan
Listrik serta peluncuran produk-produk simpanan.
Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT Bank Mega Tbk.
berpegang teguh pada asas profesionalisme, keterbukaan, dan kehati-hatian dengan didukung struktur
permodalan yang kuat dan fasilitas perbankan terkini.
5. Kantor Cabang PT Bank Mega Tbk
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional PT Bank Mega Tbk terus
meluas, sehingga pada akhir 31 Desember 2012 PT Bank Mega Tbk telah memiliki Kantor Cabang,
Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebanyak 325 Cabang.
6. Pengalaman Wali Amanat
Dalam Pengembangan Pasar Modal selama 10 Tahun terakhir (2003-2013), PT Bank Mega Tbk. ikut
Berperan Aktif, antara lain bertindak sebagai :
A. Wali Amanat (Trustee) :
Obligasi II Adhi Karya Tahun 2003
Obligasi Panin Sekuritas I Tahun 2003
Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line I Tahun 2003
Obligasi Unggul Indah Cahaya I Tahun 2003
Obligasi Amortisasi I Indo Jasa Pratama Tahun 2003
Obligasi Central Sari Finance I Tahun 2003
Obligasi I Waskita Karya Tahun 2003
Obligasi Astra Graphia I Tahun 2003
Obligasi Clipan Finance I Tahun 2003
Obligasi Amortisasi Plaza Adika Lestari I Tahun 2003
Obligasi Amortisasi Beta Inti Multifinance I Tahun 2004
Obligasi Ultrajaya III Tahun 2004
Obligasi Semen Baturaja I Tahun 2004
Obligasi Tunas Baru Lampung I Tahun 2004
Obligasi III Adhi Karya Tahun 2004
Obligasi Konversi Suba Indah I Tahun 2004
Obligasi Inti Fasindo International I Tahun 2002
Obligasi Great River International I Tahun 2003
Obligasi Clipan Finance II Tahun 2004
Obligasi Infoasia Teknologi Global I Tahun 2004
Obligasi Panin Sekuritas II Tahun 2005
Obligasi Apexindo Pratama Duta I Tahun 2005
Obligasi Syariah Ijarah Apexindo Pratama Duta I Tahun 2005
Obligasi Bank Ekspor Indonesia II Tahun 2005
Obligasi Citra Marga Nusaphala Persada III Tahun 2005
Obligasi PLN VIII Tahun 2006
Obligasi Syariah Ijarah PLN I Tahun 2006
Obligasi XII Bank BTN Tahun 2006
Obligasi BCA Finance II Tahun 2007
Obligasi I Matahari Putra Prima Tahun 2002
Obligasi II Matahari Putra Prima Tahun 2004
Obligasi Syariah Ijarah I Matahari Putra Prima Tahun 2004
Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007
Obligasi II Bank Victoria Tahun 2007

212

Obligasi Subordinasi I Bank Victoria Tahun 2007


Obligasi I BNI Securities Tahun 2007
Obligasi I Bank Danamon Indonesia Tahun 2007
Obligasi Kresna Graha Sekurindo I Tahun 2007
Obligasi Bank Mayapada II Tahun 2007
Obligasi Subordinasi Bank Mayapada II Tahun 2007
Obligasi Panin Sekuritas III Tahun 2007
Obligasi Indofood Sukses Makmur IV Tahun 2007
Obligasi I Radiant Utama Interinsco Tahun 2007
Obligasi IV Adhi Tahun 2007
Sukuk Mudharabah I Adhi Tahun 2007
Obligasi Japfa I Tahun 2007
Obligasi Jasa Marga VIII Seri M Tahun 2000
Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002
Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003
Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007
Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007
Obligasi II Danareksa Tahun 2007
Obligasi Bhakti Finance II Tahun 2007
Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008
Obligasi Subordinasi II Bank NISP Tahun 2008
Obligasi V Bank DKI Tahun 2008
Obligasi Subordinasi I Bank DKI Tahun 2008
Obligasi IV Bank DKI Tahun 2004
Obligasi Lautan Luas III Tahun 2008
Obligasi Bhakti Securities I Tahun 2008
Obligasi III Danareksa Tahun 2008
Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008
Obligasi Aneka Gas Industri I Tahun 2008
Obligasi Matahari Putra Prima III Tahun 2009
Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun 2009
Obligasi IV Danareksa Tahun 2009
Obligasi XIII Bank BTN Tahun 2009
Obligasi Indofood Sukses Makmur V Tahun 2009
Obligasi Bank Ekspor Indonesia IV Tahun 2009
Obligasi Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009
Obligasi XIII Perum Pegadaian Tahun 2009
Sukuk Ijarah I Bakrieland Development Tahun 2009
Obligasi VI Bank Jabar Banten Tahun 2009
Obligasi Salim Ivomas Pratama I Tahun 2009
Sukuk Ijarah Salim Ivomas Pratama I Tahun 2009
Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006
Obligasi SMS Finance I Tahun 2009
Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009
Obligasi BCA Finance III Tahun 2010
Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010
Obligasi IX Perum Pegadaian Tahun 2002
Obligasi X Perum Pegadaian Tahun 2003
Obligasi XI Perum Pegadaian Tahun 2006
Obligasi XII Perum Pegadaian Tahun 2007
Obligasi Bank Sulut IV Tahun 2010
Obligasi Subordinasi Bank Sulut I Tahun 2010
Obligasi Subordinasi III Bank OCBC NISP Tahun 2010
Obligasi Wajib Konversi Bank ICB Bumiputera Tahun 2010
Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010
Obligasi XIV Jasa Marga Seri JM-10
Obligasi I Jasa Marga Seri JM-10 Tanpa Bunga

213

Obligasi V Danareksa Tahun 2010


Obligasi VII bank bjb Tahun 2011
Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011
Obligasi Indomobil Finance Indonesia IV Tahun 2011
Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011
Obligasi XV Bank BTN Tahun 2011
Obligasi MNC Securities II Tahun 2011
Obligasi Serasi Autoraya II Tahun 2011
Obligasi I Bank Riau Kepri Tahun 2011
Obligasi Berkelanjutan USD Medco Energi Internasional I Tahap I Tahun 2011
Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011
Obligasi Berkelanjutan USD Medco Energi Internasional I Tahap II Tahun 2011
Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap I Tahun 2011
Obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011
Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap II Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012
Obligasi Panorama Transportasi I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Indofood Sukses Makmur VI Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I Bank BTN Tahap I Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012
Obligasi Medco Energi Internasional III Tahun 2012
Obligasi Indomobil Wahana Trada I Tahun 2012
Obligasi Bank Victoria III Tahun 2012
Obligasi Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012
Obligasi Serasi Autoraya III Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap I Tahun 2012
Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap I Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan USD Medco Energi Internasional I Tahap III Tahun 2012
Obligasi I CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2012
Obligasi Aneka Gas Industri II Tahun 2012
Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri II Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I Medco Energi Internasional Tahap I Tahun 2012
Obligasi I AKR Corporindo Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Berkelanjutan I Danareksa Tahap I Tahun 2012
Obligasi I Bima Multi Finance Tahun 2013
Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013
Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013
Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013
Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013
Obligasi Berkelanjutan I Medco Energi Internasional Tahap II Tahun 2013
Obligasi Berkelanjutan I Bank BTN Tahap II Tahun 2013
Obligasi TPS Food I Tahun 2013
Sukuk Ijarah TPS Food I Tahun 2013

B. Agen Jaminan (Security Agent) :


Obligasi Panin Sekuritas I Tahun 2003
Obligasi Panin Sekuritas II Tahun 2005
Obligasi Tunas Baru Lampung I Tahun 2004
Obligasi I Matahari Putra Prima Tahun 2002
Obligasi II Matahari Putra Prima Tahun 2004
Obligasi Syariah Ijarah I Matahari Putra Prima Tahun 2004
Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007
Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008
Obligasi IV Bank DKI Tahun 2004

214

7. Tugas Pokok Wali Amanat


Sesuai dengan ketentuan Pasal 51 Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang
Pasar Modal dan kemudian ditegaskan lagi di dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi /Perjanjian
Perwaliamanatan Sukuk, tugas pokok Wali Amanat antara lain adalah :
a. mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi/Pemegang Sukuk, baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi/Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk
dan peraturan perundang- undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia;
b. mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam
huruf a sejak menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi/Perjanjian Perwaliamanatan
Sukuk dengan Perseroan, tetapi perwakilan tersebut mulai berlaku efektif pada saat Obligasi/Sukuk
telah dialokasikan kepada Pemegang Obligasi/Pemegang Sukuk;
c. melaksanakan tugas sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi/
Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian
Perwaliamanatan Obligasi/Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk; dan
d. memberikan semua keterangan atau informasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas
perwaliamanatan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
8. Penggantian Wali Amanat
Berdasarkan dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi/Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk,
penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sebab antara lain sebagai berikut :
a. Izin usaha bank sebagai Wali Amanat dicabut.
b. Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal.
c. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan
hukum tetap atau oleh suatu badan resmi lainnya atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
d. Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan
hukum tetap atau dibekukan operasinya dan/atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang.
e. Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan
Obligasi/Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk dan/atau keputusan RUPO/RUPsu dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal.
f. Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi/Perjanjian Perwaliamanatan
Sukuk dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
g. Atas permintaan para Pemegang Obligasi/Pemegang Sukuk.
h. Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Perseroan setelah penunjukan Wali Amanat.
i. Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam
dan LK No.VI.C.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-309/BL/2008 tanggal 01
Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan.
9. Laporan Keuangan Wali Amanat
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting PT Bank Mega Tbk, untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2012 diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam
laporannya tertanggal 6 Maret 2013, sedangkan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011
diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta
& Widjaja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam laporannya tertanggal 12 Maret 2012.

215

PT BANK MEGA Tbk


NERACA
Per 31 Desember 2012 dan 2011
(dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
31 Desember
31 Desember
2012
2011

Pos-Pos
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain Pihak ketiga
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Pihak ketiga
Efek-efek
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Tagihan derivatifPihak ketiga
Kredit yang diberikan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Tagihan akseptasiPihak ketiga
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Aktiva pajak tangguhan
Aset tetap,
setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp1.019.576 dan Rp858.772 pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
Aset lain-lain
setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp24.023 dan Rp22.051
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Pihak berelasi
Pihak ketiga
JUMLAH ASET

1.355..207
4.666.818
920.372

1.159.680
4.176.631
651.037

8.493.576

10.281.928

20.964
17.454.798
19.987

18.870
10.640.762
85.342

358.911
26.627.284

344.600
31.453.057

321.252
58.527

831
351.884
18.628

1.887.302

1.846.483

3.933
1.341.582
65.219.108

2.689
1.264.071
61.909.027

366.984

194.395

345.093
7.133.936

304.327
8.836.634

130.026
13.268.580

102.591
13.746.648

2.154.992
27.232.768

1.238.239
24.910.248

56.498
5.468.525
640.146
1.424
18.255
321.252
192.750

7.737
5.378.949
10.974
59.081
352.715
344.565

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Liabilitas segera
Simpanan
Giro
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Tabungan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Liabilitas derivatif Pihak ketiga
Utang pajak penghasilan
Utang akseptasiPihak ketiga
Pinjaman yang diterimaPihak ketiga

216

Pos-Pos
Obligasi subordinasi Pihak Ketiga
Liabilitas imbalan pascakerja
Beban yang masih harus di bayar dan Liabilitas lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp500 (Rupiah penuh) per saham
Modal dasar - 6.400.000.000 saham
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh
3.645,956,050 saham
Tambahan modal disetor
Cadangan umum
Saldo laba
Pendapatan komprehensif lain
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

217

31 Desember
2012
999.942
291.067

31 Desember
2011
998.164
198.103

17.971
316.078
58.956.287

11.175
338.094
57.032.639

1.822.978
1.374.627
881
3.043.108
21.227
6.262.821
65.219.108

1.822.978
1.374.627
828
1.665.749
12.206
4.876.388
61.909.027

PT BANK MEGA Tbk.


LAPORAN LABA RUGI
Per 31 Desember 2012 dan 2011
(dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data saham)
31 Desember
31 Desember
2012
2011

Pos-Pos

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL


Pendapatan bunga
Beban bunga
PENDAPATAN BUNGA - NETO
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Provisi dan komisi
Keuntungan transaksi mata uang asing - neto
Keuntungan (kerugian) penjualan efek-efek - neto
Keuntungan perubahan nilai wajar instrumen
Keuangan - neto
Lain lain
Total pendapatan operasional lainnya
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Provisi dan komisi
Beban cadangan kerugian penurunan nilai
atas asset keuangan dan asset non-keuangan
Pemulihan estimasi kerugian atas transaksi rekening
administrasif
Beban Umum dan administrasi
Beban karyawan
Total beban operasional lainnya
PENDAPATAN OPERASIONAL - NETO
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - NETO
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
BEBAN PAJAK- NETO
LABA TAHUN BERJALAN
Pendapatan komprehensif lain:
Keuntungan / (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek
yang tersedia untuk dijual - neto
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh)

5.581.049
(2.238.937)
3.342.112

5.191.379
(2.485.184)
2.706.195

881.710
36.217
68.711

630.983
31.271
50.095

(46.987)
27.911
967.562

225.590
25.884
963.823

(25.424)

(17.797)

(207.856)

(296.448)

(1.373.710)
(1.164.165)
(2.771.155)
1.538.519
27.495
1.566.014
(188.602)
1.377.412

14.209
(1.173.491)
(1.066.037)
(2.539.564)
1.130.454
60.862
1.191.316
(117.964)
1.073.352

9.021
1.386.433
378

(63.095)
1.010.257
294

Alamat PT Bank Mega Tbk. adalah sebagai berikut :


PT BANK MEGA Tbk.
Menara Bank Mega. Lantai 16
Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14 A
Jakarta 12790
Telepon : (021) 79175000
Faksimili : (021) 7990720
Up. : Capital Market Services

218

XX. AGEN PEMBAYARAN


Agen Pembayaran adalah KSEI, yang telah ditunjuk oleh Perseroan sesuai dengan Akta Perjanjian Agen
Pembayaran Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 No.84 tanggal 22 Maret 2013, yang dibuat
di hadapan FX Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta, berdasarkan mana KSEI berkewajiban
membantu melaksanakan pembayaran jumlah pokok dan bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi,
untuk dan atas nama Perseroan, setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan
dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam perjanjian antara Perseroan dan
KSEI.
Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut:
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5
Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53
Jakarta 12190
Telepon : (021) 5299 1099
Faksimili : (021) 5299 1199

219

XXI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR


PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI
Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor para Penjamin
Emisi Obligasi di Indonesia berikut ini:
PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

Menara BCA Grand Indonesia


Lantai 41
Jalan M.H. Thamrin No. 1
Jakarta 10310
Penjamin Emisi Obligasi
Akan ditentukan kemudian

220

Anda mungkin juga menyukai